Negara: Amerika Serikat

  • Kronologi Kecelakaan Delta Airlines: Pesawat Terbalik Saat Landing, Badai Salju Diduga Jadi Pemicu – Halaman all

    Kronologi Kecelakaan Delta Airlines: Pesawat Terbalik Saat Landing, Badai Salju Diduga Jadi Pemicu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pesawat Delta Airlines dilaporkan terbalik saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada pada Senin (17/2/2025) waktu setempat.

    Menurut pernyataan otoritas Bandara Toronto yang dikutip dari The New York Times, kecelakaan terjadi ketika pesawat Delta Airlines jenis Endeavor 4819 yang tiba dari Minneapolis, Amerika Serikat (AS) akan melakukan landing di Bandara Toronto.

    Namun, beberapa jam kemudian, pesawat tipe Mitsubishi CRJ-900LR itu jatuh terbalik di landasan Bandara Toronto yang tertutup salju.

    Untuk laporan sementara, 15 dari 80 orang penumpang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Namun, satu anak dan dua orang dewasa mengalami luka kritis akibat kecelakaan tersebut.

    “Laporan awal menunjukkan tidak ada korban jiwa dan 18 penumpang yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit setempat. Fokus utama kami adalah merawat mereka yang terkena dampak,” kata Delta Air Lines dalam pernyataan resmi, seperti dikutip CNN International.

    Pasca terjadinya kecelakaan tersebut, maskapai mengatakan telah membatalkan penerbangannya dari dan ke Bandara Internasional Toronto Pearson untuk sisa malam itu.

    Mereka juga turut mengeluarkan pembebasan biaya perjalanan bagi penumpang yang terdampak,

    Pesawat Delta Airlines penerbangan Endeavor 4819 yang membawa 76 penumpang dan 4 awak tersebut dilaporkan terbang dari Bandara Internasional Minneapolis–Saint Paul, AS pada Senin (17/2/2025) pukul 11.30 waktu setempat.

    Pesawat Pesawat tipe CRJ-900 itu dijadwalkan tiba dan mendarat di Bandara Internasional Toronto-Pearson, Kanada.

    Akan tetapi, saat akan mendarat pukul 14.00 waktu setempat, pesawat itu jatuh dalam posisi terbalik 180 derajat di landasan pacu yang tertutup salju.

    Tak lama setelah pesawat terbalik, sejumlah orang terhuyung-huyung, menjauh dari pesawat.

    Seorang pengguna media sosial yang mengunggah video setelah kejadian, memperlihatkan sebuah mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke pesawat yang tergeletak tengkurap di landasan yang tertutup salju.

    Sementara menurut pengakuan seorang pengguna Facebook yang menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut, John Nelson, mengunggah video yang memperlihatkan pesawat yang kecelakaan seraya menulis “Pesawat kami kecelakaan. Pesawatnya terbalik”.

    Kendati pesawat terbalik 180 derajat namun, sebagian besar penumpang selamat dan dalam kondisi baik-baik saja saat turun dari pesawat.

    “Kami di Toronto. Kami baru saja mendarat. Pesawat kami jatuh. Pesawat itu terbalik. Pemadam kebakaran ada di lokasi. Terbalik. Semua orang, sebagian besar orang tampaknya baik-baik saja. Kami semua turun. Ada sedikit asap,” kata pengguna Facebook John Nelson dalam video tersebut.

    Adapun insiden ini terjadi kurang dari tiga minggu setelah pesawat American Airlines bertabrakan di udara dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS ketika mendekati Bandara Nasional Reagan di Washington DC. Pada Desember 2024.

    Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari kecelakaan itu.

    Pihak berwenang Kanada juga mengaku tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kecelakaan tersebut.

    Namun menurut pernyataan sejumlah ahli kecelakaan pesawat itu diduga terjadi karena angin kencang dan badai salju yang melanda Toronto.

    Mengingat selama kecelakaan terjadi kecepatan angin di Bandara Internasional Pearson Toronto mencapai 51,5 km per jam dengan hembusan 64,37 km per jam.

    Badan cuaca tersebut juga melaporkan beberapa hari terakhir badai tak kunjung reda terus menerjang Toronto dan Ontario hingga suhu dingin mencapai sekitar -8,6 celsius.

    Sementara badai salju yang terjadi selama akhir pekan dilaporkan menyebabkan tumpukan salju setinggi lebih dari 22 cm di bandara.

    Pasca insiden ini terjadi, FAA mengeluarkan perintah penghentian operasional yang memaksa penerbangan menuju Pearson dialihkan ke bandara di Ottawa dan Montreal.

    Namun tak lama setelah itu pembatasan tersebut dicabut, kemudian pada pukul 5 sore, kedatangan dan keberangkatan telah dilanjutkan di bandara.

    Delta juga membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar dari Toronto yang dijadwalkan pada Senin malam dan memberikan keringanan perjalanan kepada pelanggannya.

    CEO Delta Ed Bastian mengatakan pihaknya turut berduka cita kepada mereka yang terkena dampak insiden di Bandara Internasional Toronto-Pearson.

    “Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada banyak anggota tim Delta dan Endeavor serta para penanggap pertama di lokasi kejadian,” ujarnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas

    Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah bus penumpang terjun ke jurang sedalam 800 meter di Bolivia bagian selatan kemarin. Akibatnya, 30 orang meninggal dunia dan 15 orang mengalami luka karena kecelakaan ini.

    “Setidaknya 30 jenazah telah ditemukan dan dibawa ke kamar mayat setelah kecelakaan di dekat kota Yocalla,” ujar Kolonel Victor Benavides dilansir AFP, Selasa (18/2/2025).

    Kecelakaan itu terjadi di jalan sempit dua arah antara kota Potosi dan Oruro, dengan melewati jurang sedalam hampir setengah mil.

    Kantor berita lokal melaporkan ada 15 orang terluka dalam kecelakaan itu. Tiga di antaranya adalah anak-anak, dan saat ini telah dipindahkan ke rumah sakit.

    Dari 12 orang itu, beberapa diantaranya saat ini dalam kondisi serius. Belum jelas berapa banyak orang yang berada di dalam bus tersebut.

    Pihak berwenang menduga kecelakaan itu disebabkan karena sopir yang hilang kendali saat mengendarai bus. Mereka juga menduga sopir bus melaju dengan kecepatan tinggi.

    Untuk diketahui, ini adalah kecelakaan lalu lintas paling serius yang dilaporkan di negara Amerika Serikat sepanjang tahun ini. Pada bulan lalu, 19 orang tewas ketika bus lain keluar dari jalan raya, yang juga dekat dengan Kota Potosi.

    Jalan pegunungan Bolivia yang berkelok-kelok terkenal mematikan. Menurut data pemerintah, kecelakaan di jalan raya menewaskan rata-rata 1.400 orang setiap tahun di negara berpenduduk sekitar 12 juta jiwa.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Teriak Terlalu Kencang saat Nonton Konser, Paru-paru Gadis Ini Nyaris Kolaps

    Teriak Terlalu Kencang saat Nonton Konser, Paru-paru Gadis Ini Nyaris Kolaps

    Jakarta

    Seorang gadis berusia 16 tahun di Texas, Amerika Serikat, mengunjungi ke UGD karena mengeluh sakit dada dan kesulitan bernapas setelah menonton konser One Direction.

    Dia memberi tahu dokter bahwa ia berteriak-teriak dengan keras selama konser sebelum mengalami kesulitan bernapas. Tenggorokannya tidak sakit, dan ia juga tidak merasakan nyeri dada saat tiba di UGD. Ia memiliki riwayat diabetes tipe 1, tetapi tidak memiliki kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya.

    Kasus yang dipublikasikan dalam The Journal of Emergency Medicine ini, dokter menemukan pasien bernapas dengan cepat tetapi terdengar normal. Namun ketika mereka menekan kulit leher dan dadanya, mereka mendeteksi suara berderak yang dikenal sebagai krepitus.

    Suara ini disebabkan oleh gelembung udara kecil yang keluar dari paru-paru dan terperangkap di bawah kulit pasien. Sinar-X menunjukkan seberapa luas gelembung udara tersebut: Gelembung tersebut muncul di belakang tenggorokannya, di antara paru-paru dan dinding dadanya, dan di sekitar jantungnya.

    Para dokter menentukan bahwa apresiasi vokal pasien yang antusias saat nonton konser One Direction telah menyebabkan kolaps paru-paru ringan, yang memaksa udara masuk ke jaringan di luar paru-parunya. Para dokter melakukan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) tetapi tidak mendeteksi adanya robekan fisik di saluran pernapasannya yang dapat menyebabkan gelembung udara keluar.

    “Pasien dirawat di rumah sakit untuk diobservasi dan dipasangi alat bantu pernapasan yang menyalurkan oksigen 100% melalui masker. Keesokan harinya, hasil rontgen dada menunjukkan bahwa kondisinya tidak memburuk, sehingga dokter rumah sakit memutuskan bahwa kondisinya tidak dalam bahaya dan dapat pulang,” tulis peneliti.

    Dokter yang menangani kasus ini mengatakan berteriak keras saat konser dan menyebabkan gangguan paru-paru adalah kasus yang sangat ‘luar biasa’.

    Sejumlah kecil laporan medis sebelumnya menggambarkan pasien yang mengalami pneumomediastinum akibat berteriak dalam waktu lama. Akan tetapi, perkembangan ketiga kondisi tersebut secara bersamaan dan spontan, seperti yang dialami oleh pasien remaja ini, “belum dijelaskan dalam literatur medis,”.

    (kna/kna)

  • Populer Internasional: Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza ke PA – Trump Minta Tambang Mineral Ukraina – Halaman all

    Populer Internasional: Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza ke PA – Trump Minta Tambang Mineral Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gencatan senjata Hamas dan Israel mulai memasuki babak baru.

    Setelah nantinya pertukaran tawanan selesai, isu selanjutnya adalah tentang siapa yang akan mengelola Gaza.

    Hamas dilaporkan siap menyerahkan kendali atas Gaza kepada Otoritas Palestina (PA).

    Sementara itu, perang Rusia-Ukraina belum mencapai titik terang.

    Presiden AS Donald Trump mengancam menghentikan bantuan militernya kepada Ukraina jika negara itu tidak mau menyerahkan tambang militernya.

    Berikut berita populer internasional lainnya dalam 24 jam terakhir.

    1. Diduga Ditekan Mesir, Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza kepada Otoritas Palestina

    Hamas dilaporkan siap menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA).

    Sumber yang didapatkan oleh Sky News Arabia mengatakan para pegawai pemerintahan Hamas di Gaza akan dimasukkan ke dalam pemerintahan baru.

    Alternatif lainnya adalah para pegawai akan pensiun dan mendapat jaminan, gaji mereka akan dibayarkan.

    Laporan Sky News Arabia yang terbit Minggu malam (16/2/2025), mengklaim keputusan Hamas itu diduga terjadi setelah ada tekanan dari Mesir kepada delegasi Hamas yang berkunjung ke Kota Kairo, Mesir.

    Kabar Hamas siap menyerahkan kendali atas Gaza pernah tersiar pada September 2024.

    Saat itu, seorang pejabat Hamas mengatakan pihaknya sudah mencapai kesepakatan dengan kelompok Fatah, Fatah akan bertanggung jawab atas manajemen sipil di Gaza. Manajemen ini tidak akan berada di bawah pengawasan Hamas.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Netanyahu Isyaratkan Lanjutkan Usulan Trump untuk Pindahkan Warga Gaza, Klaim Punya Strategi Bersama

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengisyaratkan ia akan melanjutkan usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memindahkan penduduk Palestina keluar dari Gaza, Minggu (16/2/2025).

    Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai “satu-satunya rencana yang layak untuk memungkinkan masa depan yang berbeda” bagi wilayah tersebut.

    Netanyahu membahas rencana tersebut dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang memulai kunjungan ke Timur Tengah dengan mendukung tujuan perang Israel di Gaza, dengan mengatakan Hamas “harus diberantas”.

    Rencana Netanyahu itu menciptakan keraguan lebih lanjut seputar gencatan senjata yang goyah, karena pembicaraan tentang fase kedua belum dimulai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Keji, Tentara Israel Paksa Lansia Palestina Jadi Tameng Manusia Sebelum Ditembak Mati

    Dalam laporan investigasi terbaru oleh media Israel The Hottest Place in Hell, terungkap bahwa militer Israel memaksa seorang pria Palestina berusia 80 tahun untuk bertindak sebagai perisai manusia di Gaza.

    Tentara Israel mengikatkan kabel peledak di leher pria tersebut dan mengancam akan meledakkan kepalanya jika ia tidak mematuhi perintah mereka.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa seorang perwira senior dari Brigade Nahal mengikatkan tali peledak di leher pria itu.

    Setelah itu, perwira tersebut memerintahkan pria berusia 80 tahun untuk memasuki dan mengintai rumah-rumah di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, pada bulan Mei. 

    Pria tersebut dipaksa menjalankan tugas ini selama delapan jam sebelum akhirnya diperintahkan untuk melarikan diri bersama istrinya menuju selatan Gaza.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Trump Ancam Stop Dukung Perang Ukraina Jika Zelensky Ogah Serahkan 50 Persen Tambang Mineral

    Presiden AS, Donald Trump mengancam akan mengentikan dukungannya untuk Ukraina jika Presiden Volodymyr Zelensky tak segera menyerahkan 50 persen tambang mineral ke AS.

    Ancaman ini dilontarkan Trump lewat sebuah proposal yang dibawa Menteri Keuangan AS Scott Bessent untuk diserahkan kepada Zelensky di pertemuan pekan kemarin, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

    Dalam dokumen tersebut Trump menyatakan keinginannya untuk memiliki 50 persen sumber daya mineral atau tambang mineral Ukraina . 

    Adapun Sumber daya mineral yang dimaksud meliputi logam, termasuk emas, besi, perak, tembaga, platina, nikel, air raksa, lithium, uranium, hingga kobalt.

    Permintaan tersebut diusulkan Trump sebagai imbalan atas dukungan dari Negeri Paman Sam yang telah mendanai dan mendukung perang Ukraina.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Israel Siap Mengebom Fasilitas Nuklir Iran dengan atau Tanpa Dukungan Amerika Serikat

    Israel ingin “memanfaatkan momen” untuk melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran jika upaya diplomatik dengan Teheran gagal – dan siap untuk bertindak “dengan atau tanpa” dukungan AS, kata sejumlah pejabat kepada Washington Post . 

    Perkiraan intelijen AS menyebutkan Israel sedang mempertimbangkan untuk menyerang situs nuklir Iran dan serangan tersebut berpotensi terjadi tahun ini.

    “Israel ingin memanfaatkan momen ini … Jika Iran tidak setuju untuk menghentikan fasilitas nuklirnya seperti di Libya, Israel siap mengebom fasilitas tersebut – dengan atau tanpa dukungan AS. Pemerintahan Biden telah mempertimbangkan pada hari-hari terakhirnya apakah akan mendukung ultimatum Israel ini tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya. Sekarang ultimatum itu menjadi yang teratas dalam kotak masuk Trump,” kata media itu mengutip pernyataan pejabat AS dan Israel pada 14 Februari. 

    Laporan tersebut menambahkan bahwa ada beberapa pilihan yang tersedia, mulai dari “diplomasi dengan todongan senjata” atau “ultimatum yang bersifat memaksa” hingga “dukungan militer aktif.” 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Sesumbar Netanyahu Buka Gerbang Neraka Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Sesumbar Netanyahu Buka Gerbang Neraka Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba-tiba sesumbar memperingatkan Hamas. Dia mengatakan akan membuka gerbang neraka jika Hamas tidak membebaskan semua sandera yang tersisa.

    Peringatan ini disampaikan Netanyahu dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio. Pernyataan itu disampaikan Netanyahu kepada Marco yang sedang berkunjung ke Yerusalem pada Minggu (16/2/2025) waktu setempat.

    Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, mengklaim Israel dan AS, sekutu dekatnya, memiliki strategi gabungan untuk menghadapi Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.

    “Kami memiliki strategi yang sama, dan kami tidak selalu bisa membagikan rincian strategi ini kepada publik, termasuk kapan gerbang neraka akan dibuka, karena itu pasti akan terjadi jika semua sandera kami tidak dibebaskan hingga yang paling terakhir,” tegas Netanyahu dalam pernyataannya.

    “Kami akan memusnahkan kemampuan militer Hamas dan kekuasaan politiknya di Gaza,” cetusnya.

    Netanyahu Akan Pulangkan Sandera

    Foto: Netanyahu (AFP/JIM WATSON).

    Netanyahu berjanji akan memulangkan para sandera. Dia mengatakan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

    “Kami akan memulangkan semua sandera kami, dan kami akan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” ucap Netanyahu.

    Dia menambahkan bahwa AS selalu mendukung Israel terkait isu Gaza. “Dukungan tegas Amerika Serikat soal Gaza akan membantu kami dalam mencapai tujuan ini lebih cepat dan mengarahkan kami menuju masa depan yang berbeda,” sebutnya.

    Netanyahu juga mengatakan bahwa dirinya membahas dengan Rubio soal “visi berani masa depan Gaza” yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump, dan menegaskan “akan berupaya memastikan visi tersebut menjadi kenyataan”.

    Trump baru-baru ini mencetuskan agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan mengubah wilayah Palestina itu menjadi “Riviera-nya Timur Tengah”, setelah merelokasi lebih dari dua juta penduduk Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Mesir dan Yordania.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ramai Tagar KaburAjaDulu, Ribuan WNI Justru Terancam Dideportasi dari AS – Halaman all

    Ramai Tagar KaburAjaDulu, Ribuan WNI Justru Terancam Dideportasi dari AS – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Dalam beberapa hari ini ramai gerakan #KaburAjaDulu diperbincangkan di media sosial.

    Maksudnya mencerminkan keinginan masyarakat untuk meninggalkan Indonesia demi bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri.

    Gerakan #KaburAjaDulu ini muncul terutama di kalangan anak muda untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri karena prihatin kondisi dalam negeri.

    Data pekerja Indonesia di luar negeri

    Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa tren ini merupakan hal yang positif.

    Asalkan individu yang berkeinginan tersebut terlebih dahulu meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.

    Karding menekankan pentingnya keterampilan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) agar mereka dapat bersaing dan mendapatkan upah yang layak di negara tujuan.

    Selain itu, tren ini juga dimanfaatkan oleh warganet untuk saling berbagi pengalaman dan merekomendasikan negara yang cocok bagi mereka yang ingin “kabur”.

    Negara-negara dengan banyak diaspora Indonesia menjadi pilihan yang lebih menarik bagi mereka yang baru pertama kali melangkah ke luar negeri.

    Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) baru-baru ini merilis data terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia untuk periode Januari hingga November 2024.

    Data tersebut mencatat sebanyak 272.164 PMI yang bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2024, dengan mayoritas beroperasi di sektor informal, yaitu 145.962 orang, yang didominasi oleh pekerja migran perempuan sebanyak 187.127 orang.

    Ribuan WNI di AS malah akan dideportasi

    Sementara itu, media asing menyoroti ribuan warga negara Indonesia (WNI) terancam dideportasi dari Amerika Serikat (AS).

    Hal ini menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump melakukan deportasi massal untuk warga asing ilegal di negara tersebut.

    Media Singapura The Star, mengungkapkan ribuan WNI tersebut berada di antara 1,4 juta imigran dari berbagai negara di AS, yang masuk dalam daftar final orders of removal.

    Oleh sebab itu mereka menjadi sasaran dari deportasi oleh Penegak Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).

    “Sekitar 4.276 warga Indonesia telah ditandai untuk dideportasi oleh otoritas Amerika Serikat di tengah Pemerintahan Presiden Donald Trump melanjutkan tindakan keras terhadap imigran gelap,” tulis The Star, Senin (17/2/2025).

    Mereka juga mengutip pernyataan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.

    Ia mengungkapkan bahwa WNI di AS yang menjadi sasaran deportasi belum menjadi warga negara AS.

    Menurut Judha, jumlah 4.276 WNI tersebut adalah pembaruan terakhir pada akhir November lalu, sebelum Trump menjabat sebagai presiden AS.

    Judha menambahkan Kementerian Luar Negeri dan enam perwakilan RI di AS, termasuk Kedutaan Besar RI di Washington, DC, serta lima konsulat jenderal RI di seluruh AS, terus mengantisipasi tindakan lebih lanjut yang berdampak pada WNI.

    “Kami juga mengimbau WNI di AS (yang ada dalam daftar) untuk mengetahui hak-haknya, karena meski ditahan, mereka tetap memiliki hak,” tutur Judha.

    Trump yang memenangkan pemilihan presiden pada November lalu, telah mendeklarasikan imigran gelap sebagai darurat nasional sejak resmi menjabat 20 Januari lalu.

    Salah satu janji kampanyenya adalah deportasi massal dari imigran gelap.

    Setidaknya dua WNI dilaporkan telah ditangkap dalam penggebrekan imigran di bawah kepresidenan Trump.

    Salah satu diidentifikasi dari inisialnya, BK, yang ditangkap di New York, 28 Januari lalu.

    Sedangkan yang lainnya diidentifikasi dengan inisial lainnya TRN, yang ditangkap di Atlanta, Georgia, 29 Januari lalu.

    Ia juga mengatakan bahwa lebih dari 4.000 WNI dengan perintah deportasi terakhir ada dalam daftar ICE, namun tidak untuk ditahan, dan karena itu belum ditahan.

    Namun, ia mencatat bahwa perubahan kebijakan AS baru-baru ini menyebabkan kedua penangkapan tersebut.

     

  • Efesiensi APBN: Menuju Budaya Fiskal yang Berkualitas

    Efesiensi APBN: Menuju Budaya Fiskal yang Berkualitas

    Jakarta

    Adalah tidak lazim bagi seorang presiden mendatangi Kementerian Keuangan untuk memantau kegiatan tutup buku APBN pada akhir tahun 2024. Seperti yang dikemukakan Sri Mulyani, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian detail pada realisasi Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Kunjungan ini kemudian ditindak lanjuti dengan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025 yang memerintahkan penghematan anggaran sebesar minimal Rp 306.6 triliun (8.4% Rencana Belanja Negara tahun 2025). Tindak lanjut instruksi ini diharapkan dapat diselesaikan pada tanggal 14 Februari 2025.

    Kebijakan penghematan patut diapresiasi karena 2 hal. Pertama penulis belum pernah menemukan seorang presiden yang mau “menguliti” rimba angka di belakang APBN. Di banyak negara, presiden cukup memberikan “petunjuk” dan “tahu beres” soal detailnya. Dari kegiatan “menguliti” tadi presiden dan timnya mendapati banyak program yang disemati gelar “konyol” serta menitahkan agar program semacam itu dihapus. Dalam perkembangannya kemudian tidak hanya program yang “konyol”; pemangkasan juga meliputi program lain seperti “cipaka cipiki”, konsumsi rutin, perjalanan dinas, training dan konsultasi. Kedua, dibutuhkan suatu keberanian dan energi besar untuk mengubah arah dari mesin raksasa birokrasi apalagi untuk “berhemat”.

    Pemerintah yang baru memiliki janji politik yang sangat ambisius. Target pertumbuhan ekonomi tahun 2029 sebesar 8% (angka yang terakhir terlihat pada tahun 1996). Tentu memerlukan dukungan “super” dari APBN. Penghematan yang diperoleh akan disalurkan kepada program-program andalan seperti Makanan Begizi Gratis (MBG), Hilirisasi Industri, Swasembada Pangan dan Energi. Semua program tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tentunya pihak swasta dan luar negeri dapat dilibatkan untuk pembiayaan ekonomi ini, tetapi pemerintah harus tetap jadi motornya.

    Kondisi kesehatan fiskal Indonesia saat ini tidak dapat dikatakan prima tetapi juga tidak mengalami penyakit berat. Defisit total (headline deficit) dalam 20 tahun terakhir kecuali era Covid dapat dijaga di bawah 3%, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Namun demikian sejak tahun 2012, APBN sering mengalami primary deficit (penerimaan lebih kecil dari pengeluaran, di luar cicilan utang: pokok dan bunga). Hal ini disebabkan karena belanja pemerintah yang besar terutama untuk infrastruktur dan subsidi. Defisit primer adalah masalah serius yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak dapat menutupi kebutuhan operasional sehari-hari sehingga harus berhutang. Keberadaan primary deficit memiliki implikasi tambahan utang pemerintah.

    Rasio utang pemerintah (% Produk Domestik Bruto; PDB) per November 2024 adalah sebesar 39.20%. Rasio ini dapat dikatakan cukup prudent dari standar internasional (rekomendasi Bank Dunia) yang sebesar 60% PDB. Rasio ini harus disikapi secara hati-hati karena lonjakan tiba-tiba dapat terjadi terutama jika memiliki denominasi valas dan kepercayaan investor anjlok secara tiba-tiba. Sekitar 28% utang pemerintah memiliki denominasi valas. Melihat indikator defisit primer fiskal serta utang pemerintah dapat dikatakan ada urgensi bagi penghematan yang sebaiknya dilakukan dalam dosis sedang (moderate).

    Pemerintah memiliki peran kunci bagi pertumbuhan ekonomi melalui fungsi penyediaan barang publik, stabilisasi dan kesejahteraan sosial (Stiglitz, 2000). Dampak langsung (melalui belanja operasional dan modal), porsi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) berada pada kisaran 10%-15%. Dampak tidak langsung melalui multiplier effect diperkirakan lebih besar lagi. Dampak multiplier terjadi melalui penciptaan nilai ekonomi baru terkait (umumnya) realisasi investasi pemerintah (misalnya jalan dan bendungan). Dime et al (2021) memperkirakan porsi multiplier ini mencapai 12%-28% dari pertumbuhan ekonomi.

    Langkah penghematan (8.4% total belanja) ini belum dapat dikatakan drastis (austerity) hingga dampak terhadap perekonomian mestinya tidak besar. Tujuan pengalihan dana; di atas kertas, merupakan program yang mulia. Kurang gizi (apalagi stunting) hanya pantas terjadi pada negara gagal (atau sedang perang). Demikian pula hilirisasi, banyak anekdot di mana Indonesia mengkonsumsi suatu produk impor yang input pentingnya justru banyak diproduksi di dalam negeri (contoh LNG, gula, garam dan olahan mineral). Urgensi swasembada pangan dan energi tidak perlu dipertanyakan lagi.

    Terdapat beberapa catatan kritis untuk program ini. Pertama perhatian pada aspek teknis. Isu terbesar APBN terletak pada “hutan angkanya” (The Devil is in the details). Perlu ada tim pada level kementerian/lembaga yang dedicated, terlatih dan “ikhlas” membedah angka-angka tersebut untuk memastikan tidak ada “kecolongan”. Kedua pemangkasan harus dilakukan dengan pertimbangan yang komprehensif (serta forward looking). Efisiensi beberapa jenis pos misalnya perawatan jalan, kesehatan dan pendidikan justru menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar di masa depan (dibandingkan manfaat penghematannya kini).

    Ketiga, dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dikurangi dengan bauran kebijakan penyeimbang (counter cyle) seperti penurunan policy rate (berkoordinasi dengan Bank Indonesia) dan stimulus fiskal. Keempat, efisiensi harus disertai dengan peningkatan penerimaan utamanya perpajakan. Tulang punggung kebijakan fiskal adalah perpajakan yang optimal yang disertai dengan belanja yang berkualitas (Stiglitz dan Rosengard, 2015). Yang terpenting, Prabowo telah memberikan sinyal kuat bahwa kebijakan efisiensi APBN akan menjadi suatu budaya. Dengan demikian Suri Teladan adalah hal yang mutlak dan ini harus berasal dari RI-1. Javier Milei (Argentina), Joachim Gauck (Jerman) dan John Magufuli (Tanzania) adalah segelintir pimpinan negara yang mampu walk the talk sehingga membawanya sukses melakukan reformasi fiskal.

    Momen efisiensi anggaran dapat dijadikan langkah awal budaya fiskal yang berkualitas (anggaran hemat tetapi efektif). Pemerintah memang telah lama dikenal dan dimodelkan sebagai agen ekonomi yang boros dan tidak efisien. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara maju. Niskanen (1971) memandang pemerintah lebih mengutamakan besarnya budget dibandingkan efektivitasnya sehingga terjadi misalokasi dalam sumberdaya. Wolf (1979) menambahkan bahwa inefisiensi tersebut disebabkan tidak adanya “pesaing”. Teori Leviathan dari Brennan dan Buchanan (1980) mengemukakan peran prestise dan privilese politik yang diperoleh dari peningkatan ukuran suatu instansi pemerintah. Afonso et al (2013), Hood dan Dixon (2015) serta Afonso dan Kazemi (2017) adalah beberapa studi empiris utama yang mendukung teori-teori tersebut.

    Literatur di atas menunjukkan akar masalah (root cause) dari inefisiensi anggaran sehingga perlu menjadi perhatian, agar APBN yang efisien dan berkualitas dapat menjadi budaya. Negara adi daya seperti Amerika Serikat saja sampai harus membentuk “Kementerian Efisiensi-DOGE” yang dipimpin taipan teknologi besar dunia: Elon Musk. Bagaimana ceritanya Indonesia masih tenang dengan business as usual?

    Moch. Doddy Ariefianto
    Pengamat Ekonomi
    Dosen Binus University

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Delta Air Kanada Kecelakaan, Pesawat Terbalik Saat Mendarat

    Delta Air Kanada Kecelakaan, Pesawat Terbalik Saat Mendarat

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak delapan orang terluka ketika pesawat Delta Air Kanada yang membawa 80 penumpang terbalik saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson pada Senin (17/2/2025) waktu setempat.

    Melansir Reuters pada Selasa (18/2/2025), otoritas Bandara Pearson Toronto mengatakan bahwa mereka menghadapi angin kencang dan suhu dingin yang membuat jadwal penerbangan disusun ulang. Saat yang sama, setelah bandara di buka pihak maskapai berusaha mengejar keterlambatan jadwal setelah badai salju akhir pekan lalu. Peristiwa alam yang menyebabkan akumulasi salju setebal lebih dari 22 cm (8,6 inci) di bandara.

    Video yang diunggah oleh News Channel 3 Now menunjukkan pesawat Delta Air Lines terbalik di landasan yang tertutup salju, sementara orang-orang terlihat berjalan menjauh dari pesawat.

    Pengawas Layanan Paramedis Regional Peel Lawrence Saindon mengatakan dari delapan korban luka, satu dalam kondisi kritis, sementara sisanya mengalami cedera ringan hingga sedang.

    Badan Penerbangan Federal AS menyatakan bahwa semua keberangkatan dihentikan sementara. Bandara Pearson, yang merupakan bandara terbesar di Kanada, mengatakan bahwa pesawat Delta tersebut tiba dari Minneapolis.

    Delta menyatakan bahwa pihaknya mengetahui insiden yang melibatkan penerbangan anak perusahaannya Endeavor Air.

    Badan Keselamatan Transportasi Kanada, lembaga independen yang menyelidiki kecelakaan pesawat, belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Sementara itu, otoritas pemerintah, Transport Canada, menyebut pihaknya sedang memantau insiden tersebut.

    Kecelakaan ini terjadi di tengah rentetan insiden penerbangan di Amerika Utara pada akhir Januari. Sebelumnya, sebuah helikopter Angkatan Darat Amerika Serikat bertabrakan dengan pesawat penumpang di Washington, menewaskan 67 orang, sementara sedikitnya tujuh orang tewas ketika sebuah pesawat angkut medis jatuh di Philadelphia.

  • Sindir Rusia-AS, Zelensky: Perundingan Tanpa Ukraina Tak Berguna dan Tidak Sah – Halaman all

    Sindir Rusia-AS, Zelensky: Perundingan Tanpa Ukraina Tak Berguna dan Tidak Sah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengomentari pertemuan perwakilan Rusia dan Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi pada Senin (17/2/2025).

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk menengahi perundingan antara Rusia dan Ukraina dalam upaya mengakhiri perang yang berlangsung sejak tahun 2022.

    Ia mengatakan, Ukraina tidak akan berpartisipasi dalam perundingan tersebut.

    “Ukraina tidak akan berpartisipasi (dalam perundingan). Ukraina tidak tahu apa pun tentang perundingan itu,” kata Zelensky wartawan dalam jumpa pers melalui video dari UEA, Senin, dikutip dari Al Arabiya.

    Zelensky menegaskan, Ukraina tidak akan mengakui perjanjian apa pun mengenai Ukraina tanpa partisipasi pejabat Kyiv.

    “Ukraina menganggap perundingan apa pun tentang Ukraina tanpa Ukraina tidak ada gunanya. Dan kami tidak dapat mengakui apa pun atau perjanjian apa pun tentang kami tanpa kami. Kami tidak akan mengakui perjanjian semacam itu,” lanjutnya.

    Pada hari yang sama, Zelensky melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab (UEA).

    Zelensky mengatakan, dia mengadakan percakapan yang bermakna dengan Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi selama kunjungannya ke UEA.

    Negara Teluk tersebut, telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi pertukaran tawanan perang Rusia dan Ukraina, dan Zelensky mengatakan, mediasinya telah menyelamatkan banyak nyawa.

    “Kami telah menandatangani dokumen kerja sama ekonomi dan membahas masalah kemanusiaan,” katanya, seperti diberitakan Pravda.

    Setelah mengunjungi UEA, Zelensky akan melakukan kunjungan resmi ke Arab Saudi pada Rabu (19/2/2025).

    Kantor Zelensky mengatakan, kunjungan tersebut tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Arab Saudi pada tingkat perwakilan Amerika Serikat dan Rusia.

    Pada minggu lalu, Zelensky mengumumkan perjalanan beserta pemberhentian di Uni Emirat Arab dan Turki tanpa menyebutkan tanggalnya.

    Ia juga mengatakan, tidak punya rencana untuk bertemu pejabat Rusia atau AS dalam perjalanan tersebut.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • 10
                    
                        Cristiano Ronaldo Akan Datang ke Kupang bersama Cote de Pablo, Siapa Dia?
                        Regional

    10 Cristiano Ronaldo Akan Datang ke Kupang bersama Cote de Pablo, Siapa Dia? Regional

    Cristiano Ronaldo Akan Datang ke Kupang bersama Cote de Pablo, Siapa Dia?
    Editor
    KOMPAS.com
    – Megabintang sepak bola dunia,
    Cristiano Ronaldo
    , bakal mengunjungi Kota
    Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (19/2/2025).
    Pemain sepak bola dengan julukan CR7 itu dikabarkan akan datang bersama artis bernama María José de Pablo Fernández atas undangan dari Yayasan Graha Kasih Indonesia (GKI) Kupang. 
    María José de Pablo Fernández atau yang dikenal secara profesional sebagai Coté de Pablo itu adalah seorang aktris dan penyanyi Chile-Amerika Serikat (AS).
    Artis inilah yang menghubungkan Yayasan GKI dengan Ronaldo.
    “CR7 juga dengan artis terkenal
    Cote de Pablo
    . Artis itu kenal baik dengan saya juga. Kebetulan artis ini anggap saya, ibunya,” kata Direktur Yayasan Graha Kasih Indonesia (GKI), dokter Susi Maria Katipana, kepada wartawan, Senin (17/2/2025).
    Susi mengatakan, Ronaldo akan tiba di Jakarta pada Selasa (18/2/2025). Dia akan ke Kupang pada besoknya, Rabu (19/2/2025).
    CR7 akan menginap di Bali. Dia akan bolak-balik Kupang-Bali menggunakan jet pribadinya.
    “Jadi selama tiga hari di Kupang. Datang ke Kupang, setelah itu kembali ke Bali. CR7 bolak balik selama tiga hari dari Bali ke Kupang. CR7 nginap di Bali,” kata dia.
    Susi menjelaskan, ada sejumlah agenda yang akan dihadiri bintang tim nasional Portugal itu, yakni meninjau rumah sakit kanker di Desa Oematnunu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
    “Kemudian, ke Convention Milenium Hall Kota Kupang, untuk memberikan donasi kemanusiaan,” kata Susi kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (17/2/2025).
    Ronaldo dijadwalkan akan bersama Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan sejumlah pejabat lainnya.
    Sumber: Kompas.com
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.