Negara: Amerika Serikat

  • Tren KaburAjaDulu, Gus Ipul: Lihat Sisi Positifnya, Mereka ke Luar Negeri Cari Pengalaman – Halaman all

    Tren KaburAjaDulu, Gus Ipul: Lihat Sisi Positifnya, Mereka ke Luar Negeri Cari Pengalaman – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak masyarakat menanggapi positif tren anak muda Indonesia pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan karena sulitnya mereka mencari pekerjaan di negeri sendiri. 

    Hal itu memunculkan tagar #KaburAjaDulu menggema di berbagai platform media sosial. Gus Ipul mengatakan, sudah banyak warga negara Indonesia mencari nafkah di luar negeri. 

    “Mari kita berpikir positif saja. Yang dimaksud dengan “kabur aja dulu” itu apa? Banyak warga kita yang ke Jepang, misalnya, karena di sana ada peluang kerja,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Dia juga berpendapat, mobilitas orang begitu tinggi dan akses antarnegara sudah begitu mudah. Karenanya, tren #KaburAjaDulu hanya istilah biasa. 

    “Sekarang ini, mobilitas sangat tinggi. Akses sudah terbuka. Jadi, kita lihat sisi positifnya. ‘Kabur aja dulu’ itu hanya istilah saja,” kata Gus Ipul. 

    Warga negara Indonesia yang pindah ke luar negeri, menurut Gus Ipul, dapat memberikan manfaat untuk negara. 

    Gus Ipul mengajak masyarakat melihat tren #KaburAjaDulu ini secara positif.

    “Banyak orang keluar negeri untuk bekerja, lalu pulang dengan membawa pengalaman dan ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan bangsa,” tutur Gus Ipul. 

    “Jadi, mari kita berpikir positif. Mereka ke luar negeri dalam rangka belajar, mencari pengalaman, lalu kembali dan berkontribusi bagi bangsa,” pungkasnya. 

    Kampanye Protes dn Perlawanan Anak Muda ke Pemerintah

    Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai kampanye tanda pagar #KaburAjaDulu di media sosial merupakan bentuk protes sekaligus perlawanan anak muda karena minimnya lapangan kerja di Indonesia.

    “Kabur Aja Dulu itu adalah perlawanan oleh kaum muda, oleh anak-anak muda yang sudah sekolahnya mahal, capek-capek belajar. Tiba-tiba begitu memasuki dunia kerja setelah lulus, lapangan pekerjaan tidak tersedia,” kata Said Iqbal kepada awak media di Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Said Iqbal menilai, informasi bursa tenaga kerja yang lemah. Ia lalu mempertanyakan peran dari Kementerian Ketenagakerjaan.

    “Kemenaker kemana saja? Maka mereka (anak muda) mencari pekerjaan ke luar negeri, beberapa negara memang kekurangan tenaga kerja,” terangnya.

    “Malaysia saja, untuk industri tertentu, kekurangan tenaga kerja. Singapura juga sudah mulai kekurangan tenaga kerja. Jepang sudah mulai membuka (lapangan pekerjaan). Korea Selatan sudah membuka. Eropa dan bahkan di Amerika, sepanjang mereka legal, kesempatan kerja lebih tinggi,” jelasnya.

    Bekerja di luar negeri, tentu karena mengejar upah yang lebih tinggi.

    “Upah kita terlalu murah buat kawan-kawan yang kerja lulusan sarjana. Orang lulus S1, UI, ITB, IPB, UGM, upahnya minimum. Kan kurang ajar. Sekolahnya sudah capek. Apalagi yang swasta,” terangnya.

    Atas fenomena #KaburAjaDulu, ditegaskannya bahwa ini merupakan sebuah perlawanan.

    “Perlawanan secara diam-diam oleh netizen dan anak muda terhadap negara yang tidak berpihak kepada mereka dalam penyediaan lapangan kerja,” jelasnya.

    Menteri Tenaga Kerja Tak Pedulikan Tren #KaburAjaDulu

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebeneze (Noel) enggan merespons soal tagar #KaburAjaDulu di media sosial yang mendorong warga negara Indonesia (WNI) untuk bekerja di luar negeri.

    Noel bilang Pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan tidak memperdulikan tagar atau seruan itu.

    Dia mempersilahkan kepada WNI yang ingin berkarir di luar negeri untuk tidak perlu kembali ke Indonesia.

    “Mau kabur, kabur saja lah. Kalau perlu jangan balik lagi, hihihi,” kata Noel di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Senin (17/2/2025), seraya tertawa.

     

  • Zelensky Tak Diajak Berunding, Trump Yakin Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina

    Zelensky Tak Diajak Berunding, Trump Yakin Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa jauh lebih yakin dengan kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina. Padahal pembicaraan AS dan Rusia menuai teguran keras dari Kyiv atas pengecualiannya.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (19/2/2025), Trump juga menyarankan bahwa dapat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin segera setelah Amerika Serikat merombak pendiriannya terhadap Rusia, perubahan tersebut telah membuat khawatir para pemimpin Eropa.

    Pada pembicaraan di Riyadh, Rusia dan Amerika Serikat sepakat untuk membentuk tim untuk merundingkan jalan untuk mengakhiri perang yang dimulai ketika Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari 2022.

    Trump mengatakan bahwa ia “jauh lebih yakin” dengan kesepakatan setelah pembicaraan, menambahkan “perundingan itu sangat bagus. Rusia ingin melakukan sesuatu. Mereka ingin menghentikan barbarisme yang biadab.”

    “Saya pikir saya memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang ini, dan saya pikir itu berjalan dengan sangat baik,” kata Trump, menegur Ukraina karena mengeluh bahwa mereka telah dikeluarkan dari diskusi.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras pengecualian negaranya dari pertemuan di Riyadh, yang berlangsung lebih dari empat jam.

    “Saya sangat kecewa, saya dengar mereka kesal karena tidak diberi tempat duduk,” kata Trump kepada wartawan ketika ditanya apa yang akan dia katakan kepada warga Ukraina yang merasa “dikhianati.”

    “Hari ini saya dengar, oh, baiklah, kami tidak diundang. Nah, Anda sudah berada di sana selama tiga tahun… Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda seharusnya bisa membuat kesepakatan,” katanya.

    Beberapa pemimpin Eropa khawatir Washington akan membuat konsesi besar kepada Moskow dan menulis ulang pengaturan keamanan benua itu. Ketika ditanya apakah dia akan bertemu Putin sebelum akhir bulan, Trump berkata “mungkin.”

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • NATO Terancam Mati! AS-Eropa di Ujung Tanduk, Putin Menang Telak

    NATO Terancam Mati! AS-Eropa di Ujung Tanduk, Putin Menang Telak

    Jakarta, CNBC Indonesia – NATO terancam “mati”. Hal ini menjadi pembicaraan hangat di Eropa di tengah pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang berlangsung di Arab Saudi, Selasa.

    Pembicaraan menteri luar negeri pemerintahan Presiden Donald Trump dilakukan hanya dengan menteri luar negeri pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Pembicaraan pun, meski disebut membicarakan perdamaian Rusia dan Ukraina, tak melibatkan Kyiv bahkan negara-negara Eropa, sekutu dekat Washington.

    France24 misalnya membuat pemberitaan soal “apakah kita segera melihat kematian dari NATO?”. Disinggung bagaimana pemimpin negara-negara Eropa melakukan pertemuan Senin di tengah Forum Keamanan Munich (MSC) dengan Istana Elysee Prancis, menjadi tuan rumahnya.

    “Semua orang di pertemuan ini menyadari bahwa hubungan transatlantik, aliansi NATO, dan persahabatan kita dengan Amerika Serikat telah memasuki fase baru. Kita semua melihatnya,” kata Perdana Menteri (PM) Polandia Donald Tusk.

    Bagaimana ini terjadi?

    Mengutip The Guardian, setidaknya ini terjadi setelah muncul tanda “AS akan meninggalkan NATO”. Dalam MSC, kejutan datang dari Wakil Presiden AS JD Vance yang menyerang Eropa.

    Dalam pidatonya, ia mengisyaratkan bagaimana pertikaian antara Eropa dan AS kini memuncak. Bukan berkaitan dengan beban militer saja atau ancaman keamanan yang ditimbulkan Rusia, tapi sesuatu yang lebih mendasar dalam masyarakat yakni nilai-nilai yang dipercaya.

    “Selama bertahun-tahun, kita telah diberi tahu bahwa semua yang kita danai dan dukung adalah atas nama nilai-nilai demokrasi kita bersama,” katanya menyerang Eropa, dikutip Rabu (19/2/2025).

    “Namun, kami melihat Eropa saat ini dan bertanya-tanya mengapa para pemenang perang dingin telah meninggalkan nilai-nilai yang memungkinkan mereka menang melawan kekuatan tirani di benua,” tambahnya.

    Dari pernyataan Vance, pesan AS tersirat tapi jelas. NATO didirikan dalam perang dingin sebagai ekspresi tekad AS untuk mempertahankan nilai-nilai Barat bersama, tetapi jika nilai-nilai itu tidak lagi dianut bersama, maka tujuan moral NATO itu sendiri pun sirna.

    Namun sebenarnya sejak terpilih, Trump memang kerap memberi ancaman AS akan meninggalkan NATO. Ia menyebut sekutu AS tidak membayar cukup untuk pertahanan mereka.

    “Jika mereka membayar tagihan mereka, dan jika saya pikir mereka memperlakukan kita dengan adil, jawabannya adalah saya akan tetap bersama NATO. Tetapi ada juga kemungkinan benar-benar Amerika akan keluar,” ujar Trump saat wawancara di NBC Desember, dimuat pula oleh AFP.

    Penegasan Zelensky

    Penegasan pun diberikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia berkata bahwa pernyataan Wakil Trump, Vance, telah menegaskan aliansi transatlantik sudah selesai.

    “Wakil presiden AS menegaskan: hubungan lama antara Eropa dan Amerika selama puluhan tahun akan berakhir. Mulai sekarang, segalanya akan berbeda, dan Eropa perlu menyesuaikan diri dengan itu,” katanya.

    Lebih lanjut dikatakannya, AS memang tak membutuhkan lagi Eropa. Bukti barunya adalah tak ada Eropa disebut dalam pembicaraan baru-baru ini, antara dirinya dan NATO.

    “Trump tidak pernah menyebutkan bahwa Amerika membutuhkan Eropa di meja perundingan. Itu sudah sangat jelas. Masa lalu sudah berakhir- ketika Amerika mendukung Eropa hanya karena memang selalu mendukungnya,” tambahnya.

    Kemenangan Putin?

    Sementara dalam tulisannya di laman Spectator, penulis dan jurnalis Stephen Pollard mengatakan bahwa sebenarnya tak ada aliansi pertahanan yang lebih efektif dan sukses dalam sejarah selain NATO. Persatuan dan tekad anggota NATO membuat Uni Soviet memahami bahwa doktrin ‘Pembalasan Besar-besaran’ nyata sehingga negara yang sudah tak eksis lagi itu tidak menyerang.

    “Namun, jelas dari peristiwa minggu ini… bahwa NATO sekarang secara efektif mati sebagai kekuatan serius untuk pertahanan dan pencegahan, dipadamkan oleh miopia dan kelemahan kelas politik Eropa,” ujarnya.

    “Invasi Rusia ke Ukraina, pertama pada tahun 2014 dan kemudian pada tahun 2022, menunjukkan betapa lemahnya pencegahan sejak jatuhnya Uni Soviet. Jelas Ukraina bukan anggota NATO, tetapi Putin jelas sedang menguji situasi pada tahun 2014 ketika ia menginvasi Krimea,” tambahnya.

    “Tidak adanya tanggapan dari Eropa atau AS selain beberapa kata-kata marah membuatnya menarik kesimpulan yang sepenuhnya rasional. Bahwa aliansi Barat tidak akan menimbulkan ancaman serius terhadap penaklukan militernya.”

    Kondisi genting pun makin terlihat saat ini. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Trump, AS membuat rencana perdamaian Rusia-Ukraina, yang seperti “penyerahan diri” ke Putin.

    “Ia jelas tidak mau memperpanjang peran AS pascaperang dunia kedua sebagai penjamin keamanan di Eropa. Dan dia berencana untuk menyerahkan Ukraina kepada Putin,” ujarnya.

    “Tidak hanya menghancurkan jalinan aliansi pertahanan Barat tetapi juga menempatkan kebebasan negara-negara Baltik dan negara-negara lain pada risiko besar,” tambahnya.

    “Siapa pun yang berpikir bahwa perlindungan Pasal 5 piagam NATO, bahwa serangan terhadap satu negara anggota adalah serangan terhadap semua, masih penting, berarti hidup di negeri khayalan,” tegasnya.

    “Terlepas dari semua kesalahan Trump, penjahat sebenarnya adalah orang Eropa sendiri. Kita menepuk punggung kita sendiri karena mendukung Ukraina. Kita membanggakan bahwa jumlah total yang dihabiskan oleh Eropa untuk membela Ukraina melebihi komitmen AS hingga saat ini. Namun kenyataannya adalah bahwa tanggapan kita sangat minim, dengan argumen yang menggelikan tentang bagian mana dari senjata mana yang dapat digunakan, oleh siapa senjata tersebut dapat digunakan, dan di mana senjata tersebut dapat digunakan,” jelasnya.

    “NATO sekarang secara efektif telah mati sebagai kekuatan serius untuk pertahanan dan pencegahan.”

    (sef/sef)

  • 5 Beda Daun Pepaya Jepang dengan Daun Pepaya Biasa

    5 Beda Daun Pepaya Jepang dengan Daun Pepaya Biasa

    YOGYAKARTA – Pernahkan Anda melihat tanaman yang memiliki daun seperti pepaya namun ukurannya lebih kecil. Tanaman yang sering ditemukan di pekarangan rumah atau kebun liar ini dijuluki sebagai pepaya Jepang. Lantas apa beda daun pepaya Jepang dengan daun pepaya biasa?

    Meski disebut sebagai pepaya Jepang, sebenarnya tanaman ini tidak berasal dari negeri sakura. Tanaman ini adalah Chaya yang aslinya dari Semenanjung Yucatan, Meksiko. Penyebutannya memakai nama pepaya karena daun tanaman chaya punya kemiripan dengan daun pepaya.

    Tanaman yang kekerabatannya lebih dekat dengan singkong ini dapat diolah sebagai bahan makanan. Chaya memiliki kandungan yang bermanfaat baik bagi kesehatan dan membantu mengatasi penyakit. Mari kenali apa beda daun pepaya Jepang dengan daun pepaya biasa.

    Beda Daun Pepaya Jepang dengan Daun Pepaya Biasa

    Daun pepaya Jepang kini semakin populer dan sering diolah sebagai bahan makanan. Tanaman ini digemari karena budidayanya yang mudah dan manfaatnya yang beragam. Berikut ini perbedaan daun pepaya Jepang atau chaya dengan pepaya biasa:

    Asal Usul dan Karakteristik Tanaman

    Daun pepaya Jepang berasal dari tanaman yang dikenal dengan nama chaya atau tree spinach. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah, khususnya Meksiko, dan telah dibudidayakan sejak zaman suku Maya. 

    Sementara itu daun pepaya biasa dihasilkan dari tanaman pepaya (Carica papaya) yang merupakan tanaman tropis asli Amerika Selatan dan Tengah. Pepaya biasa lebih dikenal karena buahnya yang manis dan bergizi, sementara daunnya sering dimanfaatkan sebagai bahan masakan atau obat tradisional.

    Perbedaan Bentuk dan Ciri Fisik

    Salah satu perbedaan paling mencolok antara daun pepaya Jepang dan daun pepaya biasa terletak pada bentuk dan teksturnya. Daun pepaya Jepang memiliki bentuk yang lebih kecil dan ramping dibandingkan daun pepaya biasa. 

    Daunnya berbentuk menjari dengan ujung yang runcing, mirip seperti daun singkong. Permukaan daun pepaya Jepang juga lebih halus dan tidak terlalu berbulu. Sebaliknya, daun pepaya biasa memiliki ukuran yang lebih besar dengan bentuk yang melebar dan ujung yang tumpul. 

    Daun pepaya biasa juga memiliki tekstur yang lebih kasar dan berbulu halus di permukaannya. Jika diraba, daun pepaya biasa terasa lebih kaku dan tebal dibandingkan daun pepaya Jepang.

    Rasa dan Aroma

    Perbedaan lain yang cukup signifikan adalah dari segi rasa dan aroma. Daun pepaya Jepang memiliki rasa yang lebih ringan dan tidak terlalu pahit dibandingkan daun pepaya biasa. 

    Karakteristik tersebut membuatnya lebih mudah diolah menjadi berbagai hidangan, seperti tumisan atau sayur bening. Daun pepaya Jepang juga memiliki aroma yang lebih segar dan tidak terlalu menyengat.

    Di sisi lain, daun pepaya biasa terkenal dengan rasa pahitnya yang khas. Rasa pahit ini berasal dari senyawa alkaloid yang disebut papain, yang juga memberikan manfaat kesehatan tertentu. Meskipun pahit, daun pepaya biasa tetap populer diolah menjadi masakan seperti urap, lalapan, atau jamu tradisional.

    Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan

    Baik daun pepaya Jepang maupun daun pepaya biasa memiliki kandungan nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun komposisi nutrisinya sedikit berbeda. 

    Daun pepaya Jepang dikenal kaya akan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A serta C. Kandungan antioksidannya juga cukup tinggi  bermanfaat baik untuk meningkatkan sistem imun dan melawan radikal bebas.

    Sementara itu, daun pepaya biasa lebih dikenal karena kandungan enzim papainnya yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mengurangi peradangan. Daun pepaya biasa juga mengandung vitamin B kompleks, vitamin E, serta senyawa flavonoid yang baik untuk kesehatan jantung dan liver.

    Cara Pengolahan dan Penggunaan

    Karena perbedaan rasa dan tekstur, cara pengolahan kedua jenis daun ini juga sedikit berbeda. Daun pepaya Jepang lebih mudah diolah karena rasanya yang tidak terlalu pahit. 

    Daun ini bisa langsung dimasak setelah dicuci bersih, baik sebagai tumisan, sayur bening, atau campuran smoothie. Beberapa orang juga mengeringkan daun pepaya Jepang untuk dijadikan teh herbal.

    Sementara daun pepaya biasa seringkali memerlukan proses perebusan atau perendaman terlebih dahulu untuk mengurangi rasa pahitnya. Daun ini biasanya diolah menjadi masakan tradisional seperti urap, oseng-oseng, atau dijadikan lalapan setelah direbus. Selain itu, daun pepaya biasa juga sering digunakan sebagai bahan baku jamu atau obat herbal.

    Demikianlah ulasan mengenai beda daun pepaya Jepang dengan daun pepaya biasa. Pepaya Jepang atau tanaman Chaya sebenarnya lebih dekat dengan kerabat singkong. Sama seperti daun pepaya, tanaman ini juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. 

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • BI Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen pada Februari 2025

    BI Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen pada Februari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dalam rapat dewan Gubernur (RDG) BI pada Selasa-Rabu, 18–19 Februari 2025.

    Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, proyeksi ini didasarkan pada perkembangan terkini perekonomian global dan domestik, yang masih penuh dengan ketidakpastian.

    “Kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuan di 5,75% pada RDG Februari ini,” ujar Riefky dalam Laporan Seri Analisis Makroekonomi RDG BI Februari 2025 pada Selasa (18/2/2025).

    Suku bunga acuan terpengaruh dari sisi perekonomian domestik, yakni inflasi pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76% (yoy), merupakan level terendah sejak tahun 2000 dan berada di bawah rentang target BI.

    Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh diskon tarif listrik hingga 50% bagi kelompok rumah tangga tertentu. Namun, tekanan inflasi diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena dua faktor utama.

    Pertama, mendekati Ramadan, permintaan diperkirakan meningkat, yang dapat mendorong harga naik. Indeks ekspektasi harga umum (IEH) untuk Maret 2025 tercatat sebesar 179,0, naik dari 160,2 pada periode sebelumnya.

    “Inflasi masih berada di kisaran batas bawah target Bank Indonesia. Namun, Indonesia akan segera memasuki periode Ramadan dan Idulfitri, yang umumnya mendatangkan tekanan inflasi,” jelas Riefky.

    Kedua, turunnya agresivitas The Fed dalam pelonggaran moneternya serta arah kebijakan Presiden Trump yang terus berkembang berpotensi memengaruhi investor, meskipun arahnya masih sulit diprediksi.

    Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menahan suku bunga acuan terutama didorong oleh kondisi inflasi terkini di negara tersebut. 

    Sejak dimulainya era pelonggaran kebijakan moneter pada September 2024, inflasi AS secara konsisten meningkat dari 2,4% (yoy) pada September 2024 menjadi 3,0% (yoy) pada Januari 2025, menjauh dari target jangka panjang The Fed sebesar 2%.

    Meskipun sempat turun sedikit pada Desember 2024 ke angka 3,2% (yoy) dari 3,3% (yoy) yang stabil sejak September 2024, inflasi inti AS kembali naik ke 3,3% (yoy) pada Januari 2025.

    “Perkembangan inflasi terkini di Amerika Serikat memperkuat pandangan bahwa The Fed akan mengurangi agresivitas pemangkasan suku bunga acuannya sepanjang tahun 2025,” pungkas Riefky dalam merespons suku bunga acuan BI.

  • Vietnam Buka Jalan bagi Starlink Milik Elon Musk Beroperasi

    Vietnam Buka Jalan bagi Starlink Milik Elon Musk Beroperasi

    JAKARTA – Vietnam berencana mengadopsi aturan yang memungkinkan Starlink milik Elon Musk menyediakan layanan internet satelit di negara tersebut. Hal ini tetap mempertahankan kepemilikan penuh atas anak perusahaannya, menurut rancangan regulasi yang diperoleh Reuters.

    Perubahan ini membuka jalan bagi Starlink untuk beroperasi di Vietnam setelah melalui pembicaraan panjang dengan perusahaan induknya, SpaceX, kata seorang pejabat pemerintah.

    Langkah ini mencerminkan perubahan sikap mendadak yang dapat dilihat sebagai “tanda damai” bagi SpaceX di tengah kekhawatiran Vietnam terhadap ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump.

    “Ini adalah demonstrasi dari pihak Vietnam bahwa mereka juga bisa memainkan permainan diplomasi transaksional jika pemerintahan Trump menginginkannya,” kata sebuah sumber dikutip VOI dari Reuters.

    Upaya SpaceX untuk masuk ke Vietnam—pasar dengan hampir 100 juta penduduk—sebelumnya terhambat pada akhir 2023 setelah pemerintah menolak mencabut larangan kepemilikan asing atas penyedia layanan internet satelit, yang merupakan syarat utama bagi Musk, yang kini menjadi penasihat utama Trump.

    Namun, rancangan aturan baru yang akan disahkan dalam sidang luar biasa parlemen pada Rabu ini akan memungkinkan penyedia internet dengan jaringan satelit orbit rendah untuk sepenuhnya dikendalikan oleh pihak asing. Kebijakan ini akan berlaku dalam skema percontohan hingga akhir 2030.

    Ketentuan ini termasuk dalam resolusi sepanjang 12 halaman yang bertujuan “menghilangkan hambatan dalam aktivitas ilmiah, teknologi, dan inovasi”. Proyek yang diajukan dalam skema ini harus mendapatkan persetujuan dari Perdana Menteri Vietnam.

    SpaceX dan Kementerian Informasi Vietnam belum memberikan komentar terkait hal ini.

    SpaceX terus memperluas jaringan pemasoknya di Vietnam, dan pemerintah Vietnam menyebut bahwa perusahaan tersebut ingin berinvestasi sebesar  1,5 miliar dolar AS (Rp24.4 triliun) di negara tersebut.

    Jika banyak perusahaan dan individu Vietnam berlangganan layanan Starlink, hal itu dapat membantu mengurangi surplus perdagangan besar yang dimiliki negara tersebut terhadap Amerika Serikat, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

    Pada tahun lalu, surplus perdagangan Vietnam dengan AS mencapai rekor tertinggi sebesar 123,5 miliar dolar AS, menjadi yang terbesar keempat di antara mitra dagang AS, menurut data pemerintah AS.

    Pekan lalu, Trump menginstruksikan timnya untuk menyusun tarif balasan terhadap setiap negara yang mengenakan pajak atas impor AS, dengan batas waktu hingga 1 April. Ajudan Trump mengatakan bahwa negara-negara dengan surplus perdagangan besar akan menjadi target utama dalam kebijakan tersebut.

    Tarif AS berpotensi mengganggu ekonomi Vietnam yang sangat bergantung pada ekspor, di mana AS merupakan pasar utama. Vietnam juga menjadi tuan rumah bagi banyak produsen asal China yang telah berinvestasi besar di negara Asia Tenggara itu setelah pemerintahan Trump pertama kali memberlakukan tarif pada China pada 2018.

    Untuk mengurangi surplusnya dengan AS, Vietnam juga telah menawarkan untuk mengimpor lebih banyak produk pertanian dari AS dan sedang berdiskusi mengenai potensi impor lainnya.

  • Rupiah melemah seiring ketidakpastian berkelanjutan rencana tarif AS

    Rupiah melemah seiring ketidakpastian berkelanjutan rencana tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring ketidakpastian berkelanjutan rencana tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 18:34 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi ketidakpastian yang berkelanjutan atas rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait kebijakan tarif perdagangan AS.

    “Ketidakpastian yang berkelanjutan atas rencana Trump untuk tarif perdagangan, bahkan ketika Presiden AS mengisyaratkan bahwa tarif timbal baliknya pada mitra dagang AS baru akan dikenakan pada bulan April,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

    Di samping itu, dilaporkan bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan kontrol impor pada barang-barang AS tertentu. Langkah ini dinilai sebagai dapat menandai peningkatan ketegangan perdagangan dengan AS.

    Pada pekan lalu, Trump disebut telah mengenakan tarif 25 persen terhadap semua impor baja dan aluminium yang berkonsekuensi terhadap peningkatan kekhawatiran atas tindakan balasan dari negara lain.

    Seiring dengan faktor tersebut, pasar waspada terhadap suku bunga AS yang tetap tinggi untuk waktu lebih lama.

    “Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan pada hari Selasa bahwa meskipun ia tidak melihat tarif Trump menyebabkan lonjakan besar dalam inflasi, ia masih mendukung untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk waktu yang lebih lama. Komentar Waller muncul setelah data minggu lalu menunjukkan inflasi AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari,” ungkap dia.

    Investor pada pekan ini dinyatakan bakal fokus rilis rapat Federal Reserve (The Fed) bulan Januari 2025 untuk mengukur bagaimana para pembuat kebijakan telah berupaya mempertimbangkan risiko perang tarif yang lebih luas menyusul kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.

    “Data minggu lalu menunjukkan (indeks) harga konsumen AS meningkat pada laju tercepat dalam hampir 18 bulan pada bulan Januari, memperkuat pesan Fed bahwa mereka tidak terburu-buru untuk melanjutkan pemotongan suku bunga di tengah meningkatnya kekhawatiran ekonomi,” ujar Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah hingga 50 poin atau 0,13 persen menjadi Rp16.278 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.228 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.275 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.208 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 18:43 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup menguat 46,27 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.873,55. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,61 poin atau 0,96 persen ke posisi 804,06.

    “Telah muncul kesadaran di kalangan negara anggota Uni Eropa bahwa mereka tidak bisa lagi terlalu tergantung pada Amerika Serikat (AS) untuk melindungi mereka, sehingga harus meningkatkan belanja pertahanan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Perkembangan itu memperkuat pandangan bahwa emisi atau penjualan surat utang harus ditingkatkan, karena negara-negara Eropa harus menanggung biaya kesepakatan perdamaian yang langgeng antara Ukraina dan Rusia.

    Pemerintah AS telah meminta negara-negara Eropa untuk menjelaskan jaminan keamanan dan peralatan militer yang dapat mereka tawarkan kepada Ukraina untuk memastikan penyelesaian perdamaian yang langgeng.

    Meningkatkan anggaran pertahanan dan melindungi Ukraina dapat membebani negara-negara besar Eropa dengan tambahan biaya 3,1 triliun dolar AS selama 10 tahun, ke depan menurut estimasi Bloomberg Economics.

    Dari sisi moneter, The Reserve Bank of Australia (RBA) diprediksi akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau pertama dalam empat tahun, sebesar 25 bps menjadi 4,1 persen.

    Namun demikian, pasar tenaga kerja yang solid, belanja konsumen yang tangguh, pertumbuhan kredit yang kuat, dan nilai tukar mata uang dolar Australia yang lebih lemah dapat menjadi alasan bagi RBA untuk menahan suku bunga.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 2,08 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor keuangan yang masing-masing naik sebesar 1,56 persen dan 1,09 persen.

    Sementara itu, empat sektor menurun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus sebesar 0,74 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,66 persen dan 0,66 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MMIX, SMIL, DATA, KEJU, dan SMKL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AWAN, VIVA, PACK, BHIT, dan MANG.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.220.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,25 miliar lembar saham senilai Rp12,67 triliun. Sebanyak 371 saham naik 212 saham menurun, dan 372 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 96,15 poin atau 0,25 persen ke 39.270,40, indeks Shanghai melemah 31,34 poin atau 0,93 persen ke 3.324,49, indeks Kuala Lumpur melemah 8,84 persen atau 0,56 poin ke posisi 1,582,76, indeks Straits Times menguat 2,08 poin atau 0,13 persen ke 1.584,84.

    Sumber : Antara

  • Ndasmu! Tak Terbiasa Dikritik, Prabowo Makin Resisten terhadap Suara Publik

    Ndasmu! Tak Terbiasa Dikritik, Prabowo Makin Resisten terhadap Suara Publik

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto lagi-lagi menarik perhatian karena melontarkan kata ‘ndasmu’ kala berpidato pada acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Gerindra di Sentul City International Convention Center.

    Di atas podium, dengan mikrofon warna emas, Ketua umum Gerindra yang mengenakan pakaian serba putih dan peci hitam itu berbicara panjang lebar soal keputusan maupun kebijakan pemerintahannya yang kerap dikritik oleh pengamat, akademisi, maupun publik.

    “Kita (partai koalisi pemerintah) harus mau diawasi. Kita harus mau dikoreksi. Kita harus mau dikritik. Tetapi, kritiknya yang benar, jangan kritik berdasarkan dendam,” ucap Prabowo Subianto, Sabtu 15 Februari 2025.

    Dia kemudian menyinggung soal keberhasilannya dan tentu saja Gerindra menjadi pemenang Pilpres 2024 tak lepas dari dukungan Jokowi. Ucapan tersebut disambut tepuk tangan meriah.

    Setelahnya, mantan jenderal kopassus itu mulai menyinggung tiga hal yang membuatnya tampak kesal, sehingga terlontar kata-kata “ndasmu” yang berarti “kepalamu” dalam bahasa Indonesia.

    3 ‘Ndasmu’ Versi Prabowo

    Makan Bergizi Gratis

    Program prioritas ini adalah salah satu kampanye Prabowo-Gibran kala masih kampanye Pilpres 2024. Prabowo Subianto sesumbar bahwa makan bergizi gratis bisa meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak Indonesia.

    Untuk mewujudkan janji politiknya, Badan Gizi Nasional dibentuk dan dimulai perdana pada 6 Januari 2025. Kendati, sejak ide ini muncul banyak dikritik sejumlah orang karena dikhawatirkan tidak tepat sasaran dan hanya menggerogoti anggaran negara.

    “Badan Gizi Nasional di luar dugaan orang, tapi ada yang nyinyir mana bisa kasih makan?” ucap Prabowo Subianto dengan mimik bibir sedikit maju percis ketika debat pilpres melawan Anies Baswedan dulu.

    Dia membuat klaim, makan bergizi gratis sudah menyasar setidaknya 770.000 anak hingga pertengahan Februari dan pada akhir bulan menyentuh angka satu juta. Dia pun berharap pada akhir Juli bisa mencapai enam juta orang.

    “Tidak ada presiden yang punya tongkat Nabi Musa, negara kita sangat besar. Sudah kita mulai sekian ratus orang, masih ada yang komentar belum banyak. Kalau enggak ada wartawan saya bilang ndasmu,” ujar Prabowo Subianto berbisik dan disambut tawa.

    Kabinet Gemuk

    Lagi-lagi, Prabowo Subianto tampak tak senang ada orang yang mengkritik kabinet Merah Putih dengan sebutan kabinet gemuk. Kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto diketahui berjumlah 48 menteri, 55 wakil menteri, lima pejabat setingkat menteri, serta belasan utusan khusus, staf khusus, dan penasihat khusus.

    “Ada orang pintar, kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar… ndasmu,” ucapnya dengan mimik bibir sedikit maju.

    Prabowo Subianto lantas membandingkan Indonesia dengan Timor Leste yang penduduknya tidak sampai dua juta orang namun memiliki kabinet sebanyak 28 orang. Baginya, adalah wajar kabinetnya besar karena setara dengan Uni Eropa.

    “Kita seluas Eropa, punya 27 menteri keuangan, 27 menteri dalam negeri, 27 menteri luar negeri, panglima… Enggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya,” ujarnya.

    Cawe-Cawe Jokowi

    Tuduhan cawe-cawe Jokowi tersebut menyeruak gara-gara Prabowo Subianto kerap bertemu dengan Jokowi dalam beberapa bulan terakhir. Sejak dilantik, tercatat mereka sudah bertemu tiga kali.

    Pertemuan perdana Prabowo dan Jokowi usai pelantikan presiden 3 November 2024. Kala itu, Prabowo yang menyambangi Jokowi ke Solo, Jawa Tengah. Usai bertemu di kediaman Jokowi, kemudian keduanya ke Angkringan Omah Semar di Colomadu, dekat Kota Solo.

    Prabowo dan Jokowi kembali bertemu pada 6 Desember 2024 lalu. Kali ini Jokowi yang menemui Prabowo di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta. Tak cuma itu saja, sejumlah menteri kabinet Merah Putih sering datang ke rumahnya Jokowi.

    “Nanti saya dibilang dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe… ndasmu,” kata Prabowo Subianto berbisik yang dihujani tawa.

    “Kemarin itu kita berhasil menang karena dukungan dari Presiden ke-7, Presiden ke-6, dukungan Gus Dur, dari langit. Kok enggak bisa kalah kita itu,” tuturnya menambahkan.

    Militer yang Berusaha Merakyat

    Pakar Komunikasi Politik dari Unisba, Prof Septiawan Santana Kurnia menilai kata ndasmu yang keluar dari mulut Prabowo Subianto adalah bentuk ekspresi. Menurutnya, ndasmu merupakan sebuah ekspresi yang mungkin ingin dimunculkan oleh Prabowo Subianto sebagai seorang presiden yang memakai bahasa kultur.

    “Ini kan bahasa rakyat, ndasmu, dipakai oleh seorang kepala negara di dalam komunikasi di elite pemerintahan. Artinya apa? Jadi penggunaan bahasa rakyat untuk sebuah pencitraan seorang kepala negara yang merakyat,” katanya saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com pada Selasa 18 Februari 2025.

    Meski begitu, Septiawan Santana Kurnia pun tak menampik penggunaan kata ndasmu tersebut bisa memiliki berbagai arti. Termasuk, bisa dilihat sebagai aksi kekanak-kanakan Prabowo Subianto dalam menyikapi kritik, hingga bentuk kerakyat-rakyatan sebagai presiden.

    “Tapi juga bisa menjadi tanda kutip lain semacam sebuah pernyataan non verbal bahwa ada tingkat emosi yang sudah sedemikian rupa yang harus dilempar, yang harus disampaikan, dan harus jadi perhatian,” ujarnya.

    Bahkan, Septiawan Santana Kurnia menyoroti, tidak hanya kata ndasmu yang dilontarkan Prabowo Subianto. Sempat ada juga kalimat ‘b*j*ng*n tl*l’ yang diucapkannya.

    “Itu hanya sebuah ekspresi yang disampaikan dari warna politik Prabowo yang memang latar belakangnya kan militer. Lalu mencoba berubah menjadi gemoy, dan sekarang memakai bahasa kultur kerakyatan gitu loh. Pilihannya adalah ndasmu,” tuturnya.

    Sikap Kekanakan Prabowo

    Sementara itu, Peneliti dari Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Teuku Harza Mauludi mengatakan bahwa respons warganet yang menyebut Presiden Prabowo kekanak-kanakan setelah melontarkan kata-kata “ndasmu” kala menanggapi kritikan publik ada benarnya. Meski hal itu diucapkan Prabowo Subianto di acara partai dan di depan seluruh kadernya, tetap saja tidak ideal.

    Menurutnya, Prabowo Subianto harus lebih bijak menyampaikan pernyataan sebagai pejabat publik. Sebab, kritikan tidak melulu ditujukan untuk menyerang.

    “Memang wajar saja (respon warganet), karena sikap ketidakdewasaan politik ketika dia (Prabowo) menggunakan kata-kata seperti ndasmu,” ucap Teuku Harza Mauludi.

    “Dan pejabat-pejabat publik ini selera humornya juga harus dievaluasi ya, karena kita juga lihat ketika Prabowo bercanda seperti itu banyak menteri tertawa. Ini kan enggak mencerminkan pemimpin,” tuturnya menambahkan.

    Menurut pengamatan Teuku Harza Mauludi, ada beberapa hal yang membuat Prabowo terkesan resisten menanggapi kritikan. Pertama, karena selama ini, terutama di lingkaran partai, dia tidak terbiasa menerima kritikan secara terbuka.

    Akibatnya, ketika menduduki jabatan sebagai presiden, Prabowo Subianto seperti menganggap hal tersebut termasuk orang yang mengkritiknya adalah musuh.

    “Dia punya semacam pandangan bahwa demokrasi (kritik terbuka) seolah-olah musuh. Padahal kan enggak seperti itu,” ujar Teuku Harza Mauludi.

    “Dalam demokrasi, partisipasi publik salah satu yang paling penting. Ketika rakyat ikut mengkritik, justru pemerintahan Prabowo merasa kritik yang berbasis dendam atau kebencian,” katanya menambahkan.

    Kedua, karena adanya dukungan yang sangat besar dari partai politik, termasuk mantan Presiden Jokowi. Ditambah lagi, hasil survei soal kepuasan publik pada seratus hari pemerintahan.

    Teuku Harza Mauludi menduga, semua hal itu membuat Prabowo Subianto merasa sedang di atas angin. Sehingga, bisa bebas mengekspresikan dirinya dan diterjemahkan lewat perkataan berbalut candaan.

    “Jadi dalam konteks itu Prabowo merasa dia bisa melakukan apa saja yang dia mau dengan mulus… ibaratnya dia melakukan perubahan ekstrem pun baik-baik saja karena dukungan dari parlemen,” tuturnya.

    “Sehingga ketika ada kritik dari masyarakat, akademisi, dia merasa tidak relevan,” ucap Teuku Harza Mauludi menambahkan.

    Padahal menurutnya, kalau bicara soal kabinet gemuk, sangat valid untuk dikritik sebab ada kecenderungan hanya untuk bagi-bagi kekuasaan. Dia berkata tidak bisa membandingkan Indonesia dengan Timor Leste karena jumlah penduduknya tidak sama.

    Kalau mau, Prabowo Subianto harus berkaca pada China atau Amerika Serikat. China yang punya penduduk 1,4 miliar saja memiliki 26 kementerian ditambah lima lembaga setingkat kementerian.

    Sedangkan Amerika Serikat dengan penduduk 345 juta jiwa mempunyai 15 kementerian. Adapun Rusia yang penduduknya menyentuh angka 144 juta jiwa, memiliki 21 kementerian.

    “Brazil juga penduduknya enggak jauh beda dengan Indonesia tapi enggak sampai dari 25 kementeriannya. Prabowo harus adil ya dalam menyikapi kritik, kalau memang kritik itu ada benarnya jangan dikatakan sebagai dendam,” kata Teuku Harza Mauludi.

    Kritikan soal makan bergizi gratis dan adanya cawe-cawe Jokowi di pemerintahan Prabowo, juga dianggap sahih. Kedekatannya dengan Jokowi serta partai politik lain dikhawatirkan menjadi jalan untuk terjadinya kartel politik.

    Keras dan Pemarah

    Pakar komunikasi politik LSPR, Lely Arrianie sepemikiran dengan Teuku Harza Mauludi.  Dia menilai, gestur Prabowo Subianto yang cenderung “keras dan pemarah” sudah kelihatan sejak mencalonkan diri sebagai presiden atau tepatnya 2014.

    Kala debat capres-cawapres berlangsung, politikus yang juga pengusaha ini selalu menunjukkan sisi emosionalnya. Namun masalahnya, sebagai pejabat publik semestinya Presiden Prabowo menyadari bahwa dia maupun pemerintahannya tidak akan lepas dari perhatian publik. Sehingga, kritikan harus diterima.

    “Toh memang kabinet gemuk ini kontraproduktif di tengah kebijakan efisien. Harusnya dia menjadi role model menunjukkan itu, bikin kabinet yang ramping. Jadi kenapa harus marah dengan mengeluarkan kata tidak pantas seperti itu?” kata Lely Arrianie.

    Dia pun memperingatkan kalau kritikan publik terus menerus dibalas dengan ungkapan yang tidak pantas, maka “elektabilitas Prabowo akan terdegradasi pelan-pelan.” Lebih jauh lagi, pencalonan yang digadang-gadang untuk periode kedua pada 2029 bakal kandas.

    “Kerja baru dimulai loh… belum kelihatan kerja kepada rakyat dari janji-janji kampanyenya,” ucap Lely Arrianie.

    Itu mengapa, Lely Arrianie dan Teuku Harza Mauludi menyarankan Prabowo Subianto agar mengubah gaya komunikasi politiknya.

    “Saya lihat Prabowo hanya akan sadar sikap dia kurang etis atau kurang ksatria ketika direspons publik dengan penurunan approval ratingnya,” kata Teuku Harza Mauludi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Zelensky Kesal Tak Diajak AS dan Rusia Berunding soal Perang Ukraina

    Zelensky Kesal Tak Diajak AS dan Rusia Berunding soal Perang Ukraina

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik pertemuan antara pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi yang membahas perang Ukraina. Hal itu lantaran pertemuan kedua negara tanpa partisipasi Ukraina.

    Pembicaraan “sedang berlangsung antara perwakilan Rusia dan perwakilan Amerika Serikat. Tentang Ukraina–tentang Ukraina lagi–dan tanpa Ukraina,” kata Zelensky selama kunjungan resmi ke Turki seperti dilansir AFP, Selasa (18/2/2025)

    Zelensky mengatakan bahwa setiap pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri perang harus “adil” dan melibatkan negara-negara Eropa, termasuk Turki.

    “Ukraina, Eropa dalam arti luas–dan ini termasuk Uni Eropa, Turki, dan Inggris–harus dilibatkan dalam percakapan dan pengembangan jaminan keamanan yang diperlukan dengan Amerika mengenai nasib bagian dunia kita,” kata Zelensky saat konferensi pers dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan selama kunjungan ke Ankara.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya ingin mencapai solusi yang “adil” dan “berkelanjutan” untuk perang Ukraina. Rubio mengungkapkan hal itu usai pertemuan pejabat Rusia di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (18/2).

    Dalam sambutannya kepada wartawan Rubio mengatakan bahwa “tujuannya adalah untuk mengakhiri konflik ini dengan cara yang adil, langgeng, berkelanjutan, dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

    Sementara, juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua diplomat tinggi telah sepakat untuk “menunjuk tim tingkat tinggi masing-masing untuk mulai bekerja pada jalur untuk mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin”.

    Rubio mengatakan bahwa negara-negara Eropa harus terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang, dan bahwa “peluang luar biasa ada untuk bermitra” dengan Rusia.

    “Kunci untuk membukanya adalah mengakhiri konflik ini,” katanya.

    (rfs/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu