Pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih berakhir dengan perdebatan panas. Trump menilai bahwa Zelensky seperti mendikte bagaimana seharusnya Amerika Serikat bersikap dalam perang Rusia-Ukraina.
Negara: Amerika Serikat
-

Anggaran Dipangkas, KKP Kejar Sumber Pembiayaan dari Investor
Jakarta –
Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun ini dipangkas Rp 2,12 triliun dari pagu awal Rp 6,22 triliun. Sejalan dengan itu, KKP mendorong diversifikasi skema pendanaan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan ekosistem laut Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kusdiantoro menyampaikan pihaknya terus mengembangkan strategi inovatif untuk mendukung konservasi laut dan ketahanan pangan nasional.
Salah satunya melalui Impact Bond Perikanan Skala Kecil, sebuah skema pendanaan berbasis hasil (outcome-based financing) yang melibatkan investor untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus mencapai target konservasi dan ketahanan pangan nasional.
“Adanya kebijakan efisiensi anggaran menuntut kita untuk lebih kreatif melakukan kolaborasi dan berinovasi dalam menjalankan program termasuk mengembangkan sumber pendanaan alternatif dalam mengelola kawasan konservasi,” kata Kusdiantoro dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2/2025).
Menurut Kusdiantoro, pendanaan inovatif seperti Impact Bond memungkinkan investasi yang lebih terarah. Di antaranya, untuk mendorong praktik perikanan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta melestarikan sumber daya laut.
Lebih lanjut, konservasi ekosistem laut memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekologi, keberlanjutan stok ikan komersial, serta mitigasi perubahan iklim. Meski begitu, ancaman terhadap keanekaragaman hayati, penurunan stok ikan, dan dampak aktivitas manusia menuntut langkah-langkah konservasi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
“Saat ini, KKP menargetkan perlindungan 30% wilayah laut Indonesia sebagai kawasan konservasi dan Other Effective Area-Based Conservation Measure (OECM) hingga 2045. Dengan luas kawasan konservasi yang telah mencapai 29,9 juta hektar, KKP bersama mitra menyusun rencana ekspansi hingga 97,5 juta hektar, serta menambah 10 juta hektar wilayah non-kawasan konservasi sebagai bagian dari OECM,” tambah Kusdiantoro.
Untuk mencapai target tersebut, Kusdiantoro menilai dibutuhkan pendanaan yang signifikan. Karenanya untuk menutup kesenjangan pembiayaan, KKP terus mendorong inovasi pendanaan alternatif, termasuk penerapan debt swap for nature dengan Pemerintah Amerika Serikat dan penerbitan obligasi karang (coral reef bond) bersama Bank Dunia.
(hns/hns)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5101795/original/050964100_1737397194-Untitled.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Donald Trump: Inggris Kemungkinan Tak Kena Tarif Impor AS – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Amerika Serikat dan Inggris sedang merundingkan perjanjian perdagangan bilateral, di tengah isu pengenaan tarif impor yang menuai kekhawatiran di pasar global.
Mengutip The Straits Times, Sabtu (1/3/2025) Presiden AS Donald Trump mengatakan, kesepakatan perdagangan AS dengan Inggris memungkinan negara tersebut tidak terkena tarif impor.
“Kita akan memiliki perjanjian perdagangan yang hebat dalam waktu dekat,” kata Donald Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
“Kita akan berakhir dengan perjanjian perdagangan yang sangat baik untuk kedua negara, dan kita sedang mengusahakannya saat kita berbicara,” ia menambahkan.
“Saya pikir kita bisa saja berakhir dengan kesepakatan perdagangan yang sebenarnya di mana tarif tidak diperlukan. Kita lihat saja nanti,” beber Trump.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Wakil Presiden AS J.D. Vance, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick serta penasihat keamanan nasional Mike Waltz akan memimpin penyusunan kesepakatan tersebut.
Sementara itu, pihak Starmer mengatakan bahwa kedua negara telah mulai memproses kesepakatan ekonomi baru, yang salah satunya mencakup sektor teknologi.
Ketika ditanya apakah Starmer telah meyakinkannya untuk menghindari ancaman tarif timbal balik, Trump berkata: “Dia sudah mencoba”.
Trump pun memuji keterampilan negosiasi PM Inggris tersebut.
Inggris Pastikan Tak Kena Dampak Tarif Impor Trump
Sebelumnya, Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mengungkapkan bahwa ia optimis perdagangan dan investasi AS-Inggris tidak akan terganggu oleh kebijakan tarif impor baru.
“Terakhir kali Presiden Trump berada di Gedung Putih, arus perdagangan dan investasi antara kedua negara kita meningkat, dan saya sangat yakin bahwa itu dapat terjadi lagi,” imbuhnya dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan kepala keuangan Kelompok 20 di Afrika Selatan.
-

Misi Pencarian Air di Bulan
Jakarta –
Misi pencarian air di bulan dimulai. NASA meluncurkan satelit seukuran mesin pencuci piring dari Florida, Amerika Serikat (AS), ke luar angkasa untuk mengidentifikasi lokasi air di permukaan bulan.
Dirangkum detikcom dari Deutsche Welle (DW) Jumat (28/2/2025), peluncuran satelit itu dilakukan Rabu (26/2) untuk mengidentifikasi lokasi air di bulan. Terutama, di kawah-kawah yang selalu berada dalam bayangan di kutubnya.
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa pengorbit Lunar Trailblazer milik NASA lepas landas dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral. Pesawat ruang angkasa ini, yang dibangun oleh divisi luar angkasa Lockheed Martin, merupakan muatan sekunder di atas roket tersebut, dengan muatan utama berupa misi pendaratan bulan yang dipimpin oleh Intuitive Machines.
Meskipun permukaan bulan sering dianggap gersang, pengukuran sebelumnya telah menemukan sejumlah air, bahkan di lokasi yang lebih hangat dan disinari matahari. Di tempat-tempat yang dingin dan selalu berada dalam bayangan di kutub Bulan, telah lama dihipotesiskan bahwa mungkin ada sejumlah besar es air.
Lunar Trailblazer, dengan berat sekitar 200 kg dan lebar 3,5 m saat panel suryanya terbuka penuh, dikirim untuk memetakan dan menemukan air es tersebut di bagian permukaan Bulan.
Potensi Air di Bulan dan Fungsinya
Foto: Ilustrasi di bulan (NASA).
Untuk eksplorasi bulan di masa depan, termasuk pangkalan bulan jangka panjang yang dikelola oleh astronaut, air Bulan akan menjadi sangat penting karena tidak hanya dapat diolah sebagai persediaan air minum, tetapi juga menjadi oksigen yang dapat dihirup dan bahan bakar hidrogen untuk roket.
Dasar ratusan kawah di Kutub Selatan Bulan, misalnya, selalu berada dalam bayangan dan mungkin menyimpan bongkahan es. Sebagian air juga mungkin terkunci di dalam pecahan batu dan debu di permukaan Bulan.
Lunar Trailblazer dijadwalkan akan melakukan serangkaian penerbangan lintas bulan dan orbit melingkar selama beberapa Bulan untuk memposisikan dirinya guna memetakan permukaan secara terperinci.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Kendaraan ini pada akhirnya akan mengorbit pada ketinggian sekitar 100 km dan mengumpulkan gambar beresolusi tinggi dari area yang ditargetkan untuk menentukan bentuk, distribusi, dan kelimpahan air serta untuk lebih memahami siklus air bulan.
“Kami melihat air dalam jumlah yang kecil di bagian Bulan yang terkena sinar matahari, dan menurut kami itu misterius,” kata ilmuwan planet Bethany Ehlmann, kepala penyelidik misi dan Direktur Keck Institute for Space Studies di Caltech.
Ia juga menambahkan, “yang paling menarik adalah potensi es dalam jumlah besar di bagian kutub bulan yang selalu berada dalam bayangan. Lunar Trailblazer akan membantu mengungkap jumlah es yang ada.”
Lokasi seperti itu dapat menjadi sumber daya bagi penjelajah bulan di masa mendatang.
“Memahami ke mana penjelajah akan berkendara atau astronaut akan berjalan untuk memeriksa endapan untuk sains dan penggunaan sumber daya di masa mendatang akan bermanfaat bagi semua misi pendaratan di masa mendatang,” tambah Ehlmann.
Jumlah Air di Bulan Diperkirakan Capai Ratusan Juta Ton
Foto: Ilustrasi air (Dok. Shutterstock).
Dua instrumen Lunar Trailblazer akan melakukan pengukuran dari orbit secara bersamaan. Lunar Thermal Mapper (LTM) akan memetakan dan mengukur suhu permukaan Bulan, sementara High-resolution Volatiles and Minerals Moon Mapper (HVM3) akan mengamati permukaan bulan untuk mencari pola cahaya yang dipancarkan oleh air.
“Kami yakin bahwa pergerakan air di Bulan kemungkinan besar didorong oleh suhu permukaan. Dengan menggabungkan data dari HVM3 dan LTM, kami bisa memahami hubungan ini lebih baik,” jelas ilmuwan planet Universitas Oxford, Tristram Warren, yang juga bekerja mengembangkan instrumen LTM.
Air di Bulan diperkirakan berasal dari beberapa sumber potensial. Salah satu kemungkinannya adalah angin matahari, yang merupakan partikel bermuatan dari Matahari, dapat bereaksi dengan mineral Bulan untuk menciptakan air.
Sumber lainnya mungkin adalah komet atau meteorit, yang mungkin telah mengirimkan air ke Bulan selama miliaran tahun. Jumlah pasti air bulan masih belum pasti, tetapi jumlahnya mungkin ratusan juta ton.
“Selain untuk eksplorasi manusia, air bulan juga sangat menarik secara ilmiah. Bulan telah mengorbit dekat Bumi hampir sejak Bumi terbentuk. Jadi, memahami asal-usul air di bulan dapat membantu kita memahami asal-usul air di Bumi,” kata Warren.
Halaman 2 dari 3
(whn/isa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Prediksi Kamala Harris tentang Donald Trump Menjadi Kenyataan? – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Donald Trump tampaknya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mantan Wakil Presiden AS, Kamala Harris, mungkin telah menyadarinya sejak lama.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump kerap memuji kemungkinan aliansi antara Rusia dan Amerika Serikat, berharap keduanya dapat bersatu sebagai kekuatan adikuasa.
Kekagumannya terhadap Putin juga tampak jelas dan sering disampaikan secara terbuka.
Namun, perbincangan mengenai hubungan ini sedikit terlupakan di empat tahun masa kepemimpinan Joe Biden.
Menurut laporan dari Inquisitr, dalam debat presiden 2024, Kamala Harris mengingatkan kembali mengenai hubungan Trump dan Putin.
Harris dengan tegas menyatakan bahwa Trump berpotensi menjalin hubungan dekat dengan Presiden Rusia tersebut.
Harris bahkan meramalkan bahwa hubungan ini akan berkembang menjadi persahabatan, dengan Putin memegang kendali atas politik Amerika Serikat.
Ungkapan lama, “Putin would eat Trump for lunch” (Putin akan mengalahkan Trump dengan mudah), kembali ramai dibahas di media sosial.
TRUMP DAN PUTIN – Tangkap layar X yang diambil pada 28 Februari 2025, memperlihatkan postingan pengguna media sosial tentang prediksi Kamala Harris tentang hubungan Donald Trump dan Vladimir Putin. Saat kampanye presiden 2024, Kamala Harris memprediksi hubungan antara Donald Trump dan Vladimir Putin, apakah sekarang terbukti? (Tangkap layar X)
Video klip dari momen ini viral setelah Moskow mengonfirmasi pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin.
Sejak menjabat di Ruang Oval, Trump telah menunjukkan tanda-tanda hubungan yang lebih erat antara Washington dan Moskow.
Ia bahkan menolak menyebut Putin sebagai seorang diktator dan justru menyalahkan Ukraina atas konflik Rusia-Ukraina.
Dalam konferensi pers di Mar-a-Lago baru-baru ini, Trump menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, atas pecahnya perang dan menyebut Zelensky sebagai seorang diktator.
Trump mengatakan bahwa Zelensky telah menjabat selama tiga tahun dan bisa menghentikan perang jika ia menginginkannya.
Ia juga mengecam Zelensky karena tidak mengadakan pemilu di Ukraina.
Pada Selasa (25/2/2025), dalam jumpa pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, Trump kembali menolak untuk mengkritik Putin atas perang tersebut.
Ketika ditanya apakah ia masih menyebut Zelensky sebagai diktator, Trump menegaskan bahwa ia tidak menggunakan istilah “diktator” dengan sembarangan.
Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa Amerika Serikat mampu menyelesaikan konflik antarnegara ini.
Namun, sikap Trump yang terkesan tunduk kepada Rusia tidak mendapat respons positif dari masyarakat Amerika.
Warga Amerika menggunakan media sosial untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka.
Banyak pengguna media sosial membagikan video Kamala Harris yang menegur Trump, yang kemudian menjadi tren meme.
Pengguna X, platform media sosial populer, membagikan klip viral tersebut sambil menambahkan komentar, “Dia (Harris) sudah memperingatkan kita.”
Anggota Kongres: Amerika Serikat Menuju Perang Dunia III karena Trump Ingin Berteman dengan Putin
Amerika Serikat mungkin sedang berada di ambang Perang Dunia Ketiga karena Donald Trump ingin menjalin hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hal ini disampaikan oleh seorang anggota parlemen AS, sebagaimana dilaporkan oleh Mirror.
Hubungan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Trump semakin memburuk minggu lalu setelah Zelenskyy menyatakan bahwa Trump hidup dalam ruang disinformasi yang diciptakan oleh Rusia.
Menanggapi pernyataan tersebut, Trump menyebut Zelenskyy sebagai “diktator tanpa pemilu.”
Dalam sebuah pidato yang disampaikan pada sidang Komite Pengawasan DPR baru-baru ini, Anggota DPR Jasmine Crockett (D-TX) memberikan peringatan keras:
“Fakta penting. Ini berpotensi menempatkan kita dalam krisis internasional.”
“Kita mungkin sedang menuju perang dunia berikutnya karena kita memiliki seorang mantan Presiden yang ingin berteman dengan Putin dan akan melakukan apa saja untuk membuatnya senang, termasuk berbohong tentang siapa yang sebenarnya menjadi agresor.”
Selama masa jabatan mantan Presiden Joe Biden, Amerika Serikat berperan aktif dalam mendukung Ukraina dengan menyediakan peralatan militer yang diperlukan untuk melawan invasi Rusia.
Selain itu, Biden juga menggunakan pengaruh politik AS untuk memperjuangkan Ukraina dan mengisolasi Rusia di panggung internasional.
Namun, di bawah pemerintahan Trump, Amerika Serikat mengubah arah kebijakannya.
Trump menjalin lebih banyak kontak dengan Rusia dan mendorong negosiasi damai yang, menurut beberapa pihak, mungkin akan lebih menguntungkan Rusia daripada pihak-pihak lain yang terlibat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
-

Keir Starmer dan Trump Bertemu di Gedung Putih, Inggris Ingin Tiru AS Pangkas Bantuan Luar Negeri – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pada Kamis (27/2/2025), Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat (AS).
Di Amerika, Starmer bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih.
Pertemuan ini merupakan salah satu upaya Inggris mempererat hubungan bilateral dengan AS.
Dalam pertemuan tersebut, Starmer dan Trump membahas jaminan keamanan untuk Ukraina.
Selain membahas isu-isu internasional, pertemuan ini juga mencakup pemberian surat undangan resmi dari Raja Charles kepada Trump untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris.
Undangan tersebut disambut dengan baik oleh Presiden Amerika, dikutip dari CNN.
Kunjungan Starmer berlangsung di tengah kebijakan baru terkait pengeluaran negara Inggris.
Inggris memutuskan untuk mengikuti langkah Amerika Serikat melakukan efisiensi anggaran luar negerinya.
Pada Selasa (25/2/2025), Starmer mengatakan London akan menaikkan anggaran pertahanan militer dari semula 2,3 persen produk domestik bruto (PDB) menjadi 2,5 persen pada 2027 dan 2,6 persen pada tahun berikutnya.
“Keputusan ini bukanlah yang paling menyenangkan, namun ini adalah keputusan yang harus diambil untuk fokus pada keamanan nasional dan memastikan Inggris tetap aman dalam menghadapi ancaman global,” kata Starmer.
Langkah pemotongan anggaran bantuan luar negeri ini mendapat tanggapan dari berbagai organisasi kemanusiaan.
Salah satunya adalah Save The Children UK yang menyatakan kekhawatirannya bahwa keputusan ini akan berisiko membahayakan anak-anak di seluruh dunia.
Meskipun demikian, Starmer menegaskan keputusan ini diambil demi menjaga keamanan Inggris di tengah ancaman global yang semakin meningkat.
Poin Pertemuan Trump dan Starmer
Trump dan Starmer juga membahas sejumlah isu penting yang mempengaruhi hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Inggris.
Dikutip dari Al Jazeera, berikut adalah ringkasan dari lima poin krusial yang dibahas:
1. Undangan dari Raja Charles III
Keir Starmer membawa undangan resmi dari Raja Charles III kepada Trump untuk mengunjungi Inggris.
Trump menerima undangan tersebut, meskipun umumnya presiden AS tidak melakukan dua kunjungan kenegaraan ke Inggris dalam satu masa jabatan.
Starmer menekankan bahwa meskipun mereka berasal dari latar belakang politik yang berbeda, keduanya memiliki kesamaan dalam memahami pentingnya kemenangan dalam politik.
“Bukan rahasia lagi bahwa kami berasal dari tradisi politik yang berbeda. Namun, ada banyak kesamaan di antara kami,” ujar Starmer.
2. Penolakan terhadap Kritik Perdagangan
Trump mengkritik hubungan perdagangan antara AS dan Inggris yang dianggapnya tidak adil.
Namun, Starmer membela hubungan tersebut dengan pernyataan, “Hubungan dagang kita tidak hanya kuat, tetapi juga adil, berimbang, dan saling menguntungkan.”
Starmer juga menanggapi kritik Wakil Presiden AS JD Vance terkait kebebasan berbicara di Inggris, menegaskan Inggris memiliki sejarah panjang dalam menjunjung tinggi kebebasan berbicara.
3. Komitmen pada NATO
Trump menegaskan dukungannya terhadap Pasal 5 NATO, meskipun ia menyatakan tidak melihat alasan untuk penerapannya saat ini.
4. Negosiasi Perdamaian di Ukraina
Trump mengejutkan banyak pihak dengan menyalahkan Ukraina atas konflik yang terjadi dan mengusulkan negosiasi langsung dengan Rusia.
Starmer, meskipun memuji upaya perdamaian Trump, memperingatkan bahwa “tidak mungkin perdamaian yang memberi penghargaan kepada agresor.”
Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membahas kesepakatan yang memberikan akses AS ke mineral langka Ukraina, tetapi jaminan keamanan yang akan diberikan AS kepada Ukraina masih belum jelas.
5. Konflik Israel-Palestina dan Solusi Dua Negara
Dalam pertemuan ini, Trump menghindari pernyataan kontroversial terkait Gaza dan lebih memilih untuk berbicara secara umum mengenai upaya mencari solusi di Timur Tengah.
Pertemuan ini berlangsung hanya 24 jam sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan perjalanan ke Washington untuk menandatangani perjanjian mineral penting.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
-

Hamas Tolak Perpanjangan Tahap I Gencatan Senjata, Israel Tak Mau Mundur dari Koridor Philadelphia – Halaman all
Hamas Tolak Perpanjangan Tahap I Gencatan Senjata, Israel Tak Mau Mundur dari Koridor Philadelphia
TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas dilaporkan menolak usulan Israel yang hendak memperpanjang tahap pertama gencatan senjata dalam kerangka pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, media Times of Israel melaporkan, Jumat (28/2/2025).
Seperti diketahui, tahap pertama (Fase I) gencatan senjata Perang Gaza berakhir pada 28 Februari 2025.
Israel sempat mengindikasikan ogah meneruskan negosiasi dan bersiap memulai kembali perang Gaza.
Namun belakangan, Israel melunak namun tetap enggan meneruskan negosiasi dengan lebih mempertimbangkan opsi perpanjangan gencatan senjata tahap pertama.
Sempat mengulur negoisiasi dengan menunda pembebasan ratusan tahanan Palestina, Israel akhirnya mengirimkan delegasinya ke Kairo untuk berunding dengan mediasi dari Mesir dan Qatar.
Dalam negosiasi yang berlangsung, sumber-sumber Hamas yang dikutip oleh Haaretz berpendapat kalau jika kelompok perlawanan Palestina itu setuju untuk memperpanjang tahap pertama dengan terus membebaskan sejumlah sandera, maka mereka akan kehilangan satu-satunya ‘daya tawar’ utama yang dimilikinya saat ini.
Hamas sepertinya secara pintar membaca strategi Israel yang ingin memperpanjang tahap pertama gencatan senjata. Kalau dituruti, Hamas bisa kehilangan kartu As mereka saat ini, para sandera Israel yang masih tersisa di tangan mereka.
“Jika tidak ada batas waktu yang jelas untuk mengakhiri perang dan penarikan penuh (IDF), pembebasan semua sandera tidak dapat diharapkan,” kata seorang sumber dari Hamas yang tidak disebutkan namanya.
Sumber-sumber Hamas tersebut mengusulkan kompromi potensial seperti usulan pembebasan sandera Israel yang sakit atau pengembalian jasad sandera yang sudah terbunuh sebagai ganti pembebasan tahanan Palestina yang menjalani hukuman penjara yang panjang.
Sumber mengatakan Hamas juga meminta perbaikan kondisi para narapidana dan diizinkannya lebih banyak bantuan yang masuk ke Gaza.
Koridor Philadelphia yang memisahkan antara wilayah Mesir dengan wilayah Rafah, Palestina yang diduduki Israel. (khaberni/tangkap layar)
IDF Tak Akan Mundur dari Koridor Philadelphia
Satu di antara hambatan yang dihadapi dalam negosiasi tahap II gencatan senjata Gaza adalah penarikan pasukan Israel (IDF) dari perbatasan Gaza dan Mesir yang dikenal dengan nama Koridor Philadelphia.
Menteri Energi dan Infrastruktur Pendudukan Israel Eli Cohen mengklaim kalau syarat yang diminta Tel Aviv untuk pasukan IDF tetap berada di Koridor Philadelphia merupakan “kebutuhan keamanan.”
Ia menekankan kalau Pasukan IDF tidak akan mundur dari daerah perbatasan antara Gaza dan Mesir sampai tiga tujuan utama tercapai.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Cohen mengatakan tujuan-tujuan tersebut adalah pengembalian semua tawanan, menyingkirkan Hamas dari kekuasaan, dan melucuti senjata sepenuhnya di Jalur Gaza, menurut klaimnya.
Ia lebih lanjut menyatakan bahwa mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia sangat penting demi keamanan, dan menyatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari strategi pendudukan Israel untuk mencegah ancaman apa pun dari Jalur Gaza di masa mendatang.
Mesir Mencak-mencak
Israel bersikeras untuk memegang kendali Koridor Philadelphia ini karena menilai poros ini menjadi lalu-lintas senjata bagi Hamas dari luar Gaza.
Dalam banyak kesempatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara panjang lebar untuk membenarkan keberadaan pendudukan pasukan Israel di Koridor Philadelphia.
Hal ini memantik kemarahan Mesir yang pada September 2024 silam secara resmi menyatakan kemarahandan bantahan tegas atas pernyataan Netanyahu.
Pemerintah Mesir telah menandatangani perjanjian dengan rezim Israel, yang berupaya mengelola urusan Koridor Philadelphia, sebuah wilayah di sisi Palestina dari perbatasan Palestina-Mesir di Jalur Gaza selatan.
Pada Mei 2024 lalu, pasukan pendudukan Israel melancarkan invasi darat mereka ke Rafah dan memfokuskan upaya mereka untuk menduduki Koridor Philadelphia, termasuk perlintasan perbatasan Rafah.
Netanyahu menyebutkan Mesir dalam beberapa kesempatan “mengalihkan opini publik Israel, menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata, dan menghalangi upaya mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika,”.
Netanyahu mengkritik Mesir dalam pidatonya dan mengklaim kalau Mesir gagal mengamankan perbatasannya dengan Jalur Gaza, yang membuat milisi Perlawanan Palestina semakin berani.
Netanyahu juga menyoroti pentingnya secara strategis untuk mempertahankan kendali Israel atas Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.
Netanyahu menggambarkan Koridor Philadelphia sebagai “jalur hidup Hamas untuk senjata.”
Ia mengakui adanya perbedaan pendapat internal dalam pemerintahannya mengenai keberadaan militer yang berkelanjutan di koridor ini tetapi bersikeras bahwa hal itu penting bagi keamanan Israel.
Seperti diketahui, setelah rezim Israel memutuskan untuk menarik diri secara sepihak dari Jalur Gaza pada tahun 2005, otoritas Palestina mengambil alih kendali yang sah atas Koridor Philadelphia dan perlintasan perbatasan Rafah.
Mesir menyatakan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas “konsekuensi dari pernyataan yang memperburuk situasi, yang bertujuan untuk membenarkan kebijakan yang agresif dan menghasut, dan menyebabkan eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.”
“Republik Arab Mesir menegaskan komitmennya untuk melanjutkan peran historisnya dalam memimpin proses perdamaian di kawasan tersebut, yang berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan regional serta mencapai stabilitas bagi semua masyarakat di kawasan tersebut,” pernyataan tersebut menyimpulkan.
Peta koridor Philadelphia (X/jordannewsdaily)
Koridor yang Dipenuhi Jenazah
Terkait keberadaan pasukan Israel di Koridor Philadelphia, media Israel, Haaretz dalam sebuah analisis melaporkan kalau Netanyahu dan para menterinya sebenarnya tahu bahwa kehadiran tentara Israel di perbatasan Gaza-Mesir tidak pernah menjadi elemen pencegah aksi gangguan keamanan Israel.
Tujuan sebenarnya, menurut surat kabar Israel, adalah untuk mempertahankan keberadaan Israel di Gaza selamanya. Media itu kemudian menyatakan niatan ini sebagai “jahat”.
Haaretz menyalahkan Netanyahu karena secara sistematis menciptakan kondisi yang menyebabkan terbunuhnya para sandera Israel.
“Dengan PM Israel menganggap kendali atas rute Philadelphia sebagai “masalah diplomatik dan strategis” dan kabinet keamanan memberikan suara mendukung untuk membiarkan pasukan Israel di sana, hasilnya adalah lebih banyak jenazah sandera Israel,” tulis laporan Haarezt.
Surat kabar itu menegaskan bahwa keputusan kabinet keamanan agar IDF tetap di Koridor Philadelphia mencerminkan aib mereka yang memprioritaskan apa yang disebutnya “strategi kosong” daripada nyawa dan hidup manusia.
Selain itu, keputusan para politikus Israel itu dianggap mengabaikan sikap IDF dan orang-orang Shin Bet yang percaya kalau Israel seharusnya melepaskan kendali atas koridor Philadelphia, setidaknya untuk waktu yang terbatas.
(oln/rntv/khbrn/almydn/*)
-

‘When Hamas Visit Me’, Tren Viral Solidaritas Dunia Buat Milisi Palestina dan Ejek Israel – Halaman all
When Hamas Visit Me, Tren Viral Solidaritas Dunia Buat Milisi Palestina dan Ejek Israel
TRIBUNNEWS.COM – Fenomena online (dalam jaringan-daring) baru tengah menjadi perbincangan di media sosial terkait situasi konflik Palestina-Israel dalam Perang Gaza.
Tren viral tersebut, menurut lansiran RNTV, adalah dengan mencantumkan kalimat “When Hamas Visit Me” untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan para netizen dunia ke gerakan perlawanan Palestina Hamas.
“Fenomena ini menantang narasi yang sudah ada tentang Israel dan merayakan gerakan perlawanan Palestina melalui humor dan solidaritas,” kata ulasan RNTV, Jumat (28/2/2025).
Gerakan daring ini bermula dari upaya yang gagal oleh seorang netizen -yang tampaknya adalah pendukung Israel- untuk mengkritik pendukung Palestina.
Alih-alih dapat dukungan, komentar netizen tersebut malah banjir balasan bernada humor, solidaritas, dan penentangan di antara para netizen di paltform X (dulu twitter).
Tren ini dipicu oleh sebuah unggahan dari netizen dengan akun @jordsjailacc, yang membahas soal solidaritas Irlandia terhadap perjuangan Palestina.
Dia menyiratkan, Irlandia sangat memahami arti penindasan seperti Palestina. Pemahaman ini, kata dia, tidak akan dipahami oleh orang-orang Amerika dan Inggris.
“Orang Irlandia tidak ‘berpura-pura bahwa mereka sama tertindasnya seperti orang Palestina,’ dasar orang Amerika dan Inggris yang bodoh dan berpikiran kolonial… Kalian tidak akan mengerti ini karena ini melibatkan pembelajaran tentang arti solidaritas, yang tidak kalian miliki sama sekali,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Rupanya, unggahan ini dibalasa oleh Malou, seorang netizen yang tampaknya adalah seorang yang berseberangan dengan Jords.
Dalam tanggapan yang provokatif, Malou berkomentar, “Tunggu sampai Hamas mengunjungi kamu dan keluarga mu.”
Alih-alih menimbulkan rasa takut terhadap Hamas, yang memang dinarasikan oleh Israel dan negara-negara Barat sebagai kelompok teror dan bukan gerakan pembebasan Palestina, komentar ini malah banjir balasan yang justru secara jenaka menselebrasikan gerakan perlawanan Palestina tersebut sambil mengolok-olok narasi Israel.
Para pengguna dengan jenaka mengutip cuitan tentang bagaimana mereka akan menyambut Hamas di rumah mereka.
Banyak netizen memamerkan hidangan budaya mereka untuk menyambut kedatangan Hamas.
Melawan Propaganda
Dalam pembahasan lebih serius, penulis dan pemerhati Timur Tengah, Hussein Jal’ad menulis di situs web Al-Jazeera Arab, kalau Hamas secara strategis mampu menggunakan foto dan video lewat berbagai platform media untuk menghasilkan kemenangan tersendiri bagi perjuangan Palestina.
“Secara maksimal, Hamas menggunakan gambar-gambar media dalam operasi pertukaran sandera-tahanan baru-baru ini, untuk mengubah narasi konflik,” tulis ulasan PC mengenai tulisan Hussein Jalad.
Menggunakan sejumlah momentum, mulai dari video aksi harian penyerangan terhadap Tentara Israel hingga perlakuan terhadap sandera Israel yang mereka tawan, Hamas mencoba melawan narasi dan propaganda yang selama ini didominasi Israel dan media Barat.
Momentum itu, misalnya, terjadi saat suatu momen yang tak terduga, dan di depan kamera, salah seorang tahanan Israel membungkuk untuk mencium kepala para pejuang dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang menyerahkannya kepada Palang Merah.
Lebih lengkap baca ulasan cara dan pertempuran Hamas melawan propaganda Israel dalam tautan:
(oln/rntv/*)
-

Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 28 Februari 2025 – 17:05 WIBElshinta.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan berbagai alasan utama terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama beberapa waktu terakhir ini.
Ia menjelaskan, adanya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagang telah menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar, sehingga mereka menarik dananya dari emerging market, termasuk Indonesia.
“Menarik, kemarin saya hadir bersama Bu Mari Elka Pangestu, dia bilang bahwa 70 persen dana itu flat to quality to US (United States). Jadi (dana) asing itu sekarang masuk ke US (Amerika Serikat) ya,” ujar Iman di Ruang Seminar BEI, Jakarta, Jumat.
Ia melanjutkan, yaitu kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung higher for longer, sebagai upaya menjaga stabilitas tingkat inflasi AS.
“Walaupun saya juga diupdate, paling banyak The Fed akan nurunin satu tahun ini sekali. Jadi, sebenarnya kita tahu, interest rate ini sensitif terhadap bursa, terhadap equity. Kalau interest rate naik di US, orang lebih senang beli phisycal product gitu,” ujar Iman.
Kemudian, ia melanjutkan yaitu indeks keyakinan konsumen (IKK) AS yang mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025, yang mana indeks keyakinan konsumen The Conference Board mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak Agustus 2021.
Sementara itu, dari Asia, ia menyebut Bank of Korea telah menurunkan suku bunga acuannya dari 3 persen menjadi 2,75 persen, yang memberikan sentimen terhadap pelaku pasar, khususnya di kawasan Asia.
“Kita musti aware bahwa sekarang ini 40 persennya asing. Sementara kalau turun terus, ya dari 60 persen (domestik) itu ada hampir 40 persennya retail gitu kan,” ujar Iman.
Dari dalam negeri, Ia menjelaskan adanya pemangkasan rating oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah memberikan sentimen cukup signifikan ke pasar saham Indonesia.
Sebagai informasi, Pada Rabu (26/02), Presiden AS Donald Trump mengindikasikan rencana untuk mempertimbangkan tarif “timbal balik” sebesar 25 persen pada mobil Eropa dan barang-barang lainnya.
Selain itu, juga mengonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan berlaku pada tanggal 2 April, bukan batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu tanggal 4 Maret.
Sumber : Antara

