Negara: Amerika Serikat

  • Bakal Ada Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025, Wilayah ini Bisa Melihat

    Bakal Ada Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025, Wilayah ini Bisa Melihat

    JABAR EKSPRES – Bagi para pencinta astronomi, bulan Maret 2025 akan menjadi momen istimewa karena fenomena Gerhana Bulan Total diprediksi terjadi pada tanggal 13-14 Maret 2025, bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

    Momen ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa sekaligus menyaksikan keindahan alam.

    Baca juga : Viral di TikTok Istilah Baru Poppo Siroyo Jadi Meme Populer, Ini Artinya

    Melansir dari NASA.gov (4/3/2025), gerhana bulan total kali ini menjadi yang pertama sejak November 2022.

    Gerhana Bulan Total sendiri merupakan fenomena ketika posisi Bulan berada tepat di dalam umbra Bumi, menyebabkan cahaya Matahari yang biasanya dipantulkan oleh Bulan terhalang sepenuhnya.

    Akibatnya, Bulan tampak gelap, kemerahan, atau sering disebut “Blood Moon” (Bulan Merah Darah).

    Kabar baiknya, tidak seperti gerhana Matahari yang membutuhkan perlindungan khusus, gerhana Bulan Total aman untuk diamati langsung dengan mata telanjang.

    Jika ingin pengalaman yang lebih detail, pengamatan menggunakan teleskop atau binokular juga bisa dilakukan tanpa perlu filter khusus.

    Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025

    Pertanyaannya, siapa saja yang beruntung bisa melihat fenomena langit ini?

    Berdasarkan informasi dari Starwalk.space, Bulan akan berada di atas benua Amerika saat gerhana terjadi, sehingga wilayah-wilayah di Belahan Bumi Barat akan menjadi lokasi terbaik untuk menyaksikannya.

    Namun, tidak semua tempat bisa melihat gerhana dalam bentuk total.

    Beberapa wilayah hanya dapat menyaksikan gerhana sebagian, karena faktor waktu terbit dan terbenamnya Bulan.

    Berikut daftar wilayah yang bisa menikmati fenomena ini:

    Gerhana Bulan Total (terlihat sepenuhnya)

    Seluruh Amerika Utara dan SelatanEropa BaratAfrika Barat

    Gerhana Bulan Sebagian (terlihat sebagian saja)

    Sebagian besar wilayah EropaSebagian besar AsiaAustraliaAfrika bagian tengah dan timurWilayah Samudra Pasifik, Atlantik, Arktik, dan Antartika

    Baca juga : Apa Itu No Face February? Viral di IG dan TikTok

    Kapan Waktu Terbaik untuk Melihat Gerhana Bulan Ini?

    Jika Anda berada di wilayah yang berpotensi melihat gerhana ini, pastikan untuk mencatat jadwalnya agar tidak ketinggalan momen langka ini.

  • Elon Musk Terus Berpolitik, Tesla Babak Belur

    Elon Musk Terus Berpolitik, Tesla Babak Belur

    Jakarta

    Saat ini, Elon Musk secara penuh terjun ke dalam politik sayap kanan dan membuat beberapa kontroversi. Menurut beberapa ahli, hal itu menjauhkan calon pelanggan perusahaannya, yang tidak sependapat dengannya.

    “Jangan libatkan diri Anda dalam politik. Orang-orang akan berhenti membeli produk Anda,” kata konsultan merek asal New York. Robert Passikoff.

    Penjualan Tesla anjlok 45% di Eropa bulan Januari, menurut firma riset Jato Dynamics, bahkan saat penjualan kendaraan listrik secara keseluruhan meningkat. Itu terjadi setelah laporan penurunan penjualan di California, pasar Amerika Serikat terbesarnya, dan penurunan tahunan pertama secara global tahun lalu.

    “Saya bahkan tidak ingin mengendarainya,” kata pemilik Model 3 John Parnell, seorang Demokrat dari Ross, California. Ia juga membatalkan pesanan Cybertruc dan merelakan uang jaminan USD 100. “Ia menghancurkan merek tersebut dengan politiknya,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Associated Press.

    Analis industri mengatakan masih terlalu dini menilai seberapa besar kerusakan alibat politik Musk pada Tesla karena banyak faktor lainnya. Kendaraan terlarisnya, Model Y, akan keluar versi barunya tahun ini, yang mungkin saja menyebabkan calon konsumen menunda pembelian saat ini.

    Persaingan juga memanas dari produsen asal China yang menawarkan mobil dengan daya tahan baterai dan keandalan yang kompetitif. Namun mungkin saja kiprah Musk di bidang politik memperparah keadaan.

    “Musk merasa ia dapat mengatakan apa pun yang ia inginkan dan tidak berpikir Tesla akan menanggung konsekuensi apa pun,” kata analis Morningstar Seth Goldstein.

    Angka penjualan Tesla sangat buruk di Jerman dan Prancis bulan Januari, masing-masing turun sekitar 60%. Penjualan di Prancis turun 26% lagi di Februari. Penjualan Model 3 Tesla juga turun 33% di semua negara Eropa. “Sebagian dari populasi tidak senang dengan pandangannya, aktivisme politiknya,” kata analis senior Jato Felipe Munoz.

    Banyak pembeli Tesla dulunya adalah profesional yang kaya, sadar lingkungan, sering kali liberal, yang tertarik dengan pembicaraan Musk tentang bagaimana EV-nya dapat membantu menyelamatkan planet ini dari kehancuran bahan bakar fosil.

    “Saya dulu dipuja oleh kaum kiri. Tidak demikian saat ini,” kata Musk dalam wawancara dengan Tucker Carlson pada tanggal 18 Februari ketika sahamnya berada di tengah-tengah penurunan hampir 30%.

    Keputusannya menghabiskan USD 270 juta untuk kampanye presiden Donald Trump dan mendukungnya secara terbuka cukup berisiko bagi bisnisnya. Kemudian dia menjalankan strategi PHK massal sebagai kepala tim efisiensi pemerintahan Trump dan banyak mengomentari politik luar negeri.

    Dia mendukung partai sayap kanan, pro-Rusia, dan anti-Muslim di Jerman, menyebut Perdana Inggris sebagai tiran jahat yang menjalankan “negara polisi dan baru-baru ini menyatakan Kanada bukanlah negara yang sebenarnya.

    Dealer Tesla di AS dikepung pengunjuk rasa, kendaraannya dirusak dan stiker menempel di mobil Tesla dengan tulisan seperti, “Saya membelinya sebelum Elon gila.” Sebuah patung Musk digantung di Milan dan gambar dirinya memberi hormat dengan lengan lurus diproyeksikan di pabrik Tesla di Jerman. Seorang menteri pemerintah Polandia menyerukan boikot Tesla.

    “Saya takkan membeli Tesla lagi,” kata Jens Fischer, warga di Witten, Jerman, yang menganggap Musk mengganggu stabilitas demokrasi. Ia menempelkan stiker “Elon menjadi gila” di Model 3-nya. “Saya akan menjual jika mendapat tawaran yang bagus,” katanya.

    Investor Tesla Ross Gerber mengatakan Musk entah bagaimana mengawinkan produk terbaik dunia dengan pemasaran terburuk di dunia. “Orang ingin membeli barang yang membuat mereka senang, Anda tidak ingin politik terlibat,” kata Gerber.

    Namun ada juga yang tidak terpengaruh. Warga London Harry Chathli mengatakan idak berniat menyingkirkan Tesla S miliknya. Ia memuji Musk sebagai visioner karena mengubah cara kita berpikir tentang transportasi dan masa depan Bumi.

    (fyk/afr)

  • iPad Generasi 11 Dirilis, Pakai Chip A16 Harga Murah

    iPad Generasi 11 Dirilis, Pakai Chip A16 Harga Murah

    Jakarta

    Bersamaan dengan iPad Air M3 2025, Apple turut menghadirkan iPad generasi 11. Tablet ini kini dibekali chip A16 yang membuatnya lebih kencang dari pendahulunya, namun harganya tetap murah.

    Apple mengklaim chip A16 membuat kinerja iPad generasi 11 30% lebih cepat dari generasi sebelumnya. Jika dibandingkan iPad generasi ke-9, peningkatan performa keseluruhan mencapai 50%.

    “Ini 6x lebih cepat dari tablet Android terlaris,” kata Apple dalam keterangan resminya.

    iPad Generasi 11 Foto: Apple

    iPadgenerasi 11 masih mengusung layar Liquid Retina dengan ukuran 10,9 inch dengan resolusi2360x 1640 pixels, tingkat kecerahan layar 500 nits dan dukungan TrueTone. Apple memberikan speaker stereountuk menikmati hiburan dan mikrofon kualitas tinggi yang menunjang pembuatan podcast.

    Ada kamera depan 12 MP yang mendukung Center Stage, secara otomatis menyesuaikan kamera depan agar pengguna tetap berada di tengah bidikan. Sementara di bagian belakang terdapat kamera 12 MP yang dapat melakukan digital zoom 5x.

    iPad Generasi 11 Foto: Apple

    Tablet ini hadir dengan kapasitas penyimpanan internal lebih luas, dimulai dari 128 GB. Baterai yang tersemat di dalamnya dijanjikan dapat menyokong 10 jam untuk berselancar di web menggunakan koneksi WiFi atau menonton video.

    iPad generasi 11 kini sudah menggunakan port USB-C untuk pengisian daya atau menghubungkan ke monitor eksternal. Untuk keamanan diberikan Touch ID yang disematkan pada tombol power.

    Tablet ini mendukung Apple Pencil untuk menulis maupun menggambar. Sementara untuk produktivitas dihadirkan Magic Keyboard Folioyang memiliki trackpad.

    iPad Generasi 11 Foto: AppleSpesifikasi iPad Generasi 11Layar: 10.9-inch (2360x 1640 pixels) Liquid Retina display with 500 nits brightness, 264 PPI, True Tone displayChipset: A16 dengan 5-core CPU, 4-Core GPU, 16-core Neural EngineMemori internal: 128GB / 256GB / 512GBOS: iPadOS 18Kamera belakang: 12MP aperture f/1.8, 5P lens, Autofocus with Focus PixelsKamera depan: 12MP 122° dengan aperture f/2.4, Retina Flash, FaceTime video, Center StageFitur: Dual microphones for calls, Landscape stereo speakers, Touch IDKoneksi: 5G (optional), Wi‑Fi 6 802.11 ax (2.4GHz and 5GHz); HT80 with MIMO, Bluetooth 5.2Baterai: Baterai lithium-polimer isi ulang berdaya 28,6 watt-jam dengan daya tahan hingga 10 jam untuk menjelajah web melalui Wi-Fi, menonton video, model Wi-Fi Seluler hingga 9 jam untuk menjelajah web menggunakan jaringan data selulerDimensi: Dimensions: 248.6×179.5 x7mm; Weight: 477g (Wi-Fi) / 481g (5G)Warna: blue, pink, yellow, dan silveriPad Generasi 11 Foto: AppleHarga dan Ketersediaan

    iPad generasi 11 akan hadir di Indonesia, namun Apple belum mengungkap jadwalnya. Tablet ini akan dijual di Amerika mulai 4 Maret dan dijual pada 12 Maret.

    Harganya sebagai berikut:

    iPad generasi 11 WiFi harganya mulai USD 349 atau Rp 5,7 jutaiPad generasi 11 WiFi+ Seluler harganya mulai USD 499 atau Rp 8,2 jutaMagic Keyboard Folio harganya USD 249 atau Rp 4,1 jutaApple Pencil USB-C harganya USD 79 atau Rp 1,3 juta

    (afr/afr)

  • Kapal Induk AS Merapat ke Korsel Bikin Adik Kim Jong Un Kesal

    Kapal Induk AS Merapat ke Korsel Bikin Adik Kim Jong Un Kesal

    Seoul

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Carl Vinson merapat di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel). Manuver AS ini membikin kesal Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Kunjungan kapal induk AS ini dimaksudkan sebagai aksi pamer kekuatan di kawasan Semenanjung Korea yang diwarnai ketegangan antara Korsel dan Korea Utara (Korut).

    Angkatan Laut Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (3/3/2025), menyebut kunjungan USS Carl Vinson ke pelabuhan Korsel itu merupakan bagian dari komitmen “kuat” AS dalam memperluas pencegahan dan menunjukkan kesiapan aliansi militer antara Washington-Seoul dalam melawan Pyongyang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    USS Carl Vinson yang bertenaga nuklir itu dilaporkan tiba di Busan pada Minggu (2/3) waktu setempat.

    Dalam kunjungan itu, sebut Angkatan Laut Korsel, USS Carl Vinson yang merupakan bagian dari Carrier Strike Group 1 didampingi oleh kapal-kapal jelajah yang dilengkapi rudal, USS Princeton, dan kapal penghancur USS Sterett, yang juga dilengkapi rudal.

    Bagaimana tanggapan Korut? Baca halaman selanjutnya.

    Penanda Kunjungan AS ke Korsel

    Foto: Penampakan Kapal Induk AS Bersandar di Pelabuhan Busan Korsel (Song Kyung-Seok/Pool via REUTERS)

    Kunjungan USS Carl Vinson ke Busan ini menandai pertama kalinya kapal induk AS mengunjungi Korsel sejak Juni tahun lalu ketika kapal induk AS lainnya, USS Theodore Roosevelt, yang bertenaga nuklir juga berkunjung ke kota pelabuhan tersebut untuk berpartisipasi dalam latihan militer gabungan kedua negara.

    USS Carl Vinson, yang merupakan kapal induk kelas Nimitz milik Angkatan Laut AS, terakhir kali berkunjung ke Busan pada November 2023 lalu.

    Kunjungan kapal induk AS ini dilakukan setelah pemimpin Korut Kim Jong Un, pekan lalu, mengawasi uji coba peluncuran rudal jelajah strategis Korut dan memerintahkan kesiapan penuh untuk menggunakan kemampuan serangan nuklir negara tersebut.

    Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) pada saat itu menyebut uji coba rudal itu dimaksudkan untuk memperingatkan “musuh-musuh, yang secara serius melanggar lingkungan keamanan (negara) dan mendorong serta meningkatkan lingkungan konfrontasi”.

    Menurut KCNA, uji coba itu juga dirancang untuk menunjukkan “kesiapan berbagai cara operasi nuklir”.

    Adik Kim Jong Un Geram

    Foto: Adik Kim Jong Un tiba di Korea Selatan (Yonhap via REUTERS)

    Korea Utara (Korut) mengecam keras kunjungan kapal induk Amerika Serikat (AS) ke pelabuhan Busan di Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menyebutnya sebagai “provokasi politik dan militer”.

    Kecaman itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/3/2025), disampaikan oleh Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) pada Selasa (4/3) waktu setempat.

    “Segera setelah pemerintahan barunya muncul tahun ini, AS telah meningkatkan provokasi politik dan militer terhadap DPRK, ‘melanjutkan’ kebijakan permusuhan dari pemerintahan sebelumnya,” sebut Kim Yo Jong dalam pernyataannya.

    DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

    Kerja sama militer antara Seoul dan Washington sering mengundang kecaman dari Pyongyang, karena rezim terisolasi itu menganggap tindakan tersebut sebagai persiapan invasi, dan seringkali melakukan uji coba rudal sebagai responsnya.

    “Langkah keji AS untuk melakukan konfrontasi dengan DPRK semakin intensif pada Maret ini, dengan kemunculan Carl Vinson di Semenanjung Korea,” kata Kim Yo Jong.

    Kementerian Pertahanan Korsel, dalam tanggapannya, menyebut pernyataan Kim Yo Jong “tidak lebih dari sebuah alasan yang dimaksudkan untuk membenarkan pengembangan rudal nuklirnya dan menciptakan dalih untuk melakukan provokasi”.

    “Ambisi nuklir Korea Utara tidak akan pernah bisa ditoleransi, dan satu-satunya jalan untuk kelangsungan hidup mereka adalah dengan meninggalkan obsesi dan khayalan mereka mengenai senjata nuklir,” sebut Kementerian Pertahanan Korsel.

    Kim Yo Jong mengakhiri pernyataannya dengan ancaman untuk “memperbarui rekor” dalam uji coba rudal berkemampuan nuklir dan teknologi serupa lainnya.

    “Jika AS terus memperbarui rekornya dalam unjuk kekuatan militer anti-DPRK, DPRK tentu saja akan terdorong untuk memperbarui rekornya dalam melakukan pencegahan strategis,” cetus Kim Yo Jong.

    Dia menyebut AS dan sekutu-sekutunya sebagai “akar penyebab meningkatnya ketegangan” di kawasan, dan menegaskan Korut “mengutuk keras tindakan sembrono dan tindakan pamer kekuatan” dari Washington.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Aljazair dan Tunisia Absen Pertemuan KT Arab Bahas Pembangunan Gaza, Membelot? – Halaman all

    Aljazair dan Tunisia Absen Pertemuan KT Arab Bahas Pembangunan Gaza, Membelot? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Aljazair dan Tunisia akan melewatkan pertemuan puncak Arab di Kairo yang dimaksudkan untuk mengadopsi rencana rekonstruksi Gaza pascaperang, dengan peringatan mengenai solusi siap pakai yang ditentukan oleh beberapa orang terpilih.

    Dijadwalkan untuk diselenggarakan Selasa (4/3/2025) sore ini, pertemuan puncak di Mesir  dirancang untuk menggalang dukungan kawasan terhadap Palestina menyusul usulan Amerika Serikat dan Israel untuk mengubah Gaza menjadi apa yang disebut “Middle East Riviera” yang oleh banyak pihak digambarkan sebagai upaya pembersihan etnis Palestina dari daerah kantong pantai tersebut. 

    Namun, ketegangan meningkat mengenai siapa yang akan membentuk respons kawasan terhadap Washington.

    Selama akhir pekan, presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune, yang selama ini dikenal sebagai pejuang hak-hak Palestina , menarik diri dan malah mengirim menteri luar negerinya, diberitakan New Arab.

    Berbicara kepada kantor berita negara Aljazair, seorang pejabat Aljazair yang tidak disebutkan namanya mengatakan ketidakhadiran presiden Aljazair merupakan protes terhadap proses eksklusif yang didominasi oleh tokoh-tokoh Arab kelas berat.

    Tebboune, pejabat itu menambahkan, sangat frustrasi dengan upaya untuk mengesampingkan Aljazair, meskipun negara itu memegang peranan penting dalam resolusi gencatan senjata PBB.

    Presiden Tunisia Kais Saied melakukan hal yang sama pada hari Senin, dengan mengirim menteri luar negerinya.

    Menurut para analis merupakan bentuk dukungan terhadap kekhawatiran Aljazair. Di bawah Saied, kebijakan luar negeri Tunis sering kali mencerminkan kebijakan Aljazair.

    Ketidakhadiran para pemimpin Afrika Utara itu terjadi pada saat yang kritis bagi Liga Arab, yang telah berjuang untuk menjaga kohesi terkait Palestina.

    Meskipun Arab Saudi telah menjauhkan diri dari upaya normalisasi Israel yang didukung AS dalam beberapa bulan terakhir, negara itu tetap terlibat secara mendalam dalam rencana regional Washington.

    Sementara itu, Mesir telah memainkan peran utama dalam negosiasi gencatan senjata dan kini mempelopori rencana rekonstruksi pascaperang untuk Gaza.

    Menurut Reuters , usulan Mesir —yang dipandang sebagai yang terdepan—akan menggantikan pemerintahan Hamas dengan badan sementara yang dikendalikan oleh negara-negara Arab, mayoritas Muslim, dan Barat.

    Misi Bantuan Tata Kelola, sebagaimana diuraikan, akan mengawasi bantuan kemanusiaan dan upaya rekonstruksi untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

    KTT tersebut diadakan di tengah upaya Israel memberlakukan kembali blokade terhadap Gaza pada hari kedua Ramadan dalam upaya menekan Hamas agar menerima perpanjangan fase pertama gencatan senjata, sebuah kebijakan yang telah diberi label “hukuman kolektif” oleh badan-badan bantuan.

    Hasil Pertemuan KTT Arab

    Pertemuan puncak Arab darurat di Kairo pada hari Selasa akan mengadopsi rencana Mesir untuk membangun kembali Jalur Gaza, menurut rancangan komunike akhirnya.

    Saluran berita Al-Qahera yang berafiliasi dengan negara, mengutip rancangan komunike, mengatakan bahwa pertemuan puncak itu akan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan dukungan cepat terhadap rencana Mesir tersebut.

    Ia juga akan menyambut inisiatif Mesir untuk menyelenggarakan konferensi internasional bagi rekonstruksi Gaza bulan ini.

    Pertemuan puncak tersebut akan diadakan Selasa malam untuk merumuskan sikap Arab yang bersatu mengenai masalah Palestina dan menyampaikan usulan balasan Arab terhadap rencana AS untuk menggusur penduduk Gaza.

    Menurut saluran berita tersebut, rencana Mesir untuk rekonstruksi Gaza memerlukan “pengaturan pemerintahan transisi dan keamanan yang menjaga prospek solusi dua negara” di Gaza.

    Ia juga menekankan bahwa “Gaza adalah bagian integral dari wilayah Palestina,” kata saluran tersebut.

    “Upaya untuk menghilangkan harapan rakyat Palestina untuk memperoleh negara atau merampas tanah mereka hanya akan menyebabkan konflik dan ketidakstabilan lebih lanjut,” demikian peringatannya.

    Rencana tersebut juga menyerukan “perlunya mempertahankan gencatan senjata di Jalur Gaza.”

    Rencana Mesir “akan memakan waktu tiga tahun untuk dilaksanakan dan mencakup program pemulihan awal dan upaya rekonstruksi yang berjalan secara paralel, sembari bergerak maju menuju solusi dua negara sebagai bagian dari resolusi politik.”

    Dokumen ini juga menyerukan “pembentukan zona penyangga setelah pembersihan puing-puing dan pembangunan 20 area perumahan sementara dengan partisipasi perusahaan-perusahaan Mesir dan asing.”

    Rencana tersebut mencakup pembentukan komite administrasi Gaza untuk menjalankan daerah kantong tersebut selama masa transisi enam bulan. Komite ini akan bersifat independen dan terdiri dari “teknokrat” non-partisan, yang beroperasi di bawah naungan pemerintah Palestina.

    Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyerukan untuk “mengambil alih” Gaza dan memukimkan kembali penduduknya untuk mengembangkannya menjadi tujuan wisata. Rencananya ditolak oleh dunia Arab dan banyak negara lain, yang mengatakan hal itu sama saja dengan pembersihan etnis.

    Hampir 48.400 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 111.000 lainnya terluka dalam perang brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Serangan gencar yang menghancurkan daerah kantong itu dihentikan sementara berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku pada 19 Januari.

    Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza pada hari Minggu, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak untuk memulai negosiasi pada tahap kedua kesepakatan gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hamas.

    November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Tetap Terjaga

    OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Tetap Terjaga

    JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan perekonomian global dan dinamika penting dalam perkembangan domestik.

    Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan pertumbuhan ekonomi global relatif stagnan dan inflasi di beberapa negara maju mulai menunjukkan tren penurunan. Namun volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang.

    “Di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi solid dengan aktivitas ekonomi didukung oleh konsumsi domestik. Inflasi berada di 3 persen pada Januari 2025 dan Core CPI atau Indeks Harga Konsumen naik ke 3,3 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa, 4 Maret.

    Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa tekanan harga di luar energi dan pangan masih cukup tinggi. Serta pasar tenaga kerja tetap kuat dan kebijakan moneter cenderung netral.

    Dari sisi geopolitik, Mahendra menyampaikan upaya penyelesaian konflik Ukraina belum menemukan titik terang sekalipun telah dilakukan berbagai pertemuan di tingkat internasional dan bahkan pertemuan terakhir antara Presiden Amerika Serikat dengan Presiden Ukraina terlihat jelas tidak mencapai kesepakatan.

    Selain itu, Mahendra mengatakan rencana penerapan tarif baru Amerika Serikat terhadap negara mitra dagang utamanya nampaknya semakin pasti akan diterapkan dan hal itu akan meningkatkan ketidakpastian perekonomian, utamanya perdagangan global.

    Dari sisi perekonomian nasional, Mahendra menyampaikan inflasi cukup terkendali dengan menunjukkan inflasi pada Januari sebesar 0,76 persen dan inflasi inti sebesar 2,26 persen hal ini menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik.

    Meski demikian, Mahendra menyampaikan tetap perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya seperti berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan baik motor dan mobil, penurunan penjualan semen serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah.

    Mahendra menyampaikan dari sisi Manufaktur pada Januari tahun 2025 ini naik ke level 51,9 persen dari sebelumnya 51,2 persen.

    “Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung dimana kinerja neraca perdagangan pada Januari 2025 menunjukkan surplus 3,45 miliar dolar AS atau tumbuh 71 persen year on year,” ujarnya.

  • Tomorrow Bio, Perusahaan Rintisan yang Coba Hidupkan Orang Meninggal

    Tomorrow Bio, Perusahaan Rintisan yang Coba Hidupkan Orang Meninggal

    Bisnis.com, JAKARTA — Tomorrow.bio, perusahaan rintisan asal Jerman yang berfokus pada Krionik, berencana memperluas pasar dengan ekspansi ke Amerika Serikat. Startup ini menawarkan ‘manipulasi’ kematian dengan membekukan pasien setelah kematian dan menghidupkan kembali beberapa tahun kemudian dengan biaya US$200.000 atau Rp3,2 miliar (kurs: Rp16.459).  

    Sekadar informasi, krionik merupakan teknik pembekuan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah setelah dinyatakan meninggal dunia, dengan harapan bahwa di masa depan, teknologi medis akan cukup maju untuk menghidupkan kembali orang tersebut. 

    Pendiri Tomorrow.bio Emil Kendziorra mengatakan teknik krionik Tomorrow terus mengalami peningkatan permintaan. Mereka mengeklaim saat ini tengah melayani 4 pasien dengan 700 orang lagi telah mendaftar untuk terlibat dalam proses pembekuan atau kriopreservasi. Dengan permintaan yang makin besar itu, Tomorrow akan memperluas layanan hingga ke Amerika Serikat. 

    “Setelah Anda berada di bawah nol derajat, Anda tidak ingin membekukan tubuh, Anda ingin mengkriopreservasinya. Jika tidak, Anda akan memiliki kristal es di mana-mana, dan jaringan akan hancur,” kata Emil dikutip dari BBC, Selasa (4/3/2025). 

    Emil menambahkan untuk mengatasi kristal es tersebut, Tomorrow mengganti semua air, semua yang bisa membeku di dalam tubuh, dengan agen krioprotektif, sebuah larutan yang komponen utamanya terdiri dari dimetil sulfoksida (DMSO) dan etilen glikol (digunakan dalam produk seperti antibeku). 

    “Setelah Anda melakukan itu, Anda mendinginkan dengan kurva pendinginan yang sangat spesifik, sangat cepat, hingga sekitar -125C derajat (257F), dan kemudian sangat lambat, dari -125C hingga -196C (384.8F)” kata Emil. 

    Pendiri Tomorrow.bio Emil Kendziorra/websitePerbesar

    Sementara itu teknik ini menuai banyak kritik karena belum terbukti berhasil. Belum ada yang berhasil dihidupkan kembali setelah kriopreservasi, dan, bahkan jika berhasil, hasil yang mungkin adalah kembali hidup dengan kerusakan otak yang parah. 

    Profesor ilmu saraf di King’s College London Clive Coen mengatakan bahwa tidak adanya bukti saat ini bahwa organisme dengan struktur otak yang kompleks seperti manusia dapat berhasil dipulihkan, sehingga konsep ini “tidak masuk akal”. 

    Dia juga menganggap pernyataan bahwa nanoteknologi (melakukan elemen proses pada skala nano) atau konektomik (memetakan neuron otak) akan menjembatani kesenjangan saat ini antara biologi teoritis dan kenyataan sebagai janji yang berlebihan.

    Tomorrow.bio tidak peduli …..

  • Analis Militer Israel: Trump Pimpin Koalisi Preman, Netanyahu Potensial Dikadali – Halaman all

    Analis Militer Israel: Trump Pimpin Koalisi Preman, Netanyahu Potensial Dikadali – Halaman all

    Analis Militer Israel: Trump Pimpin Koalisi Preman, Netanyahu Potensial Dikadali
     
    TRIBUNNEWS.COM – Israel saat ini bisa jadi tengah dihinggapi euforia dan kepercayaan diri tinggi menghadapi berbagai front peperangan seiring dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS).

    Namun, analis militer Israel, Nahum Barnea, mengingatkan, Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, potensial terperangkap oleh sosok yang sejauh ini dia sanjung-sanjung, Presiden AS, Donald Trump.

    Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di media Israel, Yedioth Ahronoth, Barnea menggambarkan Donald Trump sebagai pemimpin “koalisi preman” atau “aliansi penjahat”.

    Menurutnya, koalisi para preman ini terdiri dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping.

    Barnea beralasan, ketiga sosok pemimpin negara kaya ini berupaya untuk, “Menggambar ulang lingkup pengaruh global menurut visi yang didasarkan pada kekuasaan dan ekspansi, jauh dari nilai-nilai demokrasi tradisional.”

    Sayangnya, kata Barnea, pemerintah Israel kini mendapati dirinya menjadi bagian dari aliansi ini.

    “Israel menjadi bagian dari koalisi preman ini karena diuntungkan oleh pendekatan yang dilakukan Trump dalam mengelola politik internasional, tetapi Barnea juga memperingatkan bahwa Israel mungkin dikhianati oleh perilaku Trump yang tidak menentu,” tulis Khaberni, mengulas analisis Barnea di Yedioth Ahronoth, dikutip Rabu (5/3/2025).

    ZELENSKY DIUSIR – Tangkapan layar YouTube The White House menunjukkan momen di mana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2/2025). Setelah terjadi adu mulut itu, Zelensky ‘diusir’ oleh Trump untuk segera meninggalkan Gedung Putih. (Tangkapan Layar YouTube The White House)

    Trump dan Aliansi Kekuasaan, Insiden Penghinaan Zelensky

    Barnea mengatakan kalau apa yang terjadi di Amerika Serikat sejak pemilu terakhir adalah “revolusi” yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Amerika.

    Hal itu, kata dia, karena Trump sedang mengatur ulang prioritas, nilai-nilai, dan kebijakan, melewati aturan tradisional dalam hubungan dalam dan luar negeri.

    Trump yang mengusung tagline ‘Make America Great Again’, digambarkan menabrak semua aturan dan etika dalam pemerintahan baik di lingkup nasional maupun internasional.

    “Barnea menunjukkan, lembaga politik Amerika dan juga masyarakat internasional berada dalam keadaan terguncang karena pendekatan (pola dan cara) Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata ulasan tersebut.

    Sang analis militer mengemukakan dua teori untuk menjelaskan perilaku presiden AS tersebut saat ini.

    “Sebagian percaya bahwa gerakannya (Trump) yang keras hanyalah taktik negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, sementara yang lain percaya bahwa ia (Trump) sedang membawa Amerika dan dunia menuju bencana, dan mungkin menuju perang dunia ketiga,” kata Barnea dari ulasan tersebut.

    Barnea mencontohkan pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Trump di Gedung Putih, yang dianggapnya sebagai penghinaan yang disengaja.

    Menurut CNN, ketika Trump menyambut Zelensky keluar dari mobilnya dengan mengenakan seragam militernya yang biasa presiden Ukraina itu kenakan, Trump dengan sinis berkomentar kepada wartawan, “Lihat dia, dia datang dengan menyamar.”

    “Tidak berhenti di situ, Zelensky pun ditanyai pertanyaan-pertanyaan yang mengejek tentang pakaiannya, kemudian ia dihina oleh Trump dan wakilnya, JD Vance, sebelum ia diusir dari Gedung Putih, dan tiba-tiba dikeluarkan dari jamuan makan siang yang dijadwalkan,” ulas Barnea.

    Berdasarkan dua teori yang diajukannya, analis militer itu mencoba menjelaskan konsekuensi dari posisi Trump terhadap Zelensky, dengan mengatakan, “Bagi sebagian orang, reaksi presiden Ukraina – yang dengan cepat mengeluarkan pernyataan menyanjung Trump dan menyusun rencana gencatan senjata baru – merupakan bukti bahwa semua itu hanyalah taktik negosiasi.”

    “Namun bagi yang lain, episode itu merupakan tanda jelas bahwa Trump mengkhianati sekutu tradisionalnya, yang menimbulkan kekhawatiran di Eropa dan kegembiraan di Moskow,” kata Barnea.

    Selama ini, AS dan Eropa, khususnya NATO, dianggap sebagai sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan, hal yang kini penuh keraguan atas metode yang dilakukan Trump dalam memimpin AS.

    Guna memperjelas betapa hipokritnya AS di bawah kepemimpinan Trump saat ini, Barnea menunjukkan kalau miliarder Elon Musk -sosok pendukung utama Trump- mengunggah sebuah tweet yang menyerukan pembubaran NATO, dengan bertanya, “Ketika Amerika dan Rusia sepakat, siapa yang butuh NATO?”

    Barnea yakin bahwa cara Trump memperlakukan Zelensky menyampaikan pesan yang jelas kepada sekutu Washington, bahwa: “Dukungan Amerika tidak terjamin, dan bisa menguap kapan saja.”

    Barnea menjelaskan bahwa perilaku ini tidak dapat dipisahkan dari pendekatan Trump dalam mengelola kebijakan luar negeri AS.

    “Karena ia (Trump) berupaya memaksakan dirinya sebagai poros utama dalam menentukan masa depan aliansi internasional,” kata Barnea.

    PASUKAN ISRAEL – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Selasa (18/2/2025) menunjukkan pasukan israel berada di pos di Lebanon Selatan pada 15 Februari 2025. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani pada hari Senin (17/2/2025) mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menarik pasukan dari 5 pos di Lebanon Selatan. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Israel Bagian dari “Koalisi Preman”

    Barnea mengadopsi teori kalau Trump berusaha membentuk “koalisi preman’ yang mencakup Amerika Serikat, Rusia, dan Cina, di mana negara-negara adidaya tersebut membagi wilayah pengaruh di dunia menurut persamaan kekuatan dan bukan hukum internasional.

    Menurut visi ini, menurut Barnea, “Putin akan mendapatkan Ukraina dan mungkin negara-negara Baltik, presiden Tiongkok akan menginvasi Taiwan, sementara Trump mungkin berusaha menguasai Greenland.”

    Ia juga meramalkan kalau Uni Eropa “akan menyusut atau runtuh, dan partai-partai sayap kanan akan mengambil alih Eropa, sehingga memudahkan Trump dan Putin untuk berbagi kendali atasnya, sebuah skenario yang menakutkan bagi negara-negara seperti Jerman dan Prancis yang masih berpegang teguh pada prinsip-prinsip tradisional Uni Eropa.”

    Barnea yakin kalau Israel dapat dengan mudah berintegrasi ke dalam “dunia baru” ini, dengan mengatakan, “Trump menghormati kekuasaan (kekuatan), yang saat ini berada di tangan Israel, dan menghormati kendali atas wilayah, yang juga dikuasainya. Ia juga membenci nilai-nilai demokrasi tradisional, hak asasi manusia, dan keadilan, yang juga telah menjadi bagian dari pendekatan pemerintah Israel.”

    Analis militer ini menegaskan bahwa pemerintah Israel bertindak saat ini dengan keberanian yang belum pernah terjadi sebelumnya, melewati batas merah yang berlaku pada masa jabatan presiden Amerika sebelumnya, baik dari Partai Republik maupun Demokrat.

    Analisis Barnea tersebut mengindikasikan kalau pemerintah Benjamin Netanyahu saat ini sedang mengeksploitasi dukungan tanpa syarat dari pemerintahan Trump pada tahap ini untuk memaksakan fakta di lapangan, yaitu sebagai berikut:

    Pelanggaran perjanjian yang disepakati Israel dalam kerangka kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
    Memelihara lokasi militer dan keberadaan pasukan IDF di dalam wilayah Suriah dan secara terbuka menyatakan kalau pasukan Israel akan tetap berada di sana selamanya.
    Israel mengancam akan campur tangan dalam konflik antara rezim Suriah dan komunitas Druze di Jaramana, meskipun kedua pihak menolak intervensi Israel.
    Mempertahankan posisi militer di Lebanon meskipun ada perjanjian gencatan senjata.
    Ribuan warga Palestina diusir dari kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat, termasuk wilayah dalam “Area A” Otoritas Palestina.
    Mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
    Meninggalkan tahap kedua negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan, yang menghasilkan pembebasan 59 tahanan, baik yang hidup maupun yang telah meninggal.

    Harus digarisbawahi, rentetan hal-hal di atas berisiko besar terhadap situasi perang menyeluruh di kawasan.

    Israel yang saat ini terlena dalam buaian AS dengan dukungan penuhnya, bisa jadi terjebak dalam pusaran konflik yang kesemuanya menjadikannya sebagai ‘target bersama’ alias common enemy.

    NETANYAHU DAN TRUMP – Foto ini diambil pada Senin (10/2/2025) dari publikasi resmi YouTube The White House pada Jumat (7/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan), berbicara kepada wartawan di Gedung Putih. (YouTube The White House)

    Dukungan yang Tidak Pasti

    Meskipun pendekatan Trump ini tampaknya bermanfaat bagi Israel dalam jangka pendek, Barnea memperingatkan kalau “dukungan yang diberikan Trump sama sekali tidak terjamin,” dengan mencatat bahwa “Zelensky mengira ia mendapat dukungan Trump, tetapi ia menemukan bahwa dukungan ini dapat berubah menjadi penghinaan yang tiba-tiba.”

    Ia menambahkan, “Netanyahu mengikuti apa yang terjadi pada presiden Ukraina, dan mungkin ia merasa khawatir bahwa situasi tersebut dapat terjadi lagi kepadanya kapan saja, dan oleh karena itu ia bergegas untuk memaksakan lebih banyak fakta di lapangan di Gaza, Tepi Barat, Suriah, dan Lebanon untuk mengantisipasi perubahan mendadak posisi Trump.”

    Barnea bertanya-tanya tentang risiko yang dihadapi Israel dengan menggambarkan, “Apakah Israel telah menaruh semua telurnya dalam satu keranjang dengan bertaruh sepenuhnya pada Trump?”

    Dalam situasi perjudian itu, Barnea memperingatkan Israel bahwa setiap perubahan mendadak dalam suasana politik AS dan Trump dapat membuat Tel Aviv menghadapi dilema yang tak terduga.

    Barnea menegaskan kalau “tidak adanya kesamaan nilai di antara para ‘teman’ membuat pengkhianatan menjadi masalah waktu,” seraya menekankan kalau “Netanyahu sangat menyadari kalau suasana hati sahabat karibnya (Trump) dapat berubah setiap saat, yang mendorongnya untuk mempercepat langkah-langkah pencegahannya sebelum terlambat.”

    Barnea juga menekankan kalau sejarah telah membuktikan kalau aliansi yang didasarkan pada kepentingan jangka pendek sering kali runtuh pada ujian serius pertama.

    Dia memperingatkan, “Israel tidak tahu seperti apa suasana hati sahabat terbesarnya (AS) besok.”

     

    (oln/YA/khbrn/*)

     

  • Israel Digelontor Senjata AS, Pakar-Pakar Rudal Rusia Kunjungi Iran – Halaman all

    Israel Digelontor Senjata AS, Pakar-Pakar Rudal Rusia Kunjungi Iran – Halaman all

    Israel Digelontor Senjata AS, Pakar Rudal Rusia Kunjungi Iran

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan tengah dalam tingkat euforia dan kepercayaan diri yang tinggi menghadapi berbagai front dan konflik yang mereka hadapi.

    Satu di antara faktornya adalah dukungan penuh Amerika Serikat (AS) yang digambarkan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz sebagai ikatan yang ‘unbreakable’, tak terpatahkan.

    Hal itu diunggah Katz dalam platform media sosial seusai bertemu timpalannya dari AS, Pete Hegseth, RNTV melaporkan Selasa (4/3/2025).

    Dia menyatakan kalau ia setuju dengan Pete Hegseth mengenai perlunya membebaskan semua sandera Israel di Gaza dan mengakhiri kekuasaan Hamas di Jalur Gaza.

    “Katz membagikan rincian diskusinya dengan Hegseth di X (sebelumnya Twitter), menyebut percakapan itu “sangat bagus” dan berterima kasih kepada pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump atas dukungannya dalam mempercepat bantuan militer ke Israel.

    “Great conversation with @SecDef @PeteHegseth. I thanked him for the @realDonaldTrump administration’s support in expediting military aid to Israel and its unwavering commitment to Israel’s security.

    We agreed: All hostages must be brought home, and Hamas rule in Gaza must be eliminated. Iran remains the greatest threat to regional security – we will work together to prevent it from obtaining nuclear weapons. Our bond is unbreakable,” tulis Israel Katz.

    Israel Digelontor Senjata AS, Iran Tetap Target Utama

    Selama percakapan tersebut, Katz menekankan pandangan bersama bahwa Iran tetap menjadi “ancaman terbesar bagi keamanan regional”.

    Dia menegaskan, kalau kedua negara, Israel dan AS, akan bekerja sama untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

    Pada hari Sabtu, Departemen Pertahanan AS, Pentagon, mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri telah menyetujui potensi penjualan bom, peralatan pembongkaran, dan senjata lainnya ke Israel, yang bernilai sekitar USD 3 miliar.

    Pentagon mengonfirmasi bahwa Kongres telah diberitahu tentang potensi penjualan senjata pada Jumat sore dalam situasi darurat dan mendesak.

    “Langkah AS ini menandai penjualan kedua dalam sebulan (ke Israel), melampaui praktik lama yang memberikan anggota Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Senat kesempatan untuk meninjau kesepakatan dan meminta informasi tambahan sebelum Kongres diberitahu secara resmi,” kata laporan RNTV.

    Penjualan senjata tersebut mencakup 35.529 bom serba guna dengan berat sekitar 1.000 kilogram, bersama dengan 4.000 bom penghancur bunker dengan berat yang sama, yang diproduksi oleh produsen senjata, General Dynamics.

    Gelontoran senjata AS ke Israel ini terjadi saat negara pendudukan tersebut bersiap memulai kembali Perang Gaza setelah mangkir dari ketentuan perjanjian gencata senjata tiga tahap yang telah disepakati.

    Israel juga memiliki front lainnya di Lebanon di mana pasukannya menolak mundur dari sejumlah titik di perbatasan Lebanon Selatan dalam gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah.

    Di Suriah, Israel tetap mempertahankan pasukannya di sepanjang perbatasan negara itu di wilayah Golan. Israel juga menghadapi ancaman serius dari kelompok perlawanan di Yaman, Ansarallah Houthi yang mengancam menyerang jika Gaza kembali diagresi IDF.

    Dari ke semua front, Israel menilai Iran adalah mastermind di balik semua perlawanan dalam perang jangka panjang yang sudah terjadi dengan negara tersebut.

    PARADE RUDAL – Tangkap layar MNA, Selasa (4/3/2025) yang menunjukkan sebuah rudal balistik Iran dipamerkan dalam sebuah parade militer di Teheran, beberapa waktu lalu. Seiring meningkatnya ketegangan dengan Israel, Iran dilaporkan mendapat kunjungan supervisi dari para pakar rudal Rusia beberapa waktu lalu.

    Pakar-Pakar Rudal Rusia Kunjungi Iran

    Di tengah ketegangan yang semakin memuncak antara Israel dan Iran, sejumlah spesialis rudal senior Rusia dilaporkan telah mengunjungi Iran selama setahun terakhir.

    “Kunjungan terkait makin dalamnya hubungan kerja sama Teheran dan Moskow dalam hal pertahanan,” Reuters mengklaim dalam sebuah laporan.

    MNA, mengutip laporan tersebut, melansir kalau laporan kunjungan pakar rudal Rusia ke Iran juga menyertakan sejumlah tinjauan catatan perjalanan dan data ketenagakerjaan.

    “Ketujuh ahli senjata melakukan perjalanan dari Moskow ke Teheran dengan dua penerbangan pada 24 April dan 17 September tahun lalu,” menurut dokumen yang merinci dua pemesanan kelompok serta manifes penumpang untuk penerbangan kedua.

    Catatan itu menunjukkan sejumlah hal, termasuk nomor paspor pria, dengan enam dari tujuh memiliki awalan “20”.

    Nomor paspor dengan awalan angka ’20’, dijelaskan, menunjukkan kalau paspor yang digunakan ketujuh pakar rudal Rusia ini untuk bisnis resmi negara.

    “Lazimnya dikeluarkan untuk pejabat pemerintah tentang perjalanan kerja asing dan personel militer yang ditempatkan di luar negeri,” menurut sebuah dekrit yang diterbitkan oleh pemerintah Rusia dan sebuah dokumen di situs web kementerian luar negeri Rusia.

    Reuters tidak dapat merinci apa yang dilakukan ketujuh orang itu di Iran.

    Laporan tersebut mengklaim kalau seorang pejabat senior kementerian pertahanan Iran mengatakan para ahli rudal Rusia telah melakukan beberapa kunjungan ke lokasi produksi rudal Iran tahun lalu, termasuk dua fasilitas bawah tanah, dengan beberapa kunjungan berlangsung pada bulan September.

    Pejabat itu, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah keamanan, tidak mengidentifikasi situs-situs rudal Iran tersebut.

    Ketujuh orang Rusia yang diidentifikasi oleh Reuters semuanya memiliki latar belakang militer senior, dengan dua kolonel peringkat dan dua letnan kolonel, menurut tinjauan database Rusia yang berisi informasi tentang pekerjaan warga atau tempat kerja, termasuk pajak, telepon dan catatan kendaraan.

    Dua ahli dalam sistem rudal pertahanan udara, tiga mengkhususkan diri dalam artileri dan peroketan, sementara satu memiliki latar belakang dalam pengembangan senjata canggih dan yang lainnya telah bekerja pada jarak uji coba rudal, catatan menunjukkan.

    Reuters tidak dapat menentukan apakah semua masih bekerja dalam peran-peran itu karena data ketenagakerjaan berkisar dari 2021 hingga 2024.

    Reuters menghubungi semua pria melalui telepon: lima dari mereka membantah mereka telah ke Iran, membantah mereka bekerja untuk militer atau keduanya, sementara satu menolak berkomentar dan satu menutup telepon.

    Kementerian pertahanan dan luar negeri Iran menolak berkomentar untuk laporan ini.

    Hal yang sama juga dilakukan kantor hubungan masyarakat dari Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

     

    (oln/rntv/mna/rtrs/*)

  • Adik Pemimpin Korut Kim Jong-un Tuduh Pemerintahan Trump Meningkatkan Provokasi

    Adik Pemimpin Korut Kim Jong-un Tuduh Pemerintahan Trump Meningkatkan Provokasi

    JAKARTA – Kim Yo-jong, adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengkritik Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump karena meningkatkan “provokasi”, mengatakan kondisi itu membenarkan Pyongyang untuk meningkatkan penangkal nuklirnya, kata media pemerintah KCNA.

    Kim Yo-jong mengecam kunjungan kapal induk AS USS Carl Vinson ke Korea Selatan pada Hari Minggu, dengan mengatakan tindakan tersebut merupakan bagian dari “kebijakan konfrontasi” terhadap Korea Utara.

    “Begitu pemerintahan barunya muncul tahun ini, AS telah meningkatkan provokasi politik dan militer terhadap DPRK, ‘melanjutkan’ kebijakan permusuhan pemerintahan sebelumnya,” kata Kim, melansir Reuters dari KCNA 4 Maret.

    DPRK adalah kependekan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

    “Kebijakan bermusuhan terhadap DPRK yang dilakukan oleh AS saat ini memberikan pembenaran yang cukup bagi DPRK untuk terus memperkuat pencegah perang nuklirnya,” imbuh Kim.

    Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan pada Hari Selasa, komentar Kim Yo-jong tidak lebih dari sekadar tipuan untuk membenarkan pengembangan rudal nuklirnya.

    “Senjata nuklir Korea Utara tidak pernah dapat diterima, dan satu-satunya cara bagi Korea Utara untuk bertahan hidup adalah dengan meninggalkan obsesi dan delusinya tentang (senjata) nuklir,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Sebelumnya, Angkatan Laut Korea Selatan mengatakan pada Hari Minggu, kapal induk AS tiba di kota pelabuhan selatan Busan sebagai unjuk kekuatan terhadap Korea Utara.

    USS Carl Vinson (CVN-70) bertenaga nuklir adalah kapal induk AS pertama yang berlabuh di pelabuhan Korea Selatan sejak masa jabatan kedua Presiden Trump yang dimulai pada Bulan Januari.

    Dalam kesempatan yang sama, Kim Yo-jong juga mengkritik pengerahan pesawat pembom strategis B-1B AS di atas semenanjung Korea sebagai bagian dari latihan gabungan dengan AS dan Jepang, serta mengecam janji yang dibuat oleh ketiga sekutu tersebut pada konferensi keamanan di Munich, Jerman pada Bulan Februari yang menyerukan denuklirisasi Korea Utara.

    Diketahui, Presiden Trump mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selama masa jabatan pertamanya dan telah memuji hubungan pribadi mereka. Presiden dari Partai Republik itu mengatakan, Ia akan menghubungi kembali Kim Jong-un.