Negara: Amerika Serikat

  • AS Kerahkan Lagi Kapal Induk ke Laut Merah Usai Houthi Yaman Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper – Halaman all

    AS Kerahkan Lagi Kapal Induk ke Laut Merah Usai Houthi Yaman Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper – Halaman all

    AS Kerahkan Lagi Kapal Induk ke Timur Tengah Usai Houthi Yaman Tembak Jatuh Drone Canggih

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Amerika Serikat (AS), Rabu (5/3/2025) mengumumkan kalau mereka -sekali lagi- mengerahkan kapal induk mereka di Timur Tengah di sekitaran perairan Laut Merah.

    Pengerahan kapal induk AS ini ke Laut Merah, terjadi sehari setelah Washington menetapkan gerakan Ansarallah Houthi Yaman sebagai ‘organisasi teroris asing’.

    “Para pejabat militer AS mengatakan kapal induk USS Harry S Truman kembali ke wilayah tanggung jawab Komando Pusat (CENTCOM) pekan ini,” tulis laporan Al Arabiya, Rabu.

    Kapal induk USS Harry S Truman sempat meninggalkan Laut Merah dan berlabuh di Teluk Souda, bulan lalu untuk docking setelah dua bulan operasi tempur di Laut Merah, terutama melawan serangan Houthi dari Yaman.

    Tak lama setelah kunjungannya ke pelabuhan tersebut, USS Harry S Truman bertabrakan dengan kapal dagang di dekat Port Said, Mesir. 

    Setelah menjalani perbaikan, kapal induk itu kini berada di perairan Timur Tengah.

    Kapal itu juga telah digunakan dalam serangan udara gabungan AS-Somalia terhadap militan senior ISIS-Somalia.

    PESAWAT TANPA AWAK – Sebuah MQ-9 Reaper menerbangkan misi pelatihan di atas Nevada Test and Training Range pada 15 Juli 2019. Houthi Yaman dilaporkan menembak jatuh drone AS pada 4 Maret 2025. (Foto Angkatan Udara AS oleh Prajurit Kelas 1 William Rio Rosado)

    Houthi: Drone Canggih ke-15 AS Ditembak Jatuh

    Pada Selasa, Houthi mengatakan mereka menembak jatuh pesawat nirawak MQ-9 Reaper yang sedang melakukan “misi permusuhan” di atas langit Yaman.

    “Dengan jatuhnya pesawat tak berawak MQ9, ini adalah pesawat tak berawak kelima belas AS yang dicegat dan dihancurkan di Yaman sejak perang Gaza,” kata pernyataan Houthi.

    Houhti menekankan, “Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghadapi agresi terhadap negara dan melindungi kepentingan nasional.”

    Adapun seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Al Arabiya kalau Angkatan Udara AS kehilangan kontak dengan MQ-9 Reaper saat beroperasi di atas Laut Merah.

    AS belum menyatakan drone canggih senilai hampir Rp 500 miliar per unit tersebut jatuh ditembak Houthi, namun mengatakan kalau hal itu sedang diselidiki.

    “MQ-9 sedang melakukan operasi untuk mendukung Operasi Poseidon Archer, yang mengacu pada upaya militer AS yang menargetkan Houthi Yaman,” kata pejabat tersebut.

    Hal ini terjadi setelah Houthi, juga pada bulan Februari, meluncurkan rudal permukaan ke udara ke jet tempur Amerika dan pesawat nirawak MQ-9 Reaper tetapi tidak mengenai keduanya, kata pejabat pertahanan AS kepada Al Arabiya.

    Para pejabat sebelumnya mengatakan kalau pemerintahan AS di bawah Donald Trump saat ini sedang meninjau opsi untuk melawan serangan Houthi.

    LAWAN ISRAEL – Anggota milisi Ansarallah atau biasa disebut pemberontak Houthi menyatakan siap menghancurkan Israel sebagai bentuk dukungan terhadap perlawanan Palestina. (tangkap layar/file AFP).

    AS Tetapkan Houthi Sebagai Organisasi Teroris Asing 

    Sementara itu, pemerintahan Trump secara resmi menetapkan Houthi sebagai Foreign Terrorist Organization (FTO) pekan ini.

    Penetapan ini merujuk pada perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump tak lama setelah menjabat.

    Pemerintahan Biden, dengan alasan bencana kemanusiaan di Yaman, tidak memasukkan Houthi ke dalam label FTO. 

    Para kritikus mengatakan hal ini dilakukan sebagai bagian dari harapan pemerintahan Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran, yang membuat AS mengurangi tekanan dan kampanye sanksi terhadap Teheran.

    “Keputusan FTO kini memberikan lebih banyak pilihan bagi komandan militer AS untuk memerintahkan serangan ofensif terhadap Houthi,” tulis laporan tersebut yang menggambarkan kalau AS segera membombardir Yaman dengan alasan penghancuran Houthi.

     

    (oln/alarby/*)

     

  • Proyek Kebanggan Jokowi Hidup Lagi – Tarif ‘Balas Dendam’ Trump

    Proyek Kebanggan Jokowi Hidup Lagi – Tarif ‘Balas Dendam’ Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia –Pemerintah kembali menghidupkan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether atau DME sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas atau LPR. Proyek ini diperkirakan akan didanai melalui sumber pendanaan dalam negeri.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kebijakan tarif resiprokal akan berlaku mulai 2 April 2025. Dalam pidatonya di hadapan sidang kongres AS, Trump mengkritik kebijakan perdagangan sejumlah negara termasuk India yang dianggap menerapkan tarif otomotif melebihi 100% dan merugikan Amerika.

    Selengkapnya dalam Evening Up, CNBC Indonesia (Rabu, 05/03/2025)

  • Keki Usulan Mesir Soal Gaza, Israel: Selama 77 Tahun, Arab Jadikan Palestina Sebagai Pion Lawan Kami – Halaman all

    Keki Usulan Mesir Soal Gaza, Israel: Selama 77 Tahun, Arab Jadikan Palestina Sebagai Pion Lawan Kami – Halaman all

    Keki Usulan Mesir Bangun Gaza, Israel: Selama 77 Tahun Negara Arab Jadikan Palestina Sebagai Pion Lawan Kami

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dan Amerika Serikat (AS) menolak rencana dan usulan Mesir yang disajikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab, di Kairo, Mesir, Selasa (4/3/2025) terkait rekonstruksi, pembangunan kembali, Jalur Gaza yang hancur karena perang, agresi militer Israel.

    Berbeda dari Israel dan AS yang merasa keki, gerakan perlawanan Palestina, Hamas menyambut baik usulan Mesir tersebut.

    Secara garis besar, KTT Darurat negara-negara Arab tersebut, menentang usulan Presiden AS, Donald Trump yang menyerukan pemindahan massal (pengusiran paksa) warga Palestina di Gaza sementara wilayah kantung Palestina itu dibangun ulang.

    Israel justru mendukung rencana Trump ini yang dikutuk oleh para negara Arab yang menilai rencana itu justru menilai hal itu akan menimbulkan gelombang ketidakstabilan geopolitik dan keamanan di kawasan Timur Tengah.

    Pada gilirannya, KTT Arab ini mendukung usulan Mesir terkait rekonstruksi Gaza.

    Adapun Kementerian Luar Negeri Israel mengkritik tajam pernyataan yang dikeluarkan pada KTT Darurat KTT Arab Luar Biasa, menuduhnya mengabaikan kenyataan di lapangan menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Israel kesal bin dongkol, rapat tinggi negara-negara Arab tersebut tidak menyinggung soal Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas.

    Israel makin tidak senang, karena KTT tersebut juga tidak menyatakan kecaman atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 silam.

    “Pernyataan (KTT Arab) itu masih berakar pada perspektif yang sudah ketinggalan zaman,” kata kementerian itu, seraya menambahkan kalau pernyataan itu “gagal menyebutkan serangan Hamas, yang mengakibatkan ribuan orang Israel tewas dan ratusan orang diculik.”

    Israel juga mengecam pertemuan puncak itu karena gagal mengecam Hamas secara eksplisit.

    Sebagai catatan, Israel melabeli Hamas sebagai ‘organisasi teror’ dalam kritiknya terhadap KTT Arab tersebut. Sebaliknya, negara-negara Arab dinilai memandang Hamas sebagai organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    Berikut pernyataan lengkap Israel soal tanggapannya atas hasil KTT Darurat Negara Arab tersebut:

    The statement issued at the Emergency Summit of the Extraordinary Arab Summit fails to address the realities of the situation following October 7th, 2023, remaining rooted in outdated perspectives. Notably, Hamas’ brutal terrorist attack, which resulted in thousands of Israeli deaths and hundreds of kidnappings, is not mentioned, nor is there any condemnation of this murderous terrorist entity, despite its well-documented atrocities and the threat it poses to Israel and the region.

    The statement continues to rely on the Palestinian Authority and UNRWA — Both have repeatedly demonstrated corruption, support for terrorism, and failure in resolving the issue.

    For 77 years, Arab states have used Palestinians as pawns against Israel, condemning them to eternal “refugee” status. 

    Now, with President Trump’s idea, there is an opportunity for the Gazans to have free choice based on their free will. This should be encouraged! Instead, Arab states have rejected this opportunity, without giving it a fair chance, and continue to level baseless accusations against Israel.

    Hamas’ attack on Israel has destabilized all of the region. Its terror regime in Gaza prevents any chance of security for Israel and its neighbors. Therefore, for the sake of peace and stability, Hamas can’t be left in power.

    Israel urges responsible regional states to break free from past constraints and  collaborate to create a future of stability and security in the region.

    Pernyataan itu dapat diartikan sebagai berikut:

    “Pernyataan yang dikeluarkan pada KTT Darurat KTT Arab Luar Biasa gagal mengatasi realitas situasi setelah 7 Oktober 2023, dan tetap berakar pada perspektif yang sudah ketinggalan zaman. Khususnya, serangan teroris brutal Hamas, yang mengakibatkan ribuan kematian warga Israel dan ratusan penculikan, tidak disebutkan, juga tidak ada kecaman terhadap entitas teroris pembunuh ini, meskipun kekejamannya terdokumentasi dengan baik dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap Israel dan kawasan tersebut.

    Pernyataan tersebut terus bergantung pada Otoritas Palestina dan UNRWA — Keduanya telah berulang kali menunjukkan korupsi, dukungan terhadap terorisme, dan kegagalan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

    Selama 77 tahun, negara-negara Arab telah menggunakan warga Palestina sebagai pion melawan Israel, mengutuk mereka ke status “pengungsi” abadi.

    Sekarang, dengan gagasan Presiden Trump, ada peluang bagi warga Gaza untuk memiliki pilihan bebas berdasarkan keinginan bebas mereka. Ini harus didorong! Sebaliknya, negara-negara Arab telah menolak kesempatan ini, tanpa memberinya kesempatan yang adil, dan terus melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap Israel.

    Serangan Hamas terhadap Israel telah membuat seluruh kawasan tidak stabil. Rezim terornya di Gaza mencegah peluang keamanan bagi Israel dan negara-negara tetangganya. Oleh karena itu, demi perdamaian dan stabilitas, Hamas tidak dapat dibiarkan berkuasa.

    Israel mendesak negara-negara regional yang bertanggung jawab untuk melepaskan diri dari kendala masa lalu dan bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang stabil dan aman di kawasan tersebut.”

    WARGA GAZA BUKBER. – Foto merupakan tangkap layar dari YouTube Al Jazeera English yang diambil pada Minggu (2/3/2025), menunjukkan momen warga Gaza berbuka puasa di tengah reruntuhan. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

    Tak Percaya Lagi ke PA dan UNRWA, Tuding Negara Arab

    Kementerian Luar Negeri Israel juga menyoroti gaung usulan Mesir dalam rencana rekonstruksi Gaza yang menggemakan peran Otoritas Palestina (PA) dan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

    Israel secara jelas menyatakan menolak dua organisasi ikut serta dalam rencana pembangunan ulang Gaza.

    Mereka menuduh PA dan UNWRA melakukan korupsi, mendukung aksi Hamas, dan gagal menyelesaikan konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

    Israel justru menuding kalau rencana Mesir yang didukung negara-negara Arab tersebut sebagai ‘alat’ untuk melawan Israel dengan menggunakan warga Palestina itu sendiri.

    “Selama 77 tahun, negara-negara Arab telah menggunakan warga Palestina sebagai pion melawan Israel, mengutuk mereka ke dalam status ‘pengungsi’ abadi,” bunyi pernyataan itu.

    GAZA TRUMP – Tangkap layar video rekaan AI yang diunggah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Rabu (26/2/2025) menunjukkan sosok dirinya dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bertelanjang dada tengah bersantai di Tepi Pantai Gaza yang sudah dibangun kembali. Trump mengunggah video tersebut untuk menggambarkan usulannya membangun ulang Gaza, hal yang menuai kecaman warga Palestina dan Dunia Arab. (RNTV/TangkapLayar)

    Dorong Usulan Trump

    Di sisi lain, Israel justru merujuk pada usulan-usulan lain soal Gaza, termasuk gagasan-gagasan yang dipromosikan oleh Presiden AS Donald Trump. 

    “Ada peluang bagi warga Gaza untuk memiliki pilihan bebas berdasarkan keinginan bebas mereka. Ini harus didorong!” kata kementerian tersebut.

    Sebaliknya, kementerian itu menuduh negara-negara Arab menolak kesempatan ini secara langsung sambil terus melontarkan “tuduhan-tuduhan tak berdasar” terhadap Israel.

    Sebagai informasi, KTT Arab tersebut menilai ada upaya sistematis dari Israel untuk kembali melakukan ‘Nakba’, pengusiran besar-besaran warga Palestina dari rumah-rumah mereka.

    Pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel juga memperingatkan kalau tindakan Hamas telah membuat kawasan itu tidak stabil dan membiarkan kelompok itu berkuasa akan mencegah peluang terciptanya keamanan yang langgeng.

    “Demi perdamaian dan stabilitas, Hamas tidak dapat dibiarkan berkuasa,” kata kementerian tersebut.

    Israel meminta para pelaku regional untuk bergerak melampaui batasan-batasan masa lalu dan bekerja sama menuju masa depan yang aman dan stabil.

    “Kami mendesak negara-negara regional untuk bekerja sama dalam menciptakan masa depan yang stabil dan aman di kawasan ini,” pernyataan itu menyimpulkan.

    Gedung Putih: “Realitas Kalau Gaza Saat Ini Tidak Layak Huni Malah Diabaikan

    Senada Israel, AS juga mengkritik hasil KTT Arab yang mendukung proposal Mesir soal rekonstruksi Gaza tersebut.

    Gedung Putih mengatakan bahwa rencana rekonstruksi Gaza yang diajukan Kairo tidak mengatasi kenyataan pahit di lapangan saat ini.

    “Usulan saat ini tidak membahas kenyataan bahwa Gaza tidak dapat dihuni, dan penduduknya tidak dapat hidup di sana secara manusiawi ketika wilayah itu ditutupi puing-puing dan bom yang belum meledak,” kata Brian Hughes, juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

    Hughes juga menegaskan kembali sikap Trump terhadap masa depan Gaza, dengan menyatakan, “Presiden Trump mendukung visinya untuk membangun kembali Gaza tanpa Hamas.”

    Meskipun rencana tersebut ditolak, ia menekankan bahwa Amerika Serikat tetap terbuka untuk “melanjutkan pembicaraan” mengenai masalah tersebut.

    Posisi Gedung Putih, dijelaskan, menggarisbawahi apa yang dilihat pemerintah AS sebagai kebutuhan kritis akan pendekatan baru untuk membangun kembali Gaza, pendekatan yang mencerminkan kondisi saat ini dan menjamin keamanan dan stabilitas kawasan.

    Usulan Trump  melibatkan pemukiman kembali penduduk Gaza selama pembangunan kembali daerah kantong itu menjadi pusat ekonomi global.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu  memuji  rencana Trump mengenai Gaza pada hari Senin, menyebutnya “visioner dan inovatif” dalam sebuah pesan ucapan terima kasih kepada presiden atas dukungannya selama perang Gaza.

    Hamas Sambut Baik Rencana Mesir

    Adapun Gerakan Hamas pada Selasa (4/3/2025) menyatakan dukungannya terhadap rencana Mesir, yang akan membentuk sebuah komite untuk mengawasi upaya pembangunan kembali dan pemerintahan di wilayah yang dilanda perang.

    Dalam sebuah pernyataan, kelompok perlawanan Palestina tersebut mengatakan, 

    “Kami menyambut baik rencana rekonstruksi Gaza yang diadopsi dalam pernyataan akhir KTT tersebut dan menyerukan untuk memastikan semua sumber daya yang diperlukan demi keberhasilannya.”

    Mereka juga menyuarakan dukungan mereka terhadap pembentukan “Komite Dukungan Masyarakat” yang akan mengawasi upaya bantuan, rekonstruksi, dan tata kelola di Gaza, sebagaimana yang diuraikan dalam badan administratif sementara yang diusulkan oleh KTT Liga Arab di Kairo.

    DUKUNG RENCANA MESIR – Para menteri luar negeri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir, Selasa (4/3/2025). Negara-negara Arab mendukung proposal Mesir dalam hal rekonstruksi Gaza pasca-perang.

    Uni Eropa dan PBB Mendukung Rencana Mesir

    Pada pertemuan puncak di Kairo, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan dukungan kuatnya terhadap inisiatif yang dipimpin Arab tersebut, dengan menyatakan, “Saya sangat mendukung rencana ini. PBB siap bekerja sama sepenuhnya dalam upaya ini.”

    Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa juga memuji rencana yang diajukan oleh Mesir dan negara-negara Arab lainnya, dengan mengatakan bahwa rencana tersebut “memberikan harapan kepada jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan di luar negeri” bahwa “penderitaan mengerikan yang kita semua saksikan selama satu setengah tahun terakhir” dapat berakhir.

    Pemimpin Arab Terima Rencana Mesir

    Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi menyampaikan pada sesi penutupan pertemuan puncak tersebut bahwa rencana yang disajikan “telah disetujui,” dan sebelumnya mengklaim bahwa “tidak akan ada perdamaian sejati tanpa berdirinya negara Palestina.”

    Setelah pertemuan puncak itu, el-Sissi menyatakan keterbukaannya terhadap segala usulan dan gagasan dari masyarakat internasional, seraya menambahkan kalau ia berharap dapat bekerja sama dengan Donald Trump.

    Seorang warga Palestina berjalan di jalanan berdebu dengan latar belakang kehancuran Gaza karena bombardemen buta Israel selama satu tahun sejak 7 Oktober 2023. (MNA)

    Rincian Proposal Mesir

    Rencana Mesir soal rekonstruksi Gaza ini terhimpun dalam draf dokumen setebal 112 halaman yang menguraikan rencana lima tahun Kairo untuk membangun kembali Gaza dengan biaya $53 miliar dengan pendekatan dua tahap.

    Tahap pemulihan enam bulan awal akan difokuskan pada pembersihan puing-puing dan pendirian perumahan sementara, dengan perkiraan biaya $3 miliar.

    Tahap pertama rencana tersebut bertujuan untuk membangun 200.000 unit rumah di Gaza selama dua tahun ke depan, diikuti oleh tahap kedua yang akan menambah 200.000 unit lagi.

    Pada tahun 2030, rencana tersebut memproyeksikan pembangunan ratusan ribu rumah baru, yang dapat menampung hingga 3 juta orang.

    Rencana tersebut juga mencakup rencana untuk membangun bandara, kawasan industri, hotel, dan taman.

    El-Sissi menyatakan kalau badan Palestina yang “independen” akan mengawasi pengelolaan Gaza di bawah rencana rekonstruksi, dengan kepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyatakan kesiapannya bagi PA untuk memainkan peran dalam upaya tersebut.

    Rencana tersebut, yang ditinjau oleh  Reuters , memproyeksikan lembaga bernama ‘Misi Bantuan Tata Kelola’ internasional berperan mengawasi bantuan kemanusiaan dan upaya rekonstruksi di Gaza.

    Pembukaan presentasi rancangan Mesir tersebut menekankan kalau tidak ada pendanaan internasional yang signifikan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Gaza yang akan diberikan selama Hamas tetap menjadi kekuatan politik bersenjata dominan yang mengendalikan pemerintahan lokal.

    Rencana tersebut mengusulkan Pasukan Stabilisasi Internasional yang dipimpin oleh negara-negara Arab, pendanaan melalui konferensi donor, dan keterlibatan Palestina dalam upaya pembangunan kembali.

    “Rencana tersebut mengecualikan Hamas dan tidak menempatkan PA dalam peran sentral. Sebaliknya, dewan pengarah yang terdiri dari negara-negara Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, Amerika Serikat, dan Uni Eropa akan mengawasi pelaksanaannya,” tulis Reuters.

     

    (oln/jns/rtrs/*)

  • Negara NATO Ini Ungkap Ada Rencana Jahat Sekutu Serang Trump

    Negara NATO Ini Ungkap Ada Rencana Jahat Sekutu Serang Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Luar Negeri (Menlu) Hungaria Péter Szijjártó mengungkap adanya rencana jahat yang dimainkan sekutu aliansi NATO kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini dikarenakan kebijakan Trump yang selalu berbeda dengan sekutu di Benua Biru, utamanya terkait Ukraina

    Dalam pernyataannya, Szijjártó awalnya mengatakan bahwa Hungaria telah hidup dalam bayang-bayang perang di Ukraina selama tiga tahun. Ia menyebut saat ini negaranya menderita konsekuensi dramatis dari perang itu.

    “Jadi, jika ada negara yang berkepentingan dalam keberhasilan Donald Trump, dalam keberhasilan pemerintah AS saat ini, jika ada negara yang berkepentingan dalam keberhasilan perjanjian AS-Rusia, itu adalah kami,” tuturnya.

    “Pada saat yang sama, jelas bahwa ada beberapa rencana jahat yang sedang berlangsung terhadap Donald Trump di bagian Barat Eropa. Tentu saja itu juga menentang perdamaian, tetapi perang hanyalah alasan untuk rencana jahat terhadap Donald Trump.”

    Foto: Pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (28/2/2025) berakhir dengan ketegangan yang luar biasa di Gedung Putih. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
    Pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (28/2/2025) berakhir dengan ketegangan yang luar biasa di Gedung Putih. (Photo by SAUL LOEB / AFP)

    Szijjártó kemudian mengatakan bahwa negara-negara yang terlibat telah mengadakan pertemuan terakhir mereka di London pada hari Minggu, di mana mereka memutuskan bahwa Ukraina harus melanjutkan perang.

    “Ini sangat buruk, ini sangat berbahaya dan merupakan kesalahan besar karena jika perang berlanjut, lebih banyak orang akan mati, kehancuran akan lebih besar, dan bahaya eskalasi akan terus berlanjut,” tambahnya.

    Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa merupakan kabar baik bila Washington bertentangan dengan Eropa terkait pandangan atas Ukraina. Ia menambahkan bahwa “jadi jauh lebih mudah bagi Hungaria untuk menjauh dari konflik”.

    “Perang telah mengakibatkan banyak sekali perkembangan buruk. Kita semua merasakan konsekuensi ekonomi, kenaikan harga, efek sanksi pada harga energi, dan sebagainya. Jadi perang telah mengakibatkan banyak sekali perkembangan buruk, tetapi begitu perang berakhir, semuanya juga akan hilang,” tandasnya.

    Trump, yang telah menimbulkan keraguan Eropa tentang komitmen AS terhadap aliansi keamanan NATO, telah menghentikan bantuan militer ke Ukraina untuk perang Kyiv dengan Rusia setelah bentrokan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan lalu. Hal ini kemudian membuat Eropa mencoba mencari tahu bagaimana bereaksi.

    Di sisi lain, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orbán dan Perdana Menteri Slovakia. Robert Fico, telah lama secara terbuka mengkritik bantuan militer UE ke Ukraina dan sanksinya terhadap Rusia. Mereka juga mendukung Trump yang menegaskan bahwa penyelesaian damai adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mengakhiri perang.

    Para pemimpin Slovakia dan Hungaria ini juga telah lama dituduh menjalankan kebijakan yang bersahabat dengan Moskow meskipun negara mereka merupakan anggota UE dan NATO.

    (tps/wur)

  • Zelensky Akhirnya Tunduk kepada Trump, Perang Ukraina-Rusia Berhenti?

    Zelensky Akhirnya Tunduk kepada Trump, Perang Ukraina-Rusia Berhenti?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pihaknya siap untuk mengakhiri perang antara negaranya dan Rusia yang sudah berjalan dalam 3 tahun terakhir. Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tekanan besar kepadanya untuk segera fokus pada gencatan senjata.

    Dalam sebuah pernyataan, Rabu (5/3/2025), Zelensky menyebut siap melakukan gencatan senjata jika Rusia juga berhenti menyerang Ukraina. Dalam pernyataan ini, Zelensky tidak merinci permintaan agar Moskow mundur dari posisinya sekarang, sesuatu yang sering diucapkannya sebelumnya.

    “Kami siap bekerja cepat untuk mengakhiri perang, dan tahap pertama dapat berupa pembebasan tahanan dan gencatan senjata di udara, larangan rudal, pesawat tanpa awak jarak jauh, bom pada energi dan infrastruktur sipil lainnya, dan gencatan senjata di laut segera, jika Rusia akan melakukan hal yang sama,” kata Zelensky dikutip CNN International.

    “Kemudian kami ingin bergerak sangat cepat melalui semua tahap berikutnya dan bekerja dengan AS untuk menyetujui kesepakatan akhir yang kuat.”

    Zelensky pun juga mengatakan bahwa Ukraina siap menandatangani kesepakatan mineral, yang seharusnya ditandatangani pada hari Jumat lalu namun batal karena perdebatannya dengan Trump, yang berakhir dirinya diminta meninggalkan Gedung Putih.

    “Mengenai perjanjian mineral dan keamanan, Ukraina siap menandatanganinya kapan saja dan dalam format apa pun yang sesuai. Kami melihat perjanjian ini sebagai langkah menuju keamanan yang lebih baik dan jaminan keamanan yang solid, dan saya benar-benar berharap ini akan berjalan secara efektif,” tandasnya.

    Kerangka kerja tersebut serupa dengan rencana yang diusulkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah pertemuan puncak para pemimpin Barat pada hari Minggu, yang berlangsung di London di tengah kecemasan di benua itu tentang masa depan Ukraina.

    “Kami benar-benar menghargai seberapa banyak yang telah dilakukan Amerika untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya. Dan kami ingat momen ketika keadaan berubah ketika Presiden Trump memberi Ukraina Lembing. Kami berterima kasih untuk ini,” imbuh Zelensky.

    Masih harus dilihat bagaimana Trump akan menanggapi usulan pemimpin Ukraina atau refleksinya tentang kunjungan Gedung Putih. Namun, pernyataan yang panjang itu menunjukkan upaya Kyiv untuk memaksakan suaranya dalam diskusi tentang masa depan konflik, setelah pemerintahan Trump membuka pembicaraan dengan Rusia bulan lalu dan menolak mengundang Ukraina.

    Trump pada hari Senin memerintahkan penghentian sementara pengiriman bantuan militer AS ke Ukraina, yang dapat berdampak buruk pada kemampuan berperang negara itu. Penghentian bantuan, yang terjadi setelah Trump mengadakan serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi keamanan nasional.

    Foto: AFP/SAUL LOEB
    US President Donald Trump and Ukraine’s President Volodymyr Zelensky meet in the Oval Office of the White House in Washington, DC, February 28, 2025. Zelensky and Trump openly clashed in the White House on February 28 at a meeting where they were due to sign a deal on sharing Ukraine’s mineral riches and discuss a peace deal with Russia. “You’re not acting at all thankful. It’s not a nice thing,” Trump said. “Its going to be very hard to do business like this,” he added. (Photo by SAUL LOEB / AFP)

    Perang berhenti, logistik habis

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Langkah ini pun akhirnya menyeret sejumlah negara Barat dalam konflik, termasuk AS, Inggris, dan sejumlah sekutunya di Eropa. Mereka memberikan bantuan besar kepada Kyiv untuk melawan pasukan Rusia, dan di sisi lain, menjatuhkan ribuan sanksi ekonomi kepada Moskow agar tak memiliki anggaran untuk perang

    Selama 3 tahun terakhir, Zelensky memimpin Ukraina dalam situasi perang besar melawan Rusia dengan bantuan senjata dari Barat. Dalam perang ini, Kiel Institute menyebut sekutu Barat telah memberikan bantuan senilai 366,36 euro, atau Rp 6.400 triliun.

    AS adalah donor militer terbesar bagi Ukraina, yang telah memberikan atau mengalokasikan lebih dari 64 miliar euro (Rp 1.117 triliun) sejak Januari 2022 dalam bentuk senjata, amunisi, dan bantuan militer lainnya. Dari jumlah tersebut, hanya kurang dari 14 miliar euro (Rp 244 triliun) yang diperuntukkan bagi senjata berat

    Pasca perdebatan Trump dan Zelensky pekan lalu, Washington menghentikan seluruh bantuan ke Ukraina. Hal ini kemudian menimbulkan kepanikan di Ukraina dan sejumlah sekutu AS di Eropa. Zelensky bahkan meminta pejabat Ukraina untuk menghubungi mitranya di AS untuk memperoleh informasi resmi mengenai pembekuan bantuan.

    “Saya telah menginstruksikan menteri pertahanan, kepala intelijen, dan diplomat kami untuk menghubungi mitra mereka di AS dan memperoleh informasi resmi,” kata Zelensky kepada warga Ukraina dalam pidato malamnya.

    Moskow, di sisi lain, memuji keputusan Trump. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutnya sebagai “solusi yang benar-benar dapat mendorong rezim Kyiv menuju proses perdamaian”.

    Sementara itu, negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) bersiap untuk memperkuat pertahanannya sendiri dengan mengucurkan dana sebesar 800 miliar euro (Rp 13.800 triliun). Secara rinci, pada pertemuan tinggi Eropa di Brussels, Selasa (4/3/2025), nantinya Komisi Eropa mengusulkan pinjaman gabungan UE baru sebesar 150 miliar euro (Rp 2.593 triliun) sebagai bagian dari pendanaan itu.

    Peminjaman bersama tersebut akan digunakan untuk membangun domain kemampuan pan-Eropa seperti pertahanan udara dan rudal, sistem artileri, rudal dan amunisi, drone dan sistem siber.

    “Ini akan membantu Negara Anggota untuk menyatukan permintaan dan membeli bersama. Ini akan mengurangi biaya, mengurangi fragmentasi, meningkatkan interoperabilitas, dan memperkuat basis industri pertahanan kita,” kata Presiden Komisi Ursula von der Leyen.

    Von der Leyen tidak memberikan kerangka waktu yang terperinci. Namun ia mengatakan pengeluaran perlu ditingkatkan “segera sekarang tetapi juga dalam jangka waktu yang lebih lama dalam dekade ini.”

    “Jika Negara Anggota meningkatkan pembelanjaan pertahanan mereka sebesar 1,5% dari PDB secara rata-rata, ini dapat menciptakan ruang fiskal mendekati 650 miliar euro,” tambah von der Leyen.

    Selain itu, Komisi mengusulkan agar uang yang diterima negara-negara dari apa yang disebut dana kohesi UE yang dirancang untuk menyamakan standar hidup di seluruh Eropa, juga dapat digunakan untuk tujuan pertahanan. Dana ini disebut telah mencapai 800 miliar euro.

    “Eropa siap memikul tanggung jawabnya. Eropa dapat memobilisasi hampir 800 miliar euro untuk Eropa yang aman dan tangguh. Kami akan terus bekerja sama erat dengan mitra kami di NATO. Ini adalah momen bagi Eropa. Dan kami siap untuk melangkah maju,” tuturnya lagi.

    (tps/wur)

  • Lirik Lagu Clouds dari Before You Exit dan Terjemahannya, Rindu Seseorang yang Sudah Tiada

    Lirik Lagu Clouds dari Before You Exit dan Terjemahannya, Rindu Seseorang yang Sudah Tiada

    Jakarta, Beritasatu.com – Lagu Clouds merupakan salah satu single yang dirilis oleh grup band asal Orlando, Amerika Serikat (AS), Before You Exit pada 2016. Lagu Clouds menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan terhadap seseorang yang telah tiada.

    Lirik lagu Clouds juga menyiratkan harapan jiwa orang yang telah pergi kini berada di tempat yang lebih baik. Pada bagian chorus, lagu ini memperlihatkan kerinduan dan pertanyaan emosional dari seseorang yang ditinggalkan.

    Ada harapan orang yang telah pergi kini berada di tempat yang damai, tersenyum dari kejauhan, dan suatu hari nanti mereka akan bertemu kembali bertemu. Hal ini mencerminkan bagaimana orang-orang yang berduka sering kali mencari ketenangan dengan membayangkan orang yang mereka sayangi masih ada dan tetap menemani mereka dari kejauhan.

    Lirik dalam bridge lagu Clouds semakin memperdalam rasa kehilangan, dengan gambaran tentang suara, senyuman, dan kenangan yang masih terasa begitu nyata. Ada keinginan untuk bisa berbicara lagi, meskipun itu tidak mungkin.

    Berikut ini lirik lagu Clouds dari Before You Exit dan terjemahannya.

    Lirik Lagu Clouds dari Before You Exit

    Time tried to stop one cold, cold night in June
    Somehow I knew you kept on dancing through
    And you jumped on a flight in the darkest of blues
    Took a trip to paradise through the stars and back over the moon
    Oh, tell me it’s true, oh

    Please just tell me you’re alright
    Are you way up in the sky?
    Laughing, smiling, looking down
    Saying, “one day we’ll meet in the clouds”
    Up in the clouds

    No one I knew stood half as bright as you
    But now you shine on the perfect avenue
    And the light that you left, it helps me to see
    A way through all the bitterness, away to who I really want to be
    Oh, light up the streets, oh

    Please just tell me you’re alright
    Are you way up in the sky?
    Laughing, smiling, looking down
    Saying, “one day we’ll meet in the clouds”
    Up in the clouds
    Up in the clouds, yeah

    Some nights I still hear your whispers
    And your memories, they hang like a picture
    Oh-oh, oh-oh
    You’ll always be just like a sister

    Some nights I still see your smile
    Your number I wish I could dial
    Oh-oh, oh-oh
    But I can’t wait to talk for a while, oh

    Please just tell me you’re alright
    Are you way up in the sky?
    Laughing, smiling, looking down
    I know one day we’ll meet in the clouds
    Up in the clouds

    Terjemahan Lirik Lagu Clouds dari Before You Exit

    Waktu berusaha menghentikanmu di satu malam yang dingin di bulan Juni
    Entah bagaimana aku tahu kamu tetap melewati waktu itu
    Dan kamu terbang ke tempat yang gelap dan kelam
    Melakukan perjalanan ke surga melewati bintang-bintang dan melampaui bulan
    Oh, katakan padaku kalau itu benar, oh

    Tolong katakan padaku kalau kamu baik-baik saja
    Apakah kamu ada di atas langit sana?
    Tertawa, tersenyum, memandang ke bawah
    Berkata “Suatu hari nanti kita akan bertemu di atas awan”
    Di atas awan

    Tidak ada orang yang bersinar secerah dirimu
    Namun kini kamu bersinar sempurna
    Dan cahaya yang kamu tinggalkan membantuku melihat
    Jalan melewati semua kepahitan, jalan menuju siapa diriku yang sebenarnya
    Oh, kamu menerangi jalan ini

    Tolong katakan padaku kalau kamu baik-baik saja
    Apakah kamu ada di atas langit sana?
    Tertawa, tersenyum, memandang ke bawah
    Berkata “Suatu hari nanti kita akan bertemu di atas awan”
    Di atas awan
    Di atas awan

    Di malam hari, terkadang aku masih bisa mendengar bisikanmu
    Dan kenangan tentanmu terpajang seperti sebuah lukisan
    Oh, oh
    Kamu akan selalu menjadi saudariku

    Pada malam hari, terkadang aku masih bisa melihat senyummu
    Aku ingin sekali menghubungi nomormu
    Oh, oh
    Tapi aku tak sabar untuk berbincang langsung denganmu

    Tolong katakan padaku kalau kamu baik-baik saja
    Apakah kamu ada di atas langit sana?
    Tertawa, tersenyum, memandang ke bawah
    Aku tahu suatu hari nanti kita akan bertemu di atas awan
    Di atas awan

    Itulah lirik lagu Clouds dari Before You Exit yang bisa didengarkan pada platform streaming musik kesayangan Anda.

  • Perang Dagang, The Fed Diprediksi Makin Sulit Turunkan Suku Bunga

    Perang Dagang, The Fed Diprediksi Makin Sulit Turunkan Suku Bunga

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro meyakini ruang pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin sempit akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, Meksiko, dan Kanada.

    Asmo menjelaskan perang tarif dagang akan meningkat biaya impor sehingga berkontribusi kepada peningkatan inflasi di Amerika Serikat (AS). Akibatnya, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan semakin sulit menurunkan suku bunga acuan Fed Funds Rate.

    Para pejabat Federal Reserve, sambungnya, sudah mewanti-wanti bahwa kenaikan tarif yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump dapat menyebabkan peningkatan inflasi saat rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25 Januari lalu.

    Asmo menjelaskan prediksi awal Federal Reserve akan memangkas suku bunga hingga 75 basis poin (bps) selama 2025 yaitu masing-masing 25 bps pada Juni, September, dan Desember. Kendati demikian, eskalasi perang dagang diyakini akan membuat potensi pemangkasan Fed Funds Rate tersebut semakin sempit.

    “Jika risiko inflasi kembali melonjak, pemangkasan suku bunga mungkin tidak sebesar yang diharapkan,” ujar Asmo dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Sejalan dengan itu, suku bunga yang tertahan tinggi akan membuat investor di pasar keuangan beralih ke aset dolar AS karena lebih aman. Dengan demikian, pasar keuangan di negara berkembang seperti Indonesia juga akan terdampak secara negatif sehingga depresiasi rupiah akan berlanjut.

    “Karena investor beralih ke aset yang lebih aman seperti dolar AS, pasar mengalami volatilitas yang besar. Rupiah melemah 1,5% YtD [year to date], sementara IHSG turun -7,7% [YtD] dengan net outflow [modal keluar] investor asing meningkat Rp21,4 triliun,” jelasnya.

    Sebagai informasi, perang dagang sendiri resmi dimulai usai AS menaikkan tarif impor ke produk asal China, Meksiko, dan Kanada mulai 4 Maret 2025. AS resmi menaikkan tarif dari 10% menjadi 20% untuk barang elektronik asal China; AS juga menerapkan tarif 25% ke semua barang asal Meksiko dan Kanada.

    Akibatnya China, Meksiko, dan Kanada pun tidak tinggal diam. China mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 15% untuk produk pertanian AS, serta pungutan tambahan sebesar 10% untuk produk pangan lainnya.

    Sejalan, Kanada membalas dengan tarif 25% atas impor barang dari AS senilai US$30 miliar, yang nantinya akan diperluas menjadi US$155 miliar. Sementara Meksiko akan mengumumkan rincian tarif balasan untuk barang asal AS paling lambat pada 9 Maret 2025.

  • Donny Tekyang: Aset Kapitalis Bukan Emas tapi Orang Miskin, Gunakan Uang untuk Kontrol 90 Persen Populasi Manusia

    Donny Tekyang: Aset Kapitalis Bukan Emas tapi Orang Miskin, Gunakan Uang untuk Kontrol 90 Persen Populasi Manusia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wisdom motivator, Donny Tekyang mengungkapkan, aset para kapitalis atau orang kaya sebenarnya bukanlah emas, properti, atau saham. Aset para kapitalis sejatinya adalah orang-orang miskin (never ending poor people).

    Pandangan Donny Tekyang terkait aset para kapitalis diungkapkan melalui akun pribadi media sosial TikTok @tekyang88 yang dilihat Rabu (5/3/2025).

    Dalam penjelasannya, Donny Tekyang menjabarkan bahwa aset orang kapitalis atau orang kaya bukanlah emas, properti, ataupun saham, tapi adalah orang-orang miskin (never ending poor people) ini.

    Donny Tekyang juga menjelaskan cara kerja top piramid kaum kapitalis. Menurutnya, para kaum kapitalis ini memanfaatkan uang untuk mengontrol 90 persen populasi manusia untuk mengkonsumsi makanan dan minuman sesuai desain mereka.

    Dia mencontohkan, makan fried chicken, burger, ice cream itu apakah pilihan diri sendiri? Menurutnya, tentu bukan. Semua itu hasil desain dari para kapitalis global.

    Di Amerika Serikat, harga sepiring makanan sayuran sehat bisa mencapai 20 dollar, tapi harga burger cuma sekitar 2 atau 3 dollar. “Bisa sepuluh kali lipat lebih murah harganya. Jadi pilihan bagi orang-orang miskin hanyalah junk food,” tuturnya.

    Nah, kasus yang sama juga terjadi di Meksiko, dimana orang-orang miskin hanya bisa minum Coca-Cola, karena harga air putihnya terlalu mahal.

    Pada akhirnya yang terjadi adalah rakyat Amerika 42 persen mengalami obesitas. Dampak dari obesitas adalah penyakit jantung, diabetes, asam urat dan kanker.

  • Trump Terapkan Tarif Resiprokal jadi Peluang Indonesia Perkuat Rantai pasok Global

    Trump Terapkan Tarif Resiprokal jadi Peluang Indonesia Perkuat Rantai pasok Global

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akan memberlakukan kebijakan Tarif Resiprokal mulai 2 April 2025 dan sektor yang terdampak meliputi otomotif, pertanian, logam, dan manufaktur.

    Adapun, kebijakan ini bertujuan untuk menyamakan tarif impor AS dengan bea masuk yang dikenakan oleh negara mitra dagang, guna melindungi industri dalam negeri dan mengurangi defisit perdagangan.

    Selain itu, kebijakan utama yang diterapkan adalah pengenaan tarif baru sebesar 25 persen terhadap impor aluminium, tembaga, kayu, dan baja, yang bertujuan untuk memperkuat produksi domestik AS. Namun, hal ini berpotensi menyebabkan kenaikan biaya bahan baku bagi industri konstruksi, otomotif, dan elektronik.

    Ekonom Bank Danamon Indonesia, Hosianna Evalita Situmorang menyampaikan di tengah kebijakan proteksionisme AS, Indonesia dapat memanfaatkan tren global dalam diversifikasi rantai nilai atau supply chain diversification.

    “Ketidakpastian perdagangan dan tarif baru mendorong banyak perusahaan global untuk mencari alternatif di luar Tiongkok dan AS, membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok global,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu, 5 Maret.

    Hosianna menyampaikan strategi utama yang dapat diperkuat oleh Indonesia dalam menghadapi perubahan kebijakan perdagangan AS.

    Menurutnya pertama, yaitu Indonesia perlu meningkatkan kapasitas manufaktur dan hilirisasi agar produk ekspor memiliki nilai tambah lebih tinggi sebelum masuk pasar AS dan global.

    Hosianna menyampaikan berikutnya, yaitu perjanjian perdagangan dengan mitra strategis harus dipercepat guna memperluas akses pasar di luar AS dan ketiga, menarik investasi asing langsung (FDI) di sektor industri pengolahan akan memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok global.

    “Memperluas pasar ekspor ke kawasan lain, termasuk Asia, Eropa, dan Timur Tengah, guna mengurangi risiko ketergantungan pada satu negara tujuan ekspor,” ujarnya.

    Meskipun kebijakan ini membawa tantangan, Hosianna optimistis prospek ekspor Indonesia tetap solid, sebagaimana terlihat pada periode pertama pemerintahan Trump (2017–2021), di mana ekspor Indonesia ke AS justru tumbuh, terutama untuk produk bernilai tambah seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik.

    Hosianna menyampaikan tren positif ini diperkirakan berlanjut, didorong oleh permintaan yang stabil dari AS, terutama untuk produk manufaktur dan agribisnis serta strategi diversifikasi ekspor, termasuk peningkatan ekspor ke negara-negara non-tradisional.

    “Komitmen Indonesia dalam penguatan industri hilir, yang meningkatkan daya saing global. Serta peluang dari diversifikasi rantai pasok global, di mana Indonesia dapat menjadi hub manufaktur bagi perusahaan yang mencari alternatif di luar Tiongkok,” imbuhnya.

    Menurutnya dengan strategi yang tepat, Indonesia berpotensi tidak hanya mempertahankan pangsa pasarnya di AS tetapi juga memperkuat posisinya dalam rantai pasok global yang semakin terfragmentasi.

  • Anggota Parlemen AS Usul Wajah Trump Gantikan Benjamin Franklin di Uang US0

    Anggota Parlemen AS Usul Wajah Trump Gantikan Benjamin Franklin di Uang US$100

    Bisnis.com, JAKARTA – Parlemen Amerika Serikat (AS) mengusulkan penggantian tokoh yang muncul pada uang kertas dolar pecahan US$100 dari bapak pendiri bangsa itu, Benjamin Franklin menjadi Presiden Donald Trump.

    Melansir Kantor Berita Anadolu pada Rabu (5/3/2025), usulan tersebut dilayangkan oleh anggota DPR AS dari Partai Republik, Brandon Gill. Rancangan undang-undang itu memperkenalkan peraturan yang mengharuskan semua uang kertas US$100 bergambar wajah Presiden Trump.

    Undang-undang tersebut, yang diberi nama Golden Age Act of 2025, menyoroti sentimen yang sama dari presiden dan sekutunya, yaitu bahwa masa jabatan keduanya akan mengantarkan pada yang disebutnya Zaman Keemasan Amerika.

    “Tidak ada orang yang berbuat lebih banyak untuk membawa Amerika ke masa keemasan selain Presiden Trump. Menampilkannya dalam uang kertas US$100 adalah cara kecil untuk menghormati semua yang telah dia capai dalam empat tahun ke depan,” kata Gill dalam sebuah pernyataan.

    Secara terpisah, Gill kemudian membagikan foto resmi Trump yang dilapis pada uang kertas US$100 pada media sosial X dan menuliskan, “Mari kita membuat sejarah.”

    Sementara itu, dilansir dari The Hill, jika disahkan, undang-undang tersebut akan mewajibkan Menteri Keuangan AS merilis desain awal uang kertas baru tersebut kepada publik paling lambat 31 Desember 2026. 

    Selanjutnya, Undang-undang itu mengharuskan semua uang kertas US$100 setelah 31 Desember 2028 memiliki foto Trump. 

    Adapun, usulan tersebut ini muncul hanya beberapa hari setelah anggota DPR dari Partai Republik, Joe Wilson, mengatakan dirinya sedang mempersiapkan undang-undang untuk memasukkan Trump pada uang kertas US$250 yang baru.