Negara: Amerika Serikat

  • Prabowo Bertemu Taipan: Sebagian Pernah ikut ke China & Dukung di Pilpres 2024

    Prabowo Bertemu Taipan: Sebagian Pernah ikut ke China & Dukung di Pilpres 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima para konglomerat di Istana Kepresidenan pada hari Kamis kemarin. Ada banyak isu yang dibahas antara presiden dengan konglomerat.

    Prabowo tampak mengenakan pakaian safari yang sudah menjadi ciri khasnya. Warnanya krem. Kalau melihat foto-foto yang beredar, pembicaraan Prabowo dengan para taipan cukup intens.

    Momen pertemuan Prabowo dan delapan pengusaha itu dibagikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya melalui akun resmi Instagram @sekretariat.kabinet, Kamis (6/3/2025) malam. 

    “Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Indonesia yang memiliki latar belakang bisnis yang berbeda-beda,” demikian bunyi foto yang diunggah Seskab Teddy. 

    Para pengusaha yang terlihat hadir adalah Anthoni Salim (Salim Group), Sugianto Kusuma alias Aguan (Agung Sedayu Group), Prajogo Pangestu (PT Barito Pacific Tbk.), dan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir (Adaro).

    Kemudian, Franky Widjaja (Sinar Mas Group), Dato Sri Tahir (Mayapada Group), James Riady (Lippo Group) serta Tomy Winata (Artha Graha Group).

    Pada kesempatan tersebut, tulis Teddy, Presiden berdiskusi mengenai perkembangan terkini di Tanah Air dan dunia global. Prabowo juga membahas program-program utama pemerintah seperti program Makan Bergizi Gratis, perkembangan sektor industri sampai dengan sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia, Danantara. 

    “[Serta turut dibahas, red] infrastruktur, industri tekstil, swasembada pangan dan energi, industrialisasi, hingga Badan Pengelola Investasi Danantara,” terang Teddy. 

    Pada pertemuan tersebut, lanjut Teddy, Prabowo memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh para pengusaha terhadap berbagai kebijakan dan program pemerintah, terutama yang menyangkut kepentingan dan kesejahteraan rakyat. 

    Adapun, rencana pertemuan itu sebelumnya sempat dimintai konfirmasi ke pihak Istana Kepresidenan. Bisnis telah mencoba meminta konfirmasi ke Seskab Teddy Indra Wijaya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Mayjen Ariyo Windutomo serta Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Setpres Yusuf Permana. 

    Hanya Ariyo dan Yusuf yang menjawab permintaan konfirmasi Bisnis. Namun, keduanya mengaku tidak mengetahui pertemuan tersebut karena tidak berada di jadwal kegiatan.

    Berdasarkan pantauan Bisnis hingga Kamis (6/3/2025) malam, sekitar pukul 22.00 WIB di Istana Kepresidenan, tidak ada tamu maupun kendaraan yang terlihat datang melalui Pilar Istana, di mana umumnya tamu Kepresidenan seperti menteri, pejabat negara maupun kalangan swasta dan tokoh masyarakat lewati sebelum masuk ke area kantor presiden. 

    Pernah Ikut ke China 

    Dalam catatan Bisnis, sebagian konglomerat yang bertemu dengan Prabowo malam tadi pernah ikut dalam lawatan ke China. Waktu itu, Prabowo bertemu dengan tokoh-tokoh penting mulai dari Perdana Menteri China, Li Qiang hingga Presiden China Xi Jinping.

    Adapun para taipan yang ikut dalam kunjungan Prabowo antara lain, Prajogo Pangestu, Tomy Winata, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Franky Widjaja, Hashim Djojohadikusumo, Arsjad Rasjid hingga Anindya Bakrie. 

    Keberadaan para konglomerat tersebut diunggah oleh akun instagram Arsjad Rasjid @arsjadrasijid pada Sabtu, (9/11/2024). Mereka tampak berfoto bersama di depan gedung Great Hall of the People, Tiananmen Square, Beijing.

    “Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dengan para pemimpin bisnis Indonesia di Jamuan Kenegaraan, Great Hall of People, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok,” kata Arsjad, dikutip dari akun instagramnya, Minggu (10/11/2024).

    Dalam kesempatan tersebut, Arsjad berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi dengan perusahan-perusahan China di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi demi meningkatkan kesejahteraan Indonesia.⁣

    “Seperti disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto, kolaborasi perusahaan Tiongkok dan Indonesia sangat penting, dan harus saling menguntungkan serta memajukan kedua belah pihak,” jelasnya.

    Boy Thohir dan Dukungan Konglomerat 

    Nama-nama Konglomerat yang ikut Prabowo ke China sejatinya bukan nama baru. Boy Thohir, Hashim dan Anindya Bakrie bahkan tampak hadir dalam acara untuk memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024 lalu. 

    Dalam catatan Bisnis awal 2024 lalu, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir mewakili relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) menyebut sepertiga penyumbang perekonomian Indonesia siap memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu.

    Pernyataan Boy Thohir tersebut diungkapkan dalam acara relawan Etas endu yang berlangsung di Kawasan Senayan, Jakarta.

    “Walaupun kami jumlahnya sedikit, tetapi ya di ruangan ini mungkin sepertiga perekonomian Indonesia ada di sini. Jadi kalau mereka-mereka mulai dari Djarum Grup, Sampoerna Grup, Adaro Grup,” kata Boy Thohir dilansir dari Antara, Selasa (23/1/2024).

    Boy Thohir merupakan kakak dari Erick Thohir, yang saat ini aktif menjabat sebagai menteri BUMN. Erick Thohir sempat digadang-gadang akan mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres. Namun laju Erick terhenti, karena koalisi partai pendukung Prabowo lebih memilih putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

    “Jadi, izin Bapak, terima kasih atas kehadirannya. Luar biasa buat semangat kami,” kata Boy.

    Pada waktu itu, Prabowo pun mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka. “Ini kehormatan yang besar. Baru saya paham sekarang, kenapa saya dua kali kalah pilpres, karena dulu saya nggak diundang ke sini (bertemu relawan ETAS),” kata Prabowo yang disambut gelak tawa para relawan.

    Relawan ETAS, sebagaimana disampaikan Boy Thohir, konsisten mendukung dan membantu kerja-kerja politik Erick Thohir sejak dia bergabung di TKN Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

    Oleh karena itu, Prabowo mengaku terharu dan optimistis bakal menang di Pilpres 2024, terutama karena didukung relawan ETAS.

    “Saya lihat sekarang banyak pakai baju biru muda, agak optimistis aku sekarang. Semua, saya kira ada jalannya, ada maksudnya. Jadi, saya sangat terima kasih; dan di mana-mana saya bisa dikatakan terharu dengan kepercayaan begitu besar diletakkan di pundak saya,” kata Prabowo.

  • Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas anjlok pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025. Kenaikan harga emas itu didorong meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan aksi ambil untung.

    Sementara itu, perhatian pasar beralih ke data penggajian pada Jumat pekan ini untuk mendapatkan wawasan tentang langkah kebijakan moneter the Federal Reserve atau bank sentral AS.

    Mengutip CNBC, Jumat (7/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 2.915,83 per ounce setelah naik dalam tiga sesi terakhir. Harga emas berjangka AS stabil di USD 2.926,6.

    Harga perak di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 32,70 per ounce, palladium naik 0,4% menjadi USD 946,58, dan platinum stabil pada USD 965,76.

    “Kami hanya melihat tekanan aksi ambil untung dari kenaikan terakhir, fundamental yang mendasarinya masih bullish. Hal lain yang memberikan sedikit tekanan pada pasar emas adalah kenaikan imbal hasil obligasi,” kata Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff seperti dikutip dari CNBC.

    Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai tingkat tertinggi lebih dari satu minggu, mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.

    Emas sebagai aset safe haven telah naik lebih dari 10% sejak awal tahun di tengah ketidakpastian geopolitik dan mencapai rekor tertinggi USD 2.956,15 pada 24 Februari.

    AS menerapkan tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada pada Selasa dan menambahkan bea lebih lanjut pada barang-barang Cina. Namun, pada Rabu, Gedung Putih mengkonfirmasi akan membebaskan produsen mobil dari tarif Kanada dan Meksiko selama sebulan, dengan syarat mematuhi aturan perdagangan bebas yang ada.

    Semua mata tertuju pada laporan gaji non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat, yang diperkirakan oleh ekonom-ekonom yang disurvei Reuters akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan pada Februari.

     

     

  • Tragedi Latihan Militer: Jet Tempur Korsel Salah Jatuhkan Bom di Pemukiman, Belasan Warga Luka-luka – Halaman all

    Tragedi Latihan Militer: Jet Tempur Korsel Salah Jatuhkan Bom di Pemukiman, Belasan Warga Luka-luka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah insiden terjadi di Korea Selatan, di mana dua jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di area pemukiman warga, mengakibatkan 15 orang terluka.

    Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.

    Pesawat Angkatan Udara KF-16 tersebut, keliru menjatuhkan bom di luar lokasi latihan militer yang telah ditentukan.

    Informasi ini diperoleh dari kantor berita lokal Yonhap, yang mengutip keterangan dari pejabat militer dan petugas pemadam kebakaran.

    Lokasi jatuhnya bom berada di sebuah desa di Pocheon, sekitar 40 km sebelah utara Seoul.

    Insiden terjadi saat latihan tembak bersama antara pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

    Angkatan Udara Korea Selatan menyatakan, delapan bom tersebut “dilepaskan secara tidak normal” di luar area latihan tembak yang seharusnya.

    Menurut laporan dari BBC dan The Korea Herald, dua orang mengalami luka parah, sementara 13 lainnya mengalami luka ringan.

    Seluruh korban luka telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.

    Salah satu korban, seorang pria berusia 60 tahun, harus menjalani operasi akibat terkena pecahan peluru di lehernya.

    Korban lainnya mengalami patah tulang bahu.

    Lima dari korban luka adalah anggota tentara.

    Sekitar 50 warga yang tinggal di area tersebut telah dievakuasi ke balai kota sebagai langkah pengamanan.

    Pihak Angkatan Udara Korea Selatan menjelaskan, empat bom salah sasaran akibat kesalahan input koordinat oleh salah satu pilot.

    Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kesalahan pada jet tempur kedua.

    “Kami telah mengonfirmasi melalui pernyataan pilot bahwa koordinat tersebut tidak dimasukkan secara akurat dalam proses persiapan penerbangan,” kata seorang pejabat Komando Operasi Angkatan Udara.

    Angkatan Udara Korea Selatan menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan berjanji untuk memberikan kompensasi kepada para korban.

    “Kami menyesal atas kerusakan warga sipil akibat kecelakaan pelepasan (bom) yang tidak normal dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka,” kata pernyataan dari Angkatan Udara Korea Selatan.

    Seorang pejabat angkatan udara mengatakan kepada CNN bahwa para pejabat belum mengesampingkan kemungkinan adanya malfungsi.

    Kerusakan akibat pengeboman ini meliputi rumah-rumah warga, gereja, dan gudang.

    Wali Kota Pocheon, Baek Young-hyun, menggambarkan lokasi kejadian sebagai “medan perang yang sebenarnya” dan meminta penghentian sementara semua latihan militer sampai langkah-langkah keamanan yang memadai dapat dipastikan.

    Latihan tembak langsung ini melibatkan Angkatan Udara dan Darat Korea Selatan bersama Pasukan Amerika Serikat di Korea, dan berlangsung di dekat perbatasan antar-Korea.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • China Sesalkan AS Pakai Isu Fentanil soal Terapkan Tarif Tambahan – Page 3

    China Sesalkan AS Pakai Isu Fentanil soal Terapkan Tarif Tambahan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah China menyesalkan Amerika Serikat (AS) yang kembali menggunakan isu fentanil sebagai alasan mengenakan kebijakan tarif tambahan terhadap barang-barang asal Tiongkok.

    Menurut Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, pemerintah Tiongkok memiliki satu buku putih yang dengan tegas mengatur bahan-bahan terkait fentanil. Wang menyebut, penggunaan fentanil di AS adalah masalah internal yang tak ada hubungannya dengan China.

    “Saya ingin menegaskan bahwa AS harus menghormati fakta. Mereka harus mengambil tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, bukan justru melemparkan tanggung jawab kepada China,” kata Wang dalam Konferensi Pers Kongres Rakyat Nasional (NPC) tentang Ekonomi di Media Center, Beijing, Kamis (6/3/2025).

    Wang menyampaikan, apabila Amerika Serikat terus menggunakan isu fentanil sebagai alasan mengenakan tarif tambahan terhadap China, maka AS telah dianggap mencampuradukkan fakta dan melakukan tindakan yang sewenang-wenang.

    “Sejak pemerintahan baru AS berkuasa, kita semua dapat melihat bahwa mereka telah mengeluarkan berbagai kebijakan perdagangan dan investasi yang semakin memperketat tarif impor,” ujar Wang.

    Wang menjelaskan, langkah AS untuk mengenakan tarif tambahan secara sepihak ini merupakan bentuk bullying. Selain itu, kebijakan ini juga dinilai telah melanggar aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    “Kebijakan ini tidak hanya merusak hubungan ekonomi dan perdagangan yang normal antara China dan AS, tetapi juga mengganggu stabilitas rantai pasokan global dan menghambat pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Wang.

    Wang berujar, pada akhirnya kebijakan penambahan tarif ini akan merugikan rakyat dan perusahaan-perusahaan AS sendiri.

    “Kita bisa melihat bahwa setelah pengumuman tarif ini, pasar modal AS langsung mengalami penurunan, dengan tiga indeks saham utama yang merosot tajam,” ujarnya.

    Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada akan dimulai pada hari Selasa, yang memicu kekhawatiran baru akan perang dagang Amerika Utara.

  • NATO Mulai ‘Pecah’ dari Dalam, Negara Saling Curiga-Intelijen Ditutupi

    NATO Mulai ‘Pecah’ dari Dalam, Negara Saling Curiga-Intelijen Ditutupi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kecurigaan mulai muncul di antara sekutu aliansi militer Barat, NATO. Sejumlah pihak menyebutkan adanya ancaman penutupan pembagian informasi intelijen di antara para anggota kelompok itu.

    Mengutip Politico, Kamis (6/3/2025), ketidakpercayaan antara anggota aliansi itu sebenarnya telah terjadi antara negara tradisional Barat dan pendatang baru dari Timur bekas komunis. Hal itu makin memburuk setelah serangan Rusia terhadap Ukraina, ketika Hungaria dan Slovakia yang pro-Rusia, dianggap tidak dapat diandalkan.

    Namun kini fokus ketegangan telah bergeser ke dalam dinamika Amerika Serikat (AS) dan Rusia di bawah Presiden Donald Trump, yang mengguncang inti aliansi. Hal ini kemudian mendorong negara-negara untuk bertanya-tanya tentang risiko pembagian informasi intelijen dengan Washington.

    Kebingungan seputar keandalan AS memburuk minggu ini. Muncul laporan bahwa AS untuk sementara waktu menghentikan pembagian informasi intelijen dengan Ukraina demi menekan Kyiv agar datang ke meja perundingan dengan Rusia.

    “Ada banyak bisik-bisik di NATO tentang masa depan pembagian intelijen dalam aliansi,” kata Julie Smith, duta besar AS untuk NATO di bawah Joe Biden hingga November, seraya menambahkan bahwa ia telah “mendengar kekhawatiran dari beberapa sekutu” tentang apakah Washington akan terus membagi intelijen dengan aliansi tersebut.

    Menurut Daniel Stanton, mantan pejabat di Dinas Intelijen Luar Negeri Kanada, pada saat mereka benar-benar membutuhkan lebih banyak intelijen, akan ada lebih sedikit yang membahasnya.

    “Ada lebih sedikit konsensus tentang siapa musuh bersama” dan “orang-orang akan lebih enggan untuk berbagi,” kata Stanton.

    Pilihan Trump untuk direktur intelijen nasional, Tulsi Gabbard, juga menimbulkan kekhawatiran. Hal ini disebabkan Gabbard yang mengambil pendekatan lebih dekat terhadap Rusia dan sekutunya seperti mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad.

    “Gabbard telah menggemakan pokok bahasan Rusia mengenai perang di Ukraina dan Suriah, dan ia bertemu dengan mantan Presiden Suriah Bashar Assad, yang telah diisolasi oleh masyarakat internasional karena penggunaan senjata kimia terhadap warganya sendiri,” ujar Gustav Gressel, seorang analis di National Defense Academy Vienna dan mantan rekan European Council on Foreign Relations.

    Sang Pengendali Intelijen

    Pembagian informasi intelijen di antara 32 anggota NATO tidak pernah sedekat sekutu Five Eyes, yang terdiri dari AS, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Hal ini terutama disebabkan kekhawatiran akan kebocoran dan kecurigaan bahwa beberapa badan intelijen nasional dapat ditembus oleh Rusia.

    “Sekutu tidak benar-benar membagi harta karun mereka dalam hal format seperti itu … Kami tahu mereka didambakan oleh badan-badan yang bermusuhan,” ungkap Stanton, mantan pejabat intelijen Kanada.

    Bulan lalu, Financial Times melaporkan bahwa pejabat tinggi Gedung Putih Peter Navarro tengah berupaya untuk menyingkirkan Kanada dari jaringan berbagi intelijen Five Eyes. Hal ini disebabkan sikap Ottawa yang seringkali sama dengan sikap Eropa Barat dan bukan sejalan dengan Trump.

    Pembagian informasi intelijen bisa sangat kuat, seperti yang terjadi ketika pemerintahan Biden mengumumkan tentang persiapan Rusia untuk menyerang Ukraina. Hal ini kemudian memainkan peran penting dalam memberi tahu sekutu dan menggalang tanggapan.

    Namun tiga tahun kemudian, dan dengan pergeseran politik yang menentukan di bawah Trump, peran intelijen AS di masa depan dipertanyakan.

    “Pertanyaannya sekarang adalah apakah pembagian informasi intelijen akan tetap menjadi fitur utama kerja transatlantik di NATO, mengingat pertanyaan yang diajukan sekutu tentang apakah AS bersikap netral dalam penanganan perang di Ukraina dan negosiasi di masa mendatang,” tambah Julie Smith, yang merupakan mantan Duta Besar NATO.

    (luc/luc)

  • Info Telik Sandi dari AS Tak Lagi Dibagi ke Ukraina

    Info Telik Sandi dari AS Tak Lagi Dibagi ke Ukraina

    Jakarta

    Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Ukraina memburuk usai adu mulut Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih pekan lalu. AS bahkan telah “menangguhkan” aktivitas berbagi informasi intelijen dengan Ukraina.

    Dilansir AFP, Kamis (6/3/2025), langkah menghentikan sementara aktivitas berbagi informasi intelijen ini diambil oleh Washington setelah sebelumnya menghentikan pengiriman bantuan militer yang penting untuk Kyiv, yang selama ini membantu dalam melawan invasi militer Rusia.

    Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) John Ratcliffe mengonfirmasi bahwa aktivitas berbagi informasi intelijen antara AS dan Ukraina telah dibekukan.

    “Presiden Trump mempunyai pertanyaan yang nyata tentang apakah Presiden Zelensky berkomitmen terhadap proses perdamaian,” kata Ratcliffe saat berbicara kepada media terkemuka AS, Fox News.

    Ratcliffe mengatakan penghentian aktivitas berbagi informasi “di bidang militer dan intelijen” itu hanya bersifat sementara, dan AS akan kembali “bekerja bahu-membahu dengan Ukraina”.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Trump, saat berpidato dalam sidang gabungan Kongres AS pada Selasa (4/3), mengungkapkan bahwa Zelensky mengirim surat kepada dirinya, yang isinya menyatakan kesediaan untuk datang ke meja perundingan guna mengakhiri perang Ukraina-Rusia, dan siap menyelesaikan kesepakatan mineral dengan AS.

    “Surat itu berbunyi, ‘Ukraina siap untuk datang ke meja perundingan sesegera mungkin untuk membawa perdamaian semakin dekat. Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian selain rakyat Ukraina’,” kata Trump mengutip isi surat Zelensky, seperti dilansir Reuters.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

    Trump juga mengatakan bahwa dirinya telah melakukan “pembicaraan serius dengan Rusia” dan “menerima sinyal kuat bahwa mereka siap untuk perdamaian”.

    Zelensky sendiri berupaya memperbaiki situasi usai cekcok dengan Trump. Dalam pernyataannya pada Selasa (4/3), Zelensky menyatakan keinginan untuk “memperbaiki” hubungan dengan Trump, setelah apa yang digambarkannya sebagai bentrokan dengan Trump di Ruang Oval Gedung Putih yang “disesalkan”.

    Dia juga mengatakan Kyiv akan bekerja sama di bawah “kepemimpinan kuat” Trump dalam mewujudkan perdamaian abadi di Ukraina. Zelensky bahkan menyatakan siap “kapan saja dan dalam format apa pun yang nyaman” untuk penandatanganan perjanjian mineral, yang gagal diteken pekan lalu.

  • Deretan Kebijakan Baru Trump Jadi Kado Istimewa untuk Putin

    Deretan Kebijakan Baru Trump Jadi Kado Istimewa untuk Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Adu mulut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Ruang Oval, Gedung Putih, pekan lalu telah memberikan keuntungan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.

    AS, yang baru dipimpin oleh Trump selama beberapa bulan terakhir, telah berubah haluan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Washington kini mulai terlihat mendukung Moskow.

    Putin dan sekutunya di media pemerintah bersukacita setelah pertengkaran publik antara Trump dan Zelensky, sementara juru bicara Kremlin bersorak bahwa kebijakan luar negeri Gedung Putih sekarang “sebagian besar sejalan dengan visi kami.”

    Pertikaian Trump di Ruang Oval dengan Zelensky mungkin merupakan titik terendah dalam serangkaian langkah yang telah diambil pemerintahan yang, menurut setidaknya beberapa analis geopolitik dan pakar Rusia, merupakan gambaran yang jelas tentang kapitulasi Amerika kepada Moskow.

    Berikut beberapa kebijakan Trump yang telah memberikan keuntungan tersendiri bagi Rusia, seperti dikutip Newsweek, Kamis (6/3/2025).

    Rusia Bersorak atas Pemotongan Dana USAID

    Perubahan hubungan tersebut dimulai segera setelah Trump menjabat, ketika Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) mulai membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) secara sistematis.

    Trump dan Musk telah berulang kali menyebut USAID sebagai contoh pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan uang pajak Amerika. Sedikit lebih dari 1% dari total belanja federal pada tahun 2023 digunakan untuk bantuan luar negeri.

    Di antara inisiatif USAID adalah program yang dirancang untuk membantu Ukraina pulih dari serangan berulang Rusia yang ditargetkan terhadap jaringan listriknya.

    Moskow telah menggunakan Ukraina sebagai semacam tempat pengujian senjata siber selama lebih dari satu dekade, sebelum perang, dan dukungan AS sangat penting dalam menjaga jaringan energi Kyiv tetap beroperasi, yang berpotensi menyelamatkan jutaan warga sipil dari kematian akibat kedinginan di musim dingin yang keras.

    Departemen Luar Negeri AS diam-diam menutup inisiatif tersebut minggu lalu, menurut NBC News.

    Rusia menyambut baik pemotongan anggaran tersebut, dengan menyebut USAID, yang utamanya menyediakan makanan, obat-obatan, dan layanan lain untuk populasi miskin – dan dengan demikian bertindak sebagai proyeksi kekuatan lunak Amerika di seluruh dunia – sebagai “mesin untuk mencampuri urusan internasional … mekanisme untuk mengubah rezim, tatanan politik, struktur negara.”

    DOJ Membatalkan Gugus Tugas

    Trump juga menargetkan FBI dan CIA, dua badan intelijen dan kontraintelijen utama, untuk pemotongan besar-besaran. Di Departemen Kehakiman (DOJ), salah satu hal pertama yang dilakukan Jaksa Agung Pam Bondi setelah dikukuhkan adalah membubarkan Gugus Tugas Pengaruh Asing FBI, sebuah inisiatif era Joe Biden yang bertujuan untuk melawan pengaruh asing dalam pemilihan umum Amerika.

    Bondi juga mempersempit cakupan penegakan Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing oleh DOJ, yang digunakan jaksa untuk mengejar pelobi asing yang tidak terdaftar, termasuk mantan ketua kampanye Trump, Paul Manafort. Trump mengampuni Manafort sesaat sebelum meninggalkan jabatannya untuk masa jabatan pertamanya.

    Dalam anugerah lain bagi Putin dan pasukan pro-Rusia, Bondi memutuskan untuk menutup KleptoCapture, unit pemerintah khusus yang diarahkan untuk menegakkan sanksi terhadap Rusia dan menyita aset oligarki Rusia.

    “Tak satupun dari tindakan ini dapat dianggap buruk bagi Rusia,” kata seorang pejabat Departemen Kehakiman, yang berbicara dengan syarat anonim.

    Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, AS bergabung dengan Rusia, Korea Utara, dan Belarus dalam pemungutan suara menentang resolusi yang mengutuk invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.

    Pemungutan suara, yang dilakukan pada ulang tahun ketiga invasi tersebut, merupakan pertama kalinya sejak 1945 Washington berpihak pada Moskow dalam masalah keamanan Eropa di PBB.

    Hegseth Mencoret NATO dari Daftar Perundingan

    Sementara itu, selama kunjungan ke markas NATO bulan lalu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth secara efektif menyingkirkan sisa pengaruh militer Ukraina terhadap Rusia dari meja perundingan. Ia mengatakan Ukraina bergabung dengan NATO bukanlah “hasil realistis dari penyelesaian yang dinegosiasikan.”

    Dalam pukulan lain bagi Kyiv, Hegseth mengatakan AS tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan, menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Eropa yang dikirim ke Ukraina harus dikerahkan sebagai bagian dari “misi non-NATO,” yang berarti Pasal 5, perjanjian pertahanan kolektif aliansi, tidak akan melindungi mereka.

    Kunjungan Hsgseth ke Eropa mengawali beberapa minggu yang penuh gejolak yang membawa perubahan terbesar dalam kebijakan Amerika sejak tatanan internasional berbasis aturan pasca-Perang Dunia II dibuat.

    Pada hari-hari berikutnya, Trump menelepon Putin untuk menegosiasikan gencatan senjata di Ukraina, yang secara efektif mengakhiri kebijakan AS untuk mengisolasi Rusia di panggung dunia.

    Di mata Ukraina, Trump secara efektif menyingkirkan Zelensky dari pembicaraan tentang masa depan negaranya, yang semakin memperburuk keadaan.

    (luc/luc)

  • Kemlu Ungkap 4 WNI di AS Ditangkap Imbas Kebijakan Trump, 1 Dideportasi

    Kemlu Ungkap 4 WNI di AS Ditangkap Imbas Kebijakan Trump, 1 Dideportasi

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut ada 4 WNI di Amerika Serikat (AS) yang ditangkap oleh otoritas AS di tengah semakin ketatnya penindakan terhadap imigran. Satu di antaranya telah dideportasi.

    “Seorang WNI di San Fransicso sudah dideportasi,” ujar Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha usai taklimat media di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (6/3/2025).

    Sementara, tiga WNI yang bermasalah lainnya terdiri dari dua WNI di Atlanta, Georgia, dan seorang WNI di New York. Ketiganya masih menjalani proses hukum di lokasi masing-masing.

    Judha menambahkan, dua WNI di Atlanta tersebut akan menjalani sidang mereka pada 12 Maret mendatang.

    Lebih lanjut, Judha menjelaskan bahwa apabila seorang WNI mendapat hukuman deportasi, namanya akan dimasukkan ke dalam daftar ‘subject of interest’ oleh imigrasi RI. Sehingga mereka akan diteliti lebih lanjut apabila hendak mengajukan paspor baru atau izin melintas ke luar RI.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Diketahui, sebagaimana data yang diterima perwakilan RI di AS per 24 November 2024, ada 4.276 WNI yang tercatat dalam daftar ‘final order of removal’ dinas imigrasi dan bea cukai AS (ICE). Sehingga mereka berpotensi dideportasi dari AS.

    Judha menjelaskan bahwa WNI yang ada dalam daftar ICE tersebut diketahui tak memiliki dokumen lengkap untuk tinggal di AS. Namun, mereka tidak ditangkap maupun ditahan dan diharuskan melapor secara rutin ke kantor ICE.

    Mengakui semakin kerasnya penindakan terhadap imigran di Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump, Judha mengimbau supaya WNI di AS memahami hak-hak hukum mereka apabila mereka ditahan.

    Hak-hak tersebut di antaranya adalah hak mendapat akses kekonsuleran dan menghubungi perwakilan RI, hak mendapat pendampingan pengacara, dan hak tidak menyampaikan pernyataan apapun apabila tidak didampingi pengacara.

  • Bertemu Pemimpin Uni Eropa usai Cekcok dengan Trump, Zelensky Akui Bersyukur: Kami Tidak Sendirian – Halaman all

    Bertemu Pemimpin Uni Eropa usai Cekcok dengan Trump, Zelensky Akui Bersyukur: Kami Tidak Sendirian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Kamis (6/3/2025).

    Volodymyr Zelensky merasa bersyukur karena Uni Eropa berdiri di sisi Ukraina, saat blok tersebut memulai pembicaraan krisis untuk menghadapi perubahan sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dari Kyiv.

    Kunjungan Zelensky ke Brussels dilakukan saat ia berusaha keras untuk kembali terlibat dengan Washington setelah perselisihan di Gedung Putih.

    Zelensky menyatakan dirinya siap untuk bekerja menuju kesepakatan damai di bawah “kepemimpinan kuat” Trump dan untuk menyelesaikan kesepakatan mengenai akses AS ke sumber daya mineral Ukraina.

    Pertemuan puncak hari Kamis mempertemukan semua 27 pemimpin Uni Eropa untuk pertama kalinya sejak pertemuan yang menegangkan minggu lalu antara Trump dan Zelensky.

    Sejak itu, Washington telah menangguhkan bantuan militer dan pembagian informasi intelijen yang telah membantu Kyiv melawan invasi Rusia.

    “Kami sangat bersyukur bahwa kami tidak sendirian. Dan ini bukan sekadar kata-kata,” ujar Zelensky kepada wartawan saat pembicaraan dimulai, berdiri di samping para pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa, dilansir Al Arabiya.

    Dengan komitmen jangka panjang Amerika terhadap keamanan Eropa yang kini diragukan, blok tersebut berada di bawah tekanan untuk bangkit pada saat ini.

    Minggu ini, calon pemimpin Jerman berikutnya telah berjanji untuk mengubah haluan pertahanan secara historis.

    “Ini adalah momen penting bagi Eropa,” kata von der Leyen, yang telah menyusun rencana yang bertujuan memobilisasi 800 miliar euro untuk “mempersenjatai kembali Eropa” dalam menghadapi ancaman dari Rusia.

    “Eropa menghadapi bahaya yang nyata dan nyata, dan oleh karena itu Eropa harus mampu melindungi dirinya sendiri,” kata kepala komisi tersebut kepada wartawan.

    “Ini juga merupakan momen penting bagi Ukraina,” imbuhnya.

    “Kita harus menempatkan Ukraina pada posisi yang mampu melindungi dirinya sendiri dan mendorong terciptanya perdamaian yang adil dan langgeng,” lanjut dia.

    Kebutuhan Keamanan yang Mendesak

    Diberitakan AP News, awal minggu ini, Trump memerintahkan penghentian sementara pasokan militer AS ke Ukraina saat ia berupaya menekan Zelensky agar terlibat dalam negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia, sehingga membawa urgensi baru pada pertemuan puncak hari Kamis.

    Pertemuan hari Kamis kemungkinan besar tidak akan membahas kebutuhan Ukraina yang paling mendesak.

    Pertemuan ini tidak ditujukan untuk segera menambah senjata dan amunisi guna mengisi kekosongan pasokan yang disebabkan oleh pembekuan AS.

    Semua negara juga tidak akan setuju untuk membuka blokir aset Rusia yang dibekukan senilai sekitar 183 miliar euro ($196 miliar) yang disimpan di lembaga kliring Belgia, sejumlah uang tunai yang dapat disita.

    Meski begitu, orang Eropa menggarisbawahi pentingnya momen tersebut.

    Namun mungkin tantangan terbesar bagi UE adalah mengambil sikap bersatu di saat UE terpecah belah, karena sebagian besar tindakan blok tersebut memerlukan dukungan bulat.

    Hongaria mengancam akan memveto sebagian pernyataan KTT tentang Ukraina, seperti halnya Perdana Menteri Slowakia Robert Fico.

    “Kita harus mengambil keputusan, tidak peduli satu atau dua pihak yang berseberangan setiap saat,” kata Presiden Lithuania Gitanas Nauseda.

    “Jika tidak, sejarah akan menghukum kita dan kita akan membayar harga yang sangat mahal,” jelasnya.

    EROPA DUKUNG ZELENSKY – Tangkap layar diambil dari media sosial X Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer pada Senin (3/2/2025), memperlihatkan para pemimpin Eropa yang tengah menghadiri pertemuan di London, Inggris pada Minggu (2/3/2025) untuk membahas rencana negosiasi perdamaian perang Ukraina usai Zelensky terlibat cekcok dengan Presiden AS Donald Trump. (Tangkap layar X Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer)

    Pertemuan puncak hari Kamis kemungkinan tidak akan menghasilkan keputusan langsung mengenai pengeluaran untuk Ukraina atau pertahanannya sendiri.

    Pertemuan puncak Uni Eropa lainnya yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai keputusan akan diadakan pada 20-21 Maret.

    Sebagai informasi, Donald Trump terlibat cekcok dengan Volodymyr Zelensky selama pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih di depan pers, Jumat (28/2/2025) lalu.

    Ketika berada di Gedung Putih, Volodymyr Zelensky mempertanyakan kecondongan Donald Trump ke arah Rusia.

    Trump lantas menuduh Zelensky bersikap tidak sopan saat perbedaan pendapat di antara mereka meletus menjadi adu mulut.

    Trump bersikeras Zelensky kalah dalam perang Ukraina dan berkata, “orang-orang sekarat, kalian kekurangan tentara.”

    Meski begitu, Zelensky mengatakan hubungannya dengan Amerika Serikat masih dapat diperbaiki.

    Ia tetap optimis, bahkan setelah Donald Trump meneriakinya dalam kemarahan di Gedung Putih, dan menuduhnya menolak berdamai dengan Rusia.

    “Tentu saja,” kata Zelensky saat ditanya dalam wawancara Fox News apakah hubungan dengan Trump dapat diselamatkan, Jumat.

    “Hubungan AS-Ukraina melibatkan lebih dari dua presiden,” katanya.

    Zelensky menambahkan, Ukraina sangat membutuhkan bantuan Washington dalam perang melawan militer Rusia yang jauh lebih besar dan lebih bersenjata.

    “Akan sulit tanpa dukungan Anda,” kata Zelensky di Fox — saluran berita favorit Trump.

    Sementara itu, selama kunjungannya dengan Trump, Zelensky diharapkan menandatangani kesepakatan yang memungkinkan AS memperoleh akses lebih besar ke mineral tanah jarang Ukraina dan mengadakan konferensi pers bersama.

    Namun, rencana itu dibatalkan setelah perbincangan sengit antara para pemimpin di depan awak media.

    Tidak jelas apa arti kegagalan itu bagi kesepakatan yang menurut Trump penting untuk membayar AS atas lebih dari $180 miliar bantuan Amerika yang dikirim ke Kyiv sejak dimulainya perang.

    Pemimpin Ukraina diminta meninggalkan Gedung Putih oleh penasihat utama Trump tak lama setelah Trump meneriakinya, menunjukkan penghinaan terbuka.

    “Anda mempertaruhkan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini, negara yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang dikatakan banyak orang,” kata Trump kepada Zelensky, masih dari AP News.

    Diketahui, tujuan utama Zelensky dalam aksi duduk itu adalah untuk menekan Trump agar tidak meninggalkan negaranya dan memperingatkan agar tidak terlalu dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Sebaliknya, ia malah dibentak-bentak sementara Trump tampak mempermainkan drama di depan kamera.

    Trump telah membuat Kyiv dan sekutu Eropa khawatir dengan perubahan kebijakan AS yang tiba-tiba, menampilkan dirinya sebagai mediator antara Putin dan Zelensky dan menolak untuk mengutuk invasi Rusia.

    Trump menyebut Zelensky sebagai “diktator” minggu lalu dan mengatakan dia percaya Putin akan “menepati janjinya” mengenai gencatan senjata.

    Trump mengatakan kepada Zelensky, sebagai mediator, dia tidak dapat mengkritik salah satu pihak utama.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

  • Terungkap, Unit 8200 Israel Sadap Besar-besaran Komunikasi Palestina Buat Bikin AI Mirip ChatGPT – Halaman all

    Terungkap, Unit 8200 Israel Sadap Besar-besaran Komunikasi Palestina Buat Bikin AI Mirip ChatGPT – Halaman all

    Terungkap, Unit 8200 Israel Sadap Besar-besaran Komunikasi Palestina Buat Bikin AI Mirip ChatGPT

    TRIBUNNEWS.COM – Badan pengawasan militer Israel dilaporkan telah menggunakan sejumlah besar hasil sadapan komunikasi entitas Palestina untuk membangun alat kecerdasan buatan yang kuat mirip dengan ChatGPT.

    “Artificial Intelligence buatan Israel ini diharapkan akan mengubah kemampuan mata-matanya,” tulis laporan investigasi The Guardian.

    Laporan itu melansir liputan investigasi gabungan yang dilakukan media Israel-Palestina, +972 Magazine dan outlet berbahasa Ibrani, Local Call.

    “Investasi menemukan kalau Unit 8200 (unit intelijen militer Israel) melatih model AI untuk memahami bahasa Arab lisan menggunakan percakapan telepon dan pesan teks dalam jumlah besar. Percakapan dan teks ini diperoleh melalui pengawasan ekstensifnya terhadap wilayah yang diduduki (Palestina),” kata laporan tersebut.

    Menurut sumber yang mengetahui proyek tersebut, unit intelijen militer Israel (IDF) tersebut mulai membangun model untuk membuat alat canggih seperti chatbot yang mampu menjawab pertanyaan tentang orang-orang yang dipantaunya dan memberikan wawasan mengenai volume besar data pengawasan yang dikumpulkannya, mirip-mirip apa yang bisa dilakukan ChatGPT.

    “Badan penyadapan elite Israel, yang kemampuannya setara dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA), mempercepat pengembangan sistemnya setelah dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023. Model tersebut masih dalam tahap pelatihan (uji coba) pada paruh kedua tahun lalu. Tidak jelas apakah model tersebut sudah digunakan (secara aktif),” kata laporan tersebut.

    Sebagai informasi, badan penyadapan elite yang dimaksud adalah Unit 8200, yang dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai Shmone Matayim. Unit itu setara dengan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat atau GCHQ dalam organisasi militer Kerajaan Inggris.

    Upaya untuk membangun model bahasa besar (large language model/LLM) – sistem pembelajaran mendalam yang menghasilkan teks seperti manusia – sedikit banyak diungkapkan oleh seorang mantan teknolog intelijen militer Israel yang mengatakan kalau dia mengawasi proyek tersebut.

    Pernyataan dia beberapa waktu lalu luput dari perhatian media-media besar, kata Guardian.

    “Kami mencoba membuat kumpulan data terbesar yang memungkinkan [dan] mengumpulkan semua data yang pernah dimiliki negara Israel dalam bahasa Arab,” kata mantan pejabat tersebut, Chaked Roger Joseph Sayedoff, kepada hadirin di sebuah konferensi AI militer di Tel Aviv tahun lalu.

    Model tersebut, katanya, membutuhkan “jumlah data yang sangat banyak”.

    Tiga mantan pejabat intelijen yang mengetahui inisiatif tersebut mengonfirmasi keberadaan LLM Israel ini dan berbagi rincian tentang konstruksinya. 

    Beberapa sumber lain menjelaskan bagaimana Unit 8200 menggunakan model pembelajaran mesin berskala lebih kecil pada tahun-tahun sebelum meluncurkan proyek ambisius tersebut – dan dampak yang telah ditimbulkan oleh teknologi tersebut.

    “AI memperkuat kekuatan,” kata seorang sumber yang mengetahui pengembangan model AI Unit 8200 dalam beberapa tahun terakhir.

    “Ini bukan hanya tentang mencegah serangan penembakan, saya dapat melacak aktivis hak asasi manusia, memantau pembangunan Palestina di Area C [Tepi Barat]. Saya memiliki lebih banyak alat untuk mengetahui apa yang dilakukan setiap orang di Tepi Barat,” kata sumber tersebut soal dampak kehadiran model ini bagi kemampuan mata-mata Israel.

    Rincian skala model baru ini menjelaskan penyimpanan besar-besaran Unit 8200 atas isi komunikasi yang disadap, yang dimungkinkan oleh apa yang digambarkan oleh pejabat intelijen Israel dan Barat saat ini dan sebelumnya, sebagai pengawasan menyeluruh terhadap telekomunikasi Palestina.

    Proyek ini juga menggambarkan bagaimana Unit 8200, seperti banyak badan mata-mata di seluruh dunia, berupaya memanfaatkan kemajuan AI untuk melakukan tugas-tugas analitis yang kompleks dan memahami sejumlah besar informasi yang mereka kumpulkan secara rutin, yang semakin menentang pemrosesan manusia saja.

    Personel satuan intelijen Unit 8200 Israel. (Allisraelnews)

    Mesin Tebak-tebakan, Rentan Kesalahan

    Namun, integrasi sistem seperti LLM dalam analisis intelijen memiliki risiko karena sistem tersebut dapat memperburuk bias dan rentan membuat kesalahan, demikian peringatan para ahli dan pegiat hak asasi manusia.

    Sifatnya yang tidak transparan juga dapat mempersulit pemahaman tentang bagaimana kesimpulan yang dihasilkan AI dicapai.

    Zach Campbell, seorang peneliti senior pengawasan di Human Rights Watch (HRW), menyatakan kekhawatirannya kalau Unit 8200 akan menggunakan LLM untuk membuat keputusan penting tentang kehidupan warga Palestina di bawah pendudukan militer. 

    “Itu mesin tebak-tebakan,” katanya.

    “Dan pada akhirnya tebakan-tebakan ini dapat digunakan untuk memberatkan orang.”

    Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak menjawab pertanyaan Guardian tentang LLM baru tersebut, tetapi mengatakan kalau IDF “menggunakan berbagai metode intelijen untuk mengidentifikasi dan menggagalkan aktivitas teroris oleh organisasi-organisasi musuh di Timur Tengah”.

    Kumpulan Besar Komunikasi Berbahasa Arab

    Unit 8200 telah mengembangkan serangkaian alat yang didukung AI dalam beberapa tahun terakhir. 

    Sistem seperti The Gospel dan Lavender termasuk di antara sistem yang dengan cepat diintegrasikan ke dalam operasi tempur dalam perang di Gaza, memainkan peran penting dalam pemboman IDF di wilayah tersebut dengan membantu mengidentifikasi target potensial (baik orang maupun bangunan) untuk serangan mematikan.

    Selama hampir satu dekade, unit 8200 juga telah menggunakan AI untuk menganalisis komunikasi yang disadap dan disimpannya, menggunakan serangkaian model pembelajaran mesin untuk memilah informasi ke dalam kategori yang telah ditentukan sebelumnya, belajar mengenali pola, dan membuat prediksi.

    Setelah OpenAI merilis ChatGPT pada akhir tahun 2022, para ahli AI di Unit 8200 memproyeksikan membangun alat yang lebih luas yang mirip dengan chatbot. 

    Sekarang menjadi salah satu LLM yang paling banyak digunakan di dunia, ChatGPT didukung oleh apa yang disebut “model dasar”, AI serbaguna yang dilatih pada volume data yang sangat besar dan mampu menanggapi pertanyaan yang rumit.

    Awalnya, Unit 8200 kesulitan membangun model pada skala ini.

    “Kami tidak tahu bagaimana cara melatih model dasar,” kata Sayedoff, mantan pejabat intelijen, dalam presentasinya.

    Pada satu tahap, unit tersebut mengirim permintaan yang gagal kepada OpenAI untuk menjalankan ChatGPT pada sistem keamanan militer mereka (Guardian mengklaim OpenAI menolak berkomentar).

    Namun, ketika IDF memobilisasi ratusan ribu pasukan cadangan sebagai respons terhadap serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, sekelompok perwira dengan keahlian dalam membangun LLM kembali ke unit 8200 dari sektor swasta.

    Beberapa berasal dari perusahaan teknologi besar AS, seperti Google, Meta, dan Microsoft.

    (Guardian memberikan disclaimer kalau Google mengatakan pekerjaan yang dilakukan karyawannya sebagai pasukan cadangan “tidak terkait” dengan perusahaan tersebut. Meta dan Microsoft menolak berkomentar.)

    Tim ahli kecil tersebut segera mulai membangun LLM yang memahami bahasa Arab, kata beberapa sumber, tetapi pada dasarnya harus memulai dari awal setelah menemukan bahwa model bahasa Arab komersial dan sumber terbuka yang ada dilatih menggunakan bahasa Arab tertulis standar – yang digunakan dalam komunikasi formal, literatur, dan media – alih-alih bahasa Arab lisan.

    “Tidak ada transkrip panggilan atau percakapan WhatsApp di internet. Jumlahnya tidak cukup untuk melatih model seperti itu,” kata salah satu sumber.

    Tantangannya, imbuh mereka, adalah “mengumpulkan semua teks [bahasa Arab] yang pernah dimiliki unit tersebut dan menaruhnya di tempat terpusat”.

    Mereka mengatakan data pelatihan model tersebut akhirnya terdiri dari sekitar 100 miliar kata.

    Seorang sumber terpercaya yang memahami proyek tersebut mengatakan kepada Guardian bahwa kumpulan komunikasi yang luas ini mencakup percakapan dalam dialek Lebanon dan Palestina.

    Sayedoff mengatakan dalam presentasinya bahwa tim yang membangun LLM “hanya berfokus pada dialek yang membenci kita”.

    Unit tersebut juga berupaya melatih model untuk memahami terminologi militer tertentu dari kelompok militan, kata sumber.

    Namun, pengumpulan data pelatihan yang sangat besar tampaknya mencakup sejumlah besar komunikasi dengan sedikit atau tidak ada nilai intelijen tentang kehidupan sehari-hari warga Palestina.

    “Seseorang memanggil seseorang dan menyuruh mereka keluar karena mereka menunggu di luar sekolah, itu hanya sekadar percakapan, itu tidak menarik. Namun untuk model seperti ini, itu sangat berharga,” kata salah satu sumber.

    Tentara Israel anggota Unit 8200 yang berspesialisasi di bidang intelijeb dan siber saat bekerja. (photo credit: IDF SPOKESPERSON’S UNIT)

    Kontrol dan Pengawasan Wilayah Pendudukan  yang Difasilitasi AI

    Unit 8200 bukanlah satu-satunya badan mata-mata yang bereksperimen dengan teknologi AI generatif.

    Di Amerika Serikat (AS), CIA telah meluncurkan alat seperti ChatGPT untuk menyaring informasi sumber terbuka.

    Badan mata-mata Inggris juga tengah mengembangkan LLM mereka sendiri, yang juga disebut-sebut tengah dilatih dengan kumpulan data sumber terbuka.

    Tetapi beberapa mantan pejabat keamanan AS dan Inggris mengatakan komunitas intelijen Israel tampaknya mengambil risiko lebih besar daripada sekutu terdekatnya ketika mengintegrasikan sistem berbasis AI baru ke dalam analisis intelijen.

    Seorang mantan kepala mata-mata barat mengatakan pengumpulan besar-besaran konten komunikasi Palestina oleh intelijen militer Israel memungkinkannya menggunakan AI dengan cara “yang tidak dapat diterima” justru oleh badan intelijen di negara-negara dengan pengawasan yang lebih kuat atas penggunaan kekuatan pengawasan dan penanganan data pribadi yang sensitif.

    Campbell, dari Human Rights Watch, mengatakan penggunaan materi pengawasan untuk melatih model AI adalah “invasif dan tidak sesuai dengan hak asasi manusia”.

    “Sebagai kekuatan pendudukan, Israel berkewajiban untuk melindungi hak privasi warga Palestina,” katanya. 

    “Kita berbicara tentang data yang sangat pribadi yang diambil dari orang-orang yang tidak dicurigai melakukan kejahatan, yang digunakan untuk melatih alat yang kemudian dapat membantu membangun kecurigaan,” tambahnya.

    Nadim Nashif, direktur 7amleh, sebuah kelompok advokasi dan hak digital Palestina, mengatakan bahwa warga Palestina telah “menjadi subjek di laboratorium Israel untuk mengembangkan teknik-teknik ini dan menjadikan AI sebagai senjata, semuanya demi tujuan mempertahankan rezim apartheid dan pendudukan, di mana teknologi-teknologi ini digunakan untuk mendominasi suatu bangsa, untuk mengendalikan kehidupan mereka”.

    Beberapa perwira intelijen Israel saat ini dan sebelumnya yang memahami model pembelajaran mesin skala kecil yang digunakan oleh Unit 8200 – cikal bakal model dasar – mengatakan AI membuat pengawasan menyeluruh terhadap warga Palestina lebih efektif sebagai bentuk kontrol, khususnya di Tepi Barat, tempat mereka mengatakan AI berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penangkapan.

    Dua sumber mengatakan model tersebut membantu IDF menganalisis percakapan telepon yang disadap secara otomatis dengan mengidentifikasi warga Palestina yang mengekspresikan kemarahan terhadap pendudukan atau keinginan untuk menyerang tentara atau orang-orang yang tinggal di pemukiman ilegal.

    Salah satu sumber mengatakan bahwa ketika IDF memasuki desa-desa di Tepi Barat, AI akan digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang menggunakan kata-kata yang dianggap menunjukkan “pembuat onar”.

    “Hal ini memungkinkan kami untuk bertindak berdasarkan informasi dari lebih banyak orang, dan ini memungkinkan kontrol atas populasi,” kata sumber ketiga. “Ketika Anda memiliki begitu banyak informasi, Anda dapat menggunakannya untuk tujuan apa pun yang Anda inginkan. Dan IDF memiliki sangat sedikit batasan dalam hal ini.”

    Kesalahan Adalah Keniscayaan

    Bagi badan mata-mata, nilai dalam pengembangan dasar adalah model tersebut dapat mengambil “semua yang pernah dikumpulkan” dan mendeteksi “hubungan dan pola yang sulit dilakukan manusia sendiri”, kata Ori Goshen, salah satu pendiri AI21 Labs. 

    Beberapa karyawan perusahaan Israel tersebut mengerjakan proyek LLM baru tersebut saat bertugas sebagai cadangan.

    Namun Goshen, yang sebelumnya bertugas di Unit 8200, menambahkan: “Ini adalah model probabilistik – Anda memberi mereka perintah atau pertanyaan, dan mereka menghasilkan sesuatu yang tampak seperti sihir. Namun, sering kali, jawabannya tidak masuk akal. Kami menyebutnya ‘halusinasi.’”

    Brianna Rosen, mantan pejabat keamanan nasional Gedung Putih dan sekarang menjadi peneliti senior di Universitas Oxford, mencatat, meskipun alat seperti ChatGPT dapat membantu analis intelijen, “mendeteksi ancaman yang mungkin terlewatkan oleh manusia, bahkan sebelum ancaman itu muncul, alat itu juga berisiko menarik hubungan yang salah dan kesimpulan yang salah”.

    Ia mengatakan sangat penting bagi badan intelijen yang menggunakan alat-alat ini untuk dapat memahami alasan di balik jawaban yang mereka hasilkan.

    “Kesalahan akan terjadi, dan beberapa kesalahan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius,” tambahnya.

    Pada bulan Februari, Associated Press melaporkan kalau AI kemungkinan digunakan oleh petugas intelijen untuk membantu memilih target dalam serangan udara Israel di Gaza pada bulan November 2023 yang menewaskan empat orang, termasuk tiga gadis remaja.

    Sebuah pesan yang dilihat oleh kantor berita tersebut menunjukkan kalau serangan udara tersebut dilakukan secara tidak sengaja.

    IDF tidak menanggapi pertanyaan Guardian tentang bagaimana Unit 8200 memastikan model pembelajaran mesinnya, termasuk LLM baru yang sedang dikembangkan, tidak memperburuk ketidakakuratan dan bias.

    IDF juga tidak mengatakan bagaimana ia melindungi hak privasi warga Palestina saat melatih model dengan data pribadi yang sensitif.

    “Karena sifat informasi yang sensitif, kami tidak dapat menguraikan alat-alat tertentu, termasuk metode yang digunakan untuk memproses informasi,” kata seorang juru bicara.

    “Namun, IDF menerapkan proses yang cermat dalam setiap penggunaan kemampuan teknologi,” imbuh mereka.

    “Itu termasuk keterlibatan integral personel profesional dalam proses intelijen untuk memaksimalkan informasi dan presisi hingga tingkat tertinggi.”

     

    (oln/thgrdn/*)