Negara: Amerika Serikat

  • Jam-Jam Krusial, Eks Presiden Rusia: Pasukan Ukraina di Kursk Dihancurkan Total jika Tak Menyerah – Halaman all

    Jam-Jam Krusial, Eks Presiden Rusia: Pasukan Ukraina di Kursk Dihancurkan Total jika Tak Menyerah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev meminta pasukan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, segera menyerah.

    Medvedev memperingatkan bahwa pasukan Ukraina bakal dihancurkan tanpa ampun jika menolak meletakkan senjata.

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berkata kepada Dewan Keamanan Rusia bahwa tentara Ukraina yang menyerah di Kursk akan dijamin keberlangsungannya hidupnya dan diperlakukan baik.

    “Ini pendekatan yang sangat manusiawi oleh negara kami, tetapi bagi Nazi Ukraina, ada sisi lainnya, jika mereka menolak meletakkan senjata, mereka akan dihancurkan secara sistematis dan tanpa ampun,” kata Medvedev yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Jumat, (14/3/2025), dikutip dari kantor berita TASS.

    Medvedev jam-jam berikutnya akan menjadi waktu krusial Ukraina. Ukraina harus mengambil keputusan untuk menyelamatkan tentara atau terpaksa meninggalkan mereka.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyrz Zelensky sudah mengakui bahwa pasukannya di Kursk kini mendapat tekanan dari tentara Rusia.

    AS minta Rusia selamatnya nyawa tentara Ukraina

    Sehari sebelumnya Putin berujar Rusia sudah mengontrol penuh situasi di Kursk. Tentara Ukraina di sana terkepung.

    Putin juga sempat mengunjungi salah satu pos komando tentara Rusia di Kursk.

    Jumat ini Putin mendapat permintaan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyelamatnya nyawa ribuan tentara Ukraina.

    “Kami sudah meninjau pernyataan dari Presiden Trump hari ini. Kami menekankan bahwa tentara Ukraina telah melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil di zona serbuan,” kata Putin di televisi, dikutip dari The Moscow Times.

    “Saya ingin menekankan bahwa jika mereka meletakkan senjata dan menyerah, nyawa mereka dijamin selamat, dan mereka akan diperlakukan terhormat sesuai dengan hukum internasional dan hukum di Federasi Rusia.”

    Adapun pernyataan Trump itu muncul setelah Ukraina menyepakati usul gencatan senjata 30 hari yang disodorkan AS.

    Di sisi lain, Rusia belum resmi menerima usul itu. Meski demikian, Putin sudah mengungkapkan dukungannya terhadap usul itu.

    Kursk diserbu pasukan Ukraina dalam serangan mendadak tujuh bulan lalu. Saat itu sebagian wilayah Kursk jatuh ke tangan Ukraina dan pasukan Rusia terpaksa mundur.

    Namun, kali ini situasi berbalik karena pasukan Ukrainalah yang harus mundur. Pertahanan Ukraina di Kota Sudzha yang berada di Kursk sudah jatuh.

    Media Russia Today mengungkapkan strategi Rusia menyerang balik tentara Ukraina di wilayah Kursk.

    Setelah serangan-serangan Ukraina berakhir pada bulan Oktober 2024, pasukannya beralih ke posisi bertahan.

    Pasukan Ukraina secara perlahan mulai kehilangan wilayah yang didudukinya di Kursk.

    Kendali Ukraina atas wilayah itu juga sudah terpecah-pecah dan tidak lagi menjadi ancaman yang harus segera ditangani Rusia.

    RUSIA REBUT WILAYAH – Tangkapan layar dari YouTube DW News pada Rabu (12/3/2025) memperlihatkan wilayah yang kembali direbut Rusia dari pasukan Ukraina. (Tangkapan layar dari YouTube DW News)

    Pada penghujung tahun 2024, Rusia memilih memfokuskan serangan di wilayah Donbass.

    Akan tetapi, pada awal tahun ini Rusia  mulai mengintensifkan serangan ke Sudzha. Ukraina berusaha menguatkan pertahanannya.

    Di sisi lain, Rusia menggunakan strategi yang sangat baik seperti yang digunakan di Donbass. Strategi itu adalah mengepung tentara Ukraina dari tiga penjuru, memutus jalur perbekalan, dan membuat tentara Ukraina tumbang dengan cara perang atrisi.

    Masa titik balik dimulai setelah pada pertengahan Februari kemarin pasukan Rusia berhasil membebaskan Kota Sverdlikovo dan menyeberangi Sungai Lokanya. Rusia berhasil mendapatkan akses ke jalur perbekalan utama pasukan Ukraina dari Sumy ke Kursk.

    Situasi menjadi sangat buruk bagi Ukraina. Laporan Ukraina juga menyebut tentara Rusia unggul jauh.

    “Karena pasukan Rusia kini beroperasi di wilayah Ukraina, perbatasan teritorial menjadi tidak relevan, kebutuhan militer mendikte pergerakan,” kata Russia Today.

    PUTIN – Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari Kepresidenan Rusia memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (tidak terlihat dalam foto) di pos komando Rusia di Kursk pada Rabu (12/3/2025). (Kremlin)

    Serangan ke Sudzha

    Fase aktif serangan dimulai tanggal 7 Maret. Pasukan Rusia menyerang jalur perbekalan tentara Ukraina dan perlintasan penting sembari melancarkan serangan dari berbagai penjuru.

    Rusia bahkan menyerbu ke perbatasan di selatan untuk memutus jalur perbekalan sekunder ke Sudzha. Meski tentara Rusia kemudian mundur, serangannya sudah menyebabkan kekacauan parah dalam perbekalan Ukraina.

    Berbeda dengan perang panjang di Donbass, perang yang dilakukan Rusia di Sudzha mengutamakan faktor kecepatan, kejutan, dan penghancuran jaringan perbekalan Ukraina secara sistematis.

    Puncak operasi militer adalah “operasi pipa” tanggal 8 Maret. Dalam operasi itu ada 800 tentara Rusia yang merusak rantai perbekalan Ukraina. 

    Pada penghujung hari itu Rusia sudah berhasil menguasai area-area industri penting di utara dan timur Sudzha.

    Sementara itu, pasukan Ukraina berupaya mundur ke arah Sudzha demi menstabilkan garis pertahanan dan memperpanjang pertempuran.

    Akan tetapi, pada tanggal 10 Maret pertahanan Ukraina mulai tampak jatuh. Satuan-satuannya mundur. Beberapa lari ke perbatasan dan meninggalkan peralatan militer.

    Dua hari kemudian pasukan Rusia sudah menguasai zona industri, pinggiran, dan pusat pemerintahan di Sudzha.

    The Moscow Times melaporkan per tanggal 13 Maret, Rusia sudah sukses merebut kembali Sudzha yang diduduki pasukan Ukraina selama 7 bulan.

    “Satuan-satuan pasukan ‘Sever’ membebaskan pemukiman di Meloyov, Podil, dan Sudzha saat serangan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram.

    PERTEMPURAN DI KURSK – Pasukan Ukraina di Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Pasukan Ukraina awalnya menduduki wilayah seluas 1.376 km persegi di Kursk setelah melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus tahun lalu.

    Ukraina berharap bisa memanfaatkan Kursk sebagai alat untuk menekan Rusia dalam perundingan perdamaian yang akan datang. Namun, harapan itu tidak terpenuhi.

    Adapun Sudzha adalah satu-satunya pemukiman besar di Kursk yang diduduki Ukraina setelah serangan pada bulan Agustus.

    Oleksander Syrsky, seorang panglima militer top Ukraina, pada hari Rabu mengatakan pertahanan Ukraina nyaris dihancurkan total oleh serangan udara Rusia.

    Dia mengatakan pasukan Ukraina akan berusaha mempertahankan pertahanannya di sisa-sisa wilayah Kursk yang masih diduduki “sepanjang itu cocok dan dibutuhkan”.

    (*)

  • Rayakan Ultah ke-7, MS Glow Aesthetic Clinic Surabaya Berbagi dengan Tujuh Panti Asuhan

    Rayakan Ultah ke-7, MS Glow Aesthetic Clinic Surabaya Berbagi dengan Tujuh Panti Asuhan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Menandai tahun ke tujuh perjalanannya, MS Glow Clinic Surabaya menggelar 7 Wonders Beauty & Giving.

    Event ini terbagi menjadi dua kegiatan yakni mengunjungi tujuh panti asuhan dan perayaan berkonsep budaya Jawa.

    “Seperti judulnya, sebuah refleksi bahwa kecantikan sejati tidak hanya terlihat secara kasat mata, tapi juga berasal dari kebaikan hati, berbagi dan memberi manfaat untuk orang lain,” ungkap founder MS Glow Aesthetic Shandy Purnamasari, Kamis (13/3/2025).

    Shandy menyebut, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian atas pencapaian selama tujuh tahun terakhir, dan tahun-tahun yang akan datang.

    Momen berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti itu diwujudkan dengan pemberian bantuan serta donasi berupa kebutuhan pokok, perlengkapan khusus dan kejutan spesial.

    Sedangkan pada kegiatan 7avanesse Heritage, diisi dengan suasana yang kental dengan unsur tradisional dan melakukan prosesi pemotongan tumpeng.

    Dalam acara ini, MS Glow Aesthetic Clinic Surabaya juga mengenalkan treatment terbaru yaitu Collagen Stimulator Juvelook.

    “Perawatan ini dirancang untuk merangsang produksi kolagen, mengencangkan kulit, serta mengurangi tanda-tanda penuaan,” ujarnya.

    Dijelaskan pula, perawatan ini menggunakan metode injeksi mikro yang bekerja secara bertahap.

    Sehingga memberikan efek peremajaan yang tahan lama, hingga dua tahun.

    “Salah satu fasilitas spesial MS Glow Clinic adalah Premier Lounge, kami ingin memberikan pengalaman perawatan premium bagi para pelanggan,” ujarnya.

    Dalam melakukan perawatan, klinik kecantikan ini menggunakan alat dengan standart yang telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA), yang merupakan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.

    Sehingga fokusnya tidak hanya mengutamakan hasil perawatan optimal, tapi juga komitmen terhadap keamanan dan kenyamanan.

    “Kami akan terus berkembang dan berusaha menjadi klinik kecantikan yang selalu mendahului tren, memberikan solusi dan layanan terbaik untuk kecantikan dan kesehatan kulit,” pungkas Shandy.

  • SpaceX Meluncur, Siap Jemput Astronaut NASA yang Terjebak di Antariksa

    SpaceX Meluncur, Siap Jemput Astronaut NASA yang Terjebak di Antariksa

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA dan SpaceX berhasil meluncurkan misi penting pada Jumat (14/3/2025) malam, mengirimkan empat astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi ini bukan sekadar rotasi kru biasa, tetapi juga bagian dari upaya membawa pulang dua astronaut Amerika Serikat, Butch Wilmore dan Suni Williams, yang telah terjebak di ISS selama 9 bulan akibat masalah teknis pada wahana yang seharusnya membawa mereka kembali.

    Roket Falcon 9 milik SpaceX lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, pada pukul 19.03 waktu setempat. Kontrol pusat NASA menyambut keberhasilan peluncuran ini dengan tepuk tangan, terutama setelah roket melewati semua tahapannya tanpa kendala berarti.

    Misi ini membawa empat astronaut pengganti untuk ISS, yaitu Kirill Peskov dari badan antariksa Rusia Roscosmos, Nichole Ayers dan Anne McClain dari NASA, serta Takuya Onishi dari badan antariksa Jepang JAXA.

    Selama perjalanan, masing-masing astronaut sempat memberikan sambutan dari dalam pesawat ruang angkasa, menyampaikan harapan mereka bagi masa depan eksplorasi luar angkasa serta kerja sama internasional di bidang sains.

    Menurut jadwal, Crew-10 akan tiba di ISS pada Sabtu malam, setelah menempuh perjalanan sekitar 28 jam.

    Misi Penyelamatan

    Wilmore dan Williams merupakan astronaut berpengalaman dan mantan pilot uji Angkatan Laut AS yang terbang ke ISS menggunakan kapsul Starliner buatan Boeing pada Juni tahun lalu.

    Awalnya, mereka hanya dijadwalkan tinggal selama delapan hari. Namun, masalah serius pada sistem propulsi Starliner membuat NASA mengambil keputusan untuk tidak menggunakan wahana itu dalam perjalanan pulang, karena dianggap terlalu berisiko.

    Akibatnya, Starliner kembali ke Bumi tanpa awak pada September lalu, sementara Wilmore dan Williams harus tetap berada di ISS hingga pengganti mereka tiba.

    Setelah melakukan serah terima tugas, Wilmore dan Williams dijadwalkan kembali ke Bumi pada 19 Maret menggunakan wahana yang lebih aman.

    Peluncuran ini sempat mengalami penundaan dari jadwal semula, yang direncanakan pada Rabu lalu. Masalah pada sistem darat roket membuat NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran guna memastikan keselamatan misi.

    Namun, pada Jumat malam, semua parameter menunjukkan kondisi optimal untuk lepas landas. Para komentator peluncuran menegaskan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik, sehingga Falcon 9 bisa meluncur sesuai rencana.

    (luc/luc)

  • Hamas Setuju Bebaskan 1 Tentara Berkewarganegaraan Israel-AS dan 4 Jenazah Sandera – Halaman all

    Hamas Setuju Bebaskan 1 Tentara Berkewarganegaraan Israel-AS dan 4 Jenazah Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyetujui untuk membebaskan satu tentara Israel berkewarganegaraan Israel-Amerika Serikat (AS) dan empat jenazah sandera yang berkewarganegaraan ganda.

    Hamas mengumumkan mereka menerima usulan dari para mediator pada hari Kamis (13/3/2025) untuk melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan dengan Israel.

    Hamas menegaskan mereka menangani usulan tersebut secara bertanggung jawab dan positif.

    “Perlawanan menyerahkan tanggapan terhadap usulan tersebut pada dini hari, yang mencakup persetujuan untuk membebaskan tentara Israel Idan Alexander, yang memegang kewarganegaraan Amerika serta jenazah empat orang lainnya yang memiliki kewarganegaraan ganda,” kata Hamas dalam pernyataannya, Jumat (14/3/2025).

    Hamas menegaskan kesiapan penuhnya untuk memulai perundingan dan mencapai kesepakatan komprehensif mengenai berbagai isu terkait tahap kedua, dan menyerukan pendudukan Israel untuk melaksanakan sepenuhnya kewajibannya.

    Sementara itu, seorang pemimpin perlawanan menekankan Hamas akan menyerahkan jenazah empat tahanan pemegang kewarganegaraan ganda, selain tawanan Amerika Idan Iskandar, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.

    “Negosiasi tidak langsung antara kedua belah pihak akan dimulai pada hari yang sama saat para tahanan dibebaskan, untuk melaksanakan tahap kedua perjanjian,” kata pemimpin tersebut kepada Al Mayadeen.

    Ia mengindikasikan negosiasi akan mencakup pengaturan terkait gencatan senjata, penarikan pasukan, dan pembebasan tahanan yang tersisa dalam waktu 50 hari.

    Ia juga menekankan perlunya segera membuka penyeberangan untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan dan pertolongan.

    Pemimpin tersebut mengatakan pelaksanaan tahap pertama harus dilanjutkan, termasuk protokol kemanusiaan, penghentian operasi militer, dan rehabilitasi infrastruktur.

    Selain itu, ia menekankan bahwa mediator dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian negosiasi dan tercapainya kesepakatan komprehensif yang mencakup gencatan senjata dan penarikan penuh.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Diminta Rusia untuk Menyerah, Ukraina Malah Ngotot Bertahan di Kursk, Bantah Terkepung – Halaman all

    Diminta Rusia untuk Menyerah, Ukraina Malah Ngotot Bertahan di Kursk, Bantah Terkepung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meski sudah terkepung oleh Rusia dan diminta untuk menyerah, Ukraina malah ngotot ingin bertahan di Kursk.

    Staf Umum tentara Ukraina bahkan membantah klaim bahwa pasukan Kyiv telah dikepung di Kursk di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung.

    Staf Umum itu mengatakan Rusia telah melaporkan dugaan pengepungan pasukan Ukraina di Kursk untuk tujuan politik dan memberi tekanan kepada Kyiv.

    Laporan pengepungan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengampuni pasukan Ukraina yang ada di Kursk.

    “Pada saat ini, ribuan tentara Ukraina dikepung sepenuhnya oleh militer Rusia, dan berada dalam posisi yang sangat buruk dan rentan,” kata Trump, dikutip dari Kyiv Independent.

    Saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin mengklaim pada Jumat (14/3/2025) bahwa beberapa pasukan Ukraina berhasil diblokir di wilayah Rusia.

    Menyusul pernyataan Trump, Putin mengatakan bahwa tentara Ukraina harus menyerah di Kursk.

    “Unit-unit telah berkumpul kembali, bergerak ke garis pertahanan yang lebih menguntungkan dan menyelesaikan tugas yang diberikan di Kursk,” kata Staf Umum Ukraina.

    “Tidak ada ancaman pengepungan terhadap unit-unit kami. Tentara kami memukul mundur serangan musuh dan menimbulkan kerusakan akibat tembakan yang efektif dari semua jenis senjata,” lanjutnya.

    Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa operasi Kursk “telah menyelesaikan tugasnya”.

    Ia mengatakan bahwa Ukraina juga mampu menstabilkan situasi di dekat Pokrovsk.

    Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev meminta Ukraina untuk segera menyerah dari Kursk.

    Karena, lanjut Medvedev, jika mereka menolak untuk meletakkan senjata, tentara Rusia akan menghancurkan Ukraina di Kursk.

    “Ini adalah pendekatan yang sangat manusiawi dari negara kami, tetapi bagi Nazi Ukraina, ada juga sisi buruknya—jika mereka menolak meletakkan senjata, mereka semua akan dilenyapkan secara sistematis dan tanpa ampun,” katanya, dikutip dari TASS.

    Ia mencatat bahwa beberapa jam mendatang akan menunjukkan apakah rezim Kyiv akan menggunakan kesempatan itu untuk menyelamatkan tentaranya.

    Pada tanggal 13 Maret, Putin mengatakan bahwa Rusia memegang kendali penuh atas situasi di Wilayah Kursk, dan sekelompok tentara Ukraina berada dalam isolasi total.

    Kemudian pada tanggal 12 Maret, ia mengunjungi salah satu pos komando kelompok Kursk milik tentara Rusia.

    Serangan besar-besaran oleh tentara Ukraina di Wilayah Kursk dimulai pada bulan Agustus 2024.

    Menurut Staf Umum tentara Rusia, lebih dari 86 persen wilayah yang diduduki oleh tentara Ukraina telah dibebaskan.

    Penduduk dievakuasi dari Sudzha yang telah dibebaskan.

    Di beberapa bagian perbatasan, tentara Rusia memasuki Wilayah Sumy.

    Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sejak dimulainya perang di wilayah Kursk, musuh telah kehilangan lebih dari 67.000 tentara.

    (*)

  • Trump: Saya Minta Putin Selamatkan Nyawa Tentara Ukraina yang Terkepung di Kursk – Halaman all

    Trump: Saya Minta Putin Selamatkan Nyawa Tentara Ukraina yang Terkepung di Kursk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelamatkan nyawa pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk, Rusia barat.

    Mereka terkepung setelah pasukan Rusia melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayahnya yang diduduki Ukraina sejak mereka memasuki Rusia pada Agustus tahun lalu.

    Menurut Institut Studi Perang (ISW), Rusia telah merebut kembali 655 km persegi wilayah Kursk, lebih dari separuh wilayah yang diduduki Ukraina.

    Trump, yang sebelumnya bertekad menengahi perdamaian Rusia-Ukraina, mengatakan ia meminta Putin untuk melindungi pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk.

    Presiden AS mengatakan militer Rusia telah mengepung sepenuhnya ribuan tentara Ukraina di Kursk yang berada dalam posisi yang sangat buruk dan rentan.

    “Saya mendesak Presiden Putin untuk menyelamatkan nyawa mereka,” kata Trump pada Jumat (14/3/2025).

    “Jika tidak, ini akan menjadi pembantaian yang belum pernah disaksikan dunia sejak Perang Dunia II. Tuhan memberkati mereka semua!” lanjutnya.

    Sebelumnya, Trump mengunggah unggahan di media sosial setelah utusannya, Steve Witkoff, yang bertemu dengan Putin di Moskow pada hari Kamis (13/3/2025) malam.

    Trump menggambarkan pertemuan itu sebagai pertemuan yang sangat bagus dan produktif.

    “Ada kemungkinan besar bahwa perang yang mengerikan dan berdarah ini akhirnya akan berakhir,” kata Trump, seperti diberitakan Reuters.

    Presiden AS juga mengisyaratkan usulan gencatan senjata AS yang diterima Ukraina minggu ini sedang dipertimbangkan oleh Rusia.

    Putin: Pasukan Ukraina Sebaiknya Menyerah

    Untuk menanggapi permintaan Trump, Putin mengatakan pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk akan dijamin keamanannya jika mereka menyerahkan diri.

    “Pada saat yang sama, kami memahami seruan Presiden Trump untuk berpedoman pada pertimbangan kemanusiaan terkait para prajurit ini,” kata Putin dalam pidatonya, Jumat.

    “Jika mereka meletakkan senjata dan menyerah, pasukan Ukraina di wilayah Kursk akan dijamin kehidupan dan perlakuan yang layak,” tambahnya.

    Wakil ketua dewan keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengunggah di media sosial dan mengatakan jika pasukan Ukraina menolak meletakkan senjata, mereka semua akan dihancurkan secara sistematis dan tanpa ampun.

    Namun, militer Ukraina mengatakan tidak ada ancaman pengepungan, dan pasukannya mundur ke posisi yang lebih baik.

    Sehari sebelumnya pada Kamis (13/3/2025), Putin mempertanyakan usulan AS yang menyarankan Rusia dan Ukraina melakukan gencatan senjata selama 30 hari.

    Putin menyoroti pelaksanaan teknis usulan tersebut, termasuk apakah pasukan Ukraina yang berada di Kursk harus dibebaskan setelah mereka melakukan kejahatan terhadap warga sipil.

    “Haruskah kita membebaskan mereka setelah mereka melakukan kejahatan serius terhadap warga sipil?” kata Putin setelah sebelumnya mengatakan tentara musuh yang ditangkap di Kursk akan dianggap teroris, seperti diberitakan RBC.

    Selain itu, Putin juga menolak upaya apapun untuk menempatkan pasukan perjaga perdamaian dari Eropa di Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Sentuh Posisi USD 3.000 – Page 3

    Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Sentuh Posisi USD 3.000 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas menembus USD 3.000 per ounce untuk pertama kali pada Jumat, 15 Maret 2025. Lonjakan harga emas terjadi seiring tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap mitra dagang utama mengguncang pasar keuangan.

    Hal itu juga mendorong investor ke aset safe haven untuk melindungi dari inflasi tinggi dan kemungkinan resesi.

    Mengutip CNBC, Sabtu (15/3/2025), harga emas berjangka ditutup ke rekor baru di USD 3.001,1 per ounce setelah naik 13,6 persen sepanjang 2025. Pergerakan terbaru terjadi seiring pasar saham Amerika Serikat kehilangan USD 5 triliun dalam tiga minggu karena perang dagang Donald Trump menimbulkan kekacauan, kebingungan dan ketidakpastian.

    Sekitar 52 persen manajer dana global mengatakan kepada Bank of America dalam sebuah survei kalau mereka melihat emas sebagai lindung nilai terbaik dalam perang dagang besar-besaran.

    “Pemerintahan Trump yang mengeluarkan serangkaian ancaman tarif dan penyelarasan kembali hubungan internasional telah menambahkan lapisan baru ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik yang memberikan dorongan signifikan bagie mas,” ujar Senior Commodities Strategist BNP Paribas, David Wilson seperti dikutip dari CNBC.

    Sementara itu, Senior Commodity Strategist TD Securities, Daniel Ghali menuturkan, kenaikan harga emas di atas USD 3.000 merupakan pasar bull market ketiga yang paling signifikan bagi logam mulia dalam sejarah modern.

    “Makroekonomi telah menjadi katalis utama di balik kenaikan harga emas baru-baru ini,” ujar Ghali.

    Bank-bank sentral global juga telah membantu mendorong kenaikan harga emas, menambah cadangan logam mulia sebagai alternatif dolar Amerika Serikat (AS) dan treasury sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Adapun pemerintah masih khawatir AS dapat memakai dolar AS, mata uang cadangan dunia, sebagai senjata setelah aset Rusia dibekukan sebagai tanggapan atas invasi tersebut.

    Di sisi lain, berdasarkan laporan World Gold Council, bank-bank sentral membeli 18 metrik ton emas pada Januari dengan Bank Sentral China melaporkan pembelian bersih dalam tiga bulan berturut-turut. Bank sentral menambambahkan 1.045 metrik ton ke cadangan emas global tahun lalu, menurut laporan dewan yang merupakan tahun ketiga berturut-turut pembeliannya melampaui 1.000 ton.

  • Putin: Pasukan Ukraina di Kursk Sebaiknya Serahkan Diri, Rusia Jamin Mereka Hidup – Halaman all

    Putin: Pasukan Ukraina di Kursk Sebaiknya Serahkan Diri, Rusia Jamin Mereka Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk, perbatasan Rusia barat, untuk menyerahkan diri.

    Putin mengatakan Rusia akan menjamin mereka tetap hidup dan dalam keadaan baik jika mau menyerahkan diri.

    Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pasukan mereka berada di bawah tekanan yang meningkat setelah Rusia melancarkan operasi khusus di Kursk.

    Rusia telah melancarkan serangan balasan sejak minggu lalu dan berhasil merebut kembali Kursk, wilayah perbatasan Rusia barat dan Ukraina timur.

    “Kami bersimpati dengan seruan Presiden (Donald) Trump,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat (14/3/2025).

    “Jika mereka meletakkan senjata dan menyerah, pasukan Ukraina di wilayah Kursk akan dijamin kehidupan dan perlakuan yang layak sesuai dengan norma hukum internasional dan hukum Federasi Rusia,” lanjutnya memperingatkan pasukan Ukraina di Kursk.

    Ia juga meminta para pemimpin Ukraina untuk memerintahkan pasukan mereka agar menyerah.

    Putin menekankan tentara Ukraina melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil di wilayah Kursk.

    Namun, ia menanggapi permintaan Donald Trump untuk melindungi pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk.

    “Pada saat yang sama, kami menanggapi seruan Presiden Trump mengenai tentara-tentara ini karena alasan kemanusiaan,” katanya, seperti diberitakan The Moscow Times.

    Sebelumnya, Putin mengunjungi komando Rusia di Kursk pada hari Rabu (12/3/2025) dan menyatakan kemajuan pasukan Rusia hingga dapat memukul mundur pasukan Ukraina.

    Beberapa menit kemudian setelah pengumuman tersebut, Panglima Tertinggi Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrski, mengisyaratkan pasukannya ditarik mundur untuk meminimalkan kerugian.

    “Dalam situasi yang paling sulit, prioritas saya adalah menyelamatkan nyawa tentara Ukraina. Untuk tujuan ini, unit-unit pasukan pertahanan, jika perlu, akan bermanuver ke posisi yang lebih menguntungkan,” tulis Syrski, Rabu.

    Sebelumnya, Ukraina menduduki sebagian wilayah Kursk setelah melancarkan serangan kejutan pada Agustus tahun 2024.

    Zelensky: Putin Merusak Diplomasi

    Sebelumnya, Putin menyampaikan pendapatnya mengenai usulan gencatan senjata selama 30 hari yang disampaikan oleh Amerika Serikat (AS) untuk Rusia dan Ukraina.

    Putin memberikan banyak pertanyaan penting terkait pelaksaan teknis usulan tersebut dan khawatir bahwa durasi tersebut digunakan untuk memobilisasi pasukan atau mengirim pasokan senjata kepada pasukan Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Putin merusak diplomasi setelah Rusia menyatakan keberatannya.

    “Putin tidak bisa keluar dari perang ini karena dia tidak punya apa-apa lagi, jadi dia melakukan segala yang bisa dia lakukan untuk melemahkan diplomasi dengan menetapkan persyaratan yang sangat sulit dan tidak dapat diterima sejak awal, bahkan sebelum gencatan senjata,” kata Zelensky di akun media sosial X, Jumat.

    Pada hari yang sama, utusan AS Steve Witkoff berada di Moskow untuk menyampaikan usulan AS kepada Rusia, setelah perwakilan AS bertemu perwakilan Ukraina di Jeddah Arab Saudi pada 11 Maret lalu.

    Menanggapi kabar itu, Zelensky memperingatkan bahwa Putin berusaha menyeret semua orang ke dalam diskusi tanpa akhir.

    “Saya sangat mendesak semua pihak yang dapat memengaruhi Rusia, terutama Amerika Serikat, untuk mengambil tindakan tegas,” kata Zelensky, seperti diberitakan Al Araby.

    “Putin tidak akan mengakhiri perang ini sendirian. Namun, kekuatan Amerika cukup untuk mencapainya,” tambahnya.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan tekadnya untuk menengahi perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

    Trump juga meminta Zelensky untuk menandatangani perjanjian mineral sebagai imbalan Ukraina atas bantuan yang diberikan AS selama perang melawan Rusia.

    Perjanjian tersebut akan memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk mendapat akses terhadap mineral penting di Ukraina termasuk logam tanah jarang.

    Perwakilan Donald Trump terlebih dahulu bertemu dengan perwakilan Rusia di Riyadh, Arab Saudi pada 18 Februari lalu setelah Trump menelepon Putin beberapa hari sebelumnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Investor Panik, Harga Emas Dunia Melonjak Gila-gilaan

    Investor Panik, Harga Emas Dunia Melonjak Gila-gilaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Investor global semakin beralih ke emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang dipicu oleh kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump. Exchange Traded Funds (ETF) emas mengalami lonjakan, memberikan dorongan tambahan bagi reli harga emas dunia yang terus melonjak ke rekor tertinggi.

    Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS pada Januari 2025, serangkaian kebijakan kontroversial, seperti tarif perdagangan yang agresif, komentar ingin mencaplok Greenland, dan pendekatan diplomatik yang tidak konvensional dalam menyelesaikan perang di Ukraina telah memicu lonjakan harga emas.

    Dilansir dari Reuters, pada Jumat (14/3/2025), harga emas dunia melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada level US$ 3.004,86 per troy ons. Angka ini mencatat kenaikan 14% sejak awal 2025, setelah sebelumnya meningkat 27% pada 2024.

    Awalnya, dana masuk ke ETF emas didominasi oleh investor Eropa. Namun, analis mencatat ketidakpastian kebijakan kini mulai menarik minat investor AS yang sebelumnya lebih menyukai ekuitas.

    Menurut World Gold Council (WGC), kepemilikan emas dalam ETF yang terdaftar di Eropa meningkat 46,7 metrik ton (naik 3,6%) menjadi 1.334,3 ton sejak awal 2025, kontras dengan periode 2021-2024 yang diwarnai arus keluar besar-besaran.

    “Investor, terutama di Barat, membutuhkan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan ketakutan pasar saham untuk kembali ke emas. Itulah yang sedang terjadi saat ini,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen.

    Sejak 2022, ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga, investor mulai meninggalkan emas. Namun, dengan tanda-tanda pelemahan di pasar lain dan ekspektasi pemangkasan suku bunga, mereka kembali beralih ke aset safe haven ini.

    Sejak awal tahun ini, kepemilikan emas dalam ETF di AS telah meningkat 68,1 ton (naik 4,3%) menjadi 1.649,8 ton. Hansen dari Saxo Bank menambahkan, kebijakan Trump berkontribusi pada penurunan saham AS, yang selama ini menjadi magnet bagi dana investor. Akibatnya, emas muncul sebagai alternatif yang lebih menarik, setidaknya dalam jangka pendek.

    Di luar ETF, minat investor ritel terhadap emas juga meningkat. Adrian Ash, kepala riset di BullionVault melaporkan, jumlah pembeli emas pertama kali melonjak pada Februari 2025 ke level tertinggi sejak Mei 2021. Permintaan emas di platform BullionVault melebihi aksi jual pelanggan sebesar 0,2 ton, tertinggi sejak Juni 2023.

    Meskipun lonjakan permintaan mendukung harga emas, analis memperingatkan bahwa pasar mungkin sudah memasuki wilayah jenuh beli.

    “Untuk tetap berada di atas level US$ 3.000 per troy ons, emas perlu melihat peningkatan lebih lanjut dalam permintaan ritel untuk batangan dan koin di Eropa serta Amerika Utara, atau adanya pembelian besar dari bank sentral,” ujar John Reade, ahli strategi pasar di WGC.

    Sejalan dengan harga emas dunia yang melonjak ke level tertinggi, di dalam negeri, harga emas batangan Antam juga pecah rekor pada level Rp 1,742 juta per gram.

  • Wall Street Menguat, tetapi Masih Mencatat Minggu Terburuk

    Wall Street Menguat, tetapi Masih Mencatat Minggu Terburuk

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street menguat pada Jumat (14/3/2025), meskipun belum cukup untuk menghindari kerugian mingguan keempat berturut-turut, yang menjadi rekor terpanjang sejak Agustus 2024.

    Indeks S&P 500 melonjak 2,1% setelah sebelumnya ditutup lebih dari 10% di bawah rekor tertingginya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 674 poin atau 1,7%, sementara Nasdaq Composite melonjak 2,6%.

    Dilansir dari AP, Chief Investment Officer BMO Wealth Management Yung-Yu Ma menyampaikan, pasar saham Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami relief rally setelah tekanan jual yang berkepanjangan.

    Ketidakpastian terbesar masih berasal dari eskalasi perang dagang yang dilakukan Presiden AS Donald  Trump. Investor masih mempertanyakan sejauh mana Trump membawa ekonomi AS melalui tarif impor dan kebijakan lainnya demi mencapai visi ekonomi dan politiknya.

    Diketahui, Trump sangat berambisi mengembalikan lapangan kerja manufaktur ke AS, mengurangi jumlah pegawai pemerintahan, serta melakukan perubahan struktural lainnya.

    Meskipun harga saham kemungkinan akan segera menyesuaikan diri dengan tarif impor baru yang sebagian besar akan berlaku pada April 2025, Ma mengatakan dampak pemangkasan anggaran federal terhadap ekonomi masih akan bertahan untuk beberapa waktu.

    Saham Teknologi dan Ritel Pimpin Kenaikan

    Pada saat Wall Street menguat, saham ritel dan teknologi mengalami lonjakan signifikan. Saham Ulta Beauty naik 13,7% setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan analis. Meskipun proyeksi pendapatan dan laba perusahaan ke depan masih di bawah ekspektasi analis, Chief Financial Officer Ulta Beauty Paula Oyibo mengatakan perusahaan mengambil pendekatan hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut.

    Saham perusahaan teknologi besar dan industri artificial intelligence (AI) juga turut mendukung reli pasar. Nvidia naik 5,3%, sementara Apple menguat 1,8%.

    Secara keseluruhan, indeks S&P 500 naik 117,42 poin ke level 5.638,94. Dow Jones Industrial Average bertambah 674,62 poin ke 41.488,19, sementara Nasdaq Composite melonjak 451,07 poin ke 17.754,09.

    Pada saat Wall Street menguat, pasar saham di Eropa dan Asia juga mengalami kenaikan. Indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,1% dan indeks Shanghai Composite naik 1,8%. Sedangkan di dalam negeri, indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh  131,7 poin atau 1,98% ke level level 6.515.