Negara: Amerika Serikat

  • Iran Tolak Perintah Trump, Tegaskan AS Tak Punya Hak Atur Kebijakan Otoritas Teheran  – Halaman all

    Iran Tolak Perintah Trump, Tegaskan AS Tak Punya Hak Atur Kebijakan Otoritas Teheran  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Pemerintah Iran menegaskan, Amerika Serikat tidak memiliki wewenang apapun untuk mengatur kebijakan luar negeri Iran.

    “AS tidak memiliki wewenang, atau urusan, yang mendikte kebijakan luar negeri Iran,” tegas Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebagaimana dikutip dari BBC International.

    Dalam cuitannya di media sosial X, Araghchi juga mendesak agar pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Yaman.

    “Akhiri dukungan terhadap genosida dan terorisme Israel. Hentikan pembunuhan terhadap warga Yaman,” imbuh Araghchi.

    Pernyataan ini, dilontarkan Araghchi tepat setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan militernya untuk menyerang ibu kota Yaman, Sanaa, pada Sabtu (15/3/2025). 

    Pasca perintah dirilis, sejumlah jet tempur AS tampak lepas landas dari kapal induk menuju ke beberapa wilayah di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.

    Tak hanya di ibu kota Sanna, serangan dilakukan militer AS ke sejumlah wilayah Yaman lainnya, seperti Provinsi utara Saada dan Hajjah, menewaskan setidaknya 10 orang.

    Sementara saluran TV lokal, Al-Masirah TV melaporkan, empat serangan udara dilakukan AS dengan menargetkan permukiman Shoab di Sanaa timur, serta Provinsi tengah Bayda, Marib, Dhamar, dan Provinsi barat daya Taiz.

    Imbas serangan ini,sebanyak 31 warga sipil Yaman dilaporkan tewas, sementara 50 orang lainnya dilaporkan luka-luka pada akhir pekan ini.

    “Mereka telah melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang tak henti-hentinya terhadap kapal, pesawat, dan pesawat nirawak Amerika, dan lainnya.” tegas Trump di X.

    Kedekatan Iran dan Houthi

    Presiden AS, Donald Trump, mengatakan serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas aksi balasan atas tindakan Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui Terusan Suez dan Laut Merah selatan.

    Namun serangan tersebut memicu kecaman, termasuk pemerintah Iran yang merupakan sekutu dekat Houthi.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pemerintah AS tidak memiliki wewenang, atau urusan, yang mendikte kebijakan luar negeri Iran, termasuk memutuskan hubungan Iran dengan Houthi.

    Hubungan antara Iran dan Houthi di Yaman sejak dulu terjalin cukup dekat

    Kedekatan ini bahkan membuat Iran aktif memberikan dukungan politik, militer, dan logistik kepada kelompok Houthi. 

    Kedekatan antara Iran dan Houthi terjalin lantaran Iran, yang merupakan negara mayoritas Syiah yang memiliki kesamaan ideologi dan agama dengan Houthi.

    Selain itu, Iran melihat Houthi sebagai bagian dari strategi lebih luas untuk membangun sekutu di kawasan yang lebih luas,.

    Termasuk di Irak, Suriah, dan Lebanon, melalui apa yang sering disebut sebagai “Poros Perlawanan” (Axis of Resistance) yang melawan pengaruh Barat dan sekutunya, seperti Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.

    Atas dasar ini, Iran diduga memberikan dukungan berupa pasokan senjata, pelatihan militer, dan bantuan logistik kepada Houthi. 

    Meskipun Iran membantah terlibat langsung dalam pemberontakan Houthi, banyak negara, termasuk Arab Saudi dan negara-negara Barat, yang menganggap Iran sebagai pendukung utama Houthi.

    Bahkan, sejumlah analis menyebut, Iran secara diam-diam memberikan pasokan senjata kepada Houthi, termasuk roket, rudal balistik, dan senjata api.

    Iran turut diduga memberikan teknologi dan dukungan terkait pembuatan rudal balistik dan drone, yang kemudian digunakan oleh Houthi untuk menyerang target di dalam Yaman dan negara-negara tetangga, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

    Lebih lanjut, Iran diduga memberikan pelatihan kepada pejuang Houthi dalam taktik tempur, penggunaan senjata berat, dan pembuatan senjata. 

    Adapun pelatihan ini kemungkinan dilakukan oleh pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) atau pasukan militer lainnya yang memiliki pengalaman dalam konflik di kawasan Timur Tengah.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • 26 Orang Tewas, Mayoritas Warga yang Bertahan di Rumah

    26 Orang Tewas, Mayoritas Warga yang Bertahan di Rumah

    JAKARTA – Badai tornado maut menerjang sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS), meluluhlantakkan sekolah-sekolah, membalikkan truk gandeng di sejumlah titik, hingga mengakibatkan 26 orang tewas.

    Jumlah korban berdasarkan update terkini dari Patroli Jalan Raya Kansas yang melaporkan delapan orang tewas dalam kecelakaan beruntun setelah tornado memicu badai debu pada Jumat 14 Maret waktu setempat.

    Kecelakaan di Sherman County tersebut melibatkan 50 kendaraan.

    Korban tewas terbanyak berasal dari Missouri. Sebanyak 12 orang tewas lantaran bertahan di rumah saat Missouri dihantam angin puting beliung semalaman.

    Korban tewas termasuk seorang pria yang rumahnya rata dengan tanah imbas disapu tornado.

    “Rumah itu tidak dapat dikenali lagi. Hanya berupa puing-puing,” kata Kepala Kepolisian Butler County, Jim Akers, dikutip dari AFP.

    Akers kemudian menggambarkan situasi ketika dirinya bersama Tim SAR Gabungan melakukan penyelamatan saat badai tornado menghantam wilayahnya. “Lantainya terbalik. Kami berjalan di atas tembok,” kenangnya.

    Ilustrasi tornado di tengah badai. (Greg Johnson-Unsplash)

    Warga bernama Dakota Henderson mengatakan para tetangga mencoba membantu menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam rumah saat badai tornado menerjang pada Jumat 14 Maret malam waktu setempat.

    Ia mengaku menemukan lima mayat tergeletak saat mereka melakukan evakuasi mandiri di rumah bibinya di kawasan Wayne County, Missouri, yang terdampak parah bencana.

    Dakota bilang saat kejadian bibinya berada di kamar tidur, ruangan satu-satunya yang tersisa di rumah bibinya akibat terdampak bencana. Ia kemudian membawanya keluar rumah lewat jendela.

    Sementara warga lain juga mengevakuasi warga lain yang lengan dan kakinya patah dari dalam rumah

    “Kejadian Jumat malam sangat sulit,” kata Dakota yang di kelilingi pohon-pohon tumbang dan rumah-rumah yang hancur pada Sabtu 15 Maret.

    “Sungguh menyedihkan melihat apa yang terjadi pada orang-orang, korban-korban Jumat malam,” sambungnya.

    Pejabat di Arkansas mengatakan tiga orang tewas di Independence County dan 29 lainnya terluka di delapan daerah saat tornado melanda negara bagian tersebut.

    “Kami mengerahkan tim untuk meninjau kerusakan akibat tornado tadi malam dan telah menempatkan petugas tanggap darurat di lapangan untuk membantu,” kata Gubernur Arkansas, Sarah Huckabee Sanders lewat akun media sosial (medsos) X.

    Sarah dan Gubernur Georgia Brian Kemp kemudian menetapkan status darurat bencana di negara bagian Arkansas dan Georgia. Kemp mengatakan status bencana ditetapkan untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk kembali terjadi.

  • UMKM di Maluku Sulit Tembus Pasar Luar Negeri, Ada Kendala Biaya Pengiriman Barang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    UMKM di Maluku Sulit Tembus Pasar Luar Negeri, Ada Kendala Biaya Pengiriman Barang Regional 16 Maret 2025

    UMKM di Maluku Sulit Tembus Pasar Luar Negeri, Ada Kendala Biaya Pengiriman Barang
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
    Maluku
    , Sodikin menyatakan, ada kesulitan
    UMKM
    di Maluku menembus pasar luar negeri karena konektivitas logistiknya.
    “Kendalanya bagi pelaku UMKM, yang pertama agak kesulitan untuk menembus pangsa pasar di luar negeri itu berkaitan dengan konektivitas logistiknya jadi transportasi, terutama laut,” kata Sodikin di Kanwil Bea Dan Cukai Maluku, Jalan Benteng Kapaha, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon beberapa waktu lalu. 
    Biaya logistik atau pengiriman barang dari Maluku ke negara tujuan dinilai sangat besar, bahkan melebihi nilai barang yang diekspor. Sementara itu, produk UMKM termasuk dalam skala kecil.
    Jumlah produksinya jauh dari produk-produk ritel atau perusahaan besar. Padahal, permintaan pasar luar negeri harus dalam jumlah yang besar.
    Hal inilah yang dikeluhkan pelaku usaha. Ujung-ujungnya, mereka lebih memilih menjual di dalam negeri atau dengan sistem titip jual.
    Mi Sehat Cempaka, salah satu produk olahan makanan dari tepung sagu asli Ambon sudah menembus pasar luar negeri.
    Produk mie sagunya pernah dikirim ke Amerika dengan biaya pengirima logistik Rp 500.000 per kilogram. Itu pun sudah menggunakan layanan pengiriman logistik dari PT Pos Indonesia.
    Founder Mie Sehat Cempaka, Dyah Puspita mengatakan, untuk pengiriman ke luar negeri dalam skala kecil, akan terasa lebih mahal dengan biaya ongkir tersebut.
    “Mi Cempaka kami kirim ukuran 1 cup 80 gram, Rp 35.000,” kata Dyah kepada
    kompas.com.
    Produksi mie buatannya biasanya juga dipasarkan ke Bogor, Jakarta, dan Bandung.
    Dalam sebulan, dia bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta.
    Di lain sisi, ada UMKM yang omzetnya mungkin di bawah itu. Perjuangan dia untuk tembus pasa
    ekspor
    tentu akan terasa lebih berat.
    Selain soal konektivitas logistik, masalah lainnya yaitu pembeli. “Yang kedua memang untuk komunikasi agar bisa menembus ekspor berkaitan dengan
    buyer
    di luar negeri,” katanya. 
    Rata-rata para pelaku usaha belum dapat memaksimalkan komunikasi dengan pihak
    buyer.
    Mereka lebih berfokus pada peningkatan kualitas mutu dan jumlah produk. Padahal, untuk menembus pasar besar ada sejumnlah rentetan tahapan yang harus dipenuhi pelaku usaha.
    La Yapi, pengusaha minyak atsiri nilam asal Kota Ambon pun mengeluhkan hal itu. Dia mengaku sangat terkendala komunikasi juga mencari pembeli di luar negeri.
    “Memang untuk dapat
    buyer
    itu tidak mudah. Kami tidak tau harus cari bagaiamana kecuali lewat pameran lalu ada yang datang. Seperti kemarin ada yang dari Perancis. Dia tertarik itu untuk membeli atsiri nilam,” kata pengusaha minyak atsiri nilam di Dusun Kampung Keranjang Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon ini.
    Kepada
    Kompas.com, 
    Yapi menyatakan tengah memastikan dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk ekspor. Meski begitu, dia mengaku belum memiliki calon
    buyer.
    Dia berharap, ada bantuan pemerintah daerah kepada peakku UMKM untuk mencari
    buyer
    atau pasar.
    “Katong ini kan taunya buat saja,
    seng
    tahu dapat
    buye
    r di luar negeri itu bagaimana,” katanya.
    Saat ini, minyak atsiri produksi Kelompok Bunga Tani itu memproduksi 30-35 kiloliter atsiri dari 2 ton nilam.
    Untuk itu, Bea Cukai Maluku terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam mencari solusi terhadap kendala ekspor.
    Seperti sinergi dengan beberapa atase yang ada di luar negeri, antara lain Singapura, Hongkong, Jepang dan Brazil.
    Ada juga kolaborasi dengan seluruh Kementerian lembaga maupun dinas-dinas yang ada di Provinsi Maluku.
    Upaya lain termasuk berkoordiansi dengan Bank Indonesia dan Bank Mandiri untuk kemudahan akses keuangan, seperti pendanaan kemudian insentif fiskal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dukungan Kanada untuk Ukraina, PM Carney Desak Putin Berunding – Halaman all

    Dukungan Kanada untuk Ukraina, PM Carney Desak Putin Berunding – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menegaskan komitmen negaranya untuk memberikan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

    Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial, Carney juga mengajak Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk segera duduk di meja perundingan.

    Dukungan untuk Gencatan Senjata

    Carney menekankan pentingnya segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina. “Rusia sekarang harus berhenti mengulur waktu dan menghentikan serangan,” ujar Carney yang dikutip dari Suspilne.

    Komitmen Kelompok Tujuh (G7)

    PM Carney juga menyatakan bahwa Kelompok Tujuh (G7) akan memperkuat pemantauan terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan internasional. “Kami akan memastikan bahwa Ukraina memiliki dukungan militer yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri sekarang dan di masa depan,” tegasnya.

    Pertemuan Ukraina dan AS

    Sebelumnya, pada 11 Maret 2025, Ukraina dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan di Arab Saudi yang berujung pada kesepakatan untuk melaksanakan gencatan senjata selama 30 hari.

    Pada 13 Maret 2025, Putin mengungkapkan bahwa Rusia setuju untuk melaksanakan gencatan senjata tersebut, meskipun dengan syarat tertentu.

    Ia optimis bahwa gencatan senjata ini akan membuka jalan bagi perdamaian jangka panjang.

    Harapan untuk Penyelesaian

    Di saat yang sama, mantan Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan harapannya agar Rusia mematuhi penghentian permusuhan ini.

    Ia juga menyoroti bahwa masalah wilayah dan kendali atas PLTN Zaporizhia menjadi bagian dari pembahasan.

    Dengan ketegangan yang terus meningkat, berbagai pihak internasional mendesak Rusia untuk segera menghentikan agresinya dan menempuh jalur diplomasi demi perdamaian yang lebih stabil di kawasan tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Badai Tornado Hantam AS, 32 Orang Tewas dan Ratusan Ribu Rumah Rusak

    Badai Tornado Hantam AS, 32 Orang Tewas dan Ratusan Ribu Rumah Rusak

    Bisnis.com, JAKARTA – 32 orang dinyatakan tewas setelah badai dan tornado dahsyat melanda sebagian wilayah Amerika Serikat (AS) bagian tengah dan selatan.

    Dikutip melalui laman Aljazeera, sejumlah patroli dan lembaga lokal tengah melanjutkan operasi penanganan insiden di beberapa lokasi

    “Negara bagian Midwest itu mencatat lebih banyak korban jiwa daripada negara bagian lain karena tornado yang tersebar semalam menewaskan sedikitnya 12 orang,” kata Patroli Jalan Raya Negara Bagian Missouri dalam sebuah pernyataan dikutip Minggu (16/3/2025)

    Koroner Jim Akers dari Butler County pun menggambarkan bahwa tornado itu turut menghancurkan banyak rumah hingga tidak dapat dikenali lagi dan bersisa berupa puing-puing.

    “Lantainya terbalik. Kami berjalan di atas tembok,” ucapnya

    Patroli jalan raya melaporkan pohon-pohon tumbang dan kabel-kabel listrik serta kerusakan pada bangunan-bangunan perumahan dan komersial setelah beberapa daerah terkena dampak parah dari tornado, badai petir, dan hujan es besar itu.

    Belum lagi, badai akhir musim dingin juga telah menyebabkan lebih dari 185.000 rumah tangga dan bisnis tanpa listrik di enam negara bagian AS, karena tornado dan angin kencang mendatangkan malapetaka selama akhir pekan.

    Menurut data dari PowerOutage, Missouri menjadi kawasan yang menanggung beban terberat dari beberapa tornado sejak Jumat (14/3) malam hingga Sabtu (15/3) pagi, melaporkan jumlah pemadaman listrik tertinggi, dengan 68.798 pelanggan terkena dampak.

    Alabama menyusul dengan 51.393 pemadaman listrik, sementara Georgia mencatat 26.667 pemadaman listrik. Tennessee, Illinois, dan Mississippi juga menghadapi gangguan yang signifikan, dengan masing-masing 16.451, 10.074, dan 12.248 pelanggan tanpa listrik.

    Gubernur Mississippi Tate Reeves menanggapi situasi tersebut dalam jumpa pers, dengan menyatakan bahwa saat ini petugas sedang berupaya memulihkan listrik secepat mungkin.

    Di negara bagian tetangga Arkansas, para pejabat mengatakan tiga orang tewas dan 29 orang terluka akibat badai tersebut. Gubernur Sarah Huckabee Sanders mengumumkan keadaan darurat.

    Dia menekankan bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim untuk meninjau kerusakan akibat tornado tadi malam dan menempatkan petugas tanggap darurat di lapangan untuk membantu.

    “Sementara itu, saya baru saja mengeluarkan $250.000 dari dana Pemulihan Bencana kami untuk menyediakan sumber daya bagi operasi ini bagi masing-masing komunitas yang terdampak,” kata Huckabee Sanders dalam sebuah pernyataan.

    Pada hari Jumat, pihak berwenang mengatakan tiga orang tewas dalam kecelakaan mobil saat badai debu di Amarillo di Texas Panhandle.

    Sistem badai besar yang bergerak melintasi negara tersebut melepaskan angin yang mengakibatkan badai debu dan mengipasi lebih dari 100 kebakaran hutan.

    Cuaca ekstrem – termasuk angin kencang berkekuatan badai – diperkirakan akan memengaruhi wilayah yang dihuni lebih dari 100 juta orang. Angin kencang dengan kecepatan hingga 130 kilometer per jam (80 mil per jam) diperkirakan terjadi dari perbatasan Kanada hingga Texas, yang mengancam kondisi badai salju di wilayah utara yang lebih dingin dan risiko kebakaran hutan di wilayah selatan yang lebih hangat dan kering.

    Evakuasi diperintahkan di beberapa komunitas Oklahoma karena lebih dari 130 kebakaran dilaporkan terjadi di seluruh negara bagian. Patroli Jalan Raya Oklahoma mengatakan angin bertiup sangat kencang hingga menumbangkan beberapa truk gandeng. Gubernur negara bagian mengatakan lebih dari 200 rumah telah rusak atau hancur akibat kebakaran hutan.

  • Trump Hentikan Pendanaan VOA: Apa Dampaknya? – Halaman all

    Trump Hentikan Pendanaan VOA: Apa Dampaknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memutuskan untuk memangkas pendanaan untuk media yang didanai pemerintah, telah menuai kontroversi.

    Keputusan ini tidak hanya berdampak pada Voice of America (VOA), tetapi juga berpengaruh pada keberlangsungan berita dan informasi yang disampaikan kepada masyarakat.

    Mengapa Trump Memangkas Anggaran Media?

    Pada 15 Maret 2025, Kari Lake, penasihat senior yang ditunjuk oleh Trump, mengumumkan melalui platform X bahwa pemangkasan dana ini ditujukan untuk program-program prodemokrasi yang didanai pemerintah.

    Dalam video yang diunggahnya, Lake menyatakan bahwa lembaga-lembaga pemerintah, termasuk Badan Media Global AS, dianggap sebagai pemborosan anggaran.

    Lake berpendapat bahwa pemotongan anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa pajak rakyat tidak lagi digunakan untuk apa yang ia sebut sebagai “propaganda radikal”.

    Dengan kebijakan ini, mereka berusaha untuk merampingkan organisasi yang dianggap tidak efisien.

    Dampak Pemangkasan Anggaran Terhadap Voice of America

    Akibat dari kebijakan ini, Voice of America, media kondang yang dikenal menyiarkan berita berbahasa Spanyol ke Kuba melalui TV dan Radio Marti, terpaksa memberhentikan 13.000 karyawan.

    Karyawan juga diminta untuk mengembalikan perangkat kerja, seperti ponsel dan laptop.

    Direktur VOA, Michael Abramowitz, mengungkapkan bahwa keputusan ini sangat menyedihkan, karena untuk pertama kalinya dalam 83 tahun, VOA mengalami pemutusan kegiatan. “Saya sangat sedih karena untuk pertama kalinya dalam 83 tahun Voice of America yang tersohor itu dibungkam,” ujar Abramowitz.

    Ia mengakui bahwa VOA memang membutuhkan reformasi, tetapi langkah yang diambil Trump justru menghambat misi lembaga untuk menyampaikan berita dan program budaya.

    Reaksi Terhadap Kebijakan Pemecatan

    Mantan Kepala Keuangan Badan Media Global AS, Grant Turnet, juga mengkritik keputusan ini, menyebutnya sebagai “Sabtu Berdarah” bagi lembaga pers.

    Menurutnya, pemangkasan anggaran ini tidak hanya akan mengganggu VOA, tetapi juga dapat mengakhiri kontrak dengan lembaga penyiaran internasional swasta lainnya, seperti Radio Free Europe dan Radio Free Asia.

    Turnet menekankan pentingnya VOA sebagai aset bagi Amerika Serikat dalam perang melawan komunisme, fasisme, dan penindasan.

    Ia mengungkapkan bahwa membangun kredibilitas media ini memerlukan waktu puluhan tahun dan mengkhawatirkan dampak kebijakan yang seolah membakar semua pencapaian tersebut.

    Kecaman dari Kelompok Advokasi

    Kelompok advokasi Reporters Without Borders juga mengecam keputusan Trump, dengan menyatakan bahwa kebijakan ini mengancam kebebasan pers di seluruh dunia.

    Mereka menilai bahwa hal ini akan meniadakan 80 tahun sejarah Amerika dalam mendukung arus informasi yang bebas dan akurat.

    Dengan segala dampak yang dihasilkan oleh kebijakan ini, banyak pihak berharap akan ada perubahan positif yang bisa menjaga integritas dan keberlangsungan media yang mendukung kebebasan informasi.

    Bagaimana langkah ke depan dalam menjaga kebebasan pers dan kualitas informasi di era yang penuh tantangan ini?

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Diduga Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS – Halaman all

    Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Diduga Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS – Halaman all

    Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS?

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah rudal, yang dilaporkan ditembakkan oleh Houthi Yaman, jatuh di Kota Sharm el-Sheikh di Semenanjung Sinai Mesir, menurut Jerusalem Post, mengutip Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (16/3/2025).

    Laporan tersebut menyatakan kalau serangan rudal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi entitas Israel.

    “Pasukan Pendudukan Israel (IDF) meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui apakah rudal tersebut dimaksudkan untuk menargetkan Israel,” kata laporan tersebut.

    Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang insiden tersebut.

    BOLA API – Tangkap layar bola api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini.

    AS Bombardir Sanaa

    Sebelumnya pada Sabtu, ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Yaman menyusul serangan udara AS yang menargetkan beberapa lokasi Houthi di Sanaa barat laut.

    Kelompok Houthi di Yaman baru-baru ini mengumumkan bahwa 13 orang tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan udara terbaru AS di ibu kota, Sanaa.

    Menurut pernyataan kelompok itu, serangan AS menargetkan wilayah pemukiman di Sanaa, yang mengakibatkan korban sipil.

    Militan Houthi Yaman mengecam keras agresi berbahaya AS di ibu kota Yaman, Sanaa yang telah menewaskan 31 orang, Minggu (16/3/2025).

    Kecaman itu diungkap militan Houthi, tepat setelah AS melakukan lebih dari 40 serangan udara pada Sabtu sore dan berlanjut hingga Minggu pagi.

    Menurut laporan penduduk setempat, serangan di Sanna menargetkan depot amunisi dan roket di dekat stasiun televisi negara yang dikuasai Houthi di lingkungan Al-Jarraf. 

    Serangan yang membabi buta memicu Asap putih mengepul dari lingkungan tersebut, serta serangkaian ledakan besar yang terdengar hingga jarak belasan meter.

    Tak hanya di ibu kota Sanna, serangan juga dilakukan militer AS ke sejumlah wilayah Yaman  lainnya, seperti Provinsi utara Saada dan Hajjah, menewaskan setidaknya 10 orang.

    Sementara saluran TV lokal, Al-Masirah TV melaporkan empat serangan udara dilakukan AS dengan menargetkan permukiman Shoab di Sanaa timur. Kemudian serangan udara di Provinsi tengah Bayda, Marib dan Dhamar, serta Provinsi barat daya Taiz.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas aksi balasan atas tindakan Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui Terusan Suez dan Laut Merah selatan.

    “Amerika akan meminta pertanggungjawaban Anda sepenuhnya dan, kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!,” kata Trump. 

    Houthi Ancam Serangan Balik AS

    Merespon serangan mematikan yang dilakukan AS, Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam buka suara.

    Ia menuduh AS melebih-lebihkan ancaman terhadap operasi kelompoknya terhadap kapal-kapal di Laut Merah untuk mempengaruhi opini publik. 

    Biro politik kelompok itu juga menyatakan tak akan tinggal diam terhadap serangan AS. Mereka bersumpah membalas AS.

    “Agresi itu tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi,” ujar Houthi, sebagaimana dikutip dari Arab News.

    Lebih lanjut, Houthi yang didukung Iran, bersumpah serangan AS tak akan menghalangi Yaman dalam mendukung rakyat Gaza.

    lebih dari setahun, kelompok itu telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal kargo dalam apa yang disebutnya sebagai balas dendam terhadap Israel atas operasi militernya di Gaza, yang menyebabkan krisis berkepanjangan di koridor pelayaran yang sibuk di laut tersebut.

    Kelompok Houthi berjanji akan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah selama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dipertahankan. 

    Namun Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza, hal ini yang membuat Houthi geram hingga pekan lalu militan Yaman melayangkan ancaman kepada kapal-kapal Israel yang berlayar di Laut Merah.

    Milisi Houthi Yaman memberi Israel tenggat waktu empat hari untuk mencabut blokade bantuan ke Gaza. 

    Jika perintah tersebut diabaikan, Houthi mengancam bakal melanjutkan operasi angkatan laut melawan Israel.

    “Larangan ini akan terus berlanjut hingga penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka dan kebutuhan akan makanan dan obat-obatan diizinkan masuk,” kata Houthi pada hari Selasa.

    “Ini bukan kejadian yang hanya sekali saja. Ini adalah awal dari serangkaian kejadian yang akan berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Tidak ada invasi atau pasukan di darat. Namun, akan ada serangkaian serangan strategis yang sedang berlangsung.” imbuh Houthi.

  • Bukan MBG, Pakar Nilai Diskon Tarif Listrik jadi Kebijakan Prabowo Paling Berdampak

    Bukan MBG, Pakar Nilai Diskon Tarif Listrik jadi Kebijakan Prabowo Paling Berdampak

    Bisnis.com, JAKARTA — Makan Bergizi Gratis alias MBG yang telah dirasakan lebih dari 2 juta masyarakat penerima manfaat ternyata bukanlah program Presiden Prabowo Subianto yang paling berdampak terhadap ekonomi.

    Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) dalam hasil survei terbarunya menunjukkan bahwa dari 10 kebijakan selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, pemberian diskon tarif listrik 50% menjadi hal yang dinilai paling berdampak positif terhadap ekonomi. 

    “Diskon tarif listrik dianggap sebagai agenda pemerintah yang paling berdampak [40,5%], diikuti oleh penghapusan kredit macet UMKM [31,0%] dan kenaikan upah minimum serta kebijakan PPN [26,2%],” tulis LPEM FEB UI dalam laporannya, dikutip pada Minggu (16/3/2025). 

    Dari 42 pakar yang disurvei, hanya 19% yang memilih program MBG sebagai program yang paling berdampak terhadap ekonomi. Sementara 11,9% lainnya memilih program 3 juta rumah. 

    Adapun langkah Prabowo yang membawa Indonesia menuju keanggotaan BRICS hanya dinilai berdampak oleh 9,5% responden, kemudian pemeriksaan kesehatan gratis 7,1%, efisiensi anggaran 2,4%, dan diskon tiket liburan (2,4%) dianggap kurang berdampak. 

    Tercatat, 23,8% responden percaya bahwa tidak ada satupun dari program-program ini yang akan memberikan dampak positif.

    Melihat realisasi pemberian diskon tarif listrik selama Januari dan Februari, program tersebut telah berhasil memoderasi inflasi pada dua bulan pertama 2025. 

    Badan Pusat Statsitik (BPS) mencatat diskon tarif listrik ini menyebabkan deflasi 32,03% secara bulanan dengan andil terhadap indeks harga konsumen (IHK) sebesar 1,47% pada Januari 2025. 

    Sementara pada Februari 2025, diskon tarif listrik memberikan andil deflasi bulanan sebesar 0,67%. 

    Di samping diskon listrik yang bersifat sementara, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA David E. Sumual yang menjadi salah satu responden survei meyakini perluasan penerima program MBG dan 3 juta rumah bakal memberikan efek lebih positif terhadap ekonomi. 

    “[Dengan catatan] untuk 3 juta rumah harus diikuti peningkatan kapasitas produksi ekosistem properti domestik,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (16/3/2025). 

    Sebagai informasi, survei LPEM UI ini digelar pada 14 Februari 2024 melalui platform daring. Responden terdiri dari 42 pakar ekonomi dari berbagai daerah di Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat. 

    Perinciannya, 38% pakar berasal dari universitas di Indonesia, 26% dari universitas luar negeri, 17% dari lembaga penelitian, 10% dari lembaga internasional, 7% pakar independen, dan 2% tak memberi keterangan.

    Khusus untuk survei program yang berdampak, responden diminta untuk memilih tiga program pemerintah yang dipercaya akan memberikan efek positif terhadap sosial dan ekonomi. 

  • Rupiah Terpuruk, Defisit Fiskal Sorotan Pasar Keuangan

    Rupiah Terpuruk, Defisit Fiskal Sorotan Pasar Keuangan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Defisit anggaran Indonesia yang melebar pada awal tahun menjadi sorotan. Namun pemerintah memastikan bahwa target belanja tetap sesuai dengan yang telah dipetakan di awal tahun.

    Secara keseluruhan, Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menyatakan, target defisit fiskal tahun ini yang sebesar -2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) mungkin perlu direvisi lebih tinggi 30-40 basis poin jika tren pendapatan yang lemah terus berlanjut.

    Meskipun demikian, otoritas akan tetap berusaha menjaga defisit di bawah ambang batas yang ditetapkan -3 persen dari PDB untuk mencegah tekanan pada pasar utang. Selain itu, prospek ekonomi juga dibayangi oleh alokasi dukungan anggaran, termasuk pendapatan, untuk lembaga investasi baru, dengan pasar yang menunggu kejelasan lebih lanjut.

    Meskipun ada kekhawatiran yang berkembang, imbal hasil obligasi hanya sedikit lebih tinggi, didorong oleh permintaan kuat dari peserta lokal. 

    Termasuk bank sentral yang saat ini memegang seperempat dari total penerbitan yang beredar, dibandingkan dengan 10 persen pada akhir 2019. Rupiah tidak dapat menguat meskipun terjadi koreksi tajam pada dolar Amerika Serikat (AS) global.

    “Rupiah terhadap USD tetap berada di kisaran Rp 16.400 pekan ini. Mempertahankan posisinya sebagai salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan. Mengingat ekspektasi kami bahwa bias penguatan dolar akan berlanjut bulan ini dan kuartal berikutnya, rupiah kemungkinan akan tetap tertekan.,” ungkap Radhika, Sabtu (15/3).

  • Trump Bekukan Media yang Didanai Pemerintah AS, Termasuk Voice of America

    Trump Bekukan Media yang Didanai Pemerintah AS, Termasuk Voice of America

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi cuti kepada jurnalis di Voice of America dan lembaga penyiaran lain yang didanai AS. Dia tiba-tiba membekukan media yang telah berdiri selama puluhan tahun yang telah lama dianggap penting untuk melawan serangan informasi Rusia dan China.

    Dilansir AFP, Minggu (16/3/2025), ratusan staf di VOA, Radio Free Asia, Radio Free Europe, dan media lain menerima email akhir pekan yang isinya menyatakan mereka akan dilarang masuk ke kantor dan harus menyerahkan kartu pers serta perlengkapan yang disediakan kantor.

    Trump, yang telah mengecam keras badan bantuan global AS dan Departemen Pendidikan, pada hari Jumat mengeluarkan perintah eksekutif yang mencantumkan Badan Media Global AS sebagai salah satu ‘elemen birokrasi federal yang telah ditetapkan presiden sebagai tidak diperlukan’.

    Pendukung Trump yang bersemangat dan ditugaskan memimpin badan media tersebut, Kari Lake, mengatakan dalam email kepada media tersebut bahwa uang hibah federal tidak lagi melaksanakan prioritas badan tersebut. Gedung Putih mengatakan pemotongan itu dilakukan agar para pembayar pajak tidak lagi terikat pada ‘propaganda radikal’ yang menandai perubahan nada dramatis terhadap jaringan media dengan tujuan memperluas pengaruh AS di luar negeri.

    Pejabat pers Gedung Putih Harrison Fields menulis ‘selamat tinggal’ di X dalam 20 bahasa, sebuah sindiran terhadap liputan multibahasa media tersebut. Direktur VOA Michael Abramowitz mengatakan dia termasuk di antara 1.300 staf yang diberhentikan pada hari Sabtu (15/3).

    “VOA membutuhkan reformasi yang matang, dan kami telah membuat kemajuan dalam hal itu. Namun tindakan hari ini akan membuat Voice of America tidak dapat melaksanakan misi vitalnya,” katanya di Facebook yang mencatat bahwa liputannya — dalam 48 bahasa — telah menjangkau 360 juta orang setiap minggu.

    “Para ayatollah Iran, pemimpin komunis China, dan para otokrat di Moskow dan Minsk akan merayakan kehancuran RFE/RL setelah 75 tahun,” kata pemimpin RFE, Stephen Capus, dalam sebuah pernyataan.

    Media yang didanai AS telah mengubah orientasi mereka sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan menghentikan sebagian besar program yang ditujukan untuk negara-negara Eropa Tengah dan Timur yang baru demokratis dan berfokus pada Rusia dan China. Media yang didanai negara China telah memperluas jangkauan mereka secara tajam selama dekade terakhir, termasuk dengan menawarkan layanan gratis kepada outlet di negara-negara berkembang yang seharusnya membayar kantor berita Barat.

    Kebijakan tersebut telah membuat marah beberapa orang di sekitar Trump, yang telah lama mencela media dan menyarankan agar outlet yang didanai pemerintah mempromosikan kebijakannya. Langkah untuk mengakhiri media yang didanai AS kemungkinan akan menghadapi tantangan, seperti pemotongan besar-besaran Trump lainnya.

    Kongres, bukan presiden, memiliki kekuasaan konstitusional atas keuangan dan Radio Free Asia khususnya telah menikmati dukungan bipartisan di masa lalu. Selain itu, kelompok advokasi Reporters Without Borders mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam kebebasan pers di seluruh dunia dan meniadakan 80 tahun sejarah Amerika dalam mendukung arus informasi yang bebas.

    Gregory Meeks, politikus Demokrat tingkat atas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, dan anggota kongres senior Demokrat Lois Frankel mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa langkah Trump akan menyebabkan kerusakan yang bertahan lama pada upaya AS untuk melawan propaganda di seluruh dunia. Seorang karyawan VOA, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menggambarkan pesan hari Sabtu sebagai ‘contoh sempurna dari kekacauan dan sifat proses yang tidak siap’ dengan staf VOA berasumsi bahwa program yang dijadwalkan dibatalkan tetapi tidak diberitahu secara langsung.

    Seorang karyawan Radio Free Asia berkata hal ini bukan hanya tentang kehilangan penghasilan.

    “Kami memiliki staf dan kontraktor yang takut akan keselamatan mereka. Kami memiliki wartawan yang bekerja di bawah radar di negara-negara otoriter di Asia. Kami memiliki staf di AS yang takut dideportasi jika visa kerja mereka tidak berlaku lagi. Melenyapkan kami dengan goresan pena sungguh mengerikan,” ujar staf tersebut.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu