Negara: Amerika Serikat

  • Khamenei Tolak Ultimatum Trump, Siap Beri Balasan Tegas jika Iran Diserang – Halaman all

    Khamenei Tolak Ultimatum Trump, Siap Beri Balasan Tegas jika Iran Diserang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dengan tegas mengabaikan ancaman Presiden AS Donald Trump terkait potensi adanya serangan dari AS jika kesepakatan nuklir tidak segera tercapai.

    Menurut Khamenei, ancaman Trump tidak akan membuat Teheran takut.

    “Orang Amerika harus tahu bahwa ancaman tidak akan membawa mereka ke mana pun dalam menghadapi Republik Islam,” katanya dalam pidato yang disiarkan secara nasional di Teheran pada Jumat (21/3/2025), dikutip dari Iran Internasional.

    Khamenei berjanji akan memberikan balasan jika negaranya diserang.

    “Jika ada yang melakukan kejahatan terhadap rakyat Iran, mereka akan ditampar dengan keras,” tegas Khamenei.

    Pernyataan Khamenei ini menyusul surat yang dikirim Trump kepada dirinya pada awal bulan ini.

    Dalam surat tersebut Trump menawarkan negosiasi dalam jangka waktu terbatas. 

    Isi Surat Trump ke Khamenei

    Axioos pada Rabu (19/3/2025) mengungkapkan isi surat Presiden AS Donald Trump terhadap pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei yang dikutip dari seorang pejabat AS dan dua sumber yang mengetahui surat tersebut.

    Dalam surat itu, Trump dilaporkan memberi tenggat waktu kepada Iran selama 2 bulan untuk mencapai kesepakatan nuklir baru.

    Namun dalam surat tersebut tidak dituliskan kapan dimulainya tenggat waktu tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.

    Selain berisi ultimatum, surat tersebut juga tampaknya berisi ancaman.

    Trump mengatakan apabila Iran menolak untuk bernegosiasi, maka mereka akan mendapatkan resiko yang cukup besar.

    Resiko yang dimaksud adalah serangan dari AS dan Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.

    Ia menegaskan bahwa dirinya tak ingin adanya negosiasi terbuka.

    Sebagai informasi, surat tersebut dikirimkan ke Khamenei melalui diplomat senior UEA Anwar Gargash pada minggu lalu.

    Teheran mengonfirmasi telah menerima surat tersebut.

    Sebelumnya Iran mengatakan tidak akan langsung menanggapi isi surat tersebut.

    Sementara Khamenei dengan tegas tidak ingin mengikuti saran dari pejabat lain, terutama untuk berunding dengan AS. 

    Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menyarankan bahwa pembicaraan tidak langsung dengan Amerika Serikat dapat dilakukan, mungkin melalui perantara seperti Oman .

    Menurut Araghci, ini adalah cara yang paling tepat agar kedua pihak dapat menemui titik tengah.

    “Ini bukan metode yang aneh, dan telah terjadi berulang kali sepanjang sejarah,” kata Araghchi dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Iran. 

    “Yang penting adalah kemauan untuk bernegosiasi dalam kondisi yang adil dan setara; bentuk apa pun yang diambil tidak menjadi masalah,” tambahnya.

    Akan tetapi, Khamenei dengan tegas menolak saran dari Araghci.

    “Kami tidak pernah menjadi pihak yang memulai konflik,” katanya.

    Akan tetapi, ia berjanji akan memberikan respons tegas terhadap pihak-pihak yang ingin menyerang Iran.

    “Namun, jika seseorang bertindak dengan niat jahat, responsnya akan tegas,” tegasnya.

    Sejak Trump kembali ke menjabat sebagai Presiden AS, pemerintahannya secara konsisten mengatakan bahwa Iran harus dicegah memperoleh senjata nuklir. 

    Akan tetapi, pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan lalu mengatakan bahwa Iran telah mempercepat produksi uraniumnya yang mendekati tingkat senjata.

    Pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, untuk mengekang program nuklirnya karena kekhawatiran negara itu berpotensi mengembangkan senjata nuklir.

    Akan tetapi pada tahun 2018, keadaan berubah.

    Presiden AS Donald Trump saat menjabat sebagai presiden AS  secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.

    Setelah menarik diri, Trump kemudian menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Ayatollah Ali Khamenei dan Donald Trump

  • Dampak Pembubaran Departemen Pendidikan AS oleh Trump: Apa Kata Pakar? – Halaman all

    Dampak Pembubaran Departemen Pendidikan AS oleh Trump: Apa Kata Pakar? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 20 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi menandatangani perintah eksekutif yang memulai proses pembubaran Departemen Pendidikan AS.

    Langkah ini merupakan realisasi dari janji kampanyenya yang mengedepankan pengembalian kewenangan pendidikan ke negara bagian, alih-alih diatur oleh pemerintah pusat.

    Apa Motivasi di Balik Pembubaran Departemen Pendidikan?

    Pembubaran Departemen Pendidikan bukanlah isu baru di kalangan Partai Republik.

    Sejak era Presiden Ronald Reagan pada 1980-an, wacana ini telah muncul sebagai bagian dari dorongan untuk mengurangi campur tangan pemerintah federal dalam pendidikan.

    Dalam pandangannya, sistem pendidikan harus sepenuhnya berada di bawah kendali negara bagian, yang dianggap lebih memahami kebutuhan spesifik daerah mereka.

    Meskipun Departemen Pendidikan tidak secara langsung mengatur kurikulum sekolah, Trump berusaha untuk mengurangi pengaruhnya.

    Salah satu cara yang diambil adalah dengan memotong anggaran dan membatalkan hibah serta kontrak yang sebelumnya telah dijalankan oleh departemen ini.

    Sebagian besar anggaran Departemen Pendidikan digunakan untuk program hibah dan pinjaman federal, termasuk program Title I untuk sekolah di daerah miskin dan program IDEA untuk pendidikan siswa berkebutuhan khusus.

    Bagaimana Reaksi Terhadap Keputusan Ini?

    Keputusan Trump untuk membubarkan Departemen Pendidikan mendapatkan respons yang beragam.

    Kelompok konservatif, terutama pendukung gerakan Make America Great Again, menyambut baik langkah ini.

    Namun, banyak pihak dari kalangan Demokrat mengecam tindakan ini sebagai ancaman bagi pendidikan publik dan bantuan finansial bagi siswa-siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

    Hakeem Jeffries, pemimpin minoritas DPR AS, menegaskan bahwa menutup Departemen Pendidikan akan merugikan jutaan siswa, meningkatkan jumlah murid di kelas, dan mengurangi dana untuk program pendidikan khusus.

    Apakah Pembubaran Departemen Pendidikan Akan Efektif?

    Beberapa pakar menilai bahwa pembubaran Departemen Pendidikan tidak serta merta menyelesaikan masalah birokrasi yang selama ini menjadi kritik Partai Republik.

    Frederick Hess dari American Enterprise Institute menyatakan bahwa kebijakan pendidikan federal sudah diatur dalam undang-undang, sehingga perintah eksekutif saja tidak cukup untuk menghapus kewajiban tersebut. “Jika ingin perubahan mendasar, harus ada revisi undang-undang, bukan hanya membubarkan departemen,” tegasnya.

    Apa Yang Akan Terjadi Selanjutnya?

    Meskipun Kongres masih harus memberikan persetujuan penuh untuk pembubaran Departemen Pendidikan, pemerintahan Trump tetap bisa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kewenangan departemen ini.

    Beberapa kebijakan yang mungkin diterapkan adalah peningkatan penggunaan voucer sekolah, pelibatan lebih banyak pihak swasta dalam pendidikan, serta hak orang tua untuk menentukan materi ajar.

    Trump juga telah menandatangani perintah eksekutif untuk mempromosikan pilihan sekolah dengan mendukung dana publik bagi sekolah swasta dan mencabut pendanaan bagi institusi yang dianggap melakukan indoktrinasi radikal.

     

    Langkah pembubaran Departemen Pendidikan AS yang diambil oleh Trump mencerminkan dorongan ideologis Partai Republik untuk mengurangi campur tangan pemerintah federal dalam pendidikan.

    Sementara dukungan dari kelompok konservatif ada, kritik dari pihak Demokrat serta pakar pendidikan menunjukkan adanya keraguan mengenai dampak langkah ini terhadap pendidikan publik dan keadilan sosial.

    Masa depan pendidikan di AS akan sangat tergantung pada bagaimana Kongres dan masyarakat merespons kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh pemerintahan Trump.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Harus Angkat Kaki dari AS

    Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Harus Angkat Kaki dari AS

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat akan mencabut status hukum sekitar 532 ribu imigran, memberi mereka waktu beberapa minggu untuk meninggalkan negara itu.

    Presiden Donald Trump sebelumnya telah berjanji untuk melaksanakan kampanye deportasi terbesar dalam sejarah AS dan mengendalikan imigrasi, terutama dari negara-negara Amerika Latin.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), perintah pencabutan status hukum tersebut berdampak pada sekitar 532.000 warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela yang datang ke Amerika Serikat di bawah skema yang diluncurkan pada bulan Oktober 2022 oleh pendahulu Trump, Joe Biden, dan diperluas pada bulan Januari tahun berikutnya.

    Mereka akan kehilangan perlindungan hukum mereka 30 hari setelah perintah Departemen Keamanan Dalam Negeri dipublikasikan dalam Federal Register, yang dijadwalkan pada hari Selasa.

    Artinya, para imigran yang disponsori oleh program tersebut “harus meninggalkan Amerika Serikat” paling lambat 24 April mendatang, kecuali mereka telah mendapatkan status imigrasi lain yang memungkinkan mereka untuk tetap tinggal di negara tersebut.

    Welcome.US, yang mendukung orang-orang yang mencari perlindungan di Amerika Serikat, mendesak mereka yang terdampak oleh langkah tersebut untuk “segera” mencari nasihat dari pengacara imigrasi.

    Program Proses untuk Warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela (CHNV), yang diumumkan pada Januari 2023, mengizinkan imigran asal empat negara tersebut masuk ke Amerika Serikat selama dua tahun hingga 30.000 migran per bulan dari keempat negara tersebut, yang memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk.

    Biden memuji rencana tersebut sebagai cara yang “aman dan manusiawi” untuk meredakan tekanan di perbatasan AS-Meksiko yang padat.

    Namun, Departemen Keamanan Dalam Negeri menekankan pada hari Jumat (21/3) waktu setempat, bahwa skema tersebut bersifat “sementara.”

    Trump minggu lalu menerapkan undang-undang masa perang yang langka untuk menerbangkan lebih dari 200 orang yang diduga anggota kelompok geng Venezuela ke El Salvador, yang telah menawarkan untuk memenjarakan para migran dan bahkan warga negara AS dengan potongan harga.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pencuri Telan Anting-anting Berlian Bernilai Rp 12 M, Butuh 12 Hari untuk Keluarkan dari Tubuh – Halaman all

    Pencuri Telan Anting-anting Berlian Bernilai Rp 12 M, Butuh 12 Hari untuk Keluarkan dari Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pencuri perhiasan nekat menelan anting-anting berlian belasan miliaran rupiah yang dicurinya dari toko perhiasan Tiffany & Co.

    Peristiwa itu terjadi di Amerika Serikat, saat detektif menemukan empat anting-anting berlian dari seorang tersangka pencuri dua minggu setelah ia menelannya.

    Dikutip dari Sky News, polisi menyebut anting-anting berlian itu bernilai USD 770.000 atau setara Rp 12,6 miliar.

    Departemen Polisi Orlando pada Jumat (20/3/2025) mengumumkan telah menemukan anting-anting tersebut dari pelaku bernama Gilder.

    Dua pasang anting-anting itu berhasil dikeluarkan dari tubuhnya setelah menghabiskan lebih dari 12 hari di rumah sakit.

    Kronologi Pencurian

    Pencurian itu dilakukan di toko perhiasan Tiffany & Company, di sebuah mal di Orlando, pada 26 Februari 2025.

    Dilansir New York Times, pelaku yang berasal dari Houston itu menggunakan nama samaran “Shawn” dan berpura-pura sebagai perwakilan untuk seorang pemain NBA di Orlando Magic.

    Lalu ia dibawa ke sebuah ruangan pribadi di belakang toko Tiffany & Company.

    Ia kemudian melihat perhiasan tersebut dan tiba-tiba melompat meraih dua pasang anting-anting dan sebuah cincin, menurut surat perintah penangkapan yang diajukan oleh seorang petugas polisi Orlando.

    Pelaku berlari menuju pintu, mendorong dan menarik pegangan pintu saat ia mencoba untuk keluar.

    Namun saat ia berjuang untuk keluar, seorang karyawan menarik cincin tersebut darinya.

    Pelaku berhasil melarikan diri dengan anting-anting tersebut, kata surat perintah itu.

    Dengan menggunakan kamera keamanan dan teknologi pembaca plat nomor, polisi dapat mengidentifikasi mobil yang dikendarai pelaku saat keluar dari mal.

    Malam itu, ia dihentikan karena pelanggaran lalu lintas sekitar lima jam barat laut Orlando, 100 mil barat Tallahassee.

    Sebelum ditangkap, Gilder secara diam-diam “menelan beberapa barang,” kata surat perintah penangkapan tersebut.

    Ketika ia dipindahkan ke penjara di Washington County, Florida, beberapa “benda asing,” yang diyakini sebagai anting-anting berlian, muncul dalam gambar sinar-X, kata pihak berwenang.

    Saat diamankan, tersangka terdengar mengatakan: “Seharusnya saya membuangnya dari jendela” dan bertanya kepada staf penjara: “Apakah saya akan dikenakan tuduhan atas apa yang ada di perut saya?”, menurut laporan penangkapan.

    (Tribunnews.com)

  • Apple Bakar Uang Rp 16,5 Triliun Setahun, Bisnis Anjlok Parah

    Apple Bakar Uang Rp 16,5 Triliun Setahun, Bisnis Anjlok Parah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan streaming Apple TV+ berkinerja sangat buruk sejak diluncurkan 2019. Bahkan, layanan itu kehilangan hampir Rp 16,5 triliun setiap tahunnya.

    Salah satu catatan buruknya adalah film Argylle dengan modal US$200 juta atau Rp 3,3 triliun. Film tersebut dibintang Henry Cavill, Bryce Dallas Howard, serta Dua Lipa.

    Meski bertabur bintang, film tersebut anjlok saat dirilis. Skor di situs IMDB hanya mentok di 5,6/10.

    PhoneArena menuliskan Argylle jadi satu-satunya konten yang tidak menguntungkan yang diproduksi Apple, dikutip Jumat (21/3/2025).

    Selain itu, Apple TV+ juga diketahui terus merugi selama 5 tahun terakhir. Rata-rata lebih dari US$1 miliar (Rp 16,5 triliun) per tahunnya.

    Jumlah penggunanya juga tak terlalu banyak. Sejumlah laporan mengatakan hanya kurang dari 1% dari penonton streaming di Amerika Serikat (AS) yang berlanganan Apple TV+.

    Jumlahnya jauh di belakang dari Netflix sebanyak 8,2% dan Amazon berjumlah 3,5%.

    Dari internal juga tak terdengar kabar baik. Mantan kepala Apple TV+, Peter Stern memilih mengundurkan diri karena kontrol atas konten dan pemasaran yang membuatnya sangat terbatas.

    Kepergiannya pada 2023, membuat Oliver Schusser menjadi bos Apple TV+, selain juga bekerja untuk Apple Music.

    (fab/fab)

  • Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih – Halaman all

    Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan petarung MMA, Conor McGregor mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia.

    Pengumuman ini datang hanya beberapa hari setelah kunjungan kontroversialnya ke Gedung Putih. Di sana ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Dalam unggahan di Instagram, McGregor menyatakan penentangannya terhadap Pakta Migrasi Uni Eropa, yang menurutnya harus diterapkan sepenuhnya oleh Irlandia paling lambat 12 Juni 2026.

    Ia menegaskan bahwa jika terpilih akan mengajukan rancangan undang-undang ini untuk referendum agar rakyat Irlandia yang menentukan.

    “Meskipun saya sangat menentang pakta ini, itu bukan pilihan saya atau pemerintah untuk membuat perjanjian. Itu adalah pilihan rakyat Irlandia! Selalu! Itulah demokrasi sejati!” tulis McGregor dalam unggahannya, seperti dikutip dari TRT Global.

    McGregor juga mempertanyakan mengapa pejabat pemerintah “sangat setuju” dengan pakta migrasi ini dan menyerukan debat publik sebelum diambil keputusan.

    Meski mendapat dukungan dari kelompok sayap kanan dan tokoh seperti Elon Musk serta Andrew Tate, peluang McGregor untuk menjadi Presiden Irlandia diperkirakan sangat kecil.

    Profesor ilmu politik dari Trinity College Dublin, Gail McElroy menyatakan, kemungkinan McGregor mendapatkan dukungan politik yang cukup “hampir nol.”

    Untuk bisa mencalonkan diri, seorang kandidat harus mendapat dukungan dari 20 anggota Oireachtas atau empat dari 31 otoritas lokal di Irlandia.

    Sementara itu, beberapa tokoh politik senior seperti mantan Perdana Menteri Irlandia, Bertie Ahern, dan mantan Komisaris Eropa, Mairead McGuinness, disebut-sebut sebagai kandidat potensial dalam pemilihan yang dijadwalkan berlangsung pada 11 November 2025.

    Kunjungan ke Gedung Putih dan Pertemuan dengan Trump

    Pada Hari St Patrick, McGregor berbicara di ruang pengarahan resmi Gedung Putih sebelum bertemu dengan Donald Trump dan Elon Musk di Ruang Oval.

    Dalam kesempatan itu, ia mengenakan setelan hijau dan menyampaikan kritik terhadap pemerintah Irlandia yang dianggapnya gagal menangani isu-isu domestik.

    Trump telah menyatakan dukungannya terhadap McGregor dengan menyebut sebagai salah satu orang Irlandia favoritnya.

    McGregor pun membalas pujian itu dengan menyebut etos kerja Trump sebagai “inspiratif.”

    Kritik dari Pejabat Irlandia

    Kunjungan McGregor ke Gedung Putih mendapat kecaman dari para pemimpin Irlandia.

    Taoiseach Micheál Martin menyatakan, komentar McGregor “tidak mencerminkan semangat Hari St Patrick atau pandangan masyarakat Irlandia.”

    Simon Harris, Wakil Perdana Menteri Irlandia menegaskan, McGregor tidak memiliki mandat untuk mewakili rakyat Irlandia dan menekankan, kehadirannya di AS bersifat pribadi.

    “Terserah Presiden Trump untuk memutuskan siapa yang diundang ke rumahnya. Tetapi saya ingin memperjelas: Conor McGregor tidak berada di Amerika Serikat untuk mewakili Irlandia atau rakyat Irlandia,” kata Harris, dikutip dari Daily Mail.

    Dugaan Kasus Hukum yang Membayangi

    Selain kariernya di dunia olahraga dan ambisi politiknya, McGregor juga menghadapi berbagai kasus hukum.

    Dua tahun lalu, ia dinyatakan bertanggung jawab dalam kasus perdata atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di sebuah hotel di Dublin pada 2018.

    Juri Pengadilan Tinggi Dublin memberikan ganti rugi kepada korban sebesar hampir 250.000 euro (sekitar Rp 4,4 miliar).

    McGregor telah mengajukan banding atas keputusan ini.

    Kasus lain yang melibatkan McGregor termasuk tuduhan kekerasan seksual di Miami dan insiden di mana ia memukul maskot tim NBA Miami Heat, yang membuat korban harus dibawa ke rumah sakit.

    Pusat Krisis Pemerkosaan Dublin bahkan mengirim surat protes ke Kedutaan Besar AS di Irlandia, menyatakan bahwa kunjungan McGregor ke Gedung Putih “secara efektif menormalkan kekerasan seksual dan meremehkan dampaknya terhadap korban.”

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Harus Angkat Kaki dari AS

    Trump Resmi Cabut Akses Biden ke Informasi Rahasia Negara

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mencabut izin akses informasi rahasia negara milik mantan presiden Joe Biden dan beberapa mantan pejabat senior Gedung Putih dan keamanan nasional.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), daftar nama yang dicabut izinnya untuk melihat rahasia negara tersebut termasuk Biden, anggota keluarganya, dan mantan wakil presiden sekaligus pesaing Trump dalam pemilihan presiden lalu, Kamala Harris.

    Mantan menteri luar negeri Hillary Clinton juga ada dalam daftar tersebut, bersama dengan menteri luar negeri era pemerintahan Biden, Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jacob Sullivan.

    Dalam memorandum kepada para kepala lembaga dan didistribusikan oleh kantor komunikasi Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa para pejabat yang disebutkan namanya, seharusnya tidak lagi diizinkan mengakses materi rahasia. “Dengan ini saya memerintahkan setiap kepala departemen dan lembaga eksekutif … untuk mencabut izin keamanan aktif yang dimiliki oleh orang-orang tersebut,” kata Trump.

    Diketahui bahwa para mantan presiden dan pejabat tinggi yang pernah menjabat di bidang keamanan nasional umumnya tetap diberikan akses terhadap informasi intelijen rahasia, agar bisa memberikan masukan kepada presiden yang menjabat.

    Namun, Trump memutus tradisi ini, terutama terhadap tokoh-tokoh yang dianggap sebagai lawan politiknya. Langkah Trump ini juga mengulang tindakan Biden pada 2021, ketika dia mencabut akses informasi rahasia milik Trump setelah meninggalkan Gedung Putih.

    Trump sendiri pernah diselidiki karena melanggar aturan keamanan selama periode antara masa jabatan pertama dan kedua, dengan menyimpan dokumen rahasia Gedung Putih di resor Mar-a-Lago miliknya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Ribu Botol Benadryl Ditarik di AS, Ada Risiko Keracunan pada Anak

    2 Ribu Botol Benadryl Ditarik di AS, Ada Risiko Keracunan pada Anak

    Jakarta

    Amerika Serikat menarik dua ribuan botol Benadryl cair dari pasaran karena kemasannya dinilai tidak aman, demikian pengumuman Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat (CPSC), pada Kamis (20/2/2025).

    Pihak perusahaan, Arsell Inc juga secara sukarela menarik beberapa obat alergi karena mengandung diphenhydramine, yang menurut UU, harus aman untuk anak-anak berdasarkan Undang-Undang Pengemasan Pencegahan Racun.

    “Kemasan produk tersebut tidak aman untuk anak-anak, sehingga menimbulkan risiko keracunan jika isinya tertelan oleh anak kecil,” tulis CPSC dalam unggahan penarikan online, dikutip dari USA Today.

    Sejauh ini belum ada anak-anak yang dilaporkan jatuh sakit terkait dengan penarikan tersebut.

    Penarikan ini dilakukan terhadap 2.300 botol Benadryl Liquid Elixir 100 mL yang dijual dalam botol plastik bundar berwarna gelap dengan label merah muda dan putih di bagian depannya, bertuliskan “Benadryl” dalam teks biru.

    Produk yang diproduksi di Kanada tersebut dikemas dalam kotak kertas dan memiliki label putih di bagian bawahnya dengan kode berikut yang ditulis dalam teks hitam: “X003VRIGUL.”

    Menurut pengumuman terkait, produk yang ditarik dijual di Amazon.com pada periode Juli 2023 hingga Oktober 2024 dengan harga antara USD 16 dan USD 19.

    Otoritas setempat mewanti-wanti bagi masyarakat yang telanjur membeli produk tersebut, untuk segera membuangnya. Mereka juga berhak melapor ke pihak perusahaan untuk mendapatkan dana kerugian.

    Konsumen harus mengirimkan nomor pesanan Amazon dan foto yang menunjukkan pembuangan Benadryl yang ditarik ke recall@arsellsupport.com.

    “Hanya botolnya yang ditarik, bukan obatnya sendiri, tetapi keduanya harus dibuang,” demikian bunyi penarikan tersebut.

    Siapa pun yang memiliki kekhawatiran risiko tertentu, juga diimbau untuk melapor ke penyedia layanan kesehatan.

    (naf/naf)

  • Trump Umumkan AS Bikin F-47 Fighter Jet, Diklaim Tiada Tanding

    Trump Umumkan AS Bikin F-47 Fighter Jet, Diklaim Tiada Tanding

    Jakarta

    Presiden Donald Trump mengumumkan keputusan Pentagon melanjutkan pengembangan jet tempur Amerika Serikat generasi berikutnya atau keenam, yang diberi nama F-47.

    “Atas arahan saya, Angkatan Udara Amerika Serikat melanjutkan jet tempur generasi keenam pertama di dunia, nomor enam, generasi keenam, tidak ada (jet) yang mendekatinya di dunia dan akan dikenal sebagai F-47,” kata Trump yang dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (22/3/2025).

    Trump mengumumkan Boeing diberi kontrak untuk pesawat tempur AS terbaru itu dan mengungkap versi eksperimental F-47 telah terbang selama hampir lima tahun. Di akhir pemerintahan Trump yang pertama, Angkatan Udara memang mengakui telah menerbangkan prototipe jet skala penuh.

    “Setelah persaingan ketat dan menyeluruh antara beberapa perusahaan kedirgantaraan terkemuka Amerika, Angkatan Udara akan memberi kontrak untuk platform dominasi udara generasi berikutnya ke Boeing,” cetus Trump.

    Hingga saat ini, program tersebut dikenal sebagai Next Generation Air Dominance (NGAD). Namun Trump menyebutnya sebagai F-47. “Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilihat orang sebelumnya dan telah dikerjakan dalam jangka waktu yang lama,” sebutnya.

    Trump berjanji F-47 akan dapat bekerja sama dengan drone atau (UAV), yang merupakan fokus utama militer, terutama karena Ukraina dan Rusia secara efektif memakai drone dalam serangan jarak jauh dan mengalahkan pertahanan udara.

    “Pesawat ini terbang dengan drone. Ia terbang dengan banyak, banyak pesawat tanpa awak, sebanyak yang Anda inginkan. Ini adalah teknologi baru, tapi tidak terbang sendiri. Ia terbang dengan banyak pesawat tanpa awak, sebanyak yang Anda ingin dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh pesawat lain,” klaim Trump.

    Trump juga menggambarkan jet tempur siluman berkecepatan tinggi itu sebagai pesawat paling mematikan yang pernah dibuat.

    Keputusan Angkatan Udara memberikan program F-47 ke Boeing agak mengejutkan, karena Trump berulang kali mengkritik perusahaan itu. Trump pernah mencela Boeing atas kelebihan biaya dan penundaan Air Force One berikutnya. “Kita akan mendapat Air Force One baru jika Boeing dapat menyelesaikannya,” kata Trump bulan Februari.

    Selama beberapa dekade, Boeing memproduksi armada pembom andalan AS, dari B-17 dan B-29 dalam Perang Dunia II hingga B-52 yang dirilis tahun 1960-an dan masih terbang hingga saat ini. Boeing kini memproduksi F-15EX Eagle dan F/A-18 Super Hornet untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Boeing juga membuat X-32 Joint Strike Fighter, yang akhirnya kalah dari Lockheed Martin F-35 Lightning II.

    Program Next Generation Air Dominance dimaksudkan untuk memproduksi jet tempur generasi keenam milik militer AS, yang lebih baru dan lebih canggih daripada Lockheed Martin F-35 Lightning II yang mengalami pembengkakan biaya dan penundaan.

    Di pihak lain, Elon Musk mencela F-35 dan lebih memilih kawanan drone sebagai senjata yang lebih murah dan efektif. “Sementara itu, beberapa orang idiot masih membangun jet tempur berawak seperti F-35,” sindirnya beberapa waktu silam.

    (fyk/fay)

  • UEA Bakal Gelontorkan Investasi ke AS Rp23,1 Kuadriliun Usai Bertemu Trump

    UEA Bakal Gelontorkan Investasi ke AS Rp23,1 Kuadriliun Usai Bertemu Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Emirat Arab akan menginvestasikan US$1,4 triliun atau sekitar Rp23,1 kuadriliun (dalam kurs Rp16.500) di Amerika Serikat selama 10 tahun.

    Untuk diketahui, menurut Gedung Putih pada awal pekan, Presiden Donald Trump bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Tahnoon Bin Zayed Al Nahyan.

    Adapun Penasihat Keamanan Nasional UEA tersebut mengunjungi Washington atas arahan Presiden UEA HH Sheikh Mohamed bin Zayed. Dalam pertemuan tersebut juga para kepala Dana Kekayaan Negara dan perusahaan-perusahaan besar UEA. Setelah pertemuan tersebut, UEA dengan bangga berkomitmen pada kerangka investasi 10 tahun senilai $1,4 triliun dolar di Amerika Serikat.

    “Kerangka baru ini akan secara substansial meningkatkan investasi UEA yang ada dalam ekonomi AS dalam infrastruktur AI, semikonduktor, energi, dan manufaktur Amerika,” tulis Pemerintah AS dalam laman resminya dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Selain itu, MGX, BlackRock, Microsoft, dan Global Infrastructure Partners (GIP) yang berkantor pusat di Abu Dhabi menyambut baik NVIDIA dan xAI dalam kemitraan infrastruktur AI (AIP) yang akan berupaya memobilisasi total investasi hingga US$100 miliar untuk memungkinkan pembangunan pusat data dan infrastruktur energi generasi berikutnya guna mendukung kepemimpinan AI di AS.

    MGX merupakan bagian dari kerajaan Sheikh Tahnoon dengan valuasi US$1,5 triliun yang membentang dari dana kekayaan hingga perusahaan AI G42 bagian dari ambisi teknologi UEA. Dia menjabat sebagai chairman dari usaha-usaha tersebut, serta perusahaan investasi swasta Royal Group dan First Abu Dhabi Bank.

    Kemudian, dana investasi UEA ADQ bersama dengan mitra AS Energy Capital Partners mengumumkan inisiatif yang berfokus pada AS senilai US$25 miliar untuk berinvestasi dalam infrastruktur energi dan pusat data.

    Selain itu, XRG, yang dimiliki oleh ADNOC mengumumkan komitmennya untuk mendukung produksi dan ekspor gas alam AS dengan investasi di fasilitas ekspor LNG Next Decade di Texas.

    “Mereka juga memiliki rencana tambahan untuk melakukan investasi substansial dalam aset AS di seluruh gas, bahan kimia, infrastruktur energi, dan solusi rendah karbon,” tulis Pemerintah AS.

    ADQ dan Orion Resource Partners telah menyetujui kemitraan pertambangan senilai US$1,2 miliar untuk mengamankan pasokan mineral penting.

    “Emirates Global Aluminium berencana untuk berinvestasi di pabrik peleburan aluminium baru pertama di Amerika Serikat dalam 35 tahun, yang akan hampir menggandakan produksi aluminium domestik AS,” tulis Pemerintah AS. 

    Investasi signifikan tersebut menunjukkan hubungan erat antara Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab, serta hubungan yang kuat antara Presiden Trump dan Presiden Sheikh Mohamed.