Negara: Amerika Serikat

  • Bank Terkenal Ini Pernah Salah Transfer Duit Rp 1.335 Kuadriliun ke Nasabah

    Bank Terkenal Ini Pernah Salah Transfer Duit Rp 1.335 Kuadriliun ke Nasabah

    Jakarta

    Bank raksasa asal Amerika Serikat (AS) Citigroup pernah mengalami insiden kesalahan transaksi yang sangat fatal, yakni mentransfer dana pinjaman kredit sebesar US$ 81 triliun atau Rp 1.335 kuadriliun (kurs Rp 16.483/dolar AS) ke rekening salah satu nasabahnya.

    Padahal, jumlah dana yang seharusnya dikirim hanya sebesar US$ 280 atau sekitar Rp 4.615.240. Beruntung kesalahan transaksi ini diketahui satu setengah jam setelahnya, saat perbankan melakukan pembukuan harian, dan segera dilakukan koreksi alias pembatalan pengiriman dana.

    Melansir dari CNBC, Sabtu (5/4/2025), kesalahan transaksi yang terjadi pada April 2024 ini dan pertama kali dilaporkan oleh outlet media Financial Times pada Jumat (28/2) kemarin. Dalam hal ini Bank Citi tidak mengonfirmasi atau memberikan komentar tentang kekeliruan transaksi tersebut.

    Namun bersamaan dengan itu, sebelumnya Citigroup juga sudah melaporkan kasus salah transfer ini kepada Federal Reserve dan Office of the Comptroller of the Currency sebagai kejadian ‘near miss’ atau ‘kesalahan yang hampir terjadi’.

    “Meskipun pembayaran sebesar ini sebenarnya tidak dapat dilakukan, petugas kontrol kami segera mengidentifikasi kesalahan input antara dua akun buku besar Citi, dan kami membatalkan entri tersebut,” kata Citi dalam sebuah pernyataan.

    “Kontrol pencegahan kami juga akan menghentikan dana apa pun yang keluar dari bank. Meskipun tidak ada dampak bagi bank atau klien kami, kejadian ini menggarisbawahi upaya berkelanjutan kami untuk terus menghilangkan proses manual dan mengotomatiskan kontrol melalui Transformasi kami.”

    Insiden ini menambah daftar panjang kesalahan operasional yang menimpa Citigroup dalam beberapa tahun terakhir. Mengingat sepanjang 2024 kemarin bank ini juga melakukan 10 kesalahan transaksi lainnya senilai US$ 1 miliar atau Rp 16,48 triliun.

    Meskipun tidak ada dampak keuangan bagi bank maupun nasabah, Citi mengakui insiden ini menunjukkan pentingnya peningkatan sistem otomatisasi guna mengurangi risiko kesalahan manusia.

    (fdl/fdl)

  • Vietnam Gerak Cepat Lobi-lobi Trump demi Pangkas Tarif 46%

    Vietnam Gerak Cepat Lobi-lobi Trump demi Pangkas Tarif 46%

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji cara pemimpin Vietnam melobi dirinya untuk mengurangi tarif. Dia mengatakan AS dan Vietnam siap membuat kesepakatan soal tarif.

    Dilansir AFP, Sabtu (5/4/2025), Trump mengatakan dirinya melakukan panggilan telepon yang sangat produktif pada Jumat (4/4) dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam.

    Sebagai pusat manufaktur yang menjadikan AS pasar terbesarnya tahun lalu, Vietnam dihantam dengan tarif 46% dari AS. Trump mengatakan Vietnam siap memangkas tarif barang dari AS menjadi nol jika bisa mendapat kesepakatan yang bagus dengan AS.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas Tarif mereka hingga nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS,” kata Trump di Truth Social.

    Trump menyampaikan terima kasih kepada To Lam. Dia mengaku menantikan pertemuan dengan To Lam.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama Negara kita, dan mengatakan saya menantikan pertemuan dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Kesediaan Trump untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Vietnam menyoroti ketidakpastian yang lebih luas atas kebijakan tarifnya, setelah para pejabat bersikeras bahwa pungutan tersebut tidak dapat dinegosiasikan. Vietnam memanfaatkan lokasinya dan tenaga kerja terampil yang murah untuk memposisikan dirinya sebagai pusat manufaktur alternatif bagi China selama perang dagang antara Beijing dan Washington pada masa jabatan pertama Trump.

    Namun kini, merek-merek besar seperti Nike yang memproduksi 50% alas kakinya dan 28% pakaiannya di Vietnam pada tahun 2024 menghadapi biaya yang jauh lebih tinggi yang harus mereka tanggung atau bebankan kepada pelanggan. Raksasa game Jepang Nintendo juga telah mengalihkan sebagian besar produksinya ke Vietnam dan Kamboja dalam beberapa tahun terakhir.

    Nintendo mengatakan mereka menunda prapemesanan konsol game Switch 2 yang sangat dinanti-nantikan, yang akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni. Hal itu dilakukan karena mereka sedang menilai dampak dari tarif Trump terhadap harga produk mereka.

    Lihat juga Video: Grafik Tarif Terbaru untuk 185 Negara, Indonesia Kena 32%

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Balas Kenakan Tarif 34% ke AS, Trump: Mereka Panik!

    China Balas Kenakan Tarif 34% ke AS, Trump: Mereka Panik!

    Washington DC

    China akan mengenakan tarif 34% untuk semua barang dari Amerika Serikat (AS) sebagai balasan usai Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tinggi ke barang asal negeri Tirai Bambu. Trump menganggap China bermain dengan cara yang salah.

    “China bermain salah, mereka panik, satu hal yang tidak mampu mereka lakukan!” tulis Trump dengan huruf kapital di akun media sosialnya seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    Selain soal tarif, Trump juga membanggakan jumlah lapangan kerja di AS yang disebutnya melonjak. Dia mengatakan kebijakannya telah bekerja.

    “Angka pekerjaan yang luar biasa, jauh lebih baik dari yang diharapkan. Itu sudah berhasil. Tetaplah teguh, kita tak boleh kalah!” tulisnya.

    Sebagai informasi, perekrutan di AS melonjak melampaui ekspektasi pada Maret 2025. Departemen Tenaga Kerja AS menyebut ada 228.000 pekerjaan bulan lalu, jauh lebih banyak dari yang diprediksi, yakni 130.000.

    Namun, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,2% dari 4,1% pada bulan Februari. Pendapatan per jam rata-rata tumbuh 0,3% pada Maret menjadi USD 36 atau sedikit meningkat dibanding Februari.

    Sektor yang mengalami penambahan pekerjaan antara lain transportasi, kesehatan, sosial dan perdagangan. Namun, situasi tersebut diperkirakan bisa saja berubah seiring penerapan tarif dan juga pemangkasan anggaran serta pegawai pemerintah.

    Tarif Balasan dari China

    China menganggap kebijakan Trump merusak hak dan kepentingan China. Hal itu yang menjadi pemicu China membalas tarif Trump.

    Sejak kembali berkuasa pada Januari 2025, Trump telah mengenakan dua tahap bea tambahan sebesar 10% pada semua impor dari China, yang menurut Gedung Putih diperlukan untuk membendung aliran fentanil ilegal dari negara itu ke AS. Artinya, barang-barang China yang masuk ke AS akan secara efektif dikenakan tarif sebesar 54%.

    China pun membalas Trump. China akan mengenakan tarif 34% untuk semua barang dari AS mulai 10 April.

    Lihat juga Video Trump Bakal Kurangi Tarif ke China Demi ByteDance Jual TikTok

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Diplomasi Ekonomi, Cara Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump – Halaman all

    Diplomasi Ekonomi, Cara Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia telah melakukan langkah untuk mengantisipasi ketidakpastian perdagangan global seperti yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan mengenakan tarif resiprokal.

    Hal itu dikatakan Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta dalam keterangan, Sabtu (5/4/2025).

    Salah satu langkah antisipasi yang sudah dilakukan adalah diplomasi ekonomi. 

    Menurutnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengambil langkah besar yaitu Indonesia bergabung dengan BRICS—yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    “Kita sudah menjadi anggota BRICS sehingga bisa memudahkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam rangka untuk memperkuat penetrasi market bagi produk-produk kita untuk di ekspor ke negara-negara anggota BRICS tersebut. Seperti itu, kita sudah antisipasi,” jelasnya.

    Adapun Indonesia mampu menghadapi tantangan perang dagang ini karena fundamental makroekonomi domestik yang solid didukung kebijakan mewajibkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) ditempatkan di dalam negeri 100 persen selama 12 bulan guna menopang nilai tukar rupiah.

    “Terlihat dari cadangan devisa kita. Memang jika cadangan devisa kita bisa ditargetkan di kisaran 165 miliar dolar AS. Sejak penerapan kebijakan devisa hasil ekspor sumber daya alam kita, yang memang telah diterapkan 1 Maret pada waktu itu, ya memang semestinya bisa memperkuat cadangan devisa kita ke depannya,” ucap Nafan.

    Dia mengatakan cadangan devisa yang kuat ini pun membuat keadaan saat ini berbeda dengan saat krisis moneter, di mana cadangan devisa Indonesia hanya sekitar 15 miliar dolar AS.

    “Jadi otomatis resiliensi kita juga relatif lebih kuat kalau menurut saya dalam rangka menghadapi ketidakpastian global dan memang salah satunya adalah terkait dengan trade fragmentation yang diterapkan oleh Donald Trump,” kata Nafan.

    Nafan menyebut bahwa selain Tiongkok juga ada India juga yang menjadi powerhouse pertumbuhan ekonomi global, di mana kedua negara itu pertumbuhan ekonominya masih bisa di atas 5%.

    “Jadi memang jauh lebih tinggi juga dibandingkan AS yang hanya sekitar 2%. Jadi memang kita bisa memaksimalkan potensi tersebut dan memperkuat kapasitas dan kapabilitas ekspor kita,” jelas dia.

    “Sebenarnya peluangnya sudah kita ambil. Tinggal kita memaksimalkan diplomasi ekonomi kita Yang memang lebih adaptif. Karena kita juga menerapkan prinsip politik luar negeri bebas dan aktif,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen terhadap hampir semua barang impor yang masuk ke Amerika, Rabu (2/4/2025). 

    Indonesia pun tercantum dalam daftar tarif timbal balik yang diumumkan oleh Trump tersebut.

    Indonesia menerapkan tarif sebesar 64 persen terhadap barang-barang dari Amerika Serikat (AS).

    Kemudian, sebagai respons, AS akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di Amerika.

    Tarif ini akan mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025) mendatang. 

    Trump menyatakan bahwa dana dari penerapan tarif ini akan digunakan untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional.

    Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

    Pengenaan tarif timbal balik ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    Diketahui bahwa Indonesia memiliki sejumlah produk ekspor utama di pasar AS.

    Di antaranya adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang, dan produk-produk perikanan laut.

  • YouTube Shorts Punya Fitur Editor Baru, Makin Siap Saingi TikTok? – Page 3

    YouTube Shorts Punya Fitur Editor Baru, Makin Siap Saingi TikTok? – Page 3

    Seblumnya, YouTube lagi-lagi membuat gebrakan baru buat kreator di Shorts. Fitur Dream Screen yang sebelumnya hanya bisa bikin background gambar, sekarang sudah bisa bikin background video berbasis AI.

    Mengutip TechCrunch, Minggu (24/11/2024), fitur baru YouTube Shorts ini hadir berkat teknologi dari Google DeepMind, Veo, yang mampu membuat klip video 1080p dengan berbagai gaya sinematik. Cara menggunakannya juga mudah. 

    Pengguna hanya tinggal buka kamera Shorts, pilih ikon green screen, lalu klik Dream Screen. Masukan teks seperti “Candy landscape” atau “Magical forest with a stream”, pilih gaya animasinya, dan klik Create.

    Kemudian, pengguna kamu akan menemukan beberapa opsi latar belakang video yang siap dipakai untuk membuat konten makin keren.

    Setelah pilih background video Shorts, pengguna juga bisa langsung rekam video dengan latar tersebut. YouTube mengatakan fitur ini sangat cocok untuk membuat suasana kreatif.

    Tidak hanya itu, ke depannya YouTube juga memilki rencana memberikan fitur membuat klip video mandiri berdurasi enam detik langsung dari Dream Screen.

    Fitur Dream Screen ini sekarang sudah tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Belum diketahui, apakah fitur ini juga akan hadir di negara lain, termasuk Indonesia. 

  • Indonesia Kena 32 Persen, Ekspor Terancam Lesu?

    Indonesia Kena 32 Persen, Ekspor Terancam Lesu?

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah resmi menerapkan tarif impor baru mulai dari tarif timbal balik dan tarif universal untuk barang masuk. Diketahui, untuk tarif universal akan mulai berlaku pada 5 April 2025 dan tarif timbal balik 9 April 2025.

    Berdasarkan tarif impor baru ini, Indonesia kena 32 persen, sedangkan untuk negara ASEAN lainnya yakni Vietnam 46 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Singapura 10 persen, Filipina 7 persen, Laos 48 persen, Brunei 24 persen, Timor Leste 10 persen, Thailand 36 persen, dan Myanmar 44 persen.

    Sebagai informasi, tarif universal 10 persen untuk semua negara dan tarif timbal balik dihitung dari separuh persentase surplus dagang terhadap AS.

    Dampak dari pengenaan tarif impor pada Indonesia adalah daya saing produk ekspor menurun di pasar karena harganya naik.

    Lalu, perlambatan atau penurunan hasil produksi komoditas ekspor akibat penurunan permintaan. Selanjutnya, menurunnya pertumbuhan ekonomi, khususnya pada kuartal mendatang.

    Menurut data Badan Pusat Statistik perdagangan Indonesia-AS pada 2020-2024, angka ekspor terjadi kenaikan dan kestabilan pada 2020 angka menunjukkan 8,25, 2021 11,25, 2022 11,61, 2023 11,28, dan 11,97 pada 2024.

    Sedangkan, untuk angka impor pada 2020 mencapai 18,62, 2021 25,79, 2022 28,18, 2023 23,25, dan 2024 26,31.

    Komoditas ekspor terbesar di Indonesia ke AS menurut data Kementerian Perdagangan per 4 April 2025 adalah 62 kakao dan olahannya, 67 mesin dan perlengkapan, 60 alas kaki pelindung sejenisnya, 58 perangkat semikonduktor, dan 52 telepon dan perangkat telekomunikasi.

    Sebagai informasi, angka ekspor Januari 2025 merupakan hasil pembulatan dalam juta dolar AS.

    Selain itu, sebelumnya telah dikabarkan ada empat negara yang dikecualikan oleh Donald Trump termasuk Rusia dan Korea Utara.

    Atas keputusannya itu, Gedung Putih pun membela keputusan Presiden AS tersebut dari kebijakan tarif impor baru.

    “Kuba, Belarus, Korea Utara, dan Rusia tidak termasuk dalam Pemerintah Eksekutif Tarif Resiprokal karena mereka sudah menghadapi tarif yang sangat tinggi dan sanksi yang telah kami jatuhkan sebelumnya menghalangi perdagangan dengan negara-negara itu,” ucap pejabat Gedung Putih.

    Ia juga mengatakan bahwa Trump baru-baru ini telah mengancam akan menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia.

    Pengecualian terhadap Rusia ini pun menyulut kecaman di media sosial setelah Trump mengumumkan kebijakan tarif baru dan banyak pihak menuduh bahwa ia telah tunduk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ngeri-ngeri Sedap! Ini Dampak Rupiah Melemah Gegara Kebijakan Tarif Trump

    Ngeri-ngeri Sedap! Ini Dampak Rupiah Melemah Gegara Kebijakan Tarif Trump

    Jakarta: Nilai tukar rupiah akhir-akhir ini terasa makin ringkih, apalagi kalau dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat (AS). 
     
    Nah, salah satu penyebab yang bisa bikin rupiah makin lemah datang dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dikenal dengan sebutan Reciprocal Tariff alias tarif resiprokal.
     
    Pada penutupan perdagangan kemarin, mengacu data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.652,5 per dolar. Sedangkan berdasarkan Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp16.554 per USD.

    Apa sih sebenarnya dampak dari melemahnya rupiah? Dan kenapa kebijakan tarif Trump bisa bikin rupiah kepanasan? kita akan siman di artikel ini.

    Apa itu kebijakan tarif resiprokal?
    Kebijakan tarif resiprokal adalah aturan perdagangan yang intinya jika negara lain memberlakukan tarif tinggi pada barang dari AS, maka AS akan melakukan hal yang sama terhadap barang dari negara tersebut.
     
    Kebijakan ini bisa bikin harga barang-barang impor di AS termasuk dari negara berkembang seperti Indonesia jadi lebih mahal. Efek dominonya? Bisa memicu inflasi di AS.
     

    Kenapa inflasi di AS bisa bikin rupiah melemah?
    Melansir Antara, Sabtu, 5 April 2025, menurut Ekonom Indef Fadhil Hasan, inflasi di AS bisa bikin bank sentral mereka, alias The Fed, menaikkan suku bunga.
     
    Kalau suku bunga di AS naik, maka investor global cenderung lari ke aset-aset yang lebih aman dan menguntungkan, seperti obligasi pemerintah AS. Akibatnya, modal yang tadinya parkir di negara berkembang kayak Indonesia bakal keluar alias terjadi capital outflow.
     
    “Untungnya kan sekarang ini kita masih libur, sehingga kita belum mengetahui secara persis setelah adanya kebijakan ini, dalam short term itu gimana dampaknya terhadap nilai tukar rupiah itu, walaupun kemarin kita mengetahui bahwa memang ada sedikit pelemahan, walaupun kemudian katanya kemarin itu ada sedikit menguat kembali,” ucap dia.
    Kalau rupiah melemah, apa dampaknya buat kita?
    Beberapa hal yang kamu harus ketahui jika rupiah terus melemah:

    Harga barang impor naik

    Gadget, barang elektronik, bahkan bahan baku industri yang diimpor bakal makin mahal.

    BBM bisa ikut naik

    Karena Indonesia masih impor minyak, pelemahan rupiah bisa bikin biaya impor BBM naik, dan ini bisa bikin harga jual BBM di dalam negeri ikut naik.

    Utang pemerintah dan swasta membengkak

    Utang dalam dolar otomatis jadi lebih mahal saat dibayar dengan rupiah yang nilainya turun.

    Bisa picu inflasi domestik

    Barang-barang kebutuhan sehari-hari yang ikut naik harganya bisa bikin inflasi melonjak.

    Tertekan dari segala arah

    Fiskal, defisit anggaran, hingga neraca perdagangan bisa kena imbas. Ekonomi bisa makin berat kalau tidak diantisipasi dengan baik.
     
    Kebijakan ekonomi global, sekilas terlihat jauh, tapi dampaknya bisa terasa sampai ke kantong kita. Melemahnya rupiah itu bukan sekadar angka tapi menyangkut daya beli, biaya hidup, hingga nasib utang negara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah Melemah dan Harga Emas Melonjak, Puan Maharani: Lebaran Dulu, Kita Silaturahmi

    Rupiah Melemah dan Harga Emas Melonjak, Puan Maharani: Lebaran Dulu, Kita Silaturahmi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak pernah benar-benar mereda sejak masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, dan kembali memanas dalam era pemerintahan Joe Biden.

    Kini, di bawah pemerintahan baru AS tahun 2025, kebijakan res-shoring dan deglobalisasi makin diperkuat, dengan tarif ekspor baru terhadap semikonduktor, mineral kritis, dan bahkan hasil pertanian.

    Imbas dari perang dagang ini tidak hanya melibatkan AS dan Tiongkok, namun juga pemicu lemahnya nilai tukar rupiah yang bukan sekadar fluktuasi teknikal.

    Namun, ini merupakan dampak struktural dari ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap impor, utang luar negeri, dan ekspor komoditas mentah.

    Sebelumnya, saat penutupan perdagangan Jumat, 28 Maret 2025, mata uang Indonesia semakin tak berharga di hadapan mata uang negeri Uncle Sam. Rupiah melemah 14 poin atau 0,08 persen, menjadi roboh di titik Rp16.676 per dolar AS, ketimbang sehari sebelumnya sebesar Rp16.562 per dolar AS.

    Kemudian dikabarkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan. Pada pembukaan perdagangan pada Kamis, 3 April 2025. Rupiah melemah 0,35 persen ke Rp16.772 dari perdagangan sebelumnya Rp16.713 per dolar AS.

    Saat yang sama, Bank Indonesia mengumumkan telah menghabiskan lebih dari USD 4,2 miliar cadangan devisa hanya dalam dua bulan pertama 2025 untuk melakukan intervensi pasar. Namun, cadangan devisa Indonesia saat ini menurun dari USD 144 miliar (Desember 2024) menjadi USD 135 miliar.

  • Vietnam Siap Buka Pintu Lebar untuk Produk AS dengan Tarif Nol Persen

    Vietnam Siap Buka Pintu Lebar untuk Produk AS dengan Tarif Nol Persen

    Hanoi, Beritasatu.com – Vietnam siap menjalin kerja sama lebih erat dengan Amerika Serikat (AS) dalam rangka menurunkan tarif impor terhadap produk-produk asal AS hingga 0%.

    Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Tô Lâm yang langsung disampaikan kepada Presiden AS Donald Trump dalam percakapan telepon pada Jumat (4/4/2025).

    Dalam pembicaraan itu, turut hadir sejumlah pejabat tinggi Vietnam, seperti Perdana Menteri Phạm Minh Chính, Kepala Kantor Komite Sentral Partai Lê Hoài Trung, dan Wakil Perdana Menteri Hồ Đức Phớc.

    Keduanya menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan bilateral demi kepentingan kedua negara, serta berkontribusi terhadap perdamaian dan pembangunan di kawasan maupun dunia.

    Tô Lâm menyampaikan, Vietnam bersedia melakukan negosiasi agar tarif terhadap produk ekspor AS ke Vietnam bisa diturunkan menjadi 0%. Ia juga mendorong agar AS memberikan perlakuan serupa terhadap produk-produk Vietnam.

    “Vietnam akan terus meningkatkan volume impor dari AS serta menciptakan iklim investasi yang ramah bagi perusahaan-perusahaan asal AS yang ingin menanamkan modal di Vietnam,” ucapnya seperti dikutip dari Vietnamnews, Sabtu (5/4/2025).

    Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan dialog agar komitmen tersebut bisa dituangkan dalam bentuk kesepakatan resmi dalam waktu dekat.

    Pada kesempatan itu, Tô Lâm mengundang Presiden Trump beserta Ibu Negara untuk berkunjung ke Vietnam. Trump menerima undangan tersebut dan menyatakan keinginannya untuk segera bertemu langsung dengan Tô Lâm. Ia juga menitipkan salam hangat kepada para pemimpin serta rakyat Vietnam.

    Panggilan telepon ini berlangsung dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan baru berupa tarif timbal balik terhadap sejumlah negara mitra dagang, termasuk Vietnam, yang dikenakan tarif tinggi hingga 46%.

    Pemerintah Vietnam menyayangkan kebijakan tarif tersebut yang dinilai tidak mencerminkan semangat kerja sama kedua negara. Meski demikian, Vietnam tetap membuka ruang diskusi dengan pihak AS untuk menemukan solusi yang adil dan saling menguntungkan terkait tarif produk pada kedua negara tersebut.

  • iShowSpeed Heran Lihat Canggihnya Mobil China: Bisa Jalan-Parkir Sendiri

    iShowSpeed Heran Lihat Canggihnya Mobil China: Bisa Jalan-Parkir Sendiri

    Jakarta

    Streamer kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Darren Jason Watkins alias iShowSpeed telah mengadakan siaran langsung (livestream) di sejumlah kota di China. Menariknya, dia berkali-kali dibuat terpana dengan teknologi canggih di sana, termasuk mobil lokal yang bisa jalan dan parkir sendiri!

    Disitat dari kanal Youtube resminya, Sabtu (4/4), iShowSpeed melihat dan menjajal sejumlah mobil buatan China saat berkunjung ke kota ‘masa depan’, Chongqing. Dia mula-mula terpukau saat ditunjukkan mobil listrik BYD Yangwang U9. Sebab, kendaraan tersebut mampu parkir otomatis dengan cara berputar.

    “Oh, sial! Ini tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Kok bisa mobilnya bergerak sendiri, sih?” demikian jerit iShowSpeed dari dalam BYD YangWang U9 yang mampu parkir secara otonom tersebut.

    iShowSpeed kepincut mobil China. Foto: Doc. YouTube iShowSpeed.

    iShowSpeed tak berhenti teriak saat kendaraan bergerak. Pria kelahiran 20 tahun lalu itu lantas bertanya, adakah hal lain yang bisa dilakukan mobil tersebut? Si pemandu kemudian menunjukkan fitur lain seperti ‘suspensi terbang’ yang membuat kendaraan seperti melompat.

    “Apa-apaan itu? Keluarkan aku dari mobil ini! Keluarkan! Kendaraan macam apa ini?” teriak iShowSpeed.

    Rasa terkejutnya makin menjadi-jadi saat dia ditunjukkan fitur canggih lain, seperti kendaraan yang bisa menari, menjadi ceper, berjungkat-jungkit dan lainnya. Dia heran, mengapa mobil China bisa secanggih itu?

    “Saya heran, bro. Saya heran. Saya akan membelinya, berapa harganya? Saya mau membelinya sekarang juga,” kata dia.

    iShowSpeed kepincut mobil China. Foto: Doc. YouTube iShowSpeed.

    Sebagai catatan, YangWang U9 menggunakan platform e4 dengan sistem suspensi Disus X dari BYD. Berkat platform dan suspensi itu, mobil ini bisa melaju secara unik dengan tiga roda, melompat bahkan ‘menari’.

    YangWang U9 digerakkan empat motor listrik dengan total tenaga 1.287 daya kuda. Torsi maksimalnya mencapai 1.680 Nm. Motor listriknya bisa berputar hingga kecepatan 21.000 rpm.

    Supercar bertenaga listrik ini menggunakan sistem penggerak semua roda (AWD). Mobil ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga kecepatan 100 km/jam dalam 2,36 detik. BYD mengklaim, YangWang U9 bisa melaju di drag race jarak 400 meter (seperempat mil) dalam 9,78 detik.

    Kecepatan tertinggi resmi YangWang U9 mencapai 309 km/jam. Mobil ini telah diuji di Sirkuit Internasional Shanghai dengan catatan waktu lap 2 menit 17,65 detik.

    (sfn/lth)