Negara: Amerika Serikat

  • Ramalan Terbaru Soal Resesi Dunia dari JP Morgan

    Ramalan Terbaru Soal Resesi Dunia dari JP Morgan

    Jakarta, CNBC Indonesia — Kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Rabu (2/4/2025) membuat banyak pihak pun khawatir akan terjadinya krisis ekonomi global.

    Hal ini juga diungkap oleh perusahaan keuangan terbesar asal AS yakni JPMorgan. Bahkan, JPMorgan meningkatkan peluangnya terhadap resesi AS dan global hingga 60%.

    Naiknya proyeksi resesi global oleh JPMorgan terjadi karena tekanan tarif Trump yang dapat mengancam kepercayaan bisnis dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

    Pemerintahan Trump memberlakukan tarif pada puluhan negara awal pekan ini. Kemudian selang beberapa hari, China membalasnya dengan mengenakan tarif pada barang-barang AS, menambah kekhawatiran tentang meningkatnya perang dagang dan mendatangkan malapetaka pada pasar keuangan global.

    JPMorgan mengatakan pihaknya kini melihat peluang sebesar 60% ekonomi global memasuki resesi pada akhir tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 40%.

    “Kebijakan AS yang disruptif telah diakui sebagai risiko terbesar bagi prospek global sepanjang tahun ini. Kebijakan perdagangan negara tersebut telah berubah menjadi kurang bersahabat bagi bisnis daripada yang diantisipasi,” kata JPMorgan dalam analisisnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    “Dampaknya … kemungkinan akan diperbesar melalui pembalasan (tarif), penurunan sentimen bisnis AS, dan gangguan rantai pasokan,” tambah JPMorgan.

    Para ekonom raksasa perbankan itu menggambarkan tarif “pada tingkat dasar” sebagai peningkatan pajak fungsional atas pembelian barang impor oleh rumah tangga dan bisnis AS.

    Mereka juga mengatakan bahwa peningkatan biaya impor yang disebabkan oleh rencana tarif Trump diperkirakan akan mengakibatkan harga yang lebih tinggi untuk segala hal mulai dari bahan pokok hingga pakaian dan pembelian yang lebih besar seperti mobil serta peralatan.

    Analis JPMorgan mendapati bahwa pengumuman minggu ini, menyusul kenaikan tarif sebelumnya, menaikkan tarif pajak rata-rata AS “sekitar 22% poin menjadi sekitar 24%,” setara dengan sekitar 2,4% dari total nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di negara tersebut.

    “Kenaikan sebesar ini akan setara dengan kenaikan pajak terbesar sejak Perang Dunia II. Dampaknya dapat diperbesar melalui pembalasan, penurunan sentimen bisnis AS, dan gangguan rantai pasokan,” ungkap riset JPMorgan.

    Pasar ekuitas AS menguat dan perkasa pada November 2024, setelah Trump memenangkan masa jabatan kedua di Gedung Putih berkat ekspektasi kebijakan yang ramah bisnis.

    Namun setelah pengumuman tarif Trump pada Januari lalu, tiga bulan ini merupakan tiga bulan yang tidak berkesan bagi indeks-indeks utama Wall Street, dengan indeks acuan S&P 500 turun lebih dari 8% sepanjang tahun ini.

    Harapan Pemangkasan Suku Bunga

    Sementara tarif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global dan AS, beberapa analis memperkirakan hal ini dapat memberi lebih banyak ruang bagi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memangkas suku bunga lebih lanjut guna meningkatkan aktivitas ekonomi.

    JPMorgan mengatakan pihaknya memperkirakan guncangan tarif akan “sedikit diredam” oleh prospek pemotongan suku bunga lebih lanjut.

    (mkh/mkh)

  • Donald Trump Kembali Perpanjang Batas Waktu Larangan TikTok, Sampai Kapan? – Page 3

    Donald Trump Kembali Perpanjang Batas Waktu Larangan TikTok, Sampai Kapan? – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok.

    Namun, baik pihak Microsoft maupun TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rencana akuisisi tersebut.

    Mengutip South China Morning Post, Selasa (28/1/2025), Donald Trump sebelumnya mengatakan, ia sedang berdiskusi dengan beberapa pihak terkait pembelian TikTok.

    Ia memperkirakan keputusan tentang masa depan aplikasi media sosial tersebut akan rampung dalam 30 hari ke depan.

    “Saya telah berbicara dengan banyak orang tentang TikTok dan ada minat yang besar terhadap TikTok,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One selama penerbangan ke Florida.

    TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS sempat menghadapi penutupan sesaat sebelum undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjualnya dengan alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Gedung Putih, pemilik TikTok yang berbasis di China, ByteDance, akan tetap memiliki saham di perusahaan tersebut, tetapi pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle, yang telah menyediakan fondasi infrastruktur Web TikTok, menurut laporan seorang sumber terkait.

    Namun, Trump mengatakan bahwa ia belum berbicara dengan bos Oracle, Larry Ellison terkait pembelian TikTok.

    “Tidak, tidak dengan Oracle. Banyak orang berbicara kepada saya, orang-orang yang sangat penting, tentang pembeliannya dan saya akan membuat keputusan itu mungkin dalam 30 hari ke depan. Kongres telah memberikan waktu 90 hari. Jika kita dapat menyelamatkan TikTok, saya pikir itu akan menjadi hal yang baik,” terang Trump.

  • Tarif 32 Persen AS Bisa Ganggu Surplus Perdagangan Indonesia

    Tarif 32 Persen AS Bisa Ganggu Surplus Perdagangan Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkap kekhawatiran atas langkah Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif impor sebesar 32% terhadap produk Indonesia.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, kebijakan ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap neraca pembayaran nasional, khususnya dalam aspek neraca perdagangan dan arus investasi asing.

    “AS merupakan salah satu mitra dagang paling strategis bagi Indonesia, sekaligus penyumbang valuta asing terbesar. Pada 2024 saja, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 16,8 miliar dengan AS. Ini angka yang sangat besar,” ujar Anindya dalam keterangan resminya, Sabtu (5/4/2025).

    Ia menjelaskan, hampir seluruh ekspor utama Indonesia ke AS mengalami peningkatan tahun lalu, terutama dari sektor manufaktur. Produk seperti peralatan listrik, alas kaki, dan pakaian mendominasi pengiriman ke pasar Negeri Paman Sam dan bukan barang mentah.

    Selama ini, tarif impor yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia berkisar sekitar 10%. Bahkan, beberapa produk konsumsi dikenakan bea masuk nol persen karena fasilitas preferensi dalam skema Generalized System of Preferences (GSP) yang diberikan AS kepada negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Namun, jika tarif 32% dari AS benar-benar diterapkan, menurut Anindya, keunggulan kompetitif Indonesia bisa terkikis. Untuk itu, ia mendorong pemerintah segera menyiapkan langkah antisipatif guna menjaga stabilitas perdagangan.

    “Kita perlu merancang strategi lanjutan, termasuk menyusun ulang pendekatan free trade agreement (FTA) secara lebih selektif. Fokus bisa diarahkan pada satu jenis industri secara vertikal, dari hulu hingga hilir, agar nilai tambah lebih terasa,” tegasnya.

    Selain itu, Indonesia dinilai perlu segera membuka dan memperluas akses ke pasar nontradisional, seperti Asia Tengah, Turki, Afrika, dan Amerika Latin.

    Menurut Anindya, potensi ekspansi ke kawasan ini cukup besar dan dapat menjadi penopang baru bagi ekspor nasional.

    “Perdagangan di ASEAN pun masih perlu diperkuat sebagai cadangan pertumbuhan kawasan,” tambahnya.

    Meski tensi dagang meningkat, Anindya menilai masih terbuka ruang untuk mempertahankan hubungan baik dengan AS.

    “AS tetap membutuhkan pasar untuk produk unggulan mereka, seperti pesawat, peralatan pertahanan, dan LNG. Ini bisa menjadi bahan negosiasi bagi kita dengan menawarkan produk ekspor unggulan Indonesia,” katanya.

    Ia juga menyoroti peluang kerja sama yang bisa dimanfaatkan lewat Inflation Reduction Act (IRA) yang diberlakukan oleh AS. UU ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memasok produk olahan mineral, seperti nikel, selama pengolahannya memenuhi standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang ditetapkan.

    “AS bisa memberikan subsidi bagi impor produk olahan nikel dan mineral lainnya dari Indonesia. Ini dimungkinkan melalui skema Critical Minerals Agreements, dan bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah dalam ekspor ke depan,” tutup Anindya terkait tarif baru AS untuk Indonesia.

  • Dampak Perang Dagang Trump, Masyarakat Tidak Usah Panik, Saatnya Indonesia Bersatu – Halaman all

    Dampak Perang Dagang Trump, Masyarakat Tidak Usah Panik, Saatnya Indonesia Bersatu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo diharapkan sesegera mungkin bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melakukan negoisasi ulang terkait tarif timbal balik AS (resiprokal) ke Indonesia sebesar 32 persen. Tarif ini di luar tarif dasar yang diketok Trump di hari yang sama 10 persen.

    Hal ini disarankan oleh Silfester Matutina, Direktur Merah Putih Institut dan juga Ex Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran Sabtu, 5 April 2025 ketika dimintai tanggapan oleh Media mengenai langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh Indonesia menghadapi Kebijakan Penerapan Tarif Impor oleh Pemerintahan Amerika Serikat tersebut.

    “Yang harus kita garisbawahi bahwa pemberlakuan tarif impor ini dilakukan oleh Presiden Trump kepada hampir 180 Negara kecuali Rusia, Belarus, Kuba dan Korea Utara.Jadi bukan hanya khusus kepada Indonesia, ” ujarnya.

    Menurut dia  ini bukan perang dagang khusus antara Indonesia dan Amerika.

    “Dan ini dilakukan oleh Trump untuk mengamankan ekonomi negaranya tanpa ambil pusing dampak buruk kepada negara negara lainnya juga  iklim ekonomi dan politik dunia,” ujarnya.

    Untuk itu Silfester mengatakan harus sangat hati-hati meresponnya dan tidak perlu panik apalagi ikut ikutan perang dagang dan  bereaksi keras seperti Kanada, China dan lainnya. 

    “Indonesia juga tidak perlu ikut ikutan memboikot produk Amerika. Kita Bangsa Indonesia harus bersatu dan optimis bahwa kita dapat melalui situasi sulit ini dengan baik seperti yang terjadi sewaktu Krisis Moneter tahun 1998 dan Pandemi Covid 19,” ujarnya.

    Kata dia oleh karena itu tidak perlu  menjadi takut dan khawatir sehingga seolah olah akan terjadi krisis ekonomi dan politik di bangsa kita.

    Dan juga sebaiknya kita tetap harus tenang dan mencari solusi yang terbaik untuk sama sama bersatu menghadapinya. 

    Kepada  para pengamat, politisi, Praktisi Ekonomi dan Pengambil Kebijakan hendaknya tidak memberikan pernyataan yang negatif dan pesimistis yang memanaskan situasi dan membuat ketakutan di Bangsa Kita.

    Tentunya kita harus memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Presiden Prabowo dan pihak terkait agar mengambil kebijakan yang cerdas dan terukur sehingga tidak merugikan Indonesia melainkan nantinya malah bisa menguntungkan Indonesia. 

    Untuk itu hal pertama tentunya kita meminta sesegera mungkin Presiden Prabowo langsung menegoisasikan ulang dengan Presiden Trump mengenai Penerapan tarif resiprokal
    ini kepada Indonesia. Hingga tidak merugikan perekonomian kita. Memang sebaiknya Presiden Prabowo yang langsung bertemu,jangan diwakilkan oleh bawahannya karena pengambil keputusan adalah Presiden Amerika Donald Trump langsung dan Presiden Prabowo langsung juga.

    Yang kedua tentunya Indonesia harus melakukan diversifikasi market ekspor bukan hanya ke Amerika atau China melainkan ke negara negara lainnya.

    Yang ketiga tentunya Pemerintah Presiden Prabowo juga harus secepatnya melakukan pertemuan, memberikan kemudahan dan konsolidasi dengan ekportir Indonesia yang terdampak dan pihak terkait lainnya untuk mencari jalan keluar terbaik.

    Dan yang keempat kita harus cerdas mengambil peluang berpindahnya investasi dari negara negara yang dikenakan tarif impor lebih tinggi dari Indonesia seperti Vietnam 46 persen,Kamboja 49% atau China 36%, untuk itu diperlukan stimulus dan relaksasi atas kebijakan Investasi. 

    Yang kelima kita harus benar benar melakukan riset dan survey yang valid mengenai realisasi ekspor dan impor,daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi sehingga kita bisa melakukan program dan rencana yang solutif dan terukur dan tidak bias atas opini opini negatif yang sengaja dihembuskan untuk menghancurkan bangsa kita. 

    Demikian dikatakan oleh Silfester Matutina, Ketum Solidaritas Merah Putih yang juga seorang Pebisnis dan Advokat.

     

  • Ada Kebijakan Tarif Trump, Menteri Widiyanti: Pariwisata Tidak Terganggu – Halaman all

    Ada Kebijakan Tarif Trump, Menteri Widiyanti: Pariwisata Tidak Terganggu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa sektor pariwisata tidak terganggu akibat kebijakan tarif dagang dari Amerika Serikat (AS).

    Pernyataan ini merespons kebijakan ‘Tarif Timbal Balik’ yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap produk impor dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    Widiyanti berujar, Indonesia mampu mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki sektor pariwisata sebagai sumber devisa utama yang bebas dari hambatan perdagangan. Ketika ekspor barang terkena tarif tinggi, lanjut dia, sektor lain bisa menjadi penyeimbang.

    “Pariwisata adalah bentuk ekspor jasa yang tidak terganggu oleh kebijakan tarif dagang. Dengan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, kita dapat menjaga stabilitas Rupiah dan cadangan devisa,” ujar Widiyanti di Jakarta, Sabtu (5/4/2025).

    Widiyanti mengajak para pemangku kepentingan di sektor pariwisata untuk memperhatikan tiga strategi utama dalam menghadapi dinamika perdagangan global. Di antaranya, pariwisata bisa sebagai ekspor jasa penyeimbang.

    “Dengan kekayaan alam, seni budaya, juga kreativitas masyarakat yang ada, Indonesia memiliki potensi inheren pariwisata yang sangat tinggi,” ujarnya.

    Di sisi lain, persebaran 13,9 juta wisatawan mancanegara yang hadir di Indonesia saat ini masih sangat terpusat di destinasi tertentu. Selain itu, kata Widiyanti, perlu dilakukan optimalisasi UMKM dan ekonomi lokal penyedia jasa pariwisata.

    “Langkah ini bertujuan untuk mendistribusikan manfaat ekonomi secara merata dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekspor manufaktur yang terkena dampak tarif,” imbuh Widiyanti.

    Widiyanti juga melihat pentingnya fokus pada pengembangan pariwisata berkualitas tinggi, yakni pariwisata yang tidak hanya mengejar jumlah kunjungan, namun juga mengusahakan pengalaman wisata berkualitas yang menarik pengeluaran berwisata lebih tinggi.

  • Kadin Siap Bertolak ke AS Untuk Jalin Komunikasi Terkait Tarif Trump

    Kadin Siap Bertolak ke AS Untuk Jalin Komunikasi Terkait Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menekankan pentingnya memperkuat komunikasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), terutama di tengah meningkatnya tensi perdagangan global imbas tarif baru Presiden AS Donald Trump.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, salah satu tantangan yang perlu segera diatasi adalah absennya sosok duta besar Indonesia untuk AS.

    “Proses penunjukan duta besar biasanya memakan waktu cukup lama. Karena itu, dibutuhkan figur yang dapat berperan sebagai representative Indonesia untuk menjaga komunikasi strategis antara kedua negara,” ujar Anindya dalam keterangan resminya, Sabtu (5/4/2025).

    Sebagai bentuk inisiatif konkret, Kadin Indonesia akan memaksimalkan jalur yang sudah terjalin lama dengan US Chamber of Commerce.

    “Hubungan kami dengan US Chamber of Commerce selama ini sudah sangat baik. Kami akan menggunakan jalur ini untuk memperkuat komunikasi, terutama terkait isu-isu perdagangan dan investasi,” lanjutnya dalam keterangan terkait penerapan tarif baru Donald Trump.

    Kadin juga dijadwalkan akan bertolak ke AS pada awal Mei 2025 untuk melanjutkan dialog dagang dan diplomasi ekonomi.

    Misi ini menjadi kelanjutan dari kolaborasi yang telah dibangun sebelumnya, termasuk partisipasi Kadin dalam 12th US-Indonesia Investment Summit yang berlangsung pada 26 November 2024 lalu.

    Forum yang diadakan oleh American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia) dan US Chamber of Commerce tersebut mengangkat tema “Golden Indonesia: Charting the Path to 2045” dan digelar di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta.

    Fokus diskusi adalah strategi menuju Indonesia Emas 2045, dengan menyoroti isu-isu seperti peningkatan daya saing global, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan.

    Meskipun tidak ada pertemuan bilateral langsung yang tercatat antara Kadin Indonesia dan US Chamber of Commerce pada kesempatan itu, kehadiran Kadin dalam forum tersebut mencerminkan komitmen kedua pihak dalam menjaga hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan.

    “Ini adalah langkah awal yang penting. Komunikasi yang terbuka dan kolaboratif harus terus diperkuat agar hubungan perdagangan Indonesia-AS tetap solid dan menguntungkan kedua belah pihak,” pungkas Anindya terkait tarif baru Donald Trump.

  • Trump Terapkan Bea Masuk Tinggi ke Produk RI, Ini Saran dari Ketua Komisi XI DPR Misbakhun  – Halaman all

    Trump Terapkan Bea Masuk Tinggi ke Produk RI, Ini Saran dari Ketua Komisi XI DPR Misbakhun  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun memperkirakan kebijakan
    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang tarif bea masuk tambahan baru atas produk luar negeri akan memberikan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia ke AS. 

    Legislator Golkar itu pun mendorong tim ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto segera melakukan konsolidasi menyeluruh demi menghadapi guncangan akibat kebijakan yang kondang dengan sebutan Trump 2.0 tersebut.

    “Konsolidasi itu perlu melibatkan para pemangku kepentingan lainnya. Bagaimanapun pemerintah harus tetap berhati-hati dalam menghitung untung rugi kebijakan tarif baru di AS pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” ujar Misbakhun melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (4/3/2025).

    Menurut Misbakhun, Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah awal yang tepat dengan mengirim Tim Khusus Tingkat Tinggi untuk melobi AS. Dia mengharapkan tim khusus itu segera membawa hasil positif bagi Indonesia.

    “Tentu kita semua berharap pada hasil Tim Khusus ini. Upaya renegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat adalah langkah terbaik,” tuturnya.

    Misbakhun juga membeber data transaksi perdagangan Indonesia – AS pada 2024. Pada tahun lalu,  nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai USD 26,4 milliar.

    Menurut Misbakhun, angka itu setara dengan 9,9 perseb dari total kinerja ekspor nasional Indonesia. “Posisi surplus di pihak Indonesia,” ujarnya.

    Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu juga memerinci soal ekspor Indonesia ke AS yang didominasi industri padat tenaga kerja, seperti tekstil, garmen, alas kaki, minyak sawit (CPO), hingga peralatan elektronik.  Misbakhun pun menduga kebijakan tarif ala Presiden Trump akan memukul industri produk ekspor di Indonesia.

    “Industri-industri tersebut akan mengalami tekanan pada harga mereka di pasar US yang menjadi lebih mahal karena terkena dampak tarif tambahan baru. Untuk bisa bersaing dari sisi harga, produk buatan Indonesia harus makin efisien dalam struktur biaya produksi, sekaligus untuk menjaga kelangsungan usaha mereka,” ulasan Misbakhun.

    Alumnus Sekolah Tinggu Akuntansi Negara (STAN) itu menambahkan dampak tarif tambahan baru di AS pasti akan memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Akibatnya,  perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berorientasi ekspor pasti mengalami tekanan, bahkan bisa berefek ke APBN.

    “Bisa jadi tekanan itu akan memengaruhi struktur laba mereka dan akan memberikan dampak pada pembayaran pajak mereka ke negara. Selama ini kinerja penerimaan negara dari pajak, bea masuk, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sangat dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan faktor harga komoditas dunia. Jadi, target penerimaan negara dalam APBN 2025 harus dihitung ulang,” ujar Misbakhun.

    Peraih gelar doktor ilmu ekonomi itu juga mengutip arahan Presiden Prabowo tentang perbaikan struktural pada berbagai hambatan perekonomian melalui deregulasi ataupun penyederhanaan aturan yang menghambat. Misbakhun meyakini arahan tersebut jika dilaksanakan akan membantu upaya membangun efisiensi perusahaan di Indonesia.

    “Dengan demikian industri kita tidak hanya mampu bertahan di tengah tekanan, tetapi juga menjadi  lebih mampu bersaing di pasar global,” imbuhnya.

    Selain itu, Misbakhun juga mendorong Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kinerja kurs Rupiah terhadap dolar AS (USD). Pimpinan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu memprediksi harga barang di US akan makin mahal, sementara pendapatan pekerja mereka masih tetap sehingga memicu kenaikan inflasi yang saat ini masih relatif tinggi sejak pandemi Covid-19. Misbakhun memperkirakan Bank Sentral AS (The Fed) pasti akan menurunkan tingkat suku bunga  sebagai alat kontrol supaya inflasi bisa dikendalikan.

    “Penurunan tingkat suku bunga The Fed akan menjadi pemicu ketidakpastian lagi sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi akan mengalami koreksi dan itu membuat kekhawatiran pada ketidakpastian baru di pasar uang. Kondisi ini akan memberikan tekanan koreksi negatif pada nilai tukar Rupiah atas USD,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Misbakhun mengingatkan BI melakukan upaya serius dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah atas USD. Menurut dia, jangan sampai tekanan koreksi negatif atas  Rupiah melewati angka psikologis.

    “Pada saat pasar sedang libur Lebaran saat ini adalah waktu yg tepat bagi Bank Indonesia untuk melakukan exercises kebijakan stabilisasi nilai tukar yang paling tepat saat pasar kembali buka,” tambahnya.

    Misbakhun menyebut beberapa poin penting dalam kebijakan baru dari Presiden Trump itu harus diantisipasi sehingga dampak langsung dari kebijakan tarif tambahan  sebesar 32 persen atas produk RI bisa diminimalisasi.

    “Saya yakin Tim Ekonomi di Kabinet Merah Putih di bawah arahan Bapak Presiden Prabowo akan mampu menemukan formula kebijakan yang tepat dan bisa meredam guncangan akibat kebijakan tarif baru Trump,” kata Misbakhun.

  • Gapmmi Waspadai Kenaikan Biaya Produksi Efek Kebijakan Tarif Trump – Halaman all

    Gapmmi Waspadai Kenaikan Biaya Produksi Efek Kebijakan Tarif Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) mewaspadai kenaikan biaya produksi dan penurunan ekspor dampak dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman, menyatakan, Indonesia dan Amerika telah menjalin kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan dan melengkapi kedua belah pihak.

    Amerika merupakan pasar ekspor prioritas untuk beberapa produk unggulan makanan dan minuman dari Indonesia seperti produk kopi, kelapa, kakao, minyak sawit, lemak nabati, produk perikanan dan turunannya.

    “Di sisi lain, industri makanan dan minuman Indonesia mengimpor berbagai bahan baku industri dari Amerika, beberapa diantaranya gandum, kedelai dan susu,” ujar Adhi saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/4/2025).

    Adhi menambahkan hubungan perdagangan ini mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan kelancaran hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika adalah hal yang sangat penting bagi kedua negara.

    Adhi memaparkan, bahwa Gapmmi mengidentifikasi beberapa dampak utama dari tarif ini.

    “Tarif impor akan meningkatkan biaya produksi industri nasional yang menggunakan bahan baku dari Amerika dan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional, serta meningkatkan harga jual produk di Indonesia,” tuturnya.

    Selain itu, diperkirakan tarif yang tinggi dapat menyebabkan penurunan volume ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Amerika serta negara tujuan ekspor lainnya,  yang berdampak negatif pada kinerja dan pertumbuhan industri nasional.

    Kemudian, penurunan ekspor dapat mengancam lapangan kerja di sektor makanan dan minuman di Indonesia, di saat situasi ekonomi yang sedang lesu.

    Pemerintah diminta melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika. Termasuk, menganalisa dampak penerapan tarif secara menyeluruh.

    Adhi berujar, pemerintah harus menciptakan stabilitas perekonomian nasional dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Melakukan penguatan industri nasional, serta mempertahankan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri.

    “Kami mendorong diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika Serikat,” ucap Adhi.

    Sebelumnya, besaran tarif yang dikenakan Trump terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen. Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen.

    Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS memang merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024. Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS. Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati.

  • Presiden Prabowo, Strategist in Chief Indonesia

    Presiden Prabowo, Strategist in Chief Indonesia

    ‘A leader is a reader.’ Seorang pemimpin adalah pembaca. Demikian halnya dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Jakarta (ANTARA) – Pada esensinya perang dagang adalah perang strategi. Bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kebijakan tarif adalah strategi mengembalikan kejayaan industri Amerika yang kurang kompetitif dalam bersaing bebas dengan banyak mitra dagangnya.

    Oleh karena itu, 2 April 2025 disebutnya sebagai deklarasi independensi ekonomi atau liberation day.

    Setiap Presiden adalah “Strategist in Chief” bagi negaranya. Strategi didefinisikan sebagai “a plan of action or policy designed to achieve a major or overall aim.”

    Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata strategi diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

    Dalam konteks pemerintahan, strategi menjadi pondasi penting bagi kemajuan dan stabilitas negara apalagi di tengah dinamika geopolitik, yang penuh ketidakpastian dan persaingan ketat. Keampuhan sebuah strategi sangat ditentukan oleh pengalaman dan kedalaman pemikiran. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang presiden untuk memiliki hobi membaca.

    “A leader is a reader.” Seorang pemimpin adalah pembaca. Demikian halnya dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden kita adalah seorang pembaca. Melalui buku, Presiden Prabowo dengan tekun memperluas dan mempertajam pemikiran strategisnya. Tidak heran, perpustakaan menjadi ruang kerja utama presiden kita.

    Di era adu jitu strategi besar, Presiden Prabowo, sebagai seorang pembaca yang tekun, telah memikirkan dan menyusun berbagai strategi besar untuk bangsa yang ia pimpin, Indonesia.

    Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) berkomitmen untuk terus memperkuat komunikasi publik dan berharap masyarakat juga semakin meningkatkan literasi agar mampu berkontribusi mewujudkan strategi besar dari Presiden Prabowo.

    Penting bagi kita untuk membaca dan memahami dan kembali ke tujuan-tujuan utama dari strategi-strategi besar Presiden kita. Pemahaman publik atas strategi Presiden akan membantu pelaksanaannya. Oleh karena itu baru-baru ini Presiden meminta para pembantunya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi publik.

    Mari kita baca kembali langkah-langkah taktis yang telah diambil pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dalam 150 hari.

    Pertama, memperkokoh demokrasi. Presiden Prabowo melalui para menterinya memastikan tidak ada pengembalian “dwifungsi TNI”. Pemerintah, melalui UU TNI yang baru, justru menjaga supremasi sipil karena memberi batasan terhadap peran TNI aktif hanya pada 14 lembaga yang relevan dengan kemampuan prajurit TNI. Jauh berbeda dengan UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang ABRI yang memberikan ruang sebebas-bebasnya untuk anggota TNI berperan di pemerintahan eksekutif bahkan legislatif.

    Kedua, memantapkan pertahanan negara. Presiden Prabowo memastikan bahwa TNI memiliki peralatan terbaik dan sumber daya yang optimal serta dapat hadir di seluruh teritori NKRI.

    Ketiga, mencapai kemandirian pangan dan energi. Presiden Prabowo memastikan distribusi pupuk yang tepat sasaran, salah satunya dengan membenahi tata kelola pupuk bersubsidi. Pembelian gabah kering ditetapkan Rp6.500/kg untuk memastikan petani tidak rugi. Selain itu ada pembangunan food estate serta pendirian kilang minyak untuk meningkatkan kapasitas produksi energi nasional.

    Keempat, menciptakan lapangan kerja. Melalui berbagai program, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, renovasi dan pembangunan rumah, serta akselerasi hilirisasi industri, Presiden Prabowo berhasil menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Selain itu, beliau menghapus utang macet bagi UMKM dan mendirikan Bank Emas untuk memperkuat ekonomi rakyat. Untuk MBG sendiri, diperkirakan sudah menciptakan lebih dari 40 ribu lapangan kerja baru dari 1028 titik SPPG yang sudah aktif beroperasi, belum termasuk lapangan kerja yang tercipta di mitra kerja, mengingat setiap SPPG memiliki sekurangnya 15 mitra kerja.

    Kelima, memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM). Presiden Prabowo menjalankan berbagai program strategis untuk meningkatkan kualitas SDM dan mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, serta produktif. Mulai dari Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, Pendirian Sekolah Rakyat, Sekolah Unggulan, renovasi puluhan ribu sekolah, pengadaan smart board di ruang-ruang kelas, serta peningkatan tunjangan guru yang langsung disalurkan.

    Keenam, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi. Presiden Prabowo mendirikan BPI Danantara untuk memperkuat hilirisasi 28 komoditas strategis Indonesia, mengurangi ketergantungan pada investasi asing dan memastikan keberlanjutan industri nasional.

    Ketujuh, sejahterakan desa. Presiden Prabowo meningkatkan perputaran uang di tingkat desa melalui program MBG dan Koperasi Desa Merah Putih. Ekonomi desa diprediksi akan tumbuh dan berkembang signifikan dengan perputaran uang yang meningkat dari Rp1 miliar per tahun menjadi Rp8 miliar per tahun.

    Kedelapan, memberantas korupsi. Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya, sesuai dengan Astacita poin ketujuh, memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pemerintah mendukung para penegak hukum untuk mengungkap kasus-kasus korupsi yang diperkirakan merugikan negara hingga ribuan triliun rupiah. Pemahaman publik terhadap strategi-strategi ini akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama, Indonesia maju.

    Presiden Prabowo, sebagai “Strategist in Chief,” terus membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dengan landasan strategi dan ekonomi domestik yang kuat dan jelas. Prabowo memiliki langkah-langkah taktis yang tepat sasaran.

    *) Noudhy Valdryno adalah Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO)

    Copyright © ANTARA 2025

  • Usai Kebijakan Tarif Trump, Pengusaha Tidak Banyak Pilihan Selain Andalkan Permintaan Dalam Negeri – Halaman all

    Usai Kebijakan Tarif Trump, Pengusaha Tidak Banyak Pilihan Selain Andalkan Permintaan Dalam Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai kebijakan tarif impor terbaru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke banyak negara, pengusaha Indonesia tak memiliki pilihan banyak selain mengandalkan permintaan dalam negeri.

    Hal itu diungkap oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam.

    Diketahui, AS memberlakukan kebijakan tarif impor timbal balik atau ‘Reciprocal Tarrifs’ ke Indonesia dan sekian banyak negara lainnya.

    Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik, yaitu bea masuk tambahan sebesar 10 persen yang berlaku 5 April 2025.

    Kemudian, ada tarif tambahan spesifik per negara yang akan berlaku mulai 9 April 2025. Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen.

    “Sekarang tidak banyak pilihan selain mengandalkan permintaan dalam negeri,” kata Bob kepada Tribunnews, Sabtu (5/4/2025).

    Akibat dari itu, ia meminta pemerintah lebih serius menggarap pasar domestik. Bob mendorong agar pembatasan impor bahan baku dan perizinan dipermudah.

    Lalu, barang jadi yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri harus dibatasi impornya karena ini mampu mempengaruhi daya saing produk lokal.

    “Selain itu juga currency harus dijaga dengan membangun kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

    Jika pasar domestik tidak dikembangkan secara serius, industrinya akan terpukul akibat dibanjiri produk impor.

    Produk impor dari negara-negara yang juga terkena tarif Trump diprediksi akan membanjiri RI karena mereka juga mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.

    “Industri padat karya kita akan kembali terpukul karena impor dari negara-negara yang sebelumnya mengekspor ke Amerika Serikat,” ucap Bob.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada pekan ini mengumumkan daftar negara yang dikenai tarif resiprokal untuk produk-produk yang diekspor ke AS. Indonesia termasuk dalam daftar tersebut dengan nilai tarif dikenakan sebesar 32 persen.

    Tarif baru ini memberi tekanan besar pada daya saing ekspor nasional, khususnya ke pasar AS yang menyumbang 38,7 miliar dolar AS ekspor Indonesia pada 2024.

    Langkah Pemerintah RI

    Pemerintah Indonesia akan menghitung dampak dari tarif resiprokal yang dikenakan Amerika Serikat (AS) kepada RI sebesar 32 persen.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32 persen dari basis tarif sebesar 10 persen yang diterapkan AS kepada semua negara dan tarif yang dikenakan AS saat ini.

    Tarif resiprokal oleh AS untuk RI akan mulai berlaku pada 9 April 2025.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pengenaan tarif resiprokal AS ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    Selama ini produk ekspor utama Indonesia di pasar AS antara lain adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut.

    “Pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” kata Susiwijono dikutip dari siaran pers pada Jumat (4/3/2025).

    “Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia,” ujarnya.

    Susiwijono menyebut bahwa sejak awal tahun ini, Pemerintah Indonesia sebenarnya telah mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS.

    Tim lintas kementerian dan lembaga, perwakilan Indonesia di AS, dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS.

    “Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan,” ucap Susiwijono.

    “Termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS,” katanya.

    Sebagai bagian dari negosiasi, Pemerintah Indonesia disebut telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat oleh Pemerintah AS.

    Terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative.

    “Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS,” kata Susiwijono.