Negara: Amerika Serikat

  • Bikin iShowSpeed Tergila-gila, Ini Spesialnya Mobil China YangWang U9

    Bikin iShowSpeed Tergila-gila, Ini Spesialnya Mobil China YangWang U9

    Jakarta

    Streamer asal Amerika Serikat (AS), Darren Jason Watkins alias iShowSpeed dibuat terpukau dengan mobil listrik BYD YangWang U9 saat berkunjung ke Chongqing, China. Bahkan, dia sampai berminat membelinya. Lantas, apa yang membuat kendaraan tersebut spesial?

    Disitat dari kanal YouTube resminya, Sabtu (5/4), iShowSpeed terpukau setelah menjajal langsung YangWang U9 di suatu pelataran parkir. Pemandu lokal yang menemaninya menujukkan teknologi canggih yang dimiliki kendaraan tersebut.

    Mulai dari jalan dan parkir secara otonom, berputar hingga 160 derajat, berjungkat-jungkit dan melakukan gerakan ‘tari’. Bahkan, kendaraan tersebut juga bisa dikendalikan melalui smartphone atau ponsel pintar. Hal itu yang membuat iShowSpeed terpukau hingga minat membelinya.

    “Saya heran, bro. Saya heran. Saya akan membelinya, berapa harganya? Saya mau membelinya sekarang juga,” teriak iShowSpeed dari dalam kendaraan.

    iShowSpeed kepincut mobil China. Foto: Doc. YouTube iShowSpeed.

    Pemandu tersebut menjawab, BYD YangWang U9 punya harga US$ 200 ribu atau sekira Rp 3,3 miliar. Namun, kendaraan itu belum dijual di Amerika Serikat atau Portugal. Sehingga iShowSpeed saat ini belum bisa membelinya.

    BYD YangWang U9 meluncur awal tahun lalu. Ketika itu, kendaraan bergaya supercar tersebut dibanderol 1,68 juta yuan atau sekira Rp 3,8 miliaran. Itulah mengapa, mobil listrik itu masuk jajaran flagship product yang hanya bisa dimiliki kalangan tertentu.

    Apa Spesialnya BYD YangWang U9?

    BYD YangWang U9 menggunakan platform e4 dengan sistem suspensi Disus X dari BYD. Berkat platform dan suspensi itu, mobil ini bisa melaju secara unik dengan tiga roda, melompat bahkan ‘menari’.

    YangWang U9 digerakkan empat motor listrik dengan total tenaga 1.287 daya kuda. Torsi maksimalnya mencapai 1.680 Nm. Motor listriknya bisa berputar hingga kecepatan 21.000 rpm.

    iShowSpeed kepincut mobil China. Foto: Doc. YouTube iShowSpeed.

    Supercar bertenaga listrik ini menggunakan sistem penggerak semua roda (AWD). Mobil ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga kecepatan 100 km/jam dalam 2,36 detik. BYD mengklaim, YangWang U9 bisa melaju di drag race jarak 400 meter (seperempat mil) dalam 9,78 detik.

    Kecepatan tertinggi resmi YangWang U9 mencapai 309 km/jam. Mobil ini telah diuji di Sirkuit Internasional Shanghai dengan catatan waktu lap 2 menit 17,65 detik.

    Tidak seperti mobil listrik kelas atas lain yang menggunakan baterai NCM (nikel kobalt mangan), YangWang U9 mengandalkan baterai lithium iron phosphate (LFP). Mobil ini memanfaatkan baterai tipe Blade yang dikembangkan dan diproduksi BYD.

    Baterai LFP yang terpasang punya kapasitas 80 kWh. Sesuai pengujian CLTC, baterai itu bisa membawa YangWang U9 melaju sejauh 465 km. Mobil ini bisa dicas dari 30 persen hingga 80 persen dalam waktu 10 menit.

    Beralih ke interior, terdapat layar LCD dengan bezel tebal. Di sisi pengemudi ada layar berukuran 10,25 inci. Di tengah ada layar vertikal yang lebih besar dengan ukuran 12,3 inci. Sistem kokpitnya disebut DiLink dan ditenagai chip 5G dan 4nm yang dikembangkan BYD bersama Qualcomm.

    (sfn/lth)

  • Nintendo Tunda Pre-order Switch 2 Gegara Tarif Impor Trump

    Nintendo Tunda Pre-order Switch 2 Gegara Tarif Impor Trump

    Jakarta

    Pre-order Nintendo Switch 2 di Amerika Serikat seharusnya dimulai pada 9 April pekan depan. Namun, Nintendo mengundur jadwal pre-order Switch 2 di AS karena kebijakan tarif impor yang baru saja diumumkan Presiden Donald Trump.

    “Pre-order untuk Nintendo Switch 2 di AS tidak akan dimulai pada 9 April 2025 untuk menilai potensi dampak tarif dan perkembangan kondisi pasar,” kata Nintendo dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (5/5/2025).

    “Nintendo akan memperbarui jadwalnya di kemudian hari. Tanggal peluncuran pada 5 Juni 2025 tidak berubah,” sambungnya.

    Belum diketahui kapan Nintendo akan membuka pre-order Switch 2 di AS. Sepertinya pengunduran ini tidak mempengaruhi jadwal pre-order di negara lain karena menurut laporan Eurogamer sejumlah toko ritel di Inggris sudah membuka pre-order Switch 2.

    Nintendo mengumumkan kehadiran Switch 2 pada 2 April kemarin. Dua jam setelahnya, pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang ditujukan terhadap sejumlah besar negara, termasuk Jepang, China, dan Vietnam.

    Menurut laporan Reuters, Nintendo Switch generasi pertama diproduksi di China dan Vietnam. Kedua negara itu dikenai tarif impor baru masing-masing sebesar 54% dan 46%. Nintendo tidak mengungkap di negara mana konsol barunya akan diproduksi.

    Di Amerika Serikat, Switch 2 dibanderol dengan harga USD 449 untuk konsolnya saja atau USD 499 untuk bundel dengan game Mario Kart World. Konsol genggam ini membawa sejumlah upgrade termasuk layar 7,9 inch 1080p, storage 256GB, dan tombol khusus untuk chat.

    Tidak diketahui apakah harga Switch 2 dan aksesorisnya di AS akan jadi lebih mahal setelah tarif ini berlaku. Harga Switch 2 sendiri sudah lebih mahal dari generasi sebelumnya yang dibanderol USD 299 saat diluncurkan tahun 2017.

    (vmp/vmp)

  • Produsen Sepatu Desak Penyelesaian IEU-CEPA untuk Redam Efek Tarif Trump

    Produsen Sepatu Desak Penyelesaian IEU-CEPA untuk Redam Efek Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) untuk meminimalisir dampak kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

    Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan, kesepakatan tersebut dapat membuat Indonesia memiliki akses pasar alternatif dan mengurangi tarif bea masuk produk alas kaki ke 27 negara Eropa. 

    “Negara pesaing seperti Vietnam dan Bangladesh yang telah memiliki perjanjian serupa,” ujar Eddy dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (5/4/2025). 

    Tak hanya itu, pihaknya juga melihat peluang negosiasi masih terbuka terhadap pemerintah AS. Menurut Eddy, pemerintah harus segera mengirimkan delegasi level tingkat tinggi yang berkompeten dan kredibel ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pemerintah AS.

    “Solusi sebagai akselerasi masalah ini adalah penyelesaian IEU-CEPA yang sudah terhambat 9 tahun,” tegasnya. 

    Dalam catatan Aprisindo, AS merupakan negara tujuan ekspor alas kaki terbesar Indonesia, bahkan selama tahun 2020 – 2022 kinerja ekspor selalu meningkat setiap tahunnya. 

    Pada 2023, terjadi penurunan ekspor ke AS sebesar 26%. Namun, kembali meningkat pada tahun 2024 sebesar 24%. 

    Secara terperinci, pada 2020, nilai ekspor alas kaki ke AS mencapai US$1,3 miliar. Setahun setelahnya naik ke US$2,1 miliar, kemudian naik menjadi US$2,6 miliar pada 2022. 

    Sempat terjadi penurunan pada 2023 ke angka US$1,9 miliar hingga 2024 nilai ekspor naik menjadi US$2,3 miliar. 

    Adapun, pelaku usaha tengah mengkaji secara komprehensif dampak terkait ketentuan tarif baru bea masuk ke AS tersebut dan bekerja sama dengan pemerintah untuk langka-langkah strategis yang diambil dalam rangka mitigasi dampaknya. 

    “Tentu ini akan memiliki dampak yang cukup berat bagi pelaku industri persepatuan, kemampuan anggota Aprisindo waktu berjalan dengan penerapan tarif baru ini perlu waktu untuk menyesuaikan dengan situasi dan keadaan dari kebijkan ini,” tuturnya. 

    Presiden AS Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif tentang tarif timbal balik yang mengenakan bea masuk tambahan berkisar antara 10% yang akan berlaku mulai 5 April 2025, sedangkan tarif tambahan spesifik per negara akan berlaku mulai 9 April 2025. 

    Adapun, tambahan tarif untuk Indonesia, sesuai dengan Lampiran I dari Eksekutif tersebut, adalah sebesar 32% dengan total menjadi 42%.

  • Pengusaha Khawatir RI Kebanjiran Impor Keramik India Gegara Tarif Trump

    Pengusaha Khawatir RI Kebanjiran Impor Keramik India Gegara Tarif Trump

    Jakarta

    Pengusaha keramik khawatir Indonesia kebanjiran impor dari negara yang terdampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengkhawatirkan banjirnya produk keramik dari India yang selama ini menjadi eksportir keramik terbesar di AS.

    “Asaki mengharapkan atensi pemerintah melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri yang mana menjadi ancaman sasaran pengalihan ekspor atau tempat pembuangan bagi produk-produk negara lain yang tidak bisa tembus pasar AS pasca diterapkan Tarif Resiprokal tersebut,” kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto dalam keterangannya, Kamis (5/4/2025).

    Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah melakukan negosiasi tarif impor yang diberlakukan untuk Indonesia. Menurutnya, untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dan AS, ada potensi Indonesia melakukan impor gas alam cair yang besar dari AS.

    “Di mana saat ini Industri Keramik Nasional mengalami gangguan supply gas dan mahalnya harga regasifikasi gas US$ 16,77/MMBTU. Ini saatnya Indonesia membuka keran impor gas,” tuturnya.

    Edy mengatakan pengusaha juga tidak keberatan jika di dalam negosiasi dengan AS, bea masuk impor keramik dari AS yang saat ini 5% dibebaskan atau (0%) karena selama ini tidak melakukan praktik kecurangan seperti dumping.

    “Produk keramik nasional tidak kalah berdaya saing terhadap produk keramik buatan AS,” ucapnya.

    Sementara terkait dengan tarif impor Trump disebabkan oleh kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Edy menilai kebijakan itu perlu dipertahankan.

    “Sertifikasi TKDN telah terbukti efektif membantu penyerapan produk dalam negeri bagi Industri Keramik Nasional,” pungkasnya.

    (ada/ara)

  • Netanyahu Bertemu Trump: Strategi Menghadapi Tarif Impor 17 Persen – Halaman all

    Netanyahu Bertemu Trump: Strategi Menghadapi Tarif Impor 17 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel kini berada dalam situasi yang cukup sulit setelah terpapar tarif impor baru sebesar 17 persen yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

    Dalam upaya untuk mengatasi dampak dari kebijakan ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan negosiasi dengan pihak Gedung Putih untuk mencari kemungkinan pengurangan tarif tersebut.

    Apa Dampak dari Kebijakan Tarif Trump?

    Israel, yang dikenal sebagai sekutu dekat Amerika Serikat, mendapati dirinya terjerat dalam kebijakan perdagangan yang ketat.

    Trump tidak menunjukkan tanda-tanda melunak, bahkan kebijakan tarif baru ini diumumkan hanya sehari setelah Israel mencabut semua bea masuk atas impor dari AS.

    Asosiasi Produsen Israel (MAI) menggambarkan keputusan ini sebagai “sangat mengejutkan”, karena menimbulkan tantangan besar bagi perekonomian negara tersebut.

    Menyikapi situasi ini, pemerintah Israel berusaha keras untuk berkomunikasi dengan otoritas AS, dengan harapan bisa mendapatkan pengecualian dari tarif yang dikenakan.

    Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menegaskan bahwa Kementerian Keuangan sedang melakukan dialog dengan pemerintah AS untuk memperkecil dampak dari tarif impor baru ini.

    Siapa yang Terlibat dalam Negosiasi?

    Untuk mempercepat proses negosiasi, Netanyahu dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Trump di Gedung Putih pada 6 Februari 2025.

    Menariknya, kunjungan ini menjadikan Netanyahu sebagai pemimpin asing pertama yang mencoba melakukan negosiasi langsung mengenai tarif impor dengan Presiden Trump.

    Sumber-sumber yang mengetahui rencana tersebut menyebutkan bahwa selain membahas tarif, kunjungan Netanyahu juga akan berfokus pada masalah Gaza dan isu-isu lain di kawasan tersebut.

    Mengapa Trump Memberlakukan Tarif Impor Ini?

    Donald Trump menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi defisit perdagangan AS, melindungi industri dalam negeri, dan memperbaiki keseimbangan perdagangan dengan negara lain.

    Data yang ada menunjukkan defisit perdagangan AS mencapai 12 triliun dollar AS dengan 92 negara pada tahun 2024, yang menurut Trump, adalah situasi darurat nasional.

    Dengan kebijakan ini, Trump berharap dapat meningkatkan pendapatan AS hingga 600 miliar dollar AS per tahun.

    Peter Navarro, penasihat perdagangan Gedung Putih, menambahkan bahwa jika target ini tercapai, ini akan menjadi lonjakan penerimaan pajak terbesar negeri itu sejak Perang Dunia II.

    Dalam situasi yang menegangkan ini, Netanyahu dan pemerintah Israel berupaya untuk mengamankan keuntungan bagi ekonomi mereka, sambil menghadapi tantangan yang datang dari kebijakan perdagangan yang agresif.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Begini Wujud Mobil Listrik China yang Bikin iShowSpeed Tergila-gila

    Begini Wujud Mobil Listrik China yang Bikin iShowSpeed Tergila-gila

    Foto Oto

    YouTube iShowSpeed / Doc. BYD – detikOto

    Sabtu, 05 Apr 2025 18:11 WIB

    Jakarta – Streamer kenamaan asal Amerika Serikat (AS), iShowSpeed dibuat terpukau dengan mobil listrik asal China, BYD YangWang U9. Bagaimana tampang kendaraan tersebut?

  • Tarif Impor Donald Trump: Ancaman bagi Industri Otomotif – Halaman all

    Tarif Impor Donald Trump: Ancaman bagi Industri Otomotif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dampak dari kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, semakin terasa di industri otomotif.

    Terbaru, raksasa otomotif Stellantis mengumumkan pemutusan hubungan kerja sementara terhadap 900 karyawan di pabrik-pabriknya di Amerika Serikat.

    Keputusan ini tidak hanya berimplikasi pada Stellantis, tetapi juga berpengaruh pada perusahaan-perusahaan otomotif lainnya seperti Nissan dan Volkswagen.

    Mengapa Stellantis Memutuskan PHK Sementara?

    Stellantis mengumumkan pemutusan hubungan kerja sementara setelah tarif impor yang tinggi terhadap Kanada dan Meksiko memicu ketidakstabilan di pasar otomotif.

    Kebijakan ini telah menyebabkan “perang dagang,” yang membuat perusahaan harus menghentikan sementara pabrik yang beroperasi di AS.

    Pabrik-pabrik tersebut berfungsi untuk memproduksi sistem transmisi dan stamping untuk diler di Kanada.

    Dalam pengumuman resminya yang dikutip CNN International, Stellantis menjelaskan bahwa meskipun karyawan yang terimbas tidak akan langsung kehilangan gaji berkat kesepakatan kontrak serikat pekerja.

    Meski begitu mereka tetap berisiko kehilangan penghasilan jika pemberhentian produksi di pabrik Meksiko dan Kanada diperpanjang.

    Bagaimana Rencana Perusahaan ke Depan?

    Selain PHK, Stellantis juga merencanakan penutupan pabrik perakitan di Toluca, Meksiko, yang memproduksi Jeep Compass dan Wagoneer S, pada April 2025.

    Sebagai langkah responsif untuk mengurangi kerugian akibat tarif impor, Stellantis menawarkan diskon khusus untuk seluruh lini produk mereka, termasuk Ram, Dodge, dan Chrysler.

    Diskon ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan di tengah kekhawatiran kenaikan harga kendaraan akibat tarif 25 persen.

    Bagaimana Kebijakan Tarif Mempengaruhi Produsen Mobil Lainnya?

    Kebijakan tarif impor juga berdampak signifikan pada produsen mobil Jepang, seperti Nissan.

    Perusahaan ini terpaksa menghentikan penjualan SUV QX50 dan SUV crossover coupe QX55 yang diproduksi di pabrik Aguascalientes, Meksiko.

    Sementara itu, Volkswagen memberi tahu para diler di AS bahwa mereka akan menambah biaya impor untuk mobil yang dikirim dari Eropa dan Meksiko.

    Ini dapat menyebabkan kenaikan harga jual mobil Volkswagen di AS, yang berpotensi mempengaruhi daya beli konsumen.

    Apa yang Dilakukan Produsen Lainnya?

    Di sisi lain, Ford Motor Co dan Hyundai mengambil langkah berbeda.

    Keduanya mengumumkan program diskon untuk kendaraan yang diimpor dari luar AS.

    “Kami tahu konsumen khawatir terhadap potensi kenaikan harga dan kami ingin memberikan stabilitas dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap Jose Munoz, CEO Hyundai.

    Langkah ini diambil untuk menjaga daya tarik harga dan memastikan volume penjualan tetap stabil, meski terjadi perubahan dalam biaya produksi akibat kebijakan tarif.

    Kebijakan tarif impor Trump telah menyebabkan dampak yang mendalam di industri otomotif, dari PHK massal hingga perubahan strategi penjualan oleh produsen mobil.

    Perusahaan harus beradaptasi dengan cepat untuk mengatasi tantangan yang ada, dengan harapan dapat menjaga stabilitas dan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

    Ketidakpastian yang dihasilkan oleh kebijakan ini menuntut perhatian dari semua pemangku kepentingan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi industri otomotif.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tarif Impor Trump, Begini Respons Indonesia dan Negara Asia – Halaman all

    Tarif Impor Trump, Begini Respons Indonesia dan Negara Asia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah di Asia, termasuk Indonesia, India, dan Vietnam, kini tengah melakukan lobi secara intensif kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk meminta pengurangan tarif impor yang baru diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

    Dalam konteks ini, bagaimana respons Indonesia dan negara-negara lain terhadap kebijakan tarif baru ini?

    Apa Dampak Tarif Impor Terhadap Ekspor Indonesia?

    Setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen untuk barang-barang asal Indonesia, pemerintah Indonesia merespons dengan mengirimkan tim lobi tingkat tinggi ke Gedung Putih.

    Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, menyatakan bahwa pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk menyikapi kebijakan tarif baru ini.

    Pemerintah Indonesia juga sedang menghitung dampak dari penerapan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh AS, dan tengah mengkaji berbagai langkah untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.

    Hasan menekankan, “Melalui cara ini pemerintah berharap agar kebijakan tarif Trump tidak berdampak banyak bagi ekspor Indonesia.” Total nilai ekspor Indonesia ke AS pada Februari 2025 mencapai 235 miliar dollar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Bagaimana dengan Negara-Negara Lain di Asia?

    Negara-negara lain di Asia juga tidak tinggal diam.

    India, misalnya, tengah melakukan lobi untuk menuntut pengurangan tarif yang dikenakan sebesar 26 persen.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India sedang mengupayakan penyelesaian cepat melalui Perjanjian Perdagangan Bilateral yang saling menguntungkan dengan AS.

    Di sisi lain, Vietnam menghadapi situasi yang lebih serius dengan tarif impor yang mencapai 46 persen.

    Presiden Vietnam, To Lam, melakukan komunikasi langsung dengan Trump, berharap agar tarif tersebut dapat dikurangi.

    Trump mengkonfirmasi bahwa percakapan dengan To Lam sangat produktif dan menyebutkan bahwa Vietnam bersedia memangkas tarif barang dari AS menjadi nol jika berhasil mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

    Apa Harapan dari Lobi-lobi Ini?

    Dengan berbagai upaya yang dilakukan, baik oleh Indonesia, India, maupun Vietnam, semua negara berharap agar kebijakan tarif baru dari AS tidak menghancurkan potensi ekspor mereka.

    Keberhasilan lobi ini diharapkan dapat memberikan kelonggaran dalam perdagangan dan mendorong hubungan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang.

    Sebagai kesimpulan, persaingan untuk melobi pemerintah AS ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan perdagangan bagi perekonomian negara-negara Asia.

    Dengan total nilai ekspor yang signifikan, negara-negara ini berharap dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan untuk memastikan keberlanjutan perdagangan di kawasan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Nekat Kasih Cola ke Suku Terasing Sentinel, Pria Ini Ditahan

    Nekat Kasih Cola ke Suku Terasing Sentinel, Pria Ini Ditahan

    Jakarta

    Seorang warga Amerika Serikat berakhir ditahan karena kunjungi Suku Sentinel yang terasing dari peradaban manusia modern. Dia berinteraksi dengan memberi cola. Para pakar menyebut tindakannya ‘ceroboh dan idiot’.

    Pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia adalah rumah bagi Suku Sentinel, salah satu suku paling terisolasi di dunia. Masuk ke sini juga ada aturannya, karena itu tindakan Mykhailo Viktorovych Polyakov (24) mendapat teguran dari Departemen Investigasi Kejahatan India setelah mencapai pantai timur laut Pulau Sentinel Utara pada pukul 10 pagi pada tanggal 29 Maret, menurut The New Indian Express.

    Melansir IFLScience, Polyakov dilaporkan berlayar dengan perahu kecil dari pantai Kurma Dera di Pulau Andaman Selatan pada pukul 1 dini hari. Dia memulai perjalanan berbahaya sejauh 38 kilometer menyeberangi lautan.

    Polisi mengatakan ia tiba sambil membawa kelapa dan sekaleng cola sebagai ‘persembahan untuk Suku Sentinel‘. Disebut bahwa ia berlama-lama di perahunya di dekat pantai pulau selama satu jam, membunyikan peluit dengan harapan menarik perhatian Suku Sentinel, tetapi tidak ada tanggapan.

    Setelah melangkah sebentar ke pulau itu selama tidak lebih dari lima menit, ia meletakkan ‘persembahan’-nya di pantai, mengumpulkan sampel pasir, dan merekam video sebelum kembali ke perahunya.

    Sebagai informasi, akses ke Pulau Sentinel Utara dilarang keras oleh otoritas India untuk melindungi Suku Sentinel. Sentinel adalah suku asli yang hidup dalam isolasi sukarela di pulau itu. Mereka adalah orang-orang nomaden, pemburu-pengumpul yang telah tinggal di Pulau Sentinel Utara selama ribuan tahun.

    Berdasarkan laporan dari orang-orang yang mengamati pulau itu dari jauh, diperkirakan ada sekitar 100 orang yang tinggal di pulau itu. Mereka diduga terbagi menjadi tiga kelompok utama.

    Mengingat keterasingan ekstrem mereka dari dunia luar, hampir tidak ada yang diketahui tentang cara hidup mereka.

    Sentinel pernah menjadi berita utama pada tahun 2018 ketika John Allen Chau, seorang misionaris Kristen dari AS, secara ilegal menyusup ke pulau mereka. Ia terbunuh oleh busur dan anak panah. Ada insiden lain pada tahun 2006 ketika dua nelayan India, Sunder Raj dan Pandit Tiwari, telah menambatkan perahu mereka di dekat Pulau Sentinel Utara untuk tidur setelah melakukan perburuan liar di perairan sekitar pulau itu. Perahu mereka hanyut ke darat dan mereka berakhir dibunuh Suku Sentinel.

    Setelah tsunami dahsyat yang mengguncang Samudra Hindia pada bulan Desember 2014, Pantai Nasional India menggunakan helikopter untuk mengintai pulau itu guna melihat apakah masyarakat itu membutuhkan bantuan. Yang mereka lihat hanyalah seorang individu yang mengintai helikopter mereka dan mencoba menyerangnya dengan anak panah.

    “Sungguh tidak masuk akal bahwa seseorang bisa seceroboh dan sebodoh itu. Tindakan orang ini tidak hanya membahayakan nyawanya sendiri, tetapi juga membahayakan nyawa seluruh suku Sentinel. Sudah diketahui umum sekarang bahwa masyarakat yang tidak memiliki kontak dengan orang lain tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum dari luar seperti flu atau campak, yang dapat memusnahkan mereka sepenuhnya,” kata Caroline Pearce, Direktur Survival International, dalam sebuah pernyataan.

    Lebih lanjut, dia menyebut selamatnya dan ditangkapnya pria itu adalah kabar baik. Akan tetapi, kegiatannya sangat mengganggu saat berhasil masuk ke pulau itu sejak awal.

    “Pihak berwenang India memiliki tanggung jawab hukum untuk memastikan bahwa suku Sentinel aman dari misionaris, influencer media sosial, orang-orang yang menangkap ikan secara ilegal di perairan mereka, dan siapa pun yang mungkin mencoba melakukan kontak dengan mereka,” tandasnya.

    (ask/ask)

  • Neraca Dagang Berpotensi Berbalik Defisit Imbas Kenaikan Tarif Trump

    Neraca Dagang Berpotensi Berbalik Defisit Imbas Kenaikan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Neraca perdagangan Indonesia yang tengah menikmati surplus selama 58 bulan terakhir terancam berbalik defisit usai kenaikan tarif bea masuk ke Amerika Serikat yang ditetapkan sebesar 32% mulai 9 April 2025. 

    Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyampaikan kondisi tersebut mungkin terjadi apabila Indonesia gagal negosiasi dengan AS terkait besaran tarif tersebut.  

    “Saya kira kalau dalam jangka waktu 6 bulan belum [berbalik defisit], tetapi setelah itu kalau nanti negosiasinya gagal, bisa jadi defisit,” ujarnya, dikutip pada Sabtu (5/4/2025). 

    Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mencatat surplus US$3,12 miliar atau turun US$0,38 miliar secara bulanan. Dengan begitu, Indonesia mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Tauhid lebih lanjut mencontohkan bahwa potensi itu sangat mungkin terjadi karena sejumlah komoditas yang sebelumnya dikenakan tarif rendah, harus menghadapi tarif 32%. 

    Sebagai contoh, tarif impor untuk alas kaki yang sebelumnya hanya sebesar 1,7%, dengan adanya tarif resiprokal ini akan mengerek tarifnya hingga 30 kali lipat. 

    Untuk diketahui, AS merupakan penyumbang surplus terbesar terhadap neraca perdagangan Indonesia. Dengan kata lain, AS lebih banyak melakukan impor dari Indonesia ketimbang ekspor. 

    Secara kumulatif atau periode Januari-Februari 2025, perdagangan Indonesia dengan AS menghasilkan surplus senilai US$3,14 miliar. 

    Utamanya, surplus berasal dari komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) yang surplus US$577 juta. Kemudian komoditas pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) dengan surplus US$433,3 juta serta alas kaki (HS 64) senilai US$407,7 juta. 

    Pangsa pasar ekspor Indonesia kepada AS pun tercatat sebesar 11,26%. Lebih rendah dari China yang sebesar 20,6%, Asean 21,71%, maupun negara lainnya yang mencakup 31,34%. 

    Sejalan dengan hal tersebut, Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengestimasikan rangkaian tarif ini dapat mengurangi surplus perdagangan Indonesia menuju kisaran US$700 juta hingga US$900 juta, dari posisi surplus terakhir pada Februari 2025. 

    “Hal ini dapat meningkatkan defisit neraca transaksi berjalan tahun 2019 menjadi 0,9% dari PDB [batas atas dari kisaran target 0,5%-1,3% dari BI],” ujarnya dalam keterangan resmi. 

    Satria, sapaannya, turut mewaspadai langkah-langkah pembalasan yang dapat dilakukan oleh negara lain—terkini, baru China yang mengumumkan retaliasi. 

    Masalahnya, jika semakin banyak negara yang menerapkan tarif universal baru, hal ini akan mempengaruhi ekspor Indonesia secara langsung, atau secara tidak langsung melalui melemahnya permintaan global.

    Adapun, pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah melaksanakan Rapat Koordinasi Terbatas secara daring pada Kamis (3/4/2025), bersama sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih. 

    Di mana pemerintahakan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. 

    “Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia,” ujar Airlangga. 

    Meski demikian, belum diketahui apa langkah yang akan diambil dalam menghadapi tarif 32% tersebut.