Negara: Amerika Serikat

  • Rupiah Melorot Sore Ini, di Pasar Spot Turun 1 Persen, Mendekati Rp 17.000 per Dolar AS – Halaman all

    Rupiah Melorot Sore Ini, di Pasar Spot Turun 1 Persen, Mendekati Rp 17.000 per Dolar AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 16.822 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini, Senin (7/4/2025).

    Rupiah sedikit menguat sore ini dibandingkan saat dibuka di pasar spot pagi tadi Rp 16.898 per dolar AS.

    Namun rupiah melemah 1 persen dibandingkan akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.653 per dolar AS.

    Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini.

    Pesso Filipina mencatat pelemahan terdalam yakni 1,08 persen
    Ringgit Malaysia melemah 0,76 persen
    Baht Thailand melemah 0,69 persen
    Rupee India melemah 0,63 persen
    Yuan China melemah 0,40 persen
    Dolar Taiwan melemah 0,35 persen
    Won Korea melemah 0,23% terhadap dolar AS

    Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini.

    Yen Jepang menguat 0,72%, dolar Singapura menguat 0,08 persen, dolar Hong Kong menguat 0,07% terhadap dolar AS.

    Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 102,52, turun dari akhir pekan lalu yang ada di 103,02.

    Berdampak ke Pasar

    Meski rupiah masih bergerak liar di pasar non-deliverable forward (NDF).

    Sentimen eksternal menjadi pemicu utama volatilitas rupiah ini.

    Industri otomotif di Indonesia merupakan salah satu sektor yang banyak mengimpor bahan baku dari seluruh dunia.

    Misal untuk baja, alumunium, plastic, chip, dan lain-lain.

    Dengan pelemahan rupiah terhadap dolar, tentu belanja bahan baku usaha otomotif akan terdampak.

    Terkait hal ini, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara, mengatakan jika pelaku usaha otomotif bisa terpengaruh cukup besar.

    Meski begitu tiap-tiap perusahaan di bawah GAIKINDO memiliki strategi masing-masing dalam memitigasi polemik ini, salah satunya dengan melakukan penyesuaian.

    “Mengenai nilai tukar yang ini dampaknya jangka panjang ya. Tentu tiap-tiap perusahaan punya strategi sendiri yang tidak bisa disatukan satu sama lain. Dan itu ada tahapannya kapan mereka harus melakukan penyesuaian dan kapan harus bertahan,” beber Kukuh kepada Kontan, Minggu (6/4/2025).

    Jika nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah, tentu saja harga impor komponen dan material otomotif akan mengalami kenaikan.

    Kukuh mengatakan jika pihaknya tak akan langsung menaikkan harga jual otomotif di dalam negeri, sebab itu justru akan menurunkan memperburuk kondisi.

    “Tapi di mobil otomotif, kalau kita menaikkan harga itu bukan malah memperbaiki tapi malah memperburuk kondisi karena masyarakat nggak mau beli sebab harganya mahal banget, gitu kan. Itu harus hati-hati sekali di sana,” lanjutnya.

    Adpun pelaku usaha otomotif akan mempersiapkan “bumper/cushion” untuk menjaga harga kendaraan otomotif tetap normal sambil melihat langkah pemerintah dan posisi rupiah terhadap dolar ke depannya.

    “Makanya saya katakan ada cushion ada bumpernya ya. Tapi mungkin tidak bertahan lama. Harus kita lihat perbaikannya seperti apa. Kita pelajari dulu sampai sejauh mana karena saat ini pemerintah kan sedang negosiasi dengan Amerika ya. Tapi yang jelas kita ingin melindungi industri dalam negeri kita,” terang Kukuh.

    Kukuh berharap pemerintah bisa melakukan negosiasi ke AS terkait tarif resiprokal Trump yang dianggap menjadi salah satu penyebab turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

    Ia juga ingin industri otomotif nasional semakin terlindungi.

    Pengaruh Kebijakan Trump?

    Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi berpendapat serangkaian kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa memicu pelemahan rupiah ke level Rp16.900.

    Kebijakan kontroversial Trump dimaksud antara lain mengenakan kenaikan tarif impor sepihak terhadap negara-negara mitra dagangnya yang selama ini mengalami surplus.

    Rupiah diperkirakan akan tertekan oleh tarif timbal balik Trump sebesar 32 persen yang dikhawatirkan juga akan berdampak negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah.

    “Kita melihat bahwa tadi malam dolar mengalami pelemahan yang cukup tajam tapi ini tidak akan berdampak terhadap mata uang rupiah dan IHSG pada pembukaan pasar di hari Senin,” ujar Ibrahim pekan lalu.

    Ibrahim melihat yang terjadi saat ini adalah perang dagang, sehingga tidak lagi membahas masalah pelemahan indeks dolar, tapi permasalahan perang dagang yang membuat fluktuasi IHSG dan rupiah mengalami suatu kelemahan.

    “Selama ini perdagangan Indonesia dengan AS surplus. Ini harus diperhatikan pemerintah,” tuturnya.

    Ibrahim melihat, mata uang rupiah bisa melemah ke level Rp16.900 dalam perdagangan pekan ini.

    Sedangkan, IHSG bisa merosot lebih dalam setelah diumumkannya ‘perang dagang’ oleh Presiden AS Donald Trump.

    “Bisa saja akan menuju di level 16.900 dalam perdagangan di minggu ini. IHSG ada kemungkinan pada saat pembukaan pasar ini akan mengalami penurunan 2-3 persen, berarti dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia,” kata Ibrahim.

    Pada saat perang dagang diumumkan, terjadi fluktuasi, rupiah mengalami pelemahan, IHSG kemungkinan juga terjadi pelemahan. 

    Namun, di luar dugaan, kata Ibrahim, harga emas dunia terus mengalami kenaikan, bahkan menyentuh level 3.180 dolar AS per troy ons.

    “Ada kemungkinan besar dalam minggu depan atau minggu ini level 3.200 dolar AS per troy ons akan tercapai.”

    “Ini cukup luar biasa ya bagi emas karena perang dagang ini membuat investor ketakutan dan mereka kembali mengoleksi emas sebagai safe haven,” tuturnya.

    Sebelumnya, besaran tarif yang dikenakan Trump terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen.

    Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen.

    Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS memang merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024.

    Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS.

    Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati

    Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com

  • Bahas Tarif AS dan Bantuan Myanmar, Solidaritas ASEAN Teruji

    Bahas Tarif AS dan Bantuan Myanmar, Solidaritas ASEAN Teruji

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada Minggu, 6 April 2025. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas sejumlah isu strategis, termasuk tarif resiprokal Amerika Serikat dan bantuan untuk korban gempa bumi di Myanmar.

    Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy dan Sekretaris Pribadi Rizky Irmansyah. Pertemuan dengan PM Anwar berlangsung empat mata. Di malam hari yang sama, Presiden kembali ke Indonesia.

    Sebelum keberangkatan Presiden ke Malaysia, wartawan menanyakan apakah tarif resiprokal dari AS akan menjadi topik pembahasan. Seskab Teddy mengatakan bahwa keduanya akan membicarakan sejumlah isu penting.

    Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari kedua pemimpin mengenai pembahasan tarif tersebut. Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif ini pekan lalu.

    Indonesia dikenai tarif resiprokal sebesar 34%, sedangkan Malaysia sebesar 26%. Negara-negara ASEAN lainnya juga terdampak. Beberapa negara bahkan memutuskan untuk membalas kebijakan tersebut.

    Terlepas dari isu yang dibahas, PM Anwar menegaskan pentingnya menjaga hubungan erat antara kedua negara. “Semoga semangat aidul fitri terus memperkuat hubungan persaudaraan dan kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia atas nama keamanan dan kesejahteraan serantau,” ujarnya.

    Anwar juga menyebut bahwa Presiden Prabowo adalah sahabat lamanya. Sementara itu, Seskab Teddy menyatakan bahwa Presiden sangat menghargai PM Anwar karena lebih senior dan berpengalaman dalam memimpin ASEAN.

    Sebelum pertemuan Prabowo dan Anwar, para pemimpin ASEAN telah berdiskusi melalui sambungan telepon mengenai dampak kebijakan tarif Trump terhadap kawasan.

    Beberapa hari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga telah berkunjung ke Malaysia. Dalam kunjungannya, ia bertemu dengan PM Anwar untuk membahas kebijakan tarif tersebut dan kerja sama bilateral dalam menghadapinya.

    Pekan depan, para menteri ekonomi ASEAN dijadwalkan bertemu untuk menyusun langkah bersama menghadapi situasi ini.

    Sementara itu, Pemerintah Indonesia terus mencermati dampak kebijakan tarif dari AS dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Rp1,6 Triliun Lenyap di Langit Yaman, Houthi Klaim Tembak 3 Drone Tempur AS

    Rp1,6 Triliun Lenyap di Langit Yaman, Houthi Klaim Tembak 3 Drone Tempur AS

    JAKARTA – Pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kelompok bersenjata Houthi di Yaman berhasil menembak jatuh tiga unit drone tempur AS MQ-9 Reaper dalam satu bulan terakhir. Ketiga pesawat tanpa awak tersebut diperkirakan bernilai total hampir US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun.

    Pada 3 April 2025, juru bicara militer Houthi Yahya Saree, mengumumkan bahwa pasukannya telah menjatuhkan sebuah UAV MQ-9 Reaper milik AS yang tengah melakukan misi tempur di wilayah udara provinsi Al Hudaydah. Drone tempur AS tersebut disebut membawa persenjataan dan tengah terlibat dalam aktivitas militer.

    Klaim ini menjadi insiden kedua dalam satu minggu, setelah sebelumnya kelompok Houthi mengeklaim telah menembak jatuh drone tempur AS MQ-9 lainnya pada 31 Maret 2025 di Provinsi Marib.

    Saluran televisi Al Masirah, yang berafiliasi dengan Houthi, merilis rekaman video pada 1 April 2025 yang menunjukkan pesawat tersebut terbakar dan jatuh, disusul dengan cuplikan puing-puing yang memperlihatkan logo Angkatan Udara AS.

    Media Fox News, pada 4 April 2025, mengutip sumber anonim dari kalangan pejabat AS yang membenarkan bahwa Houthi memang telah menembak jatuh drone tempur AS tersebut.

    Ini merupakan MQ-9 ketiga yang dijatuhkan oleh Houthi dalam kurun waktu sebulan, dan yang kedua sejak 15 Maret 2025, bertepatan dengan meningkatnya intensitas serangan udara AS ke wilayah yang dikuasai Houthi.

    Sejak dimulainya Operasi Laut Merah pada Oktober 2023, yang diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, millisi Houthi mengeklaim telah menembak jatuh sebanyak 17 pesawat nirawak MQ-9 milik AS.

    Pihak militer AS sendiri mengakui kehilangan sedikitnya 13 unit, meskipun beberapa sumber di Fox News menyebutkan jumlah yang sesungguhnya bisa mencapai 17 unit.

    Drone tempur AS MQ-9 Reaper, buatan General Atomics, mampu terbang di ketinggian lebih dari 15.000 meter dan beroperasi hingga 24 jam nonstop.

    Menurut laporan Layanan Penelitian Kongres AS, harga satu unit MQ-9 mencapai sekitar US$ 30 juta atau sekitar Rp 496 miliar. Hingga Desember 2024, militer AS diperkirakan memiliki sekitar 230 unit pesawat MQ-9.

    Meski umumnya digunakan untuk pengumpulan data intelijen, drone tempur AS UAV MQ-9 Reaper juga dapat dipersenjatai dengan rudal kendali dan digunakan dalam misi serangan presisi tinggi.

  • Saham Ambruk Berjamaah Gegara Tarif Dagang, Trump Buka Suara Sebut Ini

    Saham Ambruk Berjamaah Gegara Tarif Dagang, Trump Buka Suara Sebut Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mulai buka suara terkait dampak dari kebijakan tarif barunya ke pasar saham global baru-baru ini.

    Trump mengatakan bahwa dia tidak sengaja merekayasa aksi jual pasar saham yang sedang berlangsung, tetapi tidak banyak bicara untuk mencoba mencegahnya.

    “Saya tidak ingin terjadi apa-apa, tetapi terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One, Minggu (6/4/2025) malam waktu setempat, dikutip dari CNBC International.

    Komentar Trump tersebut muncul saat indeks saham berjangka AS anjlok pada Minggu malam, dengan indeks saham berjangka Dow Jones Industrial anjlok 4,1%, mempercepat kerugian yang terjadi sejak Kamis dan Jumat dan mengindikasikan aksi jual lebih lanjut kemungkinan akan terjadi pada Senin pagi waktu setempat.

    Adapun alasan Trump tetap mempertahankan kebijakan tarif barunya yakni karena defisit perdagangan dengan China, meskipun pasar sedang mengalami kesulitan.

    “Kita harus menyelesaikan defisit perdagangan kita dengan China. Kita memiliki defisit perdagangan triliunan dolar dengan China, ratusan miliar dolar per tahun yang kita rugikan dengan China. Dan kecuali kita menyelesaikan masalah itu, saya tidak akan membuat kesepakatan dengannya,” ujar Trump.

    “Saya tetap bersedia bertransaksi dengan China. Tetapi mereka harus menyelesaikan surplus mereka,” tambah Trump.

    Trump menambahkan bahwa ia telah berbicara dengan para pemimpin Eropa dan Asia selama akhir pekan mengenai tarif yang diluncurkan oleh pemerintahannya, yang diharapkan akan berlaku pada pekan mendatang.

    Komentar Trump menggemakan pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang pada Minggu kemarin mengatakan bahwa pemerintah akan tetap teguh dalam rencananya untuk mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang utama AS, bahkan dalam menghadapi aksi jual pasar saham global.

    Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett mengatakan bahwa penurunan pasar saham bukanlah bagian dari strategi yang disengaja.

    Komentar Trump dan tim muncul setelah Trump sendiri membagikan tautan ke sebuah video di akun Truth Social miliknya, yang mengklaim Presiden sengaja menyebabkan pasar anjlok sebagai bagian dari rencana ekonomi yang lebih luas.

    Video tersebut, yang awalnya muncul di TikTok pada bulan Maret, dibagikan oleh Trump pada 4 April, dua hari setelah pengumuman tarifnya.

    (wia)

  • Indonesia Dorong Pembaruan TIFA dengan AS Imbas Tarif Trump

    Indonesia Dorong Pembaruan TIFA dengan AS Imbas Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com –  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah Indonesia akan mendorong pembaruan Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dengan Amerika Serikat (AS) untuk hadapi tarif baru Presiden Donald Trump. Menurutnya, mekanisme TIFA yang telah berlaku sejak 1996 sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ekonomi global saat ini.

    Airlangga menyebut bahwa hasil negosiasi antara Indonesia dan AS nantinya akan dimasukkan dalam TIFA versi terbaru. Ia juga mencontohkan bahwa langkah serupa telah diambil oleh Malaysia.

    “Indonesia dan Malaysia mendorong pembaruan TIFA. Karena TIFA yang ditandatangani pada 1996 secara bilateral sudah banyak isunya yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (7/4/2025).

    Sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat, menyusul kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 2 April 2025 lalu.

    Untuk menanggapi kebijakan tersebut, Indonesia terus melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, serta menjalin komunikasi aktif dengan United States Trade Representative (USTR) guna merumuskan langkah strategis yang tepat.

    Di tingkat kawasan, Indonesia juga telah berkomunikasi dengan sejumlah negara ASEAN yang terdampak kebijakan tarif AS, seperti Malaysia, Singapura, dan Kamboja. Airlangga menegaskan bahwa pendekatan ASEAN akan mengutamakan diplomasi dan negosiasi, bukan aksi balasan.

    “ASEAN akan mengutamakan negosiasi. Jadi ASEAN tidak akan mengambil langkah retaliasi,” tegasnya.

    Airlangga juga menginformasikan bahwa seluruh Menteri Perdagangan ASEAN dijadwalkan bertemu pada 10 April 2025 untuk membahas strategi negosiasi bersama Amerika Serikat.

    Dalam kunjungan ke Kuala Lumpur pada 3 April 2025, Airlangga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia I, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi. 
    Keesokan harinya, ia juga diterima langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, di Putrajaya, didampingi oleh Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI), Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz.

    Airlangga menekankan pentingnya kerja sama antarnegara ASEAN di tengah tantangan global. Ia menyatakan bahwa posisi ASEAN di kawasan Indo-Pasifik sangat strategis dan memiliki potensi besar dalam mendorong penguatan ekonomi regional.

    “Posisi ASEAN di Indo-Pasifik sangat penting. Ini bisa menjadi kekuatan besar untuk memperkuat ekonomi kawasan,” jelas Airlangga dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).

    Ia menegaskan bahwa di tengah gejolak ekonomi global, termasuk dampak dari kebijakan tarif Presiden Trump, suara ASEAN harus lebih solid dan lantang dalam memperjuangkan kepentingan bersama.

  • Ini Daftar Negara yang Kena Tarif Impor AS Lebih Besar dari Indonesia – Page 3

    Ini Daftar Negara yang Kena Tarif Impor AS Lebih Besar dari Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada sejumlah negara Asia Tenggara yang terkena tarif impor ke Amerika Serikat lebih tinggi dari Indonesia. Dia turut melihat peluang dari kondisi itu.

    Diketahui, produk asal Indonesia dikenakan tarif 32 persen. Adapun, kisaran tarif bea masuk baru ke Amerika Serikat (AS) bagi negara Asia Tenggara berkisar 10-49 persen.

    “Nah sebetulnya pengenaan terhadap negara-negara ASEAN juga relatif lebih tinggi dari kita yaitu Vietnam, Kamboja, kemudian juga Thailand. Yang lebih rendah dari kita adalah Malaysia, kemudian Filipina, dan Singapura,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Rinciannya, Kamboja dikenakan tarif 49 persen, Laos terkena 48 persen, Vietnam terkena 46 persen, Myanmar terkena 44 persen, dan Thailand terkena 36 persen.

    Sedangkan, negara dengan tarif lebih rendah dari Indonesia diantaranya, Brunei Darussalam dan Malaysia dengan 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen.

    Menko Airlangga menyoroti sektor makanan dan pakaian hingga alas kaki menjadi yang paling terdampak.

    “Penerapan tarif ini tentunya bagi Indonesia ada beberapa sektor utama yang terkena yaitu food and apparel karena itu juga menjadi andalan ekspor Indonesia. Tadi suara dari Apindo maupun (asosiasi) persepatuan juga kami dengar,” katanya.

    Intip Peluang

    Dia menjelaskan, meski ada risiko tekanan, ternyata masih ada peluang yang terbuka. Mengingat lagi, negara saingan Indonesia di sektor tersebut dikenakan tarif lebih besar dari Indonesia.

    “Namun kompetitor kita di sektor ini apakah itu China, Bangladesh, Vietnam, Kamboja itu bea masuknya di atas kita. Jadi itu juga menjadi pertimbangan, shifting produk itu juga kita perhatikan,” ucap dia.

    “Kemudian juga bagi Indonesia itu another kesempatan juga karena marketnya itu besar di Amerika,” tambah Menko Airlangga.

     

  • RI Tambah Volume Impor dari AS Imbas Tarif 32%, Ini Komoditasnya

    RI Tambah Volume Impor dari AS Imbas Tarif 32%, Ini Komoditasnya

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia berencana menambah volume impor untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul tambahan tarif balasan atau resiprokal 32% dari AS untuk Indonesia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu hal yang menjadi alasan AS menaikkan tarif impornya terhadap Indonesia karena AS mengalami defisit perdagangan terhadap Indonesia sebesar US$ 18 miliar.

    Hal ini menjadi salah satu pokok bahasan dalam rapat koordinasi bersama lebih dari 100 asosiasi pengusaha terkait penerapan tarif perdagangan baru AS. Sektor yang paling terdampak dari kebijakan ini adalah makanan dan pakaian jadi yang merupakan andalan ekspor Indonesia.

    “Terkait dengan tarif dan bagaimana kita meningkatkan impor, arahan Bapak Presiden (Prabowo) bagaimana delta daripada impor ekspor kita yang bisa sampai US$ 18 miliar,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

    Untuk memenuhi defisit tersebut, Airlangga mengatakan, peningkatan volume impor dari AS akan didorong dengan produk-produk yang sudah biasa diimpor seperti gandum, kapas, hingga minyak dan gas (migas).

    Airlangga menambahkan, pihaknya akan mengambil dari 10 produk impor dan ekspor teratas, seperti elektronik, mebel kayu, sepatu, tembaga, hingga emas dari sisi ekspor, dan impor produk semikonduktor.

    Tawaran untuk meningkatkan volume impor ini akan dimasukan ke dalam proposal yang akan digodok Indonesia untuk AS sebagai bagian dari negosiasi. Indonesia juga akan mengkaji perhitungan lainnya untuk memenuhi angka defisit tersebut, salah satunya melalui kebijakan non tariff measures.

    “Ada beberapa yang sedang dikaji pertama tentu kita melihat impor sebetulnya import tariff kita terhadap produk yang diimpor Amerika relatif rendah, 5% bahkan untuk wheat maupun soya bean itu sudah 0%. Hal lain tentu kita akan lihat terkait PPH dan PPN impor,” ujarnya.

    Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, salah satu fokus pemerintah saat ini dalam mengurangi defisit tersebut melalui peningkatan impor. Meski begitu, ia memastikan langkah ini sudah diantisipasi.

    “Itu pasti kita antisipasi dan ini kan tadi juga diskusi dengan asosiasi-asosiasi kita menerima banyak masukan. Pertama adalah kita melihat juga bagaimana kemampuan dari pelaku usaha kita,” kata Febrio.

    “Kalau kita lihat top 10 dari ekspor kita ke Amerika, nomor satu kan elektronik, nomor dua itu TPT, nomor tiga itu sepatu dan sebagainya. Jadi teman-teman pengusaha juga sudah memiliki cara untuk menavigasi ini. Dan ketika mereka melakukan navigasi itu mereka juga berkonsultasi dengan pemerintah,” sambungnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza mengatakan, penambahan volume impor RI untuk sejumlah produk akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi industri dalam negeri.

    “Tentu ini menjadi PR buat industri kita. Tapi ini itu sudah dibahas oleh asosiasi dan asosiasi sudah bahas itu,” kata Fasiol.

    Lihat juga Video: Grafik Tarif Terbaru untuk 185 Negara, Indonesia Kena 32%

    (shc/ara)

  • RI Kirim Tim Negosiasi dengan Tim Trump, Ini Bocoran Mendag

    RI Kirim Tim Negosiasi dengan Tim Trump, Ini Bocoran Mendag

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan Indonesia bakal mengirim tim ekonomi yang untuk bernegosiasi dengan USTR (US Trade Representative) terkait kebijakan pengenaan tarif impor tinggi oleh Amerika Serikat.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto nantinya bakal memimpin tim negosiasi ini.

    “Ya kan kita impor lebih banyak. Tadi disampaikan volumenya kan ditingkatkan, volume impor kita dari impor barang (AS) yang sudah ada tadi,” kata Budi saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Namun, ia tidak khawatir perundingan ini akan membuat produk AS semakin membanjiri pasar domestik RI. Sebaliknya, RI berharap AS mau menegosiasikan ulang kebijakannya. Sebagai gantinya, ketika impor dari AS bertambah, maka impor dari negara lain ditargetkan bisa lebih ditekan.

    “Belum, sekarang lagi diidentifikasi ya. Tadi hasil rapat tadi kita identifikasi semua termasuk tarif dan sebagainya, kebijakannya seperti apa, komoditasnya apa juga, baru kita, 15 besar lah ya kita cek dulu,” sebut Budi.

    Demi mengantisipasi jebloknya pasar ekspor ke AS, maka Indonesia juga perlu mencari negara lain yang berpotensi menjadi pasar ekspor, termasuk Uni Eropa. Pemerintah mengupayakan di Semester I 2025 ini perjanjian dagang tersebut bisa rampung.

    “IEU-CEPA dipercepat. Tadi kan disepakati juga agar segera diselesaikan. [Itu kapan?] Beliau tadi menyampaikan kesepakatannya kan Juni harus selesai. Jadi kita juga harus punya pasar baru,” ujar Budi.

    Bukan tidak mungkin revisi Permendag No.8 tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang sudah berjalan juga bakal mengakomodir kebijakan tarif dari AS.

    “Kalau konsekuensinya harus diubah, ya diubah, kita sesuaikan semua,” sebutnya.

    (wia)

  • Imbas Tarif Impor Trump, Pemerintah Diminta Bertindak Lewat WTO

    Imbas Tarif Impor Trump, Pemerintah Diminta Bertindak Lewat WTO

    Imbas Tarif Impor Trump, Pemerintah Diminta Bertindak Lewat WTO
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI
    Said Abdullah
    mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan yang menyehatkan perdagangan global imbas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    yang menerapkan
    tarif impor
    baru.
    Said menyebutkan, kebijakan itu bisa diambil pemerintah melalui World Trade Organization (WTO) agar perdagangan global lebih adil dan menopang pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan.
    “Kita tidak menginginkan hanya untuk kepentingan adidaya, lalu kepentingan masyarakat global untuk mendapatkan kesejahteraan diabaikan. Indonesia perlu mengajak dunia pada tujuan dibentuknya WTO,” kata Said dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
    Said mengatakan, pemerintah juga dapat mengambil langkah seperti menjaga produk-produk ekspor Indonesia dalam pasar internasional dan mencari pasar pengganti.
    Khususnya jika produk-produk ekspor Indonesia terhambat akibat kebijakan tarif yang membuat tingkat harga tidak kompetitif.
    “Langkah ini untuk mempertahankan surplus neraca perdagangan,” kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
    Pemerintah juga diminta memastikan kebijakan penempatan 100 persen devisa hasil ekspor di dalam negeri berjalan dan dipatuhi oleh pelaku ekspor untuk memperkuat kebutuhan devisa.
    Kemudian, Said menyarankan pemerintah memperkuat kebijakan hedging fund untuk pembayaran impor oleh para importir.
    “Memperluas dan memperdalam skema bilateral currency swap oleh para mitra dagang strategis Indonesia untuk mengurangi kebutuhan pembayaran valas yang bertumpu pada dollar Amerika Serikat,” kata dia.
    Selain itu, pemerintah diminta menyiapkan seperangkat kebijakan kontra siklis pada sisi fiskal untuk membantu dunia usaha menghadapi ketidakpastian global dan kondisi perekonomian domestik yang cenderung menurun.
    Kemudian, memperbaiki infrastruktur dan kebijakan di pasar saham serta pasar keuangan untuk mendorong pasar saham dan keuangan lebih inklusif, serta tetap menjanjikan bagi investor internasional.
     
    “Membangun komunikasi publik yang tepercaya, dialogis, dan komunikatif sebagai sumber informasi yang akurat yang dapat dirujuk oleh para pelaku usaha,” ujar Said.
    Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif terbaru pada 2 April 2025.
    Trump menerapkan tarif minimal 10 persen terhadap semua impor barang dari seluruh dunia, dan Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen.
    Sementara itu, tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN bervariasi.
    Malaysia dan Brunei Darussalam 24 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, dan Thailand 36 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kena Tarif Trump 32 Persen, Prabowo: Indonesia Tak Tinggal Diam

    Kena Tarif Trump 32 Persen, Prabowo: Indonesia Tak Tinggal Diam

    Majalengka, Beritasatu.com — Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia siap membuka jalur negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) terkait pengenaan tarif impor sebesar 32 persen, yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka memimpin panen raya bersama petani dari 14 provinsi di Kabupaten Majalengka, Senin (7/4/2025).

    “Perang dagang kita juga terdampak, tetapi kita tetap tenang. Kita punya kekuatan dan akan berunding dengan semua negara, termasuk Amerika,” ujar Prabowo.

    Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti situasi ekonomi global yang sedang tidak stabil. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen menjaga hubungan baik dengan seluruh mitra dagangnya, termasuk AS.

    “Kita akan sampaikan bahwa Indonesia menginginkan hubungan yang baik, adil, dan setara. Tidak ada masalah, kita akan hadapi dengan kepala tegak,” lanjutnya mengenai tarif Trump.

    Menurut Prabowo, kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Trump adalah bentuk perlindungan terhadap kepentingan nasional AS, sesuatu yang dianggap wajar. Namun, ia juga menyatakan bahwa Indonesia berhak menilai dan menanggapi kebijakan tersebut secara strategis.

    Untuk itu, Indonesia akan mengirimkan tim lobi tingkat tinggi ke AS guna memulai perundingan yang konstruktif dan saling menguntungkan.

    “Apa yang mereka minta, kalau masuk akal, kita hormati. Namun, kita juga pikirkan rakyat kita. Tidak perlu khawatir, kita percaya pada kekuatan kita sendiri,” tegasnya.

    Dengan pendekatan yang diplomatis namun tegas, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap menghadapi tantangan perdagangan internasional akibat kebijakan tarif Trump dengan tetap menjaga kedaulatan ekonomi nasional.