Negara: Amerika Serikat

  • Sri Mulyani Sebut APBN Defisit Rp 104,2 Triliun per Akhir Maret 2025

    Sri Mulyani Sebut APBN Defisit Rp 104,2 Triliun per Akhir Maret 2025

    GELORA.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 memiliki defisit Rp 104,2 triliun per 31 Maret 2025.

    Dalam paparannya pada Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4), angkat defisit ini setara 0,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    Meski begitu, Sri Mulyani mengungkap defisit ini masih berada di bawah batas defisit yang ditetapkan Undang-Undang No 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025 dan sudah disetujui DPR di angka 2,53 persen.

    “2,53 persen itu artinya defisit Rp 616 triliun,” ujar Sri mulyani.

    Untuk pendapatan, per Maret 2025 pendapatan negara ada di Rp 516,6 triliun dengan total belanja negara Rp 620,3 triliun. Pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan dari perpajakan sebesar Rp 400,1 triliun dan PNBP senilai Rp 115,9 triliun.

     Sementara untuk belanja negara, angka Rp 620,3 triliun di bulan Maret terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 413,2 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 207,1 triliun.

    Untuk mempersiapkan kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Sri Mulyani juga mengungkap penerbitan Surat Berharga Negara sebesar Rp 282 triliun merupakan suatu persiapan.

    “Memang terjadi kenaikan karena kita melakukan front loading, mengantisipasi bahwa Trump akan membuat banyak disruption.

    Jadi kalau kita melakukan front loading bukan karena kita tidak punya duit, karena kita memang strategi dari issuance kita untuk mengantisipasi ketidakpastian yang pasti akan membuat kenaikan,” ujarnya. (*)

  • Pengusaha Ngeluh, Prabowo Minta Himbara Dukung Industri Tekstil

    Pengusaha Ngeluh, Prabowo Minta Himbara Dukung Industri Tekstil

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan Sarasehan Ekonomi dengan mengumpulkan pelaku usaha dari berbagai sektor, salah satunya industri tekstil.

    Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastratmaja mengeluhkan adanya potensi kelangkaan permintaan atau demand shortage imbas perang dagang oleh Amerika Serikat

    Menanggapi keluhan ini Prabowo mengaku bertekad untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu inustri tekstil Indonesia, termasuk mengumpulkan direktur utama bank pelat merah atau Himpunan Bank Negara (Himbara).

    “Kemarin kita sudah rapat, saya sudah panggil semua Dirut Himbara dan Gubernur BI, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan,” ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi, Selasa, 8 April.

    Dalam rapat tersebut, Prabowo mengaku telah memberikan instruksi kepada Bank Himbara untuk memberikan dukungan kepada industri padat karya seperti industri tekstil.

    “Kita harus sadar bahwa domestik market kirta sangat besar. Jadi dengan pendekatan dan strategi ekonomi kita, akan memberdayakan desil paling bawah dengan investasi besar-besaran dari kekuatan ekonomi kita di ekonomi domestik,” beber Prabowo.

    Ia menegaskan akan memperkuat industri dalam negeri dengan memanfaatkan peluang yang ada. Ia mencontoh saat ini terdapat 44 juta anak sekolah yang membutuhkan alas kaki. Ia memprpyeksikan setiap anak membutuhkan setidaknya 3 pasang sepatu. Tak hanya ityu, setiap anak juga membutuhkan dua pasang seragam yang bisa meningkatkan jumlah permintaan pakaian dalam negeri.

    “Jadi jangan khawatir. Kita sadar pentingnya industri padat karya. Tapi saya ingatkan kita punya kekuatan domestik, kita punya pasar domestik besar. Sekarang tinggal manajemen dari kami,” tandas dia.

  • Rupiah Tembus Rp 17 Ribu per Dolar AS Masih Batas Normal

    Rupiah Tembus Rp 17 Ribu per Dolar AS Masih Batas Normal

    GELORA.CO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan memberi respons terhadap kurs rupiah terhadap Dolar AS yang sempat tembus Rp 17.000. Menurutnya hal ini masih ada dalam batas normal.

    “Dengan tadi rupiah yang kita diduga takut lebih dari Rp 17 ribu, sebenarnya ini juga masih dalam batas-batas yang normal sehingga itu juga bisa menjadi bagian penyerapan daripada tarif yang dibebankan oleh pemerintah Amerika,” kata Luhut dalam Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta Pusat pada Selasa (8/4).

    Dikutip dari Reuters, Selasa (8/4) per pukul 18.49 WIB, kurs rupiah ada di Rp 16.836 per USD atau naik 276,52 poin (+1,67%). Sebelumnya rupiah sempat anjlok ke level Rp 17.217 pada Senin (7/4) pukul 09:16 WIB atau pukul 22:16 waktu New York, Minggu (6/4).

    Meski demikian dalam kesempatan sama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan nilai tukar Rupiah masih tetap terjaga, meskipun nilainya sempat menembus Rp 17.000 per dolar AS.

    Airlangga mengatakan, meskipun ada pelemahan nilai tukar Rupiah, mata uang negara lain mengalami penurunan yang lebih besar terhadap dolar AS, salah satunya Yen Jepang.

    “Nilai tukar rupiah juga relatif terjaga, walaupun ada pelemahan tetapi kalau kita bandingkan negara lain seperti Jepang, pelemahannya itu sampai 50 persen, demikian pula beberapa negara lain,” ujarnya.

    Menurut dia, pelemahan nilai tukar ini juga disoroti oleh pihak pemerintah AS, yang menyebut kondisi ini sebagai manipulasi nilai tukar atau currency manipulation. (*)

  • Dedi Mulyadi Ungkap Fakta Pendidikan yang Bikin Prabowo Terkejut: Purwakarta – Halaman all

    Dedi Mulyadi Ungkap Fakta Pendidikan yang Bikin Prabowo Terkejut: Purwakarta – Halaman all

    Dedi Mulyadi ungkap fakta pendidikan di Purwakarta yang membuat Prabowo terkejut, bukan Amerika.

    TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Dedi Mulyadi, seorang politikus asal Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030, baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai latar belakang pendidikannya yang membuat Presiden Prabowo Subianto terkejut. 

    Dalam percakapan yang berlangsung baru-baru ini, Dedi mengungkapkan bahwa ia adalah lulusan Purwakarta, bukan Amerika seperti yang banyak orang bayangkan.

    “Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan Amerika?” tanya Prabowo dengan nada penasaran.

    Dedi dengan santai menjawab, “Purwakarta.”

    Pernyataan Dedi ini mengejutkan Prabowo yang sebelumnya tidak tahu bahwa Dedi menempuh pendidikan di Purwakarta. 

    Reaksi Prabowo yang terkejut menambah warna dalam percakapan mereka.

    Profil Dedi Mulyadi

    Dedi Mulyadi, yang kini dikenal luas sebagai politisi dan Gubernur Jabar, memiliki latar belakang pendidikan yang membanggakan meski tidak berasal dari luar negeri. 

    Semasa kecil, Dedi mengenyam pendidikan dasar di SD Subakti di tanah kelahirannya, Purwakarta. Ia melanjutkan pendidikan ke SMP Kalijati dan SMA Negeri Purwadadi. 

    Dedi kemudian melanjutkan ke pendidikan tinggi dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta pada 1999.

    Selama kuliah, Dedi aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta dan aktif di Senat Mahasiswa.

    Organisasi yang diikuti Dedi juga mencakup Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), yang menjadikannya Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.

    Dalam karier politiknya, Dedi memulai sebagai anggota DPRD Purwakarta pada 1999 hingga 2004 dan kemudian mendampingi Lily Hambali dalam Pilkada Purwakarta, yang mengantarkannya menjadi Wakil Bupati.

    Ia kembali terpilih dalam Pilkada 2008 dan 2013, serta menjabat Ketua DPD Golkar Purwakarta hingga 2007.

    Dedi Mulyadi akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD Golkar Jawa Barat pada 2016 dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat pada 2018. Setelah beberapa perjalanan politik, Dedi bergabung dengan Partai Gerindra dan berhasil memenangkan Pilgub Jawa Barat 2024.

    Pendidikan Lokal yang Berkualitas

    Dedi Mulyadi membuktikan bahwa pendidikan lokal, meski berada di daerah seperti Purwakarta, dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki kualitas tinggi.

    Pendidikan di Purwakarta, menurut Dedi, memiliki nilai yang tidak kalah dengan pendidikan luar negeri dan telah membentuk dirinya menjadi sosok yang siap menghadapi tantangan dalam dunia politik.

    Percakapan dengan Prabowo ini membuka wawasan baru tentang bagaimana pendidikan lokal di Indonesia bisa memberikan fondasi yang kuat dalam membentuk pemimpin masa depan. 

    Dedi Mulyadi, dengan latar belakang pendidikan dan karier politiknya yang panjang, membuktikan bahwa pencapaian besar tidak selalu berasal dari pendidikan internasional, melainkan dari ketekunan dan dedikasi di tanah kelahirannya.

  • Grand Mufti Mesir Tolak Fatwa Jihad Melawan Israel, Sebut IUMS tidak Bertanggungjawab

    Grand Mufti Mesir Tolak Fatwa Jihad Melawan Israel, Sebut IUMS tidak Bertanggungjawab

    GELORA.CO – Fatwa jihad untuk melawan Israel yang dikeluarkan Persatuan Cendikiawan Muslim Internasional (IUMS) belum lama ini mendapat penolakan dari Grand Mufti Mesir Nazir Ayyad. Dia mengatakan, pada Senin (7/4/2025),  sikap dari IUMS terbilang tidak bertanggung jawab karena mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa semua Muslim yang mampu berkewajiban untuk melakukan jihad melawan Israel karena kekejamannya di Gaza, lapor Middle East Eye.

    IUMS mengatakan semua negara Muslim memiliki kewajiban hukum untuk segera campur tangan secara militer, ekonomi dan politik untuk menghentikan genosida dan penghancuran menyeluruh ini dan untuk memberlakukan pengepungan terhadap Israel.

    “Kegagalan pemerintah Arab dan Islam untuk mendukung Gaza saat sedang dihancurkan dianggap oleh hukum Islam sebagai kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza,” kata sekretaris jenderalnya, Ali al-Qaradaghi, dalam fatwa yang dikeluarkan pada Jumat lalu.

    Sebagai tanggapan, Ayyad, yang merupakan otoritas tertinggi untuk mengeluarkan pendapat keagamaan di Mesir, menolak fatwa tersebut. Dia mengatakan,  tidak ada kelompok atau entitas individu yang berhak mengeluarkan fatwa tentang masalah-masalah yang sensitif dan kritis tersebut yang melanggar prinsip-prinsip Syariah dan tujuan-tujuannya yang lebih tinggi.”Tindakan-tindakan tersebut dapat membahayakan keamanan masyarakat dan stabilitas negara-negara Muslim,” tambahnya.

    “Mendukung rakyat Palestina dalam hak-hak mereka yang sah adalah kewajiban agama, kemanusiaan, dan moral. Namun, dukungan ini harus diberikan dengan cara yang benar-benar melayani kepentingan rakyat Palestina, dan bukan untuk memajukan agenda-agenda tertentu atau usaha-usaha sembrono yang dapat menyebabkan kehancuran, pemindahan, dan bencana lebih lanjut bagi rakyat Palestina sendiri.”

    Ayyad mengatakan bahwa deklarasi jihad dalam Islam harus dilakukan oleh otoritas yang sah.”Di era kita saat ini, otoritas ini diwujudkan dalam negara dan kepemimpinan politik yang diakui, bukan dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh entitas atau serikat yang tidak memiliki otoritas hukum dan tidak mewakili umat Islam baik secara agama maupun dalam praktik,” kata dia.

    Lebih lanjut, Ayyad mengatakan, seruan jihad tanpa memperhatikan kemampuan bangsa dan realitas politik, militer, dan ekonominya adalah tindakan tidak bertanggung jawab. “Yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah, yang menyerukan kesiapan, kehati-hatian, dan pertimbangan konsekuensi.” 

    Alih-alih menyerukan intervensi militer dan jihad, adalah bijaksana bagi negara-negara Muslim untuk mencoba meredakan ketegangan, imbuh Ayyad.

    Fatwa Jihad dari IUMS ini mendapat dukungan dari sejumlah kalangan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menegaskan, mendukung sepenuhnya fatwa ulama dunia tersebut. Fatwa tersebut sejalan dengan  Keputusan Ijtima Ulama Fatwa MUI yang juga menegaskan bahwa wajib hukumnya bagi umat Islam untuk membela Palestina. 

    “Bahkan dalam Ijtima’ MUI ini juga direkomendasikan pengiriman pasukan untuk melindungi warga Gaza dan Palestina secara umum dari genosida dan penghancuran yang dilakukan oleh Israel,” kata Sudarnoto lewat keterangan tertulis kepada Republika, Senin (7/4/2025)

    Ia mengatakan, dalam sejumlah pernyataan, MUI juga mendorong agar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan konsolidasi internal untuk melakukan langkah-langkah yang terukur. Untuk menghentikan kekejian Israel yang secara terus menerus dilakukan. Karena itu, Fatwa Jihad IUMS ini harus didukung secara meluas.

    Menurut dia, poin-poin detail Fatwa Jihad Bersenjata Melawan Israel memberikan gambaran yang sangat jelas bahwa pendekatan yang lebih komprehensif dan serentak terkonsolidasi secara internasional perlu dilakukan segera. Khususnya oleh dunia Islam dalam melawan sekaligus menundukkan Israel, sekaligus mewujudkan kemerdekaan Palestina. 

    “Kita tidak boleh membiarkan pembunuhan dan penghancuran besar-besaran yang dilakukan oleh teroris terbesar abad ini yaitu Israel yang didukung oleh Amerika terus menerus dilakukan,” ujar Sudarnoto.

    Ketua MUI ini menegaskan, diperlukan kekuatan internasional yang efektif untuk melawan dan menundukkan agresor dan kekuatan-kekuatan aliansi jahat yakni Israel dan sekutunya.

    “Saya bersetuju untuk menegaskan bahwa membiarkan kejahatan besar Israel atas warga Gaza dan Palestina adalah bertentangan dengan ajaran dan perintah agama untuk menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar,” ujar Sudarnoto. (*)

  • Cerita Wanita Alami Stroke di Usia 39 Tahun, Gejala Muncul saat Bangun Tidur

    Cerita Wanita Alami Stroke di Usia 39 Tahun, Gejala Muncul saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Seorang wanita di Manhattan, New York, Amerika Serikat, mengalami stroke di usia 39 tahun tidur. Gejala penyakit itu dia rasakan di pagi hari.

    “Saat saya berbalik setelah merapikan tempat tidur, saya terjatuh ke arah meja rias kemudian ke lantai,” kata wanita bernama Krista Figari, dikutip dari NY Post.

    “Lalu, saya tidak bisa menggerakkan lengan dan kaki saya. Saat itu saya merasa ini aneh,” sambungnya.

    Figari tidak bisa bangun, tetapi masih dapat meraih teleponnya untuk menghubungi sepupunya yang tinggal berdekatan dengannya. Kemudian, dia menelepon atasannya dan 911.

    Asisten rumahnya tidak memiliki akses masuk ke rumah Figari. Sampai akhirnya, atasan Figari berhasil masuk melalui jendela dengan tangga darurat.

    Atasannya itu merangkak melalui jendela agar petugas medis bisa masuk ke rumah Figari. Saat itu, Figari baru menyadari dirinya mengalami stroke saat bangun tidur.

    “Itu benar-benar menakutkan. Saat mereka mengatakan stroke, saya sama sekali tidak mempercayainya,” tutur wanita 39 tahun itu.

    “Menurut saya, stroke itu adalah penyakit bagi orang yang sudah tua,” tambahnya.

    Di rumah sakit, tim medis Figari memastikan bahwa stroke yang dialaminya baru saja terjadi. Ia diberi obat untuk melarutkan gumpalan darah yang dikenal sebagai trombolisis.

    “Di NYP-WC, kami sangat beruntung memiliki sumber daya dan infrastruktur untuk mendapatkan MRI darurat guna mencoba dan membantu pasien-pasien ini untuk mendapatkan perawatan,” kata Dr Nicholas Janocko, seorang ahli saraf yang merawat Figari.

    “Jika ia tidak datang ke rumah sakit tepat waktu, atau ia pergi ke tempat lain tanpa kemampuan ini, mungkin tidak akan dirawat dengan trombolisis dan akan hidup dengan cacat dan kelumpuhan di sisi kiri,” sambungnya.

    Obat itu berfungsi untuk memulihkan gerakan Figari dalam waktu kurang dari 15 menit. Kabar baiknya, ia tidak perlu melakukan terapi fisik, okupasi, atau wicara setelah dirawat di rumah sakit selama lima hari.

    Dokter menyampaikan kabar buruk, bahwa Figari memiliki kondisi jantung bawaan umum yang disebut patent foramen ovale (PFO). Itu merupakan kondisi saat ada lubang di antara ruang atas jantung tetap terbuka setelah lahir.

    Sekitar 25 persen orang dewasa memiliki lubang di jantung yang memicu risiko stroke. Seperti kebanyakan orang yang mengalaminya, Figari tidak menunjukkan gejala apapun.

    “Saya sebenarnya orang yang aktif, olahraga, dan suka menari. Saya memang mengalami asma, tetapi hanya itu saja,” beber Figari.

    Menurut Dr Janocko, PFO dianggap memiliki peran kausal dalam 55 persen stroke pada pasien yang berusia di bawah 60 tahun. Pembukaan tersebut memungkinkan gumpalan melewati paru-paru dan bergerak ke otak, yang berpotensi menyebabkan stroke.

    Kondisi Figari memiliki PFO yang sangat besar, yakni tingkat 4 pada skala 0 hingga 5.

    Setelah pulih, Figari sempat kembali ke NYP-WC pada bulan Juli untuk menjalani prosedur minimal invasif untuk menutup lubang tersebut. Sebuah alat kecil dipasang di jantungnya, sehingga tidak ada gumpalan darah yang bisa masuk.

    Itu menjadi ingatan yang tidak akan pernah dilupakannya. Setahun kemudian, di 2025, Figari kembali mulai menjalani pilates dan Orangetheory Fitness – hampir dengan kekuatan penuh. Tetapi, sisi kirinya memang terasa lebih lemah.

    “Ketika saya menulis, mengetik, atau berolahraga, yang memang harus mendominasi sisi kiri, itu terasa sulit untuk melakukannya,” tutur Figari.

    Untuk mencegah stroke berikutnya, Figari mengonsumsi aspirin dan telah memiliki strategi bila kondisi itu terjadi lagi. Kini, lebih banyak orang dekatnya yang memiliki kunci apartemennya untuk berjaga-jaga.

    Kini, ia tahu pentingnya tindakan cepat jika gejala stroke muncul. Ia pun mengingatkan orang lain untuk bertindak cepat juga.

    “Jika Anda merasa ada yang salah, segera periksakan ke dokter. Atau hubungi seseorang dan beri tahu orang lain. Karena, jika tidak, Anda bisa mengalami efek jangka panjang,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Tarif Impor 32 Persen AS Berlaku, Dampak Ekonomi Indonesia Terancam – Halaman all

    Tarif Impor 32 Persen AS Berlaku, Dampak Ekonomi Indonesia Terancam – Halaman all

    Tarif impor 32 persen AS mulai berlaku, ancam ekonomi Indonesia dan tantang respons pemerintah.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tarif impor 32% yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai berlaku pada 9 April 2025, memicu kekhawatiran besar di kalangan pelaku ekonomi Indonesia.

    Kebijakan ini diprediksi akan berdampak negatif pada sektor ekspor Indonesia, mengancam peningkatan harga barang, penurunan daya beli masyarakat, serta potensi PHK massal, sementara pemerintah Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk merespons dengan langkah-langkah konkret yang cepat dan efektif.

    Dampak Tarif Impor 32% terhadap Ekonomi Indonesia

    Kebijakan tarif impor ini berpotensi menyebabkan beberapa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.

    Salah satunya adalah kenaikan harga barang yang akan memengaruhi biaya barang konsumsi dan bahan baku untuk industri.

    Hal ini tentu akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah.

    Sektor-sektor yang bergantung pada ekspor ke AS, seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik, juga diprediksi akan mengalami tekanan berat, dengan kemungkinan PHK besar-besaran.

    Prof. Henry Indraguna: Respon Pemerintah Harus Cepat

    Prof. Henry Indraguna, politisi Partai Golkar, mengingatkan bahwa respons pemerintah Indonesia terhadap kebijakan tarif ini harus cepat dan tepat.

    “Dampak paling nyata adalah harga barang naik, daya beli rakyat tertekan. Sektor yang bergantung pada ekspor ke AS seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik akan terkena dampak yang sangat berat,” ujarnya.

    Menurutnya, tanpa tindakan cepat, rakyat akan menjadi korban utama.

    Tantangan dan Peluang: Apa yang Harus Dilakukan Indonesia?

    Meski kebijakan tarif ini membawa tantangan besar, ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia.

    Salah satunya adalah diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara selain AS, seperti China, India, dan negara-negara ASEAN.

    Strategi hilirisasi industri dan stabilisasi nilai tukar rupiah juga menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kebijakan AS ini.

    Reza Priyambada: Tetap Rasional di Tengah Ketegangan Pasar

    Reza Priyambada, Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, mengimbau para pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak terjebak dalam kepanikan.

    Menurutnya, naik turunnya pasar saham disebabkan oleh persepsi para pelaku pasar, bukan hanya sentimen yang ada.

    “Jangan over panic dengan kondisi ini. Optimisme dan rasionalitas penting dalam menghadapi volatilitas pasar,” jelasnya.

    Andry Asmoro: Indonesia Punya Penyangga Ekonomi yang Kuat

    Andry Asmoro, Chief Economist Bank Mandiri, mengatakan bahwa meskipun tensi global meningkat, pasar domestik Indonesia memiliki penyangga yang kuat.

    Dengan intervensi Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan permintaan domestik yang stabil selama Ramadan, Indonesia diyakini dapat mengatasi tantangan eksternal ini.

    Satria Sambijantoro: Indonesia Tidak Terlalu Rentan

    Satria Sambijantoro, Head of Research Bahana Sekuritas, menilai bahwa Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh oleh kebijakan tarif impor AS ini.

    “Ekspor Indonesia ke AS hanya mencakup 2?ri PDB kita, paparan makro terkecil di Asia Tenggara,” ujarnya. Menurutnya, depresiasi rupiah justru bisa meningkatkan daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    Kebijakan tarif impor 32% yang diberlakukan oleh AS berpotensi memberikan dampak negatif bagi Indonesia, namun dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini.

    Respons cepat, diversifikasi pasar ekspor, dan stabilisasi ekonomi domestik menjadi kunci untuk mengurangi dampak kebijakan proteksionisme ini.

  • Jorge Martin Bersiap Comeback di MotoGP Qatar 2025

    Jorge Martin Bersiap Comeback di MotoGP Qatar 2025

    JAKARTA – Jorge Martin akan kembali ke atas lintasan dalam balapan putaran keempat MotoGP musim 2025 di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, pada 11-14 April 2025.

    Martin yang berstatus sebagai juara bertahan dalam rilis terbaru sudah mengonfirmasi bakal kembali. Dia tinggal menunggu hasil tes medis terakhir pada Kamis, 10 April 2025.

    “Saya memiliki keinginan besar untuk kembali ke lintasan. Saya senang setidaknya bisa mencoba balapan di Qatar,” ujar Martin dalam siaran pers yang dikirim Aprilia jelang GP Qatar, dikutip situs MotoGP.

    Pebalap berjuluk Martinator itu harus absen dari tiga balapan sebelumnya lantaran cedera tangan kanan dan kaki kiri saat mengalami kecelakaan dalam tes pramusim di Sepang, Malaysia.

    Sial itu berlanjut dengan kecelakaan berikutnya saat latihan menjelang Grand Prix pembukaan di Thailand. Kecelakaan kedua tersebut menyebabkan Martin cedera patah tulang radius dan skafoid pada tangan kiri, serta patah tulang tumit ipsilateral.

    Kedua masalah tersebut memaksa pebalap berusia 27 tahun ini tidak bisa ikut berlomba di GP Thailand, GP Argentina, dan GP Amerika. Melewatkan ketiga seri itu membuat kans Martin untuk menjaga gelar pun menipis.

    Martin mengatakan bahwa balapan di Qatar bakal membangun kepercayaan dirinya dengan motor RS-GP25. Namun, dia mengakui kondisinya belum 100 persen fit.

    “Secara fisik, saya bahkan tidak yakin akan bisa menyelesaikan balapan. Jika kami bisa melakukannya, itu akan menjadi kemenangan karena itu berarti saya mulai pulih,” ujar dia.

    Saat ini Alex Marquez memimpin klasemen sementara pebalap dengan koleksi 87 poin. Dia menggeser sang kakak, Marc Marquez, yang gagal menyelesaikan balapan akibat kecelakaan di seri ketiga di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas.

    Marc Marquez tercatat hanya terpaut satu poin saja dari sang adik. Juara dunia MotoGP enam kali itu diperkirakan akan kembali impresif dan merebut puncak klasemen.

  • Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 104% ke China, Negosiasi Sulit Tercapai

    Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 104% ke China, Negosiasi Sulit Tercapai

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat memberikan sinyal bahwa tidak tercapai kesepakatan dengan China dalam negosiasi tarif impor. Alhasil, China berisiko terkena tarif Trump sebesar 104%.

    Dilansir dari Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan jam-jam terakhir untuk menyusun negosiasi dengan sejumlah negara, terutama sekutu-sekutu AS, sebelum tarif impor yang luas berlaku pada Rabu (9/4/2025) pukul 12.01 AM EDT (Eastern Daylight Time, waktu Amerika Utara) atau pukul 11.01 WIB.

    Trump menggembar-gemborkan pembicaraan perdagangan dengan sejumlah pemimpin negara karena pasar pulih—berbekal optimisme bahwa Trump akan mengurangi atau menghilangkan tarif lebih tinggi atas puluhan negara. Misalnya, Trump menyebut dialog dengan Penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo tampak bagus dan ada kemungkinan kesepakatan yang baik.

    Kondisinya berbeda dengan China, karena Beijing mengisyaratkan tidak akan mundur dari perang dagang. Trump mengatakan bahwa dia sedang menunggu panggilan dari pejabat China, sembari menuduh bahwa Negeri Panda salah menangani situasi.

    “China juga ingin membuat kesepakatan, sangat ingin, tetapi mereka tidak tahu bagaimana memulainya. Kami menunggu panggilan mereka. Itu akan terjadi!” kata Trump pada Selasa (8/5/2025) waktu AS, dilansir dari Bloomberg.

    China bersikap menantang dalam menghadapi kenaikan tarif Trump. Beijing akan mengenakan bea masuk balasan, yakni pajak atas ekspor Amerika ke China.

    Pada awal tahun ini AS mengenakan pungutan 20% terhadap barang impor dari China. Lalu, terdapat bea masuk timbal balik sebesar 34% yang mulai berlaku 9 April 2025.

    Respons China membuat Trump menyatakan akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 50%, kecuali Negeri Panda menarik kembali tindakan balasannya terhadap pungutan sebelumnya.

    Total tarif Trump 104% bagi China pun bisa terjadi apabila tidak tercapai kesepakatan antara kedua negara.

    “Perang dagang dan tarif tidak memiliki pemenang, dan proteksionisme tidak akan menghasilkan apa-apa. Kami orang China bukanlah pembuat onar, tetapi kami tidak akan gentar ketika masalah datang. Intimidasi, ancaman, dan pemerasan bukanlah cara yang tepat untuk terlibat dengan China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dilansir dari Bloomberg.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan China dan negara-negara lain yang ingin membalas telah melakukan kesalahan.

    “Presiden Trump memiliki tulang punggung baja, dan dia tidak akan patah … Amerika tidak membutuhkan negara lain sebanyak negara lain membutuhkan kita,” ujar Leavitt.

  • Pengamat proyeksikan IHSG melemah imbas kebijakan tarif impor AS

    Pengamat proyeksikan IHSG melemah imbas kebijakan tarif impor AS

    Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/am.

    Pengamat proyeksikan IHSG melemah imbas kebijakan tarif impor AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 08 April 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi akan bergerak melemah terdampak sentimen kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS).

    “Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance 6.200 – 6.570,” ujar Nico di Jakarta, Selasa.

    Nico melihat bahwa dampak kebijakan tarif impor AS belum akan berakhir, meskipun terdapat lebih dari 50 negara yang mengajukan negosiasi, yang masih membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa melakukan penyesuaian dan kesepakatan.

    “Sehingga, rasanya kalau dikatakan bahwa setelah negosiasi pasar akan stabil, mungkin jauh dari kata tenang untuk saat ini. Setiap kenaikan pasar yang terjadi, mungkin akan menjadi alasan untuk terjadinya penurunan lebih dalam lagi,” ujar Nico.

    Meskipun banyak negara berencana datang kepada Trump, namun beberapa negara justru berdiri dengan teguh melawan Trump, seperti halnya China yang siap berperang ketika AS menginginkannya. Menurut Nico, respon China menjadi sebuah tekanan bagi pelaku pasar dan investor, pasalnya China akan mengenakan tarif sebesar 34 persen untuk semua impor AS mulai 10 April 2025 mendatang atau setara dengan tarif resiprokal yang diberikan Trump untuk China.

    Lanjutnya, China, Jepang, dan Korea Selatan juga bersatu untuk memperdalam hubungan ekonomi melalui perdagangan bebas.

    “Meskipun belum ada kesepakatan, namun pertemuan tersebut menunjukkan perasaan yang sama terhadap situasi dan kondisi yang ada saat ini, untuk menghadapi dampak dari kebijakan Trump,” ujar Nico.

    Dari dalam negeri, Nico menilai perlunya respon cepat dan tepat dari pemerintah agar demand ekspor tidak menurun dan kepercayaan investor dapat pulih kembali. Pemerintah Indonesia telah mengambil pendekatan negosiasi sebagai respons terhadap kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen dari AS, dengan meningkatkan volume impor dari negara tersebut.

    Rencana peningkatan impor mencakup komoditas seperti gandum, kapas, dan produk minyak serta gas dari AS.

    “Strategi ini diharapkan dapat mengurangi tekanan tarif, mengingat neraca perdagangan AS terhadap Indonesia masih mencatat defisit sekitar 17,88 miliar AS pada tahun 2024,” ujar Nico.

    Untuk mendukung hal itu, pemerintah akan memberikan insentif baik fiskal maupun non fiskal, termasuk penurunan tarif bea masuk, Pajak Penghasilan (PPh) impor, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor. Selain itu, pemerintah Indonesia berencana mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk negosiasi. Delegasi akan dipimpin Menko Perekonomian dan melibatkan kementerian terkait.

    Sumber : Antara