Negara: Amerika Serikat

  • Indonesia Pilih Negosiasi soal Tarif Impor AS, Tepatkah? – Page 3

    Indonesia Pilih Negosiasi soal Tarif Impor AS, Tepatkah? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengapresiasi langkah tepat Pemerintah Indonesia dalam merespons tarif impor AS dengan mengambil strategi diplomasi, perluasan kerja sama dagang, dan deregulasi kebijakan impor.

    Menurut dia, langkah yang diambil pemerintah tersebut turut andil dalam membantu menjaga kepercayaan pasar di tengah ketidakpastian global.

    “Dengan demikian, meskipun kondisi pasar global sedang bergejolak akibat eskalasi perang dagang, respons pasar yang relatif stabil terhadap Indonesia mencerminkan persepsi bahwa perekonomian domestik tetap tangguh dan adaptif dalam menghadapi tekanan eksternal,” tutur Josua dikutip dari Antara, Kamis (10/4/2025).

    Selain itu, Josua menuturkan pasar juga masih melihat Indonesia memiliki daya tahan fundamental ekonomi yang baik.

    Sementara, perusahaan efek Verdhana Sekuritas dalam laporannya menilai respons pemerintah melalui Presiden RI Prabowo Subianto dan jajarannya terhadap tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) sudah tepat, dalam melindungi ekonomi RI dari dampak kebijakan AS itu.

    “Ini adalah sebuah perkembangan besar yang disambut baik oleh komunitas bisnis. Persyaratan tingkat komponen dalam negeri juga akan beralih dari mandat yang kaku ke kerangka kerja berbasis insentif untuk meningkatkan daya saing,” kata Verdhana.

    Dalam merespons tarif resiprokal AS, Verdhana menuturkan Indonesia memandang adanya peluang untuk mengalihkan impor ke produk-produk Amerika Serikat, seperti pertanian, energi, dan teknologi.

    Di sisi lain, pemerintah akan memberikan insentif fiskal guna memacu impor AS dan mempertahankan daya saing ekspor. Pemerintah juga berencana mendalami pasar baru seperti Uni Eropa dan kawasan lain.

    Pemerintah juga akan melakukan deregulasi pajak dan kepabeanan untuk meringankan beban pelaku usaha Indonesia. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan perlindungan sektor padat karya dalam negeri, baik terhadap tarif maupun impor ilegal.

     

     

  • Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

    Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menunda sementara selama 90 hari atas kebijakan tarif impor “balasan” terhadap puluhan negara mitra dagang. 

    Dikutip melalui Bloomberg, keputusan yang telah berjalan sejak diumumkan pada Rabu (9/5/2025) waktu setempat ini terjadi hanya kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut diberlakukan.

    Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut penundaan ini sebagai strategi untuk memberikan ruang negosiasi bagi negara-negara yang terkena dampak. 

    Dari total 75 negara mitra dagang AS yang disebutnya mengajukan permintaan pembicaraan ulang, sebanyak 56 negara secara spesifik tercantum dalam daftar Gedung Putih sebagai pihak yang dikenai tarif balasan atau tarif resiprokal dengan besaran bervariasi.

    Indonesia termasuk salah satu negara yang menerima tarif resiprokal sebesar 32%. Namun, selama masa penundaan, tarif yang berlaku sementara turun ke level tarif dasar, yakni 10% 

    Berbeda dengan negara-negara lain, China justru mengalami peningkatan tarif secara signifikan hingga 125%. Kenaikan tarif untuk China diumumkan langsung oleh Trump yang kesal dengan sikap Beijing. Kenaikan tajam ini memperkuat indikasi memburuknya hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. 

    Kebijakan dadakan ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar. Bursa saham utama AS melonjak tajam, menandai pemulihan dari ketegangan pasar yang sebelumnya diwarnai volatilitas tinggi—terburuk sejak awal pandemi Covid-19.

    Kendati memberikan kelonggaran sementara, Gedung Putih menegaskan bahwa tidak semua kebijakan tarif terdampak oleh penundaan ini. Tarif dasar sebesar 10% terhadap sebagian besar produk impor tetap diberlakukan. Selain itu, tarif khusus yang telah lebih dahulu dikenakan terhadap mobil, baja, dan aluminium tidak mengalami perubahan.

    Langkah Trump ini dinilai sebagai bagian dari manuver diplomasi ekonomi yang tengah ia bangun, di tengah tekanan global dan domestik terkait arah kebijakan perdagangannya.

    Berikut daftar 56 negara dan kawasan yang dapat penundaan tarif resiprokal oleh AS

    Aljazair 30%
    Angola 32%
    Bangladesh 37%
    Bosnia dan Herzegovina 35%
    Botswana 37%
    Brunei Darussalam 24%
    Kamboja 49%
    Kamerun 11%
    Chad 13%
    Pantai Gading 21%
    Republik Demokratik Kongo 11%
    Equatorial Guinea 13%
    Uni Eropa 20%
    Kepulauan Falkland 41%
    Fiji 32%
    Guyana 38%
    India 26%
    Indonesia 32%
    Irak 39%
    Israel 17%
    Jepang 24%
    Yordania 20%
    Kazakhstan 27%
    Laos 48%
    Lesotho 50%
    Libya 31%
    Liechtenstein 37%
    Madagaskar 47%
    Malawi 17%
    Malaysia 24%
    Mauritius 40%
    Moldova 31%
    Mozambik 16%
    Myanmar 44%
    Namibia 21%
    Nauru 30%
    Nikaragua 18%
    Nigeria 14%
    Makedonia Utara 33%
    Norwegia 15%
    Pakistan 29%
    Filipina 17%
    Serbia 37%
    Afrika Selatan 30%
    Korea Selatan 25%
    Sri Lanka 44%
    Swiss 31%
    Suriah 41%
    Taiwan 32%
    Thailand 36%
    Tunisia 28%
    Vanuatu 22%
    Venezuela 15%
    Vietnam 46%
    Zambia 17%
    Zimbabwe 18%

  • Reaksi Negara-Negara Asia usai Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari

    Reaksi Negara-Negara Asia usai Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah negara-negara di seluruh Asia bereaksi terhadap penangguhan tarif yang lebih tinggi selama 90 hari oleh Presiden AS Donald Trump untuk puluhan mitra dagang. Reaksi dari negara-negara tersebut merupakan campuran kelegaan, kehati-hatian, dan sedikit ejekan.

    Melansir Bloomberg pada Senin (10/4/2025), beberapa negara — seperti Vietnam yang menghadapi pungutan sebesar 46%, dan Jepang dengan pajak tambahan sebesar 24% — terus maju dengan upaya untuk memastikan penangguhan tersebut menjadi permanen bagi ekonomi mereka.

    People’s Daily, surat kabar utama Partai Komunis China, memuat komentar yang menyerukan AS untuk membatalkan tarif sepihaknya dan menggembar-gemborkan manfaat dari hubungan ekonomi dan perdagangan yang “saling menguntungkan”. 

    Trump menaikkan pungutannya atas impor dari China sekali lagi menjadi 125% setelah Beijing mengumumkan rencana untuk membalas dengan bea masuk sebesar 84% atas barang-barang Amerika yang akan dimulai pada hari Kamis.

    Wakil Perdana Menteri Vietnam Ho Duc Phoc bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di Washington dan setuju untuk memulai negosiasi tentang perjanjian perdagangan “timbal balik”, menurut sebuah posting di situs web pemerintah. Saham-saham negara itu melonjak pada perdagangan awal hari Kamis.

    Sementara itu, Jepang akan terus mendesak Trump untuk meninjau kembali langkah-langkah tarifnya, menurut Ryosei Akazawa, perwakilan perdagangan utama negara itu. 

    “Tidak ada perubahan dalam kebijakan Jepang,” kata Menteri Revitalisasi Ekonomi Akazawa pada Kamis.

    Adapun, Perdana Menteri Australia berhaluan kiri-tengah Anthony Albanese, yang berada di tengah-tengah kampanye pemilihan yang ketat menjelang pemungutan suara pada tanggal 3 Mei, mengatakan bahwa rezim tarif pemerintahan Trump adalah “tindakan merugikan diri sendiri” yang merusak ekonomi AS dan itulah sebabnya presiden memilih untuk menunda.

    Tarif Penguin

    Albanese juga mengejek beberapa langkah tarif pemerintahan AS, termasuk pengenaan bea masuk pada Pulau Heard dan Kepulauan McDonald, wilayah luar Australia yang sebagian besar tandus yang dihuni oleh penguin.

    “Saya tidak yakin apa yang mereka perdagangkan,” katanya tentang pulau-pulau Antartika, sambil menambahkan dengan lebih serius “ini adalah dunia yang sangat tidak pasti tempat kita tinggal.” Albanese, dalam sebuah wawancara radio.

    Albanese juga menegaskan bahwa Australia tidak mengenakan tarif kepada AS dan bahwa Washington tidak boleh melakukannya terhadap produk-produk Australia 

    “Karena itulah yang tercantum dalam perjanjian perdagangan bebas kami,” ujarnya.

    Perubahan Sikap

    Perubahan sikap Trump terjadi sekitar 13 jam setelah bea masuk tinggi terhadap 56 negara dan Uni Eropa mulai berlaku, yang memicu kekacauan pasar dan ketakutan akan resesi. Trump menghadapi tekanan besar dari para pemimpin bisnis dan investor untuk mengubah arahnya. 

    Negara-negara yang terkena bea masuk timbal balik yang lebih tinggi yang mulai berlaku Rabu sekarang akan dikenakan pajak pada tarif dasar 10% sebelumnya yang diterapkan untuk negara-negara lain, kecuali China, menurut seorang pejabat Gedung Putih. 

    Jepang diperkirakan akan menjadi salah satu negara yang diprioritaskan dalam negosiasi perdagangan dengan Washington. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dia akan berbicara dengan pejabat dari Jepang, Vietnam, India, dan Korea Selatan dalam beberapa hari mendatang. 

    Jepang masih menghadapi tarif 25% untuk mobil, suku cadang mobil, baja, dan aluminium, sementara barang-barang lainnya tetap dikenakan tarif pajak tetap 10% yang diterapkan untuk semua negara. 

    Akazawa menyebut, Jepang melihat jeda pada beberapa tarif timbal balik sebagai perkembangan positif sementara akan terus menyerukan peninjauan ulang tarif yang masih berlaku.

    Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon mengusulkan pembentukan blok perdagangan berbasis aturan sebagai tanggapan terhadap tarif Trump. 

    Luxon mengatakan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, perjanjian perdagangan bebas antara 12 negara termasuk Selandia Baru, Jepang, Kanada, dan Inggris, dapat menjadi dasar untuk perjanjian yang lebih luas dengan Uni Eropa yang berupaya untuk mempromosikan perdagangan bebas sebagai jalan menuju kemakmuran.

  • Pasar Jangan Panik! BEI Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Dampak Tarif Impor AS

    Pasar Jangan Panik! BEI Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Dampak Tarif Impor AS

    Jakarta: Ketegangan akibat kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak pelak membuat pasar keuangan global ikut bergolak. 
     
    Namun, investor dan pelaku pasar di Indonesia tak perlu cemas berlebihan. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi telah disiapkan jika tekanan pasar kembali terjadi.
     
    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menegaskan BEI siap beradaptasi dan melakukan berbagai penyesuaian jika kondisi pasar memburuk, terutama pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    “Kita sama-sama memantau perkembangan di pasar global seperti apa, kalau memang nanti dirasa atau disepakati diperlukan penyesuaian-penyesuaian lain, kenapa tidak?” ujar Jeffrey dilansir Antara, Kamis, 10 April 2025.
     

    Langkah cepat dan adaptif dari BEI
    BEI memastikan terbuka terhadap segala bentuk penyesuaian regulasi untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar. 
     
    Menurut Jeffrey, fleksibilitas ini penting agar likuiditas pasar tetap terjaga dan tidak kehilangan momentum di tengah gejolak global.
     
    “Kalau dirasa nanti diperlukan penyesuaian-penyesuaian, kita sangat terbuka. Apapun penyesuaian yang perlu kita lakukan, bisa kita lakukan,” ucap dia.
     
    Salah satu langkah yang sedang dikaji adalah pembukaan kode Anggota Bursa (broker) dan domisili investor dalam sistem online trading. Tujuannya? Memberikan transparansi lebih dan menenangkan investor ritel agar tidak terjebak kepanikan.
     
    “Itu (pembukaan kode broker) termasuk yang sedang kita diskusikan secara intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bisa kita berikan sebagai informasi tambahan kepada investor, khususnya investor ritel,” jelas Jeffrey.
    Langkah antisipatif yang sudah dijalankan
    Tak hanya sekadar wacana, BEI bersama OJK sudah melakukan beberapa penyesuaian penting, seperti:
     
    – Mengubah ketentuan penghentian sementara perdagangan efek (trading halt) dan batas auto rejection bawah (ARB) per 8 April 2025.
    – Menerbitkan kebijakan buyback saham tanpa harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sejak 19 Maret 2025.
    – Menunda pelaksanaan short selling untuk sementara waktu.
     
    Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa regulator pasar modal tidak tinggal diam dan siap merespons cepat terhadap ketidakpastian global.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Trump Mendadak Berubah Pikiran Hapus Blokir China, Ini Alasannya

    Trump Mendadak Berubah Pikiran Hapus Blokir China, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump tiba-tiba berubah pikiran setelah makan malam bersama CEO Nvidia Jensen Huang di kediaman mewah Mar-a-Lago, Florida, Amerika Serikat (AS).

    Sebelumnya, pemerintahan Trump berencana melarang ekspor chip AI Nvidia H20 ke China. Padahal, Nvidia sengaja merancang chip H20 yang khusus untuk China.

    Pasalnya, pemerintah AS sudah berbulan-bulan melarang chip AI paling canggih ke China. Namun, H20 dikembangkan sedemikian rupa sehingga tak termasuk chip canggih dan bisa disalurkan ke China.

    Jika chip H20 juga dilarang ke China, hal ini akan berdampak besar pada bisnis Nvidia yang cukup bergantung dengan pasar China.

    Namun, setelah makan malam di Mar-a-Lago, pemerintahan Trump melunak dan tak jadi melarang ekspor chip H20 ke China.

    Perubahan tersebut terjadi setelah Nvidia berjanji akan menggelontorkan lebih banyak investasi data center di AS, dikutip dari Reuters, Kamis (10/4/2025).

    Gedung Putih dan Nvidia tak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Rencana untuk melarang ekspor chip H20 ke China sebenarnya sudah mencuat sejak Januari 2025, ketika AS masih di bawah kepemimpinan Joe Biden.

    Lalu, pada Februari 2025, Reuters melaporkan permintaan chip H20 yang membludak di China, menyusul kemunculan startup AI canggih dan murah seperti DeepSeek.

    Perusahaan China lainnya seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent, telah memesan chip H20 senilai US$16 miliar dalam 3 bulan pertama di 2025, menurut laporan The Information pada pekan lalu.

    Alhasil, pemangku kebijakan di AS merekomendasikan pelarangan ekspor chip Nvidia lebih lanjut ke China.

    Menurut laporan The Register, Huang rela mengeluarkan uang US$1 juta (Rp16 miliar) demi bisa makan malam dengan Trump.

    (fab/fab)

  • Kecaman Keras Adik Kim Jong Un soal AS dkk Ingin Denuklirisasi Korut

    Kecaman Keras Adik Kim Jong Un soal AS dkk Ingin Denuklirisasi Korut

    Video: Kecaman Keras Adik Kim Jong Un soal AS dkk Ingin Denuklirisasi Korut

    317 Views | Kamis, 10 Apr 2025 09:41 WIB

    Adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengecam Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang. Diketahui, ketiga negara itu ingin melucuti nuklir yang dikembangkan Korut.

    Rahmatia Miralena – 20DETIK

  • Donald Trump Tunda Tarif Impor, Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS – Page 3

    Donald Trump Tunda Tarif Impor, Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada Rabu, 9 April 2025. Rupiah ditutup menguat 18 poin terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 85 poin di level Rp 16.872 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.890.

    “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.860 – Rp 16.900,” ungkap pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/3/2025).

    Rupiah menguat meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) inflasi 1,65% secara bulanan atau month to month (MtM) pada Maret 2025.

    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengungkapkan bahwa erjadi kenaikan IHK dari 105,48 pada Februari 2025 menjadi 107,22 pada Maret 2025. Secara year on year (YoY), Indonesia mengalami inflasi sebesar 1,03% dan secara tahun kalender atau year to date (YtD) terjadi inflasi sebesar 0,39%.

    “Hari ini pasar sedikit goyah setelah Presiden AS Donald Trump menambah tarif baru yang juga ditujukan pada beberapa ekonomi utama di luar Tiongkok salah satunya Indonesia yang terkena dampak tarif 32%,” kata Ibrahim.

    Pada Selasa (8/4), Trump menandatangani perintah yang mengenakan tarif tambahan sebesar 50% pada Tiongkok, sehingga tarif kumulatif AS terhadap negara tersebut menjadi 104%.

    Angka tersebut jauh di atas 60% yang diumumkan Trump selama kampanye Pilpres AS di 2024 lalu.

     

  • China Balas Tarif Impor Amerika Serikat, Mengapa Indonesia Tak Lakukan Hal Serupa?

    China Balas Tarif Impor Amerika Serikat, Mengapa Indonesia Tak Lakukan Hal Serupa?

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Perang dagang terus berlangsung. Setelah Amerika Serikat (AS) menetapkan tarif tambahan barang-barang impor.

    Sejumlah negara melakukan negosiasi dengan AS setelah tarif itu diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Namun China melakukan hal berbeda, mereka melawan.

    Pada Kamis. 3 April 2025 Trump mengumumkan China mendapat tarif impor 35 persen.  Sementara Indonesia 32 persen.

    Itu dibalas China dengan mengumumkan tarif 34 persen untuk barang yang masuk ke Negara Tirai Bambu. Tak tinggal diam, AS pada 9 April 2025 mengumumkan kenaikan tarif 104 persen untuk China.

    Perang dagang dua negara itu tak berhenti di situ. China membalasnya dengan menaikkan tarif impor untuk barang AS sebesar 84 persen, yang berlaku hari ini, Kamis 10 April 2025.

    Lalu, hanya China berani melawan AS? Sementara Indonesia tidak. Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Arief R Pabettingi menilai itu bukan tanpa alasan.

    “China wajar, karena dia bersaing dengan Amerika secara langsung dari kekuatan ekonomi dan militernya,” kata Arief kepada fajar.co.id, Kamis (10/4/2025).

    Arief mengatakan China saat ini punya kedaulatan ekonomi besar.  Apalagi, merupakan salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia.

    “Satu, dia punya kekuatan ekonomi yang besar. Sudah mau melampaui Amerika Serikat. Kedua, dia punya penduduk banyak dunia. Secara tidak langsung, itu merupakan market yang besar,” ujarnya.

    Karena kekuatan itu,  China tak ingin diatur. Sementara Indonesia, menurutnya tidak bisa melakukan hal itu.

  • Anwar Abbas Pertanyakan Rencana Pemerintah Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia – Halaman all

    Anwar Abbas Pertanyakan Rencana Pemerintah Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyoroti rencana pemerintah siap menampung warga Gaza, Palestina ke Indonesia. 

    Menurut Anwar Abbas untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut. 

    “Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza sehingga dengan demikian Israel  bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah tersebut,” kata Anwar Abbas, Kamis (10/4/2025). 

    Lanjutnya lalu mereka berencana menempatkan warga negaranya ke daerah yang mereka duduki sehingga dalam waktu tertentu Gaza akan  menjadi bagian dari negara Israel Raya.

    “Hal itu sudah terjadi terhadap kota Yerussalem. Dahulu Yerussalem dikuasai oleh rakyat Palestina. Sekarang kota tersebut sudah  diduduki oleh Israel dan malah sudah dijadikan sebagai ibu kota negaranya,” jelasnya. 

    Diketahui Presiden RI, Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung warga Gaza, Palestina yang menjadi korban luka-luka imbas agresi militer Israel. 

    Khususnya anak – anak yang menjadi yatim piatu, mereka yang alami trauma, ataupun warga Gaza yang memang berkeinginan dievakuasi ke Indonesia.

    Pernyataan ini disampaikan Presiden Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi dalam rangkaian lawatan lima negara, Rabu (9/4/2025).

    “Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia,” kata Prabowo. 

    Prabowo menyatakan sudah menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI untuk mengkomunikasikan rencana ini dengan pihak Palestina dan negara lain guna membahas mekanisme evakuasi.

    Namun Prabowo menegaskan evakuasi ini hanya bersifat sementara. Warga Palestina yang sudah sehat dan di saat bersamaan kondisi Gaza lebih aman, maka mereka harus kembali ke daerah asalnya. 

     

    Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

    Sebelumnya utusan Trump di Timur Tengah, Steve Witkoff mengungkapkan rencana mengevakuasi sekitar 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia ini disampaikan Witkoff saat gencatan senjata Hamas – Israel mulai berlaku.

    Langkah ini disarankan oleh utusan Trump itu untuk menyambut langkah rekonstruksi atau pembangunan kembali wilayah Gaza yang hancur imbas konflik Israel – Hamas.

    Saran relokasi sebagian populasi Gaza ini masih dalam pembahasan. Indonesia jadi salah satu dari beberapa negara yang dicontohkan bisa menampung sebagian populasi warga Palestina untuk sementara waktu.

    Utusan Trump khawatir aktivitas sehari-hari di Gaza dapat memicu konflik terulang, meski di tengah kesepakatan gencatan senjata. Sehingga saran relokasi jadi salah satu hal yang mungkin ditempuh untuk mencegah situasi tersebut terjadi.

    Upaya ini juga disebutnya jadi salah satu cara untuk menyelamatkan hidup warga Palestina dari pihak – pihak yang tidak senang adanya gencatan senjata antara Israel – Hamas.

    Adapun Witkoff mewakili pemerintahan Trump diutus ke Timur Tengah untuk mencapai stabilitas jangka panjang bagi Israel dan 2 juta warga Palestina yang terlantar. Upaya menjaga stabilitas itu ditempuh dengan 3 fase kesepakatan. 

    Pertama, dimulai pada Minggu dan berlangsung selama 6 pekan ke depan untuk upaya pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, dan warga Palestina yang ditahan Israel. 

    Fase kedua dinegosiasikan selama fase pertama dimulai dan diharapkan ada tambahan jumlah pembebasan sandera serta penarikan pasukan Israel dari Gaza.

    Fase ketiga, yakni mengakhiri perang dan memulai pembangunan kembali wilayah Gaza.

    “Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza masih belum terjawab, selain ke mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi sementara ini. Indonesia, misalnya adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas,” kata utusan Trump itu dikutip dari NBC News. 

  • Ekonom: Indonesia Perlu Bentuk Poros Ketiga Sikapi Perang Dagang AS-China – Halaman all

    Ekonom: Indonesia Perlu Bentuk Poros Ketiga Sikapi Perang Dagang AS-China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekonom senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini, melihat Indonesia perlu melakukan konsolidasi politik dengan membuat poros ketiga.

    Poros tersebut dinilai penting untuk menyikapi kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen.

    “Pemerintah dalam hal ini presiden harus mengambil jalan politik juga karena akar masalah dari masalah ini adalah politik,” ujar Didik saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/4/2025).

    Ekspor Indonesia ke  Amerika Serikat sekitar 11-13 persen dari total ekspor ke seluruh dunia. Menurut Didik, bagian ini yang akan terkena dampak langsung.

    Jika ke depan ekspor ke AS ini terkena dampak penurunan sekitar 30 persen, maka dampaknya terhadap total ekspor Indonesia sekira 3-4 persen.

    “Porsi inilah yang harus segera digantikan dengan pasar baru dan kesepakatan baru dengan negara-negara lain, yang juga terkena dampaknya,” tutur Didik.

    Karena itu, ucap Didik, Indonesia sebagai negara besar perlu melakukan konsolidasi politik membuat poros ketiga, yakni bersama negara yang tergabung di Asean, Asia Timur dengan Jepang, Korea Selatan, Taiwan, India. Lalu juga dengan Amerika Latin, yakni Brazil dan Meksiko.

    “Sejatinya dan secara politik kesintingan Trump ini adalah head to head dengan China, kita tidak perlu masuk ke dalam kutub tersebut,” kata Didik.

    Didik mengatakan, penampilan dan langkah politik, diplomasi, diplomasi ekonomi dalam situasi ekonomi terguncang seperti ini perlu dilakukan mengingat akar masalah dari tarif Trump yang muncul tidak lain adalah langkah politik murni.

    “Jadi, sangat naif jika kita hanya merespon dengan kebijakan ekonomi dimana menurut Menteri Keuangan asas hukum dan teori ekonomi sudah tidak berlaku lagi,” sambungnya.

    Politik luar negeri ini, lanjutnya, juga mutlak harus ditumpangi dengan politik perdagangan, yang berorientasi di luar Amerika serikat dimana ada 88 persen ekspor Indonesia.  

    Diplomasi politik ke kawasan-kawasan Asean, Asia Timur, India, Amerika latin adalah peluang baru dalam era baru ketika AS sudah kalah bersaing dengan Cgina.

    “Kepanikan Trump hanyalah krisis transisi sejarah dimana kekuatan ekonomi yang bergeser dari Atlantik ke Pasifik,” ucapnya.

    Pemerintah di dalam negeri harus menata kebijakan ekonomi dengan menjaga ketenangan makro ekonomi, menjaga tingkat inflasi agar kesejahteraan rakyat tidak tergerus, menjaga nilai tukar yang menjadi tanggung jawab Bank Indonesia (BI) agar tidak merosot.

    “Rencana industrialisasi dan hilirisasi tetap dijalankan sesuai rencana untuk memperkuat ekonomi dalam negeri,” imbuh Didik.