Negara: Amerika Serikat

  • Profil Agustin Escobar, Sosok Visioner di Balik Transformasi Siemens Spanyol – Halaman all

    Profil Agustin Escobar, Sosok Visioner di Balik Transformasi Siemens Spanyol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini profil CEO Siemens Mobility Spanyol dan salah satu pemimpin kunci di sektor teknologi Eropa, Agustin Escobar.

    Escobar tewas dalam kecelakaan helikopter tragis di Sungai Hudson, New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (10/4/2025) waktu setempat.

    Dalam insiden itu, Escobar tidak hanya kehilangan nyawa, tetapi juga istri tercintanya, Merce Camprubi Montal, dan ketiga anak mereka yang masih berusia 4, 5, dan 11 tahun.

    Dilaporkan New York Post, helikopter Bell 206L-4 LongRanger IV milik New York Helicopters itu jatuh hanya 16 menit setelah lepas landas dari Wall Street Heliport.

    Helikopter sempat melintasi Jembatan George Washington dan terbang mengelilingi Patung Liberty.

    Kemudian helikopter menuju ke arah utara menyusuri Sungai Hudson sebelum berbalik arah ke selatan dan menghantam permukaan Sungai Hudson dalam posisi terbalik.

    Menurut ABC News, empat korban meninggal di tempat kejadian.

    Sementara dua lainnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

    Pilot berusia 36 tahun juga termasuk di antara korban tewas.

    Sosok Profesional dengan Visi Global

    Agustin Escobar dikenal luas sebagai pemimpin visioner dengan pengalaman lebih dari dua dekade di sektor energi dan transportasi internasional.

    Mengutip Spain Investors Today yang dilansir oleh Livemint (11/4/2025), Escobar menjabat sebagai CEO Siemens Mobility Southwest Europe sejak 2019, dan ditunjuk sebagai CEO Siemens Spanyol sejak 2022.

    Sebelum menjabat posisi tersebut, ia memimpin Divisi Manajemen Energi dan Infrastruktur Perkotaan Siemens di Amerika Latin antara tahun 2014 hingga 2018.

    Karier globalnya juga mencakup posisi sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Internasional di Amerika Utara, serta peran strategis di Siemens Spanyol sejak akhir 1990-an.

    Escobar adalah lulusan teknik industri dari Universidad Pontificia Comillas di Madrid dan telah memimpin berbagai tim di seluruh Spanyol, Amerika Latin, dan Amerika Serikat.

    Penghargaan dan Pengakuan

    Kontribusinya terhadap kemajuan Siemens di sektor mobilitas dan teknologi tidak luput dari perhatian, dikutip dari deccanherald.

    Dalam siaran pers resmi Siemens, mantan CEO Siemens Spanyol Miguel Ángel López menyebut Escobar sebagai figur sentral kesuksesan perusahaan.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, karyanya telah menjadi kunci keberhasilan Siemens di bidang mobilitas dan transportasi,” ujar López.

    Escobar juga menjabat sebagai Wakil Presiden Kamar Dagang Jerman untuk Spanyol selama lebih dari satu tahun, memperkuat posisinya sebagai tokoh penting dalam hubungan bisnis Eropa.

    Dari Liburan Keluarga ke Tragedi Global

    Keluarga Escobar diketahui baru tiba di New York dari Barcelona untuk berlibur.

    Beberapa jam sebelum kecelakaan, mereka sempat berpose di depan helikopter yang kemudian menjadi saksi bisu tragedi besar.

    Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik jatuhnya helikopter, disusul dengan potongan baling-baling dan benda besar yang menghantam air.

    Barang-barang pribadi seperti sepatu anak-anak, dompet, pamflet keselamatan, dan pintu helikopter ditemukan terdampar di tepi sungai.

    Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Federal Aviation Administration (FAA).

    Dunia Berduka

    Tragedi ini memicu gelombang duka dari berbagai penjuru dunia.

    Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyampaikan belasungkawa mendalam.

    “Lima warga Spanyol dari satu keluarga, tiga di antaranya anak-anak, dan pilot telah kehilangan nyawa mereka. Sebuah tragedi yang tak terbayangkan,” tulis Sánchez melalui platform X.

    Wali Kota New York Eric Adams juga menyampaikan simpati. “Kami turut berduka cita kepada keluarga dan mereka yang ada di dalam pesawat,” ujarnya dalam konferensi pers.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut insiden itu sebagai “kehilangan besar bagi dunia teknologi global” dan menyampaikan duka cita kepada keluarga korban.

    Siemens: “Kami Sangat Kehilangan”

    Siemens, perusahaan tempat Escobar mengabdi selama lebih dari dua dekade, merilis pernyataan resmi pada Jumat (11/4/2025).

    “Kami sangat berduka atas kecelakaan helikopter tragis yang merenggut nyawa Agustin Escobar dan keluarganya. Ucapan belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada seluruh kerabatnya,” tulis perusahaan itu.

    Nama Lengkap: Agustín Escobar

    Kebangsaan: Spanyol

    Tempat Tinggal Terakhir: Barcelona, Spanyol

    Profesi: Eksekutif Teknologi / CEO Siemens Mobility Southwest Europe

    Pendidikan: 

    Gelar: Teknik Industri
    Almamater: Universidad Pontificia Comillas, Madrid, Spanyol

    Karier:

    2022–2025: CEO Siemens Mobility Spanyol dan Southwest Europe
    2019–2022: CEO Siemens Mobility Southwest Europe
    2014–2018: CEO Divisi Manajemen Energi dan Sektor Infrastruktur & Kota – Amerika Latin
    2012–2014: CEO Sektor Infrastruktur & Kota – Amerika Latin
    2010–2012: Direktur Korporat Strategi dan Pengembangan Bisnis Internasional Siemens – Amerika Utara
    1998–2010: Berbagai posisi strategis di Siemens Spanyol, terutama di sektor energi

    Pengalaman Internasional:

    Telah memimpin tim dan proyek di Amerika Latin, Amerika Serikat, Jerman, dan Spanyol dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di sektor energi dan transportasi.

    Organisasi:

    Wakil Presiden Kamar Dagang Jerman untuk Spanyol (selama lebih dari satu tahun)

    Keluarga:

    Istri: Merce Camprubi Montal
    Anak: Tiga anak (masing-masing berusia 4, 5, dan 11 tahun)
    Tanggal Meninggal: 10 April 2025

    Tempat Meninggal: Sungai Hudson, New York, AS

    Penyebab Kematian: Kecelakaan helikopter (dalam penyelidikan)

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • China Hajar Tarif AS Jadi 125 Persen, Sindir Trump Lelucon Ekonomi

    China Hajar Tarif AS Jadi 125 Persen, Sindir Trump Lelucon Ekonomi

    Beijing, Beritasatu.com – Pemerintah China resmi menaikkan bea masuk atas produk impor atau tarif dari barang Amerika Serikat (AS) hingga 125%. Hal ini sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump yang meningkatkan tekanan terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

    Kementerian Keuangan Tiongkok mengutuk langkah Trump sebagai lelucon dan tindakan sepihak yang melanggar aturan perdagangan internasional. Mereka juga menyebut strategi tersebut tidak masuk akal serta bertentangan dengan prinsip ekonomi dasar.

    “Jika AS terus menaikkan tarif, itu tidak lagi relevan secara ekonomi dan hanya akan tercatat sebagai lelucon dalam sejarah ekonomi global,” demikian pernyataan resmi dari Beijing seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).

    Keputusan Trump yang diumumkan Rabu (9/4/2025) lalu mencakup kenaikan tarif hingga 145% terhadap barang-barang Tiongkok, disertai dengan penangguhan sementara bea masuk terhadap sejumlah produk dari negara lain selama 90 hari. Hal ini membuat para investor menanti langkah balasan dari Tiongkok.

    Pada Kamis (10/4/2025), nilai tukar yuan anjlok ke titik terendah sejak krisis keuangan global, meski sempat menguat kembali pada Jumat.

    Analis menyatakan bahwa perang tarif AS dan China ini telah membuat perdagangan antara kedua negara nyaris tidak mungkin dilakukan.

    “Dengan tarif yang melampaui 100%, keuntungan eksportir terhapus dan harga barang impor menjadi tidak kompetitif,” ucap dia.

    Menurut UBS, keputusan China untuk tidak membalas tarif lebih lanjut mencerminkan bahwa hubungan dagang dengan AS telah nyaris terputus sepenuhnya.

    Meski tidak akan lagi membalas dalam bentuk tarif, Tiongkok membuka kemungkinan pembalasan dalam bentuk lain. Beijing telah mengumumkan pembatasan impor film-film Hollywood dan memperingatkan warganya untuk berhati-hati saat bepergian ke AS. Imbauan juga diberikan kepada mahasiswa yang ingin belajar di Ohio.

    Saat ini, hampir seluruh perdagangan barang antara kedua negara dikenakan tarif tinggi. Porsi barang yang dikenai bea masuk oleh China naik menjadi 100% sejak Rabu (9/4/2025) menyusul perluasan tarif oleh AS yang sebelumnya mencapai 67%.

    Data dari Peterson Institute for International Economics menunjukkan bahwa rata-rata tarif AS atas barang China kini mencapai 135% dan meningkat drastis dibandingkan sebelum perang dagang dimulai pada 2018.

  • Israel Nomor 1, AS dan China Kalah Jauh

    Israel Nomor 1, AS dan China Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Popularitas teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat perusahaan-perusahaan di dunia berlomba-lomba untuk merekrut karyawan yang memiliki kemampuan AI alias ‘AI talent’.

    Perusahaan juga berupaya meningkatkan keterampilan para karyawan agar bisa beradaptasi dengan era teknologi AI.

    Sebanyak 66% pemimpin perusahaan mengatakan tak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara 71% mengatakan lebih memilih merekrut orang yang tak berpengalaman tetapi memiliki kemampuan AI, ketimbang orang berpengalaman tetapi tidak memiliki keahlian AI.

    Temuan ini diungkap laporan Microsoft dan LinkedIn pada 2024 lalu berdasarkan survei terhadap 31.000 orang di 31 negara.

    Untuk mengukur penyebaran talenta AI di berbagai negara di dunia, LinkedIn merilis metrik ‘Konsentrasi Talenta AI’, berdasarkan data profil pengguna.

    LinkedIn mempertimbangkan kemampuan engineering AI seperti pembelajaran mesin (machine learning) dan pemrosesan bahasa natural (natural language processing). Selain itu juga kemampuan literasi AI seperti ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Berdasarkan data 2024, Israel menjadi negara dengan talenta AI terbesar ketimbang rata-rata global, menurut laporan LinkedIn. China dan Amerika yang merupakan dua negara paling ambisius mengembangkan AI tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’.

    Hanya saja, perlu dicatat bahwa penyensoran yang masif di China terhadap platform buatan AS bisa jadi merupakan alasan banyak talenta China yang tidak memiliki akun LinkedIn, sehingga datanya tidak bisa dihimpun.

    Berikut daftar 10 besar negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak, menurut laporan LinkedIn, dikutip dari CNBC Make It, Jumat (11/4/2025):

    Israel (1,98%)
    Singapura (1,64%)
    Luksemburg (1,44%)
    Estonia (1,17%)
    Swiss (1,16%)
    Finlandia (1,13%)
    Irlandia (1,11%)
    Jerman (1,09%)
    Belanda (1,07%)
    Korea Selatan (1,06%)

    Untuk daftar 6 negara teratas di 2024 sebenarnya tak berubah dari peringkat tahun lalu. Sementara itu, Irlandia maju 4 peringkat ke posisi ke-7 dan Korea Selatan menurun 3 peringkat ke posisi ke-10 di 2024.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, Estonia, yang jumlah penduduk dan luas wilayahnya relatif kecil, tetapi mereka sangat menonjol dalam hal pengembangan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, kepala ekonom LinkedIn untuk wilayah APAC.

    “Hal ini dapat terwujud dengan membangun ekosistem yang mendukung. Perusahaan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan karyawannya, dan pemerintah membuat kebijakan yang mendorong pembelajaran berkelanjutan,” Chua menambahkan.

    Meski India tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’ pada laporan 2024, negara tersebut menunjukkan peningkatan 252% antara 2016 hingga 2024. Hal ini menunjukkan India cukup agresif dalam mengembangkan talenta AI di negaranya, menurut laporan LinkedIn.

    India juga menunjukkan peningkatan 33,4% secara tahun-ke-tahun (YoY) dalam hal perekrutan terkait AI sepanjang 2024. Hal ini menunjukkkan India makin kencang membutuhkan talenta AI.

    Sementara itu, untuk perekrutan terkait AI, Singapura menunjukkan pertumbuhan 25% dan Amerika Serikat (AS) 24,7%.

    “Kultur Singapura yang menonjolkan pembelajaran berkontribusi pada daya saingnya di era AI,” kata Chua.

    “Data kami menunjukkan para pekerja di Singapura adalah yang paling cepat belajar. Mereka menghabiskan waktu mereka lebih banyak 40% untuk mempelajari keterampilan AI ketimbang negara-negara lain di Asia Tenggara,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

  • Gubernur Jabar susun insentif industri antisipasi Tarif Trump

    Gubernur Jabar susun insentif industri antisipasi Tarif Trump

    Bandung (ANTARA) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan tengah menyusun langkah-langkah pemberian insentif untuk industri berbasis ekspor di Jabar, guna mengantisipasi tarif resiprokal dari AS (Tarif Trump) yang kini tengah ditangguhkan.

    Dedi mengatakan berbagai langkah strategis yang disiapkan untuk menghadapi tekanan ekonomi global, termasuk dampak kebijakan Tarif Trump itu akan diumumkan pada pekan depan.

    “Kita menyiapkan strategi, salah satunya dengan mengkonsolidasikan seluruh industri di Jawa Barat, terutama yang mengekspor produksinya ke Amerika,” ujar Dedi dalam keterangan di Bandung, Jumat.

    Sejumlah insentif itu, lanjut dia, dirancang untuk meringankan beban biaya produksi industri, yang bertujuan menjaga daya saing sektor manufaktur dan mendorong stabilitas ekonomi daerah.

    “Pemerintah harus membuka berbagai insentif untuk meringankan beban produksi. Banyak opsi yang akan kita umumkan minggu depan,” ujarnya.

    Salah satu yang tengah dirancang, disebut Dedi, adalah insentif fiskal. Namun selain itu, dia juga mendorong perluasan pasar ekspor non-tradisional sebagai alternatif dari pasar AS.

    Pasalnya, menurut Dedi, potensi pasar Indonesia sangat luas dan terbuka, hanya perlu penguatan diplomasi dan negosiasi dagang yang lebih agresif.

    “Pasar kita ini terbuka dan luas. Negosiasinya harus dilakukan agar produk-produk kita tetap bisa bersaing,” ujarnya.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mengungkapkan kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan Amerika Serikat (Tarif Trump) berpotensi mengganggu kinerja ekspor Jabar meski sampai saat ini belum terlihat efek dari pengenaan bea masuk baru tersebut.

    Plt Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus, menyampaikan pengenaan tarif impor sebesar 32 persen oleh Amerika Serikat terhadap produk dari negara lain termasuk Indonesia, bisa berdampak pada berbagai lini termasuk ketenagakerjaan di Jabar, mengingat sejauh ini AS merupakan tujuan ekspor Jabar, bahkan neraca perdagangan dengan AS kerap surplus di mana per Maret 2025 terjadi surplus sekitar 478,67 juta dolar AS.

    “Kebijakan ini jika diterapkan, dampaknya bisa sangat besar bagi Jawa Barat, mengingat produk ekspor yang berasal dari Jabar itu salah satu yang tertinggi adalah ke AS, seperti rajutan, alas kaki, dan bahan karet. Kita bisa bayangkan jutaan warga Jabar sebagian besar pada sektor industri yang terkait ekspor ke AS,” kata Darwis, Selasa (8/4).

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Perang Tarif Trump vs China dari 10% hingga Kini 145%

    Kronologi Perang Tarif Trump vs China dari 10% hingga Kini 145%

    Bisnis.com, JAKARTA — Tensi perang tarif impor antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin panas menyusul langkah China yang kembali menaikkan tarif impor untuk barang dari AS menjadi 125%.

    Tarif balasan tersebut merupakan respons Negeri Tirai Bambu setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor AS terhadap China menjadi 145%.

    Mengutip Bloomberg pada Jumat (11/4/2025) Kementerian Keuangan China menjelaskan bahwa negaranya akan mengabaikan tarif lebih lanjut dari AS terhadap produk-produk China.

    “Mengingat tidak ada lagi kemungkinan penerimaan pasar untuk barang-barang AS yang diekspor ke China berdasarkan tingkat tarif saat ini, jika pihak AS kemudian terus mengenakan tarif pada barang-barang China yang diekspor ke AS, pihak China tidak akan memperhatikannya,” tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan China. 

    Tarif terbaru tersebut juga menjadi babak terbaru perang dagang antara China-AS sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS mulai Januari 2025 lalu. 

    Melansir berbagai sumber, aksi saling balas melalui tarif ini dimulai pada Februari 2025 lalu. Kala itu, Trump mengenakan tarif impor sebesar 10% untuk barang-barang China. 

    China kemudian menanggapi kebijakan tersebut dengan mengenakan tarif sebesar 15% pada batu bara dan produk gas alam cair. China juga menetapkan tarif sebesar 10% pada minyak mentah, mesin pertanian, dan mobil berkapasitas besar.

    Pada 3 Maret 2025, Trump menaikkan tarif impor barang-barang China sebesar 10% menjadi 20%. Dia juga menerapkan tarif baru sebesar 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada, yang memicu sengketa dagang baru dengan tiga mitra dagang utama AS.

    Sehari setelah tarif baru tersebut, China langsung membalas dengan mengenakan tarif sebesar 15% pada produk ayam, gandum, jagung, dan kapas yang berasal dari Amerika Serikat. 

    China juga memberikan tarif sebesar 10% pada sorgum, kedelai, daging babi, daging sapi, produk perairan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu yang berasal dari AS. Kebijakan tarif itu mulai berlaku pada 10 Maret 2025.

    Sebulan berselang, Trump kembali menaikkan tarif terhadap China sebesar 34%. Trump menuduh China mengenakan tarif dan hambatan perdagangan non-tarif sebesar 67% terhadap AS.

    Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif baru itu akan diterapkan di atas tarif yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga menghasilkan tarif efektif sebesar 54% terhadap semua impor China ke AS.

    Merespons tarif tersebut, China kemudian mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 34% pada semua barang AS yang berlaku mulai 10 April 2025.

    Trump kemudian mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% pada barang-barang China pada 9 April lalu jika China tidak menarik tindakan balasan tersebut paling lambat pada 8 April 2025. 

    Setelah China tidak mengindahkan ancaman tersebut, AS resmi meningkatkan tarif efektif impor barang-barang China sebesar 54% menjadi 104%.

    China kemudian menanggapinya dengan tarif balasan sebesar 84% atas barang-barang AS. Sebagai tanggapan balik, Trump meningkatkan tarif atas barang-barang China menjadi 125% pada hari yang sama. 

    Namun, Gedung Putih mengklarifikasi keesokan harinya bahwa tarif telah meningkat menjadi 145%. 

    Kemudian, pada 11 April 2025, China pun kembali menanggapi tarif terbaru AS itu dengan meningkatkan tarif atas barang-barang AS menjadi 125%.

  • Apa Itu Antalya Diplomacy Forum 2025? Konferensi Global yang Dihadiri Prabowo di Turki – Page 3

    Apa Itu Antalya Diplomacy Forum 2025? Konferensi Global yang Dihadiri Prabowo di Turki – Page 3

    Antalya Diplomacy Forum (ADF) adalah konferensi diplomasi internasional tahunan yang diselenggarakan di Antalya, Turki, sejak tahun 2021. Forum ini diinisiasi oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu, dan bertujuan untuk menjadi wadah bagi para pembuat kebijakan, diplomat, akademisi, dan perwakilan dari berbagai sektor untuk berdiskusi mengenai isu-isu global.

    ADF biasanya berlangsung selama beberapa hari dan dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh dunia. Topik-topik yang dibahas sangat beragam, mencakup diplomasi, kebijakan energi, keamanan global, dan perkembangan di berbagai kawasan, termasuk Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Asia-Pasifik.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, ADF telah menjadi tempat pertemuan penting bagi para pemimpin dunia untuk membahas isu-isu krusial. Sebagai contoh, pada tahun 2022, ADF menjadi tempat pertemuan tingkat tinggi antara Menteri Luar Negeri Rusia, Ukraina, dan Turki untuk membahas negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

    ADF 2025 diharapkan akan menjadi forum yang sama pentingnya, mengingat tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi global saat ini. Kehadiran para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prabowo, akan memberikan kesempatan berharga untuk membahas solusi bersama dalam menghadapi tantangan global.

  • Konglomerat RI Ramai-Ramai Pindahkan Aset ke Luar Negeri, Ada Apa?

    Konglomerat RI Ramai-Ramai Pindahkan Aset ke Luar Negeri, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah konglomerat atau orang kaya Indonesia diketahui mulai memindahkan kekayaannya ke luar negeri. Tren itu mencuat disinyalir karena adanya kekhawatiran akan kebijakan fiskal Presiden Prabowo Subianto dan ketidakpastian stabilitas ekonomi Indonesia.

    Melansir laporan Bloomberg, orang kaya di Indonesia banyak mengalihkan asetnya ke emas dan real estate di luar negeri. Di samping itu, kripto hingga stablecoin USDT menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dilirik orang kelas menengah atas Indonesia.

    “Emas dan real estate adalah dua tempat penyimpanan yang populer, meskipun tempat penyimpanan ketiga yang kurang tradisional telah muncul: mata uang kripto – khususnya stablecoin USDT dari Tether Holdings SA, yang dirancang untuk mempertahankan nilai tukar 1:1 terhadap dolar AS,” demikian bunyi laporan tersebut.

    Semua aset tersebut menawarkan cara bagi orang kaya di negara ini untuk menghindari pengawasan dalam memindahkan uang dalam jumlah besar.

    Sebagai contoh, mata uang kripto USDT mulai digemari di Indonesia sebagai cara untuk menghindari deteksi konversi mata uang dan memindahkan uang di atas $100.000 ke luar negeri.

    Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh para bankir hingga manager investasi yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa sejumlah klien asal Indonesia dengan kekayaan bersih antara US$100 juta (Rp1,6 triliun) hingga US$400 juta (Rp6,7 triliun) telah mengubah hingga 10% dari aset mereka menjadi kripto.

    Adapun, tren pergeseran aset tersebut dimulai pada Oktober 2024 ketika Prabowo berkuasa, tetapi meningkat secara substansial setelah rupiah jatuh pada bulan Maret.

    Alhasil, meningkatnya arus keluar itu dinyalir kuat menjadi biang kerok penurunan tajam mata uang Indonesia dalam beberapa waktu belakangan.

    Pasalnya, Rupiah pada Selasa (8/4/2025), mata uang rupiah kembali ditutup melemah dengan menyentuh level Rp16.891 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Di samping itu, mata uang dan pasar saham Indonesia juga mengalami penurunan karena kekhawatiran bahwa kebijakan belanja Prabowo dapat menggerogoti disiplin fiskal negara yang telah dibangun di bawah pemerintahan sebelumnya.

    Bloomberg menjelaskan kekhawatiran utama para orang kaya Indonesia didorong oleh volatilitas saham dan mata uang yang terjadi usai berbagai Prabowo meneken sejumlah kebijakan. Mulai dari perluasan peran angkatan bersenjata, meningkatnya pengeluaran negara menjadi salah satu momok bagi para investor.

    Bahkan, Bloomberg mempertanyakan keinginan Prabowo yang membidik pertumbuhan ekonomi dapat tembus di level 8% per tahun, sesuatu yang bahkan tidak dapat dicapai oleh China.

    Jika pemerintah terus melakukan ekspansi demi mewujudkan program populis Prabowo, para investor khawatir hal ini dapat menyebabkan defisit fiskal yang lebih besar, peningkatan utang dan kenaikan pajak, belum lagi tekanan inflasi yang lebih luas.

    Meskipun gelombang arus keluar saat ini tidak sebanding dengan eksodus pada tahun 1998 ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi Asia, arus keluar ini semakin meningkat.

    Sejak Februari, klien-klien dari sebuah perusahaan penasihat telah memindahkan sekitar US$50 juta (Rp838,45 miliar) uang mereka ke Dubai dan Abu Dhabi, ujar sumber lain. Pada kuartal Desember, arus keluar serupa hanya mencapai US$10 juta (Rp167,69 miliar).

    Selain properti hingga pasar kripto, emas menjadi alternatif yang dipilih para orang kaya mengamankan asetnya. Penjualan emas batangan di PT Hartadinata Abadi, peritel emas non-pemerintah terbesar di Indonesia, melonjak sekitar 30% dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024, kenaikan kuartalan tertajam dari tahun ke tahun sejak perusahaan tersebut go public pada tahun 2017, kata juru bicara Thendra Crisnanda.

    Analis utama Indonesia di Global Counsel LLP, Dedi Dinarto, menilai arus deras keluar tersebut perlu segera menjadi perhatian Presiden Prabowo. Salah satu langkah yang bisa diambil yakni dengan memberikan jaminan seputar disiplin fiskal dan berkomitmen pada investasi-investasi utama di bidang-bidang seperti infrastruktur.

    “Baik investor asing maupun lokal memiliki kekhawatiran yang sama mengenai kebijakan-kebijakan Prabowo,” ujar Dedi.

  • Ekonomi Jerman diproyeksikan hanya akan tumbuh 0,1 persen pada 2025

    Ekonomi Jerman diproyeksikan hanya akan tumbuh 0,1 persen pada 2025

     Terdampak oleh tarif baru AS, ekonomi Jerman diperkirakan hanya akan tumbuh 0,1 persen pada 2025, menandai revisi penurunan yang signifikan dibandingkan perkiraan pertumbuhan 0,8 persen yang dirilis pada musim gugur 2024.

    Berlin (ANTARA) – Ekonomi Jerman diproyeksikan akan tumbuh 0,1 persen pada 2025, menurut sebuah perkiraan bersama yang dirilis pada Kamis (10/4) oleh wadah pemikir (think tank) ekonomi terkemuka di negara tersebut.

    Proyeksi tersebut menandai penurunan tajam dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 0,8 persen yang diumumkan pada musim gugur 2024.

    Revisi itu dikaitkan dengan meningkatnya tekanan dari tarif baru Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian kebijakan dalam negeri yang terus berlanjut.

    “Perekonomian Jerman masih berada dalam krisis,” menurut laporan tersebut yang menyoroti perubahan-perubahan signifikan dalam kebijakan domestik maupun internasional sejak awal tahun ini.

    Hal yang menjadi kekhawatiran utama adalah tarif 25 persen untuk mobil impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang mulai berlaku pada 3 April. Langkah itu menjadi ancaman besar bagi industri otomotif Jerman yang bergantung pada ekspor.

    Pada 2024, perekonomian terbesar di Eropa itu mengekspor sekitar 3,4 juta kendaraan baru, dengan proporsi terbesar dipegang oleh AS yang mencakup 13,1 persen.

    Bengkel dealer BMW di Mexico City, Meksiko pada tanggal 2 April 2025 ini. (ANTARA/Francisco Canedo/Xinhua)

    Laporan tersebut memperingatkan bahwa kebijakan tarif AS, terutama bea mobil, akan meredam momentum pertumbuhan secara lebih nyata pada musim panas, mengurangi produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,1 persen pada 2025 dan 2026.

    Laporan itu menambahkan bahwa tarif tambahan yang baru-baru ini diberlakukan oleh Washington belum diperhitungkan dalam perkiraan itu dan dapat memicu penundaan lebih lanjut yang lebih parah pada pemulihan.

    Namun, laporan itu memperingatkan bahwa langkah-langkah stimulus fiskal saja tidak akan cukup. Jerman tidak hanya berjuang dengan kelemahan siklus, tetapi juga dengan tantangan struktural yang mengakar.

    Untuk mengatasi stagnasi ekonomi dan defisit infrastruktur, Jerman telah mengubah hukum dasarnya demi membuka jalan bagi pinjaman publik yang lebih tinggi. Kebijakan fiskal ekspansif yang dihasilkan diperkirakan akan menjadi satu dari sejumlah faktor positif untuk mendukung perekonomian, dengan PDB yang diperkirakan akan tumbuh 1,3 persen pada 2026. Namun, angka tersebut masih 0,8 poin persentase di bawah perkiraan sebelumnya.

    Kantor pusat Bundesbank Jerman di Frankfurt, Jerman pada 18 Februari 2025 (ANTARA/Xinhua/Zhang Fan).

    Namun, laporan itu memperingatkan bahwa langkah-langkah stimulus fiskal saja tidak akan cukup. Jerman tidak hanya berjuang dengan kelemahan siklus, tetapi juga dengan tantangan struktural yang mengakar

    Kepala penelitian ekonomi di RWI-Leibniz Institute for Economic Research Torsten Schmidt, satu dari lima institut di balik laporan tersebut, menyoroti kurangnya tenaga kerja terampil dan tingginya hambatan birokrasi sebagai isu-isu struktural utama, sembari menekankan urgensi untuk reformasi guna memperkuat potensi pertumbuhan negara itu.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • RI Enggak Ikut Perang Dagang, Harga iPhone Naik Atau Tidak?

    RI Enggak Ikut Perang Dagang, Harga iPhone Naik Atau Tidak?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga iPhone di pasar global diprediksi naik menyusul kebijakan tarif kontroversial yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump.

    Tarif baru sebesar 145% terhadap barang-barang impor dari China, yang merupakan tempat sebagian besar iPhone dirakit, diperkirakan memicu kenaikan harga hingga ratusan dolar, tak hanya di AS tetapi juga di luar negeri.

    Menurut analis, Apple kemungkinan besar akan menaikkan harga iPhone secara global untuk menghindari disparitas harga antarnegara, yang bisa mendorong perdagangan lintas batas secara ilegal. Artinya, konsumen di Inggris, Eropa, dan negara lainnya ikut terdampak, meskipun tidak terlibat langsung dalam perang dagang.

    “Kecil kemungkinan perusahaan membedakan harga secara global,” kata Ben Wood analis dari CCS Insight, dikutip dari BBC, Jumat (11/4/2025).

    Karena menurutnya, raksasa teknologi asal AS ini ingin menghindari orang membeli perangkat dengan harga murah di Inggris dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan di AS.

    Peningkatan harga juga bisa diperparah jika tarif ini berdampak negatif pada nilai tukar dolar AS, yang akan membuat impor iPhone ke berbagai negara jadi lebih mahal.

    Di Inggris, harga iPhone 16 Pro yang saat ini dibanderol 999 euro bisa melonjak hingga 1.400 euro, menurut prediksi beberapa pakar. Bahkan di AS, beberapa analis memprediksi harga iPhone bisa naik hingga tiga kali lipat.

    Apple memiliki salah satu rantai pasokan paling rumit karena komponen iPhone berasal dari sekitar 50 negara, dengan berbagai komponen yang bersumber dari berbagai perusahaan terutama di Asia Timur. Dan banyak di antara negara tersebut terkena kebijakan tarif Trump

    Ketidakpastian ini telah membuat saham Apple anjlok, bahkan membuat perusahaan tersebut kehilangan status sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, disalip oleh Microsoft.

    China merupakan pusat utama perakitan iPhone (80 persen) yang dijual dengan India menyumbangkan 10-15 persen dan sisanya berasal dari Vietnam.

    Pembuat chip Taiwan yang sangat penting, TSMC, memproduksi prosesor yang dirancang Apple untuk iPhone, sementara perusahaan Korea Selatan, Samsung dan LG, menyediakan sebagian besar layarnya.

    Komponen kamera berasal dari Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, sementara sensor dan baterai berasal dari Timur Jauh, Amerika Serikat, Prancis dan Jerman.

    Meski Trump sempat mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari bagi sebagian negara, China tetap menjadi pengecualian. Hal ini memperkeruh situasi, mengingat 9 dari 10 iPhone dirakit di China.

    Di tengah gejolak ini, Apple berusaha mempercepat produksi iPhone di India, yang selama ini hanya menyumbang sekitar 20% dari total produksi iPhone untuk pasar AS.

    Mengutip Daily Mail, Apple bahkan dilaporkan menyewa penerbangan kargo khusus untuk mengirim lebih dari 600 ton iPhone dari India ke AS dalam beberapa hari terakhir.

    (dem/dem)

  • BEI Perkuat Stabilitas Pasar, Atur Ulang Strategi Hadapi Sentimen

    BEI Perkuat Stabilitas Pasar, Atur Ulang Strategi Hadapi Sentimen

    Jakarta, Beritasatu.com – Gejolak global dan tekanan dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) kembali mengguncang pasar keuangan dunia, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI pun mengatur ulang strategi untuk memperkuat pasar keuangan domestik.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan, sejak awal Maret 2025, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku pasar secara aktif menjaga stabilitas pasar. Hal ini menyusul melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode 2-19 Maret akibat tekanan eksternal.

    Sebagai respons cepat, BEI bersama OJK dan pelaku pasar, termasuk pemegang saham besar mengambil langkah taktis. Beberapa kebijakan penting dikeluarkan, seperti penundaan short selling dan pelonggaran aturan buyback tanpa perlu RUPS.

    “Situasi sempat memuncak pada Selasa (18/3/2025) ketika perdagangan harus dihentikan selama 30 menit akibat koreksi indeks lebih dari 5%. Hal serupa kembali terjadi pada Selasa (8/4/2025) setelah saat Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor, membuat IHSG sempat turun lebih dari 8%,” ujar Iman dalam webinar bersama Universitas Paramadina, Jumat (11/4/2025).

    Sebagai tindak lanjut, BEI mengubah strategi, seperti mekanisme circuit breaker pada Selasa (8/4/2025). Ambang batas trading halt kini dinaikkan menjadi 8%, 15%, dan 20%. Lalu, apabila penurunan melewati 20%, perdagangan dapat dihentikan satu hingga dua sesi. Selain itu, batas auto rejection bawah (ARB) kini ditetapkan tunggal sebesar 15% untuk semua kategori saham, sedangkan batas atas tetap.

    Iman mencatat bahwa IHSG telah turun 11,67% secara year to date hingga 10 April. Dana asing juga keluar besar-besaran hingga hampir Rp 30 triliun, menyeret saham-saham blue chip, seperti BCA, BRI, Mandiri, dan BNI.

    Meski demikian, aktivitas perdagangan tetap tinggi. Pada 8 April, nilai transaksi mencapai Rp 21 triliun, dan Rp 16 triliun sehari setelahnya. Menariknya, investor domestik ritel mencatatkan pembelian bersih Rp 3,9 triliun, mengimbangi penjualan bersih asing senilai Rp 3,8 triliun.

    Pada Kamis (10/4/2025), IHSG berbalik menguat hampir 5%. Saat itu investor ritel mulai merealisasikan keuntungan, sementara investor institusi domestik aktif kembali masuk pasar. Ini menunjukkan peran signifikan investor dalam menjaga kestabilan.

    Iman menegaskan, sebagai regulator, BEI tidak bisa melakukan intervensi langsung seperti Bank Indonesia. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan lebih pada komunikasi aktif, edukasi publik, serta kebijakan yang adaptif.

    Ia juga mencatat adanya optimisme baru, terbukti dari lebih 35.000 investor baru yang bergabung selama libur Lebaran.

    Ke depan, BEI akan mendorong diversifikasi instrumen investasi, seperti derivatif saham tunggal, ETF berbasis emas, dan produk lindung nilai lainnya. Proses IPO pun terus dipercepat dan didigitalisasi melalui kerja sama dengan bursa global serta penguatan riset dan peluang dual listing.

    Langkah lain termasuk pengembangan skema liquidity provider dan peningkatan infrastruktur perdagangan, dengan target kapasitas sistem BEI meningkat tiga kali lipat pada 2026.

    “Semua ini butuh kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Pasar yang sehat bergantung pada sinergi antara regulator, pelaku pasar, investor, dan emiten. Kepercayaan publik adalah pondasi utama,” tutup Iman terkati strategi BEI hadapi tekanan ekonomi global.