Negara: Amerika Serikat

  • Jerman Tarik Emas Besar-Besaran 1.200 Ton dari New York, Ada Apa?

    Jerman Tarik Emas Besar-Besaran 1.200 Ton dari New York, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jerman kemungkinan akan memulangkan sejumlah besar emas yang saat ini disimpannya di New York. Rencana ini mencuat di tengah kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Isu ini dilaporkan oleh Telegraph pada Jumat (11/4/2025). Surat kabar yang berbasis di Inggris tersebut, mengutip laporan surat kabar Jerman Bild, mengatakan bahwa sejumlah tokoh senior dalam partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) telah membahas kemungkinan untuk menarik cadangan emasnya dari AS.

    CDU sendiri dijadwalkan untuk memimpin pemerintahan Jerman berikutnya. Ini setelah kemenangannya dalam pemilihan umum pada Februari lalu.

    “Tentu saja, pertanyaan itu muncul lagi,” kata mantan menteri CDU Marco Wanderwitz kepada Bild.

    Wanderwitz sebelumnya melobi untuk memeriksa sendiri cadangan emas New York pada tahun 2012, tetapi permintaannya ditolak. Ia telah menyerukan kebijakan yang akan memungkinkan pejabat Jerman untuk memeriksa emas secara berkala, atau mengembalikannya ke Jerman.

    Markus Ferber, anggota Parlemen Eropa untuk CDU, mengatakan kepada Bild bahwa ia juga bersikeras agar pejabat Jerman diizinkan untuk memeriksa sendiri emas batangan negara itu yang berbasis di AS.

    “Saya menuntut pemeriksaan rutin terhadap cadangan emas Jerman,” katanya.

    “Perwakilan resmi Bundesbank harus menghitung sendiri emas batangan dan mendokumentasikan hasilnya,” ujarnya lagi.

    Saat ini, Jerman masih memiliki sekitar 1.200 ton, atau sekitar sepertiga dari emasnya, yang disimpan di brankas Federal Reserve New York di Manhattan, ditambah 430 ton lainnya di Bank of England. Pada harga saat ini, emas yang dimiliki AS akan bernilai lebih dari 100 miliar euro.

    Selain itu, Jerman juga memiliki cadangan emas terbesar kedua di dunia sekitar 3.350 ton. Ini hanya di belakang AS yang memiliki 8.100 ton.

    Keinginan Jerman untuk mendapatkan emas telah terdokumentasi dengan baik karena sejarahnya yang bergejolak. Setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II, brankas emas batangan negara itu pada dasarnya dikosongkan.

    Namun, ledakan ekonomi pascaperang memberinya sarana keuangan untuk mulai menimbun logam kuning, yang dipermudah oleh sistem Bretton Woods. Pada tahun 1960-an, Jerman telah menjadi salah satu pemegang emas terbesar di dunia, dengan sebagian besar cadangannya disimpan di luar negeri- di New York, London, dan Paris- untuk memastikan aksesibilitas jika terjadi konflik.

    Di balik keputusan untuk menyimpan emas itu di luar negeri adalah besarnya kepercayaan yang telah dibangunnya dengan sekutu-sekutu Baratnya, khususnya AS. Namun, di bawah iklim geopolitik saat ini, kepercayaan itu mungkin telah memudar di antara anggota partai penguasa Jerman berikutnya.

    The New York Fed, sebagai kustodian emas terbesar di dunia, menyimpan sekitar 6.300 ton emas atas nama lebih dari 30 bank sentral asing. Selain Jerman, negara-negara Eropa terkemuka lainnya yang menyimpan emas mereka di New York Fed termasuk Italia dan Swiss.

    (sef/sef)

  • China Ciptakan Mesin Hipersonik, Bisa Kelilingi Bumi dalam 2 Jam

    China Ciptakan Mesin Hipersonik, Bisa Kelilingi Bumi dalam 2 Jam

    Jakarta

    Mesin hipersonik baru yang dikembangkan di China dapat merevolusi perjalanan udara dengan mengurangi waktu penerbangan jarak jauh menjadi beberapa menit saja. Mampu mencapai Mach 16 (sekitar 20.000 km/jam), sistem propulsi ini merupakan lompatan signifikan dalam rekayasa kedirgantaraan.

    Dikembangkan di Beijing Power Machinery Institute, terobosan ini telah didokumentasikan dalam Journal of Propulsion Technology. Para peneliti mengklaim mesin ini lebih hemat bahan bakar dan stabil daripada desain hipersonik sebelumnya, sehingga mengatasi beberapa tantangan utama yang telah lama menghambat teknologi ini.

    Lompatan Besar Lampaui Supersonik

    Dikutip dari The Daily Galaxy, Jumat (11/4/2025) selama beberapa dekade, pesawat supersonik seperti Concorde melampaui batas kecepatan, tetapi masalah efisiensi dan konsumsi bahan bakar membatasi keberhasilannya. Perkembangan terbaru China melampaui kecepatan Mach 2, membawa penerbangan hipersonik lebih dekat dengan kenyataan.

    Mesin ini beroperasi pada ketinggian 30 kilometer di atas permukaan Bumi, menggunakan proses detonasi mode ganda. Pada kecepatan hingga Mach 7, mesin ini berfungsi melalui sistem detonasi putar, dengan gelombang kejut terus-menerus membakar bahan bakar lebih efisien daripada mesin jet tradisional.

    Setelah melampaui Mach 7, mesin ini beralih ke mode detonasi miring, memastikan kinerja kecepatan tinggi yang berkelanjutan dengan stabilitas yang lebih baik.

    Menurut para peneliti, pendekatan ini dapat mencapai efisiensi konversi energi hingga 80%, jauh melampaui efisiensi mesin konvensional yang hanya 20-30%. Dengan mengatasi tantangan konsumsi bahan bakar dan stabilitas, teknologi ini selangkah lebih dekat ke penerbangan hipersonik yang praktis.

    Mesin ini dikembangkan di Beijing Power Machinery Institute. Foto: Eurasian Times via The Daily GalaxyRevolusi dalam Transportasi Global

    Jika berhasil diintegrasikan ke dalam pesawat komersial, propulsi hipersonik dapat mengurangi waktu penerbangan secara drastis.

    Perjalanan dari Paris ke New York misalnya, dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam, dan perjalanan dari London ke Sydney dapat ditempuh dalam waktu 90 menit, bukan 22 jam seperti biasanya. Bahkan, mesin ini diklaim memungkinkan perjalanan mengelilingi Bumi bisa ditempuh dalam dua jam.

    Potensinya pun melampaui perjalanan penumpang. Transportasi kargo pada kecepatan ini dapat memungkinkan pengiriman global yang hampir seketika, membentuk kembali rantai pasokan dan perdagangan internasional.

    Kemampuan untuk mengangkut barang melintasi jarak yang jauh dalam hitungan menit akan menghilangkan hambatan logistik, sehingga menguntungkan industri yang bergantung pada pengiriman cepat, seperti rantai pasokan medis dan manufaktur bernilai tinggi.

    Mesin beroperasi dalam dua mode. Foto: Eurasian Times via The Daily GalaxyImplikasi Militer dan Pertahanan

    Aplikasi militer dari propulsi hipersonik juga sama pentingnya. Pesawat dan rudal yang melaju dengan kecepatan Mach 16 hampir mustahil dicegat dengan sistem pertahanan udara saat ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang pencegahan strategis dan keamanan nasional.

    Tidak seperti jet tempur atau rudal balistik konvensional, kendaraan hipersonik bergerak sangat cepat sehingga teknologi pelacakan dan intersepsi radar tradisional mungkin menjadi usang.

    Kemajuan China di bidang ini diperkirakan akan meningkatkan persaingan di antara negara adikuasa global. Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa telah berinvestasi besar dalam penelitian hipersonik, tetapi terobosan China dapat mempercepat perlombaan untuk mendominasi militer dengan kecepatan tinggi.

    Kemampuan untuk menghindari deteksi dan menyerang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat mengubah sifat peperangan secara mendasar, memaksa negara-negara untuk memikirkan kembali strategi pertahanan mereka.

    Tantangan Teknis dan Perkembangan Masa Depan

    Meskipun memiliki potensi, tantangan teknik yang signifikan harus diselesaikan sebelum perjalanan hipersonik menjadi kenyataan praktis. Panas dan tekanan ekstrem pada Mach 16 memerlukan sistem perlindungan termal canggih untuk mencegah pesawat hancur.

    Bahan yang mampu menahan kondisi ini harus dikembangkan, dan mekanisme pendinginan harus disempurnakan untuk memastikan integritas struktural selama penerbangan.

    Kendala utama lainnya adalah stabilitas dan kontrol. Mesin detonasi sebelumnya mengalami kesulitan dalam manajemen gelombang kejut, sehingga sulit dioperasikan secara konsisten. Para peneliti harus menyempurnakan teknologi lebih lanjut untuk memastikan bahwa mesin hipersonik tetap stabil di berbagai rentang kecepatan.

    Kelayakan ekonomi juga menjadi perhatian utama. Meskipun mesin secara teoritis lebih hemat bahan bakar daripada sistem propulsi tradisional, mengembangkan pesawat hemat biaya yang dapat beroperasi dengan aman pada kecepatan ini tetap menjadi tantangan yang signifikan. Jika teknologinya terbukti terlalu mahal, adopsi komersial dapat tertunda selama beberapa dekade.

    (rns/fay)

  • Video: Kredit Macet Naik – China & AS Saling Balas Kenaikan Tarif

    Video: Kredit Macet Naik – China & AS Saling Balas Kenaikan Tarif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengawas Lembaga Pembiayaan Agusman mengungkapkan pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi. Sedangkan, untuk pinjaman online (pinjol) masih mengalami pertumbuhan signifikan.

    Sementara itu, Amerika Serikat kembali menaikkan tarif impor dari China menjadi 145%. Tarif baru ini diumumkan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif menjadi 125%.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (11/04/2025).

  • Pertama di Dunia, China Luncurkan Senjata Monster 16 Laras: Misi Lenyapkan Ribuan Drone AS-Taiwan – Halaman all

    Pertama di Dunia, China Luncurkan Senjata Monster 16 Laras: Misi Lenyapkan Ribuan Drone AS-Taiwan – Halaman all

    Pertama di Dunia, China Luncurkan Senjata Monster 16 Laras: Misi Lenyapkan Puluhan Ribu Drone AS-Taiwan

    TRIBUNNEWS.COM – Guna meningkatkan kemampuan dalam peperangan anti-drone dan menetralisir roket, rudal, dan helikopter yang terbang rendah, militer China dilaporkan sukses mengembangkan sistem persenjataan baru yang dilengkapi meriam 16 laras.

    Menurut lansiran GT, media yang dikelola pemerintah China, sistem persenjataan pertama di dunia dari jenis ini juga dapat secara efektif melawan kawanan pesawat tak berawak alias drone.

    “Sistem pertahanan udara baru ini dikenal sebagai sistem senjata anti-pesawat tak berawak dan anti-serangan rudal,” tulis laporan tersebut, dikutip Jumat (11/4/2025) .

    Sistem Senjata Monster 16 Laras

    Yu Bin, kepala perancang sistem persenjataan ini, berbicara dalam sebuah wawancara yang dilaporkan GT, menjelaskan tentang mekanisme dan cara kerja senjata yang berjuluk ‘monster’ tersebut dalam menembakkan peluru.

    Ia mengatakan senjata itu melepaskan “serangan beruntun,” sama halnya seperti menembakkan peluru secara beruntun.

    Tanpa menyebut spesifikasi teknis berapa peluru yang dimuntahkan dalam rotasi laras per menit, Yu menyebut amunisi-amunisi yang ke luar dari laras senapan bergerak secara serentak ke arah target.

    “Rentetan tembakan dapat mencakup semua posisi target yang masuk, secara efektif mencegat target dengan bergerak dari area yang luas ke suatu titik yang tepat,” papar Yu.

    Yu mengatakan jika senjata pertahanan udara konvensional menggunakan konsep intersepsi “titik ke titik”, maka sistem baru persenjataan ini menggunakan konsep “pesawat ke titik”.

    Secara mudah diartikan pembidik yang menggunakan senjata baru ini akan menembakkan peluru tidak ke titik objek, yang lazimnya bergerak di udara.

    “Konsep baru ini mengikuti arsitektur di mana beberapa senjata pertahanan udara ditembakkan bersama-sama untuk meningkatkan kepadatan tembakan dan kemungkinan intersepsi,” kata Yu menjelaskan.

    Senjata baru tersebut adalah sistem pertahanan udara jarak dekat yang dilengkapi dengan meriam 16 laras untuk menembakkan “amunisi unik.”

    Unik yang dimaksud adalah bentuk yang tidak seperti peluru konvensional, namun memngikuti kontur laras meriam. 

    Yu menambahkan, sistem persenjataan ini tidak tersedia (dijual) secara global.

    “Ini adalah sistem pertama di dunia yang mampu mencegat ancaman udara seperti kawanan pesawat tak berawak (drone),” katanya.

    GT melaporkan kalau sistem persenjataan tersebut memiliki kecepatan isi ulang yang cepat, kepadatan tembakan tinggi, ukuran rentetan tembakan yang dapat dikendalikan, daya rusak yang luar biasa, dan kemampuan untuk menemani pasukan dalam manuver.

    SENJATA 16 LARAS – Penampakan senjata yang berjuluk monster dengan 16 laras meriam yang diluncurkan China. Senjata ini diumumkan sebagai senjata pertahanan udara, utamanya untuk menangkal serangan drone dan roket.

    Senjata Pertahanan Udara yang Hemat dan Efektif

    Senjata pertahanan udara saat ini dinilai kesulitan menangani kawanan drone secara efektif. 

    “Senjata ini sering kali tidak dapat menangani serangan saturasi dan tidak hemat biaya. Namun, sistem senjata rentetan baru buatan China ini mengatasi masalah tersebut,” menurut Yu.

    Sistem ini telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk menembak jatuh semua drone kecil dengan satu serangan.

    Ia juga dapat mencegat senjata yang diluncurkan dari udara dengan cepat seperti rudal yang tengah melesat. 

    Selain itu, ia dapat menangkal roket, mortir, dan peluru howitzer.

    Yu menambahkan target utama sistem persenjataan ini adalah ancaman udara seperti kawanan pesawat tak berawak, pesawat sayap tetap, helikopter, dan rudal jelajah.

    Namun, sistem persenjataan ini juga dapat menargetkan target permukaan tanah atau air bila diperlukan.

    Yu menambahkan kalau sistem senjata ini bersifat modular dan dapat dipasang pada truk, kendaraan lapis baja, atau kapal perang.

    Fu Qianshao, seorang pakar militer, mengatakan kepada GT kalau senjata baru ini akan efektif dan hemat biaya terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal.

    Senjata rentetan itu menarik bagi pengguna dalam negeri dan pasar internasional karena ancaman dari pesawat tak berawak terus meningkat, kata Fu.

    Dibuat untuk Melawan AS dan Taiwan

    Pembaruan sistem persenjataan China ini dilaporkan untuk mengantisipasi manuver Amerika Serikat (AS) dan Taiwan yang telah bekerja sama untuk memenuhi Selat Taiwan dengan puluhan ribu drone.

    Kepadatan tembakan senjata monster ini diklaim mampu melenyapkan drone-drone yang sudah disiapkan AS dan Taiwan tersebut.

    Di sepanjang Selat Taiwan, AS telah mulai mengerahkan drone jarak jauhnya, seperti MQ-4C Triton.

    Kementerian Pertahanan Taiwan telah memesan 3.500 pesawat tak berawak produksi dalam negeri untuk melawan China.

    Selain itu, Taiwan memiliki rencana untuk mendirikan fasilitas pengujian kendaraan udara tak berawak (UAV) besar di Kabupaten Chiayi untuk membantu membangun rantai pasokan drone-nya.

    Rencana pertahanan baru Taiwan menyoroti peran penting drone dalam berbagai operasi militer.

    Drone ini akan memberikan peringatan dini dan mendukung komando dan kontrol di lingkungan yang menantang.

    Selama fase berikutnya, dengan fokus pada perolehan kendali atas wilayah pesisir, pulau tersebut berencana menggunakan pesawat tanpa awak yang lebih kecil, seperti Albatross dan Chien-Hsiang, untuk peperangan elektronik dan mematikan sensor pesisir.

    Terakhir, dalam fase di mana mereka mengamankan pendaratan di pantai, Taiwan akan mengerahkan drone yang lebih murah dan mudah diganti seperti ALTIUS 600M-V dan Capricorn.

    Drone ini akan melakukan serangan tepat terhadap pasukan musuh dan memberikan informasi penargetan waktu nyata kepada pasukan darat.

    Mengingat hal ini, Tiongkok berinvestasi secara signifikan dalam mengembangkan sistem antipesawat tak berawak baru, termasuk sistem senjata antipesawat tak berawak dan sistem senjata antiserangan rudal yang baru-baru ini diluncurkan .

     

     

    (oln/GT/*)

     

  • Prada Beli Rumah Mode Versace Rp21 Triliun

    Prada Beli Rumah Mode Versace Rp21 Triliun

    Jakarta: Dunia mode global kembali diguncang. Kali ini, giliran dua raksasa fashion Italia yang menjadi sorotan. 
     
    Merangkum Euro News, Jumat, 11 April 2025, Prada Group resmi membeli rumah mode Versace dari perusahaan asal Amerika Serikat, Capri Holdings, dalam transaksi senilai €1,25 miliar euro atau sekitar Rp21 triliun!
     
    Pengumuman ini disampaikan pada Kamis waktu setempat dan langsung menarik perhatian pelaku industri fashion, investor, dan pecinta mode di seluruh dunia.
    Prada ambil alih Versace, simbol perpindahan kekuasaan?
    Versace sebelumnya dimiliki oleh Capri Holding sejak 2018, setelah dibeli dengan harga USD2 miliar. Namun, seiring tren global bergeser ke arah “kemewahan yang lebih tenang”, gaya Versace yang terkenal berani dan penuh warna tampak kesulitan menemukan pijakan di pasar.

    Kini, saat Prada Group masuk sebagai pemilik baru, harapan pun muncul bahwa label glamor ini akan menemukan babak baru yang lebih segar dan relevan.
     
    “Versace adalah rumah mode mewah ikonik Italia yang didirikan 46 tahun yang lalu oleh Gianni Versace dan dikembangkan lebih lanjut di bawah visi kreatif Donatella Versace. Selama enam tahun terakhir, kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam memposisikan ulang merek ini untuk memberikan penekanan yang lebih besar pada warisan kemewahan dan keahliannya yang luar biasa,” kata Chairman dan Chief Executive Officer Prada, John D Idol.
     
    “Melalui peningkatan produk, pemasaran, dan peningkatan toko, merek ini kini berada di posisi yang tepat untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Kami yakin bahwa Prada Group adalah perusahaan yang tepat untuk memandu Versace ke era pertumbuhan dan kesuksesan berikutnya,” imbuh dia.

    Kenapa Prada mau beli Versace?
    Idol juga mengatakan bahwa transaksi ini mencerminkan komitmen grup untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan memperkuat neraca keuangannya sekaligus mendukung pertumbuhan Michael Kors dan Jimmy Choo.
     
    “Kami akan terus mengeksekusi inisiatif strategis yang telah disampaikan pada Investor Day baru-baru ini dan tetap yakin akan potensi pertumbuhan jangka panjang Michael Kors dan Jimmy Choo,” ungkap dia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Salah Langkah Hadapi Tarif Trump, Durian Runtuh Hilang-RI Kena Sial

    Salah Langkah Hadapi Tarif Trump, Durian Runtuh Hilang-RI Kena Sial

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali mengetatkan tarif impor terhadap produk asal China menuai dampak global, termasuk ke Indonesia. Di tengah derasnya arus impor dan wacana pelonggaran kuota impor oleh pemerintah Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyebut RI bisa kena sial akibat tarif tinggi yang diterapkan Trump. 

    Apalagi, kebijakan Trump itu juga dibalas Presiden China, Xi Jinping, dengan memberlakukan tarif lebih tinggi atas AS. China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025). Tarif ini akan mulai berlaku pada Sabtu, 12 April 2025.

    Seharusnya Indonesia bisa menikmati efek positif, kata Jemmy, tapi RI bisa terancam jadi “jalan tikus” baru bagi barang-barang China untuk menembus pasar AS.

    “Harusnya dengan dampak kebijakan Trump ini, kita itu dapat windfalls (durian runtuh). Ini kesempatan emas buat industri kita, dan nggak akan datang dua kali,” kata Jemmy dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (11/4/2025).

    Menurutnya, kebijakan Presiden Trump sejatinya bertujuan menurunkan defisit dagang AS terhadap negara-negara mitra, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia seharusnya lebih cermat dan berhati-hati dalam menyesuaikan kebijakan dalam negeri.

    “Jangan sampai malah Indonesia dijadikan tempat transhipment atau tempat ganti certificate trade origin,” tegasnya.

    Adapun transhipment yang dimaksud adalah praktik memindahkan barang dari China ke Indonesia hanya untuk diubah dokumen asalnya, lalu dikirim ke Amerika seolah-olah buatan Indonesia.

    Praktik ini tidak hanya mencederai integritas dagang, tetapi juga berisiko memperlebar defisit perdagangan Indonesia dengan Amerika, sesuatu yang justru ingin dikoreksi oleh kebijakan Trump.

    “Neraca perdagangan ekspor ke Amerikanya harus real produk Indonesia, hasil anak bangsa. Itu yang diinginkan. Bukan barang dari China yang kita bantu lepas ke sana,” kata Jemmy.

    Ia menegaskan, segala bentuk kebijakan baru, termasuk soal impor, harus diterjemahkan secara arif dalam konteks misi Presiden Prabowo untuk menciptakan lapangan kerja dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

    “Kita jangan asal membuka keran impor, jangan seperti membalikkan telapak tangan. Harus tetap jaga keseimbangan,” imbuhnya.

    Meski begitu, Jemmy juga menyampaikan optimisme, sejalan dengan pemerintah yang sebenarnya paham betul sensitivitas isu ini dan akan menjaga kehati-hatian.

    “Kalau pembicaraan saya dengan berbagai kementerian, mereka tidak akan melakukan hal yang gegabah. Mereka tahu pentingnya balancing antara hulu dan hilir,” tukas dia.

    Ia pun mengajak semua pihak, termasuk pelaku industri dan pembuat kebijakan, untuk tidak panik namun tetap waspada.

    “Jadi mungkin jangan terlalu dikhawatirkan, jangan terlalu dibesar-besarkan juga, ya,” pungkasnya.

    (dce)

  • Indonesia Ajukan Pertemuan dengan Trump Jauh Sebelum Tarif AS Diumumkan

    Indonesia Ajukan Pertemuan dengan Trump Jauh Sebelum Tarif AS Diumumkan

    JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan resmi untuk menggelar pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Permintaan tersebut diajukan sejak awal masa jabatan Trump pada Januari 2025, jauh sebelum kebijakan tarif resiprokal diumumkan.

    Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Sugiono, sebagai respons atas isu rencana pertemuan kedua pemimpin yang kembali mencuat setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    “Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump itu beberapa waktu lalu, jauh sebelum pengumuman tarif sebenarnya,” ujar Menlu Sugiono saat memberikan keterangan di Ankara, seperti dikutip dari ANTARA.

    Sugiono menjelaskan bahwa sejumlah delegasi, termasuk dari Kementerian Luar Negeri, telah dikirim ke Washington D.C. untuk membahas hubungan bilateral Indonesia–AS, serta dinamika kebijakan perdagangan terbaru dari Negeri Paman Sam.

    Hingga saat ini, lanjut Menlu, pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi dari Gedung Putih mengenai jadwal pertemuan antara kedua kepala negara.

    “Permintaan sudah disampaikan sejak sesaat setelah Presiden Trump dilantik. Kita masih menantikan jadwal pastinya,” jelasnya.

    Sebelumnya, Presiden Donald Trump pada Rabu (9/4) mengumumkan penundaan selama 90 hari terhadap kebijakan tarif resiprokal bagi sejumlah negara mitra dagang. Meski demikian, AS tetap menaikkan tarif impor terhadap produk asal Tiongkok hingga 125 persen.

    Untuk negara lain, termasuk Indonesia, tarif resiprokal yang sebelumnya direncanakan akan dinaikkan kini hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen, berlaku untuk komoditas seperti baja, aluminium, dan kendaraan bermotor.

    Trump mengklaim bahwa lebih dari 75 negara telah menyatakan kesiapan untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat, meskipun AS juga mempertimbangkan peningkatan tarif di sektor farmasi.

    Menanggapi kebijakan ini, Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan sejumlah opsi dan paket negosiasi yang akan dibawa dalam perundingan di Washington D.C., sebagai langkah strategis dalam menghadapi tekanan tarif dagang dari AS.

  • Imbas Perang Tarif, Tiongkok Boikot Film Hollywood?

    Imbas Perang Tarif, Tiongkok Boikot Film Hollywood?

    Jakarta: Industri film dunia kembali diguncang keputusan besar dari Tiongkok. 
     
    Negeri Tirai Bambu itu mengumumkan akan mengurangi secara moderat jumlah film Hollywood yang dirilis di bioskop mereka. 
     
    Keputusan ini bukan tanpa alasan. Langkah ini diambil sebagai respons atas kebijakan tarif impor tinggi dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Dalam pernyataan resminya, yang dilansir dari Aljazeera, Jumat, 11 April 2025, Administrasi Film Nasional Tingkok menyebut langkah Washington yang menaikkan tarif produk-produk Tiongkok hingga 145 persen sebagai pemicu utama.
     
    “Langkah yang salah dari pemerintah AS untuk menyalahgunakan tarif pada China pasti akan semakin mengurangi kesukaan penonton domestik terhadap film-film Amerika,” kata administrasi film dalam pengumumannya.
     

    Hollywood kena imbas 
    Langkah Tiongkok ini makin menegaskan bahwa perang tarif antara AS dan Tiongkok tidak cuma berdampak pada sektor teknologi dan manufaktur, tapi juga menjalar ke industri hiburan.
     
    “Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan secara moderat mengurangi jumlah film Amerika yang diimpor,” katanya.
     
    Menurut pengamat industri film internasional Chris Fenton, yang juga penulis buku Feeding the Dragon, ini bukan sekadar soal ekonomi tetapi juga permainan simbolik dan kekuatan budaya.
     
    “Hukuman yang begitu keras terhadap Hollywood adalah sebuah gerakan kekuatan yang dilakukan oleh Beijing yang pasti akan diperhatikan oleh Washington,” kata Fenton.
    Dampak ke Box Office 
    Keputusan Tiongkok ini bisa jadi pukulan telak bagi studio-studio besar AS. Pasalnya, meski hanya sekitar 10 film Hollywood dirilis di Tiongkok tiap tahun, pasar Tiongkok pernah menjadi penyumbang pendapatan terbesar di Box Office global.
     
    Namun dalam beberapa tahun terakhir, minat penonton Tiongkok terhadap film Barat mulai menurun. Data menunjukkan, film-film Hollywood kini hanya menyumbang 5 persen dari total pendapatan box office di Tiongkok.
     
    Masih belum jelas bagaimana keputusan tersebut akan berdampak pada rilis yang sangat ditunggu-tunggu yang akan dirilis akhir tahun ini, seperti Mission Impossible, The Final Reckoning dari Paramount, film Superman terbaru dari Warner Brothers, dan versi lain dari The Fantastic Four dari Marvel.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pendapatan Raksasa Cip TSMC Melonjak

    Pendapatan Raksasa Cip TSMC Melonjak

    Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited (TSMC) sepanjang kuartal I/2025 melonjak cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Senior Vice President & Chief Financial Officer TSMC Wendell Huang mengungkapkan bahwa pendapatan bersih perusahaan secara konsolidasi mencapai 839,25 miliar dolar Taiwan pada kuartal I/2025. Angka ini, imbuhnya, melonjak 41,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menyentuh 592,64 miliar dolar Taiwan.

    Dalam keterangan resminya yang dipublikasikan Kamis (10/4/2025), Wendell mengungkapkan bahwa capaian tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bersih selama Maret 2025 yang menembus 285,95 miliar dolar Taiwan.

    “[Capaian ini ] naik 10% dibandingkan Februari 2025 dan meningkat 46,5% dibandingkan Maret 2024,” katanya dalam keterangan resmi tersebut.

    Tak pelak, pencapaian selama Maret 2025 itu menopang performa pendapatan perusahaan sepanjang kuartal I/2025. Hal ini lantaran pada Februari 2025, perusahaan mencatatkan penurunan pendapatan secara bulanan (month-to-month/MtM).

    Pada Februari 2025, TSMC hanya mampu meraup pendapatan bersih sebanyak 260,01 miliar dolar Taiwan atau turun 11,3% MtM. Meskipun, pendapatan selama Februari 2025 itu mampu naik 43,1% dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

    Padahal, pendapatan TSMC pada Januari 2025 mampu meningkat 5,4% MtM dan naik 35,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).

    Rencananya, manajemen TSMC bakal menggelar paparan publik pada Kamis (17/4/2025) Pukul 14.00 waktu Taiwan. TSMC juga bakal menerapkan periode senyap (silent period) dari Senin (7/4/2025) hingga Rabu (16/4/2025). Selama periode tersebut, TSMC menahan diri untuk tidak melakukan kontak dengan komunitas investasi.

    Bisnis.com mencatat bahwa panduan perusahaan untuk pendapatan bersih sepanjang kuartal I/2025 akan berada di kisaran US$25 miliar hingga US$25,8 miliar. Panduan ini menyusut apabila dibandingkan panduan maupun realisasi pendapatan bersih perusahaan pada kuartal IV/2024.

    Dalam panduan tersebut, nilai tukar per 1 dolar Amerika Serikat di level 32,8 dolar Taiwan. Sementara, margin kotor akan berada di kisaran 57% hingga 59%. Margin operasi diperkirakan berada di rentang 46,5% hingga 48,5%.

  • Cerita Wanita Kena Stroke di Usia 23 Tahun, Ternyata Dipicu Penyakit Ini

    Cerita Wanita Kena Stroke di Usia 23 Tahun, Ternyata Dipicu Penyakit Ini

    Jakarta

    Seorang wanita bernama Emma Rand mengalami stroke di usia yang masih muda, yakni 23 tahun. Awalnya, diketahui tekanan darah Emma selalu tinggi di beberapa kali pemeriksaan kesehatannya.

    Dokter mengatakan tekanan darahnya cukup tinggi dan dipantau oleh dokter.

    Sekitar sebulan kemudian, Emma mengikuti kelas spinning yakni semacam bersepeda dalam ruangan dengan iringan musik dan bimbingan instruktur di tempat gym, New York, Amerika Serikat.

    Di lagu kedua dimulai, Emma merasa pusing yang dianggapnya kurang asupan air. Saat meraih botol airnya, dia jatuh dari sepeda.

    “Saya tidak bisa merasakan lengan kanan saya,” kata Emma pada orang-orang yang berkumpul menolongnya, dan langsung menelepon 911.

    Ketika petugas medis darurat tiba, mereka berusaha menurunkan tekanan darah tinggi Emma. Seorang petugas mengatakan bahwa perkiraan mereka wanita itu mengalami saraf terjepit.

    “Tetapi saya tidak bisa merasakan lengan saya,” ujar Emma, dikutip dari laman American Heart Association.

    Karyawan di tempat gym itu membantu Emma berdiri. Saat itu, rasa di lengannya mulai membaik, tetapi terasa aneh. Ia seperti tidak bisa mengendalikannya dengan baik.

    Di rumah, Emma menelepon orang tuanya di Guilford, Connecticut. Ibunya, Carole Rand, langsung datang dengan membawa monitor tekanan darah yang baru dibeli.

    Ketika dicek, tekanan darah Emma masih tinggi, jadi mereka menelepon dokter untuk menjelaskan hal yang dialaminya itu.

    “Saya rasa Anda baik-baik saja, tetapi sebaiknya pergi ke unit gawat darurat jantung pagi nanti,” tutur dokter tersebut.

    Keesokan harinya, Emma pergi ke unit gawat darurat. Ia masih kesulitan menggunakan lengan kanannya untuk mengisi formulir pendaftaran, sehingga sang ibu menggantikannya. Dokter spesialis jantung melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium dan mendaftarkan Emma untuk melakukan MRI minggu berikutnya.

    Setelah pemeriksaan, Emma merasa cukup sehat untuk berbelanja dan makan malam bersama orang tuanya.

    Di minggu berikutnya, Emma menemui dokter yang merawatnya. Sang dokter melihat tidak ada yang salah.

    Sampai MRI dilakukan keesokan harinya, Emma ditemani oleh ibunya. Setelah gambar diambil, teknisi meminta Emma tetap berada di dalam ruangan petugas medis untuk meninjau hasilnya.

    Sampai akhirnya seorang perawat jantung berkata bahwa Emma terkena stroke dan harus segera dibawa ke rumah sakit.

    Orang yang mengalami stroke dapat menerima obat pengencer darah, asalkan mereka mendapatkannya dalam waktu 4,5 jam sejak munculnya gejala. Sementara stroke yang dialami Emma kemungkinan terjadi sejak beberapa hari sebelumnya.

    Emma menghabiskan tiga hari di rumah sakit untuk menjalani serangkaian tes. Kesimpulannya, seorang ahli jantung masih belum mengetahui penyebab stroke yang Emma alami di usia 23 tahun ini.

    NEXT: Penyebab stroke terkuak

    Penyebab Stroke Terkuak

    Sejak diagnosis, Emma mulai menjalani terapi okupasi untuk memperkuat lengan dan tangan kanannya. Bahkan, ia tidak bisa membedakan panas dan dingin, atau benda apa saja yang ia sentuh.

    Dua minggu setelah meninggalkan rumah sakit, ia kembali bekerja. Sampai seorang ahli jantung baru di Connecticut menemukan bahwa Emma memiliki kelainan jantung bawaan yang umum, yaitu lubang di ruang atas jantungnya.

    Kondisi itu dikenal sebagai foramen ovale paten, lubang yang ada pada setiap orang sebelum lahir. Tetapi, biasanya lubang itu akan menutup secara alami setelah lahir.

    Lubang tersebut mungkin telah menyebabkan gumpalan darah yang masuk ke otaknya. Dia kemudian menjalani prosedur untuk menutup lubang tersebut.

    Setelah masalah teratasi, pikiran Emma menjadi lebih tenang. Tetapi, dia harus tetap berusaha keras agar lengan dan tangan kanannya dapat berfungsi dengan baik.

    Namun, Emma merasakan kekecewaan yang besar akibat stroke tersebut. Ia mengalami perubahan kognitif, yang membuatnya tidak lagi bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.

    Sebaliknya, ia belajar menulis catatan untuk dirinya sendiri agar tetap bisa mengendalikan keadaan.

    “Bagian terbaiknya adalah saya tidak lagi merasa seperti bom waktu yang terus berdetak,” pungkasnya.