Negara: Amerika Serikat

  • Prabowo Ogah Berpihak Dalam Perang Dagang AS vs China
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 April 2025

    Prabowo Ogah Berpihak Dalam Perang Dagang AS vs China Nasional 12 April 2025

    Prabowo Ogah Berpihak Dalam Perang Dagang AS vs China
    Tim Redaksi
    HONG KONG, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    menegaskan, posisi Indonesia tetap netral dalam menyikapi
    perang dagang
    antara Amerika Serikat (AS) dan China.
    Prabowo berharap
    AS dan China
    akan mencapai kesepakatan terkait perang dagang yang sedang berlangsung saat ini.
    “Saya berharap pada akhirnya, mereka akan mencapai kesepakatan, saya harap,” ujar Prabowo di Turkiye, Jumat (11/4/2025).
     
    “Tidak, tidak. Kami menghormati semua negara,” sambung dia.
    Prabowo mengatakan, Indonesia ingin menjadi jembatan bagi AS dan China.
    Sebab, baik China maupun AS sama-sama memiliki hubungan baik dengan Indonesia.
    “Oh tidak mungkin (putus hubungan dengan China), China sangat dekat dengan Indonesia,” kata Prabowo.
    Sementara itu, Prabowo menyebut dirinya sudah meminta waktu untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.
    “Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan ya,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PBB: Tarif Trump Bisa Jadi Bencana Besar bagi Negara Berkembang

    PBB: Tarif Trump Bisa Jadi Bencana Besar bagi Negara Berkembang

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Perdagagan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa menjadi bencana besar bagi negara-negara berkembang.

    Dikutip dari Reuters, The International Trade Center (ITC) atau Pusat Perdagangan International menyebutkan bahwa kebijakan tarif Trump dapat berimbas pada perdagangan global yang dapat menyusut hingga 3%—7% dan produk domestik bruto global (global gross domestic bruto/GDP) hingga 0,7%. Dampak tersebut paling berdapak bagi negara-negara berkembang.

    “Ini sangat besar. Jika eskalasi antara China dan AS ini berlanjut, ini akan mengakibatkan pengurangan perdagangan antara kedua negara hingga 80%, dan efek berantainya secara menyeluruh dapat menjadi bencana besar,” kata Direktur Eksekutif Pusat Perdagangan Internasional Pamela Coke-Hamilton kepada Reuters, dikutip pada Sabtu (12/4/2025).

    Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal pada Rabu (2/4/2025). Selanjutnya pada Kamis (10/4/2025) dini hari Trump mengumumkan kebijakan tersebut akan dihentikan sementara selama 90 hari, kecuali China yang tetap dikenakan tarif sebesar 145%.

    Kebijakan tersebut membuat pasar global bergejolak. Pada Jumat (11/4/2025), China merespons dengan menaikkan bea masuknya pada impor produk AS menjadi 125% dalam perang dagang yang mengancam akan memutus rantai pasokan global tersebut.

    Dampak dari perdang dagang tersebut, Coke-Hamilton memperingatkan bahwa negara-negara berkembang berisiko mengalami kemunduran dari keuntungan ekonomi yang telah mereka peroleh dalam beberapa tahun terakhir.

    “Tarif dapat memiliki dampak yang jauh lebih berbahaya daripada pencabutan bantuan asing,” tandasnya.

    Berdasarkan data ITC, beberapa negara paling tidak berkembang di dunia, termasuk seperti Lesotho, Kamboja, Laos, Madagaskar, dan Myanmar, mungkin berupaya meningkatkan hubungan perdagangan regional untuk menyerap hilangnya sebagian pasar AS untuk ekspor mereka.

    Contohnya seperti Bangladesh, eksportir pakaian jadi terbesar kedua di dunia ini diperkirakan dapat kehilangan US$3,3 miliar dalam ekspor tahunan ke AS pada tahun 2029 jika tarif AS sebesar 37% tetap berlaku setelah jeda 90 hari.

    Sebagai alternatif bagi Bangladesh, Coke-Hamilton menyarankan agar perusahaan itu melirik pasar Eropa sebagai alternatif karena pasar tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan. 

  • Respons Mentan Amran Sulaiman untuk Tarif Impor AS

    Respons Mentan Amran Sulaiman untuk Tarif Impor AS

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia tetap tangguh meski menghadapi dampak perang dagang global akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menaikkan tarif impor terhadap barang dari Indonesia.

    “Dengan kebijakan tarif (impor), kita Indonesia kuat, kita punya CPO (minyak kelapa sawit mentah). Kita punya segala macam, (impor) ke Amerika,” ujarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

    Meskipun AS menaikkan tarif impor barang Indonesia hingga 32 persen, menurut Mentan Amran, hal tersebut masih bisa diatasi melalui berbagai strategi penyesuaian.

    “Ini sangat mudah, kita geser. Gandum kita impor, karena kita tidak bisa produksi. Kita impor dari Amerika kurang lebih 10 juta ton, di sektor pertanian. Itu selesai. Kemudian, kedua adalah kita ekspor CPO (Crude Palm Oil) 1,7 juta ton ke Amerika, dan ke seluruh dunia itu 26 juta ton. Kalau dikatakan ini berkurang, langsung kita jadikan ‘buyer food’,” jelasnya.

    Sebagai bentuk mitigasi, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan pemanfaatan minyak sawit dalam bentuk campuran bahan bakar, yaitu B40 (campuran 60 persen solar dan 40 persen biodiesel) dan B50 (50 persen solar dan 50 persen biodiesel).

    Program B40 direncanakan mulai berjalan pada Januari 2025, sementara implementasi B50 ditargetkan paling lambat tahun 2026.

    “Dan ini ada B40-B50, kita rancang, kita sudah persiapkan semua. Tetapi yang terpenting adalah, setiap tekanan selalu ada celah kita bisa gunakan,” ujar Ketua Umum IKA Universitas Hasanuddin tersebut dengan optimis.

  • Perang Dagang AS-China Memanas, Prabowo: Indonesia Ingin Jadi Penengah

    Perang Dagang AS-China Memanas, Prabowo: Indonesia Ingin Jadi Penengah

    PIKIRAN RAKYAT – Setelah menjadi pembicara dalam forum internasional Antalya Diplomacy Forum (ADF), Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar Perang Dagang antara Amerika Serikat dan China bisa diselesaikan melalui kesepakatan damai.

    “Saya harap pada akhirnya mereka akan mencapai semacam kesepakatan, saya harap,” ucap Prabowo pada Jumat, 11 April 2025. Selama ini, kedua negara saling membalas tarif secara resiprokal. Bahkan, China menggugat Amerika Serikat ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Amerika Serikat memulai dengan menaikkan tarif menjadi 54%, lalu dibalas China dengan tarif 34%. Presiden AS saat itu, Donald Trump, kembali menaikkan tarif menjadi 125%, dan China membalas dengan tarif 84%.

    Terbaru, Amerika Serikat menerapkan tarif impor terhadap produk China sebesar 145%. Sebaliknya, China juga menaikkan tarif impor terhadap produk dari Amerika Serikat menjadi 125%.

    Kondisi tersebut membuat tensi Perang Dagang kedua negara makin meningkat. Meski begitu, China disebut-sebut masih terbuka untuk negosiasi.

    Di sisi lain, Donald Trump menunda penerapan tarif baru terhadap sejumlah negara selama 90 hari. Indonesia pun terdampak, dengan tarif impor resiprokal sebesar 32%.

    Indonesia memihak siapa?

    Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memilih untuk bersikap netral dalam konflik dagang ini. “Tidak, tidak (memihak China atau AS),” tegasnya.

    Ia juga menyebut bahwa baik China maupun Amerika Serikat adalah sahabat dekat bagi Indonesia. “Kami menganggap China sebagai teman baik kami. Kami juga menganggap AS sebagai teman baik,” ucap Prabowo.

    Ia menambahkan bahwa hubungan Indonesia dan China sudah sangat erat, sehingga sulit bagi Indonesia untuk menjauh. “China sudah terlalu dekat dengan Indonesia,” ujarnya.

    Prabowo menyatakan keinginan Indonesia untuk menjadi penengah dalam konflik ekonomi antara dua kekuatan besar dunia ini. “Kami ingin menjadi jembatan,” kata Presiden.

    Sikap netral juga diambil ASEAN. Organisasi ini memilih untuk tidak berseteru dengan Amerika Serikat, melainkan membuka ruang negosiasi. Sebelumnya, China sempat mengajak ASEAN untuk bergabung melawan AS.

    Di tengah memanasnya situasi, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah tawaran strategis kepada Donald Trump. Tujuannya agar tarif impor dari Amerika Serikat terhadap produk Indonesia dapat diturunkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bersatu Hadapi Dunia! Ini Cara Negara ASEAN Bahu-Membahu Lawan Ketidakpastian Global

    Bersatu Hadapi Dunia! Ini Cara Negara ASEAN Bahu-Membahu Lawan Ketidakpastian Global

    Jakarta: Di tengah ketidakpastian global yang makin meningkat dari tensi geopolitik, risiko inflasi, sampai gangguan rantai pasok, negara-negara ASEAN tak tinggal diam. 
     
    Mereka justru mempererat kerja sama lewat forum tahunan yang penting banget buat masa depan ekonomi kawasan yakni ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM).
     
    Melansir siaran pers Bank Indonesia, Sabtu, 12 April 2025, tahun ini AFMGM ke-12 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 10 April 2025. Dalam forum ini, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh negara anggota ASEAN berkumpul untuk satu misi besar yaitu menguatkan ketahanan dan kolaborasi ekonomi kawasan agar tetap tangguh di tengah badai global.
    Apa itu AFMGM?
    AFMGM adalah forum tahunan tempat para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara ASEAN bertemu dan berdiskusi. Tujuannya adalah menangani tantangan ekonomi global dan regional, memperkuat kerja sama keuangan, serta menyusun strategi untuk masa depan kawasan.

    Pertemuan ini bukan hanya soal angka dan neraca dagang, tapi juga jadi wadah menyusun langkah konkret untuk mewujudkan ekonomi ASEAN yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan.
     

    Mengapa Kerja Sama ASEAN Semakin Penting?
    Negara-negara ASEAN sangat bergantung satu sama lain, apalagi dalam rantai pasok perdagangan dunia. Ketika ekonomi besar seperti Amerika Serikat mengubah kebijakan tarif atau geopolitik memanas, dampaknya bisa terasa sampai ke kawasan ini.
     
    Makanya, kerja sama lintas negara ASEAN penting banget untuk menjaga stabilitas ekonomi, menghadapi tekanan eksternal secara kolektif, memperkuat perdagangan dan investasi intra-ASEAN.
     
    Dalam pertemuan kali ini, semua pihak menegaskan komitmennya untuk mendukung sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan, serta bekerja sama dengan mitra global untuk menciptakan solusi berimbang.
    Fokus Utama AFMGM 2025
    AFMGM ke-12 mengusung tema “Inclusivity and Sustainability” yang sejalan dengan prioritas Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini. Ada tiga agenda besar yang jadi prioritas jalur keuangan dan bank sentral:
     
    – Mendorong akses pembiayaan untuk transisi iklim yang tangguh dan berkeadilan di kawasan ASEAN
    – Mempercepat pertumbuhan pasar modal ASEAN yang lebih berkelanjutan, terhubung, dan inklusif.
    – Mendorong konektivitas pembayaran instan yang inklusif di kawasan ASEAN.
     
    Selain itu, ASEAN juga menyepakati inisiasi Project Revive, yaitu reformasi kelembagaan di sektor keuangan untuk memperkuat implementasi ASEAN Strategic Plan 2026–2030 dan mewujudkan ASEAN Community Vision 2045.
    QR Code ASEAN makin terkoneksi!
    Selain itu, satu gebrakan menarik dalam forum ini adalah bergabungnya National Bank of Cambodia dalam proyek Regional Payment Connectivity (RPC), sebuah inisiatif konektivitas pembayaran lintas negara ASEAN. Peluncuran fase kedua QR Code Malaysia-Kamboja pada 8 April 2025 menandai langkah maju integrasi keuangan digital di Asia Tenggara.
     
    Semakin banyak negara yang terlibat, semakin mudah transaksi lintas batas dilakukan. Bayangkan kamu traveling ke Kamboja tapi tetap bisa bayar pakai dompet digital dari Indonesia, itu sudah mulai jadi kenyataan.
    Sektor swasta juga diajak kerja sama
    AFMGM bukan cuma urusan pemerintah. Forum ini juga menghadirkan dialog bersama pelaku usaha lewat ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council. Tujuannya, untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Komdigi Kaji Dampak Tarif Trump untuk Sektor Teknologi dan Digital – Page 3

    Komdigi Kaji Dampak Tarif Trump untuk Sektor Teknologi dan Digital – Page 3

     Presiden Prabowo Subianto ingin bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membahas soal tarif impor.

    “Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan,” kata Prabowo di Turki, seperti dikutip Sabtu (12/4/2025).

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil jalur negosiasi dalam merespons kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

    Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, keputusan ini didasari pertimbangan Amerika Serikat merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan dalam berbagai pembicaraan dan rapat, Presiden Prabowo memberikan arahan agar Indonesia tidak mengambil langkah konfrontatif, melainkan menempuh strategi diplomasi ekonomi melalui negosiasi.

    Sementara itu, menyikapi kondisi AS dan China, Prabowo berharap keduanya mencapai titik temu. Sehingga semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

    “Saya berharap pada akhirnya, mereka akan mencapai kesepakatan, saya harap,” ujar dia.

    Sebagai informasi, Perang dagang antara Amerika Serikat dan China semakin memanas dengan tarif impor balasan yang saling diterapkan kedua negara.

    Donald Trump menargetkan tarif tinggi terhadap barang impor dari China yang mulai berlaku Kamis, 10 April 2025. Seiring hal itu, Gedung Putih mengklarifikasi kalau tarif kumulatif kepada China sebenarnya akan mencapai 145 persen.

    China pun membalas tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan menaikkan tarif impor atas barang-barang AS menjadi 125 persen dari 84 persen.

  • Korban Baru Tarif Trump, “Kiamat” Ancam Bayi-Bayi di Amerika

    Korban Baru Tarif Trump, “Kiamat” Ancam Bayi-Bayi di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Donald Trump kembali memicu gejolak dengan kebijakan tarif yang tidak menentu, kali ini berdampak besar pada produk kebutuhan bayi. Di tengah masa jeda 90 hari yang diumumkan Rabu lalu terhadap tarif di lebih dari 75 negara, tarif universal 10% tetap berlaku dan beberapa negara seperti China tidak masuk dalam pengecualian.

    China kini dikenakan tarif impor sebesar 145%, angka yang dinilai menyulitkan berbagai industri termasuk produsen kebutuhan anak. Kondisi ini memperberat anggaran rumah tangga orang tua di AS yang rata-rata sudah menghabiskan lebih dari US$29.000 per tahun per anak, menurut laporan LendingTree.

    Kebutuhan dasar seperti popok, susu formula, tisu basah, pakaian bayi, nutrisi, hingga car seat menjadi beban tambahan yang makin berat di tengah lonjakan harga. Tanpa adanya pengecualian untuk produk bayi dalam kebijakan tarif, harga-harga diperkirakan akan segera meningkat.

    Sebelumnya, AS sempat mencabut tarif impor susu formula pada tahun 2022 melalui Formula Act, sebagai respons terhadap kelangkaan nasional. Namun kali ini, belum ada langkah serupa yang diambil untuk melindungi ketersediaan dan keterjangkauan produk bayi.

    Menurut laporan BabyCenter yang dikutip dari USA TODAY, Sabtu (12/4/2025), kenaikan harga kemungkinan besar akan terjadi, meski kelangkaan barang secara langsung belum diprediksi. Meski begitu, dampak tarif diperkirakan tidak merata bagi semua produsen dan jenis produk.

    Produsen besar kemungkinan masih mampu menyerap atau mendistribusikan beban biaya tambahan. Namun produsen kecil terancam kesulitan menjaga ketersediaan produk serta kestabilan harga di pasaran.

    Orang tua yang mengandalkan susu formula khusus-terutama yang diimpor karena alasan medis seperti alergi-akan terkena dampak lebih besar. Sebagian besar formula khusus ini diproduksi di Eropa, yang sempat ditetapkan tarif 20% sebelum jeda diberlakukan, tetapi kini tetap dikenakan tarif dasar 10%.

    David Warrick, EVP di perusahaan manajemen risiko rantai pasok Overhaul, menyebut bahwa formula impor biasanya datang dalam volume kecil dan biaya distribusinya sudah tinggi sejak awal. Penambahan tarif akan makin membebani harga jual di tingkat konsumen.

    Sektor susu formula AS sangat terpusat dan rentan terhadap gangguan. Sekitar separuh dari pasokan nasional dibeli oleh program bantuan pangan WIC, yang memiliki pembatasan merek dan jenis formula yang bisa dibeli.

    Tahun 2022, penutupan pabrik Abbott di Michigan menyebabkan gangguan 20% dari pasokan nasional, hingga pemerintah mencabut tarif impor demi mendatangkan formula dari Irlandia. Sebelum krisis itu, AS bahkan mengekspor lebih banyak formula dibanding mengimpor, dengan Kanada sebagai pembeli terbesar.

    Untuk produk popok, tidak semua komponen dibuat di AS meskipun produknya mengklaim “Made in USA.” Plastik, kemasan, dan bahan penyerap seperti bubur kayu atau serat bambu banyak diimpor dari negara seperti China, Vietnam, dan India.

    Sebelum masa jeda, impor dari Vietnam dikenakan tarif 46%, sementara dari India 26%, dan China tetap pada angka 145%. Kenaikan tarif terhadap bahan baku ini secara langsung menaikkan ongkos produksi dan akhirnya harga di pasaran.

    Warrick mengatakan, orang tua mungkin akan melihat bentuk penghematan terselubung dari produsen, seperti pengurangan isi kemasan atau hilangnya promo dan diskon. Harga yang sama untuk jumlah produk yang lebih sedikit menjadi cara umum perusahaan menyiasati kenaikan biaya.

    Namun kabar baiknya, kekurangan produk secara nasional belum diperkirakan terjadi untuk popok. Produsen besar seperti Huggies dan Pampers diyakini masih memiliki kapasitas untuk menstabilkan pasokan meski biaya naik.

    Kategori produk yang paling terancam adalah car seat dan stroller, yang sebagian besar dibuat di China. Karena sangat bergantung pada rantai pasok global dan regulasi keamanan dari Consumer Product Safety Commission (CPSC), gangguan tarif bisa menghambat ketersediaannya.

    Asosiasi Produsen Produk Anak (JPMA) sudah mengirim surat kepada pemerintah AS sejak Februari, meminta agar seluruh produk anak dikecualikan dari tarif. Mereka menekankan bahwa produk seperti car seat dan crib sangat penting untuk keselamatan bayi dan tidak boleh terganggu oleh kebijakan perdagangan.

    JPMA menyebut bahwa keluarga AS bisa terpaksa membeli produk bekas yang tidak sesuai standar keamanan bila harga produk baru melambung. “Kematian satu anak akibat tidak tersedianya produk penyelamat jiwa dengan harga terjangkau sudah terlalu banyak,” tulis JPMA dalam suratnya.

    (dce)

  • Prabowo Sudah Minta Waktu untuk Temui Donald Trump, Ingin Bahas Tarif Impor & Evakuasi Warga Gaza – Halaman all

    Prabowo Sudah Minta Waktu untuk Temui Donald Trump, Ingin Bahas Tarif Impor & Evakuasi Warga Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto mengaku telah meminta waktu untuk bisa bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Meski demikian, Prabowo masih belum bisa memastikan kapan ia bisa bertemu dengan Donald Trump.

    Rencana pertemuan dengan Donald Trump ini pun diungkap Prabowo usai ia menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025).

    “Saya sudah minta waktu (bertemu Trump), mudah-mudahan ya,” kata Prabowo dalam keterangan pers, dilansir Kompas TV, Sabtu (12/4/2025).

    Sementara itu, sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, juga sempat mengungkap, permintaan Prabowo untuk bertemu Presiden AS ini telah disampaikan sejak lama.

    Tepatnya sejak awal masa jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

    Sugiono menilai pertemuan Prabowo dengan Donald Trump untuk memperkuat hubungan bilateral.

    Permintaan itu juga dilayangkan jauh sebelum Trump menetapkan tarif impor.

    Diketahui, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen pada awal April lalu. 

    Selain membahas tarif impor, pertemuan dengan Donald Trump ini juga bertujuan untuk membahas rencna evakuasi warga Palestina ke Indonesia.

    Prabowo juga ingin menegaskan evakuasi warga Palestina ini bukan untuk mendukung rencana pengusiran seperti yang AS-Israel inginkan.

    “Itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya. Kita ingin berbuat sesuatu,” tegas Prabowo.

    Prabowo Berencana Beri Beasiswa Anak-anak Palestina untuk Sekolah di Universitas Pertahanan

    Presiden RI Prabowo Subianto menginisiasi rencana untuk memberikan beasiswa untuk anak-anak Palestina mengenyam pendidikan di Universitas Pertahanan, Indonesia. 

    Hal itu diungkap Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4/2025) malam.

    Prabowo juga menyuarakan Indonesia berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Tepi Barat dan Gaza. 

    Selain itu membuka pintu bagi pelajar Palestina untuk disekolahkan di Indonesia. 

    “Kami ingin mereka pulang ke tanah air mereka dengan selamat, sehat, dan terdidik,” kata Prabowo.

    Prabowo mengungkapkan Indonesia juga telah mengirim tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

    Sebaliknya, Prabowo menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik.

    “Saya percaya, pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itu kunci dari perdamaian sejati,” ujarnya.

    Prabowo mengatakan Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza dan kawasan sekitarnya akibat konflik berkepanjangan. 

    Menurutnya, Indonesia juga siap membawa warga sipil Palestina yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk dirawat di Indonesia.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prabowo mengumumkan, dirinya akan segera melakukan kunjungan ke Kairo, Doha, dan Amman untuk berkonsultasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.

    Langkah ini merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan.

    “Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

    Baca berita lainnya terkait Konflik Palestina Vs Israel.

  • Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kian memanas dan mulai menimbulkan dampak langsung ke sektor otomotif. Imbasnya, produsen kendaraan listrik asal AS Tesla Inc. menghentikan layanan pemesanan untuk model S dan model X di pasar China.

    Langkah ini diambil setelah Pemerintah China resmi mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap seluruh produk asal AS menjadi 125% mulai 12 April 2025. 

    Adapun, kebijakan ini merupakan respons atas tarif impor balasan setara yang sebelumnya diberlakukan oleh Pemerintah AS, dalam upaya menekan defisit perdagangan dan memberikan sanksi atas tindakan retaliasi Beijing terhadap pajak barang impor AS.

    “Penyesuaian tarif tersebut juga memperhitungkan bea tambahan 20% yang diberlakukan awal tahun ini terkait peran China dalam peredaran fentanil, sehingga total tarif kumulatif yang dikenakan terhadap barang AS menjadi 145%,” tulis laporan Bloomberg, dikutip pada Sabtu (12/4/2025).

    Langkah Tesla ini terekam melalui situs resminya di China, hingga akhir Maret 2025 konsumen masih bisa melakukan pemesanan untuk Model S dan Model X, menurut arsip Wayback Machine. Namun, pada Jumat (11/4/2025), opsi tersebut sudah tidak lagi tersedia. 

    Kendati demikian, unit dalam stok ada yang masih tersedia, termasuk Tesla model S berkelir putih yang ditawarkan dengan harga 759.900 yuan atau sekitar US$103.800.

    Kontribusi China terhadap Kinerja Global Tesla

    Mengacu laman resmi pemerintah China, penjualan kendaraan listrik (EV) Tesla di Negeri Tirai Bambu itu mencapai rekor tertinggi sebanyak 657.000 unit pada 2024, atau naik 8,8% secara tahunan (year on year/YoY).

    Itu artinya, China merupakan pasar penting bagi Tesla, dengan menyumbang sebanyak 36,7% dari total penjualan Tesla secara global sebanyak 1,79 juta unit pada 2024.

    Di Shanghai, pabrik raksasa Tesla yang merakit baterai yang dikenal sebagai Megapack, telah memulai uji coba produksi. Produksi massal di fasilitas ini dimulai sepenuhnya pada kuartal I/2025.

    Adapun pabrik Tesla di Shanghai hanya memproduksi Model 3 dan Model Y, yang sebagian besar dijual di pasar domestik atau diekspor ke wilayah Asia lainnya. Sementara itu, Model S dan X masih diproduksi eksklusif di Fremont, California.

    Persaingan Ketat dan Tekanan Operasional

    Tesla tengah menghadapi tekanan dari sisi permintaan maupun persaingan. Pengiriman kendaraan dari pabrik Tesla di Shanghai anjlok selama enam bulan berturut-turut, dengan penurunan pengiriman sebesar 22% pada kuartal I/2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada waktu yang sama, BYD Co. kian memperkuat dominasinya. Produsen mobil listrik raksasa asal China itu mencatatkan total pengiriman selama tiga bulan pertama 2025 menembus 986.098 unit.

    Di lain sisi, Tesla juga mengalami tekanan dari sisi pasar global. Pengiriman kendaraan Tesla pada kuartal I/2025 turun ke level terendah sejak 2022, dipengaruhi oleh sentimen negatif terhadap CEO Elon Musk terkait keterlibatannya dalam isu geopolitik.

    Alhasil, kondisi tersebut menciptakan kekhawatiran di kalangan investor. Analis Wall Street memangkas target harga saham Tesla pada awal pekan ini. Sementara itu, harga saham Tesla sempat melemah hingga 2,6% dalam perdagangan pra-pembukaan setelah kabar penghentian pemesanan Model S dan X beredar.

    Langkah Tesla untuk menghentikan penjualan dua model premiumnya di China selain berdampak besar terhadap volume penjualan, juga menjadi indikator bahwa risiko geopolitik dapat mengganggu strategi distribusi dan penetrasi pasar global.

  • Daftar Lengkap Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 12 April 2025, Antam Sentuh Rekor Rp 1,94 Juta – Page 3

    Daftar Lengkap Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 12 April 2025, Antam Sentuh Rekor Rp 1,94 Juta – Page 3

    Harga emas menguat menyambut akhir pekan. Harga emas naik  melewati posisi USD 3.200 pada Jumat, 11 April 2025. Hal itu seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dan perang dagang AS-China memicu kkehawatiran resesi yang mendorong investor berbondong-bondong mencari emas.

    Mengutip CNBC, Sabtu (12/4/2025), harga emas spot naik hampir 2% menjadi USD 3.232,89 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD 3.245,28 pada awal sesi perdagangan. Harga emas batangan telah naik lebih dari 6% pada pekan ini. Di sisi lain, harga emas berjangka AS naik 2,1% menjadi USD 3.244,6.

    Sementara itu, harga perak spot naik 2,7% menjadi USD 32,05 per ounce, sedangkan platinum bertambah 0,2% menjadi USD 939,80. Paladium bertambah 0,6 persen menjadi USD 913,65.

    “Emas jelas terlihat sebagai aset safe haven yang disukai di dunia yang kacau akibat perang dagang Trump. Dolar AS telah terdepresiasi dan obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual besar-besaran, karena kepercayaan terhadap AS sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan telah berkurang,” ujar Commodities Strategist WisdomTree, Nitesh Shah.

    Sementara itu, China menaikkan tarif impor AS menjadi 125% pada Jumat pekan ini sehingga meningkatkan taruhan dalam konfrontasi antara dua ekonomi terbesar di dunia.

    Dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli luar negeri.

    Selain itu, sejumlah faktor juga mendukung reli harga emas pada 2025. Faktor itu mulai aksi beli oleh bank sentral, harapan penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed), ketidakstabilan geopolitik dan lonjakan arus investor ke ETF.