Negara: Amerika Serikat

  • KKP Bakal Perkuat Sulawesi Utara Sebagai Pusat Hilirisasi Perikanan

    KKP Bakal Perkuat Sulawesi Utara Sebagai Pusat Hilirisasi Perikanan

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat peran Sulawesi Utara sebagai pusat hilirisasi dan ekspor perikanan dari kawasan timur Indonesia. Sepanjang tahun 2024, kinerja ekspor perikanan dari provinsi ini mencatatkan nilai signifikan sebesar US$ 172,5 juta dengan volume ekspor mencapai 27,7 juta kilogram.

    “Komoditas unggulan seperti Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT) mendominasi ekspor dengan kontribusi nilai mencapai US$ 165 juta atau 95% dari total nilai ekspor. Produk-produk tersebut telah melalui proses pengolahan dalam bentuk loin, fillet, dan produk beku siap saji,” tulis KKP dalam keterangan resmi, Minggu (13/4/2025).

    KKP mengatakan produk ekspor perikanan Sulut berhasil menjangkau pasar global dengan negara tujuan utama antara lain Amerika Serikat (US$ 54,8 juta), Timur Tengah (US$ 38 juta), Jepang (US$ 25,1 juta), dan negara-negara Kawasan ASEAN (US$ 17 juta).

    “KKP mendorong hilirisasi bukan hanya untuk ekspor, tetapi juga untuk memastikan ikan berkualitas sampai ke meja makan anak-anak Indonesia melalui program makan bergizi gratis. Hal ini menjadi bentuk dukungan nyata KKP dalam Makan Bergizi Gratis,” tuturnya.

    Kementerian yang dipimpin oleh Sakti Wahyu Trenggono ini juga memastikan bakal memperkuat rantai dingin sebagai strategi hilirisasi. Hal itu bertujuan untuk memastikan produk perikanan terjaga mutu dan daya saingnya dari produksi hingga pasar global.

    “Penerapan sistem rantai dingin terintegrasi, mulai dari kapal penangkap, pelabuhan perikanan, Unit Pengolahan Ikan (UPI), hingga cold storage dan transportasi ekspor, menjadi tulang punggung hilirisasi di Sulawesi Utara,” tulis KKP.

    • Penguatan Unit Pengolahan Ikan (UPI) melalui fasilitasi sarana pengolahan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha.

    • Revitalisasi sistem rantai dingin, termasuk pengembangan cold storage dan dukungan distribusi berbasis logistik efisien.

    • Pendampingan usaha dan fasilitasi kemitraan koperasi nelayan dan UMKM pengolahan.

    • Pemanfaatan hasil hilirisasi untuk program makan bergizi dan pasar dalam negeri.

    “Kementerian Kelautan dan Perikanan akan terus berkomitmen memperkuat ekosistem hilirisasi di Sulawesi Utara dan wilayah lainnya. Agar sektor kelautan dan perikanan Indonesia menjadi pilar utama pembangunan nasional berbasis sumber daya kelautan dan perikanan,” tutup KKP.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terungkap, Rudal R-37 Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia Dalang Jatuhnya Jet F-16 Ukraina – Halaman all

    Terungkap, Rudal R-37 Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia Dalang Jatuhnya Jet F-16 Ukraina – Halaman all

    Terungkap, Rudal R-37 Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia Dalang Jatuhnya Jet F-16 Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf atau rudal udara-ke-udara R-37 dikatakan sebagai “dalang” di balik jet tempur F-16 Angkatan Udara Ukraina yang ditembak jatuh oleh militer Rusia, Sabtu (12/4/2025).

    Stasiun televisi terkenal Inggris BBC mengutip sumber pemerintah Ukraina yang mengatakan bahwa jet tempur F-16 ditembak jatuh oleh rudal Rusia.

    “Rusia telah meluncurkan tiga rudal ke pesawat itu. Kemungkinan besar rudal itu adalah rudal antipesawat dari sistem pertahanan udara S-400 atau rudal udara-ke-udara R-37,” menurut sumber pemerintah Ukraina yang dikutip BBC, Minggu (13/4/2025).

    Pihak berwenang Ukraina juga mengesampingkan kemungkinan kalau insiden jatuhnya jet F-16  tersebut disebabkan oleh penembakan sistem pertahanan udara mereka sendiri dalam insiden “friendly fire”.

    Pihak Ukraina juga menegaskan kalau tidak ada sistem pertahanan udara Ukraina yang diaktifkan di area insiden.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa jet tempur F-16 Ukraina ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara, tetapi tidak memberikan rincian apa pun tentang sistem yang digunakan.

    Dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (waktu Ukraina), seorang pilot F-16 Angkatan Udara Ukraina tewas saat menjalankan misi tempur, menurut pernyataan Angkatan Udara Ukraina di saluran Telegram resmi mereka.
     
    Dalam pernyataan tersebut, militer mengatakan penyelidikan telah diluncurkan terkait kematian pilot berusia 26 tahun Pavlo Ivanov, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut.

    Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Ivanov tewas “dalam pertempuran, mempertahankan tanah airnya dari invasi pasukan Rusia.”

    Pernyataan itu menambahkan, “Pilot F-16 (Ukraina) melaksanakan misi tempur dalam kondisi yang sangat menantang hampir setiap hari.”

    “Saya sangat bangga karena kami berhasil menarik Anda keluar dari misi tempur dan mengirim Anda untuk pelatihan ulang di pesawat F-16. Salah satu pilot F-16 Ukraina paling awal – seorang pilot pesawat tempur yang menyelesaikan 130 penerbangan tempur sebelum menjalani pelatihan ulang,” kata Wakil Komandan Brigade Penerbangan Taktis ke-299 Angkatan Udara Ukraina, Rostislav Lazarenko, mengenang Pavlo Ivanov dalam sebuah unggahan di media sosial.

    “Anda tidak pernah menolak misi tempur apa pun, dan saya sendiri tidak yakin apakah itu karena kepercayaan Anda yang besar kepada saya sebagai komandan, atau keyakinan Anda yang mendalam pada diri sendiri – karena Anda memang seorang pilot yang hebat,” imbuh Lazarenko.

    Pesawat F-16 terbang di langit Ukraina (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Pravda)

    Jet Kedua F-16 Ukraina yang Jatuh

    Ini adalah kerugian kedua yang melibatkan pilot dan pesawat F-16 sejak Ukraina menerima jet tempur tersebut pada Juli 2024.

    Insiden pertama terjadi pada tanggal 26 Agustus ketika seorang pilot berpengalaman, Oleksii Mes, ditembak jatuh saat mencoba mencegat rudal jelajah Rusia di wilayah udara Ukraina barat.

    Ukraina secara resmi mulai menerima pesawat tempur generasi 4+++, F-16 Fighting Falcon, dari negara-negara mitra NATO mulai Juli 2024, dalam sebuah langkah yang dianggap sebagai titik balik signifikan dalam upaya negara itu untuk memperkuat pertahanannya terhadap agresi Rusia yang telah berlangsung sejak 2022.

    Pesawat F-16 yang diterima Ukraina disumbangkan oleh beberapa negara Eropa termasuk Belanda, Denmark, dan Norwegia, hasil negosiasi berbulan-bulan yang dikoordinasikan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

    Dukungan ini tidak hanya melibatkan transfer jet, tetapi juga program pelatihan intensif untuk pilot dan teknisi Ukraina yang dilakukan di beberapa negara NATO.

    Langkah ini menandai pertama kalinya Ukraina memperoleh kemampuan jet tempur Barat yang jauh lebih modern daripada armada udara mereka saat ini, yang sebagian besar terdiri dari pesawat buatan Soviet seperti MiG-29 dan Su-27.

    F-16, yang dijuluki “Fighting Falcon”, dikenal karena kemampuan multiperannya, kemampuan serangan presisi, serta kemampuan peperangan elektronik dan komunikasi modern.

    Jet tempur ini juga mampu menggunakan rudal berpemandu canggih termasuk AIM-120 AMRAAM dan JDAM, menjadikannya peningkatan signifikan bagi pertahanan udara Ukraina.

    Para pakar pertahanan melihat pengiriman F-16 sebagai pesan strategis kepada Moskow kalau dukungan militer Barat untuk Ukraina akan berlanjut dalam jangka panjang.

    Selain itu, pengerahan jet-jet ini diharapkan akan mengubah keseimbangan kekuatan udara di kawasan itu, terutama dalam upaya Ukraina untuk mempertahankan wilayah udaranya dari serangan rudal dan pesawat tak berawak buatan Iran yang digunakan oleh Rusia.

    Meskipun jumlah awal pesawat yang dikirim masih terbatas, hal itu dilihat sebagai awal dari integrasi penuh platform NATO ke dalam Angkatan Bersenjata Ukraina — sebuah langkah yang berpotensi memiliki dampak jangka panjang pada lanskap keamanan regional Eropa Timur.

    JATUHKAN JET F-16 – Penampakan rudal udara-ke-udara R-37M. Rusia dilaporkan menggunakan amunisi berpemandu ini dari peluncur artileri S-400 Triumf.

    Seputar Rudal R-37 Rusia

    R-37, juga dikenal sebagai RVV-BD (Versi Ekspor), adalah rudal udara-ke-udara jarak jauh buatan Rusia yang dirancang untuk menghancurkan target udara pada jarak yang sangat jauh, termasuk pesawat pengebom, pesawat AWACS, dan pesawat patroli maritim.

    Dikembangkan oleh Vympel NPO , rudal ini adalah versi lebih modern dari rudal R-33 yang digunakan oleh MiG-31.
     
    R-37 dilengkapi dengan sistem pemandu radar aktif dan inersia , serta kemampuan koreksi tengah lintasan, yang memungkinkannya melacak dan menyerang target secara akurat bahkan pada kecepatan supersonik.

    Rudal ini mampu menyerang target sejauh 300 hingga 400 kilometer , tergantung pada profil penerbangan, menjadikannya salah satu rudal udara-ke-udara paling berbahaya dalam hal jangkauan tembak.

    R-37 saat ini digunakan oleh jet tempur Rusia modern seperti MiG-31BM dan Su-35 , dan dilaporkan juga digunakan dalam konflik Ukraina-Rusia untuk menyerang target bernilai tinggi dari jarak jauh, termasuk jet tempur Ukraina yang tidak mengantisipasi ancaman dari luar jangkauan radar normal.

    Kemampuannya untuk menyerang dari luar pertahanan udara musuh memberi angkatan udara Rusia keuntungan strategis, khususnya dalam peperangan udara jarak jauh dan operasi “lihat pertama, tembak pertama, bunuh pertama”.

    RUDAL UDARA – Jet tempur Rusia luncurkan rudal udara-ke-udara R-37M. Rudal R-37 saat ini digunakan oleh jet tempur Rusia modern seperti MiG-31BM dan Su-35 , dan dilaporkan juga digunakan dalam konflik Ukraina-Rusia untuk menyerang target bernilai tinggi dari jarak jauh, termasuk jet tempur Ukraina yang tidak mengantisipasi ancaman dari luar jangkauan radar normal.

    Beberapa bulan yang lalu, sumber Rusia mengklaim kalau jet tempur Su-27 Ukraina ditembak jatuh di daerah Pokrovsk di Oblast Donetsk oleh pesawat Su-30SM2 Rusia menggunakan rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M dari jarak 130 km.

    Sumber-sumber Ukraina mengonfirmasi bahwa pilot Su-27, Kapten Ivan Bolotov, “tidak kembali dari misinya.” Kapten Ivan Bolotov, 24 tahun.

    Sumber yang didukung Rusia mengklaim bahwa Su-27 Ukraina ditembak jatuh menggunakan rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M yang diluncurkan dari jet tempur Su-30SM2 Angkatan Laut Rusia pada jarak sekitar 130 km.

    Analis militer mencatat bahwa rudal R-37, dengan jangkauan hingga 300 km, menimbulkan ancaman serius bagi pilot Ukraina yang beroperasi di dekat garis depan.

    Moskow dikatakan telah meningkatkan penggunaan rudal udara-ke-udara jarak jauh seperti R-37M untuk memungkinkan jet tempurnya tetap berada di luar wilayah udara Ukraina tengah dan barat, yang dikontrol ketat oleh sistem pertahanan udara Ukraina dan diawasi secara ketat oleh pesawat peringatan dini NATO.

    Sistem pertahanan udara S-400 yang sudah dijual Rusia ke China. (BBC)

    Seputar Sistem Peluncur S-400 Triumf

    S-400 “Triumf” adalah sistem pertahanan udara jarak jauh tercanggih Rusia yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan berbagai target udara termasuk pesawat tempur, rudal balistik, rudal jelajah, dan drone.

    Dikembangkan oleh Almaz-Antey , sistem ini merupakan pemutakhiran dari S-300 dan mulai beroperasi dengan Angkatan Darat Rusia pada tahun 2007.

    S-400 memiliki kemampuan unik untuk menangani empat jenis rudal berbeda dalam satu sistem, yang memungkinkannya untuk mengusir ancaman pada berbagai jarak — dari 40 km hingga 400 km — dan pada ketinggian hingga 30 km , menjadikannya salah satu sistem pertahanan udara terkuat di dunia.

    Ia menggunakan radar array bertahap yang canggih untuk mendeteksi hingga 300 target secara bersamaan dan menyerang hingga 36 target pada satu waktu .

    S-400 telah diekspor ke beberapa negara seperti China, India, dan Turki , dan kehadirannya sering memicu kekhawatiran geopolitik, termasuk sanksi dari Amerika Serikat berdasarkan Undang-Undang CAATSA terhadap negara-negara yang membelinya.

    Kemampuan jangkauannya yang jauh, akurasinya yang tinggi, dan fleksibilitasnya dalam melawan berbagai ancaman menjadikan S-400 sebagai “perisai udara” yang strategis dalam doktrin perang modern Rusia.

  • CT hingga Para Ekonom Sepakat! Indonesia Butuh Reformasi Ekonomi

    CT hingga Para Ekonom Sepakat! Indonesia Butuh Reformasi Ekonomi

    Jakarta, CNBC Indonesia — Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat peta ekonomi dunia berubah seketika. Hal ini bahkan telah memacu eskalasi perang dagang antara negara tersebut dengan China. 

    Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan kebijakan tarif tinggi Trump yang menyasar semua negara pasti berpengaruh terhadap Indonesia. Jika tidak diantisipasi, maka akan berdampak signifikan yang berujung pada lesunya ekonomi dalam negeri.

    “Kalau kita tidak cepat melakukan reform, maka kita masuk dalam karakter yang namanya circle down on economy,” ujarnya dalam diskusi panel The Yudhoyono Institute dengan tema Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    Menurutnya, peningkatan tarif tersebut akan langsung berdampak kepada permintaan yang menurun. Hal tersebut akan membuat harga komoditas ikut melemah, padahal ekonomi Indonesia sangat bergantung pada komoditas.

    “Kedua, pertumbuhan ekonomi turun akan berlaku juga untuk turunnya investasi. Nah, kalau investasi turun, harga komoditas turun, fiskal kena pengaruhnya. Yang akan terjadi adalah pemerintah dunia usaha akan melakukan yang namanya radical efficiency. Ini akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, berpengaruh terhadap layoff,” tuturnya.

    Menurutnya, dampak tarif Trump akan menghantam ekonomi global sehingga terjadi pelemahan. Hal itu akan dimulai dengan permintaan global yang turun sehingga berdampak pada harga komoditas.

    “Kita lihat harga minyak sudah turun, harga timur yang paling parah turunnya, sampai 17% hanya dalam waktu satu minggu. Yang naik hanya emas. Kenapa emas naik? Karena dia adalah pengganti, currency safe haven,” tuturnya.

    Menurutnya, dengan kondisi Indonesia yang sangat bergantung pada komoditas, maka perlu dilakukan langkah strategis agar pengaruhnya tidak membuat ekonomi dalam negeri jatuh terlalu dalam.

    CT menambahkan bahwa pada saat seperti ini, pemerintah harus tepat dalam memilih kebijakan, terutama terkait efisiensi anggaran, karena jika efisiensi salah sasaran maka akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

    Dalam hal itu, CT menyatakan dukungan atas langkah pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran, tetapi pihaknya mengatakan bahwa efisiensi dilakukan untuk kegiatan yang dinilai tidak terlalu penting.

    “Saya setuju betul dan mendukung, penghematan itu perlu, tapi yang memang tidak diperlukan, jangan yang diperlukan, dilakukan penghematan,” katanya.

    Menurutnya, semasa masih menjadi bagian dari pemerintahan era Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia mendapatkan arahan jelas dari Kepala Negara.

    “Saya waktu masih di pemerintahan era SBY, mendapat guidance, biarkan kantong pemerintah tipis, tetapi kantong rakyat tetap tebal,” ujar Chairul.

    Artinya pemerintah perlu menjaga daya beli masyarakat agar stabil dengan cara tidak memotong-motong kebijakan, terutama untuk melindungi para pelaku usaha lokal di dalam negeri.

    “Nah kalau dipotong-potong yang khususnya yang di dalam negeri ini itu berakibat daya belinya juga akan turun, dan kalau daya beli turun, ya, itu berpengaruh lagi kepada spiral ekonomi,” ungkap Chairul.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu juga sepakat bahwa dunia, termasuk Indonesia tengah menghadapi ancaman pertumbuhan yang lebih rendah dan tidak menutup kemungkinan terjadi resesi.

    “Kita menghadapi much lower growth, maybe a recession, and certainly increase uncertainty in the economic policy as well as especially in trade policy,” ujarnya

    Dia mengatakan bahwa dalam kondisi krisis, hal terbaik yang dilakukan adalah melakukan reformasi ekonomi. “Let’s not waste a good crisis and do the reforms,” katanya.

    Mari menegaskan bahwa saat ini adalah waktu terbaik untuk melakukan reformasi ekonomi agar bisa lebih kompetitif dan efisien. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem tingkat komponen dalam negeri (TKDN), hambatan non-tarif, hingga menyederhanakan semua lisensi di Tanah Air. 

    Sementara itu, Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus mantan Menteri Keuangan RI ke-28, Chatib Basri mengatakan bahwa deregulasi menjadi komponen penting dalam melaksanakan reformasi ekonomi. Pasalnya pada dasarnya pengusaha di Indonesia tidak meminta bantuan apapun dari pemerintah, tetapi hanya ingin tidak diganggu. 

    “Jadi yang harus dilakukan adalah bagaimana memberikan kepastian, bagaimana memberikan peraturan yang konsisten. Uang di Indonesia tidak masalah, tapi masalah bisa jadi uang. Itu sebabnya, maka deregulasi menjadi penting,” katanya. 

    Chatib menekankan deregulasi dapat dilakukan dengan fokus memangkas ekonomi biaya tinggi. Dengan demikian penurunan dampak dari biaya produksi akan menjadi sangat signifikan. 

    Dia memberikan contoh pada medio 1980, industri minyak dan gas mengalami pertumbuhan 20%–26% secara tahunan. Salah satu penyebabnya adalah pemerintah melakukan deregulasi di sektor tersebut, sehingga memotong ongkos ekonomi. 

    Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan kegundahan atas kondisi global saat ini. Dia menilai betapa kacau dunia akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

     

    (mkh/mkh)

  • Pandangan The Yudhoyono Institute soal tarif impor AS

    Pandangan The Yudhoyono Institute soal tarif impor AS

    AHY Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dalam diskusi strategis bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global”, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025). Foto: Rizky Rian Saputra

    Pandangan The Yudhoyono Institute soal tarif impor AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Minggu, 13 April 2025 – 14:33 WIB

    Elshinta.com –  The Yudhoyono Institute (TYI) menggelar diskusi strategis bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global”, yang berlangsung di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti arah kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor secara sepihak.

    “Sayangnya, ini bukan April Mop. Ini bukan hoaks. Ini adalah kenyataan baru yang sedang kita hadapi,” ujar AHY.

    Dengan kebijakan, kata AHY, dapat berpotensi menyeret dunia menuju dua arah ekstrem seperti perlawanan kolektif atau dominasi tunggal.

    “Kebijakan sepihak Amerika Serikat ini tentu bisa membawa dunia menuju dua arah yang ekstrim. Pertama, terjadinya perlawanan kolektif dimana negara-negara akan menjauhi dominasi Amerika Serikat dan membangun blok ekonomi baru. Dan kedua, jika kebijakan ini terbukti efektif maka dunia justru akan semakin tunduk pada satu kekuatan yang semakin hegemonic,” paparnya.

    AHY menjelaskan bahwa kebijakan tarif impor tinggi Amerika telah memicu eskalasi yang jauh lebih besar dibanding perang dagang sebelumnya. Efeknya tidak hanya dirasakan di sektor perdagangan, tapi juga menghantam pasar keuangan dan ekonomi riil secara global.

    Dengan itu, ia menekankan bahwa dampak kebijakan tersebut tidak akan berhenti di sektor ekonomi. Akan muncul fragmentasi atau perpecahan baru di dunia, tidak hanya dalam perdagangan, tapi juga dalam politik dan keamanan global.

    “Aliansi-aliansi baru akan terbentuk, konflik lama bisa kembali membesar, dan polarisasi antarnegara akan makin tajam,” jelasnya.

    Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Terungkap Isi Proposal AS Soal Negosiasi Nuklir Iran yang Dibahas di Oman

    Terungkap Isi Proposal AS Soal Negosiasi Nuklir Iran yang Dibahas di Oman

    GELORA.CO – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran mengungkap detail tentang pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington di Oman pada Sabtu (12/4/2025) yang membahas negosiasi nuklir Iran. Dalam sebuah wawancara dengan televisi Iran dilansir Mehr News, Juru Bicara Kemenlu Iran, Esmaeil Baghaei mengungkapkan bahwa negosiasi dengan AS hanya fokus pada isu nuklir dan pencabutan sanksi.

    Baghaei mengatakan, draf proposal AS yang diajukan oleh utusan Gedung Putih, Steve Witkoff, tidak mencakup peran Iran di kawasan, kapabilitas rudal, atau masalah keamanan lain. Melainkan cuma menanyakan garansi atas program nuklir Iran hanya untuk tujuan damai.

    Baghaei menekankan, bahwa, pihak AS saat ini bersikap atas kerangka draf yang diajukan Witkoff itu. Iran pun, kata Baghaei, tetap berkomitmen hanya mau terlibat dalam negosiasi terkait isu nuklir, bukan hal-hal lain di luar itu.

    “Pembicaraan terjadi dalam sebuah atmosfer yang konstruktif dan positif dan membahas masalah-masalah terkait program nuklir Iran dan pencabutan sanksi,” demikian pernyataan resmi Kemenlu Iran.

    Dalam sebuah wawancara dengan televisi Iran, Araghchi mengatakan, pembicaraan berlangsung sekitar 2,5 jam dan ditengahi oleh Menteri Luar Negeri Oman. Araghchi mengatakan, pembicaraan terjadi dalam “sebuah atmosfer yang tenang dan saling menghormati, tanpa penggunaan bahasa yang tidak pantas, dan kedua belah pihak menunjukkan komitmen untuk terus melanjutkan dialog hingga tercapai sebuah persetujuan yang saling menguntungkan”.

    Presiden AS, Donald Trump mengeklaim bahwa pembicaraan program nuklir Iran “berjalan dengan sangat baik”. Berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One pada Ahad pagi, Trump mengatakan, “Saya pikir (pembicaraan) akan berjalan dengan baik. Tidak ada masalah sampai mereka selesai, sehingga saya tidak suka berbicara terkait itu. Tapi berjalan dengan baik, Saya pikir pembicaraan dengan Iran berjalan dengan baik,” kata Trump dikutip the New Arab.

    Pada Sabtu malam, Gedung Putih mengumumkan bahwa, negosiasi nuklir Iran “sangat positif dan konstruktif”. Dalam sebuah pernyataan resmi, Steve Witkoff disebutkan menggelar pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang dituanrumahi oleh Menteri Luar Negeri Oman, Badr bin Hamad Al Busaidi.

    Pernyataan Gedung Putih menyebutkan, bahwa Witkoff menjalankan ‘instruksi’ Trump kepada Araghchi untuk “mengatasi masalah antara kedua negara lewat dialog dan diplomasi”. Washington mengklaim masalah yang dibahas antara AS dan Iran kompleks.

    Kedua belah pihak akan kembali menggelar pertemuan pada 19 April. Pertemuan di Muscat digelar usai Donald Trump menebar ancaman akan mengambil aksi militer terhadap Iran jika kesepakatan baru soal program nuklir tidak tercapai. 

    “Jika diperlukan aksi militer, kami akan menggelar aksi militer. Israel jelas akan sangat terlibat dan akan menjadi pemimpin,” kata Trump pada Rabu lalu soal kemungkinan aksi militer jika negosiasi gagal.

    Pada Selasa (8/4/2025), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan potensi bahaya dari kesepakatan nuklir dengan Iran. Ia menegaskan, bersama Trump, Israel sepakat bahwa Iran tidak boleh memiliki bom nuklir.

    “Kami setuju bahwa Iran tidak boleh punya senjata nuklir. Ini bisa diselesaikan lewat perjanjian, tapi hanya lewat perjanjian ala-Libya: Mereka meledakkan sendiri instalasi (nuklir), melucuti semua insfrastruktur di bawah pengawasan Amerika, ini akan bagus,” kata Netanyahu dikutip Jewish News Syndicate.

    “Kemungkinan kedua, mereka menghambat pembicaraan, dan di sanalah opsi militer diambil. Semua memahami ini. Kami membahas (opsi militer) panjang hal ini,” Netanyahu menambahkan. []

  • Tarif Impor Trump Juga Bisa Guncang Keamanan Internasional

    Tarif Impor Trump Juga Bisa Guncang Keamanan Internasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang juga Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menilai kebijakan tarif impor pemerintahan Donald Trump berpotensi mengguncang sistem perdagangan global sekaligus mengganggu stabilitas keamanan internasional.

    Menurut AHY, kebijakan tarif impor Trump dapat mendorong dunia menuju fragmentasi blok ekonomi-politik baru. Ia mengkhawatirkan munculnya aliansi tandingan apabila banyak negara memilih berhadap-hadapan dengan Amerika Serikat. Aliansi-aliansi baru ini, lanjutnya, bisa berkembang menjadi kutub kekuatan yang saling bersaing di berbagai sektor.

    “Bukan hanya dalam perdagangan, tetapi juga dalam pengaruh strategis dan militer. Polarisasi ini bisa memperparah konflik regional yang sudah ada, termasuk di kawasan Asia Pasifik,” ujar AHY dalam sambutannya pada panel discussion The Yudhoyono Institute di Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    AHY menambahkan, dinamika internasional saat ini tidak lagi dibangun atas dasar kesetaraan dan rasa saling percaya. Sebaliknya, relasi global semakin didominasi oleh kekuatan sepihak. Ketegangan di berbagai kawasan seperti perang Rusia-Ukraina, eskalasi krisis di Gaza dan Iran, serta konflik Laut Tiongkok Selatan menjadi contoh nyata.

    “Situasi ini bisa menjadi jauh lebih berbahaya. Dunia harus bersiap dengan skenario terburuk, yakni pecahnya perang terbuka di sejumlah kawasan,” tegas AHY.

    Dalam konteks ini, AHY mengapresiasi langkah strategis Presiden Prabowo Subianto yang menerapkan dual track diplomacy. Presiden Prabowo disebut telah mengirim tim negosiator ke Washington DC, sekaligus memperkuat komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan dunia internasional lainnya.

    “Inilah wajah diplomasi strategis yang adaptif, tanggap terhadap situasi global. Diplomasi yang tidak reaktif, tetapi juga tidak pasif,” puji AHY terkait langkah indonesia merespons tarif impor Trump.

  • Diplomasi Kapal Perang, Iran Dikepung Senjata Amerika: Peta Penumpukan Aset Militer AS di Teluk – Halaman all

    Diplomasi Kapal Perang, Iran Dikepung Senjata Amerika: Peta Penumpukan Aset Militer AS di Teluk – Halaman all

    Iran Dikepung Mesin Perang Amerika: Peta Penumpukan Aset Militer AS di Timur Tengah

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) secara signifikan memperluas kehadiran militernya di Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, serangan Houthi yang sedang berlangsung di Laut Merah, dan konflik Israel di Gaza.

    Peningkatan kehadiran aset militer AS ini mencakup pengerahan sistem pertahanan rudal, pesawat pengebom strategis, kapal induk, dan kelompok penyerang (Carrier Strike Group) yang beroperasi dari Laut Merah hingga Pulau Diego Garcia di Samudera India.

    Penumpukan mesin-mesin perang ini bertepatan dengan perundingan nuklir berisiko tinggi antara Washington dan Teheran yang dijadwalkan pada Sabtu (12/4/2025) di Oman (Minggu waktu Indonesia).

    Presiden AS, Donald Trump mengancam akan melakukan aksi militer dan sanksi tambahan jika negosiasi dengan Iran ini berujung kegagalan.

    Iran, meski menyatakan skeptis, telah setuju untuk berpartisipasi dalam perundingan, menekankan kesediaan untuk terlibat meskipun nada konfrontatif Washington.

    Perundingan AS-Iran di Oman merupakan momen diplomatik yang krusial bagi hubungan kedua negara.

    Perhatian global terfokus pada apakah perundingan tersebut dapat membatasi ambisi pengembangan nuklir oleh Teheran. 

    Israel telah menyatakan kekhawatiran atas potensi perjanjian yang lemah yang membiarkan kemampuan pengayaan Iran tetap utuh.

    KETEGANGAN AS-IRAN – USS Carl Vinson saat berlayar bersama kapal Angkatan Laut Kerajaan Australia HMAS Warramunga selama operasi bilateral di Samudra Hindia, Desember 2021. Negosiasi nuklir Iran belum terlaksana, AS sudah mengirimkan kapal induk ke dekat Iran (Akun X resmi kapal induk Angkatan Laut AS USS Carl Vinson (CVN 70)/@CVN70)

    Iran Dikepung Mesin Perang AS

    Penempatan sistem persenjataan canggih baru-baru ini menggarisbawahi kesiapan Washington untuk meningkatkan militer, sekaligus memperkuat pertahanan Israel, mitra abdi AS, terhadap potensi pembalasan Iran.

    Sina Azodi, seorang dosen di Universitas George Washington dan pakar kebijakan luar negeri Iran, mengatakan, dilansir NW kalau peningkatan tersebut mencerminkan keseriusan sikap AS atas ancamannya ke Teheran.

    “Diplomasi kapal perang AS, ancaman terselubung dan eksplisit berupa tindakan militer, dan pengerahan aset ke wilayah tersebut telah meningkatkan kemungkinan bahwa AS akan menggunakan kekuatan kasar untuk menghadapi perluasan nuklir Iran,” kata Sina.

    Menurut Panglima Perang AS wilayah Indo-Pasifik, Laksamana Sam Paparo, lebih dari 70 penerbangan pesawat kargo militer, C-17 telah mengirimkan satu batalion pertahanan udara Patriot AS dari Pasifik ke Timur Tengah. 

    Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah dan akan memperkuat pertahanan terhadap Iran atau proksinya.

    Lokasi pasti penempatan batalion Patriot masih dirahasiakan.

    Baterai peluncur persenjataan peluru kendali Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) kedua juga telah dikerahkan ke Israel. 

    Sistem senilai 1 miliar dolar AS, yang terintegrasi dengan radar dan pertahanan udara Israel, dapat mencegat target hingga 124 mil jauhnya. 

    Sekitar 100 tentara AS ditempatkan di Israel untuk mengoperasikannya.

    Pentagon juga telah menempatkan pesawat pengebom siluman B-2 Spirit di Diego Garcia di Samudra Hindia, menempatkannya dalam jangkauan target fasilitas Iran. 

    Pesawat berkemampuan nuklir ini mampu melakukan misi penetrasi dalam dan merupakan bagian dari postur pencegahan yang lebih luas saat AS bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi .

    KEPUNG IRAN – Foto tagkap layar NW, Minggu (13/4/2025) menunjukkan peta penempatan aset militer Amerika Serikat (AS) yang mengepung Iran. Manuver AS ini bertepatan dengan pembicaraan negosiasi AS-Iran di Oman soal pengembangan nuklir Teheran. AS ingin agar Iran menyetop segala sesuatu terkait pengembangan nuklir, adapaun Teheran beralasan kalau program pengayaan nuklir mereka untuk kebutuhan energi.

    Dua kelompok penyerang kapal induk AS kini juga berada di wilayah tersebut.

    Pengerahan USS Harry S. Truman telah diperpanjang, sementara USS Carl Vinson telah tiba dengan kelengkapan pesawat tempurnya. Ini termasuk A-10 Thunderbolt II dan jet F/A-18 tambahan, yang mampu memberikan dukungan udara berkelanjutan dalam suatu konflik.

    Kedua kelompok kapal induk tersebut meningkatkan kemampuan Amerika untuk mencegah provokasi angkatan laut Iran dan menanggapi berbagai ancaman, termasuk serangan Houthi terhadap pengiriman barang di Laut Merah.

    Kapal perang dan pesawat AS diketahui telah melakukan serangan udara di Yaman untuk menghentikan operasi Houthi.

    Dr. Sina Azodi , Dosen Hubungan Internasional, Universitas George Washington mengatakan baik AS maupun Iran sama-sama memanfaatkan perundingan ini untuk mengukur niat masing-masing.

    “Saya pikir Iran sedang menjajaki diplomasi dengan pemerintahan Trump untuk melihat parameter kesepakatan ini. Jika AS ingin menghentikan program nuklir Teheran, tidak akan ada kesepakatan karena Iran tidak akan menerimanya. Namun, jika AS, seperti yang dikatakan Trump dan Steven Witkoff, hanya ingin verifikasi, maka ada peluang untuk mencapai kesepakatan – dengan syarat AS akan menerima kapasitas pengayaan di Iran.”

    Di tengah situasi ini, Laksamana Sam Paparo, Komando Indo-Pasifik AS berkata kalau kekuatan militer untuk antisipasi kegagalan perundingan, sudah disiapkan.

    “Hanya setelah memindahkan satu batalion Patriot ke AOR CENTCOM, dibutuhkan 73 penerbangan kargo C-17 untuk bergerak… Kebutuhan daya angkut kita harus diperhatikan,” papar Paparo menjelaskan pergerakan militernya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyatakan: “Dengan sungguh-sungguh dan penuh kewaspadaan, kami memberikan kesempatan yang sesungguhnya kepada diplomasi. AS harus menghargai keputusan yang diambil ini meskipun mereka sedang dilanda kehebohan yang bersifat konfrontatif.”

    “Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi akan memimpin delegasi masing-masing di Muscat, Oman, pada hari Sabtu. Terlepas dari apakah diplomasi berhasil atau konflik meningkat, postur militer Washington menunjukkan bahwa mereka tengah mempersiapkan diri untuk kedua kemungkinan tersebut,” tulis penutup ulasan NW soal penumpukan aset militer AS di Timur Tengah.

     

    (oln/nw/*)

  • Sikapi Tarif Trump, AHY Ajak RI Ubah Krisis Jadi Peluang

    Sikapi Tarif Trump, AHY Ajak RI Ubah Krisis Jadi Peluang

    Jakarta

    Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Dr. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan empat strategi untuk membentengi dan mengakselerasi kebangkitan Indonesia di tengah tekanan global. Hal ini termasuk menghadapi tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump.

    AHY menekankan pentingnya memperkokoh struktur ekonomi domestik yang dapat dicapai dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi, termasuk mendatangkan investasi untuk melanjutkan pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan.

    Kedua, mengutip semangat dari Chairman TYI, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), AHY menyerukan agar bangsa ini mengubah krisis menjadi peluang.

    “Gunakan momentum ini untuk mendorong transformasi ekonomi, mempercepat hilirisasi dan digitalisasi. Segera mewujudkan ekonomi hijau. Termasuk transisi energi baru dan terbarukan,” ujar AHY dalam keterangannya, Minggu (13/4/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan dalam Diskusi Panel bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, hari ini.

    Berikutnya adalah diversifikasi pasar dan mitra global. AHY menyebut dalam dunia yang mulai terpolarisasi, Indonesia harus memperluas cakrawala ekonominya.

    “Jangan hanya bergantung pada satu poros kekuatan. Indonesia harus menjadi pemain global yang cerdas dan mandiri,” serunya.

    Dan yang terakhir, AHY menyerukan penguatan solidaritas regional.

    AHY menilai perkembangan terbaru ini berpotensi membawa dunia ke dua arah yang ekstrem. Pertama, negara-negara terdampak akan menjauhi Amerika Serikat dan membangun blok ekonomi baru. Kedua, jika kebijakan Trump ini terbukti efektif untuk memaksa negara-negara lain, maka dunia akan semakin tunduk pada satu kekuatan yang semakin hegemonik.

    “Apapun hasilnya, satu hal yang pasti, kita menghadapi risiko fragmentasi ekonomi, politik dan ekonomi,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, AHY juga mengapresiasi pendekatan dual track diplomacy Presiden Prabowo Subianto yakni mengirimkan tim khusus untuk melakukan negosiasi dengan Trump dan di sisi lain membangun komunikasi dengan negara lain.

    Menurut AHY, apa yang dilakukan Presiden Prabowo adalah diplomasi yang tidak reaktif dan tidak pasif.

    “Dunia tidak lagi dibagi menjadi yang kuat dan yang lemah, tetapi antara yang cepat dan yang tertinggal,” tegasnya.

    Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh seperti Presiden ke-7 Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Chairul Tanjung. Beberapa menteri Kabinet Merah Putih juga terlihat hadir di ruangan, seperti Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Transmigrasi, Iftitah Suryanegara, dan Wakil Menteri ATR Ossy Dermawan.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hadapi Perang Dagang Global, Gerakan Indonesia Cerah Dideklarasikan di Jakarta – Halaman all

    Hadapi Perang Dagang Global, Gerakan Indonesia Cerah Dideklarasikan di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekolompok masyarakat resmi mendeklarasikan Gerakan #IndonesiaCerah! di Kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025).

    Gerakan ini dilatarbelakangi adanya optimisme bahwa pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mampu membawa Indonesia menghadapi tantangan ke depannya, termasuk menghadapi perang dagang global khususnya antara Amerika Serikat dan China.

    “Gerakan ini dilatarbelakangi karena kami adalah warga negara yang optimis bahwa  Indonesia yang cerah, adil, sejahtera, dan berkelanjutan dengan semangat gotong royong, kolaborasi dan saling membantu antara berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pihak swasta, politikus, akademisi hingga masyarakat akar rumput,” ujar Koordinator Gerakan #IndonesiaCerah!, Febri Wahyuni Sabran di acara deklarasi tersebut.

    Salah langkah yang akan dilakukan gerakan #IndonesiaCerah!, kata Febri, adalah memberikan dukungan positif dan kepercayaan kepada pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk bekerja dan mencari solusi yang terbaik selama mengatakan berbagai persoalan bangsa. 

    Termasuk, kata Febri, mendukung langkah pemerintah Prabowo-Gibran melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat atas kebijakan tarif resiprokal Donald Trump.

    “Kami berupaya mencegah adanya adu domba untuk mendelegitimasi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dengan memanfaatkan situasi yang ada, mendukung kritik-kritik konstruktif dengan penyampaian tanpa kekerasan serta membiarkan pemerintah bekerja maksimal mewujudkan program-programnya,” tandas Febri.

    Febri mengatakan Gerakan #IndonesiaCerah! sangat yakin, pemerintahan Prabowo-Gibran bisa membawa Indonesia melewati dampak-dampak perang dagang dan perang fisik di tingkat global. 

    Menurutnya, pada level elite politik dan para tokoh bangsa sudah menunjukkan semangat persatuan dan gotong royong seperti pertemuan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden terdahulu, mulai dari Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan khususnya Megawati Soekarnoputri.

    “Jadi situasi elit sekarang sebetulnya stabil. Jadi marilah kita sebagai rakyat yang berada di grassroots, kita juga menjaga stabilitas ini gitu, supaya masyarakat kita pun aman dari masalah dan pemerintah pun bekerja dengan tenang, terukur dan profesional mengatasi masalah-masalah bangsa,” ungkap Febri.

    Lebih lanjut, Febri mengatakan terdapat sejumlah nilai dan prinsip yang terus didorong Gerakan #IndonesiaCerah! ke depannya. Pertama, optimisme kolaboratif di mana pihaknya percaya bahwa dengan semangat gotong royong, Indonesia mampu menghadapi tantangan dan meraih peluang di era perubahan.

    Apalagi, kata Febri, Indonesia mempunyai sosok Wapres Gibran Rakabuming Raka yang masih milenial dan cerdas untuk mendukung langkah-langkah perubahan oleh presiden Prabowo.

    Kedua, inovasi untuk kemajuan di mana Gerakan #IndonesiaCerah! berkomitmen mendorong kreativitas, teknologi, dan solusi inovatif untuk pembangunan di segala bidang. 

    Ketiga, keberlanjutan lingkungan yang pihaknya akan menjaga alam Indonesia sebagai warisan bagi generasi mendatang melalui aksi nyata yang ramah lingkungan.

    Keempat, keadilan sosial di mana Gerakan #IndonesiaCerah! akan memperjuangkan kesetaraan hak, pendidikan berkualitas, serta penguatan ekonomi kerakyatan untuk semua lapisan masyarakat.

    Kelima, persatuan dalam kebhinekaan atau menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, menghargai perbedaan, dan memperkuat persatuan bangsa.

    “Karena itu, kami mengajak seluruh elemen bangsa, pemerintah, swasta, masyarakat sipil, pemuda, dan akademisi, untuk optimis bergerak bersama mewujudkan Indonesia cerah melalui kerja nyata, kebijakan progresif, dan semangat pantang menyerah. Dengan semangat ‘Indonesia Cerah’, mari kita bergandengan tangan, bahu-membahu, 
    mewujudkan impian akan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Febri.

  • Tanda Tanya Visa Ratusan Mahasiswa Asing dkk Mendadak Dicabut AS

    Tanda Tanya Visa Ratusan Mahasiswa Asing dkk Mendadak Dicabut AS

    Jakarta

    Pencabutan visa terhadap ratusan mahasiswa hingga peneliti asing di Amerika Serikat tanpa alasan yang jelas menimbulkan tanda tanya. Tindakan ini dilakukan di tengah kebijakan imigrasi yang semakin ketat di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Berdasarkan laporan CNN setelah meninjau dokumen pengadilan, pernyataan dari pengacara, dan pengumuman dari lebih dari 80 universitas dan perguruan tinggi di seluruh negeri, mengonfirmasi bahwa lebih dari 525 mahasiswa, dosen, dan peneliti telah visanya dicabut tahun ini.

    Menteri Luar Negeri Marco Rubio bulan lalu mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri, di bawah kepemimpinannya, telah mencabut lebih dari 300 visa, sebagian besar adalah visa mahasiswa.

    Kasus-kasus yang pertama kali menjadi sorotan publik menarget individu yang dituduh mendukung organisasi teroris, seperti penangkapan Mahmoud Khalil setelah aksi protes pro-Palestina di Universitas Columbia.

    Namun saat ini semakin banyak ancaman deportasi terhadap mahasiswa terjadi karena alasan yang relatif sepele-seperti pelanggaran kecil yang sudah lama terjadi, menurut pengacara imigrasi-atau bahkan tanpa alasan yang jelas.

    Penargetan terhadap warga negara asing yang terafiliasi dengan universitas-universitas ternama AS ini terjadi di tengah tindakan keras imigrasi yang lebih luas oleh pemerintahan Trump, termasuk penggunaan kewenangan luas untuk menyatakan sejumlah migran sebagai anggota geng dan mendeportasi mereka tanpa sidang.

    “Semua instrumen dalam undang-undang imigrasi sebenarnya sudah ada sebelumnya, tapi sekarang digunakan dengan cara yang menimbulkan kepanikan massal, kekacauan, dan ketakutan, dengan harapan para mahasiswa tidak mendapatkan bantuan hukum yang memadai dan pada akhirnya akan meninggalkan negara ini secara sukarela,” kata Jeff Joseph, presiden terpilih Asosiasi Pengacara Imigrasi Amerika.

    Dilansir CNN, Minggu (13/4/2025), pengacara Petrova, Greg Romanovsky menyebut tindakan yang dilakukan otoritas AS itu sebagai hukuman yang tidak sebanding. Greg mengatakan apa yang dilakukan kliennya hanya sebagai kesalahan yang tidak disengaja.

    CNN meminta tanggapan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri terkait hal tersebut namun tidak memberikan komentar. Kendati demikian, departemen tersebut menyampaikan kepada pesan ABC News mengenai alasan penahanan Petrova.

    “Pesan-pesan yang ditemukan di ponsel (Petrova) mengungkap bahwa ia berencana menyelundupkan material tersebut melewati bea cukai tanpa mendeklarasikannya,” tulis pesan tersebut.

    Saat ini Petrova mendekam di fasilitas tahanan Imigrasi dan Bea Cukai di Louisiana. Menurut catatan ICE, dia menunggu sidang pada 9 Juni yang bisa berakhir dengan deportasinya ke Rusia.

    Menurut pengacaranya, Petrova kemungkinan akan segera ditangkap karena sikap vokalnya menentang invasi Rusia ke Ukraina.

    “Penahanannya tidak hanya tidak perlu, tapi juga tidak adil,” ujar Romanovsky.

    Baca imbauan KBRI di halaman berikutnya

    Imbauan KBRI ke Mahasiswa Indonesia

    Sehubungan dengan meningkatnya pengawasan dan penegakan aturan terhadap visa pelajar internasional di AS, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC memberikan imbauan kepada mahasiswa Indonesia. KBRI meminta seluruh mahasiswa Indonesia untuk mematuhi aturan yang berlaku di sana.

    Imbauan terhadap mahasiswa Indonesia di AS ini disampaikan oleh KBRI lewat akun Instagram @indonesiaindc, seperti dilihat Minggu (13/4/2025). KBRI mengingatkan WNI di Amerika Serikat untuk selalu menjaga status visa F-1 atau J-1 dengan baik.

    “Sehubungan dengan meningkatnya pengawasan dan penegakan aturan terhadap visa pelajar internasional oleh otoritas imigrasi Amerika Serikat, seluruh mahasiswa Indonesia pemegang visa F-1 dan/atau J-1 diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh ketentuan imigrasi yang berlaku,” tulis imbauan KBRI.

    KBRI juga menyampaikan, visa dapat dicabut apabila terdapat pelanggaran antara lain, melakukan pekerjaan tanpa izin resmi (di luar OPT/CPT), tidak mempertahankan status sebagai mahasiswa penuh waktu (full-time student) dan terlibat dalam aktivitas yang melanggar hukum, baik hukum lokal maupun federal.

    Adapun konsekuensi pencabutan visa F-1 dan J-1 mencakup antara lain: tidak dapat kembali ke Amerika Serikat meskipun form I-20 masih aktif, visa dinyatakan tidak berlaku dan tidak dapat digunakan, dan penolakan masuk kembali saat pemeriksaan imigrasi.

    Akibat hal tersebut, KBRI menyampaikan imbauan untuk mahasiswa di AS sebagai berikut:

    1. Segera menghubungi Designated School Official (DSO) apabila terjadi perubahan status atau menghadapi kendala imigrasi
    2. Berkonsultasi dengan pengacara imigrasi profesional apabila diperlukan
    3. Tidak kembali ke AS tanpa visa F-1 atau J-1 yang sah dan masih berlaku
    4. Memastikan status imigrasi dalam kondisi aman sebelum melakukan perjalanan internasional atau mengambil keputusan penting
    5. Menghubungi hotline perwakilan RI setempat untuk akses bantuan kekonsuleran, jika menghadapi tindakan dari otoritas imigrasi AS
    6. Kelola Media Sosial dengan Bijak – Hindari unggahan yang bisa disalahartikan dan berdampak hukum.
    7. Aktif di Komunitas Lokal – Gabung Permias/Mata Garuda untuk info, bantuan, & dukungan. Selalu Bawa ID – Wajib saat bepergian di luar tempat tinggal.
    8. Cek & Perbarui Dokumen – Pastikan visa, I-20/DS-2019, dan paspor selalu aktif.
    9. Gunakan Fasilitas Kampus – Konsultasi status imigrasi lewat International Student Services.
    10. Simpan Dokumen Cadangan – Buat salinan digital & cetak dokumen penting.
    11. Hindari Travel Saat Status Tidak Jelas – Bisa berujung penolakan masuk kembali ke AS.
    12. Jaga Kesehatan Mental – Rutin hubungi keluarga/teman di Indonesia.
    13. Lapor ke DSO – Wajib dalam 10 hari untuk perubahan alamat, jurusan, kampus, beasiswa, dll.
    14. Tetap waspada, patuhi aturan dan, dan saling jaga!

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini