Negara: Amerika Serikat

  • Wanita Ini Ditangkap karena Diduga Jual Tulang Manusia di Facebook

    Wanita Ini Ditangkap karena Diduga Jual Tulang Manusia di Facebook

    TRIBUNJATENG.COM, ORANGE CITY – Di Florida, Amerika Serikat, seorang wanita ditangkap setelah diduga memperdagangkan tulang manusia melalui tokonya dan media sosial. 

    Wanita tersebut bernama Kymberlee Schopper (52).

    Dia secara sadar membeli dan menjual bagian tubuh manusia, termasuk tengkorak dan tulang belulang, yang ditawarkan melalui Facebook Marketplace, demikian pernyataan polisi.

    Kasus ini mencuat pada 21 Desember 2023, setelah pihak Kepolisian Orange City menerima laporan dari seorang warga yang menemukan iklan tulang manusia di halaman media sosial milik sebuah bisnis bernama Wicked Wonderland. 

    Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan sejumlah barang mencurigakan yang ditawarkan di situs resmi toko barang antik tersebut, termasuk dua fragmen tengkorak, klavikula dan skapula, tulang rusuk, dan tulang punggung manusia.

    Semua barang yang diduga tulang manusia itu kini telah disita sebagai barang bukti dan diserahkan ke Kantor Pemeriksa Medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

     Saat diinterogasi, Schopper mengaku bahwa bisnisnya telah menjual tulang manusia selama bertahun-tahun. 

    Ia mengeklaim bahwa seluruh tulang tersebut dibeli dari penjual privat dan menyatakan memiliki dokumen transaksi, meski ia tidak dapat menunjukkannya kepada penyidik saat itu.

    Schopper juga menyebut tulang-tulang itu sebagai “model edukatif,” yang menurutnya seharusnya tidak melanggar hukum negara bagian. 

    Namun, kepolisian menyatakan bahwa penjualan jaringan tubuh manusia termasuk tulang tetap dilarang di Florida tanpa izin khusus.

    Hasil uji forensik awal menunjukkan bahwa beberapa tulang yang dijual kemungkinan merupakan temuan arkeologis. 

    Sebuah fragmen tengkorak diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun, sementara satu spesimen lain diduga telah berusia lebih dari 500 tahun.

    Schopper akhirnya ditangkap pada Kamis (10/4/2025) dan ditahan di Penjara Volusia. 

    Namun, catatan kepolisian menunjukkan bahwa ia dibebaskan keesokan harinya setelah membayar jaminan sebesar 7.500 dollar AS (sekitar Rp 126 juta).

    Kini, Schopper telah dibebaskan, tetapi masih harus menghadapi dakwaan serius terkait perdagangan jaringan manusia. 

    Pihak berwenang menyatakan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut, termasuk penelusuran asal usul tulang-tulang tersebut serta keterlibatan pihak lain. (*)

     

  • Gempa M 6,5 Guncang Kepulauan Fiji

    Gempa M 6,5 Guncang Kepulauan Fiji

    Fiji – Kepulauan Fiji diguncang gempa besar. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo (M) 6,5.

    Dilansir Reuters, Senin (14/4/2025), Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan gempa tersebut melanda selatan Kepulauan Fiji. Gempa terjadi pada kedalaman 174 km.

    Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dari peristiwa ini.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Remaja Putri Tewas Ditusuk Ibu Kandung gara-gara Bohong soal Nilai Ujian

    Remaja Putri Tewas Ditusuk Ibu Kandung gara-gara Bohong soal Nilai Ujian

    TRIBUNJATENG.COM, BENGALURU – Di India, seorang remaja tewas setelah ditusuk oleh ibu kandungnya karena berbohong mengenai nilai ujian.

    Remaja tersebut bernama Sahiti Shivapriya (17) dan ibunya bernama Bhimaneni Padmini Rani (59).

    Peristiwa tragis ini bermula saat Sahiti mengaku lulus ujian akhir dengan nilai tinggi, yang mencapai 95 persen, pada program pendidikan pra-kuliah.

    Namun, sang ibu yang kemudian menelepon teman putrinya untuk mengonfirmasi hal tersebut justru mendapati bahwa Sahiti gagal di lima mata pelajaran. 

    Kebohongan itu memicu kemarahan Rani yang merasa dipermalukan, hingga akhirnya nekat mengakhiri nyawa putrinya dengan pisau dapur.

    Dalam laporan polisi, wanita berusia 59 tahun itu mengaku sangat malu karena sebelumnya telah membanggakan nilai Sahiti kepada keluarga.

     Ia bahkan telah mengeklaim putrinya akan segera berkuliah di Amerika Serikat. 

    “Kalau mereka tahu kenyataannya, saya pasti akan dipermalukan,” ujar Rani dalam berkas dakwaan. 

    Setelah membunuh putrinya, Rani mengatakan bahwa dirinya berniat bunuh diri.

    Namun, ia berhasil diselamatkan setelah mendapat perawatan medis walaupun sempat mengalami luka-luka.

    Karena perbuatannya tersebut, Rani ditangkap polisi dan harus menghadapi sejumlah tuntutan hukum. (*)

     

  • Ngeri Remaja AS Bunuh Ortu Ngaku Demi Habisi Trump

    Ngeri Remaja AS Bunuh Ortu Ngaku Demi Habisi Trump

    Wisconsin

    Seorang remaja di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), bernama Nikita Casap (17) membunuh orang tuanya. Perbuatan mengerikan itu diduga dilakukan Casap untuk memperlancar aksinya membunuh Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir ABC News, Minggu (13/4/2025), otoritas setempat menangkap Casap pada Maret lalu. Casap kemudian didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan dua tuduhan menyembunyikan mayat.

    Remaja tersebut diduga membunuh ayah tirinya, Donald Mayer (51), dan ibunya, Tatiana Casap (35). Kedua korban ditemukan tewas di dalam rumah mereka oleh Departemen Sheriff Waukesha County pada 1 Maret.

    Casap diduga membunuh keduanya untuk mendapat uang. Dia juga diduga melakukan pembunuhan agar bisa dengan bebas membunuh Presiden AS Donald Trump dan menggulingkan pemerintah.

    Otoritas Waukesha County menyebut Casap juga didakwa melakukan pencurian properti senilai lebih dari USD 10.000 (sekitar Rp 168 juta). Casap juga diduga melakukan penyalahgunaan identitas untuk mendapatkan uang.

    Siapkan Drone untuk Bunuh Trump

    Foto: Donald Trump (REUTERS/Nathan Howard)

    Dokumen pengadilan menunjukkan para penyidik sedang menyelidiki dakwaan federal, termasuk konspirasi pembunuhan Presiden AS. Casap juga diduga mempersiapkan penggunaan senjata pemusnah massal.

    “Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat. Dan dia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal untuk melakukan serangan,” kata penyelidik dalam pernyataan tertulis federal.

    Ada pihak lain yang diduga membantu Casap mempersiapkan aksinya. Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut siapa yang membantu Casap.

    “Pihak lain, yang dihubungi Casap, tampaknya mengetahui rencana dan tindakannya dan telah memberikan bantuan kepada Casap dalam melaksanakannya,” menurut surat pernyataan itu.

    Departemen sheriff juga menemukan materi di ponsel remaja itu yang terkait dengan ‘The Order of Nine Angles’ atau jaringan individu dengan pandangan ekstremis bermotivasi rasial Nazi baru. Biro Investigasi Federal AS juga mengusut tulisan remaja itu yang isinya menyerukan pembunuhan Trump dan dimulainya revolusi ‘menyelamatkan ras kulit putih’.

    Dokumen pengadilan turut mengungkap tulisan yang diduga menunjukkan gambar Adolf Hitler dengan teks ‘HAIL HITLER HAIL THE WHITE RACE HAIL VICTORY’.

    Casap telah hadir di pengadilan pada 9 April untuk sidang pendahuluan atas tuduhan negara bagiannya. Dia belum mengajukan pembelaan dan masih dalam tahanan. Sidang pengadilan berikutnya adalah untuk dakwaan pada tanggal 7 Mei.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebijakan Tarif Trump Bikin Waswas, Investor Kripto Beralih ke Stablecoin

    Kebijakan Tarif Trump Bikin Waswas, Investor Kripto Beralih ke Stablecoin

    JAKARTA – Ketidakpastian global kembali meningkat seiring kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang. 

    “Situasi makro saat ini memaksa investor untuk lebih berhati-hati, terutama terhadap aset berisiko,” ujar Wan Iqbal, Chief Marketing Officer Tokocrypto dalam pernyataannya dikutip Minggu, 13 April. 

    Bitcoin bahkan sempat turun lebih dari 25 persen dari harga tertingginya. Dan menurut Iqbal, Investor cenderung memilih aset yang lebih aman seperti bitcoin dan stablecoin, sambil menjauhi altcoin yang lebih berisiko.

    Di tengah isu ini, Tokocrypto melihat bahwa investor kripto di Indonesia terlihat mulai beralih ke aset yang lebih stabil seperti stablecoin, khususnya Tether (USDT). 

    Menurut data yang dihimpun dari CoinMarketCap, volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar Indonesia telah melampaui angka 7 miliar dolar AS sejak awal 2024. 

    Sedangkan di Tokocrypto sendiri, pasangan perdagangan USDT/IDR menyumbang lebih dari 25 persen dari total volume harian dalam 24 jam terakhir.

    “Selain menawarkan stabilitas harga, USDT juga digunakan investor sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah. Dominasi ini juga memperkuat posisi USDT sebagai gateway untuk masuk ke berbagai platform DeFi atau aplikasi crypto lainnya,” jelas Iqbal.

    Melihat kondisi pasar saat ini, Iqbal merekomendasikan beberapa pendekatan strategis untuk para investor. Pertama, investor disarankan untuk fokus pada aset mayor seperti Bitcoin, penggunaan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), serta menghindari altcoin spekulatif. 

    “Selain itu, diversifikasi sebagian portofolio ke stablecoin seperti USDT atau USDC dapat menjadi langkah protektif terhadap depresiasi Rupiah,” tambahnya. 

    Bagi investor yang tetap ingin menjaga imbal hasil, investor bisa mengeksplorasi produk staking yang bisa menjadi opsi untuk menjaga cash flow selama periode volatilitas. 

    Namun, penting untuk tetap memperhatikan aspek likuiditas dan risiko lock-up, agar strategi ini tetap sejalan dengan kebutuhan jangka pendek dan tujuan investasi masing-masing.

    “Dalam situasi seperti sekarang, penting bagi investor untuk tetap waspada dan mengambil langkah cerdas dalam mengelola portofolio mereka,” tutupnya.

  • Djuyamto Terima Suap Paling Banyak dari 2 Hakim Lain Kasus Vonis Lepas Perkara CPO, Capai Rp 7,5 M – Halaman all

    Djuyamto Terima Suap Paling Banyak dari 2 Hakim Lain Kasus Vonis Lepas Perkara CPO, Capai Rp 7,5 M – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Djuyamto, Hakim Pengadilan Jakarta Selatan ditetapkan bersama dua hakim lainnya menjadi tersangka dalam kasus suap pemberi vonis onslag atau lepas dalam perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO).

    Dia terbukti menerima aliran dana suap untuk pengurusan perkara saat ditunjuk menjadi Ketua Majelis Hakim perkara tersebut oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta yang kini menjabat Ketua PN Jakarta Selatan.

    Total sekitar Rp 22,5 miliar dari Rp 60 miliar yang diberikan pengacara tersangka korporasi dalam perkara tersebut melalui Arif kepada Djuyamto dan dua hakim lain yakni Ali Muhtarom sebagai Hakim AdHoc dan Agam Syarif Baharudin sebagai Hakim Anggota.

    “Saat itu yang bersangkutan (Arif) menjabat sebagai Wakil Ketua PN Jakpus kemudian menunjuk majelis hakim yang terdiri dari DJU sebagai ketua majelis, kemudian AM adalah hakim adhoc dan ASB sebagai anggota majelis,” ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar di kantornya, Senin (14/4/2025).

    SUAP VONIS LEPAS – Hakim Djuyamto setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap untuk vonis onslag atau lepas perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO) di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (14/4/2025) dini hari. Djuyamto diketahui menjadi Ketua Majelis Hakim yang memvonis lepas tersangka korporasi di kasus tersebut. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

    Arif yang kini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka awalnya memberikan uang sebesar Rp 4,5 miliar ke Djuyamto cs untuk membaca berkas perkara. 

    Uang itu dibagi rata sehingga per orang mendapat Rp 1,5 miliar.

    Tahap selanjutnya, Arif kembali memberikan uang Rp 18 miliar kepada Djuyamto cs pada September hingga Oktober 2024 dengan tujuan agar sidang yang mereka pimpin dikondisikan agar berujung vonis onslag atau lepas.

    “ASB menerima uang dollar dan bila disetarakan rupiah sebesar Rp 4,5 miliar, kemudian DJU menerima uang dollar jika dirupiahkan sebesar atau setara Rp 6 miliar, dan AL menerima uang berupa dollar Amerika jika disetarakan rupiah sebesar Rp 5 miliar,” ujarnya.

    Sehingga, dalam pembagian uang suap ini, Djuyamto mendapat bagian terbanyak yakni sekitar Rp 7,5 miliar untuk pengurusan kasus tersebut.

    Untuk informasi, dalam perkara suap vonis onslag ini, Kejagung sendiri awalnya menetapkan empat orang sebagai tersangka.

    Empat tersangka tersebut adalah:

    MAN alias Muhammad Arif Nuryanta, yang kini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
    WG yang kini merupakan panitera muda di Pengadilan Negeri Jakarta Utara
    Sementara itu MS dan AR berprofesi sebagai advokat.

    “Penyidik menemukan fakta dan alat bukti bahwa MS dan AR melakukan perbuatan pemberian suap dan atau gratifikasi kepada MAN sebanyak, ya diduga sebanyak Rp60 miliar,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, Sabtu (12/4/2025) malam.

    Abdul Qohar menjelaskan jika suap tersebut diberikan untuk memengaruhi putusan perkara korporasi sawit soal pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya.

    “Terkait dengan aliran uang, penyidik telah menemukan bukti yang cukup bahwa yang bersangkutan (MAN)  diduga menerima uang sebesar 60 miliar rupiah,” ujar Abdul Qohar.

    “Untuk pengaturan putusan agar putusan tersebut dinyatakan onslag, dimana penerimaan itu melalui seorang panitera namanya WG,” imbuhnya.

    Putusan onslag tersebut dijatuhkan pada tiga korporasi raksasa itu. 

    Padahal, sebelumnya jaksa menuntut denda dan uang pengganti kerugian negara hingga sekira Rp 17 triliun.

    Dalam perjalanannya, Kejagung juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Ketiganya merupakan majelis hakim yang memberikan vonis onslag dalam perkara tersebut, yakni:

    Djuyamto sebagai Ketua Majelis Hakim
    Ali Muhtarom sebagai Hakim AdHoc
    Agam Syarif Baharudin sebagai Hakim Anggota

  • SBY: 80 Persen Saran Saya ke Prabowo Soal Kebijakan AS Sudah Dilakukan

    SBY: 80 Persen Saran Saya ke Prabowo Soal Kebijakan AS Sudah Dilakukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan dirinya pernah memberikan tujuh poin saran kepada Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi kebijakan tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menariknya, sekitar 80 persen dari sarannya itu telah diadopsi Prabowo.

    SBY menyebutkan, saran tersebut lahir karena keresahannya terhadap dampak kebijakan Presiden AS Donald Trump yang bisa memengaruhi perekonomian Indonesia. Ia menilai pemerintah harus merespons situasi global dengan bijaksana.

    “Saya bersyukur karena dari informasi yang saya peroleh, kebijakan yang dijalankan pemerintah saat ini 80 persen selaras dengan apa yang saya sarankan,” kata SBY dalam diskusi bertajuk Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini di Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    SBY menekankan pentingnya sikap rasional dan tidak reaktif dalam menghadapi kebijakan negara lain, khususnya dari Amerika Serikat. Menurutnya, Indonesia perlu menyadari posisi di panggung global dan bertindak proporsional.

    “Kita harus tahu kemampuan dan batas kemampuan Indonesia dalam merespons kebijakan global,” tegasnya.

    Selain itu, SBY menambahkan, Indonesia perlu menyiapkan strategi jangka panjang untuk menghadapi dinamika dunia yang tidak hanya terkait ekonomi, tetapi juga geopolitik dan keamanan internasional.

    “Yang paling tepat adalah berjaga-jaga, mempersiapkan diri dan menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.

    Sebagai mantan jenderal dan perwira TNI, SBY menyatakan keyakinannya Indonesia mampu memanfaatkan posisinya dalam geopolitik global untuk menghadapi tantangan serta berkontribusi pada perdamaian dan kestabilan dunia.

  • Kejagung Telusuri Aset 3 Hakim Pemberi Vonis Lepas di Kasus Korupsi Migor

    Kejagung Telusuri Aset 3 Hakim Pemberi Vonis Lepas di Kasus Korupsi Migor

    Jakarta

    Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal menelusuri aset tiga hakim yang menerima suap untuk memberikan vonis lepas kepada terdakwa korporasi korupsi ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng. Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengatakan, penelusuran aset akan dilakukan terhadap tiga hakim yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Diketahui, ketiga hakim penerima suap itu yakni hakim Agam Syarif Baharudin (ASB), hakim Ali Muhtarom (AM) dan hakim Djuyamto (DJU).

    “Untuk penelusuran aset kepada 3 tersangka yang telah ditetapkan pada malam hari ini, juga sama, masih terus berlanjut,” kata Qohar di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).

    Menurut Qohar, penyidik Jampidsus Kejagung terus bergerak dalam mengungkap kasus dugaan suap itu. Dia mengatakan penyidik juga telah menggeledah sejumlah rumah terkait kasus dugaan suap.

    “Tadi saya sampaikan, ada beberapa tempat rumah digeledah, namun tidak sampai di situ saja, penyidik bahkan malam ini masih bergerak, seperti apa hasilnya? Kami sampaikan dalam waktu lain,” jelasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Kejagung menjelaskan pembagian uang suap kepada tiga hakim tersebut. Mulanya, hakim Agam Syarif Baharudin menerima uang senilai Rp 4,5 miliar dari Muhammad Arif Nuryanta selaku Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

    Kemudian, Arif menyerahkan lagi sejumlah uang untuk ketiga hakim itu pada September 2024. Uang yang diberikan dalam bentuk dolar Amerika.

    Jika dirupiahkan, uang yang dibawa Arif senilai Rp 18 miliar. Uang tersebut diserahkan kepada hakim Djuyamto.

    Ketiga hakim itu, jelas Qohar, mengetahui tujuan penerimaan uang tersebut agar perkara diputus onslag alias divonis lepas.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jadi Tersangka, 3 Hakim PN Jakpus Terima Rp 22,5 M Terkait Kasus Vonis Lepas Korporasi Ekspor CPO – Halaman all

    Jadi Tersangka, 3 Hakim PN Jakpus Terima Rp 22,5 M Terkait Kasus Vonis Lepas Korporasi Ekspor CPO – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat disebut menerima uang senilai Rp 22,5 miliar dalam kasus suap dan gratifikasi vonis lepas atau ontslag terhadap tiga terdakwa korporasi ekspor Crude Palm Oil (CPO). 

    Adapun ketiga hakim yang kini berstatus tersangka itu yakni Djuyamto selaku Ketua Majelis Hakim, Agam Syarif Baharudin selaku hakim anggota dan Ali Muhtarom sebagai hakim AdHoc.  

    Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) Abdul Qohar mengatakan total uang tersebut diterima para tersangka sebanyak dua tahap. 

    Pertama para tersangka menerima uang dalam bentuk dollar sebesar Rp 4,5 miliar. 

    Uang tersebut diberikan oleh tersangka Muhammad Arif Nuryanta Wakil Ketua PN Jakarta Pusat di mana asal uangnya bersumber dari advokat Ariyanto Bahri. 

    “Setelah terbit surat penetapan sidang, Muhammad Arif Nuryanta memanggil DJU selaku ketua majelis dan ASB selaku anggota. Lalu Muhammad Arif Nuryanta memberikan uang dollar bila dikurskan ke dalam rupiah Rp 4,5 miliar,” kata Qohar dalam jumpa pers, Senin (14/4/2024) dini hari. 

    “Di mana uang tersebut diberikan sebagai uang untuk baca berkas perkara dan Muhammad Arif Nuryanta menyampaikan kepada dua orang tersebut agar perkara diatensi,” jelasnya. 

    Setelah menerima uang dari Arif, Agam dikatakan Qohar memasukkannya ke dalam goody bag yang kemudian dibagikan untuk dirinya, Djuyamto dan Ali secara merata. 

    Lebih jauh dijelaskan Qohar, pada medio September atau Oktober 2024, Arif Nuryanta kembali menyerahkan uang kepada Djuyamto sebesar Rp 18 miliar. 

    Uang miliaran itu selanjutnya dibagikan lagi oleh Djuyamto kepada Agam dan Ali di depan Bank BRI wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

    “Dengan porsi pembagian sebagai berikut, ASB menerima sebesar uang dollar jika dirupiahkan sebesar Rp 4,5 miliar, kemudian DJU menerima uang dollar atau jika dirupiahkan sebesar Rp 6 miliar, dan AL menerima uang berupa dollar Amerika jika dirupiahkan setara Rp 5 miliar,” kata Qohar. 

    Alhasil jika ditotalkan uang yang diterima oleh ketiga tersangka terkait kepengurusan perkara ini senilai Rp 22,5 miliar. 

    Untuk informasi, dalam perkara suap vonis onslag ini, Kejagung sendiri awalnya menetapkan empat orang sebagai tersangka. 

    Empat tersangka tersebut adalah MAN alias Muhammad Arif Nuryanta, yang kini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, WG yang kini merupakan panitera muda di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

    Sementara itu MS dan AR berprofesi sebagai advokat. 

    Penyidik menemukan fakta dan alat bukti bahwa MS dan AR melakukan perbuatan pemberian suap dan atau gratifikasi kepada MAN sebanyak, ya diduga sebanyak Rp60 miliar,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, Sabtu (12/4/2025) malam. 

    Abdul Qohar menjelaskan jika suap tersebut diberikan untuk memengaruhi putusan perkara korporasi sawit soal pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya. 

    “Terkait dengan aliran uang, penyidik telah menemukan bukti yang cukup bahwa yang bersangkutan (MAN)  diduga menerima uang sebesar 60 miliar rupiah,” ujar Abdul Qohar. 

    “Untuk pengaturan putusan agar putusan tersebut dinyatakan onslag, di mana penerimaan itu melalui seorang panitera namanya WG,” imbuhnya. 

    Putusan onslag tersebut dijatuhkan pada tiga korporasi raksasa itu. Padahal, sebelumnya jaksa menuntut denda dan uang pengganti kerugian negara hingga sekira Rp17 triliun. 

    Dalam perjalanannya, Kejagung juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Ketiganya merupakan majelis hakim yang memberikan vonis onslag dalam perkara tersebut. 

    Ketiganya yakni Djuyamto sebagai Ketua Majelis Hakim, Ali Muhtarom sebagai Hakim AdHoc dan Agam Syarif Baharudin sebagai Hakim Anggota. (*)

  • Marc Marquez Kembali Pimpin Klasemen Usai Juarai Sprint Race MotoGP Qatar

    Marc Marquez Kembali Pimpin Klasemen Usai Juarai Sprint Race MotoGP Qatar

    JAKARTA – Pebalap Ducati Marc Marquez memimpin klasemen MotoGP 2025 dengan mengoleksi 98 poin setelah menjuarai Sprint Race MotoGP Qatar 2025 di Sirkuit Lusail, Qatar, Minggu.

    Berdasarkan laporan laman MotoGP di Jakarta, Minggu, pebalap asal Spanyol itu menyelesaikan balapan dengan finis di depan adiknya pebalap Gresini Racing, Alex Marquez.

    Sementara itu, Franco Morbidelli yang finis tercepat saat sesi latihan hari pertama MotoGP Qatar 2025 turut memastikan satu posisi di podium setelah finis ketiga.

    Kemenangan Marc Marquez itu menjadi hasil penting untuk berada di jalur persaingan juara dunia setelah kegagalan finis di MotoGP Amerika Serikat.

    Kini, Marc unggul dua poin dari Alex di posisi kedua klasemen dengan 96 poin.

    Francesco Bagnaia menghuni posisi ketiga klasemen dengan 77 poin setelah kesulitan menaklukkan Sprint Race di Qatar dengan hanya mendapat tambahan dua poin.

    Sementara itu, Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio dari Pertamina Enduro VR46 mengamankan posisi keempat dan kelima dengan 62 poin dan 48 poin.