Negara: Amerika Serikat

  • Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Gejolak Perang Dagang AS-China – Halaman all

    Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Gejolak Perang Dagang AS-China – Halaman all

    Perang dagang antara Amerika Serikat dan China semakin ‘memanas’, mengakibatkan melambungnya harga emas dunia.

    Tayang: Kamis, 17 April 2025 10:04 WIB

    Grid

    TERUS NAIK – Harga emas di pasar spot menyentuh rekor tertinggi di level 3.317,90 dollar AS per ons pada Rabu (16/4/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China semakin ‘memanas’, mengakibatkan melambungnya harga emas dunia.

    “Harga emas dunia pagi ini menembus rekor tertinggi baru, yakni 3.343 dollar AS per ons troy,” ujar analis emas Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Harga emas terus naik seiring investor mencari aset aman di tengah gejolak ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

    Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor AS terhadap Tiongkok menjadi 245 persen dari sebelumnya 145 persen.

    “Memanasnya perang dagang, di mana AS menerapkan kembali tarif tambahan sebesar 245 persen ke Tiongkok yang mengakibatkan harga emas dunia,” tambah Ibrahim.

    Sebelumnya, harga emas di pasar spot menyentuh rekor tertinggi di level 3.317,90 dollar AS per ons pada Rabu (16/4/2025).

    Tren ini melanjutkan reli yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, dan prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

    “Ada kemungkinan minggu depan emas dunia akan menyentuh level 3.400 dolar AS per ons troy,” tuturnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • AS Siapkan 3.000 Amunisi, Bakal Dikirim ke Israel Jelang Operasi Lanjutan di Gaza – Halaman all

    AS Siapkan 3.000 Amunisi, Bakal Dikirim ke Israel Jelang Operasi Lanjutan di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) tengah bersiap mengirimkan 3.000 amunisi dan persenjataan tempur ke Israel menjelang digelarnya operasi lanjutan di Gaza.

    Selain pengiriman yang akan datang, AS  juga akan mengirimkan lebih dari 10.000 amunisi udara tambahan.

    Hal ini diungkap oleh Media lokal Israel Ynet, dalam laporannya terungkap bahwa Israel dalam waktu dekat akan menerima puluhan ribu amunisi dari Washington.

    Adapun pengiriman ini dilakukan AS selain untuk mengisi kembali persediaan yang habis selama satu setengah tahun terakhir akibat perang multi-front yang berkepanjangan.

    Juga untuk meningkatkan kesiapan kekuatan udara dalam operasi besar di Gaza.

    Lebih lanjut, pengiriman ribuan amunisi juga dimaksudkan untuk persiapan melawan Iran jika pembicaraan mengenai nuklir antara AS dan Teheran gagal mencapai kesepakatan.

    AS Sempat Tangguhkan Bantuan Senjata

    Sebelum pengiriman tersebut dilakukan, tahun lalu Presiden AS ke-45 Joe Biden sempat menangguhkan pengiriman senjata dari Israel lantaran pasukan Netanyahu terus melakukan invasi besar-besaran ke Rafah di Gaza selatan.

    Namun pasca kepemimpinan AS berpindah tangan ke Presiden Donald Trump, AS mulai kembali memasok persenjataan untuk Israel.

    Bahkan para Senat AS dengan suara bulat menolak tawaran untuk memblokir  penjualan senjata  ke Israel atas krisis hak asasi manusia yang dihadapi warga Palestina di Gaza.

    Alhasil pada Februari lalu pemerintah AS menyetujui kesepakatan pengiriman senjata besar-besaran ke Israel senilai 7,41 miliar dolar atau sekitar Rp124 triliun.

    Senjata-senjata yang dimaksud diantaranya ada 3.000 rudal AGM-114 Hellfire, 2.166 bom berpemandu GBU-39.

    Kemudian lebih dari 13.000 perangkat pemandu JDAM untuk bom udara berbagai ukuran, dan lebih dari 17.000 sekering FMU-152A/B juga akan dikirim ke Israel

    Komponen-komponen ini akan dipasok oleh kontraktor pertahanan utama Amerika seperti Lockheed Martin, Boeing, dan L3Harris, dengan pengiriman dimulai tahun ini dan berlanjut hingga 2028.

    Amerika Pemasok Utama Senjata Israel

    Bersamaan dengan pengiriman senjata untuk tentara Israel, AS mengatakan pihaknya akan terus mendukung diplomasi dan de-eskalasi di kawasan itu.

    Para kritikus telah mencatat bahwa Washington sejauh ini tak hanya memberikan dukungan diplomatik namun juga dukungan militer senilai miliaran dolar kepada Israel.

    Adapun bantuan seperti ini diketahui telah disalurkan AS selama puluhan tahun, hingga membuat negeri Paman Sam ini menjadi penyokong utama pendanaan  militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya. 

    Untuk membantu pertahanan Israel, setiap tahunnya AS diketahui menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.

    Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS terus memasok Tel Aviv dengan 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm.

    Serta ribuan amunisi penghancur bunker, 200 drone kamikaze dan bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta  dolar atau setara Rp5 triliun.

     Menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.

    AS mengklaim penjualan  peluru tank kepada Israel merupakan bentuk dukungan untuk kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Emas Antam Tembus Rp1,975 Juta! Kenapa Harga Emas Makin Menggila?

    Emas Antam Tembus Rp1,975 Juta! Kenapa Harga Emas Makin Menggila?

    Jakarta: Harga emas Antam kembali jadi sorotan. Pasalnya, per hari ini, Kamis, 17 April 2025, harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang (Antam) naik signifikan sebesar Rp32 ribu per gram dan menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah.
     
    Mengutip laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam hari ini berada di angka Rp1.975.000 per gram, naik dari hari sebelumnya yang tercatat Rp1.943.000 per gram.

    Harga Buyback ikut naik
    Nggak cuma harga beli yang naik, harga buyback alias harga jual kembali juga ikut melambung. Hari ini, Antam menetapkan harga buyback di Rp1.824.000 per gram, naik Rp32 ribu dari posisi sebelumnya.
     
    Ini tentu kabar baik buat kamu yang sudah punya emas dan berniat jual. Selisih harga yang makin besar bisa berarti cuan lebih tebal.
     

    Daftar harga emas Antam berbagai ukuran
    Berikut adalah rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran:
     
    Emas batangan 0,5 gram: Rp1,037 juta.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,975 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp3,890 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp5,810 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp9,650 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp19,245 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp47,987 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp95,895 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp191,712 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp479,015 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp957,820 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,915 miliar.
    Kenapa harga emas naik terus? 
    Menurut analis pasar Ibrahim Assuaibi, kenaikan harga emas saat ini tak lepas dari memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

    AS baru saja kembali menerapkan tarif tambahan sebesar 245 persen terhadap beberapa produk asal Tiongkok. Ketegangan ini bikin investor global berburu aset aman (safe haven) seperti emas.
     
    Efeknya? Harga emas dunia pun ikut terdongkrak, bahkan kini sudah tembus di level USD 3.343 per troy ounce. 
     
    Ibrahim juga memprediksi bahwa minggu depan, harga emas dunia bisa mencapai USD 3.400 per troy ounce.
     
    Dengan harga emas yang terus naik, banyak orang tertarik untuk mulai investasi emas. 
     
    Tapi ingat, investasi tetap butuh strategi. Pastikan kamu membeli emas di saat harga stabil dan menjualnya saat harganya memuncak, seperti sekarang ini.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Imbas Tarif Trump, Pendekatan Diplomatik Indonesia Diapresiasi

    Imbas Tarif Trump, Pendekatan Diplomatik Indonesia Diapresiasi

    loading…

    CEO Dentons Kate Barton mengapresiasi pendekatan diplomatik Indonesia dalam menghadapi tekanan global, yang terbaru ini tarif resiprokal Donald Trump. Foto: Ist

    JAKARTA – CEO global firma hukum Dentons Kate Barton mengapresiasi pendekatan diplomatik Indonesia dalam menghadapi tekanan global, yang terbaru ini tarif resiprokal Donald Trump . Pihaknya memiliki pengalaman luas dalam mewakili pemerintah dan perusahaan dalam negosiasi dan penyelesaian sengketa internasional, termasuk menemukan solusi perdagangan antarnegara.

    “Dentons telah mendampingi berbagai negara dalam menghadapi isu tarif dan memiliki kapabilitas menangani potensi sengketa yang melibatkan pemerintah AS,” ujar Barton.

    Akibat kebijakan tarif Trump, Barton menemui Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

    Pertemuan ini selain membahas strategi yang dapat dilakukan Indonesia menghadapi potensi dampak perang tarif juga membahas upaya pemerintah mendorong transisi energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang memperkuat daya saing nasional.

    Yuliot menekankan Indonesia tidak memilih jalur konfrontatif dalam merespons tekanan tarif melainkan menyiapkan tim khusus untuk melakukan negosiasi berbasis kepentingan nasional.

    “Kementerian ESDM berperan krusial dalam mengurangi defisit di mana sektor energi dapat memberikan peran besar untuk mengurangi defisit perdagangan dengan Amerika,” katanya.

    Founding Partner Dentons HPRP Andre Rahadian mendukung pemerintah Indonesia dalam proses negosiasi tarif ini. Untuk jangka panjang, pihaknya menekankan pentingnya pencapaian target energi terbarukan.

    Kunjungan Kate Barton ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian lawatannya ke negara-negara besar di Asia seperti Hong Kong, Filipina, dan Korea Selatan.

    (jon)

  • Review Film Warfare: Realisme Brutal Perang Irak dari Mata Prajurit

    Review Film Warfare: Realisme Brutal Perang Irak dari Mata Prajurit

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam film Warfare (2025), sutradara Alex Garland berkolaborasi dengan mantan anggota Navy SEAL Ray Mendoza untuk menghadirkan salah satu potret paling intens dan realistis dari peperangan modern. Diangkat dari insiden nyata selama Perang Irak pada 2006, Warfare membawa penonton ke tengah baku tembak brutal yang dialami prajurit Navy SEAL di kota Ramadi.

    Berbeda dengan film perang generik ala Hollywood, Warfare tak menyajikan narasi heroik Amerika sebagai pelindung dunia, tetapi justru menampilkan cerita dari kaca mata prajurit AS yang terjebak dalam kekacauan dan ketakutan di tengah perang.

    Sekelompok tentara terjebak di sebuah rumah dua lantai yang dijadikan pos pengamatan, tanpa tahu rumah sebelah adalah markas pemberontak. Dari titik itu, film menyajikan pertempuran selama 90 menit tanpa henti.

    Garland dan Mendoza secara sadar menanggalkan segala glamorisme perang. Tidak ada skor musik dramatis, tidak ada pidato patriotik. Hanya suara napas, tembakan, dan jeritan kesakitan. Warfare bukanlah film anti-perang atau pro-perang, hanyalah refleksi jujur tentang apa yang terjadi di lapangan.

    Warfare (2025). – (DNA Films/A24)

    Para pemain, seperti Will Poulter, Joseph Quinn, Kit Connor, Charles Melton, dan Cosmo Jarvis menampilkan sisi manusiawi para tentara di medan perang. Mereka bukan pahlawan tak tergoyahkan, tetapi prajurit yang terluka, ketakutan, dan saling menjaga satu sama lain. Adegan kesalahan kecil, seperti ketika keliru menyuntikkan morfin, hingga tersandung kaki prajurit yang terluka justru menambah realistis situasi perang.

    Secara teknis, Warfare sangat presisi. Teknik kamera dan pencahayaan alami menciptakan nuansa dokumenter, layaknya film Garland sebelumnya, Civil War (2024). Dengan dukungan efek suara, seperti tembakan, dentuman bom, hingga laju pesawat jet, penonton dibuat tidak hanya menonton perang, tetapi juga merasakannya.

    Garland dan Mendoza sukses menyampaikan pesan dari film ini dengan sangat jelas. Tidak ada kemenangan besar, seperti yang dinarasikan AS terkait invasinya ke Irak. Pada akhirnya, perang hanya menghasilkan kelelahan dan putus asa.

    Warfare menyajikan pengalaman sinematik yang menyenangkan, khususnya bagi penonton yang terobsesi dengan militer. Dengan situasi ketegangan geopolitik saat ini yang memanas, rasanya film ini juga bisa menjadi refleksi akan dampak sesungguhnya dari perang.

    Warfare tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat (18/4/2025).

  • Trump Resmi Cabut Status Bebas Pajak Universitas Harvard

    Trump Resmi Cabut Status Bebas Pajak Universitas Harvard

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mencabut status bebas pajak Universitas Harvard. Trump secara resmi meminta Internal Revenue Service (IRS) untuk mencabut status bebas pajak kampus terkemuka di dunia itu.

    Dilansir AFP, Kamis (17/4/2025), media AS melaporkan pencabutan itu dilakukan hanya sehari setelah presiden pertama kali melontarkan ancaman tersebut.

    CNN dan Washington Post juga melaporkan bahwa Rabu (16/4) biro pajak IRS sedang membuat rencana untuk melakukan hal itu menyusul permintaan Trump.

    Trump: Harvard ‘Candaan’, Tak Bisa Lagi Dianggap Universitas Terbaik Dunia

    Lebih lanjut, Trump menyebut Universitas Harvard tidak lagi dapat dianggap sebagai bagian dari daftar universitas terbaik di dunia. Trump bahkan menyebut Universitas Harvard sebagai ‘candaan’, karena mengajarkan kebencian dan kebodohan sehingga tak boleh lagi menerima bantuan dana.

    “Harvard tidak dapat lagi dianggap sebagai tempat belajar yang layak, dan tidak boleh dianggap sebagai bagian dari daftar Universitas atau Kolese Terbaik Dunia,” kata Trump di platform Truth Social miliknya sebagaimana dilansir AFP

    “Harvard is a JOKE (Harvard adalah lelucon), mengajarkan kebencian dan kebodohan, dan tidak boleh lagi menerima dana federal,” sambungnya.

    Trump diketahui sangat marah pada universitas tersohor itu — yang telah menghasilkan 162 pemenang hadiah Nobel — karena menolak tuntutannya untuk tunduk pada pengawasan pemerintah dalam hal penerimaan mahasiswa, perekrutan, dan kecenderungan politik.

    Tuntutan Trump

    Perseteruan Trump dan Harvard ini terjadi setelah Harvard menolak tuntutan Gedung Putih. Adapun tuntutannya adalah sebagai berikut:

    1.⁠ ⁠Mengakhiri penerimaan mahasiswa yang mempertimbangkan RAS atau asal negara mahasiswa

    2.⁠ ⁠Mencegah penerimaan mahasiswa asing yang memusuhi nilai-nilai dan lembaga Amerika

    3.⁠ ⁠Mengakhiri perekrutan staf berdasarkan RAS, Agama, jenis kelamin, atau asal negara

    4.⁠ ⁠Mengurangi kekuatan mahasiswa dalam tata kelola kampus

    5.⁠ ⁠Mengaudit mahasiswa dan staf untuk keberagaman sudut pandang

    6.⁠ ⁠Mereformasi seluruh program untuk catatan anti-semitisme atau bias lainnya yang mengerikan

    7.⁠ ⁠Menindak protes kampus

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1%, Ini Penyebabnya – Page 3

    Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1%, Ini Penyebabnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia melonjak lebih dari USD 1 per barel pada Rabu (16/4) karena kekhawatiran terhadap pasokan global. Lonjakan harga minyak ini dipicu oleh sanksi baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap importir minyak Iran asal Tiongkok.

    Dikutip dari CNBC, kamis (17/4/2025), kontrak berjangka Brent naik USD 1,18 atau 1,82% menjadi USD 65,85 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat USD 1,14 atau 1,86% dan ditutup pada level USD 62,47 per barel.

    Pemerintah AS menargetkan ekspor minyak Iran dengan sanksi baru, termasuk terhadap salah satu kilang independen (teapot refinery) di Tiongkok. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Presiden Donald Trump untuk menekan Teheran dan menghentikan ekspor minyak Iran secara total.

    Di sisi lain, Iran menegaskan bahwa hak negara tersebut untuk memperkaya uranium tidak bisa dinegosiasikan. Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi menyampaikan pernyataan ini menjelang putaran negosiasi nuklir berikutnya di Roma, Sabtu mendatang.

    Dukungan OPEC dan Laporan EIA Bantu Dorong Harga Minyak

    Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengungkapkan bahwa Irak, Kazakhstan, dan negara lain telah memperbarui rencana pemotongan produksi sebagai kompensasi karena sebelumnya melebihi kuota. Komitmen ini turut mendorong penguatan harga minyak dunia.

    Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS meningkat sebesar 515.000 barel menjadi 442,9 juta barel pada pekan yang berakhir 11 April. Angka ini sedikit di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 507.000 barel. Namun, persediaan bensin dan distilat justru mengalami penurunan.

    Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa pertumbuhan permintaan minyak global pada 2025 akan menjadi yang paling lambat dalam lima tahun terakhir.

     

  • Balas Dendam, Trump Tuduh Jaksa Agung New York Lakukan Penipuan Catatan Aset

    Balas Dendam, Trump Tuduh Jaksa Agung New York Lakukan Penipuan Catatan Aset

    Jakarta

    Badan Keuangan Perumahan Federal Amerika Serikat (AS) meminta penyelidikan pidana terhadap Jaksa Agung New York Letitia James dengan tuduhan dugaan penipuan. James dituduh melakukan pemalsuan catatan terkait properti yang dimilikinya di Virginia dan New York.

    Penyelidikan ini seakan-akan balas dendam Trump kepada James. Hubungan Trump dan James diketahui tidak baik, apalagi sejak James menggugat Trump secara perdata dengan dugaan penipuan yang menjerat Trump dan anak-anaknya pada sekitar Oktober 2023.

    Sebelumnya gugatan James itu disampaikan ketika Trump sudah tidak lagi menjadi Presiden AS dan posisinya digantikan oleh Joe Biden. Trump saat itu dituduh telah meraup lebih dari USD 100 juta (Rp 1,5 triliun) dari penipuan yang dilakukan terkait aset-aset real estate-nya.

    Dalam gugatannya, James menuntut denda setidaknya sebesar US$ 250 juta, larangan permanen terhadap Trump dan kedua putranya, Donald Trump Jr dan Eric Trump, untuk menjalankan bisnis di New York, serta larangan real estate komersial selama lima tahun terhadap Trump dan perusahaannya, Trump Organization. Gugatan James ini sampai membuat Trump menghadiri sidang di Pengadilan New York.

    Seakan balas dendam, kini saat Trump kembali menjadi orang nomor 1 di AS, Trump menggugat balik Letitia. Trump dan sekutunya dilaporkan secara teratur menyerang James selama persidangan di New York.

    Dilansir AFP, Kamis (17/4/2025), Media AS melaporkan Badan Keuangan Perumahan Federal telah meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki James, dengan tuduhan bahwa ia “telah memalsukan catatan” terkait dengan properti yang dimilikinya di Virginia dan New York untuk mendapatkan persyaratan pinjaman yang lebih baik.

    “Jaksa Agung James setiap hari fokus melindungi warga New York, terutama karena pemerintahan ini menjadikan pemerintah federal sebagai senjata untuk melawan aturan hukum dan Konstitusi,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

    Sementara itu, Badan Perumahan maupun Departemen Kehakiman tidak memberikan komentar terkait tuduhan Trump itu. Badan Perumahan hanya menjelaskan sebagaimana pemberitaan di media.

    “Berdasarkan laporan media, Ibu Letitia James telah, dalam beberapa kasus, memalsukan dokumen bank dan catatan properti untuk memperoleh bantuan dan pinjaman yang didukung pemerintah serta persyaratan pinjaman yang lebih menguntungkan,” tulis badan perumahan tersebut dalam surat rujukannya, yang sebagian dimuat di media AS.

    Untuk diketahui, dalam gugatan perdata James, Trump dinyatakan bertanggung jawab atas penipuan dengan berkonspirasi untuk mengubah kekayaan bersihnya guna memperoleh persyaratan pinjaman dan asuransi yang lebih baik. Trump dan putra-putranya diperintahkan untuk membayar USD 454 juta.

    Setelah menjabat sebagai Presiden AS, Trump telah berulang kali bersumpah untuk membalas dendam kepada orang-orang yang menurutnya telah berbuat salah kepadanya selama dan setelah masa jabatan pertamanya 2017-2021.

    Masa jabatan keduanya telah menyebabkan staf FBI dan Departemen Kehakiman yang terlibat dalam kasus pidana terhadap Trump, dipecat, di antara tindakan pembalasan lainnya.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gagal Damai! Hamas Tolak Gencatan Senjata, Israel Ogah Hengkang dari Gaza – Halaman all

    Gagal Damai! Hamas Tolak Gencatan Senjata, Israel Ogah Hengkang dari Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali menemui jalan buntu.

    Hamas menolak proposal terbaru yang diajukan Israel karena dinilai sepihak dan tidak menjamin diakhirinya perang.

    Tak ada juga komitmen dari Israel untuk menarik pasukan dari Jalur Gaza.

    Mengutip laporan BBC dan JNS, Israel melalui mediator Mesir menawarkan pelucutan senjata Hamas dan pembebasan sebagian sandera.

    Sebagai imbalan, Israel akan memberikan gencatan senjata selama enam minggu dan membuka kembali akses bantuan kemanusiaan yang sebelumnya diblokade sejak awal Maret.

    Tidak ada klausul mengenai penghentian perang secara permanen atau penarikan militer Israel dari Gaza.

    “Usulan itu menyerukan pelucutan senjata tanpa jaminan akhir perang atau penarikan pasukan. Itu sebabnya Hamas menolaknya secara keseluruhan,” ujar seorang pejabat Hamas kepada BBC (16/4/2025).

    Hamas Ajukan Syarat Tegas: Hentikan Perang dan Hengkang dari Gaza

    Hamas bersedia membebaskan semua sandera jika Israel menghentikan agresi dan menarik pasukan dari seluruh wilayah Gaza.

    Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh seorang pejabat senior Hamas dalam wawancaranya dengan The Times of Israel.

    Tuntutan itu ditolak oleh Israel.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir sebelum Hamas benar-benar dilumpuhkan.

    Netanyahu Didukung Sayap Kanan untuk Lanjutkan Serangan

    Netanyahu mendapat tekanan kuat dari koalisi sayap kanan untuk terus melanjutkan operasi militer di Gaza.

    Ia bahkan mengunjungi pasukan di Gaza utara pada Selasa (15/4) dan menyatakan bahwa Hamas akan terus diserang sampai menyerah.

    “Semakin mereka menolak, semakin besar pukulan yang akan mereka terima,” tegas Netanyahu dikutip dari JNS.

    Hamas Kehilangan Kontak dengan Penculik Sandera Amerika

    Di tengah ketegangan, Hamas mengklaim kehilangan kontak dengan tim penculik Edan Alexander, tentara Israel-Amerika yang menjadi salah satu sandera utama.

    Jubir sayap militer Hamas, Abu Obeida, menyebut serangan udara Israel sebagai penyebab putusnya komunikasi.

    Militer Israel (IDF) membantah telah melakukan serangan di lokasi tersebut.

    Alexander merupakan satu-satunya warga negara AS yang masih hidup di antara para sandera.

    Hamas sebelumnya menawarkan pembebasannya bersama jenazah empat warga AS-Israel lain, namun Israel menolak tawaran itu dan menyebutnya propaganda.

    Ribuan Tewas, Gencatan Masih Jauh dari Kenyataan

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 50.000 orang tewas atau hilang sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 20.000 pejuang Hamas.

    Sementara itu, 59 sandera diyakini masih ditahan di Gaza, dengan hanya 24 yang diperkirakan masih hidup.

    Blokade bantuan kemanusiaan tetap berlangsung.

    Negosiasi damai pun kembali gagal, dan perang terus berlanjut tanpa kepastian akhir.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 5 Fakta Balasan Tarif Impor AS ke China Jadi 245% – Page 3

    5 Fakta Balasan Tarif Impor AS ke China Jadi 245% – Page 3

    Sekelompok pebisnis Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan pada Senin, 14 April 2025 kepada Presiden AS Donald Trump.

    Gugatan itu karena tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump adalah ilegal berdasarkan Undang-Undang (UU) the International Emergency Economic Powers (IEEPA).

    Mengutip CNN, ditulis Rabu (16/4/2025), gugatan itu diajukan Pengadilan Perdagangan Internasional AS oleh Liberty Justice Center, kelompok advokasi hukum yang membela lima pebinis yang telah “dirugikan secara serius” oleh tarif itu.

    IEEPA memberi presiden kewenangan untuk memberlakukan kewenangan ekonomi darurat sebagai respons terhadap “ancaman yang tidak biasa dan luar biasa” terhadap keamanan nasional atau ekonomi, kriteria yang menurut kelompok itu telah “dirugikan secara serius” oleh tarif itu.

    IEEPA memberi presiden kewenangan untuk memberlakukan kewenangan ekonomi darurat sebagai respons terhadap “ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional atau ekonomi, kriateria yang menurut penggugat dalam kasus ini belum terpenuhi. Gugatan tersebut juga menuduh kalau undang-undang tidak mengizinkan presiden untuk mengenakan tarif secara sepihak.

    “Tidak seorang pun boleh memiliki kewenangan untuk mengenakan pajak uang memiliki konsekuensi ekonomi global yang begitu besar,” ujar Senior Counsel di the Liberty Justice Center, Jeffrey Schwab dalam sebuah pernyataan.

    “Konstitusi memberikan kewenangan untuk menetapkan tarif pajak, termasuk tarif kepada kongres, bukan presiden,” ia menambahkan.

    Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Juru Bicara Gedung Putih Harrison Fields mengatakan, defisit perdagangan dengan negara lain merupakan “darurat nasional”.

    Fields menuturkan, pendukung Trump tidak akan selalu menentangnya. “Namun, Presiden Trump membela Main Street dengan mengakhiri eksploitasi mitra dagang kita terutama China atas China,” ujar Fields.

    “Rencananya menyamakan kedudukan bagi pebisnis dan pekerja untuk mengatasi keadaan darurat nasional negara kita berupa defisit perdagangan yang kronis,” ia menambahkan.