Negara: Amerika Serikat

  • Video: Trump Ngamuk! Pelabuhan BBM di Yaman Porak Poranda Dibombardir

    Video: Trump Ngamuk! Pelabuhan BBM di Yaman Porak Poranda Dibombardir

    Jakarta, CNBC Indonesia- Militer Amerika Serikat menghancurkan Pelabuhan bahan bakar Ras Issa di Yaman Barat pada Kamis, 18 April 2025. Serangan ini diklaim sebagai upaya untuk memutus sumber pasokan, dan pendanaan bagi kelompok pemberontak Houthi.

  • Jurus Pemerintah Indonesia Hadapi Tarif Impor Trump, Tingkatkan Impor LPG hingga Mudahkan Perizinan – Page 3

    Jurus Pemerintah Indonesia Hadapi Tarif Impor Trump, Tingkatkan Impor LPG hingga Mudahkan Perizinan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia memutuskan untuk meningkatkan pembelian komoditas energi dari Amerika Serikat (AS). Indonesia akan meningkatkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG), crude oil (minyak mentah), serta gasolin.

    Menurut Menko Airlangga, langkah ini dinilai penting untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat hubungan dagang antar kedua negara.

    “Dari pembahasan tadi ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia, sebagian sudah disampaikan di dalam surat resmi bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat antara lain LPG, kemudian juga crude oil, dan gasolin,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Selain sektor energi, Indonesia juga menunjukkan komitmen untuk terus mengimpor produk-produk agrikultur dari Amerika, seperti gandum, kedelai (soya bean), serta pakan ternak berbasis kedelai (soya bean meal).

    “Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur antara lain gandum, soya bean, soya bean meal dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” katanya.

    Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga tengah berupaya memberikan kemudahan bagi perusahaan-perusahaan asal AS yang telah dan akan beroperasi di Indonesia. Fasilitasi ini mencakup aspek perizinan dan insentif yang bertujuan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.

    “Kemudian, Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan,” ujarnya.

     

  • Google Dinyatakan Monopoli Ilegal di Pasar Iklan Digital, Terancam Dipaksa Jual Bisnis – Page 3

    Google Dinyatakan Monopoli Ilegal di Pasar Iklan Digital, Terancam Dipaksa Jual Bisnis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Google kembali menghadapi pukulan hukum serius usai Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) di Virginia memutuskan, raksasa mesin pencari itu secara ilegal memonopoli pasar teknologi iklan digital.

    Adapun ini merupakan putusan kedua kalinya dalam kurun waktu kurang dari setahun, setelah raksasa teknologi itu sebelumnya dinyatakan melanggar hukum antimonopoli serupa.

    Hakim Leonie Brinkema mengatakan, Google telah menyalahgunakan dominasinya di dua segmen utama: server iklan penerbit dan bursa iklan online, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (18/4/2025)

    Dengan menggabungkan kedua produk tersebut, perusahaan dianggap telah menghambat persiangan, merugikan penerbit, dan membatasi pilihan di internet bagi konsumen.

    Putusan ini membuka jalan bagi sidang untuk menentukan langkah-langkah pemulihan persaingagn di pasat tersebut, termasuk kemungkinan bisnis iklan Google seperti Ad Manager dipisah.

    Meskipun demikian, pengadilan tidak mendapati akuisisi Google terhadap DoubleClick dan Admeld secara inheren ilegal. Informasi, Google telah mengakusisi perusahaan spesialis iklan online DoubleClick pada 2008 dengan harga USD 3,2 miliar.

    Diduga, akuisisi merupakan langkah awal raksasa teknologi berbasis di Mountain View tersebut memanipulasi harga iklan yang menjadi pilar pendapatan berbagai situs web.

    Menanggapi keputusan pengadilan ini, Google menyatakan akan mengajukan banding. “Penerbit memiliki banyak pilihan dan mereka memilih Google karena perangkat teknologi iklan kami sederhana, terjangkau, dan efektif,” kata Lee-Ann Mulholland, kepala urusan regulasi perusahaan.

    Kasus dugaan Google memonopili pasar iklan digital ini merupakan bagian dari upaya Departemen Kehakiman AS dan 17 negara bagian untuk menindak praktik antimonopoli di sektor teknologi.

    Sebelumnya pada Agustus 2024, pengadilan federal di Washington, D.C, juga mencap Google telah memonopili pasar mesin pencari online.

    Google pun semakin tertekan dengan dua putusan besar ini, dan menjadi pelajaran penegakan hukum terhadap dominasi perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Meta, Amazon, dan Apple.

     

  •  Indonesia dan AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Resiprokal Dalam Waktu 2 Bulan – Halaman all

     Indonesia dan AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Resiprokal Dalam Waktu 2 Bulan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Pemerintah RI dan Amerika Serikat sepakat menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam waktu 60 hari atau 2 bulan.

    “Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Dalam negosiasi tersebut, telah disepakati acuan termasuk pembahasan mengenai kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral kritis, dan juga terkait dengan reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi.

    “Nah hasil-hasil pertemuan tersebut akan dilanjuti dengan berbagai pertemuan bisa 1, 2, atau 3 putaran dan kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” jelas Airlangga.

    Sejumlah pejabat AS yang telah ditemui oleh tim negosiasi RI adalah Secretary of Commerce/Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, US Trade Representative (USTR)/Wakil Dagang AS Jamieson Greer, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

    Sebelumnya, Airlangga menyebut Indonesia akan meningkatkan impor sektor energi seperti LPG, fruit oil dan gasolin dari Amerika Serikat sebagai upaya negosiasi tarif perdagangan yang ditawarkan Indonesia untuk Amerika Serikat.

    Airlangga bilang, Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika dan berencana untuk membeli produk-produk agrikultur seperti gandum, soya bean dan soya bean milk.

    “Kemudian Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan,” terang Airlangga.

    Pada negosiasi tersebut, Indonesia turut menawarkan kerjasama terkait dengan sektor critical mineral. Airlangga bilang, Indonesia akan mempermudah produk impor dari Amerika Serikat termasuk produk hortikultura.

    “Kemudian seperti dalam kerjasama antar negara di sektor investasi, Indonesia mendorong agar investasi dilakukan secara business to business,” jelas Airlangga.

  • Indonesia-AS sepakati negosiasi tarif selesai dalam 60 hari

    Indonesia-AS sepakati negosiasi tarif selesai dalam 60 hari

    Tangkapan layar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dalam konferensi pers bertajuk `Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat` di Washington, DC, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (18/4/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri

    Indonesia-AS sepakati negosiasi tarif selesai dalam 60 hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 11:38 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam waktu 60 hari atau dua bulan.

    “Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari,” ucap Airlangga dalam konferensi pers bertajuk “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat” di Washington DC, Amerika Serikat, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

    Dalam negosiasi yang berlangsung, juga telah disepakati kerangka acuan dan cakupan pembahasan, yang meliputi kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan mineral kritis, serta kemitraan terkait reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok.

    Hasil-hasil dalam pertemuan tersebut, tutur Airlangga, akan ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan sebanyak satu hingga tiga putaran.

    “Kami berharap dalam 60 hari, kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Airlangga.

    Adapun sejumlah pejabat AS yang telah ditemui oleh tim negosiasi RI adalah Secretary of Commerce/Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, US Trade Representative (USTR)/Wakil Dagang AS Jamieson Greer, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

    Pertemuan dengan Menteri Keuangan Scott Bessent direncanakan berlangsung pada pekan depan.

    “Jadi, Pemerintah Indonesia secara aktif mengakses pejabat yang terkait di Amerika Serikat,” ucap Airlangga.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dan Menlu Amerika Serikat Marco Rubio melakukan pertemuan bilateral di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (16/4/2025) waktu setempat.

    Dalam pertemuan tersebut, Sugiono dan Rubio menegaskan komitmen bersama untuk terus menguatkan kemitraan strategis bilateral di berbagai bidang, baik politik dan keamanan, perdagangan, hingga investasi.

    Sugiono juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan sejumlah inisiatif RI guna memudahkan investasi kepada Rubio.

    Menlu RI juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi RI-AS, khususnya dalam konteks rantai pasok dengan mengundang investor AS menanamkan modalnya di sektor mineral kritis, seperti nikel, dan sektor-sektor penting lain.

    Dalam pertemuan tersebut, Sugiono menyampaikan berbagai prioritas dan program Astacita Presiden Prabowo Subianto yang meliputi ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta pembangunan sumber daya manusia.

    Negosiasi tarif yang dilakukan oleh Indonesia terhadap AS merupakan respons dari pengumuman kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025.

    Dalam kebijakan terbaru AS itu, Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen, sementara negara-negara ASEAN lainnya, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.

    Walaupun demikian, Presiden Trump pada 9 April 2025 mengumumkan jeda selama 90 hari untuk penerapan tarif impor resiprokal itu kepada sebagian besar negara, kecuali China. Indonesia masuk dalam kelompok negara yang mendapatkan jeda selama 3 bulan penuh itu.

    Sumber : Antara

  • Airlangga Pastikan Impor dari AS Tak Ganggu Program Swasembada Pangan

    Airlangga Pastikan Impor dari AS Tak Ganggu Program Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia memastikan peningkatan volume impor pangan dari Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu program swasembada pangan nasional.

    Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyusul kesepakatan perdagangan yang tengah dinegosiasikan antara Indonesia dan AS.

    Dalam konferensi pers secara daring, Jumat (18/4/2025), Airlangga menyebutkan bahwa komoditas pangan yang akan diimpor meliputi gandum, kedelai (soya bean), dan produk turunannya seperti soya bean meal dan soya bean milk.

    Ia menjelaskan, kebutuhan gandum dan kedelai Indonesia selama ini memang sangat bergantung pada impor. Oleh karena itu, peningkatan impor Indonesia dari AS dinilai sebagai pengalihan sumber pasokan, bukan penambahan jumlah total secara signifikan.

    “Impor ini tidak akan mengganggu program swasembada,” tegasnya.

    Airlangga juga menyampaikan, langkah ini merupakan bagian dari strategi negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Delegasi Indonesia telah bertemu dengan pihak United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce untuk membahas kelanjutan kerja sama perdagangan yang adil dan saling menguntungkan.

    Selain pangan, Indonesia juga berencana meningkatkan impor energi dari AS seperti minyak mentah (crude oil), gasolin, dan liquefied petroleum gas (LPG).

  • RI Tambah Impor Pangan dan Energi dari AS, Swasembada Dikorbankan?

    RI Tambah Impor Pangan dan Energi dari AS, Swasembada Dikorbankan?

    Jakarta

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan menambah impor pangan dan energi dari Amerika Serikat (AS). Meski impor ditambah, namun ia mengklaim upaya swasembada untuk dua sektor yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu tak akan terganggu.

    Seperti diketahui, tambahan impor dari AS dilakukan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dan AS, ini dilakukan sebagai tawaran untuk penurunan tarif tinggi bagi barang Indonesia yang masuk ke pasar AS.

    Dengan tambahan impor yang mau dilakukan, Airlangga menjamin hal ini tidak akan membuat produk impor banjir di dalam negeri dan melemahkan usaha swasembada energi. Sebab Indonesia hanya akan mengalihkan asal pasar produk impor pangannya saja.

    Misalnya, produk gandum dan kedelai, baik kedelai utuh maupun olahan susu kedelai, selama ini Indonesia mengimpor produk tersebut dari berbagai negara seperti Ukraina dan Australia. Kini Indonesia mengurangi pembelian dari negara tersebut dan memfokuskan pembelian gandum dan kedelai dari Amerika Serikat.

    Jadi, jumlah total produk impor kedelai tidak akan meningkatkan di Indonesia. Sementara upaya peningkatan produksi dalam negeri untuk swasembada juga akan terus meningkat.

    “Swasembada pangan tidak akan terganggu dengan apa yang dibeli dari AS. Karena selama ini baik itu gandum, soya bean, dan soya bean milk kita impor tak hanya dari dari AS, tapi dari Australia, Ukraina, dan negara lain. Kami hanya melakukan pengalihan impor untuk bahan baku pangan tersebut,” papar Airlangga dalam keterangan pers virtual, Jumat (18/4/2025).

    Selain produk pangan macam gandum hingga kedelai, Indonesia juga berencana untuk menambah impor komoditas energi dari Amerika, mulai dari gas LPG, crude oil atau minyak mentah, hingga olahan bensin atau bahan bakar minyak (BBM).

    Sama seperti komoditas pangan, Indonesia pun hanya memindahkan asal barang dalam rangka tambahan impor komoditas energi dari AS. Artinya, hal ini tidak akan mengganggu upaya menambah produksi energi di dalam negeri untuk mencapai swasembada.

    Hal ini sebelumnya sempat dijelaskan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menurutnya, Indonesia tidak menambah volume impor secara keseluruhan. Yang saat ini dilakukan adalah hanya mengubah asal impor minyak dan gas.

    Minyak dan gas yang awalnya didapatkan dari negara-negara Timur Tengah, Afrika, hingga Asia Tenggara kini dikurangi. Gantinya impor akan dilakukan langsung dari Amerika Serikat.

    “Ini kita switch aja, kita pindah aja ke Amerika dan itu tidak membebani APBN dan juga tidak menambah kuota impor kita. Nggak ada isu itu sebenarnya. Switch aja, cuma dipindahin,” beber Bahlil usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025) kemarin.

    Menurutnya, hal ini tidak akan menimbulkan masalah juga antara Indonesia dengan negara-negara awal pengekspor minyak dan gas. Sebab selama ini perdagangan yang dilakukan di Indonesia tidak mengikat satu sama lain. Semua dilakukan dengan asas perdagangan bebas.

    “Ya ini kan persoalan dagang aja. Kita juga nggak ada sebuah keterikatan yang mewajibkan bahwa harus sama dengan yang sekarang. Biasa aja dagang,” sebut Bahlil.

    (hal/fdl)

  • Ini 2 Sektor yang Kena Dampak Keras Tarif Trump ke RI

    Ini 2 Sektor yang Kena Dampak Keras Tarif Trump ke RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan tarif tambahan sebesar 10% yang diberlakukan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan memberi tekanan besar terhadap ekspor Indonesia. Pemerintah menyebut ada dua sektor utama yang terdampak paling signifikan, yakni industri padat karya dan perikanan.

    Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyatakan, sektor garmen dan alas kaki, yang masuk dalam kategori industri padat karya menjadi yang paling rentan terdampak. Sektor ini selama ini menyerap jutaan tenaga kerja dan menjadi salah satu kontributor ekspor terbesar ke AS.

    “Industri padat karya seperti garmen dan alas kaki serta sektor perikanan seperti udang menjadi fokus karena menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar dan berisiko terdampak langsung oleh tarif baru,” kata Mari dalam konferensi pers bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dari Washington secara daring, Jumat (18/4/2025).

    Tambahan bea masuk ini membuat total tarif produk Indonesia ke AS bisa mencapai hingga 47%, dan bisa menjadikannya tidak kompetitif dibandingkan negara pesaing seperti Vietnam atau Bangladesh. Untuk merespons kondisi ini, pemerintah tengah menyiapkan, satgas Tenaga Kerja dan PHK, guna mengantisipasi potensi gelombang pemutusan hubungan kerja.

    Selain itu, Pemerintah menyiapkan paket deregulasi komprehensif untuk menekan biaya ekonomi tinggi dan meningkatkan efisiensi industri terdampak. Langkah negosiasi tarif juga disiapkan agar produk unggulan Indonesia mendapatkan perlakuan yang setara dengan negara pesaing

    Menko Airlangga menambahkan, Indonesia juga tengah mendorong diversifikasi pasar ekspor ke Eropa, Amerika Latin, dan Asia Timur untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS, yang saat ini menyumbang sekitar 10% dari total ekspor nasional.

    “Target maksimum dan minimum negosiasi ini sudah berjalan yang penting Indonesia mendapatkan tarif lebih rendah dan juga terkait dengan tarif yang diberlakukan untuk Indonesia seimbang dengan negara-negara lain,”kata Menko.

    (haa/haa)

  • Trump: AS dan China Sedang Negosiasi Tarif, Kesepakatan Mungkin Terjadi – Halaman all

    Trump: AS dan China Sedang Negosiasi Tarif, Kesepakatan Mungkin Terjadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang berunding dengan China tentang kesepakatan tarif.

    “Ya, kami sedang berbicara dengan China,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, dikutip dari Yahoo News.

    Trump kemudian mengklaim bahwa China telah menghubungi AS untuk membicarakan ini.

    “Saya katakan mereka telah menghubungi beberapa kali,” jelasnya.

    Menurutnya, pembicaraan ini akan menghasilkan kesepakatan yang positif.

    “Saya kira kita akan mencapai kesepakatan yang sangat bagus dengan China,” tambahnya.

    Presiden AS ini mengaku bahwa sejak tarif dagang ke China meningkat 145 persen, AS dan China terus berunding.

    Meski begitu, Trump tidak menyebutkan secara rinci apa saja isi pembicaraan keduanya.

    “Saya tidak pernah mengatakan apakah hal itu terjadi atau tidak. Itu tidak pantas,” tegasnya.

    Ketika ditanya oleh wartawan apakah Xi telah menghubunginya, Trump tidak membantahnya.

    “Anda mungkin berpikir sudah cukup jelas bahwa dia telah menghubunginya, tetapi kita akan segera membicarakannya,” terangnya.

    Tidak sampai di situ, Trump juga mengatakan bahwa pihaknya yakin kenaikan tarif dagang antara kedua pihak ini akan segera berakhir.

    Ia menjelaskan bahwa kenaikan tarif ini dapat membuat kehilangan pembeli.

    “Saya tidak ingin tarifnya naik karena pada titik tertentu akan membuat orang tidak lagi membeli,” kata Trump, dikutip dari Reuters.

    Trump kemudian menjelaskan adanya kemungkinan menurunkan tarif.

    “Jadi, saya mungkin tidak ingin menaikkan harga lebih tinggi atau bahkan tidak ingin naik ke level tersebut. Saya mungkin ingin menurunkan harga ke level yang lebih rendah karena Anda tahu Anda ingin orang membeli dan, pada titik tertentu, orang tidak akan membeli,” jelasnya.

    Komentar Trump ini memperlihatkan bahwa dirinya tidak ingin kembali menaikkan tarif kepada puluhan negara setelah mereka beraksi keras terhadap keputusan Trump pada tanggal 2 April 2025.

    Namun tampaknya, pernyataan Trump soal negosiasi ini belum mendapat penjelasan dari China.

    China tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berunding.

    Hal tersebut sesuai dengan agenda presiden China, Xi Jinping pada minggu ini.

    Di mana Xi Jinping menghabiskan minggu ini dengan tur keliling Asia Tenggara.

    Presiden China, Xi Jinping memulai lawatannya ke Asia Tenggara pada Senin (14/4/2025).

    Ia memulai dengan mengunjungi Vietnam sebagai tujuan pertama dalam rangkaian kunjungan ke tiga negara, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.

    Kunjungan ini menjadi upaya Beijing memperkuat hubungan ekonomi regional di tengah meningkatnya tensi dagang dengan Amerika Serikat yang dipimpin Presiden Donald Trump.

    Sementara perang dagang terus berlanjut antara AS dan China.

    Halaman situs web Gedung Putih menyatakan bahwa beberapa barang China menghadapi tarif 245 persen di AS, dikutip dari ABC Australia.

    Beijing telah mengenakan tarif sebesar 125 persen pada impor AS. 

    Hal ini berawal dari awal bulan ini di mana  Trump mengenakan tarif baru sebesar 34 pesen terhadap China.

    Sehingga total tarif impor China sebesar 54 persen.

    Tak terima dengan keputusan Trump, China kemudian memberikan tarif balasan.

    Hingga hal tersebut membuat perang dagang terus berlanjut sampai saat ini.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait China dan Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

  • Kedatangannya ke Inggris Terendus Aktivis, Menlu Israel Buru-Buru Pulang agar Tidak Ditangkap – Halaman all

    Kedatangannya ke Inggris Terendus Aktivis, Menlu Israel Buru-Buru Pulang agar Tidak Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pengacara dan aktivis di London mengajukan permohonan surat perintah penangkapan terhadap Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, yang sedang melakukan kunjungan ke Inggris untuk bertemu dengan sejumlah pejabat.

    Mengutip The New Arab, Global Legal Action Network (GLAN) dan Hind Rajab Foundation (HRF) mengajukan permintaan tersebut ke Pengadilan Westminster Magistrates pada Rabu (16/4/2025), dengan merinci keterkaitan Sa’ar terhadap pelanggaran serius di Gaza.

    Sebelumnya, pada Selasa, beberapa media lokal di Inggris dan Israel melaporkan bahwa Saar diam-diam bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, berdasarkan sumber anonim.

    Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (UKFCDO) kemudian mengonfirmasi, Lammy dan Saar memang bertemu dalam kunjungan pribadi untuk membahas situasi di Gaza dan isu-isu Timur Tengah lainnya, lapor The Guardian.

    Namun pada Kamis pagi, GLAN menyatakan melalui platform X (dahulu Twitter) bahwa mereka telah menerima laporan bahwa Saar mempercepat kepulangannya dari Inggris akibat proses hukum yang sedang berjalan terhadapnya.

    “MENDESAK: Kami mendapat informasi bahwa Gideon Sa’ar kini memperpendek kunjungannya dan melarikan diri dari Inggris,” tulis GLAN.

    “Ia merupakan tersangka dalam penyelidikan langsung atas kejahatan serius.”

    “Jika terlihat, segera hubungi Kepolisian Metropolitan London.”

    “Mohon untuk tidak mendekati tersangka, karena kemungkinan ia didampingi oleh petugas keamanan bersenjata.”

    KEJAHATAN PERANG – Tangkap layar postingan GLAN di X pada 17 April 2025. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar dikabarkan meninggalkan Inggris lebih cepat karena takut ditangkap. (Tangkap layar X @GLAN_LAW)

    Media The National dari Skotlandia sebelumnya melaporkan bahwa Saar dijadwalkan berada di Inggris hingga Sabtu.

    Permintaan surat perintah penangkapan terhadap Saar berkaitan dengan pengepungan Rumah Sakit Kamal Adwan oleh pasukan Israel antara Oktober dan Desember 2024, yang menyebabkan serangan terhadap staf medis dan pasien, serta penculikan terhadap direktur rumah sakit, Dr. Hussam Abu Safiya.

    Sa’ar diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Israel pada November 2024.

    Di media sosialnya, Saar diketahui mengunggah konten yang mendukung serta membenarkan pengepungan rumah sakit tersebut.

    Sebagai menteri, ia juga diketahui mendukung pemblokiran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    “Sebagai anggota senior kabinet keamanan Israel bersama Benjamin Netanyahu – yang telah menjadi subjek surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza – Gideon Sa’ar memiliki keterlibatan langsung dalam pengambilan keputusan kolektif yang menyebabkan kematian dan penderitaan massal warga sipil setelah 7 Oktober 2023,” bunyi pernyataan bersama dari GLAN dan HRF.

    “Perannya yang signifikan dalam merancang dan membela kebijakan militer pemerintah menjadikannya tokoh kunci dalam kepemimpinan yang dianggap bertanggung jawab atas kampanye yang, menurut ICJ, secara masuk akal dapat dikategorikan sebagai genosida.”

    Permohonan terbaru ini menambah daftar pengajuan HRF ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang menuduh Sa’ar turut bertanggung jawab atas perintah evakuasi massal terhadap warga Palestina, pengepungan yang terus berlangsung oleh Israel, serta dukungan terhadap serangan yang menyasar bangunan sipil.

    ICC sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang, termasuk penggunaan kelaparan sebagai senjata dalam konflik.

    Meskipun terdapat surat perintah penangkapan, sejumlah negara Barat tetap menyambut kedatangan perdana menteri Israel.

    Amerika Serikat, meski bukan anggota ICC, menjamu Netanyahu awal bulan ini.

    Hongaria juga baru-baru ini menerima kunjungan Netanyahu dan menyatakan penarikan diri dari keikutsertaan di ICC sebagai respons terhadap surat perintah tersebut.

    Sementara itu, Belgia menyatakan tidak akan menegakkan surat perintah penangkapan tersebut.

    Perang Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 61.500 korban jiwa sejak Oktober 2023, menurut data dari Kantor Media Pemerintah Gaza.

    Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida terhadap warga Palestina yang diajukan oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ), dalam proses hukum yang masih berlangsung.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)