Negara: Amerika Serikat

  • Kejam, Donald Trump Kenakan Tarif Impor Produk Testil RI Hingga 47 Persen – Halaman all

    Kejam, Donald Trump Kenakan Tarif Impor Produk Testil RI Hingga 47 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Pemerintah Amerika Serikat mengenakan tarif impor produk tekstil Indonesia hingga 47 persen, lebih tinggi dibandingkan tarif impor yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN lainnya.

    “Saat sekarang, produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alat kaki, tekstil, furniture, dan udang itu menjadi produk yang Indonesia mendapatkan tarif bea masuk lebih tinggi dibandingkan beberapa negara pesaing, baik dari ASEAN maupun non-ASEAN negara Asia yang lain,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Airlangga merinci, Donald Trump menerapkan tarif tambahan sebesar 10 persen selama 90 hari. Sebelumnya, tarif impor produk tekstil dan garmen Indonesia yang masuk ke AS hanya sebesar 10 persen sampai 37 persen.

    “Maka dengan diberlakukannya 10 persen tambahan, maka tarifnya itu menjadi 10 persen ditambah 10 persen ataupun 37 persen ditambah 10 persen,” jelas Airlangga.

    Karenanya, hal tersebut menjadi perhatian pemerintah sebab dengan adanya tarif tambahan sebesar 10 persen untuk ekspor produk tekstil itu akan menambah beban biaya ekspor pemerintah.

    “Jadi ini juga menjadi concern bagi Indonesia karena dengan tambahan 10 persen ini ekspor kita biayanya lebih tinggi karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia, bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut,” papar dia.

    Di sisi lain, Airlangga menegaskan pemerintah dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam kurun waktu 60 hari atau 2 bulan.

    Airlangga bilang bahwa dalam negosiasi tersebut, telah disepakati acuan termasuk pembahasan mengenai kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral kritis, dan juga terkait dengan reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi.

    “Hasil-hasil pertemuan tersebut akan dilanjuti dengan berbagai pertemuan bisa 1, 2, atau 3 putaran dan kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” jelas Airlangga.

    Sejumlah pejabat AS yang telah ditemui oleh tim negosiasi Pemerintah RI adalah Secretary of Commerce/Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, US Trade Representative (USTR)/Wakil Dagang AS Jamieson Greer, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

  • IMF Yakin Ekonomi Global Tak Akan Kena Resesi Gegara Efek Trump

    IMF Yakin Ekonomi Global Tak Akan Kena Resesi Gegara Efek Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dana Moneter Internasional (IMF) meyakini tidak ada risiko resesi global yang akan ditimbulkan dari meningkatnya ketegangan perdagangan dan pergeseran besar dalam sistem perdagangan global setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis kebijakan tarif tinggi untuk beberapa negara mitranya.

    Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan ketegangan hubungan dagang ini hanya akan memicu revisi ke bawah untuk prakiraan ekonomi global tetapi menimbulkan resesi global.

    Pada bulan Januari 2025, IMF memperkirakan pertumbuhan global sebesar 3,3% pada tahun 2025 dan 3,3% pada tahun 2026. IMF baru akan merilis Prospek Ekonomi Dunia terbaru pada hari Selasa (22/4/2025).

    “Proyeksi pertumbuhan baru kami akan mencakup penurunan harga yang signifikan, tetapi bukan resesi. Kami juga akan melihat kenaikan harga pada prakiraan inflasi untuk beberapa negara,” kata Kristalina dalam pidatonya, dikutip dari situs IMF, Jumat (15/4/2025)

    Kendati tidak menimbulkan resesi, dia memperingatkan bahwa ketidakpastian yang tinggi dan berlarut-larut dapat meningkatkan risiko tekanan pasar keuangan. Dia pun mengatakan pergerakan imbal hasil US Treasury atau surat utang AS telah menjadi peringatan untuk banyak pihak. Pergerakan ini telah mempengaruhi pasar surat utang dan mata uang utama global.

    “Di sini, kita melihat bagaimana, meskipun ketidakpastian meningkat, dolar terdepresiasi, dan kurva imbal hasil US Treasury “tersenyum”(membentuk kurva ‘senyum’) – itu bukan jenis senyuman yang ingin dilihat. Pergerakan seperti itu harus dianggap sebagai peringatan. Semua orang menderita jika kondisi keuangan memburuk,” katanya.

    Dia pun mengingatkan semua negara harus melipatgandakan upaya untuk menata kembali rumah mereka sendiri. Dalam dunia dengan ketidakpastian yang lebih tinggi dan guncangan yang sering terjadi, Kristalina menegaskan tidak ada ruang untuk menunda reformasi guna meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan serta meningkatkan potensi pertumbuhan.

    Menurut Kristalina, perekonomian menghadapi tantangan baru dari posisi awal yang lebih lemah, dengan beban utang publik yang jauh lebih tinggi daripada beberapa tahun yang lalu.

    “Karena itu, sebagian besar negara harus mengambil tindakan fiskal yang tegas untuk membangun kembali ruang kebijakan, dengan menetapkan jalur penyesuaian bertahap yang menjaga kerangka fiskal. Namun, beberapa negara mungkin mengalami guncangan yang memerlukan dukungan fiskal baru,” paparnya.

    Untuk melindungi stabilitas harga, IMF menyarankan kebijakan moneter harus tetap lincah dan kredibel. Ini harus didukung oleh komitmen kuat terhadap independensi bank sentral.

    “Para bankir sentral harus mengawasi data dengan cermat-termasuk ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dalam beberapa kasus,” ujar Kristalina.

    Dalam sektor keuangan, dia menambahkan regulasi dan pengawasan yang kuat tetap penting untuk menjaga keamanan bank, dan meningkatnya risiko dari nonbank harus dipantau dan dibatasi.

    Dalam kesempatan ini, dia juga memperingatkan ekonomi negara berkembang harus mempertahankan fleksibilitas nilai tukar sebagai peredam guncangan. Menurutnya, para pembuat kebijakan dapat melihat Kerangka Kebijakan Terpadu IMF untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana dan kapan tindakan sementara dapat dibenarkan.

    Dia pun memastikan IMF akan membantu negara-negara mengelola penyesuaian ekonomi makro dan memajukan reformasi.

    “Saat ini, 48 negara mengandalkan dukungan neraca pembayaran kami-termasuk Argentina, yang reformasi berorientasi pasarnya kini didukung oleh program terbaru dan terbesar kami,” kata Kristalina.

    (haa/haa)

  • Indonesia Bakal Tambah Pembelian Minyak dan LPG dari AS

    Indonesia Bakal Tambah Pembelian Minyak dan LPG dari AS

    PIKIRAN RAKYAT – Indonesia bakal meningkatkan pembelian energi yakni impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto usai bertemu dengan jajaran pemerintahan AS di bawah kepresidenan Donald Trump pekan ini.

     

    Airlangga didampingi Wamenkeu Thomas Djiwandono dan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu

     

    “Dari pembahasan tadi ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia, seperti yang sudah disampaikan di dalam surat resmi, bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, kemudian juga crude oil, dan gasolin,” ucap Airangga seperti dalam konferensi pers, Jumat 18 April 2025. 

    Selain pembelian energi dari AS, Airlangga juga mengatakan Indonesia akan terus membeli produk pertanian dari AS esperti kacang kedelai hingga gandum, dan barang-barang modal.

     

    “Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean, soya bean milk, dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” ujarnya.

     

    Dia pun menjelaskan rencana pemberian insentif untuk perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia, dan kerja sama mineral yang strategis.

     

    “Memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan,” ujarnya.

     

    “Indonesia juga menawarkan kerjasama terkait dengan mineral strategis atau critical mineral, dan juga terkait dengan mempermudah, terkait dengan prosedur daripada import untuk produk-produk, termasuk produk horticultura dari Amerika,” tambah ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jelang Perundingan Nuklir AS-Iran, Menhan Saudi Temui Khamenei dan Pezeshkian di Teheran – Halaman all

    Jelang Perundingan Nuklir AS-Iran, Menhan Saudi Temui Khamenei dan Pezeshkian di Teheran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, melakukan kunjungan bersejarah ke Teheran pada Kamis (17/4/2025).

    Dalam kunjungan ini, Pangeran Khalid bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Kunjungan ini, hanya beberapa hari sebelum dimulainya putaran kedua perundingan antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program nuklir Iran.

    Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Khalid menyampaikan, surat pribadi dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz kepada Khamenei.

    Ia juga membawa salam dari Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Saudi, Mohammed bin Salman, disertai harapan untuk kemajuan dan kemakmuran bagi pemerintah serta rakyat Iran.

    Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas potensi konflik di kawasan Timur Tengah.

    Hal ini seiring dengan pernyataan keras Presiden AS Donald Trump yang berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Iran jika negosiasi nuklir gagal.

    Kunjungan Bersejarah

    Kunjungan Pangeran Khalid menandai momen penting dalam hubungan diplomatik kedua negara.

    Ini adalah kunjungan pertama menteri pertahanan Saudi ke Iran sejak mendiang Pangeran Sultan berkunjung pada Mei 1999. 

    Terlebih lagi, ini merupakan pertama kalinya Ayatollah Khamenei menerima pejabat Saudi sejak kunjungan Menteri Luar Negeri Pangeran Saud Al-Faisal pada 2006. 

    Menurut kantor berita Iran, IRNA, Khamenei menyambut baik upaya mempererat hubungan antara kedua negara.

    Ia menjelaskan bahwa pertemuan ini akan menjadi awal hubungan yang menguntungkan kedua pihak.

     “Kami percaya bahwa hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi akan bermanfaat bagi kedua negara, dan kedua negara dapat saling melengkapi,” ujar Khamenei, dikutip dari Saudi Gazette.

    Ia menekankan, pentingnya kerja sama regional tanpa ketergantungan pada pihak luar.

    “Jauh lebih baik bagi saudara-saudara di kawasan untuk bekerja sama dan saling membantu daripada bergantung pada yang lain,” tambahnya.

    Isu Kawasan dan Keamanan

    Pertemuan tersebut, dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Iran lainnya, termasuk Kepala Staf Umum Saudi Jenderal Fayyad Al-Ruwaili, Penasihat di Istana Kerajaan Khalid Hadrawi, dan Direktur Jenderal Kantor Menteri Pertahanan Hisham bin Abdulaziz bin Saif.

    Di pihak Iran, pertemuan itu dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayjen Mohammad Bagheri, Direktur Kantor Pemimpin Tertinggi Mohammad Mohammadi Golpayegani, Menteri Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Brigjen Aziz Nasirzadeh, dan sejumlah pejabat senior.

    Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai isu bilateral dan regional.

    Selain itu, Pangeran Khalid juga bertemu Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Akbar Ahmadian, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayjen Mohammad Bagheri.

    Pezeshkian menekankan, Iran dan Arab Saudi memiliki kapasitas bersama yang besar untuk menyelesaikan masalah kawasan tanpa perlu intervensi asing.

    “Iran dan Arab Saudi dapat menyelesaikan banyak masalah di kawasan itu dengan mengandalkan kapasitas bersama mereka dan tanpa perlu campur tangan asing,” kata Pezeshkian.

    Kunjungan Pangeran Khalid dilakukan menjelang pertemuan penting antara delegasi Iran dan AS di Roma yang dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu (19/4/2025).

    Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari dialog tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, keluar dari perjanjian nuklir penting (JCPOA) pada 2018.

    Arab Saudi menyambut baik proses diplomatik tersebut dan melihat perundingan sebagai jalan untuk meredakan ketegangan serta mendukung stabilitas kawasan.

    Analis politik Iran, Hamidreza Gholamzadeh, mengatakan bahwa tujuan utama kunjungan Menteri Pertahanan Saudi kemungkinan adalah untuk menyampaikan kekhawatiran Riyadh terhadap potensi serangan militer ke Iran, sekaligus menunjukkan keinginan memperkuat hubungan bilateral, dikutip dari Al Jazeera.

    Sementara itu, hubungan antara Iran dan Arab Saudi menunjukkan tanda-tanda membaik sejak kesepakatan penting yang ditandatangani di Beijing pada 2023.

    Perjanjian yang dimediasi oleh China tersebut, mengakhiri periode panjang permusuhan terbuka antara dua kekuatan utama di Timur Tengah yang sebelumnya turut memperburuk konflik di kawasan seperti Yaman dan Suriah.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Arab Saudi dan Iran vs Amerika Memanas

  • Sektor Padat Karya Jadi Andalan Hadapi Perang Dagang AS-China – Page 3

    Sektor Padat Karya Jadi Andalan Hadapi Perang Dagang AS-China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menyampaikan, peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia di tengah ketegangan perdagangan yang terjadi antara China dan Amerika Serikat (AS).

    Mari menyebut, persaingan tarif antara kedua negara besar tersebut telah mempengaruhi dinamika global, dan Indonesia berada di posisi yang baik untuk mengambil keuntungan dari situasi perang dagang ini.

    Ia menjelaskan bahwa proses relokasi produksi dan ekspor sudah dimulai jauh sebelum April 2025. Beberapa sektor yang terlihat mencari lokasi baru untuk produksi, terutama yang berorientasi pada ekspor ke Amerika, antara lain sektor garmen, alas kaki, dan sektor-sektor padat karya lainnya.

    “Sebetulnya proses itu sudah mulai terjadi sejak sebelum April, dimana sudah terjadi beberapa sektor yang mencari tempat lokasi baru untuk melakukan produksi maupun ekspor ke Amerika, seperti garment, footwear, dan sektor-sektor yang padat karya,” kata Mari dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Bahkan Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan langkah-langkah untuk memfasilitasi perkembangan sektor-sektor ini, termasuk program revitalisasi sektor padat karya yang bertujuan untuk menarik investor.

    “Sebetulnya, pemerintah sudah sebelum April pun mempunyai program untuk revitalisasi sektor padat karya dalam rangka menangkap kesempatan dan peluang untuk terjadi relokasi ini. Dan sudah cukup mendalam apa yang dilakukan, termasuk memfasilitasi investor-investor yang akan masuk ke dalam sektor ini,” jelasnya.

     

  • Dia Selalu Terlambat dan Salah!

    Dia Selalu Terlambat dan Salah!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melemparkan kritik kepada Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, karena tidak mengeluarkan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan dengan cukup cepat.

    Melansir CNN, Jumat (18/4/2025), kritik ini disampaikan Trump sehari setelah Powell menyampaikan pendapatnya terkait dampak kebijakan tarif pemerintah AS saat ini terhadap perekonomian nasional.

    Melalui unggahan di akun sosial Truth Social, Trump mencemooh Powell dan menuding di bawah kepemimpinannya saat ini bank sentral AS malah jauh tertinggal dari bank sentral Eropa. Ia bahkan terang-terangan menyatakan ingin segera memecat Powell

    “Jerome Powell dari Fed, yang selalu TERLAMBAT DAN SALAH, seperti biasa kemarin menyampaikan laporan yang ‘kacau’ lainnya,” tulis Trump.

    Lebih lanjut, ancaman pemecatan Powell ini kembali dilontarkan Trump saat menjawab pertanyaan dari wartawan di Ruang Oval pada Kamis (17/4) sore waktu setempat.

    “Saya rasa dia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Dia terlambat. Selalu terlambat. Sedikit lambat dan saya tidak senang dengannya,” kata Trump.

    “Dan jika saya ingin dia keluar, dia akan keluar dari sana secepatnya, percayalah,” terangnya lagi.

    Untuk diketahui, sebelumnya Powell sempat mengatakan pemerintahan Trump terkait tarif telah membawa perubahan kebijakan yang sangat mendasar. Belum lagi besaran tarif yang dikeluarkan Trump pada periode keduanya ini jauh lebih besar dari yang diantisipasi The Fed sebelumnya.

    Ia mengatakan perubahan semacam itu belum pernah terjadi dalam sejarah ekonomi modern. Sehingga kebijakan tarif Trump menempatkan The Fed di kondisi yang belum pernah dipetakan dan membuat bank sentral menghadapi tantangan yang belum pernah dihadapi selama beberapa dekade, yakni stagflasi.

    Komentar Powell tidak jauh berbeda dari pernyataan pejabat-pejabat The Fed lainnya dalam beberapa minggu terakhir. Sebagian besar dari mereka mengatakan tarif impor yang diberlakukan Trump kemungkinan akan mendorong inflasi dan mengerek angka pengangguran.

    Kritik juga datang dari beberapa miliarder, seperti Ray Dalio. Ia menyebut akibat tarif impor Trump, ekonomi AS mungkin sudah berada dalam, atau mendekati resesi.

    (igo/fdl)

  • Trump Pertimbangkan Larang Warga AS Pakai AI DeepSeek, Kenapa?

    Trump Pertimbangkan Larang Warga AS Pakai AI DeepSeek, Kenapa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan pelarangan kecerdasan buatan (AI) DeepSeek.

    Ia pun akan membatasi aksesnya terhadap chip AI Nvidia dan melarang warga AS menggunakan layanan AI milik perusahaan asal China tersebut.

    Melansir Tech Crunch, pelarangan terhadap penggunaan AI ini menjadi langkah untuk memperketat persaingan dengan Tiongkok di bidang kecerdasan buatan.

    Beberapa bulan setelah DeepSeek mengejutkan dunia teknologi dan finansial AS, para pejabat di negara tersebut mulai mempertimbangkan berbagai cara untuk membatasi akses China terhadap teknologi dan pasar Amerika.

    Pada Selasa (15/4), Gedung Putih juga memperketat aturan penjualan chip AI Nvidia ke China, memperkuat kebijakan yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Chip AI buatan Nvidia telah menjadi sorotan utama dalam kebijakan pembatasan ekspor AS, seiring dengan upaya pemerintah untuk mencegah penjualan chip paling canggih tersebut ke China demi mempertahankan keunggulannya dalam persaingan teknologi AI.

    Popularitas DeepSeek di kalangan pengembang AI di AS meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir. Harga layanan yang lebih kompetitif dari DeepSeek telah memaksa perusahaan-perusahaan Silicon Valley menurunkan biaya untuk model AI canggih mereka.

    Namun muncul pertanyaan terkait potensi pencurian kekayaan intelektual oleh DeepSeek. OpenAI menuduh bahwa perusahaan asal China tersebut mendistilasi model miliknya, yang dianggap melanggar syarat penggunaan dari OpenAI.

    Sejumlah lembaga pemerintah di berbagai negara, termasuk Korea Selatan dan Australia, telah mengambil langkah untuk membatasi akses terhadap program chatbot DeepSeek.

    Kebijakan ini terutama diterapkan pada pegawai pemerintah, dengan alasan kekhawatiran terhadap keamanan data dan potensi risiko lainnya yang terkait dengan penggunaan teknologi AI dari perusahaan asing.

  • Tim Cook Diam-diam Yakinkan Trump Agar Produk Apple Bebas Tarif Impor

    Tim Cook Diam-diam Yakinkan Trump Agar Produk Apple Bebas Tarif Impor

    Jakarta

    CEO Apple Tim Cook tidak berkomentar banyak setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif impor baru untuk produk dari sejumlah negara, termasuk China. Ternyata, Cook diam-diam berupaya agar Apple dapat menghindari tarif tersebut.

    Menurut laporan terbaru dari The Washington Post, Cook berbincang via telepon dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pekan lalu. Dirinya menjelaskan bagaimana tarif dapat menyebabkan harga iPhone naik.

    Ia juga berdiskusi dengan petinggi senior Gedung Putih lainnya tentang tarif. Yang paling penting, pria berkacamata ini juga menahan diri dari mengkritik Trump atau kebijakannya di hadapan umum.

    Cook dan sejumlah bos teknologi lainnya juga menyumbangkan lebih dari USD 1juta untuk dana pelantikan Trump. Orang-orang terdekat Trump juga mengatakan ia sangat menghormati pimpinan Apple tersebut.

    Wilbur Ross, menteri perdagangan pada periode pertama Trump menjabat, mengatakan Cook memiliki hubungan yang sangat baik dengan Trump dan pemerintah AS saat ini, sehingga tidak mengherankan jika saran yang ia berikan ditanggapi dengan positif.

    “Tim memiliki hubungan yang sangat baik dengan presiden dan memang seharusnya begitu. Ia rela memainkan perannya dengan sangat hati-hati karena ia jelas memiliki ketergantungan yang besar pada China tapi juga sangat penting bagi AS,” kata Ross, seperti dikutip dari 9to5Mac, Jumat (18/4/2025).

    “Secara umum, ia sangat dihormati karena ia bukan orang yang suka mengeluh di depan umum, ia bukan orang yang cengeng, tapi memiliki suara realitas yang sebenarnya. Bagi saya, tidak mengejutkan kalau sarannya diterima dengan sangat baik,” sambungnya.

    Upaya Cook membuahkan hasil, dan akhir pekan lalu pemerintahan Trump membebaskan iPhone, Mac, Apple Watch, iPad, dan barang elektronik lainnya dari sebagian besar tarif yang dikenakan untuk barang-barang yang diimpor dari China.

    Meski begitu, pengecualian tarif untuk Apple sepertinya hanya bersifat sementara. Sehari setelah mengumumkan pengecualian tersebut, Trump mengatakan tidak ada pengecualian tarif dan tidak ada perusahaan yang akan lepas dari tanggung jawab.

    Apple dan perusahaan teknologi lainnya akan dipindahkan ke kategori tarif yang berbeda selagi Trump dan pemerintahannya mengamati rantai pasok semikonduktor dan elektronik dalam National Security Tariff Investigation yang direncanakan

    (vmp/hps)

  • Airlangga Hartarto Sebut Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Resiprokal dalam 60 Hari – Halaman all

    Airlangga Hartarto Sebut Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Resiprokal dalam 60 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati penyelesaian negosiasi terkait tarif resiprokal dalam jangka waktu 60 hari ke depan. 

    Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat”, Jumat (18/4/2025) pagi.

    “Dan formatnya pun sudah disepakati, format dari framework perjanjian tersebut dan scoping-nya, termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, dan juga terkait dengan reliability daripada koridor rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi,” ujar Airlangga.

    Ia menjelaskan bahwa delegasi pemerintah Indonesia secara aktif melakukan pendekatan ke pejabat-pejabat terkait di Amerika Serikat untuk menjalankan proses negosiasi. 

    Salah satu langkah konkret dilakukan melalui pertemuan daring dengan Secretary of Commerce Amerika Serikat, Howard Lutnick.

    Airlangga menegaskan bahwa AS memberikan tanggapan positif terhadap usulan-usulan yang diajukan Indonesia. 

    Sehingga dalam 60 hari ke depan, AS menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti pembahasan di tingkat teknis guna mencapai solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan bagi kedua negara.

    Dalam pertemuan itu, lanjut Airlangga, terungkap bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan prioritas awal untuk bernegosiasi. 

    “Jadi, ada beberapa negara lain yang sudah juga berbicara dengan pemerintah Amerika Serikat, antara lain Vietnam, Jepang, dan Italia,” katanya.

    Lebih lanjut, Airlangga mengungkap sejumlah hal yang diusulkan Indonesia dalam proses negosiasi. 

    Salah satunya adalah komitmen untuk meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat.

    Di antaranya, Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPE, crude oil, dan gasoline.

    Tak hanya itu, Indonesia juga menyampaikan rencana untuk membeli produk-produk agrikultur dari AS. 

    “Antara lain gandum, soya bean, soya bean milk, dan Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” ujar Airlangga.

    Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia turut memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat yang telah beroperasi di Tanah Air. 

    “Tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang diberikan,” tambahnya.

    Selain sektor energi dan agrikultur, Indonesia juga menawarkan kerja sama strategis lainnya. 

    “Indonesia juga menawarkan kerja sama terkait dengan mineral strategis dan prosedur impor untuk produk-produk, termasuk holtikultura dari Amerika Serikat,” jelas Airlangga.

    Pemerintah Indonesia juga mendorong agar skema investasi dilakukan secara business to business. 

    Di samping itu, penguatan kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia juga menjadi perhatian penting.

    “Indonesia juga mendorong pentingnya perkuatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia, antara lain untuk sektor pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital, serta tentu Indonesia juga mengangkat terkait dengan financial services yang lebih cenderung untuk menguntungkan negara Amerika Serikat,” pungkas Airlangga.

     

  • Video: Tarif Baru Trump Untuk RI Tembus 47%, Pemerintah Tawarkan Ini

    Video: Tarif Baru Trump Untuk RI Tembus 47%, Pemerintah Tawarkan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Indonesia mengungkapkan Indonesia mendapatkan tambahan tarif yang lebih tinggi dari Amerika Serikat untuk produk-produk seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang.

    Dalam konferensi pers usai negosiasi, atau pertemuan dengan Departemen Perdagangan Amerika Serikat, serta Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), di Washington, Ketua Tim Negoasiasi dari Indonesia, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan adanya tambahan tarif yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, membuat tarif masuk produk-produk unggulan Indonesia ke Negeri Paman Sam bahkan bisa mencapai 47%. Tarif ini lebih mahal dibanding dengan yang dikenakan ke negara pesaing lainnya.