Nasihat untuk Ridwan Kamil Agar Jangan Sumbu Pendek di Medsos

16 March 2023, 13:52

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyapa peserta Festival Egrang saat Siaran Keliling (Sarling) di Lapang Astana Gede, Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022). Foto: Adeng Bustomi/Antara FotoAnggota DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya, menyoroti gaya komunikasi Gubernur Ridwan Kamil di Instagram yang berseteru dengan seorang guru, gara-gara bertanya dengan ungkapan ‘maneh’. Dalam bahasa Sunda, ungkapan itu berarti kamu yang tidak sopan disampaikan kepada orang yang lebih tinggi atau lebih tua. Namun, RK –merespons balik dengan bahasa sama, maneh.Buntutnya, guru Cirebon bernama Muhammad Sabil (34) itu diberhentikan sebagai pengajar DKV di dua sekolah yakni SMK Ponpes Manbaul Ulum dan SMK Telkom.Abdul Hadi menilai RK terlalu reaktif dalam merespons netizen. Apalagi sempat menyematkan komentar Sabil yang membuatnya dikritik pengikut Emil lain.”Kalau bijak, ada orang komentar enggak sopan delete saja, enggak usah baper. Kalau saya ya skip saja, ini properti (IG) saya. Jangan kemudian ini untuk semua orang ya terlalu reaktif, sumbu pendek,” ucap Abdul Hadi kepada wartawan, Kamis (16/3).Komentar Sabil di akun Instagram Ridwan Kamil. Foto: Dok. IstimewaMeski begitu, Abdul Hadi menyoroti masalah utamanya bukanlah ungkapan maneh. Tapi, Sabil di postingan RK itu menanyakan soal jas berwarna kuning yang dipakai Emil dalam Zoom.”(Maneh) Itu asap, apinya, pemantiknya ketika seorang pejabat publik tampil dengan atribut pakai baju warna partai di acara publik Zoom, itu pemicunya,” – Abdul Hadi. Alih-alih menjelaskan jas kuning, RK justru merespons balik dengan menyebut ‘ceuk maneh kumaha’, lalu menyematkan (pin) komentar sang guru itu. Meski, Abdul Hadi menduga bisa saja pin komentar itu kerjaan tim medsos bukan RK langsung.”Tapi kalau seperti ini, karier pendidikan Sabil jadi guru terdampak,” ucapnya.Dia juga mengingatkan komentar seperti Sabil bukanlah buzzer yang ingin menjatuhkan Ridwan Kamil. Identitas dan akun Sabil jelas, bukan anonim seperti buzzer.”Jadi kesehatan, kelogisan, kesopanan, dalam komunikasi di medsos berakibat banyak. Kalau itu terlanggar, keburukan akan muncul. Bagaimana pun juga Pak Gubernur juga alami kerugian dengan opini yang berkembang. Dan saya yakin Pak Gubernur enggak suka dengan kondisi ini,” pungkasnya.Sebelumnya, Ridwan Kamil mengklarifikasi bahwa dia terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. “Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respons dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,” ucap Emil.”Saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasihati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,” imbuhnya.

Partai

Institusi

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi