Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

NASA Tak Sengaja Bunuh Alien Mars, Ini Kronologinya

NASA Tak Sengaja Bunuh Alien Mars, Ini Kronologinya

Jakarta, CNBC Indonesia – Pada 1970-an, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tak sengaja membunuh ‘alien’ di planet tetangga bumi. Hal itu disebut terjadi saat NASA sedang dalam misi mengirim dua pesawat ke Mars.

Menurut peneliti Jerman Dirk Schulze-Makuch, dia menduga misi Viking 1 tanpa sengaja membunuh alien penghuni Mars lewat eksperimen mereka pada 1976.

Ahli astrobiologi dari Technische Universität Berlin di Jerman itu mengungkapkan bahwa NASA pada saat itu tengah menggelar eksperimen mencampur air, nutrien, dan sampel tanah di Mars. Asumsi NASA, makhluk hidup di Mars sama dengan makhluk hidup di Bumi yaitu membutuhkan air untuk hidup.

Menurutnya, makhluk hidup di Mars justru tewas akibat percobaan tersebut. Ia berpendapat kehidupan di Mars bergantung kepada garam seperti organisme di Bumi yang hidup di wilayah kering kerontang. Salah satu organisme yang hidupnya bergantung dari garam adalah mikroba di Padang Pasir Atacama di Cile.

“Di lingkungan hyper-kering, kehidupan bisa mendapatkan ‘air’ dari garam yang menyerap kelembaban dari atmosfer. Garam ini seharusnya menjadi fokus pencarian makhluk hidup di Mars,” katanya, dikutip Sabtu (28/12/2024).

Dia menyatakan misi Viking tanpa sengaja membunuh organisme yang mereka angkut dengan mencampurkan terlalu banyak air.

“Jika cara pandang soal cara organisme hidup di kondisi kering Mars ini benar, artinya daripada menjalankan strategi ‘mencari air’ yang selama ini digunakan NASA, lebih baik kita mengikuti garam untuk mencari mikroba,” kata Schulze-Makuch.

Ia mengusulkan menggunakan cairan garam yang pas sebagai habitat bakteri untuk “mengangkut” kehidupan dari Mars.

Schulze-Makuch memberikan contoh hujan badai yang membunuh 70-80 persen bakteria di Padang Pasir Atacama karena organisme tersebut tak sanggup tersiram begitu banyak air dalam waktu singkat.

“Hampir 50 tahun setelah eksperimen biologi Viking, saatnya untuk mencoba misi pencarian kehidupan baru, dengan pemahaman lebih baik soal ekosistem Mars,” kata Schulze-Makuch.

(luc/luc)