Sampang (beritajatim.com) – Dugaan intervensi dan intimidasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah Puskesmas di wilayah Kabupaten Sampang memicu kemarahan sejumlah aktivis dan asosiasi kesehatan.
Mereka turun ke jalan menyuarakan protes dan desakan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang segera memberikan klarifikasi dan solusi atas dugaan pelanggaran tersebut.
Aksi demonstrasi berlangsung di depan kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Sampang, Senin (13/10/2025). Massa membawa sejumlah tuntutan yang ditujukan langsung kepada Plt Kepala Dinkes Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi.
Salah satu peserta aksi, Mahrus, menilai bahwa bentuk intervensi dan tekanan terhadap nakes merupakan pelanggaran terhadap prinsip profesionalisme kerja di sektor kesehatan. “Wilayah kerja kesehatan tidak seharusnya disusupi kepentingan politik. Tenaga kesehatan harus bekerja secara profesional tanpa tekanan dari pihak mana pun,” ujarnya tegas.
Dalam aksinya, massa menyampaikan tiga tuntutan utama kepada Dinkes Sampang, yaitu: Menghentikan segala bentuk intervensi dan intimidasi dari atasan terhadap nakes di seluruh Puskesmas di 14 kecamatan.
Memastikan nakes yang belum terakomodasi dalam pengangkatan PPPK paruh waktu mendapatkan kejelasan status. Memberikan transparansi terkait Surat Keputusan (SK) pemecatan nakes yang dinilai tidak berdasar.
Menanggapi aksi tersebut, Plt Kadinkes Sampang dr. Dwi Herlinda Lusi menyampaikan bahwa pihaknya akan memanggil seluruh kepala Puskesmas untuk melakukan klarifikasi terhadap laporan dan dugaan pelanggaran yang disampaikan para demonstran. “Kami akan memberikan jawaban resmi setelah melakukan pemanggilan terhadap semua kepala Puskesmas,” ujarnya singkat. (sar/kun)
