Muncul Aspirasi Ubah Gerakan Rakyat Jadi Partai Politik

Muncul Aspirasi Ubah Gerakan Rakyat Jadi Partai Politik

Muncul Aspirasi Ubah Gerakan Rakyat Jadi Partai Politik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ketua Umum
Gerakan Rakyat

Sahrin Hamid
mengungkapkan bahwa aspirasi dari berbagai wilayah terus mengalir agar organisasi tersebut segera bertransformasi menjadi partai politik.
Namun, Sahrin menegaskan belum ada keputusan agar Gerakan Rakyat berubah menjadi partai politik dalam
Rapat Pimpinan Nasional
(Rapimnas) I yang digelar pada Minggu (13/7/2025) hari ini.
“Bahwa aspirasi dari wilayah banyak untuk meminta agar segera dibentuk atau didirikan atau apapun terkait dengan partai politik. Cuma memang belum ada rekomendasi secara spesifik untuk itu. Tapi bahwa kita menampung aspirasi itu. Tapi belum menjadi sebuah keputusan organisasi,” kata Sahrin, Minggu malam selepas rapimnas.
Ia menjelaskan, meski mayoritas internal mendukung ide pembentukan partai, keputusan formal masih menunggu kajian lebih lanjut.
Rapimnas hanya merekomendasikan agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mulai mempertimbangkan opsi tersebut, dengan tenggat waktu paling lambat 2026.
“Rekomendasi meminta untuk memikirkan itu sampai dengan tahun 2026,” ujar Sahrin.
Sahrin melanjutkan, Gerakan Rakyat kini telah memiliki struktur di 38 provinsi dan 475 daerah di seluruh Indonesia.
Meski belum mendata keanggotaan secara menyeluruh, Sahrin menyebut target struktur organisasi sebagai syarat pembentukan partai politik hampir terpenuhi.
“Kalaupun partai politik kan syaratnya juga struktur. 100 persen wilayah kita sudah penuhi. 75 persen DPD tentunya kita sudah sampai. Nah tinggal memang Dewan Pimpinan di kecamatan yang harus kita bangun untuk bisa mencapai sekitar angka 3.000 kecamatan dari 7.000 kecamatan. Itu yang sedang kita persiapkan,” kata Sahrin.
Sahrin juga mengonfirmasi bahwa belum ada pernyataan atau rekomendasi langsung dari
Anies Baswedan
terkait pendirian partai.
Hasil rapimnas, akan segera disampaikan secara khusus kepada Anies untuk didiskusikan lebih lanjut.
“Pak Anies belum. Kita belum bicarakan. Kita akan menyampaikan secara khusus apa yang menjadi hasil Rapat Pimpinan Nasional ini kepada Pak Anies. Kita akan mendiskusikan itu tentunya,” kata Sahrin.
Sementara itu, Anies Baswedan dalam pidatonya Minggu malam menitipkan pesan kepada jajaran Gerakan Rakyat untuk menjangkau barisan yang lebih luas.
Menurut dia, dengan begitu Gerakan Rakyat mampu mengirimkan pesan bahwa mereka ada untuk masa depan bangsa.
“Ini bukan tentang masa lalu, ini tentang masa depan seluruh unsur yang ada di bangsa ini. Karena itu lah saya sampaikan kepada Bung Sahrin dan teman-teman semua, perjuangan ini harus bisa menjangkau seluruh rakyat Indonesia,” pesan Anies dalam pidatonya.
Selama ini, Gerakan Rakyat kerap diidentikan dengan Anies karena organisasi ini bermula dari gerakan relawan Anies pada Pemilihan Presiden 2024 lalu.
Namun, sampai saat ini, Anies tidak memiliki posisi tertentu dalam organisasi yang dideklarasikan pada Februari 2025 tersebut.
“Kita memposisikan Mas Anies sebagai tokoh inspiratif, yang menginspirasi lahirnya Gerakan Rakyat. Oleh karena itu tidak begitu penting Mas Anies hadir secara formal atau tidak, tapi yang jelas bahwa kita lihat tadi Mas Anies bersama kita,” kata Sahrin.
Pada saat deklarasi Mas Anies juga bersama kita, dan hari-hari ini Mas Anies tentunya bersama kita,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.