Munajat Cinta Bersama Habib Syech Tetap Digelar di Bojonegoro Meski Sempat Muncul Isu Penolakan

Munajat Cinta Bersama Habib Syech Tetap Digelar di Bojonegoro Meski Sempat Muncul Isu Penolakan

Bojonegoro (beritajatim.com) – Agenda sholawatan bertajuk Munajat Cinta bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang akan digelar di Masjid Al-Birru Pertiwi Bojonegoro pada Jumat, 16 Mei 2025, dipastikan tetap berlangsung sesuai rencana.

Kepastian ini diberikan meski sebelumnya sempat muncul isu penolakan dari kelompok tertentu yang menyatakan keberatannya atas kehadiran ulama kondang tersebut.

Flyer acara telah tersebar luas di berbagai kanal digital dan media sosial warga Bojonegoro sejak satu bulan terakhir. Antusiasme masyarakat pun mengalir deras, mengingat Habib Syech dikenal luas sebagai tokoh yang konsisten menyebarkan sholawat dan nilai-nilai cinta Rasulullah SAW.

Ribuan jemaah dari berbagai daerah diperkirakan akan hadir dan memadati area Masjid Al-Birru dalam acara yang diprediksi berlangsung meriah dan penuh kekhusyukan ini.

Namun di tengah tingginya antusiasme itu, muncul kabar mengenai adanya surat keberatan dari sejumlah pihak yang dikirimkan kepada Polres Bojonegoro serta pengelola Masjid Al-Birru. Meski tidak dijelaskan secara rinci isi dan dasar surat keberatan tersebut, pihak panitia tetap menyatakan kesiapan mereka dalam menyambut agenda keagamaan ini.

Direktur Masjid Al-Birru Pertiwi, KH Agus Sholahuddin Shiddiq, menegaskan bahwa acara tetap akan digelar sebagaimana telah dijadwalkan. “InsyaAllah acara Munajat Cinta bersama Habib Syech tetap dilaksanakan. Ini bagian dari syiar cinta Nabi Muhammad yang membawa manfaat spiritual bagi umat,” ujarnya, Senin (12/5/2025).

Pernyataan tersebut turut diamini oleh salah satu ustadz muda asal Bojonegoro, Su’udin Aziz, yang akrab disapa Mbah Udin. Tokoh asal Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander itu menyampaikan bahwa penolakan terhadap suatu kegiatan publik seharusnya memiliki dasar hukum yang kuat.

“Jika tidak ada indikasi kuat yang mengarah pada potensi kericuhan atau gangguan ketertiban, maka penolakan seperti itu tidak perlu ditanggapi secara serius. Kita percayakan sepenuhnya pada aparat keamanan,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi kegiatan sholawatan ini sebagai wujud penguatan kecintaan umat Islam terhadap Rasulullah SAW.

Panitia penyelenggara menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan aparat kepolisian guna memastikan kelancaran dan ketertiban acara. Kehadiran ribuan jamaah yang diprediksi datang dari berbagai wilayah menjadi indikator kuat bahwa kegiatan ini mendapat tempat khusus di hati masyarakat, sekaligus menjadi ruang spiritual yang sarat makna dalam menyambut keberkahan dan kedamaian bersama sholawat Nabi. [lus/suf]