Surabaya (beritajatim.com) – Monumen patung Ayam Jago yang dibangun di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata edukasi bagi masyarakat dan anak-anak, Rabu (10/9/2025).
Patung yang berdiri gagah di antara ruas Jalan Raya Menganti sisi perempatan lampu merah Babatan itu dibangun sebagai simbol pengingat sejarah atas perjuangan Joko Berek alias Raden Sawunggaling, yang menjadi salah satu tokoh legenda Kota Surabaya.
Camat Lakarsantri, Yongky Kuspriyanto Wibowo mengatakan bahwa, selain sebagai penanda sejarah warga ingin monumen ini bisa meningkatkan wisata di kawasan Lidah Wetan.
“Dengan adanya monumen tersebut diharapkan bisa menunjang wisata sejarah sekaligus religi di kawasan Lidah Wetan agar bisa terus meningkat,” kata Yongky, Rabu (10/9/2025).
Dia menyebutkan, lokasi monumen patung Ayam Jago sebagai kawasan wisata masih membutuhkan penataan yang lebih memadai, salah satunya adalah dengan menyediakan infrastruktur penunjang berupa taman dan lahan parkir.
“Harapannya infrastruktur penunjang lainnya bisa segera dibenahi. Jadi di situ itu butuh taman dan tempat parkir. Dan saya nggak menyangka kalau hasilnya (monumen) sebagus itu, sampai warga itu antusias karena sudah lama menjadi keinginan warga sejak 2023. Akhirnya monumen itu sudah terealisasi di 2025,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Lidah Wetan, M. Andi Bocor menambahkan bahwa, ekosistem wisata monumen patung Ayam Jago ini memiliki potensi berkembang ke wisata religi. Sebab, kata dia, lokasi monumen ayam jago berdekatan dengan makam Joko Berek Raden Sawunggaling yang berlokasi di Lidah Wetan Tengah.
“Ketika monumen ini nanti dibuat sebuah wisata edukasi anak-anak itu kan juga membutuhkan tempat dan lahan yang tersedia. Karena kearifan lokal itu bisa juga menjadi sarana wisata sejarah, di situ juga kan ada makam Joko Berek Sawunggaling, dan bisa jadi wisata religi juga dan itu bisa disinergikan,” tutupnya. (rma/ian)
