Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi kenaikan jumlah mobil listrik di Indonesia meningkat berlipat ganda dalam beberapa waktu mendatang. Maka, diperlukan pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tepat.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu memprediksi jumlah mobil listrik di Indonesia akan berlipat ganda pada 2028 mendatang. Saat ini, pertumbuhannya masih sejalan dengan pengembangan SPKLU.
“Nah perkiraan di Indonesia, ini di 2028 bahwa pertumbuhan kendaraan listrik itu akan eksponensial, bukan linier lagi. Artinya mungkin saya gak tau apa kelipatannya dibuat fungsi kuadrat, ya seperti itulah,” kata Jisman dalam Coffee Morning Ditjen Gatrik, Selasa (18/2/2025).
Dia mencatat, saat ini saja jumlah kendaraan berbasis BBM ada sekitar 20,1 juta yang melenggang di jalanan. Sementara itu, jumlah mobil listrik diprediksi mencapai 934.000 unit pada 2030.
Dia mengatakan, hal tersebut sejalan dengan tren yang ada di beberapa negara dengan populasi kendaraan listrik yang cukup banyak. Variabel pembandingnya adalah pembangunan SPKLU dan tingkat kepemilikan mobil listrik.
“Kalau kita melakukan benchmarking di negara-negara yang berhasil mengembangkan SPKLU diantaranya seperti Norwegia, kemudian ada China juga kemudian ada Vietnam,” ucaphya.
Beberapa negara yang disebutkan tadi menunjukkan tren pertumbuhan kendaraan listrik dan SPKLU yang linier selama 5-7 tahun. Kemudian, pada tahun ke-8 menunjukkan pertumbuhan yang drastis.
“Terlihat bahwa dari start pertama sudah mau berkembang SPKLU ini, kelihatannya 5-7 tahun pertumbuhannya itu secara linier. Namun di tahun ke 8 rata-rata ya itu sudah eksponensial,” tuturnya.
Memurutnya, tren tersebut harus disambut dengan hadirnya SPKLU di berbagai titik di Indonesia. Terutama bukan sebatas di kota-kota besar, melainkan juga di berbagai lokasi di daerah.
“Nah, kalau kita lihat sekarang di lapangan, kiri-kanan kayaknya sudah (mulai banyak mobil listrik) ya. Sehingga pengembangan SPKLU ini bisa terlaksana dengan baik di Indonesia,” tandasnya.