Mitos Seputar Anyang-anyangan, Benarkah Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Pengobatan?

Mitos Seputar Anyang-anyangan, Benarkah Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Pengobatan?

JAKARTA – Tak sedikit orang menganggap anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil terus-menerus namun hanya sedikit yang keluar, sebagai gangguan kesehatan ringan yang bisa sembuh sendiri.

Cukup minum air putih yang banyak atau mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, lalu berharap gejalanya mereda. Namun, benarkah hal tersebut efektif, terutama bila anyang-anyangan merupakan gejala dari batu saluran kemih?

dr. Hastarita Lawrenti, Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk menjelaskan anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, penting untuk memahami apa penyebab di balik anyang-anyangan sebelum mengambil tindakan mandiri.

“Kalau anyang-anyangan disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) ringan, memang masih mungkin membaik dengan minum air putih dalam jumlah banyak. Cairan yang cukup dapat membantu mengalirkan bakteri keluar dari saluran kemih,” ujar dr. Hastarita dalam konferensi pers 1001 Aksi Bareng Nephrolit di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini. 

Namun, ia menegaskan jika kondisinya sudah masuk derajat sedang atau berat, pengobatan dengan air putih saja tidak cukup.

Dalam kasus tersebut, diperlukan tambahan pengobatan, seperti antibiotik, dan tentu harus dikonsultasikan ke dokter. 

Selain konsumsi air putih, mitos lainnya adalah tak sedikit orang mencoba kompres air hangat di perut bagian bawah untuk mengatasi ketidaknyamanan. Menurut dr. Hastarita, tindakan ini tidak secara langsung menyembuhkan anyang-anyangan.

Kompres air hangat hanya membantu meredakan rasa tidak nyaman atau nyeri ringan, namun tidak menyembuhkan infeksi atau gangguan yang menjadi akar masalah.

“Organ-organ saluran kemih letaknya di dalam, jadi kompres air hangat lebih memberikan efek sugesti – membuat perut terasa lebih nyaman. Tapi itu bukan solusi utama,” jelasnya.

Gejala batu saluran kemih yang perlu diwaspadai

Salah satu penyebab anyang-anyangan yang perlu diwaspadai adalah batu saluran kemih. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa ingin buang air terus-menerus, disertai nyeri, urine keruh, atau bahkan berdarah.

Bila tidak segera ditangani, batu di dalam saluran kemih itu bisa menyebabkan infeksi serius atau kerusakan ginjal. Maka dari itu, jika gejalanya tidak membaik dalam satu atau dua hari, lalu disertai nyeri hebat hingga demam, itu menjadi pertanda perlu segera konsultasikan ke dokter.

“Kalau sudah berkaitan dengan batu saluran kemih, gejalanya bisa mirip dengan infeksi saluran kemih biasa. Tapi jelas tidak bisa hanya diatasi dengan minum air putih atau kompres. Harus melalui pemeriksaan dan penanganan medis yang tepat,” kata dr. Hastarita.

Edukasi kesehatan seputar penyakit batu saluran kemih pada mitra ojek online (dok. Kalbe)

Meningkatkan kesadaran akan penyakit batu saluran kemih

Kesadaran terhadap penyakit batu saluran kemih perlu ditingkatkan, terutama bagi mereka yang bekerja dalam kondisi padat aktivitas seperti pengemudi ojek online, pekerja kantoran, hingga wartawan.

Profesi-profesi ini cenderung memiliki kebiasaan kurang minum air, jarang bergerak, dan sering menahan buang air kecil, yang dapat memicu gejala awal berupa anyang-anyangan atau disuria.

Wenda Suyatno, mitra ojek online, menjadi salah satu contoh nyata. Ia sering mengalami buang air kecil tidak tuntas dan nyeri di perut bagian bawah akibat menahan pipis demi mengejar target orderan. Karena kendala biaya dan waktu, banyak pengemudi seperti Wenda memilih membeli obat di apotek ketimbang memeriksakan diri ke dokter.

“Saya lumayan sering mengalami buang air kecil yang tidak tuntas dan sakit di area pinggang hingga perut bawah. Saya merasa lebih sering mengalami anyang-anyangan ini ketika sedang giat-giatnya ambil orderan. Maka dari itu, saya sering menahan buang air kecil, karena jika orderan tidak tepat waktu akan mempengaruhi bintang layanan,” kata Wenda.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah ini, Kalbe melalui PT Hexpharm Jaya Laboratories menggagas kampanye edukatif bertajuk “1001 Aksi Bareng Nephrolit”, yang melibatkan 1.001 mitra ojek online di lima kota besar untuk mengikuti skrining kesehatan dan edukasi saluran kemih.

Program tersebut berhasil meraih Rekor MURI untuk pemeriksaan kesehatan dengan peserta driver ojek online terbanyak. Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam mencegah komplikasi batu saluran kemih sejak gejala awal anyang-anyangan muncul, terutama di kalangan profesi rentan.

“Edukasi ini memang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya mereka yang rentan mengalaminya, seperti mitra ojek online terhadap penyakit ini,” papar Group Marketing Head PT Hexpharm Jaya Laboratories, apt. Feri Sumarianto, S.Farm.