San Francisco –
Sebuah taksi otonom Waymo dibakar massa di area Chinatown, San Francisco. Penyebabnya masih misterius. Pihak berwenang sedang berupaya menentukan apa pembakaran itu terkait dengan serangkaian protes yang menargetkan kendaraan otonom di sana.
Menurut pemadam kebakaran San Francisco, sekelompok orang melompat ke kendaraan listrik itu di distrik Chinatown kota tersebut pada perayaan Imlek. Mereka memecahkan jendela, mencorat coretnya, sebelum membakarnya dengan kembang api.
Kendaraan yang terbakar adalah Jaguar I-Pace yang dioperasikan oleh Waymo, proyek mobil self-driving Google dan tidak ada penumpangnya saat kejadian. Sejauh ini, belum ada penangkapan pelaku
“Kendaraan itu tidak mengangkut pengendara dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Kami bekerja sama dengan pejabat keselamatan setempat untuk merespons situasi ini,” sebut Waymo yang dikutip detikINET dari Guardian.
Serangan tersebut menyusul sejumlah kasus dan protes yang menyasar kendaraan otonom di California, negara bagian terdepan dalam revolusi mobil tanpa pengemudi. Ada kelompok bernama Safe Street Rebels, yang tujuannya mengganggu dan menonaktifkan kendaraan tanpa pengemudi di San Francisco sejak pertama kali muncul tahun 2022.
Mereka mengetahui bahwa merusak komponen kerucut di kap mobil self-driving akan mengganggu sensor dan menempatkannya dalam mode panik, sehingga tidak dapat bergerak sampai ada karyawan yang datang untuk memperbaikinya.
Pengunjuk rasa mempertanyakan keselamatan kendaraan tersebut, dioperasikan di California hampir secara eksklusif oleh Waymo sejak Cruise, anak perusahaan General Motors, dicabut izinnya Oktober lalu. Cruise dituduh berusaha menyembunyikan parahnya insiden di mana seorang pejalan kaki ditabrak mobil yang dikendarai pengemudi manusia dan terlempar ke jalur mobil Cruise, dan wanita itu tertabrak.
Cruise menarik armadanya yang berjumlah 950 kendaraan setelah DMV California mengatakan kendaraan tersebut menimbulkan ancaman yang tidak masuk akal terhadap keselamatan publik.
Walikota San Francisco London Breed sendiri mengutuk insiden dibakarnya taksi robot Waymo. “Chinatown adalah salah satu lingkungan terpadat di San Francisco, dan kebakaran apa pun dapat meledak dan menyebar di antara gedung-gedung yang padat hingga membahayakan nyawa, rumah, dan bisnis,” katanya.
“Itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan tidak memiliki tempat di kota kami, dan kami akan berupaya untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukannya,” tambahnya.
(fyk/fyk)