Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Minta Uang Dikembalikan, Pengikut Investasi ‘Smart Wallet’ Kepung Rumah Anggota DPRD Jombang

Minta Uang Dikembalikan, Pengikut Investasi ‘Smart Wallet’ Kepung Rumah Anggota DPRD Jombang

Jombang (beritajatim.com) – Menuntut uang dikembalikan, puluhan pengikuti investasi aplikasi Smart Wallet mendatangi rumah salah satu anggota DPRD Jombang berinisial AT, yang berada di Kecamatan Mojowarno, Senin (1/4/2024) malam.

Untuk diketahui, selain anggota DPRD Jombang, AT merupakan Direktur Smart Wallet Cabang Jombang. Nah, puluhan orang ini datang untuk meminta pertanggungjawaban terkait uang yang digunakan sebagai modal investasi di aplikasi tersebut. Karena hingga saat ini keuntungan yang dijanjikan hanya isapan jempol.

Juned (42), salah satu pengikut aplikasi Smart Wallet mengatakan, bahwa para korban hendak ditemui oleh AT. Oleh sebab itu dirinya bersama puluhan lainnya menggeruduk rumah tersebut. Hanya saja, mereka kecewa karena AT tak kelihatan batang hidungnya. Rumah di tepi jalan raya itu terkunci rapat.

Juned menduga dirinya kena tipu investasi berbasis online itu. Juned mengaku jika dirinya tergiur dengan iming-iming keuntungan yang besar. Awalnya dia investasi Rp500 ribu. Dari situ dia mendapat keruntungan 2 persen setiap bulan.

Dari situ dia kembali menambah investasinya hingga Rp18 juta. Namun apes, mulai Maret 2024 ini keuntungan atau WD tak bisa lagi dilakukan. Juned mencoba menghubungi leader yang mengajaknya untuk masuk investasi itu, tapi semuanya angkat tangan. Bahkan nasib uang milik Juned tak jelas.

“Kami tertipu. Kami minta uang modal saja yang dikembalikan. Keuntungan tiap bulan tidak usah. Korbannya banyak ini, ada ratusan orang. Nilainya ratusan juta. Kalau uang tidak dikembali, kami akan melapor ke polisi,” kata Juned yang diamini warga lainnya.

Lebih parah lagi adalag Tiami (55), korban lainnya. Dia sudah menanamkan investasi puluhan juta rupiah. Ironisnya, dirinya belum pernah WD sama sekali semenjak ikut investasi pada 25 Januari 2024.

Tiami awalnya menanamkan investasi Rp4 juta. Kemudian awal Maret Rp25 juta, lalu pertengahan Maret Rp20 juta dan terakhir Rp2,5 juta. Total uang yang disetor oleh Tiami sebesar Rp55 juta. Namun keruntungan yang dijanjikan tidak pernah didapat olehnya.

“Padahal saat ada promo even dijanjikan keuntungan hingga 100 persen. Bahkan, kami disuruh mencari mitra baru agar mendapatkan bonus. Saya sudah keluarkan uang Rp55 juta. Tapi sampai sekarang tidak ada keuntungan,” ujarnya.

Tiami dan Juned serta korban lainnya sudah berkali-kali menanyakan hal tersebut ke leader. Namun semuanya bertepuk sebelah tangan. Hingga akhirnya puluhan orang itu sepakat mendatangi rumah AT yang merupakan Direktur Smart Wallet Cabang Jombang.

Namun lagi-lagi, kedatangan warga berujung kecewa. Hari ditunggu hingga larut malam, AT tak menamopakkan diri. Bahkan rumah yang juga dijadikan toko bangunan tersebut nampak gelap. Tak ada lampu yang menyala.

Puluhan orang yang didominasi kaum hawa ini akhirnya balik kanan. “Kami akan melaporkan dugaan penipuan melalui aplikasi online ini ke Polres Jombang. Kami ditipu. Uang kami tak dikembalikan,” ujar Juned dan Tiami hampir bersamaan. [suf]