Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah melalui Holding BUMN Tambang MIND ID akan memasukkan lima perwakilan Indonesia di jajaran petinggi PT Vale Indonesia.
Menurut Tiko, sapaan akrabnya, penempatan perwakilan di Vale merupakan hak pemerintah setelah menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi 34 persen. Rinciannya tiga komisaris dan dua direktur.
Sementara, untuk posisi pejabat yang mengatur Environmental, Social, and Governance (ESG) akan tetap ditentukan oleh PT Vale
“Kami telah bersepakat bahwa Vale Canada Limited (VCL) akan menunjuk Direktur operasional dan juga Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan ESG. Ini menegaskan bahwa kami tetap ingin agar standard ESG yang selama ini menjadi komitmen VCL tetap dipertahankan,” ujarnya di Hotel Pullman, Senin (26/2).
Sementara, setelah kesepakatan divestasi diselesaikan, Menteri BUMN Erick Thohir berencana tetap menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT Vale Indonesia selaku perwakilan dari MIND ID.
“Kami dan VCL, sebagai pemegang saham terbesar pertama dan kedua, telah bersepakat untuk melanjutkan komitmen hilirisasi sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap Program Strategis Pemerintah. Saudara Febriany Eddy tetap akan menjadi Direktur Utama mewakili MIND ID,” jelas Erick di kesempatan yang sama.
Adapun divestasi 14 persen saham ini adalah langkah besar dan momentum bersejarah bagi Indonesia. Pasalnya, MIND ID berhasil menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia.
Komposisi pemegang saham PT Vale Indonesia setelah kesepakatan menjadi MIND ID sebesar 34 persen, VCL sebesar 33,88 persen, Sumitomo Metal Mining sebesar 11,48 persen dan publik sebesar 20,63 persen.
(ldy/sfr)