Miliarder John Malone Ramal Big Tech Rebut Masa Depan TV – Page 3

Miliarder John Malone Ramal Big Tech Rebut Masa Depan TV – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Persaingan di dunia layanan streaming semakin sengit. Tak semua pemain diyakini mampu bertahan di tengah gempuran kompetisi dan dominasi raksasa teknologi.

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (2/9/2025), Chairman Liberty Media, John Malone, dalam podcast Opening Bid, mengatakan bahwa konsolidasi besar-besaran di industri ini tidak bisa dihindari.

“Saya rasa akan ada banyak konsolidasi. Kalau menurut tebakan saya, kita bahkan belum melihat gelombang besar terakhir, karena saya pikir media sosial pada akhirnya juga akan menjadi hiburan streaming,” ujar Malone yang merupakan veteran industri media yang dikenal gemar mengakuisisi bisnis hiburan besar.

Menurut miliarder ini, jumlah pemain streaming saat ini sudah terlalu banyak dan menimbulkan inefisiensi ekonomi. Peralihan ke streaming muncul dari kebutuhan perusahaan media besar untuk mengendalikan hubungan dengan pelanggan.

“Masalahnya, secara realistis, tidak ada ruang bagi enam, lima, bahkan mungkin empat perusahaan sekaligus untuk memiliki hubungan langsung dengan pelanggan,” tambahnya.

Senada dengan itu, analis media dan telekomunikasi Craig Moffett menilai langkah menuju streaming memang didorong oleh kebutuhan perusahaan media besar untuk menguasai hubungan dengan konsumen. Namun, dominasi raksasa teknologi kian sulit terbendung.

Amazon, misalnya, sudah mengamankan kontrak kerja sama jangka panjang dengan NFL. Apple juga gencar mendorong produksi program orisinal. TKO Group Holdings (TKO) baru saja meneken kesepakatan hak siar senilai USD 7,7 miliar dengan Paramount untuk menayangkan UFC.

Sebelumnya, Disney lewat ESPN juga berhasil mengikat kontrak dengan WWE.