Jakarta: Saat bulan Ramadan berakhir, umat Muslim di seluruh dunia menyambut Idulfitri dengan penuh sukacita. Begitu pula di Turki, di mana perayaan ini dikenal sebagai Ramazan Bayram?.
Bukan sekadar hari raya keagamaan, Idulfitri di Turki juga menjadi ajang kebersamaan, penghormatan pada tradisi, serta waktu yang penuh kehangatan bagi keluarga dan sahabat.
Seperti apa suasana Lebaran di Turki? Simak tradisi unik tersebut yang dirangkum dari artikel di Daily Sabah.
1. Dimulai dengan salat Idulfitri di masjid bersejarah
Pagi hari di Turki saat Idulfitri selalu diawali dengan salat Idulfitri di masjid-masjid yang megah. Mulai dari Masjid Sultanahmet di Istanbul hingga masjid kecil di pedesaan, umat Muslim berbondong-bondong menunaikan ibadah bersama.
Selesai salat, mereka saling berjabat tangan, berpelukan, dan mengucapkan “Bayram?n?z mübarek olsun!” yang berarti “Selamat Hari Raya!”.
2. Tradisi mengunjungi orang tua dan kerabat
Setelah salat, mengunjungi orang tua dan keluarga yang lebih tua menjadi kewajiban yang sangat dijunjung tinggi di Turki. Anak-anak dan anggota keluarga muda akan mencium tangan orang tua lalu menyentuhkannya ke dahi mereka sebagai tanda penghormatan.
Sebagai balasan, para orang tua biasanya memberikan hadiah berupa uang Bayram atau hadiah kecil lainnya. Ini mirip dengan tradisi “angpao” yang ada di beberapa negara Asia.
3. Lebaran tanpa hidangan manis? tidak mungkin!
Seperti halnya opor dan ketupat di Indonesia, Idulfitri di Turki juga tidak lengkap tanpa makanan khas! Rumah-rumah dipenuhi aroma lezat dari baklava, lokum (Turkish delight), ?ekerpare, dan aneka manisan lainnya.
Kopi atau teh Turki selalu tersedia untuk menyambut tamu yang datang. Di Turki, ada pepatah terkenal:
“Bir kahvenin k?rk y?l hat?r? vard?r” Artinya: “Secangkir kopi akan dikenang selama 40 tahun.”
Pepatah ini menegaskan betapa pentingnya menjamu tamu dan menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar.
4. Baju baru untuk anak-anak
Sama seperti di Indonesia, anak-anak di Turki sangat menantikan baju baru untuk Lebaran. Keluarga biasanya membelikan pakaian terbaik untuk mereka, yang kemudian dipakai dengan bangga saat berkunjung ke rumah sanak saudara.
Mengenakan pakaian baru dipercaya melambangkan kebahagiaan dan semangat baru dalam menyambut hari kemenangan.
5. Berziarah ke makam
Idulfitri juga menjadi waktu bagi keluarga di Turki untuk mengunjungi makam orang-orang tercinta. Mereka datang membawa bunga, membersihkan makam, serta berdoa untuk para leluhur.
Tradisi ini mencerminkan nilai rasa hormat dan penghargaan terhadap generasi sebelumnya, sekaligus memperkuat ikatan keluarga yang tetap terjalin meskipun orang yang dicintai telah tiada.
6. Kota-kota besar sepi, kampung halaman ramai
Saat Idulfitri tiba, kota-kota besar seperti Istanbul, Ankara, dan Izmir mengalami penurunan populasi yang signifikan. Banyak warga kota yang mudik ke kampung halaman untuk merayakan Bayram bersama keluarga besar mereka.
Itu lah beberapa tradisi dan kebiasaan masyarakat Turki dalam merayakan Idulfitri. Memang tidak jauh berbeda dengan Indonesia, jadi apakah kamu bersiap mencoba berlebaran disana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)