Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan langkah perampingan perusahaan pelat merah sektor konstruksi atau merger BUMN karya akan segera rampung. Proses ini akan menghasilkan tiga klaster utama untuk meningkatkan efisiensi dan fokus masing-masing perusahaan.
Langkah ini melibatkan sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, menjelaskan pembentukan klaster ini sedang dalam tahap finalisasi.
“Untuk Hutama Karya, pasti menjadi induk. Waskita akan digabung dengan Hutama Karya. Sementara itu, Wika dengan PP dan Brantas dengan Adhi masih dalam kajian,” ujarnya di Depok, Jumat (27/12/2024).
Tiko mengungkapkan ada tiga klaster yang direncanakan. Pertama, klaster infrastruktur air dan rel yang akan menggabungkan Brantas Abipraya, Adhi Karya, dan Nindya Karya. Fokus pada pembangunan infrastruktur air, rel kereta api, dan proyek sejenis lainnya.
Merger BUMN karya kedua, yaitu klaster jalan tol dan nontol yang akan menggabungkan Hutama Karya dan Waskita Karya. Fokus pada pembangunan jalan tol, proyek nontol, bangunan institusional, dan perumahan komersial.
Ketiga, klaster pelabuhan dan EPC yang menggabungkan Wijaya Karya (Wika) dan PT PP (Persero). Fokus pada pembangunan pelabuhan, bandara, hunian, dan proyek engineering procurement construction (EPC).
Tiko menjelaskan mekanisme merger atau integrasi masih dalam pembahasan. Proses ini dapat menggunakan skema anak-induk perusahaan atau peleburan total.
“Bentuknya apakah anak-induk atau merger, itu belum diputuskan. Waskita dan Hutama Karya sudah dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah. Sementara Wika-PP dan Brantas-Adhi masih dalam kajian. Targetnya, keputusan final akan diambil pada triwulan pertama 2025,” jelasnya.
Langkah perampingan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan setiap perusahaan memiliki fokus yang jelas sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.
Dengan adanya merger BUMN karya dengan tiga klaster utama tersebut, pemerintah berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur prioritas seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur air yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.