Menteri juga menyoroti pentingnya integritas seluruh pihak yang terlibat di pelabuhan, termasuk petugas tiket, sekuriti, hingga penjaga parkir. Ia berharap semua pihak tidak terlibat dalam praktik yang mendukung migrasi ilegal.
Selain itu, Abul Qadir mengungkapkan rencana penambahan fasilitas, seperti kantor perwakilan BP3MI dan shelter sementara yang lebih layak bagi pekerja migran yang tertahan. Ia juga menyampaikan keprihatinan terhadap keterbatasan kapasitas shelter yang saat ini masih jauh dari ideal.
untuk dugaan perdagangan orang (TPPO) akhir -akhir ini Abdul Qadir menjelaskan bahwa pekerja migran ilegal berpotensi menjadi korban TPPO setelah tiba di negara tujuan. Oleh karena itu, upaya pencegahan di pintu keluar seperti Batam sangat penting.
Terkait jalur-jalur VIP yang sebelumnya sempat digunakan untuk keberangkatan ilegal melalui bandara besar seperti Soekarno-Hatta dan Kualanamu, Abul Qadir menyebut saat ini tidak ada aktivitas mencurigakan, namun tetap dilakukan pemantauan intensif.
“Kita harus kuatkan dari semua lini — sistem, petugas, fasilitas, hingga kerja sama antarlembaga. Ini bukan hanya soal migrasi ilegal, tapi soal martabat dan keselamatan warga negara kita,” Ujarnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198284/original/061033800_1745522734-Abdul_Kadir_Karding.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)