Mentan Tingkatkan Produktivitas Tebu lewat Studi Banding ke 3 Negara

Mentan Tingkatkan Produktivitas Tebu lewat Studi Banding ke 3 Negara

Lumajang,  Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan langkah nyata untuk mempercepat peningkatan produktivitas tebu nasional melalui kerja sama internasional. Salah satunya dengan rencana pengiriman delegasi studi banding ke negara-negara penghasil tebu unggulan seperti India, Brasil, dan Thailand.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungan kerjanya ke kebun tebu produktivitas tinggi (P240T) di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (10/6/2025).

“Kita akan kirim delegasi ke India, Brasil, juga Thailand untuk belajar dari mereka. Di sana bibit dan teknologi pengelolaan tebunya sudah sangat maju,” kata Mentan Amran kepada awak media.

Studi banding ini, lanjut Mentan akan melibatkan unsur dari pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Perkebunan Nusantara III (PTPN) serta tim teknis dari Kementan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar menuju swasembada gula nasional dan peningkatan efisiensi industri tebu dalam negeri.

“Jawa Timur adalah lumbung pangan nasional nomor satu di Indonesia. Kita harus jaga ini. Kalau perlu belajar keluar negeri, ya kita belajar. Karena itu bagian dari investasi masa depan,” tegasnya.

Menurut Amran, kolaborasi lintas sektor dan internasional penting dilakukan mengingat produktivitas tebu Indonesia saat ini masih jauh tertinggal. Ia mencontohkan, pada masa kolonial Belanda, produktivitas gula bisa mencapai 14 ton per hektare, sementara sekarang hanya sekitar 8 sampai 10 ton saja.

Selain itu, rencana studi banding ke luar negeri ini juga menjadi bagian dari usaha untuk menyusun roadmap jangka panjang revitalisasi perkebunan tebu nasional, yang selama ini menghadapi berbagai masalaj mulai dari kualitas benih, sistem irigasi, hingga tata niaga.

“Kita tak bisa kerja sendiri. Ini kerja kolektif. Pemerintah, BUMN, petani, dan dunia internasional harus saling menguatkan,” pungkas Mentan Amran.

Dengan ini, Kementan  menargetkan Indonesia juga mampu bersaing dalam industri gula global berbasis pertanian modern dan juga berkelanjutan.