JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, inovasi teknologi sistem tanam penyemaian dengan metode Jajar Legowo diyakini mampu mempercepat siklus tanam dan meningkatkan produktivitas padi secara signifikan.
Teknologi tersebut kini masih dalam tahap uji coba. Hal itu dia sampaikan saat meninjau Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi Muara Landbouw, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 23 Maret.
“Teknologi baru direct seeding ini bertujuan mengurangi biaya dan mempercepat tanam. Dengan sistem ini, kita bisa menanam minimal tiga kali setahun, bahkan bisa sampai empat kali, karena tanam langsung tanpa pembenihan. Artinya, kita hemat waktu sekitar dua minggu per siklus tanam,” ujarnya dalam keterangannya.
Inovasi ini lanjut Amran sangat penting dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan beras nasional.
“Bayangkan kalau bisa tanam tiga kali setahun atau bahkan empat kali, berarti kita bisa mempercepat produksi padi hingga satu bulan. Ini juga mengurangi biaya produksi dan mempermudah petani dalam bertani dengan sistem mekanisasi. Kalau pertumbuhan tanamannya sebagus ini, kita bisa mencapai minimal 8 ton per hektare, syukur-syukur bisa sampai 10, 11, atau 12 ton,” jelas Amran.
Selain meningkatkan produktivitas, sistem Jajar Legowo juga memberikan keunggulan dalam pemanfaatan lahan secara maksimal, meningkatkan akses sinar matahari bagi tanaman, serta mendukung pertumbuhan padi yang lebih sehat dan kuat.
Teknologi ini akan diterapkan secara bertahap di berbagai daerah, terutama pada program cetak sawah dan optimasi lahan. Jika uji coba ini berhasil, penerapannya akan diperluas untuk mendukung target swasembada pangan nasional.
Kata Amran, sektor pertanian harus terus berkembang dengan berbasis inovasi dan teknologi. Pemerintah akan terus mendorong mekanisasi pertanian agar petani bisa lebih sejahtera dan hasil produksi semakin meningkat.
“Kita tidak boleh setengah-setengah dalam meningkatkan produksi pangan. Semua harus berbasis inovasi dan teknologi. Inilah pertanian modern, transformasi dari sistem tradisional ke mekanisasi penuh,” ucapnya.