Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan ada 2,6-3 juta hektare (Ha) lahan sawah di Indonesia belum memiliki irigasi yang layak. Hal ini berdampak pada produksi yang tidak optimal atau hanya bisa dilakukan satu kali tanam dalam satu tahun.
Zulhas mengatakan pihaknya akan fokus membangun atau memperbaiki irigasi di lahan sawah tersebut. Tujuannya untuk mengejar swasembada pangan di 2027 yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.
“Untuk mengejar swasembada pangan dalam waktu cepat, maka sawah yang sekali tanam, yang 2,6-3 juta ini sekali tanam karena dia tidak ada irigasi atau irigasi rusak, ini dulu kita optimalisasi,” kata Zulhas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (16/12/2024).
Zulhas menyebut ada anggaran hampir Rp 15 triliun yang disiapkan untuk membangun irigasi. Anggaran tersebut berada di Kementerian PUPR.
“Ada Rp 12,6 triliun tapi sudah ditambah itu (menjadi) hampir Rp 14 atau 15 PU itu nanti khusus untuk irigasi,” jelas Zulhas.
“Jadi sawah-sawah yang tidak ada irigasinya ini yang akan kita bangun dalam waktu sesingkat-singkatnya, secepat-cepatnya,” tambahnya.
Zulhas meminta agar Bupati dan Gubernur bisa segera mendata sawah di daerah yang belum memiliki irigasi atau rusak. Data tersebut bisa disampaikan ke Kementerian Pertanian atau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU dengan tembusan Kemenko Bidang Pangan.
“Agar ini bisa segera kita selesaikan karena dananya sudah ada,” ucapnya.
Zulhas menargetkan instruksi presiden (Inpres) tentang perbaikan irigasi sawah daerah bisa terbit pekan depan. Dalam aturan ini, pemerintah pusat bisa turut menggarap perbaikan irigasi sawah yang semula menjadi kewenangan pemerintah daerah.
“Kalau 1.000 Ha harus dibangun Bupati, kalau 1.000-3.000 Ha harus dibangun Gubernur. Sekarang yang 1.000-3.000 Ha bisa dibangun oleh pusat, kami sudah selesaikan nanti ada Inpres mudah-mudahan minggu depan sudah terbit,” imbuhnya.
(aid/rrd)