Lebih lanjut, Pemerintah juga menargetkan pengembangan Batam sebagai pusat investasi unggulan, termasuk mengembangkan kerja sama dengan China melalui skema Two Countries Twin Park (TCTP), yang akan dimulai dengan kerja sama pengembangan KEK Batang dan selanjutnya Batam.
Selain itu, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Batam dapat dikembangkan sebagai kawasan industri semikonduktor yang sangat strategis dalam mengembangkan industri nasional yang ekosistemnya telah dimiliki oleh Batam, seperti pengembangan kawasan digital dengan basis data center. Hal ini tentu akan memperkuat posisi Batam dalam industri teknologi global.“Tentunya Batam telah memiliki kawasan digital berbasis data center. Kita berharap pengembangan kawasan Nongsa ini bisa diisi oleh salah satu investor yang sudah merencanakan investasi lebih dari dua billion dollars,” ujar Menko Airlangga.
Selanjutnya, Batam juga telah mengalami kemajuan yang siginifikan di bidang pariwisata. Oleh karena itu, Pemerintah melakukan upaya perluasan jalur penerbangan internasional yang tidak hanya untuk menarik turis dari Singapura dan Malaysia, tetapi juga dari Korea Selatan.
Ke depan, Bandara Hang Nadim diharapkan dapat menjadi hub alternatif penerbangan internasional selain Singapura dan Kuala Lumpur.
“Tentunya Bandara Hang Nadim diharapkan bisa membuka jalur penerbangan lain, bukan hanya untuk manusia ataupun untuk turisme, tetapi juga untuk kargo. Jadi salah satu yang bisa mendorong perekonomian dan juga logistik,” pungkas Menko Airlangga
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5162640/original/055709700_1741926289-publikasi_1741863491_67d2ba430cdd3.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)