Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan menegaskan komitmennya untuk mempercepat perbaikan infrastruktur dasar yang rusak akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Upaya ini dilakukan seiring dengan proses tanggap darurat serta pemulihan wilayah terdampak yang masih berlangsung di sejumlah kabupaten dan kota.
“Hari ini Kami kembali membuka ruang kolaborasi dalam semangat peduli dan berbagi untuk bisa membantu masyarakat saudara-saudara kita yang sampai dengan hari ini terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (22/12/2025).
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur dasar yang berdampak langsung terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
AHY menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga mulai masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Selain pemerintah terus fokus menyelesaikan tanggap darurat bencana dan sambil masuk pada proses recovery tentu fokus pada upaya perbaikan infrastruktur dasar yang rusak, hancur, hilang akibat banjir bandang dan juga longsor, yang kita ketahui telah melumpuhkan aktivitas masyarakat, aktivitas ekonomi di cukup banyak kabupaten kota di tiga provinsi tersebut,” jelasnya.
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat,menyebabkan sungai di kawasan itu meluap dan menahan laju puluhan warga serta relawan medis bencana Sumatra.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452180/original/069362300_1766389151-1000118988.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)