Solo, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut penyakit tuberkulosis atau TBC mudah diobati jika kasusnya sudah ditemukan.
“TBC itu kalau kita bisa temukan saat dia masih laten di x-ray, maka pengobatan TBC bisa dengan cepat kita berikan. Sekarang pengobatan TBC sudah bagus,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di sela peluncuran skrining mandiri TBC dan kesehatan jiwa oleh Pemprov Jawa Tengah di Solo, Minggu (8/12/2024) dilansir Antara.
Dengan pengobatan mudah TBC, lanjutnya, maka penderita tidak sampai menularkan ke orang lain. Oleh karena itu Menkes menyambut baik peluncuran skrining mandiri TBC yang diinisiasi Pemprov Jateng.
“Semua skrining itu penting, karena menjaga masyarakat kita tetap sehat jauh lebih murah dan kualitas hidup lebih baik dibandingkan kita mengobati pada saat mereka terlambat sudah sakit,” kata Menkes.
Bahkan, menurut dia, skrining mandiri harus ditingkatkan mengingat sering penderita TBC tidak merasakan gejala. “TBC itu kadang-kadang enggak bergejala, tetapi kalau di lingkungan kita kena TBC, kayak Covid-19, lebih baik datang ke puskesmas untuk dicek, karena siapa tahu kita sudah tertular,” katanya.
Terkait kasus TBC secara nasional, estimasi WHO ada 1 juta penderita TBC. Dari jumlah tersebut, 500.000 kasus sudah ditemukan. “Jadi bayangkan yang 500.000 yang lain enggak ditemukan. Oleh karena itu langkah pertama ditemukan dahulu,” ujar Menkes.
Meski demikian, dikatakan, pada tahun lalu temuan sudah naik menjadi 840.000 kasus. “Tahun ini saya harapkan bisa 900.000, karena kalau dia ditemukan, bisa kita kasih obatnya dan bisa sembuh,” kata Menkes.