Meningkatkan Bacaan Al-Qur’an di bulan Ramadan bagi Masyarakat Kota

Meningkatkan Bacaan Al-Qur’an di bulan Ramadan bagi Masyarakat Kota

Ditengah padatnya kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan perkotaan, banyak orang yang merasa kesulitan atau tidak ada waktu luang untuk membaca Al-Qur’an, terutama selama bulan suci Ramadan, namun sebenarnya hal itu bisa diatasi dengan perencanaan yang efektif ataupun strategi yang tepat dengan didukung pemanfaatan tekhnologi. 

Saat ini, membaca Al-Qur’an bisa menjadi rutinitas harian masyarakat kota. Ada berbagai cara yang mungkin bisa diterapkan oleh masyarakat kota guna untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an dalam keseharianya.

Memanfaatkan waktu ditengah kesibukan, membaca Al-Qur’an saat perjalanan menuju ke tempat kerja bagi pengguna transportasi umum seperti halnya MRT, KRL, BUSWAY atau yang lainya sangatlah mungkin asal ada niat serta keinginan kuat dalam diri seseorang untuk bisa selalu membaca ataupun mendengarkan Al-Qur’an dalam setiap harinya.

Kemudian bisa juga meluangkan waktu setelah solat dhuhur atau Ashar di kantor dengan membaca beberapa ayat dari Al-Qur’an.  Apalagi dengan kemajuan tekhnologi saat ini kita bisa membaca Al-Qur’an dengan menggunakan aplikasi Al-Qur’an digital jadi sangatlah mudah untuk kita bisa membaca Al-Qur’an dimanapun kita berada.

Memanfaatkan tekhnologi untuk membantu Tilawah, era modern dan majunya tekhnologi sekarang ini juga sangatlah membantu kita untuk dapat meningkatkan kulaitas membaca Al-Qur’an, aplikasi Al-Qur’an digital yang tersedia atau juga podcast kajian Al-Qur’an yang tersedia diberbagai platform seperti spotify atau YouTube bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki kesibukan atau kesulitan menyisihkan waktu dengan dinamika kehidupan diperkotaan.

Bergabung dalam kelompok Tilawah/Tadarus

Bergabung dengan kelompok tadarus Al-Qur’an dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan semangat dan motivasi dalam membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini tidak hanya membantu mempererat tali silaturahmi dan membangun kebersamaan di antara sesama Muslim, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendiskusikan ayat-ayat yang sulit dipahami. 

Selain itu, partisipasi dalam kelompok tadarus dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat keimanan. Jika kesibukan menjadi kendala, kini tersedia alternatif seperti mengikuti tadarus secara daring melalui Zoom atau platform lainnya. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk mengabaikan kegiatan membaca Al-Qur’an, terutama jika alasannya hanya karena kesibukan sehari-hari.

Tadarus Al-Qur’an bersama Keluarga 

Tadarus Al-Qur’an bersama keluarga merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi seorang Muslim. Meskipun kesibukan pekerjaan kantor atau aktivitas harian seringkali menyita waktu, meluangkan waktu sejenak untuk membaca Al-Qur’an bersama keluarga, terutama di bulan suci Ramadan, baik sebelum maupun sesudah berbuka puasa, adalah kegiatan yang sangat bermanfaat. 

Kegiatan ini tidak hanya membantu memperbaiki dan memperindah bacaan Al-Qur’an, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga. Dengan tadarus bersama, keluarga dapat saling mengingatkan dalam kebaikan dan membangun suasana rumah yang dipenuhi dengan nilai-nilai keislaman. Selain itu, kebiasaan ini dapat menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an pada anak-anak sejak dini, sehingga tercipta generasi yang mencintai Al-Qur’an. Pada akhirnya, tadarus bersama keluarga dapat menjadi pondasi untuk menciptakan keluarga yang harmonis, penuh berkah, dan diridhai Allah SWT.

Kemudian juga diimbangi dengan mengurangi waktu di media sosial dan menggantinya dengan perbanyak membaca Al-Qur’an, apalagi saat bulan suci Ramadan karena bulan Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat islam. 

Bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dimana setiap perbuatan ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Nabi Muhammad SAW juga  telah mencontohkan kepada umatnya apa saja amalan sunah yang dapat dilakukan pada bulan suci Ramadan, salah satunya adalah membaca Al-qur’an. Dan kita juga mengetahui bahwa Al-qur’an pertama kali di turunkan pada bulan suci Ramadan.

Allah Ta’ala berfirman :“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)

Kemudian perlu diketahui bahwa keutmaan membaca Al-Qur’an sangatlah banyak, Syaikhul Islam Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam kitabnya, Riyaadhus-Shaalihiin, membuat bab khusus tentang Keutamaan Membaca Al-Qur’an, di antaranya: Pertama, Al-Qur’an akan menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat untuk para pembacanya.

 روى مسلم وغيره عن أبي أمامة صدي بن عجلان الباهلي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:  اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابه.

Artinya: Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Kedua, orang-orang yang  mempelajari  dan mengajarkan  Al-Qur’an  merupakan sebaik-baik manusia.

روى عثمان رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : خيركم من تعلم القرآن وعلمه ) رواه أبو داود والترمذي).

Artinya: Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Ketiga, bagi orang-orang  yang  mahir(pandai)  membaca  Al-Qur’an,  maka  kelak  ia akan bersama para malaikat-Nya.

عن عائشة رضي الله عنها قالتْ: قالَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : «الذي يقرَأُ القرآنَ وهو مَاهِرٌ به مع السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ،..الحديث

Artinya: Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim).

Keutamaan membaca Al-Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam hadis-hadis tersebut, menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini dalam kehidupan seorang Muslim. Membaca Al-Qur’an bukan sekadar aktivitas ibadah, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan dengan Allah. 

Dengan memahami makna yang terkandung dalam hadis-hadis tersebut, umat Islam didorong untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Hal ini mencakup membaca dengan penuh keikhlasan, merenungi maknanya, serta mengamalkan ajaran-ajarannya dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. 

Melalui upaya ini, diharapkan umat Islam dapat memperoleh petunjuk, ketenangan hati, dan kekuatan spiritual dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, sekaligus meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).