Meningkat 7,6 Persen, Perputaran Ekonomi Even Gandrung Sewu Banyuwangi Tembus Rp8,5 Miliar

Meningkat 7,6 Persen, Perputaran Ekonomi Even Gandrung Sewu Banyuwangi Tembus Rp8,5 Miliar

Banyuwangi (beritajatim.com) – Festival Gandrung Sewu 2025 yang digelar pada Sabtu (25/10/2025) lalu tak hanya sukses memukau ribuan penonton, namun juga berdampak pada pemutaran ekonomi yang fantastis.

Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, total perputaran ekonomi selama rangkaian kegiatan akbar ini mencapai Rp. 8,5 miliar.

Angka ini menunjukkan lonjakan yang signifikan, yaitu naik 7,6 persen dari perputaran ekonomi penyelenggaraan tahun 2024 lalu yang tercatat sebesar Rp. 7,9 miliar.

Kenaikan yang signifikan ini didorong oleh tingginya transaksi di sektor riil, terutama dari belanja pengunjung.

Dengan total sekitar 50.000 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan yakmni 23-25 Oktober. Putaran angka dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sektor penyumbang terbesar.

Keterlibatan 200 UMKM di lokasi utama dan sekitarnya menghasilkan estimasi transaksi belanja mencapai angka impresif Rp 2,880 miliar.

Sektor akomodasi juga mendapatkan berkah besar. Tingkat hunian (okupansi) hotel dan homestay dilaporkan mencapai hingga 100 persen dengan estimasi transaksi senilai Rp. 2,175 miliar.

Sales Executive Illira Hotel Banyuwangi, Suwito menyatakan, Dampak event sangat terasa. Okupansi hunian hotel di tempatnya meningkat hingga 90 persen pada tanggal 23-24 Oktober.

“Namun, yang paling luar biasa, pada hari pelaksanaan event utama, tingkat hunian mencapai 100 persen,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan ole Assistant Sales Manager Kokoon Hotel Banyuwangi Ahmad Junaidi, dia sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas terselenggaranya event tersebut sehingga dapat menarik wisatawan datang ke Banyuwangi.

“Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang telah konsisten menggelar event spektakuler yang memiliki efek multisektoral ini. Selama pelaksanaan Gandrung Sewu, okupansi di hotel kami mencapai 100 persen,” jelasnya.

Selain itu, sektor kuliner dan pusat oleh-oleh turut mengalami peningkatan omzet luar biasa. Rata-rata 80 persen hingga 100 persen, menyumbang estimasi total transaksi sebesar Rp 750 Juta.

Manajer Pusat Oleh-Oleh Osing Deles Edwin Junianto mengungkapkan, selama event berlangsung oendapatan toko alami oeningkatan cukup tinggi.

“Pendapatan kami meningkat sebesar 40 persen di hari pelaksanaan Gandrung Sewu. Event ini benar-benar membawa berkah, pengunjung memborong produk khas Banyuwangi untuk dijadikan buah tangan,” kata Edwi.

Sedangkan, Penanggungjawab Ajeg Resto dan Langgeng Kitchen, Ari Santi Marhaeni, juga melaporkan adanya kenaikan jumlah pengunjung hingga 40 persen berkat acara Gandrung Sewu. Ia menjelaskan adanya perbedaan pola kunjungan di kedua resto tersebut.

“Kalau di resto kami, setelah Gandrung Sewu banyak tamu luar kota yang datang. Kenaikan okupansi mulai terlihat bahkan sebelum acara gladi resik,” ujarnya.

Dampak ekonomi Gandrung Sewu tidak hanya dirasakan oleh pengusaha besar, tetapi juga menyentuh langsung ribuan pekerja seni dan masyarakat.

Tercatat, total sebanyam 2.500 orang pelaku seni dan tenaga kerja terlibat langsung dalam event ini. Selain itu, kegiatan ini mencatatkan anggaran produksi Event sebesar Rp 870 juta dan didukung oleh Swadaya Peserta yang mencapai Rp 1,147 miliar, menunjukkan tingginya partisipasi Masyarakat.

Di sektor penunjang, pemasukan juga tercatat stabil. Penerimaan dari Parkir Roda 2 & 4 diperkirakan mencapai Rp 50 – 80 juta, sedangkan tiket masuk Pantai Marina Boom menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 121 juta.

Dengan total perputaran ekonomi sebesar Rp 8,5 Miliar dan tingkat pertumbuhan yang positif, Festival Gandrung Sewu 2025 membuktikan sebagai agenda budaya unggulan yang strategis. [alr/aje]