Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Menimbang Dampak Larangan Study Tour ke Luar Provinsi

Menimbang Dampak Larangan Study Tour ke Luar Provinsi

JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan larangan study tour ke luar provinsi bagi sekolah-sekolah di wilayahnya. Kebijakan ini sebenarnya bukan hal baru, melainkan lanjutan dari Surat Keputusan (SK) Gubernur No. 64/PK.01/Kesra tahun 2024 yang diterbitkan pada masa Pj. Gubernur sebelumnya.

Dalam SK tersebut, pemerintah mengimbau tiga hal: study tour diarahkan ke dalam provinsi, memperhatikan keselamatan, serta melibatkan koordinasi antara sekolah dan Dinas Pendidikan.

Alasan utama dari kebijakan ini adalah keselamatan. Beberapa kasus kecelakaan yang melibatkan rombongan study tour menjadi perhatian publik, salah satunya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, yang menewaskan 11 orang.

BACA JUGA: Meski Ada Larangan, Ratusan Sekolah di Jabar Nekat Study Tour 

Namun, larangan ini juga membuka perdebatan lain. Kebijakan ini bisa benar-benar meningkatkan kualitas pariwisata Jawa Barat, atau justru membatasi pilihan bagi siswa dan sekolah.

Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jabar, Taufik Hidayat Udjo, menilai kebijakan ini dapat menjadi peluang bagi industri pariwisata lokal.

Menurutnya, jumlah pelajar di Jawa Barat sangat besar, sehingga jika mereka diarahkan untuk melakukan study tour di dalam provinsi, ekonomi wisata lokal bisa terdongkrak.

“Larangan ini seharusnya dilihat sebagai peluang besar bagi industri pariwisata Jawa Barat. Dengan jumlah segmen sekolah yang begitu besar, ini bisa menambah tingkat pendapatan market domestik di provinsi kita,” kata Taufik kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.

BACA JUGA: Disdik Jabar Akan Berikan Sanksi pada Sekolah yang Memaksa Lakukan Studi Tour

Namun, ia juga mengingatkan bahwa kebijakan ini hanya akan berhasil jika destinasi wisata di Jawa Barat siap menyambut lonjakan kunjungan pelajar. Ia menekankan pentingnya perbaikan tata kelola, peningkatan standar keselamatan, serta inovasi program wisata edukatif agar dapat menarik minat sekolah.

“Seyogyanya, kebijakan ini mendorong pengelola wisata untuk mengembangkan materi edukasi sesuai dengan keunikan masing-masing destinasi. Dengan begitu, wisata di Jawa Barat bukan hanya menawarkan hiburan, tetapi juga pengalaman belajar yang berkualitas bagi siswa,” ujarnya.

Merangkum Semua Peristiwa