Menikmati Gemerlap Kota Guangzhou dari Night Cruise di Sungai Mutiara

Menikmati Gemerlap Kota Guangzhou dari Night Cruise di Sungai Mutiara

Liputan6.com, Jakarta – Guangzhou tidak hanya dikenal sebagai kota pelabuhan dengan arsitektur modern, melainkan juga kota tua yang kaya akan sejarah. Untuk menikmati keindahan perpaduan modern dan tradisi, Jurnalis Liputan6.com Delvira Hutabarat berkesempatan menaiki pelayaran malam night cruise di Sungai Mutiara (Zhujiang) pada akhir November 2025.

Bersama dengan rekan media dari Yancheng Evening News, kami menikmati kilau cahaya yang berasal dari lampu gedung-gedung pencakar langit yang terpantul di permukaan Sungai Mutiara. Angin malam musim dingin tidak mengurungkan niat kami menuju Dermaga Dashatou.

Kami sudah menyiapkan jaket tebal untuk menahan angin dan suhu 13 derajat Celsius.

Tepat pukul 18.30 waktu setempat, antrean mulai dibuka dan wisatawan mulai memasuki kapal. Nomor kursi sudah tertera pada tiket yang bisa dibeli seharga 100 yuan atau sekitar Rp 200 ribuan, dan dapat dibeli secara online.

Kami langsung mencari kursi kami untuk menaruh tas. Pemandangan di dalam kapal cukup mewah—terdapat layar yang menayangkan drama Tiongkok hingga agenda pemerintah. Kudapan gratis juga disediakan.

Namun, kami tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas hanya dengan duduk di dalam kapal. Begitu kapal mulai berlayar, kami keluar dan naik ke dek lantai dua. Perasaan takjub seketika datang; gedung-gedung pencakar langit memantulkan cahaya berwarna-warni.

Terpampang skyline futuristik dari Zhujiang New Town berdiri sebagai tirai cahaya raksasa, sementara Guangzhou Opera House tampak seperti patung batu sungai yang bercahaya lembut di malam hari. Kapal juga melintasi Jembatan Liede dan Jembatan Haizhu yang dihiasi lampu LED warna-warni, menciptakan efek terowongan cahaya di permukaan air.

Salah satu puncak dari perjalanan tentu ketika kapal mendekati Canton Tower, menara setinggi 600 meter yang berpendar dengan warna-warna dinamis.

Masih tampak pula dekorasi Asian Games beserta maskotnya yang sangat lucu. Nampak wisatawan beragam: turis lokal, Asia Tenggara, Timur Tengah, Korea, Eropa, hingga warga Tiongkok bercampur menikmati panorama malam sambil memotret setiap sudut kota.

Kapal juga melewati kawasan bersejarah yaitu bagian dari “kota tua” Pulau Shamian, yang terkenal dengan bangunan bernuansa vintage. Ada pula Jembatan Haizhu, jembatan lengkung baja klasik yang sangat ikonik melintasi Sungai Mutiara.

Rasanya setiap sudut yang dilalui ingin diabadikan dalam foto dan video. Jangan lupa siapkan ruang penyimpanan yang cukup di ponsel Anda sebelum berangkat.

Night cruise di Sungai Mutiara adalah rangkuman terbaik dari Guangzhou dalam satu jam—perpaduan sejarah, budaya, modernitas, dan panorama malam yang sulit dilupakan.

Sebagai informasi, rute pelayaran malam biasanya sekitar 9–10 kilometer dengan durasi sekitar 1 jam. Beberapa sumber membagi perjalanan ini menjadi tiga bagian: segmen Kawasan Bersejarah, segmen Kemegahan Kota (menampilkan skyline modern dan Canton Tower), serta segmen Koridor Budaya.