Menhan tinjau Batalyon 838 yang akan jadi motor penggerak pembangunan

Menhan tinjau Batalyon 838 yang akan jadi motor penggerak pembangunan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memeriksa kesiapan fasilitas Batalyon 838/Purwa Wijaya di Kabupaten Cilacap yang akan menjadi salah satu motor pembangunan dan pertahanan daerah.

Hal tersebut dilakukan Sjafrie dengan cara mengunjungi Batalyon 838/Purwa Wijaya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (10/7).

Dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat, dijelaskan bahwa Sjafrie memeriksa pembangunan sarana dan prasarana markas. Tidak hanya fasilitas saja, Sjafrie juga memeriksa kondisi personel yang bertugas di sana.

“Wilayah ini tengah bertransformasi menjadi pusat kekuatan teritorial yang strategis bagi pertahanan negara,” kata Sjafrie dalam kunjungannya seperti dikutip siaran pers tersebut.

Sjafrie menjelaskan, untuk menunjang tugas di bidang pertahanan dan pembangunan, batalyon ini akan dilengkapi dengan kompi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Mereka akan bertugas membantu masyarakat mendapatkan sumber pangan ataupun pencaharian yang layak demi terciptanya ketahanan pangan dan ekonomi di daerah.

Sjafrie melanjutkan dirinya tidak memungkiri bahwa nantinya prajurit akan menghadapi banyak tantangan dalam menjalankan tugas baru di bidang pembangunan dan ketahanan pangan.

Karenanya, Sjafrie menekankan prajurit harus mengedepankan kerja sama dan kekompakan dalam menjalankan tugas mulia ini.

“Kebersamaan, kekompakan, dan ketulusan dalam mengabdi kepada rakyat adalah kunci kekuatan pertahanan kita,” ucap Menhan Sjafrie.

Sjafrie juga berharap dengan kehadirannya, para pasukan dapat lebih semangat menjalankan tugas besar yakni pertahanan teritorial dan memperkuat pembangunan.

“TNI bukan hanya alat pertahanan negara, tetapi juga mitra strategis dalam pembangunan bangsa,” tegas Sjafrie.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.