JAKARTA – Di tengah arus informasi yang deras, menjaga kesehatan mental menjadi tantangan tersendiri. Paparan konten negatif atau berita yang berlebihan kerap memicu rasa cemas, gelisah, bahkan membuat seseorang sulit berkonsentrasi.
Untuk itu, penting bagi setiap individu memiliki strategi mengelola diri agar tidak terjebak dalam lingkaran kecemasan akibat penggunaan media sosial.
Psikolog klinis Giftania Grace, M.Psi., Psikolog dari Personal Growth, menekankan bahwa penguasaan diri adalah kunci untuk mencegah timbulnya gangguan kecemasan yang bersumber dari informasi berlebih di platform digital.
Psikolog lulusan Universitas Atma Jaya itu mengatakan kepada ANTARA pada Kamis bahwa selain bisa menambah wawasan dan memudahkan komunikasi, platform media sosial bisa memicu masalah kesehatan mental kalau tidak digunakan secara bijak.
Penggunaan media sosial secara berlebihan membuat orang terpapar berbagai informasi, termasuk informasi negatif, secara terus-menerus. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kecemasan yang membuat seseorang tidak tenang, sulit fokus, hingga merasa kewalahan dengan situasi sehari-hari.
Giftania menyampaikan perlunya manajemen diri untuk menghindari munculnya masalah dari faktor-faktor yang masih bisa dikendalikan, seperti paparan informasi dari media sosial.
“Dari perspektif psikologi, kunci manajemen diri salah satunya adalah kemampuan membedakan hal-hal yang bisa kita kendalikan dengan yang berada di luar kendali. Dengan demikian, energi mental tidak habis tersedot untuk memikirkan sesuatu yang tidak dapat kita ubah,” katanya.
Ia menambahkan, kemampuan ini dapat dilatih melalui praktik mindfulness, misalnya dengan melakukan meditasi singkat atau latihan pernapasan. Cara tersebut membantu seseorang tetap hadir di momen kini dan tidak larut dalam kekhawatiran yang berlebihan.
Selain itu, pengaturan gaya hidup juga berperan besar. Mulai dari menjaga pola tidur, rutin berolahraga, hingga membatasi konsumsi informasi yang tidak perlu.
“Terlalu sering terpapar berita negatif dapat meningkatkan kecemasan, sehingga membatasi waktu di media sosial bisa menjadi langkah sederhana yang efektif,” jelas Giftania.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan sosial. Berbicara dengan orang yang dipercaya atau melakukan aktivitas yang menenangkan dapat membantu meredakan tekanan emosional.
Namun, jika kecemasan sudah mengganggu fungsi sehari-hari—seperti tidur, makan, bekerja, belajar, atau berinteraksi sosial—Giftania menyarankan segera mencari bantuan profesional.
Ia menuturkan, layanan kesehatan mental kini juga sudah termasuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses bantuan yang dibutuhkan.
